Anda di halaman 1dari 2

NASKAH PIDATO

Judul :

Masa adalah waktu dan waktu adalah ilmu, jadikanlah pendidikan sebagai jalan untuk
menggambarkan jalan kehidupanmu hingga waktu memanggilmu.

Assalamualaikum wr.wb shalom om swastiastu namo budhaya salam kebajikan dan salam sejahtera
untuk kita semua.

Terimakasih saya haturkan kepada panitia penyelenggara acara dan kepada dewan juri yang
terhormat. Sebelumnya izinkanlah saya untuk memperkenalkan diri terlebih dahulu kepada dewan
juri dan khalayak ramai, Nama saya Nabilla Rahmawati Dewi sebagai delegasi dari SMA
INDOCEMENT. Adapun pidato yang akan saya sampaikan yang bertajuk

Pendidikan adalah hak segala bangsa, Sebagai mana diamanhkan oleh Undang-Undang Dasar 1945
dalam pasal 28 poin C ayat 1 yang menyatakan “Setiap orang berhak mengembangkan diri melalui
pemenuhan kebutuhan dasarnya, berhak mendapat pendidikan dan memperoleh manfaat dari ilmu
pengetahuan dan teknologi, seni dan budaya, demi meningkatkan kualitas hidupnya dan demi
kesejahteraan umat manusia.”pun tidak terkecuali juga untuk anak-anak Indonesia sebab Setiap
orang pun berhak untuk memajukan dirinya dalam memperjuangkan haknya secara kolektif untuk
membangun masyarakat, bangsa dan negaranya . Pun Tiap-tiap masyarakat berhak untuk
mengenyam pendidikan, dan berhak untuk mendapatkan layanan serta pendidikan yang layak di
indonesia.

Dewan juri yang terhormat dan para cendekia bangsa sejatinya pendidikan merupakan proses
belajar untuk Dapat meningkatkan ilmu-ilmu pengetahuan dan keterampilan, pendidikan sejatinya
bukan hanya proses mentransfer ilmu semata dari pendidik kepada peserta didiknya. melainkan
bertujuan untuk meningkatkan sumber daya manusia dan mencetak generasi bangsa yang cerdas
sebab setiap orang berhak untuk pengembangan dirinya secara utuh sebagai manusia yang
bermartabat.

Dewan juri dan para cendekia yang saya hormati pun di era globalisasi sekarang ini sering kita jumpai
sejumlah tindakan yang jauh dari nilai-nilai luhur pelaksanaan tujuan pendidikan. seperti perkelahian
antar pelajar, menenggak minuman keras yang pelakunya mayoritas adalah pelajar yang berawal
hanya ingin mencoba namun terjerumus dalam jurang pergaulan yang salah, penyalahgunaan obat-
obatan terlarang, dan lain sebagainya, dan yang amat dangat disayangkan, bukan hanya pelajar SMP
dan SMA yang menjadi pelakunya, tapi juga pelajar SD perbuatan tersebut amat sangat jauh dari
nilai nilai luhur yang selalu kita ingat dalam pembukaan UUD 1945 dimana menyebutkan bahwa
“berkat rakhmat Allah Yang Maha Kuasa dan dengan didorongkan oleh keinginan luhur, supaya
berkehidupan kebangsaan yang bebas, serta memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan
bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia”.

Dewan juri dan para cendekia yang saya cintai kita tidak menutup mata hal ini didasari karena
pendidikan yang masih menganut rutinitas materi teorii kepada siswa atau transfer ilmu sehingga
kurangnya edukasi terkait kerasnya budaya pergaulan bebas yang tak terkendali du luar sana. Oleh
karena itu amat sangat penting untuk kita dapat mengimplementasikan dan mengaplikasikan suatu
konsep pendidikan baru, yaitu konsep pendidikan swasta yang menekankan pada keseimbangan
antara siswa dengan aspek kognitif, psikomotorik, dan afektif. 
Konsep ini kemudian banyak disebut sebagai konsep pendidikan karakter. Pendidikan karakter harus
ditanamkan pada pribadi anak sedini mungkin, terutama ketika anak berada dalam lingkungan
keluarga. Sebab Peran orang tua sebagai faktor intern sangat besar dalam membentuk moral dan
sikap anak untuk memberi batasan atau sebagai warning notice untuk anak dalam bergaul secara
extern.

Lalu apabila kita amati dewan juri yang terhormat bahwa karakter pun memiliki sebauh dominasi
dalam kehidupan hal ini bertujuan untuk meningkatkan mutu penyelenggaraan dan hasil pendidikan
di sekolah yang diarahkan pada penciptaan karakter dan sikap mulia peserta didik secara utuh,
terpadu dan seimbang sesuai standar kompetensi lulusan. 

Pun melalui pendidikan karakter diharapkan peserta didik mampu secara mandiri meningkatkan dan
menggunakan pengetahuannya, mengkaji dan menginternalisasi serta mempersonalisasi nilai-nilai
karakter dan akhlak mulia sehingga terwujud dalam perilaku sehari-hari.

Dewan juri yang terhormat, mengingat hingga saat ini terbukti konflik yang dilatar belakangi suku,
agama, dan ras antargolongan masih sering terjadi. Hal tersebut menunjukan pentingnya penguatan
pendidikan multikultural di Indonesia agar tiap masyarakat tersadar bahwa pentingnya Bhineka
Tunggal Ika bukan Hal tabu semata yang hanya di dilihat sebagai formalitas semata, tapi
mengimpelentasikankanya dalam kehidupan nyata sebab pancasila sebagai paradigma hidup yang
nyata, sejatinya harus di elaborasikan dengan bhineka tunggal ika agar terciptanya hegemoni
masyarakat yang multikultural menjadi satu kesatuan kultur dimana meski banyaknya kultur tetapi
tetap satu yakni Indonesia yang mencerminkan sebuah masyarakat yang sopan santun ramah dan
mengedepankan kasih sayang serta moralitas dikehidupan yang nyata.

Meskipun konflik multikultural masih rentan terjadi karena keterbatasan pemerataan layanan
pendidikan multikultural dan pendekatannya yang masih parsial sehingga Diperlukan pendekatan
yang lebih menyeluruh dan melibatkan banyak pihak. Dengan demikian, pendidikan multikultural
dapat dijadikan sebagai bagian dari pendidikan karakter sehingga memiliki peluang yang lebih besar
untuk berhasil dalam membangun hegemoni dan kualitas sumber daya manusia yang lebih bermoral
dan beradab.  

Pun Meski tingkat pendidikan yang rendah mengakibatkan seseorang cenderung kurang memiliki
keterampilan, pola pikir, dan pola perilaku yang memadai untuk meningkatkan kesejahteraan hidup.
Namun perlu di ingat bahwa pendidikan pun menjadi Sebuah jalan termudah untuk memutus mata
rantai kemiskinan karena kemiskinan ada kaitannya dengan kebodohan.

Dewa juri dan para cendekia yang saya muliakan.

Mengingat pentingnya pendidikan bagi kehidupan berbangsa dan bernegara maupun kehidupan
pribadi, mari siapkan diri untuk meraih pendidikan setinggi mungkin agar tercapainya cita-cita yang
diimpikan.

Jangan lelah mengejar ilmu, sekalipun kamu terjatuh bangunlah sebab penyesalan datang bukan
disaat kita diatas kebahagiaan tapi saat kita tak mengetahui kapan dia akan datang maka
sediakan ilmu sebagai payung sebelum hujan sebab ilmu akan menyadarkan kita akan.
Pentingnya bertahan dan tak hilang harapan.

Sekian yang dapat saya sampaikan, apabila terdapat kata-kata yang kurang berkenan mohon di
bukakan pintu maaf yang seluas-luasnya. Terimakasih atas perhatiannya.

Wassalamualaikum Wr. Wb

Anda mungkin juga menyukai