Anda di halaman 1dari 12

HIPOGLIKEMIA NEONATAL

Putu Junara Putra

PENDAHULUAN
Hipoglikemia merupakan salah satu masalah metabolik yang
sering terjadi pada bayi cukup bulan maupun bayi kurang
bulan. Hipoglikemia pada bayi-bayi tersebut dapat timbul
dengan gejala atau tanpa gejala. Hipoglikemia yang lama dapat
menyebabkan kerusakan susunan saraf pusat yang permanen,
bahkan bisa mengakibatkan kematian. Definisi hipoglikemia itu
sendiri bervariasi dan masih tetap kontroversial. Penyebab
yang melatarbelakangi hipoglikemia antara lain: (a) produksi
glukosa yang tidak memadai, (b) penggunaan glukosa yang
meningkat, (c) regulasi endokrin yang abnormal dan (d)
penyebab lainnya. Klinisi harus waspada pada bayi-bayi yang
memiliki resiko hipoglikemia, sehingga nantinya mereka dapat
menentukan intervensi yang tepat. Dalam artikel ini akan
diuraikan tentang faktor resiko, etiologi, tanda dan gejala,
diagnosis, dan tata laksana hipoglikemia neonatal.

DEFINISI
Definisi hipoglikemia telah berubah dari tahun ke tahun dan
sampai saat ini masih tetap kontroversial. Survei ekstensif pada
tahun 1960 memberikan definisi kimia untuk hipoglikemia
dengan nilai glukosa plasma <35 mg/dL pada bayi cukup bulan
dan <25 mg/dL pada bayi prematur. Kemajuan dalam
perawatan maternal dan neonatal telah memberikan
perubahan/modifikasi pada definisi hipoglikemia neonatal.1
Selain itu, data terbaru mengindikasikan bahwa
derangement metabolik yang signifikan dapat terjadi pada

PKB Ilmu Kesehatan Anak XI 129


Sanur, 5-8 Juli 2012
Hipoglikemia Neonatal

kadar glukosa darah yang lebih tinggi dari normal dan pada
bayi hipoglikemia tanpa gejala. Sebagian besar para klinisi saat
ini percaya bahwa hipoglikemia neonatal bukanlah nilai yang
spesifik tetapi keparahan yang berkelanjutan yang mungkin
bervariasi pada masing-masing insidennya.1,2
Saat ini kadar glukosa plasma pada bayi adalah 40
mg/dL pada usia < 24 jam pertama dan 45 mg/dL setelah usia
24 jam, diyakini memberikan batasan bila terjadi kesalahan.
Setiap nilai yang lebih rendah dengan atau tanpa gejala klinis,
memerlukan penyelidikan lebih lanjut dan terapi yang tepat
untuk mengembalikan konsentrasi glukosa darah ke kisaran
normal.1-3 RSUP Sanglah menggunakan kadar gula darah < 47
mg/dl sebagai definisi hipoglikemia.

FAKTOR RESIKO
Normal kadar gula darah dipertahankan dengan glikogenolisis
dan glukoneogenesis dari berbagai sumber energi yang
nonkarbohidrat. Hipoglikemia selalu timbul pada bayi dengan
gangguan glukoneogenesis yang disebabkan produksi insulin
yang meningkat, perubahan produksi hormon counter-
regulatory atau cadangan yang tidak adekuat.4 Bayi yang
memiliki resiko tinggi hipoglikemia dapat kita lihat pada tabel 1.

Tabel 1. Bayi risiko tinggi hipoglikemia5,6


1. Bayi berat lahir rendah (< 2500 g)
2. Bayi prematur (< 37 minggu)
3. Bayi KMK (Kecil Masa Kehamilan): berat lahir < persentil 10
4. Bayi dengan ibu diabetes
5. Bayi BMK (Besar Masa Kehamilan): berat lahir > persentil 90
6. Bayi dengan Rhesus hemolitik
7. Bayi dengan ibu yang menggunakan terapi terbulatin, propanolol,
labetolol, oral hipoglikemik atau mendapat glukosa intrapartum
8. Bayi yang secara morfologi menunjukkan pertumbuhan janin terhambat
9. Bayi dalam kondisi sakit
10. Bayi dengan nutrisi parenteral

PKB Ilmu Kesehatan Anak XI 130


Sanur, 5-8 Juli 2012
Putu Junara Putra

ETIOLOGI
Berdasarkan mekanismenya terdapat 4 kategori utama
penyebab hipoglikemia neonatal. Keempat kateori tersebut
antara lain: (a) produksi glukosa yang tidak memadai; (b)
peningkatan dalam penggunaan glukosa; (c) regulasi endokrin
dari metabolisme glukosa yang abnormal; dan (d) lainnya (lihat
Tabel 2).

TANDA dan GEJALA


Tanda dan gejala hipoglikemia neonatal biasanya muncul
dalam jam pertama kehidupan atau mungkin tidak muncul
untuk beberapa hari. Hal ini dipengaruhi oleh penyebab
hipoglikemianya.1,2 Gejala klinis hipoglikemia tidak spesifik dan
bila ditemukan gejala klinis tersebut pada bayi maka bayi harus
dicurigai mengalami hipoglikemia. Gejala klinis biasanya
dikelompokkan ke dalam kategori berikut:
a. Temuan umum: tangisan abnormal atau bernada tinggi,
hipotermia, diaforesis, malas minum.
b. Tanda-tanda neurologis: tremor, iritabilitas, reflex moro
yang berlebihan, jitteriness, lesu, hipotonia, kejang, gerakan
mata yang abnormal.
c. Gejala cardiorespiratory: takipnea, apnea, sianosis, pucat,
pola pernapasan yang tidak teratur, gagal jantung kongestif,
henti jantung.2,4
Karena ketidakspesifikan tanda dan gejala hipoglikemia,
temuan ini juga terkait dengan kemungkinan penyakit lainnya
pada periode neonatal. Diagnosis pasti dari hipoglikemia
dengan gejala didasarkan pada konfirmasi dari konsentrasi
glukosa darah ditambah respon terapi terhadap pemberian
dekstrosa yang diikuti dengan menghilangnya gejala klinis
hipoglikemia. 4,5

PKB Ilmu Kesehatan Anak XI 131


Sanur, 5-8 Juli 2012
Hipoglikemia Neonatal

Tabel 2. Etiologi Hipoglikemia Neonatal1,7,8


Kategori/ Mekanisme Etiologi / Keadaan Klinis Durasi
Produksi glukosa Prematuritas Sementara
yang tidak memadai Retardasi pertumbuhan intrauterine Sementara
Lewat waktu (post-term) Sementara
Kecil untuk usia kehamilan Sementara
Lebih kecil dari bayi kembar Sementara
Bayi dari ibu yang terinfeksi Sementara
Penyakit pada penyimpanan glikogen Memanjang
Kesalahan metabolisme bawaan Memanjang
- Intoleran fruktosa
- Galaktosemia
- Defisiensi karnitin
- Gangguan asam amino
- Defisiensi asam organik

Penggunaan glukosa Depresi perinatal Sementara


yang meningkat Hipotermia Sementara
Bayi dengan distress pernapasan Sementara
yang berat
Hiperviskositas / polisitemia Menetap
Penyakit endokrin
- Hiperinsulin Bayi dengan ibu diabetik Sementara
emia Eritroblastosis fetalis Sementara
Exhange transfusion Sementara
Tokolitik maternal Sementara
Kateter pembuluh darah umbilikus Sementara
yang tidak benar
Sindrom Beckwith – Wiedemann Memanjang
Nesidioblastosis Memanjang
Hiperplasia / adenoma sel B Memanjang
Panhipopituitarism Memanjang
- Defisiensi Insufisiensi adrenal Memanjang
hormone Hipotiroidism Memanjang
Defisiensi hormon Memanjang
adrenokortikotropik

Lainnya Sepsis Sementara/


memanjang
Penyakit jantung bawaan Sementara
Gagal hati Memanjang
Abnormalitas sistem saraf pusat Memanjang
Pemberian makanan awal yang Sementara
terlambat

PKB Ilmu Kesehatan Anak XI 132


Sanur, 5-8 Juli 2012
Putu Junara Putra

Bayi dengan hipoglikemia tanpa gejala memiliki kadar


glukosa darah yang rendah secara signifikan tanpa adanya
tanda atau gejala klinis yang terlihat sebelumnya. Diagnosis ini
dibangun dengan pengujian glukosa rutin terhadap bayi yang
memiliki resiko hipoglikemia. 1,5

DIAGNOSIS
Hasil pemeriksaan diagnostik untuk semua bayi-bayi dengan
resiko hipoglikemia sebaiknya meliputi riwayat prenatal dan
perinatal yang detil serta riwayat keluarga. Pemeriksaan fisik
yang menyeluruh, meliputi penilaian usia kehamilan dan
penentuan ketepatan dari ukuran untuk usia kehamilan, perlu
untuk diterapkan.
Untuk menetapkan diagnosa hipoglikemia sesuai kriteria
Whipples,9 yaitu :
1. Manifestasi klinis yang khas
2. Kejadian ini harus bersamaan dengan rendahnya kadar
glukosa plasma yang diukur secara akurat dengan metoda
yang sensitif dan spesifik.
3. Gejala klinis yang menghilang dalam beberapa menit
sampai beberapa jam setelah normoglikemia.
Bila ketiganya dipenuhi maka diagnosa klinis hipoglikemia
dapat ditetapkan.

Hipoglikemia dengan gejala


Berbagai penelitian mendapatkan bahwa hipoglikemia dengan
gejala dapat mengakibatkan kerusakan saraf dan gangguan
perkembangan sehingga intervensi perlu dilakukan segera. 10-12
Oleh karena belum ada kadar absolut kapan intervensi harus
dilakukan, bila kadar gula plasma darah < 47 mg/dL (2,6
mmol/L) intervensi segera dilakukan.

PKB Ilmu Kesehatan Anak XI 133


Sanur, 5-8 Juli 2012
Hipoglikemia Neonatal

Hipoglikemia tanpa gejala


Lucas dkk13 mendapatkan bahwa kadar glukosa yang menetap
di bawah 47 mg/dL pada bayi kurang bulan dapat
mengakibatkan efek jangka panjang. Duvanel dkk14
mengemukakan bahwa bayi kurang bulan yang KMK dengan
kadar gula darah < 47 mg/dL mempunyai lingkaran kepala yang
lebih kecil dan angka perkembangan yang rendah. Stenninger
dkk15 mendapatkan bahwa bayi dengan ibu diabetes yang
mempunyai kadar gula darah < 27 mg/dL (1,5 mmol/L)
mengalami gangguan disfungsi saraf pada usia 8 tahun
walaupun bayi tersebut tidak mengalami gejala hipoglikemia.
Beberapa peneliti menganjurkan untuk melakukan intervensi
bila kadar glukosa < 47 mg/dL (2,6 mmol/L) walaupun tanpa
gejala.

Rumus Glucose Infusion Rate (GIR) pada neonatus


GIR (mg/kg/min):2
Kecepatan cairan (mL/jam) x konsentrasi dekstrosa (%)
6 x berat badan (kg)

TATALAKSANA
Tujuan penatalaksanaan hipoglikemia adalah untuk
mengembalikan konsentrasi glukosa darah secepatnya dan
mencegah terjadinya episode hipoglikemia dengan memberikan
substrat adekuat sehingga homeostasis glukosa dapat tercapai.

Hipoglikemia tanpa gejala


Dapat diberikan nutrisi enteral untuk meningkatkan glukosa
darah. Pemberian ASI langsung dapat digunakan. Bila ASI tidak
ada, dapat diberikan susu formula. Nutrisi enteral dapat
menyediakan karbohidrat dalam laktosa serta protein dan
lemak yang akan dimetabolisme secara lebih pelan. Pemberian

PKB Ilmu Kesehatan Anak XI 134


Sanur, 5-8 Juli 2012
Putu Junara Putra

lemak dapat menurunkan penggunaan glukosa sel dan


menstimulasi terjadinya glukoneogenesis yang kemudian akan
membantu mengembalikan homeostasis glukosa normal.6 Bila
ada kontraindikasi oral dapat diberikan cairan dektrosa
intravena.

Hipoglikemia dengan gejala


Semua bayi hipoglikemia dengan gejala harus diterapi dengan
cairan dekstrosa intravena. Tata laksana hipoglikemia di RSUP
Sanglah dapat dilihat pada Gambar 1.

Hipoglikemia berulang dan persisten


Hipoglikemia berulang dan persisten adalah kegagalan
mempertahankan kadar normal gula darah walaupun sudah
mendapat cairan dekstrosa intravena dengan GIR 12
mg/kg/menit atau ketika stabilitas tidak tercapai setelah 7 hari
pengobatan. Pengobatan selain dengan meningkatkan GIR,
obat tambahan dapat diberikan untuk hipoglikemia menetap
dengan GIR > 12 mg/kg/menit.
Obat yang digunakan dapat berupa hidrokortison
(menurunkan utilisasi glukosa perifer), diazoxide (mengurangi
sekresi insulin), glukagon (meningkatkan glukoneogenesis dan
glikogenolisis). Jangan gunakan diazoxide dan glukagon pada
bayi KMK.
Tata laksana hipoglikemia berulang dan persisten dapat
dilihat pada gambar 2. Penyebab hipoglikemia berulang dan
persisten dapat kita lihat pada Tabel 3

PKB Ilmu Kesehatan Anak XI 135


Sanur, 5-8 Juli 2012
Hipoglikemia Neonatal

Tabel 3 Penyebab dan pemeriksaan hipoglikemia berulang dan


persisten5,16,17
Penyebab hipoglikemia Pemeriksaan
persisten
Congenital hypopitutarism Kadar insulin serum
Insufisiensi adrenal Kadar kortisol serum
Hiperinsulinemia Kadar growth hormone
Galaktosemia Amonia darah
Glycogen storage disorders Kadar laktat darah
Maple syrup urine disease Urine ketones and reducing
substances
Mitochondrial disorders Urine and sugar
aminoacidogram kadar free
Fatty acid oxidation defects Kadar free fatty acid
Kadar galactose 1
phosphatase uridyl transferase

PKB Ilmu Kesehatan Anak XI 136


Sanur, 5-8 Juli 2012
Putu Junara Putra

GD < 47 mg/dL

GD 25 mg/dL atau GD > 25 - < 47 mg/d


dengan gejala
Nutrisi oral/enteral segera:
Koreksi secara IV bolus dekstrosa 10% 2 ml/kg BB ASI atau PASI, maks 100 ml/kg/hari (hari pertama), bila ada kontr
**IVFD dekstrosa 10%, minimal 60 ml/kg/hari (hari pertama) sampai mencapai GIR 6 – 8 mg/kg/menit
Oral tetap diberikan bila tidak ada kontra indikasi

GD ulang (1 jam)

GD ulang setiap 1/2 – 1 jam sampai euglikemic kemudian setiap 6 jam GD < 36 mg/dL GD 36 - < 47 mg/

Oral : ASI atau PASI yang dilarutkan den

GD ≥ 47 mg/dL GD < 47 mg/dL


GD ulang (1 jam)
Stabil 24 jam & 2x pemeriksaan berturutan GDDekstrosa ↑, setelah
≥ 47 mg/dL, cara: 24 jam terapi infus glukosa
volume ↑ sampai maks 100 ml/kg/hari (hari pertama)
Atau GD 36 - <47 mg/dL** GD
konsentrasi: vena perifer maks 12,5%, umbilikal dapat mencapai 25%

Infus diturunkan bertahap 2 mg/kg/menit setiap 6 jamUlang GD tiap 2 – 4 jam, 15 menit sebelum jadwal minum beri

Glucose Infusion Rate (GIR) 6-8 mg/kgBB/menit untuk mencapai gula darah maksimal
Periksa GD setiap 6 jam

Frekuensi minum ditingk


Asupan per oral ditingkatkan sampai
GIR bisa dinaikkan 2 mg/kgBB/menit sampai
full-feed
12 mg/kgBB/menit Monitor kadar gula dar

Stop setelah 48 jam


Bila dibutuhkan >12 mg/kgBB/menit, pertimbangkan obat-obatan: Glukagon, Kortikosteroid, Diazoxide konsu
Stop IV jika GIR 4 mg/kg/menit dan
bayi stabil
NB: Bila ditemukan hasil GD 36 - <47 mg/dl 2 kali berturut-turut setelah pemberian ASI/PASI+

Cari penyebab hipoglikemia persisten

Gambar 1. Alur dan bagan tatalaksana hipoglikemia

PKB Ilmu Kesehatan Anak XI 137


Sanur, 5-8 Juli 2012
Hipoglikemia Neonatal

Hipoglikemia Persisten

GD < 47 mg / dL setelah diberi infus dekstrosa 10% tingkatkan GIR bertahap 2 mg/kg/menit

GD < 47 mg / dL dan membutuhkan GIR > 12 mg/kg/menit

Glukagon (0,3 mcg/kg/kali sc, im atau infus 1-2 mg/hari)


mg/kg/menit

Bila resisten terhadap glukosa atau GIR tidak dapat diturunkan pertimbangkan:
Diazoxide 8-15 mg/kg/hari po, 3-4 x/hari
Hidrokortison 5 mg/kg/hari, po atau iv 4x/hari atau
Prednison 2 mg/kg/hari per oral

Gambar 2. Tata laksana Hipoglikemia Persisten

Simpulan
Luaran jangka panjang dan pendek yang tidak baik dapat
dijumpai pada bayi risiko tinggi dengan kadar gula darah < 47
mg/dl, terutama bila hipoglikemia menetap atau dengan gejala.
Skrining dan intervensi diperlukan untuk mendeteksi dan
mengobati bayi dengan risiko hipoglikemia.

PKB Ilmu Kesehatan Anak XI 138


Sanur, 5-8 Juli 2012
Putu Junara Putra

Daftar Pustaka
1. Berkenbaugh, J. T, & Wright, C. M. (2003). Glucose
homeostasis. In G. B. Merenstein and S. L. Gardner (Eds.),
Handbook of neonatal intensive care (pp. 171-182).
2. Levitt-Katz, L. E., &Stanley, C. (2006) Glucose and
disorders of other sugars. In A. R. Spltzer (Ed.), Intensive
care of the fetus and newborn (pp. 981.992). St. Louis:
Mosby.
3. Cornblath, M., Schwartz, R., Aynsley-Green, A., & Lloyd, J.
K. (1990). Hypoglycemia in infancy The need for a rational
definition. Pediatrics, 85, 834-837.
4. Gomella TL, Cunningham MD, Eyal FG. Dalam:
Neonatology: Management, Procedure, On-Call Problem,
Disease, and Drugs. Edisi ke-6. New York: Mc Grow Hill
Inc; 2009.h.313-8
5. Jain A, Aggarwal R, Sankar MJ, Agarwal R, Deorari Ak,
Paul VK. Hypoglycemia in the newborn. Indian J Pediatr.
2010;77:1137-42.
6. The_Pas.Christiansen. 2009.pdf.
7. Stanley CA, Baker L. (2007).The causes of neonatal
hypoglycemia. N Engl J Med;340:1200–1.
8. Sperling MA, Menon RK. (2004). Differential diagnosis and
management of neonatal hypoglycemia. Pediatr Clin North
Am;51:703–23.
9. Marvin Comblath JMH, Anthony F Williams, Albert
AynsleyGreen, Martin P WardPlatt, Robert Schwartz, Satish
C Kalhan.(2000). Controversies Regarding Definition of
Neonatal Hypoglycemia: Sugeested Operational
Thresholds. Pediatrics.105:1141-5.
10. Cornblath M, Hawdon JM, William AF, Aynsley-Green A,
Ward-Platt MP,Schwartz R, dkk. Controversies regarding

PKB Ilmu Kesehatan Anak XI 139


Sanur, 5-8 Juli 2012
Hipoglikemia Neonatal

definition of neonatal hypoglycemia: suggested operational


thresholds. Pediatrics. 2000;105:1141-5.
11. Termote B, Verswijvel G, Gelin G, Palmers Y. Neonatal
hypoglycemic brain injury. JBR-TR. 2008;91:116-7.
12. Holtrop PC. The frequency of hypoglycemia in full term and
small for gestational age newborns. Am J Perinatol.
1993;10:150-4.
13. Lucas A, Morley R, Cole TJ. Adverse neurodevelopmental
outcome of moderate neonatal hypoglycemia. BMJ
1988;297:1304-8.
14. Duvanel CB, Fawer C, Cotting J, HohlfeldP, Matthieu J.
Long-term effects of neonatal hypoglycemia on brain growth
and physchomotor development in small-for-gestational-age
preterm infants. J Pediatr. 1999;134:492-8.
15. Stenninger E, Schollin J, Aman J. Early postnatal
hypoglycemia in newborn infants of diabetic mothers. Acta
Paediatr. 1997;86:1374-6
16. Fetus and Newborn Committee, Canadian Paediatric
Sociaety (CPS). Screeening guidelines for newborns at risk
for low blood glucose. Paediatr Child Health 2004;9:723-9
17. Christiansen D. Screening and treatment of neonatal
hypoglycemia. Diakses [Sitasi tanggal 4 Januari 2012].
DIunduh dari: URL: http://umanitoba.ca/faculties_medicine/

PKB Ilmu Kesehatan Anak XI 140


Sanur, 5-8 Juli 2012

Anda mungkin juga menyukai