Anda di halaman 1dari 3

PENYERATAAN BANTUAN SOSIAL COVID – 19 DI PEMERINTAHAN DESA

Assalamu'alaikum Wr . Wb

Shalom, omswastiastu, Namo buddhaya, Salam kebajikan dan salam sejahtera untuk kita
semua.
Terimakasih banyak saya haturkan kepada panita penyelenggara acara. Dan tak lupa yang
terhormat dewan juri yang kami muliakan serta lawan bicara kami yang kami banggakan.
Sebelum menuju pada paparan argumentasi yang akan kami sampaikan perkenankanlah kami
selaku tim kontra untuk memperkenalkan diri saya sendiri bernama Reviana Aulia Sabrina
sebagai pembicara pertama, dan ada saudari Ramaliyana Nur Maqfiroh sebagai pembicara ke
2 dan juga ada saudari Vanisya Tresna Putri selaku pembicara ke 3.
Saya sebagai pembicara pertama yang akan memaparkan awal perdebatan ini secara filosofis
dan general. Agar perdebatan pada hari ini dapat secara terstruktur dan hangat.

Dewan juri dan sahabatku tim pro, memasuki ranah perdebatan kali ini sejatinya kita
ketahui bersama bahwasanya, Bantuan sosial adalah pemberian bantuan berupa uang/barang
dari pemerintah daerah kepada individu, keluarga, kelompok dan masyarakat yang sifatnya
tidak secara terus menerus dan selektif yang bertujuan untuk melindungi dari kemungkinan
terjadinya resiko sosial. Sedangkan pengertian bantuan sosial menurut Peraturan Menteri
Keuangan Nomor 254 adalah bantuan yang diberikan oleh Pemerintah kepada masyarakat yang
kurang mampu guna meningkatkan kemampuan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.
Sementara itu, seperti yang kita ketahui setiap daerah pasti memiliki pendapatan
perkapita yang berbeda beda, sehingga pemerataan bantuan sosial covid 19 di pemerintahan
desa tidak perlu direalisasikan karena dikhawatirkan akan memicu pro dan konta dikalangan
masayarakat desa desa pelosok yang lebih membutuhkan.
Dikutip dari laman Wikepedia, Pendapatan perkapita atau PPK adalah suatu indikator
kesejahteraan dan juga tingkat kemakmuran pada suatu negara karena nilainya diperoleh dari
pendapatan rata-rata masyarakat di negara tersebut. Kemudian daripada itu UMK disetiap
daerah juga perlu diperhatikan, karena pasalnya disetiap daerah pendapatan UMK nya pun
berbeda-beda. UMK adalah upah minimum yang berlaku di wilayah kabupaten/kota.

Selain itu, ternyata Bantuan Sosial yang dilontarkan kepada masyarakat sebagai upaya
meringankan beban ekonomi pada saat pandemi Covid-19 kenyataannya menimbulkan praktik
politisasi dalam pendistribusiannya. Tentu saja hal ini memunculkan beragam tindakan
pertukaran kepentingan antara masyarakat dengan Kepala Pemerintahan Desa. Hal tersebut
dianggap bertentangan dengan asas-asas penyelenggaraan pelayanan publik pada pasal 4
Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik.
Oleh karena itu, seharusnya Bantuan Sosial Covid 19 di khususkan untuk desa desa
pelosok dan daerah daerah terpencil yang tidak memiliki pendapatan besar, kareana sejatinya
hal tersebut merupakan tanggung jawab pemerintah sebagai pemegang kebijakan kekuasaan.

Maka dari itu kami selaku tim kontra, tidak sepakat dengan mosi pada hari ini yakni terkait
penyerataan bantuan sosial di pemerintahan desa.
Akhir kata saya ucapkan terimakasih yang tak terhingga. Akhir kata tiada gading yang tak
retak maka lawan bicara kami adalah sahabat berfikir kami.

Wassalamualaikum Wr Wb
Akhir kata saya ucapkan terimakasih banyak yang tak terhingga. Perdebatan bukanlah
perselisihan maka lawan bicara kami adalah sahabat berfikir kami.

Terimakasih
Wassalamualaikum Wr Wb

Anda mungkin juga menyukai