DISUSUN OLEH:
KELOMPOK II (DUA)
APRIADY (19.51.020939)
MUHAMMAD GUNAWAN (22.51.025421)
AULIA AZ-ZAHRA (22.51.025864)
MISTA (22.51.025884)
MUHAMMAD RIZKI (22.51.026591)
DOSEN PEMBIMBING:
NIRWANA PUSPASARI, ST., MT.
NIDN. 1102057301
LEMBAR PENGESAHAN
PRAKTIKUM ILMU UKUR TANAH
DISUSUN OLEH:
KELOMPOK II (DUA)
APRIADY (19.51.020939)
MUHAMMAD GUNAWAN (22.51.025421)
AULIA AZ-ZAHRA (22.51.025864)
MISTA (22.51.025884)
MUHAMMAD RIZKI (22.51.026591)
Mengetahui:
LEMBAR ASISTENSI
PRAKTIKUM ILMU UKUR TANAH
LEMBAR ASISTENSI
PRAKTIKUM ILMU UKUR TANAH
LEMBAR ASISTENSI
PRAKTIKUM ILMU UKUR TANAH
Puji dan syukur kita haturkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas izin-Nya
sehingga Laporan Praktikum ini dapat terselesaikan dengan baik dan lancar.
Laporan praktikum ini merupakan laporan praktik lapangan dari mata kuliah
Ilmu Ukur Tanah yang berisikan tetang praktikum Ilmu Ukur Tanah yang meliputi
pengukuran poligon, pengukuran beda tinggi dan pengukuran menggunakan GPS.
Dengan selesainya laporan praktikum ini secara resmi saya nyatakan selesai.
Dan juga tidak lupa saya ucapkan terima kasih kepada semua orang yang sudah
membantu saya dan terima kasih juga saya ucapkan untuk para pihak yang sudah
terlibat langsung. Khususnya saya ucapkan kepada:
1. Bapak Norseta Ajie Saputra, ST., MT., selaku dosen pengampu mata kuliah
Ilmu Ukur Tanah.
2. Bapak Achmad Imam Santoso, ST., M. Ling., selaku kepala laboratorium
Fakultas Teknik dan Informatika.
3. Ibu Nirwana Puspasari, ST., MT., selaku dosen pembimbing laporan
praktikum Ilmu Ukur Tanah.
4. Kepada asisten praktikum yang membantu kami dalam menjalankan
praktikum.
5. Serta anggota kelompok yang saling bahu membahu demi terselesaikannya
tugas laporan praktikum yang kami kerjakan ini.
Saya menyadari bahwa dalam penyusunan laporan praktikum ini masih
belum sempurna dan masih terdapat kekurangan. Hal ini dikarenakan keterbatasan
waktu dan pengetahuan dari saya, oleh karena itu saran dan kritik yang
membangun sangat diharapkan demi kesempurnaan laporan praktikum ini.
Akhir kata semoga atas kesediaan semua pihak yang telah membantu saya,
dalam penyusunan laporan praktikum ini, selalu mendapat berkat dan karunia dari
Tuhan Yang Maha Esa. Saya berharap agar hasil dari tulisan ini dapat berguna
dan bermanfaat bagi kita semua.
Palangka Raya, 01 Mei 2023
Hormat Saya,
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................................i
DAFTAR ISI....................................................................................................................ii
DAFTAR GAMBAR......................................................................................................iii
DAFTAR TABEL...........................................................................................................iv
DAFTAR RUMUS...........................................................................................................v
BAB I PENGUKURAN DENGAN PENYIPAT DATAR / AUTOMATIC LEVEL.....1
1.1 Penjelasan Umum........................................................................................1
1.2 Tempat dan Waktu Pelaksanaan................................................................1
1.3 Peralatan......................................................................................................2
1.4 Prosedur Pelaksanaan.................................................................................6
1.5 Perhitungan Pengukuran............................................................................6
1.6 Hasil dan Pembahasan................................................................................8
BAB II PENGUKURAN MENGGUNAKAN THEODOLITE....................................15
2.1 Penjelasan Umum......................................................................................15
2.2 Tempat dan Waktu Pelaksanaan..............................................................15
2.3 Peralatan....................................................................................................16
2.4 Prosedur Pelaksanaan...............................................................................21
2.5 Perhitungan................................................................................................22
2.6 Hasil dan Pembahasan..............................................................................24
BAB III PENGOLAHAN PETA DENGAN GLOBAL POSITION SYSTEM (GPS). 29
3.1 Penjelasan Umum......................................................................................29
3.2 Tempat dan Waktu Pelaksanaan..............................................................29
3.3 Peralatan....................................................................................................29
3.4 Prosedur Pelaksanaan...............................................................................30
3.5 Memindahkan Data Dari GPS Ke Program Mapsource........................31
3.6 Hasil dan Pembahasan..............................................................................32
BAB IV PENUTUP........................................................................................................34
4.1. Kesimpulan................................................................................................34
4.2. Saran...........................................................................................................34
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
ii
DAFTAR GAMBAR
iii
DAFTAR TABEL
iv
DAFTAR RUMUS
v
BAB I
PENGUKURAN DENGAN PENYIPAT DATAR / AUTOMATIC LEVEL
1
2
1.3 Peralatan
1.3.1 Waterpass Automatic Level
(Sumber : bukalapak.com)
(Sumber : nadivasalsabilar.blogspot.com)
(Sumber : bukalapak.com)
(Sumber : bukalapak.com)
(Sumber : caribes.net)
(Sumber : bukalapak.com)
1.3.7 Payung
Gambar 1. 7 Payung
(Sumber : bukalapak.com)
Gambar 1. 8 Kalkulator
(Sumber : bukalapak.com)
10.1Perhitungan Pengukuran
a. Koreksi Titik Benang Tengah
(𝐵𝐴+𝐵𝐵)
BT= =...........................................................................(1.1)
2
BB = Benang Bawah
BA = Benang Atas
d. Menentukan Beda Tinggi (ΔH) Titik Awal (Hp) dan Titik Akhir (Hq)
ΔH = Hq – Hp =.....................................................................(1.4)
Keterangan : ΔH = Selisih tinggi
Hp = Tinggi titik P
Hq = Tinggi titik Q
f. Batas Toleransi
Toleransi = ±(12√𝐷𝑘𝑚) mm =.................................................(1.6)
10.2.2 Pembahasan
1. Perhitungan Pengukuran
a. Jarak
Untuk mencari jarak optis antara dua titik dapat digunakan
rumus 1.2
Contoh 1 (memanjang) :
Dengan menggunakan data pada Tabel 1.1, dapat dihitung jarak
optis titik P1 ke P2 sebagai berikut :
J = (BA – BB) x 100
= (1,585-1,075) x 100
= 0,51 x 100
= 51 m
Contoh 2 (melintang) :
dengan menggunakan data Tabel 1.2, dapat dihitung jarak optis
titik P1 ke titik A sebagai berikut :
J = (BA – BB) x 100
13
(1,585+1,075)
= 2
2,660
= 2
= 1,330
Beda tinggi = Ta – BT
= 1,330 – 1,330
= 0,000 m
Contoh 2 (melintang) :
Dengan menggunakan data pada Tabel 1.2, dapat dihitung beda
tinggi P1 ke titik A sebagai berikut :
(𝐵𝐴+𝐵𝐵)
BT = 2
(1,495+1,443)
= 2
14
2,938
= 2
= 1,469
Beda tinggi = Ta – BT
= 1,330 – 1,469
= -0,139 m
c. Elevasi
Untuk mencari elevasi antar dua titik. dapat digunakan rumus
1.9 sebagai berikut :
Elevasi = Elevasi awal + Beda tinggi
Contoh 1 (memanjang) :
Dengan menggunakan data pada Tabel 1.1, dapat dihitung
elevasi titik P1 ke P2 sebagai berikut :
Diketahui : Elevasi awal = 20,000
Elevasi = Elevasi awal – Beda tinggi
= 20,000 + 0,000
= 20,000 m
Contoh 2 (melintang) :
dengan menggunakan data pada Tabel 1.2, dapat dihitung
elevasi titik P1 ke titik A sebagai berikut :
Diketahui : Elevasi awal = 20,000
Elevasi = Elevasi awal – Beda tinggi
= 20,000 + (-0,139)
= 19,861 m
Dari data hasil perhitungan diperoleh jarak dari titik P1 ke titik
P2 untuk profil memanjang sebesar 51 meter dan profil
melintang sebesar 5,2 meter, beda tinggi dari titik P1 ke P2
untuk profil memanjang sebesar 0,000 meter dan profil
melintang titik P1 ke titik A sebesar -0,139 meter. Dengan
demikian, dari hasil perhitungan tersebut dapat diketahui bahwa
berbagai titik memiliki besar nilai yang berbeda-beda.
BAB II
PENGUKURAN MENGGUNAKAN THEODOLITE
15
16
2.3 Peralatan
2.3.1 Theodolite
Theodolite berkembang semenjak awal abad 16 dalam bentuk
yang sederhana dengan pembacaan hasil pengukuran sudut secara manual
menggunakan cakram skala vertikal dan horizontal. Pembidiknya pun
masih berupa tabung tanpa lensa. Baru kemudian menjelang pertengahan
abad ini theodolit dilengkapi dengan penyangga (tripod) dan kompas
menyusul ditambahkannya lensa teleskop sebagai pembidik. Pemasangan
kompas pada theodolit ada dua macam yaitu kompas internal yang
terpasang di dalam alat dan kompas eksternalnya itu kompas terpasangan
di luar alat.
Gambar 2. 1 Theodolite
2.3.2 Kompas
Kompas merupakan jenis alat navigasi yang memanfaatkan
medan magnetis bumi dalam penentuan sebuah arah. Sebelum pedoman
arah ditemukan, dalam menentukan sebuah arah manusia menggunakan
posisi benda-benda langit sebagai patokan, misalnya matahari dan bintang.
Kompas adalah alat penunjuk arah mata angin. Alat ini
menggunakan medan magnet bumi untuk menentukan arah utara, selatan,
timur dan barat. Dalam bidang maritim, kompas memberikan manfaat
17
Gambar 2. 2 Kompas
(Sumber : pramukaria.blogspot.com)
(Sumber : bukalapak.com)
(Sumber : zulzulaidy.blogspot.com)
19
2.3.5 Statif/Tripod
Statif/tripod merupakan tempat duduk alat untuk menstabilkan
suatu alat pengukuran seperti waterpass dan theodolite. Alat ini memiliki
3 (tiga) buah kaki sama panjang yang dapat diatur ketinggiannya.
Statif/tripod terdiri dari bidang level/kepala statif, sekrup pengunci, tali
pembawa, sekrup penyetel dan kaki statif.
Gambar 2. 5 Statif/Tripod
(Sumber : nadivasalsabilar.blogspot.com)
(Sumber : caribes.net)
20
(Sumber : bukalapak.com)
2.3.8 Payung
Payung digunakan untuk melindungi theodolite dari panas
sinar matahari langsung maupun hujan, karena teropong lensa sangat
peka terhadap sinar matahari dan akan rawan mengalami pemuaian.
Gambar 2. 8 Payung
(Sumber : bukalapak.com)
21
Gambar 2. 9 Kalkulator
(Sumber : bukalapak.com)
12. Tahap diatas diulangi sampai titik yang ingin didatakan selesai diambil
semua.
2.5 Perhitungan
a. Titik awal dan titik akhir merupakan titik yang sama
b. Perhitungan bacaan rambu ukur
1. Jarak
Untuk mencari jarak optis antara dua titik dapat digunakan rumus
sebagai berikut :
J = (BA – BB) x 100............................................................(2.1)
Keterangan : J = Jarak (m)
BA =Benang atas (m)
BB = Benang bawah (m)
2. Beda Tinggi
Untuk mencari beda tinggi antara dua titik dapat digunakan rumus
sebagai berikut :
Beda tinggi = BT belakang – BT depan...............................(2.2)
Keterangan : BT belakang = Benang tengah belakang
BT depan = Benang tengah depan
3. Koreksi Beda Tinggi
Untuk mencari beda tinggi theodolite dapat digunakan rumus
sebagai berikut :
∑ 𝑏𝑒𝑑𝑎 𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖.........................................................
Koreksi beda tinggi = (2.3)
𝑛
b. Koreksi Ordinat
Untuk menghitung koreksi ordinat digunakan rumus
perhitungan sebagai berikut :
..................................
KoreksiAbsis (X) = ∑ d. cos 𝑎 (2.13)
𝑛
B A I
C H
F
G
D
E
2.6.2 Pembahasan
1. Perhitungan Luas Poligon Tertutup
Untuk menghitung luas poligon tertutup, terlebih dahulu diketahui
koordinat X dan Y. Dengan menggunakan data pada tabel 2.4,
diketahui koordinat X dan Y dapat dihitung Xn + 1, Yn + 1.
X . Yn + 1, Y . Xn + 1 dengan contoh sebagai berikut :
𝑋1 = 1000,000
𝑌1 = 1000,000
𝑋𝑛 + 1 = 𝑋2 = 949,995
𝑌𝑛 + 1 = 𝑌2 = 1001,560
𝑋 . 𝑌𝑛 + 1 = 1000,000 . 1001,560
= 1001560,100
𝑌 . 𝑋𝑛 + 1 = 1000,000 . 949,995
= 949994,907
28
= 7.385,366 𝑚3
= 0,739 ha
Dengan demikian telah didapat semua perhitungan pada poligon
tertutup, yang meliputi perhitungan koreksi benang tengah, jarak,
beda tinggi, koreksi beda tinggi, elevasi, perhitungan luas area yang
diperoleh pada poligon tertutup tersebut. Perhitungan poligon
tertutup tidak jauh berbeda dengan perhitungan poligon terbuka,
hanya saja poligon tertutup perlu perhitungan koreksi yang
signifikan di dalam perhitungannya.
BAB III
PENGOLAHAN PETA DENGAN GLOBAL POSITION SYSTEM (GPS)
3.3 Peralatan
3.3.1 Global Position System (GPS)
GPS Handheld adalah GPS yang setiap fiturnya bisa kita operasikan
dengan memegang GPS tersebut. Fungsi GPS ini biasanya digunakan
untuk pemetaan, pengukuran jarak, penentuan koordinat dan navigasi
di alam bebas. GPS tipe ini mampu meminimalisasi resiko bahaya
pada kegiatan outdoor dan juga nyaman untuk digunakan meski
bentuknya kecil dan sedikit agak tebal.
29
30
(Sumber : www.bhphotovideo.com)
2. Tekan dan tahan tombol POWER untuk menyalakan GPS anda akan
melihat halaman muka selama beberapa detik sebelum GPS melakukan
pengujiansecara otomatis, di ikuti dengan halaman satelit yang kuat untuk
menentukan posisi anda ;
3. Semua informasi yang dibutuhkan untuk mengoperasikan GPS dapat
ditemukan dalam enam halaman utama (layar tampilan). Halaman-halaman
ini antara lain Satelit, Trip Computer, Peta, Compass, Altimeter, dan Menu
utama. Untuk memilih halaman-halaman tersebut tekan tombol PAGE
sampai menemukan halaman yang di inginkan ;
4. Setelah itu tentukan titik awal dimana akan melakukan penandaan ;
5. Lakukan pelacakan dimulai dari titik awal ;
6. Tandai setiap ada tikungan atau pertemuan dengan titik jalan ;
7. Jelajahi setiap jalan yang dapat dilalui, usahakan jangan ada jalan yang
terlewati atau terjadi pelacakan ganda (jalan yang telah dilalui kemudian
dilalui kembali) ;
8. Sebagai catatan manual titik-titik yang ditentukan atau patokan ;
9. Jika setiap jalan sudah dilalui, matikan menu GPS/ke Stop tracking agar
GPS berhenti melakukan pelacakan pada saat perjalanan kembali ;
10. Selesai.
6. Bagian sisi kiri ada banyak sekali Waypoints (ada 658) dan Tracks (ada
234). Data tersebut merupakan contoh dari hasil pengambilan data dengan
GPS dan belum dilakukan proses editing ;
7. Pilih File – Save As – ganti “Save as Type” dengan DXF (*.dxf) agar file
dapat dibaca oleh software-software SIG dan pemetaan yang lain ketik
nama file kemudian Save ;
8. Akan muncul kotak dialog yang memberikan kata pilihan untuk memilih
sistem koordinat dan faktor skala (Bebas memilih, sebagai contoh memilih
UTM) → klik OK ;
9. File data hasil pengukuran akan disimpan dalam format DXF, file dalam
format ini akan memudahkan disetujui dicek melalui program Autodesk
Map atau Map Info.
3.6.2 Pembahasan
GPS atau Gobal Position System yaitu alat yang
penggunaannya lebih mudah dipahami, fleksibel dan tidak rumit seperti
waterpass dan theodolite. GPS yang digunakan pada praktikumm ini biasa
disebut juga GPS handheld, berfungsi untuk mengukur jarak antar titik trek
sesuai jarak yang dilewati dengan cara menekan tombol ”Mark”.
Berdasarkan hasil dari gambar 3.3 dan Tabel 3.1 terdapat 9
jalur trek GPS yang diukur yaitu meliputi jalan Nyai Balau, jalan Cempaka
dan jalan Christoper mihing serta ada 2 jalan kecil. Dari data tersebut, ada 3
persimpangan di jalan cempaka untuk jalur jalan tersebut tembus ke jalan
Beruk Angis dan 1 persimpangan jalan temanggung tendang 1. Trek
terpanjang yang didapat yaitu pada jalur A1 – A2 yakni jalan Nyai Balau
dengan jarak antar titiknya adalah 688,10 m.
BAB IV
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
Dari hasil praktikum di atas, maka dapat di simpulkan :
1. Waterpass (penyipat datar) adalah alat ukur tanah yang dipergunakan untuk
mengukur beda tinggi antara titik-titik saling berdekatan, sudut jurusan dan
jarak. Kekurangan dari waterpass yaitu kurang cocok untuk pengukuran
daerah terjal, hal itu di karenakan waterpass tidak dapat mengukur sudut
vertikal. Sedangkan kelebihan alat ini lebih simpel, kecil, ringan, dan cepat
untuk di setting alatnya karena pada alat ini tidak terdapat nivo tabung,
hanya ada nivo kotak saja untuk menentukan alat berdiri tegak.
2. Theodolite adalah alat ukur digital yang berfungsi untuk membantu
pengukuran kontur tanah pada wilayah tertentu. Alat ini mempunyai
beberapa kelebihan diantaranya dapat digunakan untuk menentukan tinggi
tanah dengan sudut horizontal dan vertikal, memetakan suatu wiyah dengan
cepat. Di dalam theodolite sudut yang dapat di baca bisa sampai pada
satuan second (detik). Dari data praktikum poligon tertutup dapat di ambil
beberapa hal, yaitu sudut, jarak, dan azimuth dari suatu daerah. Kesalahan
perhitungan poligon dapat disebabkan oleh 3 faktor, yaitu faktor manusia,
faktor alat, dan faktor alam.
3. GPS atau Global Position System yaitu alat yang penggunaannya lebih
mudah dipahami, fleksibel dan tidak rumit. GPS yang digunakan pada
praktikum ini biassa disebut juga GPS handheld, berfungsi untuk mengukur
jarak antar titik trek sesuai jarak yang dilewati. Namun, untuk
kekurangannya sinyal yang diperlukan minimal 3 m untuk akurasi tracking
point nya.
4.2. Saran
1. Diharapkan anggota kelompok datang tepat waktu ketika praktikum dan
memaksimalkan waktu yang ada pada saat praktikum hingga pada saat
membuat laporan hasil praktikum ;
34
35
Marcell. (2018, Januari). Alat Ukur Waterpass dan Theodolit. Retrieved from
http://marcellbkr.blogspot.com/2018/01/alat-ukur-waterpass-dan
theodolit.html
Pratama, A. (2013, Maret 25). Mengenal berbagai Jenis GPS dan Fungsinya.
https://blog.anugrahpratama.com/mengenal-berbagai-jenisgps- dan-
fungsinya/
Tim penyusun. (2020). Panduan Praktikum Ilmu Ukur Tanah. Palangka Raya :