2.1 Pendahuluan
Kapal yang merapat ke dermaga masih mempunyai kecepatan baik yang
digerakkan oleh mesinnya sendiri (kapal kecil) maupun ditarik oleh kapal
tunda (untuk kapal besar). Pada waktu merapat tersebut akan terjadi
benturan antara kapal dan dermaga. Walaupun kecepatan kapal kecil
tetapi karena massanya sangat besar, maka energi yang terjadi karena
benturan akan sangat besar. Untuk menghindari kerusakan pada kapal dan
dermaga karena benturan tersebut maka di depan dermaga diberi
bantalan yang berfungsi sebagai penyerap energi benturan. Bantalan yang
ditempatkan di depan dermaga disebut dengan fender.
Pada waktu kapal melakukan bongkar muat barang atau selama
menunggu di perairan pelabuhan, kapal harus tetap berada di tempatnya
dengan tenang. Untuk itu kapal harus diikat pada alat penambat. Gerak
kapal bisa disebabkan oleh gelombang, arus atau angin yang dapat me-
nimbulkan gaya tarikan kapal ke alat penambat. Alat penambat harus
mampu menahan gaya tank yang ditimbulkan oleh kapal.
2.2 Fender
Fender berfungsi sebagai bantalan yang ditempatkan di depan
dermaga. Fender akan menyerap energi benturan antara kapal dan
dermaga dan meneruskan gaya ke struktur dermaga. Gaya yang
diteruskan ke dermaga terganturig pada tipe fender dan defleksi fender yang
diijinkan.
Fender juga dapat melindungi rusaknya cat badan kapal karena gesekan
antara kapal dan dermaga yang disebabkan oleh gera1 karena gelombang, arus
dan angin. Fender hares dipasang di sepanjang dermaga dan Ietaknya harus
sedemikian rupa sehingga dapat mengenai kapal. Oleh karena kapal
mempunyai ukuran yang berlainan maka fender harus dibuat agak tinggi pada
sisi dermaga.
mana absis adalah defleksi d (%) dan ordinat adalah gaya yang diteruskan ke
dermaga F (ton). Luasan antara kurva dan sumbu defleksi (d) menun -
jukkan energi yang diserap untuk defleksi fender tertentu. Gambar
tersebut menunjukkan bahwa semakin besar defleksi, semakin besar gaya
yang diteruskan ke struktur. Di atas suatu nilai defleksi tertentu (d-
45%), gaya naik sangat besar. Fender yang baik adalah yang bisa menyerap
sejumlah besar energi benturan (kinetik) dan akan meneruskan gaya reaksi
yang rendah ke struktur tambatan dan dinding kapal.
4
e. Fender tipe V
Fender V mempunyai bentuk serupa dengan fender A, seperti ter -
lihat dalam Gambar 7.7. Gambar 7.8. adalah fender V yang
dipasang secara horisontal pada sisi depan dermaga, sedang pada
Gambar 7.9. fender dipasang secara vertikal dan di depannya
dipasang panel contact. Karakteristik fender tersebut diberikan oleh
pabrik pembuatnya (PT Kemenangan) seperti ditunjukkan dalam
Gambar 7.10. dan Tabel 7.2.
8
Produk lain dari fender tipe V adalah fender Seibu, seperti ditunjukkan
dalam Gambar 7.11. Kapasitas fender tersebut diberikan dalam Tabel 7.3.
Untuk bisa menahan energi yang lebih besar dapat dilakukan dengan
memasang dua fender Seibu menjadi satu seperti terlihat dalam
Gambar 7.12. Dengan cara seperti itu penyerapan energi dapat menjadi
dua kalinya tanpa terjadinya peningkatan gaya reaksi.
kapal dan dermaga pads waktu kapal merapat ke dermaga. Pada waktu
kapal merapat dan bertambat di dermaga terjadi benturan, gesekan dan
tekanan antara kapal dan dermaga. Gaya-gaya yang timbul pada waktu
penambatan kapal adalah benturan kapal, gesekan antara kapal dan der-
maga dan tekanan kapal pada dermaga. Gaya-gaya tersebut dapat
menyebabkan kerusakan pada kapal dan struktur denmaga. Untuk
mencegah kerusakan tersebut di depan sisi dermaga dipasang fender
yang dapat menyerap energi benturan. Jumlah energi yang diserap dan
gaya maksintum yang diteruskan pada struktur dermaga digunakan untuk
menentukan jenis dan ukuran fender.
Beberapa faktor yang mempengaruhi pemilihan tipe fender adalah
kondisi gelombang, arus dan angin, ukuran kapal, kecepatan dan arah
kapal pada waktu merapat ke dermaga, keberadaan kapal tunda untuk
membantu penambatan, tipe dermaga, dan juga ketrampilan nahkoda
kapal.
Pustaka
Arcelor Group. (2005) “Recommendations of the Committee for Waterfront
Structures, Harbours and WaterwaysEAU 2004: A Study of Higher
Education Teachers,” Ernst & Sohn.
Bambang Triatmodjo. (1999) “Teknik Pantai,”Yogyakarta: Pustaka Setia.
Bindra,S.P. (1986) "Dock and Harbour Enggineering, "Delhi: Dhanpat Rai
and Sons.
CERC. (1984) "Shore Protection Manual, "US Amry Coastal Engineeering
Research Center: Washington.
Kramadibroto,S. (1985), "Perencanaan Pelabuhan, "Bandung: Ganeca Exac.
10
Biodata Penulis: