39,8 Persen Penduduk Indonesia Mengalami Gangguan Kolesterol
FAJAR.CO.ID–Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) tahun 2007 dikutip dari
klikdokter.com menyebut bahwa 39,8% penduduk Indonesia mengalami dislipidemia alias gangguan kolesterol. Beberapa provinsi seperti Aceh, Sumatera Barat, Bangka Belitung, dan Kepulauan Riau memiliki tingkat dislipidemia lebih dari 50%.Hasil riset tersebut bisa menjadi alasan bagus agar Anda mulai peduli terhadap kadar kolesterol di dalam tubuh. Kolesterol tinggi merupakan cikal-bakal berbagai penyakit mematikan, seperti penyakit jantung, serangan jantung, dan strok. Kolesterol adalah zat yang sebenarnya dibutuhkan manusia untuk pembentukan sel baru, perlindungan saraf, dan produksi hormon. Zat tersebut dihasilkan oleh hati, namun juga bisa didapat dari berbagai makanan yang dikonsumsi sehari-hari.Kolesterol terbagi menjadi beberapa jenis, yaitu low- density lipoprotein (LDL), high-density lipoprotein (HDL), dan trigliserida. Low- density lipoprotein (LDL) alias kolesterol jahat adalah senyawa yang kadarnya mesti di bawah 100 mg/dl. Jika lebih dari itu, kolesterol LDL bisa menyebabkan penyumbatan di pembuluh darah dan meningkatkan risiko terjadinya penyakit jantung, serangan jantung, dan strok. High-density lipoprotein (HDL) atau kolesterol baik adalah senyawa yang tugasnya ‘membuang’ kelebihan kolesterol jahat dari dalam tubuh. Kadar kolesterol HDL yang optimal adalah di atas 60 mg/dl. Peneliti meyakini bahwa kadar HDL yang berhubungan dengan penurunan risiko penyakit jantung, serangan jantung, dan strok. Trigliserida merupakan jenis lemak yang terdapat di peredaran darah. Layaknya kolesterol LDL, tingginya kadar trigliserida juga berhubungan dengan peningkatan penyakit jantung, serangan jantung dan strok. Karena itu, setiap orang dianjurkan untuk mempertahankan kadar trigsilerida tidak lebih dari 150 mg/dl.Perlu diketahui, saat Anda melakukan pemeriksaan darah, ketiga jenis kolesterol tersebut akan diakumulasi dan ditulis sebagai “kolesterol total”. Jumlah kolesterol total yang aman adalah di bawah 200 mg/dl. (eds)