BAB V
EVALUASI STRUKTUR ATAS
5.2.1 Peralatan
Pada proyek ini, digunakan beberapa peralatan kerja demi menunjang kelancaran
pekerjaan dilapangan terkhusus pada pekerjaan kolom lantai , balok lantai , dan
plat lantai . Berikut peralatan-peralatan yang digunakan pada pekerjaan struktur
atas.
2. Concrete Mixer
3. Excavator
Gambar 5. 3 Excavator
4. Crane
Gambar 5. 4 Crane
5. Mobile Crane
6. Truck Mixer
8. Vibrator Elektrik
9. Truk
Gambar 5. 9 Truk
.
15. Scafolding
Gambar 5. 15 Scafolding
16. Roll Meter atau Meteran
Gambar 5. 16 Meteran
17. Alat Survey (Total Station & Tripod)
Gambar 5. 18 Tripod
18. Ruskam
Gambar 5. 19 Ruskam
19. Palu
Gambar 5. 20 Palu
20. Kateha
Gambar 5. 21 Kateha
22. Ember
Gambar 5. 23 Ember
.
23. Sekop
Gambar 5. 24 Sekop
5.2.2 Bahan
1. Multipleks
Gambar 5. 25 Multipleks
2. Besi Tulangan
3. Semen
Gambar 5. 27 Semen
4. Air
Gambar 5. 28 Air
5. Agregat Kasar
6. Agregat Halus
9. Waterstop
Gambar 5. 33 Waterstop
10. Kawat Bendrat
Gambar 5. 35 Paku
12. Balok
Gambar 5. 36 Balok
Tenaga kerja yang digunakan pada pekerjaan struktur atas terkhusus pada pekerjaan
kolom dan balok diantaranya :
1. Supervisor/Pengawas 4. Tukang
3. Mandor
Ade Fitriani 31120059
Muhammad Fakhri Gufran Kuraisy 31120070
Kelas 3C D3 Teknik Konstruksi Gedung
Laporan Studi Kasus pada proyek PLTA Malea Tana Toraja
Jurusan Teknik Sipil
Politeknik Negeri Ujung Pandang
Hal ini harus diperhatikan dalam pelaksanaan suatu pekerjaan di lapangan adalah
spesifikasi pekerjaan serta metode yang tepat dalam pekerjaannya. Berikut uraian singkat
mengenai pelaksanaan pekerjaan struktur atas proyek PLTA Malea Tana Toraja.
b. Pengecoran Kolom
Tahap pengecoran
Pengecoran balok dilakukan dengan menggunakan concreate ready
mix mutu K-300. Salah satu hal yang perlu diperhatikan pada tahap ini
adalah slump test dan pembuatan benda uji yang pada proyek ini digunakan
benda uji berbentuk kubus.
Pengecoran balok menggunakan concreate pump yang dipasangkan
selang tremi. Tujuan penggunaan concreate pump dan selang tremi agar
dapat menuangkan beton dengan tinggi jatuh maksimal 1,5 meter untuk
menghindari terjadinya segregasi.
Sesaat setelah pengecoran dilakukan, agar tidak terbentuk rongga
kosong digunakan vibrator beton untuk memadatkan hasil pengecoran.
Penggunaan vibrator beton juga tidak boleh digunakan terlalu lama agar
tidak terjadi bleeding.
BAB VI
Rangka atap (Kuda-Kuda) adalah suatu susunan rangka batang yang berfungsi untuk
mendukung beban tetap termasuk juga beratnya sendiri dan sekaligus dapat
memberikan bentuk pada atapnya. Dalam proyek ini, rangka atap yang digunakan
adalah rangka atap Baja Konvensional (Hot Rolled).
2. Ikatan Angin
3. Trekstang ø12 mm
4. Baut ø12 mm
5. Dynabolt
a. Peralatan
sebagai berikut :
1. Crawler crane
b. Tenaga Kerja
1. Pengawas Lapangan
2. Mandor
3. Logistik
4. Tukang
5. Pekerja
2. Memasang Baja tersebung (Gording) tepat diatas pelat besi tadi menggunakan
baut untuk mengait kemudian di las kedua ujung Gording. Detail dan cara
pemasangan Gording dapat dilihat pada gambar
4. Setelah semua item terpasang, selanjutnya tahap finishing dari tangka atap
yaitu pengecetan sebagai salah satu bentuk perawatan agar baja tidak mudah
mengalami Korosi.
Evaluasi: Pekerjaan Struktur atap pada proyek ini telah menetapkan metode
yang rasional serta efektif dan efisien dalam proses pengerjaan