5. Perunggu Aluminium
Perunggu Alumnium ialah : campuran tuang dan campuran kepal dari
tembaga dengan Aluminium dengan besi dan bahan tambahan lain
(perunggu dua zat). Perunggu dua zat (Al dan Ni) tahan korosi terhadap
bahan kimia tertentu karena itu dipakai untuk perlengkapan kimia. Perunggu
Alumium tidak mempunyai fungsi lain dari perunggu bebas seng. Sifat-
sifatnya kurang baik, jadi tidak banyak dipakai kecuali di negeri-negeri yang
kurang akan timah.
6. Perunggu Silikon
Perunggu Silikon baik sebagai paduan tuang maupun kepal mempunyai
kadar (Si) 0,5 %-4,5 %. Selain itu ada bahan-bahan tambahan dari timah,
nikel, mangan, besi dan seng dalam bermacam-macam persenyawaan.
Sebagian dapat dijadikan misalnya; Cupoder yang mempunyai tahanan tarik
dan kekerasan yang baik.
Proses Pengolahan Tembaga
Bijih tembaga dapat berupa karbonat, oksida dan
sulfida. Untuk memperoleh tembaga dari bijih
yang berupa oksida dan karbonat lebih mudah
dibanding bijih yang berupa sulfida. Hal ini
disebabkan tembaga terletak dibagian bawah deret
volta sehingga mudah diasingkan dari bijihnya.
Bijih berupa oksida dan karbonat direduksi
menggunakan kokas untuk memperoleh tembaga,
sedangkan bijih tembaga sulfida, biasanya
kalkopirit (CuFeS2), terdiri dari beberapa tahap
untuk memperoleh tembaga, yakni:
1. Pengapungan (flotasi)
Proses pengapungan atau flotasi di awali dengan pengecilan ukuran bijih
kemudian digiling sampai terbentuk butiran halus. Bijih yang telah
dihaluskan dimasukkan ke dalam campuran air dan suatu minyak
tertentu. Kemudian udara ditiupkan ke dalam campuran untuk
menghasilkan gelembung-gelembung udara. Bagian bijih yang
mengandung logam yang tidak berikatan dengan air akan berikatan
dengan minyak dan menempel pada gelembung-gelembung udara yang
kemudian mengapung ke permukaan. Selanjutnya gelembung-
gelembung udara yang membawa partikel-partikel logam dan
mengapung ini dipisahkan kemudian dipekatkan.
2.Pemanggangan
Bijih pekat hasil pengapungan selanjutnya dipanggang dalam udara
terbatas pada suhu dibawah titik lelehnya guna menghilangkan air yang
mungkin masih ada pada saat pemekatan dan belerang yang hilang
sebagai belerang dioksida.
Campuran yang diperoleh dari proses pemanggangan ini
disebut calcine, yang mengandung Cu2S, FeO dan mungkin masih
mengandung sedikit FeS. Setelah itu calcine disilika guna mengubah besi(II)
oksida menjadi suatu sanga atau slag besi(II) silikat yang kemudian dapat
dipisahkan. Reaksinya sebagai berikut.
Tembaga(I) sulfida yang diperoleh pada tahap ini disebut matte dan
kemungkinan masih mengandung sedikit besi(II) sulfida
3. Reduksi
Cu2S atau matte yang yang diperoleh kemudian direduksi dengan cara
dipanaskan dengan udara terkontrol, sesuai reaksi 2Cu2S(s) +
3O2(g) ―→ 2Cu2O(s) + 2SO2(g)
Cu2S(s) + 2Cu2O(s) ―→ 6Cu(s) + SO2(g)
Tembaga yang diperoleh pada tahap ini disebut blister atau tembaga
lepuhan sebab mengandung rongga-rongga yang berisi udara.
4. Elektrolisis
Blister atau tembaga lepuhan masih mengandung misalnya Ag, Au, dan
Pt kemudian dimurnikan dengan cara elektrolisis. Pada elektrolisis
tembaga kotor (tidak murni) dipasang sebagai anoda dan katoda
digunakan tembaga murni, dengan elektrolit larutan tembaga(II) sulfat
(CuSO4). Selama proses elektrolisis berlangsung tembaga di anoda
teroksidasi menjadi Cu2+ kemudian direduksi di katoda menjadi logam
Cu.
Katoda : Cu2+(aq) + 2e ―→ Cu(s)
Anoda : Cu(s) ―→ Cu2+(aq) + 2e
Pada proses ini anoda semakin berkurang dan katoda (tembaga murni)
makin bertambah banyak, sedangkan pengotor-pengotor yang berupa
Ag, Au, dan Pt mengendap sebagai lumpur.
1. Sebagai bahan untuk kabel listrik dan kumparan dinamo.
3. Mata uang dan perkakas-perkakas yang terbuat dari emas dan perak
selalu mengndung tembaga untuk menambah kekuatan dan kekerasannya.
4.Sebagai bahan penahan untuk bangunan dan beberapa bagian dari kapal.
Magnesium merupakan salah satu jenis logam ringan dengan karakteritik sama dengan
aluminium tetapi magnesium memiliki titik cair yang lebih rendah dari pada aluminium.
.Perbedaannya dengan aluminium ialah dimana magnesium memiliki permukaan yang keropos
yang disebabkan oleh serangan kelembaban udara karena oxid film yang terbentuk pada
permukaan magnesium ini hanya mampu melindunginya dari udara yang kering.Unsur air dan
garam pada kelembaban udara sangat mempengaruhi ketahanan lapisan oxid pada magnesium
dalam melindunginya dari gangguan korosi.Untuk itu benda kerja yang menggunakan bahan
magnesium ini diperlukan lapisan tambahan perlindungan seperti cat atau meni.
Magnesium murni memiliki kekuatan tarik sebesar 110 N/mm2 dalam bentuk hasil pengecoran
(Casting), angka kekuatan tarik ini dapat ditingkatkan melalui proses pengerjaan. Magnesium
bersifat lembut dengan modulus elsatis yang sangat rendah. Magnesium memiliki perbedaan
dengan logam-logam lain termasuk dengan aluminium, besi tembaga dan nickel dalam sifat
pengerjaannya dimana magnesium memiliki struktur yang berada didalam kisi hexagonal
sehingga tidak mudah terjadi slip. Oleh karena itu,magnesium tidak mudah dibentuk dengan
pengerjaan dingin.Disamping itu, presentase perpanjangannya hanya mencapai 5 % dan hanya
mungkin dicapai melalui pengerjaan panas.
1.Sifat Kimia
a. Magnesium oksida merupakan oksida basa sederhana.
Reaksi dengan air:
MgO + H2O --> Mg(OH)2
Reaksi dengan udara:
Menghasilkan MO dan M3N2 jika dipanaskan.
Reaksi dengan Hidrogen:
tidak bereaksi
Reaksi dengan klor:
M + X2 --> (dipanaskan) --> MX2 (garam)
b.Sifat Mekanik
Rapat massa magnesium adalah 1,738 gram/cm3.
Magnesium murni memiliki kekuatan tarik sebesar 110 N/mm2
dalam bentuk hasil pengecoran (Casting)
2. Sifat Fisik
1. Metode elektrolisis
Pada metode elektrolisis, air laut dicampur dengan kapur (kalsium
hidroksida) dalam tangki pengendapan.Magnesium hidroksida presipitat
mengendap, disaring dan dicampur dengan asam klorida.Larutan ini
mengalami elektrolisis (seperti yang dilakukan pada aluminium); agar
eksploitasi menghasilkan logam 10 magnesium, yang kemudian
dituang/dicor menjadi batang logam untuk diproses lebih lanjut ke
dalam berbagai bentuk.
c. Magnesium Cor tempa dibentuk dengan cara extrusi dan digunakan sebagai Trap dan relling
tangga.
d. Magnesium paduan juga digunakan dalam Teknologi Nuclear sebagai tabung Uranium dimana
Magnesium sangat rendah dalam penyerapan Neutron pada penampang lintang.
e. Magnesium dapat digunakan untuk memberi warna putih terang pada kembang api dan pada
lampu Blitz.
f. Senyawa MgO dapat digunakan untuk melapisi tungku, karena senyawa MgO memiliki titik leleh
yang tinggi.
g. Senyawa Magnesim Hidroksida diguakan dalam pasta gigi untuk mengurangi asam yang
terdapat di mulut dan mencegah terjadinya kerusakan gigi, sekaligus sebagai pancegah maag.
h. Membuat campuran logam semakin kuat dan ringan sehingga biasa digunakan pada alat-alat
rumah tangga.
Kesimpulan
Tembaga merupakan logam setelah baja yang banyak digunakan sejak dahulu kala karena
memiliki kemampuan dimesin/dikerjakan yang baik, daya tahan korosi, konduktor listrik dan
panas yang tinggi. Tembaga banyak digunakan sebagai material penghantar listrik/kawat
listrik. Tembaga memilik daya tahan korosi yang baik di dalam air, dalam tanah maupun dalam
air laut, hal ini disebabkan adanya lapisan oksida yang melapisi permukaannya.Tembaga
memiliki kekuatan tarik menengah dan dapat ditingkatkan dengan memadu seng atau timah
menjadi brass(kuningan) dan bronze(perunggu).
Tembaga digunakan Sebagai bahan untuk kabel listrik dan kumparan dynamo, Mata uang dan
perkakas-perkakas yang terbuat dari emas dan perak selalu mengandung tembaga untuk
menambah kekuatan dan kekerasannya, sebagai bahan penahan untuk bangunan dan
beberapa bagian dari kapal, dan serbuk tembaga digunakan sebagai katalisator untuk
mengoksidasi metanol menjadi metanal.
Magnesium merupakan salah satu jenis logam ringan dengan karakteritik sama dengan
aluminium tetapi magnesium memiliki titik cair yang lebih rendah dari pada aluminium. Seperti
pada aluminium, magnesium juga sangat mudah bersenyawa dengan udara
(Oksgen).Perbedaannya dengan aluminium ialah dimana magnesium memiliki permukaan yang
keropos yang disebabkan oleh serangan kelembaban udara karena oxid film yang terbentuk
pada permukaan magnesium ini hanya mampu melindunginya dari udara yang kering.Unsur air
dan garam pada kelembaban udara sangat mempengaruhi ketahanan lapisan oxid pada
magnesium dalam melindunginya dari gangguan korosi.Untuk itu benda kerja yang
menggunakan bahan magnesium ini diperlukan lapisan tambahan perlindungan seperti cat
atau meni.
Magnesium biasa digunakan dalam pembuatan block-block engine pada Motor bakar,
pembuatan peralatan rumah tangga dan kelengkapan kantor, Trap dan relling tangga, dalam
Teknologi Nuclear sebagai tabung Uranium, dan membuat campuran logam semakin kuat dan
ringan.