TUGAS BIOFARMASETIKA

DISUSUN OLEH:

NAMA : SAMAAL MALLISA

NIM : G 701 18 160

KELAS :B

JURUSAN FARMASI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS TADULAKO

PALU

2021
1. Tuliskan masing-masing 1 faktor patofisiologi dari 4 organ yang mempengaruhi
aspek biofarmasetik suatu obat (Tuliskan fase yang mempengaruhi)!
2. Jelaskan 1 penyakit pada 1 organ yang mempengaruhi aspek biofarmasetika
suatu obat (Tuliskan fase yang dipengaruhi), serta tuliskan secara spesifik apa
jenis obatnya!
Jawaban
1. - Mulut (Fase Absoprsi)
Vaskularisasi darah
Vaskularisasi daerah lidah terutama dilakukan oleh arteria lingualis dan
arteria facialis yang merupakan cabang arteria carotis. Vena-vena
tersebut bergabung membentuk vena besar dan masuk ke vena jugularis
interna. Lengkungan palatum mendapat darah dari arteri maxilaris
interna. Sedangkan vena maxilaris bertanggung jawab terhadap
pembuluh darah balik yang bermuara di vena jugularis internal. Darah
vena dari daerah mulut mengalir ke jantung dan selanjutnya mengalir ke
organ oran lainnya. Dan kemudian memasuki hati. Jadi semua zat aktif
yang diserap pada jalur ini tidak segera mengalami metabolism hepatic
yang dapat berakibat inaktivasi sebelum diedarkan ke seluruh tubuh atau
yang kita kenal sebagai “efek lintasan pertama hepatik”

- Lambung (Fase Absorbsi)

Waktu pengosongan lambung
Keberadaan makanan dalam lambung memperlambat waktu
pengosongan lambung sehingga obat yang tidak tahan asam, misalnya
penisilin menjadi rusak atau tidak diabsorbsi. Oleh karena itu, penisilin
atau obat yang tidak tahan asam lainnya dapat dibuat sebagai salut
enterik yang dapat melindungi obat dari lingkungan asam dan bisa
mencegah iritasi lambung.

- Usus Halus (Fase Liberasi)

Gerakkan peristaltik usus
Obat pada mulanya merupakan depot zat aktif yang jika mencapai tempat
penyerapan akan segera diserap (Drug delivery system dalam istilah
anglo-sakson). Proses pelepasan zat aktif dari bentuk sediaan cukup
rumit dan tergantung pada jalur pemberian dan bentuk sediaan, serta
dapat terjadi secara cepat dan lengkap. Pelepasan zat aktif dipengruhi
oleh keadaaan lingkungan biologis dan mekanis pada tempat pemasukan
obat, misalnya gerak peristaltic usus, dan hal ini penting untuk bentuk
sediaan yang keras atau kenyal (tablet, suppositoria dll)
 - Usus Besar (Fase Absorbsi)
Vaskularisasi darah
Usus besar mendapatkan aliran darah dari arteria mesentericum superior
dan inferior. Salah satu pembuluh darah balik pada usus yaitu vena
mesentericum inferior yang mengalirkan darah dari sigmoidatau
signoida. Bila akan dirancang suatu obat per oral dengan penyerapan
efektif pada saluran cerna, maka harus dipertimbangkan kemungkinan
lewatnya obat melalui hati dan akibat-akibat yang ditimbulkan.

2. Pada organ mulut

Penyakit sariawan atau stomatitis merupakan peradangan pada mulut yang
terasa nyeri, sehingga bisa mengganggu pengidapnya untuk makan,
berbicara, dan tidur. Sariawan dapat mengurangi produksi air liur sehingga
tentunya akan berpengaruh pada fase pemecahan obat atau desingtegrasi
obat. Seperti yang kita ketahui bahwa selain adanya zat tambahan pada suatu
sediaan obat yang dapat membantu proses pemecahan, air liur atau saliva
juga mampu membantu proses pemecahan obat. Sariawan dapat sembuh
dengan sendirinya dalam kurun waktu 1 minggu. Namun dokter akan
memberikan obat yang sesuai dengan penyebab sariwan yang dialami.
- Obat pereda nyeri
Obat pereda nyeri sering diberikan oleh dokter untuk mengurangi rasa
sakit akibat sariawan. Obat pereda nyeri ini bisa berbentuk obat kumur,
semprot, atau oles. Contohnya adalah benzocaine dan lidocaine.
- Obat kortikosteroid
Pada beberapa kasus, dokter mungkin akan memberikan obat oles yang
mengandung kortikosteroid untuk mengurangi peradangan pada
sariawan.
- Obat antimikroba
Obat ini diberikan apabila sariawan disebabkan oleh infeksi bakteri,
jamur, atau virus. Obat antimikroba bisa berupa antibiotik, antijamur,
atau antivirus.
- Obat suplemen
Kemungkinan akan memberikan suplemen, seperti asam folat, vitamin
B1, B2, B6, B12, zat besi, dan zinc.