Kontrak kerja konstruksi dibuat sebagai dasar hukum dan pedoman pelaksanaan bagi
kontraktor yang diberikan oleh pemilik proyek, kontrak kerja konstruksi juga dapat berfungsi
sebagai rambu-rambu bagi kontraktor maupun pemilik proyek mengenai hal-hal yang
menjadi kewajiban dan haknya dalam sebuah hubungan kerja pelaksaan kontrak kerja
konstruksi
Sebelum membuat kontrak kerja konstruksi maka dilaksanakan proses lelang sebagai langkah
untuk menentukan kontraktor mana yang terpilih untuk melaksanakan pembangunan proyek
konstruksi, lelang dapat dilakukan dengan cara thender maupun penunjukan langsung, yang
urutanya dapat dilakukan sebagai berikut:
Page 1
Negoisasi harga antara pemilik proyek dan kontraktor
Klarifikasi hasil negoisasi
Surat penunjukan langsung
Pembuatan kontrak kerja konstruksi
Dokumen kontrak kerja konstruksi harus dibuat selengkap mungkin sehingga setiap masalah
yang muncul dikemudian hari dapat dipecahkan dengan berpedoman dengan kontrak kerja
yang sudah disepakati sebelumnya, hal-hal yang perlu tercantum dalam kontrak kerja
konstruksi antara lain:
Page 2
Peenentuan pihak ke 3
Kepatuhan terhadap undang-undang
Penundaan pekerjaan
Pekerjaan tambah kurang
Penghentian sementara pekerjaan
Keadaan pailit dan pembayaran hutang
Pemutusan hubungan kerja
Force majeure
Domisili (hokum )
Penyelesaian pekerjaan
Penutup, tata cara addendum dan pengajuan hal-hal lain yang tidak tercakup kedalam
kontrak
Lampiran berisi schedule, struktur organisasi, risalah-risalah rapat,dokumen
rks,gambar dll yang terkait.
Dokumen-dokumen diatas hanya sebagai contoh yang dalam kondisi sebenarnya dapat
dikurangi atau ditambahkan dengan isi kontrak lainya, isi dokumen kontrak kerja konstruksi
menyesuaikan kesepakatan pihak-pihak yang melakukan kontrak kerja konstruksi sehingga
tidak ada pihak yang dirugikan dalam pelaksanaan pembangunan proyek konstruksi.
Page 3
Kegiatan Pelelangan
Kegiatan tender proyek pemerintah, sesuai Keputusan Presiden Nomor 80 tahun 2003
beserta perubahannya seperti ditunjukan pada gambar 1.19, meliputi:
1) Prakualifikasi
2) Undangan tender
Untuk peserta lelang yang lulus prakualifiksasi menerim undangan untuk mengikuti
pelelangan..
3) Rapat penjelasan
5) Pemasukan penawaran
Pada waktu yang telah ditentukan, dihadapan peserta tender panitia menyatakan saat
penyampaian dokumen penawaran telah ditutup, kemudian dilanjutkan dengan pembukaan
dan pembacaan penawaran yang masuk sesuai dengan sistem yang ditetapkan.
Yang ditentukan oleh panitia dalam suatu rapat. Hasilnya diumumkan kepada seluruh
peserta tender.
Page 4
9) Masa sanggah
Untuk tender proyek pemerintah, peserta tender yang tidak menang berhak
mengajukan keberatan sampai dengan batas masa sanggah.
Dilakukan melalui proses negosiasi untuk membahas secara detil tentang pasal-pasal
kontrak yang dapatditerima kedua belah pihak.
(Sumber Referensi : Buku Struktur Bangunan untuk SMK, Jilid 1. Karya Dian Ariestadi.
Tahun 2008.)
Page 5
PROSES TENDER KONSULTAN
Pemilik proyek adalah badan usaha atau perorangan, baik pemerintah maupun swasta yang
mempunyai kepentingan untuk mendirikan bangunan dan memiliki kesanggupan untuk
menyediakan dana untuk merealisasikan proyek tersebut.
Pada ‘tempat penulis kerja praktek’ owner sebagai pemilik proyek sekaligus menjabat
sebagai konsultan managemen konstruksi. Tugas dan kewajibannya adalah menyediakan
dana untuk perencanaan dan pelaksanaan proyek, menyediakan lahan atau tanah yang akan
digunakan sebagai tempat pembangunan proyek, dan memberikan wewenang kepada pihak-
pihak tertentu untuk mengelola bangunan sesuai dengan perjanjian yang telah disepakati serta
ikut mengawasi dalam pelaksanaan pembangunan proyek.
Page 6
Adapun struktur organisasi owner/konsultan MK seperti pada lampiran laporan. Dalam
proyek ini, sesuai dengan struktur organisasi yang terlampir, konsultan MK terdiri dari:
1) Melakukan pengawasan terhadap cara kerja kontraktor dalam bidang struktur.
5) Memeriksa rencana kerja kontraktor dan sub kontraktor dalam bidang struktur.
1) Mengontrol kesesuaian gambar kerja dan spesifikasi yang berkaitan dengan rancangan
arsitek dari pekerjaan kontraktor/sub kontraktor di lapangan.
2) Mencatat dan melaporkan pekerjaan kontraktor/sub kontraktor yang tidak sesuai
dengan gambar dan spesifikasi arsitek.
Page 7
1. Pengawas mechanical & electrical (ME), dengan tugas sebagai berikut.
1) Melakukan pengawasan terhadap cara kerja kontraktor pada pekerjaan M/E.
4) Memeriksa rencana kerja kontraktor dan sub kontraktor dalam bidang M/E.
Page 8
Matriks Perbedaan Antara
Peraturan Presiden (Perpres) No. 54 Tahun 2010, dan Perpres No. 70 Tahun 2012
(Perubahan Kedua)
Page 9
Jenis Metode Pemilihan Kontraktor
• Pelelangan Umum
• Pelelangan Terbatas
• Pemilihan Langsung
• Penunjukan Langsung
Pelelangan Umum
Pelelangan Terbatas
• Apabila hal jumlah penyedia barang/jasa yang mampu melaksanakan diyakini terbatas
yaitu untuk pekerjaan yang kompleks.
Pemilihan Langsung
Penunjukan Langsung
• Dalam keadaan tertentu/khusus, dengan cara melakukan negosiasi baik teknis maupun
biaya sehingga diperoleh harga yang wajar dan secara teknis dapat
dipertanggungjawabkan.
Page 10
Penunjukan langsung dapat dilaksanakan dalam hal memenuhi kriteria
sebagai berikut :
Page 11
Jenis Metode Pemilihan Konsultan
Page 12