Anda di halaman 1dari 3

TUGAS IMUNOLOGI

DISUSUN OLEH:

NAMA : SAMAAL MALLISA

NIM : G 701 18 160

KELAS :A

JURUSAN FARMASI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS TADULAKO

PALU

2021
1. Seorang secara berulang terkena infeksi pernapasan semasa kecilnya. Level antibodi
pada serum normal, tetapi ketika diuji komplemen hemolitik dilakukan menunjukan
anak tersebut mengalami defisiensi, dengan data:

Komponen Komplemen Konsentrasi Normal Level pada anak sakit


(µg/ml)
C4 600 490-510
C2 20 15-22
C3 1300 20-70
Faktor B 210 Tidak Terdeteksi
Faktor A 480 25-40
Faktor I 35 Tidak Terdeteksi
Mengapa Defisiensi komplemen dapat menyebabkan seorang anak menjadi rentan
terhadap infeksi bakteri?

Jawaban :
Defisiensi Komplemen dapat menyebabkan seorang anak menjadi rentan terhadap
infeksi bakteri adalah dikarenakan beberapa hal berikut:
- Hilangnya mediator dalam proses inflamasi sehingga proses inflamasi terjadi lebih
lambat. Contohnya adalah C3a dan C4a merupakan salah satu protein yang
dibentuk oleh pembelahan komponen komplemen yang memiliki peran sebagai
pro-inflamasi.
- Opsonisasi adalah pelapisan antigen oleh antibodi, komplemen, fibronektin, yang
berfungsi untuk memudahkan fagositosis. Proses opsonisasi hanya bergantung
pada antibody sehingga sistem komplemen akan melepaskan opsonin dan ruang
lingkup opsinisasi menjadi lebih kecil.
Contohnya adalah C3b dan C4b.
- Eliminasi patogen yang masuk menjadi lebih optimal sehingga sistem komplemen
menghasilkan molekul yang berperan dalam pembentukkam pori pada membran
contohnya yaitu C5b,C6,C7,C8 dan C9 membrane attack complex menyebabkan
sel patogen mengalami lisis osmotik

2. Apakah peran sitokin berikut dalam pertahanan terhadap infeksi:


a. TNF
Tumor necrosis factor juga merupakan sitokin multipotensial yang mempunyai
berbagai efek biologik. TNF-α d diketahui beraksi pada sel-sel endotel untuk
meningkatkan perlekatan polimorfonuklear neutrofil dan monosit, sehingga
membantu untuk mengumpulkan sel-sel tersebut masuk ke dalam lokasi inflamasi.
olekul-mo leku l TNF-α menstimulasi resorpsi tulang dengan menginduksi
proliferasi dan differensiasi progenitor-progenitor osteoklas dan mengaktifkan
formasi osteoklas secara tidak langsung. TNF-α juga sebagai mediator proses
destruksi jaringan dengan menstimulasi kolagenase dan degradasi kolagen tipe I
oleh fibroblas sehingga memicu destruksi jaringan periodonsium. TNF-α dan IL-1
sebagai mediator molekul-molekul adhesi pada sel-sel endotel dan berperan dalam
proses migrasinya polimorfonukl ear neutrofil (PMNs), limfosit dan makrofag ke
dalam jaringan periodonsium.
b. IL-12
IL-12 disebut juga sebagai faktor stimulan sel T, karena berperan dalam
diferensiasi sel T CD4 menjadi sel T H1. Sel T efektor yang memproduksi IL-12
disebut sel T CD30. IL-12 juga stimulan bagi sitokin IFN-γ dan TNF-α. Stimulasi
IFN-γ dilakukan dengan mengurangi efek sitokin IL-4 yang menjadi regulator
IFN-γ.

c. Interferom tipe 1
terferon merupakan sitokin yang mengatur aktivitas semua komponen sistem
imun, merupakan bagian dari sistem imun non-spesifik yang timbul pada tahap
awal infeksi virus sebelum timbulnya reaksi dari sistem imun spesifik. Interferon
berfungsi untuk interfere atau mengganggu perkembangbiakan virus, dan juga
meningkatkan aktivitas sitotoksik sel NK, meningkatkan produksi moleku sitolitik
oleh sel NK.

Anda mungkin juga menyukai