Anda di halaman 1dari 11

Bab 9

Perencanaan Fender dan Alat


Penambat

2.1 Pendahuluan
Kapal yang merapat ke dermaga masih mempunyai kecepatan baik yang
digerakkan oleh mesinnya sendiri (kapal kecil) maupun ditarik oleh kapal
tunda (untuk kapal besar). Pada waktu merapat tersebut akan terjadi
benturan antara kapal dan dermaga. Walaupun kecepatan kapal kecil
tetapi karena massanya sangat besar, maka energi yang terjadi karena
benturan akan sangat besar. Untuk menghindari kerusakan pada kapal dan
dermaga karena benturan tersebut maka di depan dermaga diberi
bantalan yang berfungsi sebagai penyerap energi benturan. Bantalan yang
ditempatkan di depan dermaga disebut dengan fender.
Pada waktu kapal melakukan bongkar muat barang atau selama
menunggu di perairan pelabuhan, kapal harus tetap berada di tempatnya
dengan tenang. Untuk itu kapal harus diikat pada alat penambat. Gerak
kapal bisa disebabkan oleh gelombang, arus atau angin yang dapat me-
nimbulkan gaya tarikan kapal ke alat penambat. Alat penambat harus
mampu menahan gaya tank yang ditimbulkan oleh kapal.

2.2 Fender
Fender berfungsi sebagai bantalan yang ditempatkan di depan
dermaga. Fender akan menyerap energi benturan antara kapal dan
dermaga dan meneruskan gaya ke struktur dermaga. Gaya yang
diteruskan ke dermaga terganturig pada tipe fender dan defleksi fender yang
diijinkan.

Fender juga dapat melindungi rusaknya cat badan kapal karena gesekan
antara kapal dan dermaga yang disebabkan oleh gera1 karena gelombang, arus
dan angin. Fender hares dipasang di sepanjang dermaga dan Ietaknya harus
sedemikian rupa sehingga dapat mengenai kapal. Oleh karena kapal
mempunyai ukuran yang berlainan maka fender harus dibuat agak tinggi pada
sisi dermaga.

Ketika kapal membentur fender, fender tersebut akan mengalami


defleksi (pemampatan). Karena defleksi tersebut maka fender dapat
menyerap energi benturan kapal, dan meneruskan gaya benturan ke
struktur dermaga. Gambar 7.1. menunjukkan defleksi fender karet tipe
V, yaitu pada kondisi awal sebelum dibentur kapal (defleksi 0%),
kemudian mengalami defleksi 20% dan 45%. Dalam perencanaan
fender, biasanya ditetapkan bahwa defleksi maksimum yang diijinkan
adalah sebesar 45%.
Terdapat hubungan antara defleksi fender dan gaya reaksi fender dan
energi yang diserap. Setiap tipe fender mempunyai bentuk hubungan
defleksi-gaya masing-masing, yang diberikan oleh pabrik pembuatnya.
Gambar 7.2. adalah contoh bentuk kurva defleksi-gaya suatu fender, di
Bab 9 Perencanaan Fender dan Alat Penambat 3

mana absis adalah defleksi d (%) dan ordinat adalah gaya yang diteruskan ke
dermaga F (ton). Luasan antara kurva dan sumbu defleksi (d) menun -
jukkan energi yang diserap untuk defleksi fender tertentu. Gambar
tersebut menunjukkan bahwa semakin besar defleksi, semakin besar gaya
yang diteruskan ke struktur. Di atas suatu nilai defleksi tertentu (d-
45%), gaya naik sangat besar. Fender yang baik adalah yang bisa menyerap
sejumlah besar energi benturan (kinetik) dan akan meneruskan gaya reaksi
yang rendah ke struktur tambatan dan dinding kapal.
4

2.2.1 Tipe Fender


Fender dibuat dari bahan elastis, seperti kayu atau karet. Fender kayu
bisa berupa batang kayu yang dipasang di depan muka dermaga atau
tiang kayu yang dipancang. Saat ini fender kayu sudah tidak banyak digu-
nakan, mengingat harga kayu tidak lagi murah dan masalah lingkungan
yang muncul dengan penebangan pohon. Kecuali untuk pelabuhan kecil di
daerah Sumatra, Kalimantan dan Papua di mana masih tersedia cukup
banyak kayu. Fender karet yang merupakan produk pabrik semakin
banyak digunakan karena kualitasnya lebih baik dan banyak tersedia di
pasaran dengan berbagai tipe. Pelabuhan Perikanan Cilacap yang
semula menggunakan fender kayu, saat ini telah diganti dengan fender
karet.

2.2.1.1 Fender Kayu


Fender kayu bisa berupa batang-batang kayu yang dipasang horisontal
atau vertikal di sisi depan dermaga. Gambar 7.1. adalah contoh fender
dari kayu yang digantung pada sisi dermaga. Panjang fender sama
dengan sisi atas dermaga sampai muka air. Fender kayu ini
mempunyai sifat untuk menyerap energi.
Gambar 7.2. adalah fender kayu yang berupa tiang pancang yang
dilengkapi dengan balok memanjang (horisontal). Fender tersebut
ditempatkan di depan dermaga dengan kemiringan 1 (horisontal) : 24
(vertikal) dan akan menyerap energi karena defleksi yang terjadi pada
waktu Pembelaaran harus tetap berlangsung, walaupun terjadi bencana diben-
tur kapal. Penyerapan energi tidak hanya diperoleh dari defleksi tiang
kayu, tetapi juga dari balok kayu memanjang. Tiang kayu dipasang
pada setiap seperempat bentang.
Bab 9 Perencanaan Fender dan Alat Penambat 5

2.2.1.2 Fender Karet


Saat ini fender karet banyak digunakan pada pelabuhan. Fender karet
diproduksi oleh pabrik dengan bentuk dan ukuran berbeda yang
tergantung pada fungsinya. Pabrik pembuat fender memberikan karak-
teristik fender yang diproduksinya. Fender dengan tipe yang sama
tetapi diproduksi oleh pabrik yang berbeda bisa mempunyai
karakteristik yang berbeda.
Fender karet dapat dibedakan menjadi dua tipe yaitu
a. Fender yang dipasang pada struktur dermaga, yang masih dapat
dibedakan menjadi fender tekuk (bucklingfender) yaitu fender yang
mengalami tekuk jika menerima gaya tekan, seperti fender tipe V,
fender tipe A, fender cell; dan fender tak tertekuk (non-buckling fender)
seperti fender dari ban mobil bekas dan fender silinder.
b. Fender terapung yang ditempatkan antara kapal dan struktur
dermaga, seperti fender pneumatic.
6

c. Fender ban bekas mobil


Bentuk paling sederhana dari fender karet adalah ban-ban bekas mobil
yang dipasang pada sisi depan di sepanjang dermaga. Fender ban
mobil ini digunakan pada dermaga untuk merapat kapal-kapal
kecil. Karena tekanan kapal pada waktu merapat, ban mobil akan
mengalami defleksi dan menyerap energi benturan.
d. Fender tipe A
Gambar 7.5. adalah fender tipe A yang dipasang pada dermaga
dengan menggunakan baut. Karakteristik fender tersebut diberikan
oleh pabrik pembuatnya (PT Kemenangan) seperti ditunjukkan
dalam Gambar 7.6. dan Tabel 7.1. Gambar 7.6. menunjukkan
hubungan antara defleksi dan gaya reaksi serta defleksi dan energi
yang diserap fender A dengan tipe KAF 400H x 1000L. Terdapat
dua macam grafik yaitu A dan B yang menunjukkan nilai-nilai
pada batas atas dan bawah untuk toleransi ±10%. Dalam
perencanaan system fender, tipe dan ukuran fender dipilih
berdasarkan energy yang ditimbulkan oleh benturan kapal. Nilai-
niai tersebut berada di antara kedua nilai batas atas dan bawah
tersebut. Sedang Tabel 7.1. adalah gaya dan energy yang diserap
untuk berbagai ukuran fender tipe A pada defleksi 45%.
Bab 9 Perencanaan Fender dan Alat Penambat 7

e. Fender tipe V
Fender V mempunyai bentuk serupa dengan fender A, seperti ter -
lihat dalam Gambar 7.7. Gambar 7.8. adalah fender V yang
dipasang secara horisontal pada sisi depan dermaga, sedang pada
Gambar 7.9. fender dipasang secara vertikal dan di depannya
dipasang panel contact. Karakteristik fender tersebut diberikan oleh
pabrik pembuatnya (PT Kemenangan) seperti ditunjukkan dalam
Gambar 7.10. dan Tabel 7.2.
8

Produk lain dari fender tipe V adalah fender Seibu, seperti ditunjukkan
dalam Gambar 7.11. Kapasitas fender tersebut diberikan dalam Tabel 7.3.
Untuk bisa menahan energi yang lebih besar dapat dilakukan dengan
memasang dua fender Seibu menjadi satu seperti terlihat dalam
Gambar 7.12. Dengan cara seperti itu penyerapan energi dapat menjadi
dua kalinya tanpa terjadinya peningkatan gaya reaksi.

2.2.2 Perencanaan Fender


Fungsi utama dari sistem fender adalah untuk mencegah kerusakan pada
Bab 9 Perencanaan Fender dan Alat Penambat 9

kapal dan dermaga pads waktu kapal merapat ke dermaga. Pada waktu
kapal merapat dan bertambat di dermaga terjadi benturan, gesekan dan
tekanan antara kapal dan dermaga. Gaya-gaya yang timbul pada waktu
penambatan kapal adalah benturan kapal, gesekan antara kapal dan der-
maga dan tekanan kapal pada dermaga. Gaya-gaya tersebut dapat
menyebabkan kerusakan pada kapal dan struktur denmaga. Untuk
mencegah kerusakan tersebut di depan sisi dermaga dipasang fender
yang dapat menyerap energi benturan. Jumlah energi yang diserap dan
gaya maksintum yang diteruskan pada struktur dermaga digunakan untuk
menentukan jenis dan ukuran fender.
Beberapa faktor yang mempengaruhi pemilihan tipe fender adalah
kondisi gelombang, arus dan angin, ukuran kapal, kecepatan dan arah
kapal pada waktu merapat ke dermaga, keberadaan kapal tunda untuk
membantu penambatan, tipe dermaga, dan juga ketrampilan nahkoda
kapal.

2.2.2.1 Prosedur Perencanaan Fender


Perencanaan sistem fender didasarkan pada hukum kekekalan energi. Energi
benturan kapal dengan dermaga sebagian diserap oleh sistem fender sedang
sisanya diserap oleh struktur dermaga. Struktur dermaga yang sangat
kaku dianggap tidak menyerap energi benturan, sehingga energi ditahan
oleh sistem fender. Prosedur perencanaan fender diberikan berikut ini.

Pustaka
Arcelor Group. (2005) “Recommendations of the Committee for Waterfront
Structures, Harbours and WaterwaysEAU 2004: A Study of Higher
Education Teachers,” Ernst & Sohn.
Bambang Triatmodjo. (1999) “Teknik Pantai,”Yogyakarta: Pustaka Setia.
Bindra,S.P. (1986) "Dock and Harbour Enggineering, "Delhi: Dhanpat Rai
and Sons.
CERC. (1984) "Shore Protection Manual, "US Amry Coastal Engineeering
Research Center: Washington.
Kramadibroto,S. (1985), "Perencanaan Pelabuhan, "Bandung: Ganeca Exac.
10

Pacific Consultans. Qualification and Experience in Ports and Harbors,' Tokyo.


Pelabuhan Indonesia III. (2000),"Referensi Kepelabuhanan, "Seri I - II.
Quinn A. Def. (1972), "Design and Contruction of Port and Marine
Structures,"Mc Graw-Hill Book Company: New York.

Biodata Penulis:

Foto + biodata deskripsi

Andi Isdyanto lahir di Bulukumba, pada tanggal 25 Januari 1976. Ia tercatat


sebagai lulusan Universitas Hasanuddin Strata 1 jurusan Teknik Arsitektur dan
Strata 2 jurusan Teknik Sipil. Isdy adalah anak dari pasangan Andi Suardi
Pananrangi (ayah) dan Andi Rosmani HAM (ibu).
Bab 9 Perencanaan Fender dan Alat Penambat 11

Anda mungkin juga menyukai