Soal Hikayat
Soal Hikayat
3. Nilai moral yang terdapat dalam kutipan sastra Melayu klasik tersebut adalah ....
A. kekacauan penduduk akibat hasutan
B. ketidakpedulian raja kepada rakyatnya
C. kepedulian rakyat atas keselamatan rajanya
D. kekejaman raja terhadap rakyatnya
E. keadilan seorang raja kepada rakyatnya
4. Kalimat dalam kutipan tersebut yang menunjukkan ciri-ciri sastra Melayu klasik dilihat
dari bahasanya, menggunakan kata....
A. diam, dan tuan
B. daripadanya dan merebut
C. raja dan tamasya
D. rimba dan akal
E. hamba dan buraksa
Dari kutipancerita di atas kita dapat mengetahui bahwa Hang Jebat berwatak ….
A. pemberani C. baik budi E. sombong
B. setia D. kasar
9. Berikut ini merupakan kata-kata klise yang tidakdigunakan dalam cerita sastra Melayu
Klasik ….
A. maka inilah suatu bidal Melayu
B. patik, tuan, hamba
C. kata siempunya cerita
D. pertama-tama
E. hatta tatkala
Sebermula, maka adalah pada masa itu dalam pulau Singapura itu tiadalah ada binatang buas
atau jinak yang kelihatan melainkan tikus. Maka, beribu-ribu tikus tanah itu sepanjang jalan
serta dengan besar-besarnya hampir bagai kucing adanya. Maka jikalau kita berjalan pada
malam, dilanggarkannya, beberapa banyak orang jatuh, demikianlah besarnya. Maka pada
suatu malam di rumah tempat kutinggal itu ada dipelihara beberapa kucing. Maka pada
setengah malam kedengaran kucing mengiau-ngiau. Keluarlah kawanku dengan membawa
damar, hendak pergi melihat apakah sebabnya kucing itu. Maka serta dilihatnya ada enam
tujuh ekor tikus berkerumun menggigit kucing itu. Ada yang menggigit pipinya sehingga
tiadalah boleh bergerak lagi kucing itu melainkan mengiau-ngiau saja.
Hikayat Abdulah
10. Isi yang diungkapkan dalam penggalan hikayat tersebut adalah …
A. Di pulau Singapura kucing dan tikus saling bermusuhan.
B. Di pulau Singapura kucing selalu mengalahkan tikus.
C. Kucing selalu dipermainkan tikus-tikus.
D. Di pulau Singapura terdapat banyak tikus.
E. Di mana pun tikus selalu memangsa kucing.
1. Karakteristik Melayu Klasik yang terdapat pada kutipan tersebut adalah ....
A. istanasentris, dewa-dewa
B. istanasentris, kesaktian
C. kesaktian, kemustahilan
D. kemustahilan, struktur bahasa
E. kemustahilan, dewa-dewi
"Berapa hari lagi kita bertemu dengan tanah benua Keling?" Makna kata mualim,
"Hai panglima kami, sehari semalam lagi berlayar, maka kita bertemu dengan
sebuah pulau. Tiga hari tiga malam lagi, maka sampailah ke jajahan benua Keling.
Daripada jajahan itu tujuh malam, maka sampailah ke kuala benua Keling." Maka
Laksamana pun berdiam dirilah. Maka antara sehari semalam, maka kelihatanlah
suatu rupa, seperti gajah kelihatan dari jauh. Maka Laksamana pun bertanya, "Hai
mualim, pulau apa namanya itu?"
Maka kata mualim itu, "Hai panglima kami, itulah pulau yang bernama Biram Dewa
itu. Adapun di pulau itu tiada pernah orang singgah."
Oleh: C. Hooykaas, 1952, him. 161, Penyedar Sastera
Maka, sahut perdana menteri, hai nakoda kapal! Apa gunanya tuan hamba
membawa kain yang baik-baik ini kepada hamba? Karena sebab berdakwa ini tuan
hamba mengupah hamba. Tiadalah hamba mau mengambil dia. Bawalah kembali
dahulu. Maka, hendak pun kami, maka ia menghukum atas seorang tiada dengan
pembawaannya itu jadi menang dia berhukum; melainkan apakala barang siapa
yang benar itu kami benarkan dan kami serta dia. Jikalau anak kami sesekalipun
apabila salah, kami salahkan juga. Janganlah nakoda sangka lagi yang demikian
itu. Maka katanya kepada perempuan itu. “Tatkala dahulu istri siapa engkau ini.”
Maka, sahut perempuan itu, “Ya, Tuan Hakim! Bahwasanya hamba istri nakoda,
hamba tiada tahu bersuami tiga atau dijamah orang lain daripada nakoda ini.”
Maka kata orang muda itu, “Hai perempuan yang bid’ah celaka yang menduakan
suami! Maka tatkala engkau peristri, bukankah engkau sudah mati? Beberapa kali
keluargamu untuk menanamkan tiada aku izinkan. Aku pinta hanyutkan ke laut dan
aku bersama-sama. Daripada kasihku akan engkau maka setengah umurku
bahagiakan akan dikau. Maka dengan kurnia Allah engkau dikembalikan hidup
dalam dunia.”
(Hikayat Bayan Budiman)
3. Inti cerita Melayu Klasik tersebut adalah ....
A. Seorang perempuan menggoda perdana menteri.
B. Perdana menteri yang tidak mau disuap.
C. Perdana menteri marah kepada nakhoda kapal.
D. Hakim akan berlaku adil kepada semua orang.
E. Seorang suami sangat setia kepada istrinya.
4. Karakteristik Melayu Klasik yang terdapat pada kutipan tersebut adalah ....
A. istanasentris, dewa-dewa
B. istanasentris, kesaktian
C. kesaktian, kemustahilan
D. kemustahilan, struktur bahasa
E. kemustahilan, dewa-dewi
5. Nilai moral yang terdapat pada kutipan Melayu Klasik tersebut adalah ....
A. Kesetiaan seorang istri kepada perintah suami.
B. Perlakuan adil seorang perdana menteri.
C. Perempuan yang baik yang tidak pernah berbohong.
D. Hakim selalu tunduk kepada tradisi kerajaan.
E. Nah koda kapal yang digoda oleh perempuan nakal.