Anda di halaman 1dari 12

PROSES TENDER KONTRAKTOR

Kontrak kerja konstruksi dibuat sebagai dasar hukum dan pedoman pelaksanaan bagi
kontraktor  yang diberikan oleh pemilik proyek, kontrak kerja konstruksi juga dapat berfungsi
sebagai rambu-rambu bagi kontraktor maupun pemilik proyek mengenai hal-hal yang
menjadi kewajiban dan haknya dalam sebuah hubungan kerja pelaksaan kontrak kerja
konstruksi 

Sebelum membuat kontrak kerja konstruksi maka dilaksanakan proses lelang sebagai langkah
untuk menentukan kontraktor mana yang terpilih untuk melaksanakan pembangunan proyek
konstruksi, lelang dapat dilakukan dengan cara thender maupun penunjukan langsung, yang
urutanya dapat dilakukan sebagai berikut:

Pra / Pasca Kualifikasi

 Pengumuman ke surat kabar


 Undangan kepada kontraktor
 Penjelasan tentang proyek yang akan dikerjakan
 Kontraktor memasukan dokumen pra kualifikasi
 Panitia lelang nengumumkan kontraktor yang lolos dalam tahap pra kualifikasi
 Kontraktor memasukan dokumen penawaran atau dokumen thender
 Pembuatan risalah rapat untuk klarifikasi / negoisasi
 Panitia lelang memutuskan pemenang thender

 Pembuatan kontrak kerja konstruksi

 Lelang dengan cara penunjukan langsung, MOU (Memorandum of understanding ),


LOI (Later Of Intence)
 Panitia lelang membuat memo kepada kontraktor yang ditunjuk
 Pemberian  Dokumen lelang, RKS Bangunan, Gambar Perencanaan
 Pembuatan risalah rapat dan penjelasan tentang proyek yang akan dikerjakan
 Kontraktor memasukan surat penawaran proyek konstruksi

Page 1
 Negoisasi harga antara pemilik proyek dan kontraktor
 Klarifikasi hasil negoisasi
 Surat penunjukan langsung
 Pembuatan kontrak kerja konstruksi

 Isi kontrak kerja konstruksi

Dokumen kontrak kerja konstruksi harus dibuat selengkap mungkin sehingga setiap masalah
yang muncul dikemudian hari dapat dipecahkan dengan berpedoman dengan kontrak kerja
yang sudah disepakati sebelumnya, hal-hal yang perlu tercantum dalam kontrak kerja
konstruksi antara lain:

 Para pihak yang bersepakat


 Ruang lingkup tugas dan pekerjaan
 Dasar pelaksanaan pekerjaan
 Penyediaan lokasi pekerjaan atau lapangan
 Harga borongan
 Waktu pelaksanaan
 Jaminan pelaksanaan
 Cara pembayaran
 Jaminan pembayaran
 Asuransi
 Penyesuaian dan kompensasi harga
 Tugas dan wewenang direksi lapangan
 Serah terima pekerjaan
 Denda keterlambatan
 Denda kelalaian
 Wakil kontraktor
 Tanggung jawab umum kontraktor
 Sub Kontraktor

Page 2
 Peenentuan pihak ke 3
 Kepatuhan terhadap undang-undang
 Penundaan pekerjaan
 Pekerjaan tambah kurang
 Penghentian sementara pekerjaan
 Keadaan pailit dan pembayaran hutang
 Pemutusan hubungan kerja
 Force majeure
 Domisili (hokum )
 Penyelesaian pekerjaan
 Penutup, tata cara addendum dan pengajuan hal-hal lain yang tidak tercakup kedalam
kontrak
 Lampiran berisi schedule, struktur organisasi, risalah-risalah rapat,dokumen
rks,gambar dll yang terkait.

 Dokumen-dokumen diatas hanya sebagai contoh yang dalam kondisi sebenarnya dapat
dikurangi atau ditambahkan dengan isi kontrak lainya, isi dokumen kontrak kerja konstruksi
menyesuaikan kesepakatan pihak-pihak yang melakukan kontrak kerja konstruksi sehingga
tidak ada pihak yang dirugikan dalam pelaksanaan pembangunan proyek konstruksi.

Page 3
Kegiatan Pelelangan

Kegiatan tender proyek pemerintah, sesuai Keputusan Presiden Nomor 80 tahun 2003
beserta perubahannya seperti ditunjukan pada gambar 1.19, meliputi: 

1) Prakualifikasi

 Kegiatan untuk menyeleksi peserta pelelangan yang memenuhi persyaratan bagi


proyek yang ditenderkan. 

2) Undangan tender

Untuk peserta lelang yang lulus prakualifiksasi menerim undangan untuk mengikuti
pelelangan.. 

3) Rapat penjelasan

Dalam rapat penjelasan peserta tender berkesempatan untuk mempertanyakan


ketentuan dalam dokumen tender yang kurang jelas dan yang dirasa memberatkan. Hasil
rapat menjadi risalah rapat yang bersifat mengikat serta menjadi satu kesatuan dengan surat
Perjanjian Pemborongan (kontrak) apabila peserta ditunjuk sebagai pemenang. 

4) Peninjauan lapangan (site visite)

 Dilakukan untuk membuat dasar pembuatan metode pelaksanaan pekerjaan


(construction method) untuk menyusun harga penawaran yang benar.

5) Pemasukan penawaran

Melalui tahapan-tahapan perhitungan volume, perencanaan metode pelaksanaan,


perhitungan biaya langsung, perhitungan biaya tak langsung, manajemen risiko, perhitungan
harga penawaran, dan penyiapan dokumen-dokumen sebagai lampiran penawaran 

6) Pembukaan dokumen penawaran

Pada waktu yang telah ditentukan, dihadapan peserta tender panitia menyatakan saat
penyampaian dokumen penawaran telah ditutup, kemudian dilanjutkan dengan pembukaan
dan pembacaan penawaran yang masuk sesuai dengan sistem yang ditetapkan. 

7) Evaluasi tender dan klarifikasi

Yang akan memberikan tambahan penjelasan tentang penawaran, biasanya


disampaikan kepada peserta tender secara bergantian. Dari hasil klarifikasi ini panitia
membuat evaluasi untuk menetapkan pemenang tender 

8) Penetapan calon pemenang (letter of intent)

Yang ditentukan oleh panitia dalam suatu rapat. Hasilnya diumumkan kepada seluruh
peserta tender. 

Page 4
9) Masa sanggah

Untuk tender proyek pemerintah, peserta tender yang tidak menang berhak
mengajukan keberatan sampai dengan batas masa sanggah.

10) Surat penunjukan pemenang (letter of award)

Yang dikeluarkan setelah tidak ada keberatan dari peserta tender. 

11) Surat perintah kerja (SPK/Notice of proceed)

Diterbitkan oleh pemimpin proyek kepada kontraktor untuk memulai pekerjaan


persiapan. Biasanyadalam kurun waktu tertentu 

12) Kontrak (perjanjian pemborongan)

Dilakukan melalui proses negosiasi untuk membahas secara detil tentang pasal-pasal
kontrak yang dapatditerima kedua belah pihak.

(Sumber Referensi : Buku Struktur Bangunan untuk SMK, Jilid 1. Karya Dian Ariestadi.
Tahun 2008.)

Page 5
PROSES TENDER KONSULTAN

Pemilik proyek adalah badan usaha atau perorangan, baik pemerintah maupun swasta yang
mempunyai kepentingan untuk mendirikan bangunan dan memiliki kesanggupan untuk
menyediakan dana untuk merealisasikan proyek tersebut.

Pada ‘tempat penulis kerja praktek’ owner  sebagai pemilik proyek sekaligus menjabat
sebagai konsultan managemen konstruksi. Tugas dan kewajibannya adalah menyediakan
dana untuk perencanaan dan pelaksanaan proyek, menyediakan lahan atau tanah yang akan
digunakan sebagai tempat pembangunan proyek, dan memberikan wewenang kepada pihak-
pihak tertentu untuk mengelola bangunan sesuai dengan perjanjian yang telah disepakati serta
ikut mengawasi dalam pelaksanaan pembangunan proyek.

Sebagai pemilik sekaligus konsultan manajemen proyek, owner/konsultan mempunyai


wewenang yang meliputi:

1. Meminta laporan dan penjelasan tentang pelaksanaan pekerjaan kepada pelaksana


proyek baik secara lisan maupun tulisan.
2. Menghentikan atau menolak hasil pekerjaan apabila dalam pelaksanaan menyimpang
dari spek yang telah ditentukan.
3. Mengesahkan adanya perubahan baik didalam desain maupun pekerjaan.
4. Memberikan keputusan terhadap perubahan waktu pelaksanaan dengan
mempertimbangan segala resiko yang akan dihadapi.
5. Mengarahkan, mengelola, serta mengkoordinasikan pelaksanaan kontraktor dalam
aspek mutu, biaya, waktu, dan keselamatan dalam pekerjaan.
6. Mengadakan rapat koordinasi yang dihadiri oleh konsultan perencana dan kontraktor.
Rapat diadakan seminggu sekali.
7. Memeriksa gambar detail pelaksanaan (shop drawing).
8. Membuat laporan kemajuan pekerjaan di lapangan.

Page 6
Adapun struktur organisasi owner/konsultan MK seperti pada lampiran laporan. Dalam
proyek ini, sesuai dengan struktur organisasi yang terlampir, konsultan MK terdiri dari:

1. Pengawas struktur, dengan uraian tugas sebagai berikut.

1)       Melakukan pengawasan terhadap cara kerja kontraktor dalam bidang struktur.

2)       Mengawasi serta mengontrol surveyor dan supervisor kontraktor pada pekerjaan


struktur dalam pelaksanaan tugas sehari-hari.

3)       Memeriksa dan memberikan persetujuan ijin kerja, penggunaan/ pengetesan 


material, schedule kerja dan berita acara kemajuan pekerjaan kontraktor dibidang struktur,
jika sudah sesuai dengan yang telah ditetapkan.

4)       Menghadiri rapat mingguan yang diadakan oleh kontraktor.

5)       Memeriksa rencana kerja kontraktor dan sub kontraktor dalam bidang struktur.

6)       Memberikan teguran kepada supervisor kontraktor pada pekerjaan struktur bila terjadi


penyimpangan pekerjaan struktur.

1. Pengawas arsitek, dengan uraian tugas sebagai berikut.

1)       Mengontrol kesesuaian gambar kerja dan spesifikasi yang berkaitan dengan rancangan
arsitek dari pekerjaan kontraktor/sub kontraktor di lapangan.

2)       Mencatat dan melaporkan pekerjaan kontraktor/sub kontraktor yang tidak sesuai
dengan gambar dan spesifikasi arsitek.

3)       Memberikan/membuat laporan hasil kerja kontraktor/sub kontraktor dalam bidang


arsitek.

4)       Memerintahkan  supervisor kontraktor untuk melaksanakan pekerjaan sesuai dengan


gambar dan spesifikasi arsitek yang telah ditentukan bila terdapat pekerjaan yang tidak sesuai
dengan gambar dan spesifikasi.

Page 7
1. Pengawas mechanical & electrical (ME), dengan tugas sebagai berikut.

1)         Melakukan pengawasan terhadap cara kerja kontraktor pada pekerjaan M/E.

2)         Mengawasi dan mengontrol supervisor kontraktor M/E dalam pelaksanaan tugas.

3)         Membantu kontraktor membuat laporan mingguan di bidang M/E.

4)         Memeriksa rencana kerja kontraktor dan sub kontraktor dalam bidang M/E.

5)         Memberikan teguran kepada supervisor kontraktor ataupun sub kontraktor bila terjadi


penyimpangan pekerjaan di bidang.

Page 8
Matriks Perbedaan Antara

Peraturan Presiden (Perpres) No. 54 Tahun 2010, dan Perpres No. 70 Tahun 2012
(Perubahan Kedua)

Page 9
Jenis Metode Pemilihan Kontraktor

• Pelelangan Umum
• Pelelangan Terbatas
• Pemilihan Langsung
• Penunjukan Langsung

Pelelangan Umum

• Metoda pemilihan penyedia barang/jasa yang dilakukan secara terbuka dengan


pengumuman secara luas melalui media massa dan papan pengumuman resmi untuk
penerangan umum sehingga masyarakat luas dunia usaha yang berminat dan
memenuhi kualifikasi dapat mengikutinya.

Pelelangan Terbatas

• Apabila hal jumlah penyedia barang/jasa yang mampu melaksanakan diyakini terbatas
yaitu untuk pekerjaan yang kompleks.

Pemilihan Langsung

• Pemilihan penyedia barang/jasa yang dilakukan dengan membandingkan sebanyak-


banyaknya penawaran, sekurang-kurangnya 3 (tiga) penawaran dari penyedia
barang/jasa yang telah lulus prakualifikasi serta dilakukan negosiasi baik teknis
maupun biaya serta harus diumumkan minimal melalui papan pengumuman resmi
untuk penerangan umum dan bila memungkinkan melalui internet.

Penunjukan Langsung

• Dalam keadaan tertentu/khusus, dengan cara melakukan negosiasi baik teknis maupun
biaya sehingga diperoleh harga yang wajar dan secara teknis dapat
dipertanggungjawabkan.

PENETAPAN METODA PEMILIHAN PENYEDIA BARANG/JASA

• Pada prinsipnya dilakukan dengan pelelangan umum;


• Untuk pekerjaan yang kompleks dan jumlah penyedia barang/jasa yang mampu
melaksanakan diyakini terbatas, maka pemilihan penyedia barang/jasa dapat
dilakukan dengan metoda pelelangan terbatas;
• Pemilihan langsung dapat dilaksanakan untuk pengadaan yang bernilai sampai dengan
Rp100.000.000,00 (seratus juta rupiah);

Page 10
Penunjukan langsung dapat dilaksanakan dalam hal memenuhi kriteria
sebagai berikut :

a) Keadaan tertentu, yaitu:


• Penanganan darurat untuk pertahanan negara, keamanan dan
keselamatan masyarakat yang pelaksanaan pekerjaannya tidak dapat ditunda, atau
harus dilakukan segera, termasuk penanganan darurat akibat bencana alam; dan/atau
• pekerjaan yang perlu dirahasiakan yang menyangkut pertahanan dan
keamanan negara yang ditetapkan oleh Presiden; dan/atau
• pekerjaan yang berskala kecil dengan nilai maksimum
Rp50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah) dengan ketentuan :
• untuk keperluan sendiri; dan/atau
• teknologi sederhana; dan/atau
• resiko kecil; dan/atau
• dilaksanakan oleh penyedia barang/jasa usaha orang perseorangan dan/atau badan
usaha kecil termasuk koperasi kecil.
b) Pengadaan barang/jasa khusus, yaitu :
• pekerjaan berdasarkan tarif resmi yang ditetapkan pemerintah; atau
• pekerjaan/barang spesifik yang hanya dapat dilaksanakan oleh satu penyedia
barang/jasa, pabrikan, pemegang hak paten; atau
• merupakan hasil produksi usaha kecil atau koperasi kecil atau pengrajin industri kecil
yang telah mempunyai pasar dan harga yang relatif stabil; atau
• pekerjaan yang kompleks yang hanya dapat dilaksanakan dengan penggunaan
teknologi khusus dan/atau hanya ada satu penyedia barang/jasa yang mampu
mengaplikasikannya.

Page 11
Jenis Metode Pemilihan Konsultan

Page 12

Anda mungkin juga menyukai