REPUBLIK !NOONE.SIA
SALINAN
www.jdih.kemenkeu.go.id
-2-
MEMUTUSKAN:
Menetapkan PERATURAN MENTER! KEUANGAN TENTANG PEDOMAN
TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN
KEUANGAN.
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Menteri ini yang dimaksud dengan:
1. Naskah Dinas adalah informasi tertulis sebagai alat
komunikasi kedinasan, norma hukum clan/ atau
dokumen yang bersifat teknis lainnya yang dibuat
dan/ atau dikeluarkan oleh pejabat yang berwenang di
lingkungan Kementerian Keuangan dalam rangka
menyelenggarakan tugas pemerintahan di bidang
keuangan dan kekayaan negara.
2. Tata Naskah Dinas yang selanjutnya disingkat TND
adalah pengelolaan Naskah Dinas yang mencakup
pengaturan jenis, format, penyiapan, pengamanan,
pengabsahan, pendistribusian, dan penyimpanan, serta
media yang digunakan dalam komunikasi kedinasan.
3. Administrasi Umum adalah rangkaian kegiatan
administrasi yang meliputi TND, penamaan lembaga,
singkatan clan akronim, kearsipan, serta tata ruang
perkantoran.
4. Instansi adalah lembaga negara, kementerian/lembaga,
pemerintahan daerah, perguruan tinggi negeri, dan
Badan Usaha Milik Negara/Badan Usaha Milik Daerah.
5. Pihak Lain adalah perseorangan, kelompok orang, badan
hukum, dan organisasi di luar Instansi.
www.jdih.kemenkeu.go.id
- 3 -
www.jdih.kemenkeu.go.id
- 4 -
Pasal 2
Peraturan Menteri m1 dimaksudkan untuk mengatur
pedoman TND yang berlaku di lingkungan Kementerian
Keuangan.
Pasal 3
Tujuan pengaturan pedoman TND di lingkungan Kementerian
Keuangan sebagai berikut:
a. tercapainya kesamaan pengertian, bahasa, dan
penafsiran penyelenggaraan TND;
b. terwujudnya keterpaduan pengelolaan TND dengan
unsur lainnya dalam lingkup administrasi umum;
c. tercapainya kelancaran komunikasi tertulis yang efektif
dan efisien antarunit organisasi di lingkungan
Kementerian Keuangan, dan unit organ1sas1 di
lingkungan Kementerian Keuangan dengan Instansi atau
Pihak Lain dalam penyelenggaraan urusan tertentu
dalam pemerintahan;
d. kemudahan pemantauan (monitoring) pemrosesan
Naskah Dinas;
e. tercapainya efektivitas dan efisiensi penyelenggaraan
TND; dan
f. mengurang1 frekuensi terjadinya ketidakefektifan
pemrosesan penyelenggaraan TND.
Pasal 4
Asas yang harus diperhatikan dalam TND:
a. asas efektif dan efisien, yaitu penyelenggaraan TND perlu
www.jdih.kemenkeu.go.id
-5-
BAB II
PENYUSUNAN NASKAH DINAS
Pasal 5
(1) Penyusunan Naskah Dinas dilakukan dengan susunan
yang terdiri atas:
a. kepala Naskah Dinas;
b. batang tubuh Naskah Dinas; dan
\
Pasal 6
(1) Kepala Naskah Dinas sebagaimana dimaksud dalam
www.jdih.kemenkeu.go.id
-6 -
Pasal 7
(1) Lambang Negara berwarna kuning emas digunakan pada
Naskah Dinas sebagai tanda pengenal atau identifikasi
yang bersifat tetap dan resmi yang ditandatangani oleh
Menteri Keuangan atau pejabat lain untuk dan atas nama
www.jdih.kemenkeu.go.id
-7-
Menteri Keuangan.
(2) Ukuran dan bentuk Lambang Negara sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) tercantum dalam Lampiran yang
merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan
Menteri ini.
Pasal 8
(1) Logo Kementerian Keuangan digunakan pada seluruh
Naskah Dinas yang diterbitkan setiap unit organisasi di
lingkungan Kementerian Keuangan dengan tetap
memperhatikan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
(2) Logo unit organisasi yang digunakan untuk dokumen
yang bersifat teknis pada masing-masing unit organisasi
Eselon I/Unit yang dipimpin oleh Pejabat Pimpinan
Tinggi Madya di lingkungan Kementerian Keuangan atau
unit organisasi non-Eselon yang berada di bawah dan
bertanggung jawab secara langsung kepada Menteri
Keuangan mengacu pada ketentuan teknis dan/ a tau
peraturan perundang-undangan.
(3) Ukuran dan bentuk Logo Kementerian Keuangan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tercantum dalam
Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari
Peraturan Menteri ini.
Pasal 9
Pedoman penomoran dan cap dinas di lingkungan
Kementerian Keuangan ditetapkan dalam Keputusan Menteri
Keuangan.
Pasal 10
Batang tubuh Naskah Dinas sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 5 ayat (1) huruf b, disusun sesuai dengan jenis Naskah
Dinas.
www.jdih.kemenkeu.go.id
-8 -
Pasal 11
(1) Kaki Naskah Dinas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5
ayat (1) huruf c dapat memuat paling sedikit tanggal
penetapan, nama jabatan yang menetapkan, dan
tembusan, yang disusun sesuai dengan jenis Naskah
Dinas.
(2) Tembusan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
merupakan bagian Naskah Dinas yang digunakan untuk
menunjukkan pihak atau pejabat terkait yang berhak
mendapatkan Naskah Dinas selain tujuan utama.
(3) Selain digunakan sebagaimana dimaksud pada ayat (2),
setiap Naskah Dinas yang ditandatangani untuk dan atas
nama pejabat tertentu pemberi kewenangan, Naskah
Dinas juga harus ditembuskan kepada pejabat pemberi
kewenangan yang bersangkutan.
(4) Tembusan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat
(3) ditulis dengan ketentuan sebagai berikut:
a. kata tembusan ditulis lengkap diawali dengan huruf
kapital di margin kiri bawah yang diikuti dengan
tanda baca titik dua (:);
b. kata tembusan tidak diberi garis bawah;
c. frase "Kepada Yth." atau "Disampaikan kepada Yth."
tidak perlu dicantumkan, dan tidak perlu
ditambahkan tujuan penyampaian tembusan;
d. setelah penulisan pejabat yang diberikan tembusan,
tidak diakhiri tanda baca dan kata penghubung; dan
e. pencantuman tembusan harus memperhatikan
kepentingan Naskah Dinas yang ditembuskan kepada
pejabat terkait.
Pasal 12
(1) Ketentuan penulisan dalam Naskah Dinas, meliputi:
a. nomor halaman;
b. jarak spasi;
c. paragraf;
d. penggunaan huruf;
www.jdih.kemenkeu.go.id
- 9 -
BAB III
JENIS DAN FORMAT NASKAH DINAS, NASKAH DINAS
BERSAMA, DAN NASKAH DINAS DALAM BAHASA ASING
Bagian Kesatu
J enis dan Format Naskah Dinas
Pasal 13
Naskah Dinas menurutjenisnya terdiri atas:
a. Naskah Dinas arahan;
b. Naskah Dinas korespondensi; dan
c. Naskah Dinas khusus.
Pasal 14
(1) Naskah Dinas arahan sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 13 huruf a memuat kebijakan pokok atau kebijakan
pelaksanaan yang harus dipedomani dan dilaksanakan
dalam penyelenggaraan tugas dan kegiatan setiap
Instansi yang berupa produk hukum yang bersifat
pengaturan, penetapan, dan penugasan.
(2) Naskah Dinas arahan sebagaimana dimaksud pada ayat
www.jdih.kemenkeu.go.id
- 10 -
Pasal 15
Naskah Dinas pengaturan sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 14 ayat (2) huruf a terdiri atas:
a. peraturan;
b. instruksi;
c. suratedaran; dan
d. standar operasional prosedur.
Pasal 16
Naskah Dinas pengaturan yang berbentuk peraturan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15 huruf a meliputi:
a. Peraturan perundang-undangan sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan mengenai pembentukan
peraturan perundang-undangan;
b. Peraturan Pimpinan Unit Organisasi Eselon I/Jabatan
Pimpinan Tinggi Madya yang dibuat berdasarkan
pelimpahan kewenangan mengatur yang diberikan oleh
peraturan perundang-undangan yang tingkatannya lebih
rendah dari Undang-Undang kecuali ditentukan lain oleh
Undang-Undang; dan
c. Peraturan Pimpinan Unit Organisasi non-Eselon yang
berada di bawah dan bertanggung jawab secara langsung
kepada Menteri Keuangan yang dibuat berdasarkan
pelimpahan kewenangan mengatur yang diberikan oleh
peraturan perundang-undangan yang tingkatannya lebih
rendah dari Undang-Undang kecuali ditentukan lain oleh
Undang-Undang.
Pasal 17
Naskah Dinas pengaturan yang berbentuk peraturan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15 huruf a,
www.jdih.kemenkeu.go.id
- 11 -
Pasal 18
(1) Naskah Dinas pengaturan yang berbentuk peraturan
disusun melalui perencanaan sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 17 huruf a.
(2) Perencanaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dikecualikan untuk Naskah Dinas pengaturan yang
berbentuk peraturan sebagaimana dimaksud dalam Pasal
16 huruf b dan huruf c.
(3) Perencanaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
disusun untuk jangka waktu tertentu yang ditetapkan
dalam:
a. program legislasi nasional untuk Undang-Undang;
b. program penyusunan untuk Peraturan Pemerintah
dan Peraturan Presiden; dan
c. program perencanaan untuk Peraturan Menteri
Keuangan.
(4) Perencanaan untuk jangka waktu tertentu yang
ditetapkan dalam program legislasi nasional dan program
penyusunan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) huruf
a dan huruf b mengacu pada ketentuan peraturan
perundang-undangan mengenai pembentukan peraturan
perundang-undangan.
(5) Ketentuan lebih lanjut mengenai perencanaan untuk
Peraturan Menteri Keuangan sebagaimana dimaksud
pada ayat (3) huruf c ditetapkan dalam Keputusan
Menteri Keuangan.
Pasal 19
(1) Dalam penyusunan dan pemrosesan Naskah Dinas
pengaturan yang berbentuk peraturan sebagaimana
www.jdih.kemenkeu.go.id
- 12 -
Pasal 20
(1) Proses pengundangan dan/ atau penyebarluasan Naskah
Dinas pengaturan yang berbentuk peraturan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17 huruf c dilakukan
setelah Naskah Dinas pengaturan yang berbentuk
peraturan ditetapkan.
(2) Dalam hal Naskah Dinas pengaturan berbentuk
peraturan dalam bentuk elektronik yang telah
diundangkan/ disebarluaskan sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) diperlukan hasil cetaknya untuk
kepentingan litigasi di Pengadilan, unit organisasi yang
memiliki fungsi pembuatan salinan dapat menyediakan
hasil cetak salinan atas Naskah Dinas berkenaan.
(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai pengundangan,
pembuatan salinan, dan/atau penyebarluasan Naskah
Dinas pengaturan yang berbentuk peraturan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2)
ditetapkan dalam Keputusan Menteri Keuangan.
Pasal 21
(1) Bentuk dan format Naskah Dinas pengaturan yang
berbentuk peraturan sebagaimana dimaksud dalam Pasal
www.jdih.kemenkeu.go.id
- 13 -
Pasal 22
(1) Instruksi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15 huruf b
merupakan Naskah Dinas yang memuat perintah,
petunjuk dan/atau arahan mengenru pelaksanaan
kebijakan suatu ketentuan peraturan perundang-
undangan.
(2) Ketentuan mengenru format instruksi sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) tercantum dalam Lampiran yang
merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan
Menteri ini.
Pasal 23
(1) Surat edaran sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15
huruf c merupakan Naskah Dinas yang memuat
pemberitahuan mengenru ketentuan dalam suatu
ketentuan peraturan perundang-undangan yang dianggap
penting dan mendesak untuk segera dilaksanakan.
(2) Penyusunan surat edaran sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) dikoordinasikan pemrosesannya sesuai dengan
standar operasional prosedur masing-masing unit
www.jdih.kemenkeu.go.id
- 14 -
Pasal 24
Ketentuan mengenai Naskah Dinas pengaturan yang
berbentuk standar operasional prosedur sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 15 huruf d mengacu pada ketentuan
peraturan perundang-undangan mengenai pedoman
penyusunan standar operasional prosedur di lingkungan
Kementerian Keuangan.
Pasal 25
(1) Naskah Dinas penetapan sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 14 ayat (2) huruf b meliputi:
a. Keputusan Menteri Keuangan;
b. Keputusan Pimpinan Unit Organisasi Eselon
I/ Jabatan Pimpinan Tinggi Madya;
c. Keputusan Pimpinan Unit Organisasi non-Eselon
yang berada di bawah dan bertanggung jawab secara
langsung kepada Menteri Keuangan; dan
d. Keputusan pejabat yang berwenang berdasarkan
ketentuan dan peraturan perundang-undangan.
(2) Ketentuan mengenai perencanaan Naskah Dinas
pengaturan dalam bentuk peraturan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 18 ayat (3) huruf c berlaku secara
mutatis mutandis terhadap perencanaan Naskah Dinas
penetapan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
(3) Ketentuan mengenai penyusunan dan pemrosesan
Naskah Dinas pengaturan dalam bentuk peraturan
www.jdih.kemenkeu.go.id
- 15 -
Pasal 26
Naskah Dinas penugasan sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 14 ayat (2) huruf c, terdiri atas:
a. surat perintah; clan
b. surat tugas.
Pasal 27
(1) Surat perintah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 26
huruf a merupakan Naskah Dinas yang dibuat dan
ditandatangani oleh atasan atau pejabat yang berwenang
kepada bawahan atau pejabat lain yang diperintah dalam
www.jdih.kemenkeu.go.id
- 16 -
Pasal 28
(1) Surat tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 26 huruf
b merupakan Naskah Dinas yang dibuat dan
ditandatangani oleh atasan atau pejabat yang berwenang
kepada bawahan atau pejabat lain yang diberi tugas,
dengan memuat detail penugasan yang harus dilakukan
berkaitan dengan pelaksanaan tugas dan fungsi atau
kegiatan lainnya sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan dalam jangka waktu tertentu.
(2) Ketentuan mengenai format surat tugas sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) tercantum dalam Lampiran yang
merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan
Menteri ini.
Pasal 29
Naskah Dinas korespondensi sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 13 huruf b, terdiri atas:
a. Naskah Dinas korespondensi intern;
b. Naskah Dinas korespondensi ekstern; dan
c. surat undangan.
Pasal 30
(1) Naskah Dinas korespondensi intern sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 29 huruf a yang berlaku di
lingkungan Kementerian Keuangan berupa nota dinas.
(2) Nota dinas sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
merupakan Naskah Dinas yang dibuat dan
ditandatangani oleh pejabat yang berwenang sebagai
pelaksanaan tugas, fungsi, dan tanggung jawab
www.jdih.kemenkeu.go.id
- 17 -
jabatan/kedinasan.
(3) Nota dinas sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
digunakan untuk penyampaian laporan, pemberitahuan,
pernyataan, permintaan, penyampaian pendapat 'atau
komunikasi, perbaikan Naskah Dinas dan/ atau
mengantarkan barang atau naskah yang ditujukan
kepada:
a. atasan;
b. pejabat yang setingkat; dan/ a tau
c. bawahan,
di lingkungan Kementerian Keuangan.
(4) Ketentuan mengenai format nota dinas sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) tercantum dalam Lampiran yang
merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan
Menteri ini.
Pasal 31
(1) Naskah Dinas korespondensi ekstern sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 29 huruf b yang berlaku di
lingkungan Kementerian Keuangan berupa surat dinas.
(2) Surat dinas sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
merupakan Naskah Dinas yang dibuat dan
ditandatangani oleh pejabat yang berwenang sebagai
pelaksanaan tugas, fungsi, dan tanggung jawab
jab a tan/ kedinasan.
(3) Surat dinas sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
digunakan untuk pelaksanaan tugas dan fungsi
organ1sas1 atau pejabat, yang memuat informasi
kedinasan berupa pemberitahuan, pernyataan,
permintaan, penyampaian Naskah Dinas atau barang,
atau hal kedinasan lainnya kepada Instansi dan Pihak
Lain di luar Kementerian Keuangan.
(4) Ketentuan mengenai format surat dinas sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) tercantum dalam Lampiran yang
merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan
Menteri ini.
www.jdih.kemenkeu.go.id
- 18 -
Pasal 32
(1) Surat undangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 29
huruf c merupakan Naskah Dinas yang memuat
undangan kepada pejabat, pegawai, dan/ atau pihak
terkait lainnya, baik di dalam maupun di luar
Kementerian Keuangan, untuk menghadiri suatu acara
kedinasan tertentu, seperti rapat, sosialisasi, dan
pertemuan.
(2) Ketentuan mengenai format surat undangan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tercantum dalam
Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari
Peraturan Menteri ini.
Pasal 33
Naskah Dinas khusus sebagaimana dimaksud dalam Pasal
13 huruf c, terdiri atas:
a. perJanJ1an;
b. surat kuasa;
C. berita acara;
d. surat keterangan;
e. pengumuman;
f. laporan;
g. telaahan staf; dan
h. notula.
Pasal 34
(1) Perjanjian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 33 huruf
a merupakan Naskah Dinas yang berisi kesepakatan
bersama mengenai objek yang mengikat antara kedua
belah pihak atau lebih untuk melaksanakan suatu
tindakan atau perbuatan hukum yang telah disepakati
bersama.
(2) Ruang lingkup perjanjian meliputi:
a. perjanjian dalam negeri; dan
b. perjanjian internasional.
(3) Dalam menyusun perjanjian, jumlah rangkap dari
www.jdih.kemenkeu.go.id
- 19 -
Pasal 35
(1) Surat kuasa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 33
huruf b merupakan Naskah Dinas yang berisi pemberian
wewenang kepada badan hukum/kelompok orang/
perseorangan atau pihak terkait, untuk dan atas nama
pemberi kuasa melakukan suatu tindakan tertentu untuk
kedinasan.
(2) Surat kuasa sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
diberikan kepada:
a. penerima kuasa dan pemberi kuasa; dan
b. pihak terkait, dalam hal diperlukan berdasarkan
kesepakatan antara penerima kuasa dan pemberi
www.jdih.kemenkeu.go.id
- 20 -
kuasa.
(3) Ketentuan mengenai format surat kuasa sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) tercantum dalam Lampiran yang
merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan
Menteri ini.
Pasal 36
(1) Berita acara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 33
huruf c merupakan Naskah Dinas yang berisi uraian
tentang proses pelaksanaan suatu kegiatan yang harus
ditandatangani oleh para pihak.
(2) Ketentuan mengenai format berita acara sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) tercantum dalam Lampiran yang
merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan
Menteri ini.
Pasal 37
(1) Surat keterangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 33
huruf d merupakan Naskah Dinas yang berisi informasi
mengenai penjelasan suatu hal peristiwa/keadaan atau
seseorang, dari pejabat di lingkungan Kementerian
Keuangan untuk keperluan kedinasan.
(2) Ketentuan mengenai format· surat keterangan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tercantum dalam
Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari
Peraturan Menteri ini.
Pasal 38
(1) Pengumuman sebagaimana dimaksud dalam Pasal 33
huruf e merupakan Naskah Dinas yang memuat
pemberitahuan yang ditujukan baik kepada
pejabat/ pegawai di lingkungan Kementerian Keuangan
maupun masyarakat umum.
(2) Ketentuan mengenai format pengumuman sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) tercantum dalam Lampiran yang
merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan
www.jdih.kemenkeu.go.id
- 21 -
Menteri ini.
Pasal 39
(1) Laporan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 33 huruf f
merupakan Naskah Dinas yang memuat pemberitahuan
tentang pelaksanaan suatu kegiatan atau terjadinya
suatu peristiwa.
(2) Ketentuan mengena1 format laporan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) tercantum dalam Lampiran yang
merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan
Menteri ini.
Pasal 40
(1) Telaahan staf sebagaimana dimaksud dalam Pasal 33
huruf g merupakan bentuk uraian yang disampaikan oleh
penelaah yang memuat analisis singkat dan jelas
mengenai suatu persoalan/pendapat/ide/usulan dengan
memberikan alternatif pemecahan/jalan keluar.
(2) Ketentuan mengenai format telaahan staf sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) tercantum dalam Lampiran yang
merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan
Menteri ini.
Pasal 41
(1) Notula sebagaimana dimaksud dalam Pasal 33 huruf h
merupakan catatan singkat (ringkas) mengenai jalannya
rapat serta hal yang dibicarakan dan diputuskan.
(2) Ketentuan mengenai format notula sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) tercantum dalam Lampiran yang
merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan
Menteri ini.
Bagian Kedua
Naskah Dinas Bersama dan Naskah Dinas dalam
Bahasa Asing
www.jdih.kemenkeu.go.id
- 22 -
Paragraf 1
Naskah Dinas Bersama
Pasal 42
(1) Dalam hal diperlukan, untuk menunjang komunikasi dan
pelaksanaan tugas dan fungsi di lingkungan Kementerian
Keuangan, dapat disusun Naskah Dinas bersama yang
ditandatangani secara bersama antara 2 (dua) unit
organisasi atau lebih.
(2) Ketentuan mengenai penyusunan Naskah Dinas bersama
sebagaimana dimaksud pada ayat (1), diatur sebagai
berikut:
a. nama unit organisasi dan alamat pada kepala Naskah
Dinas merupakan nama dan alamat unit organisasi
inisiator atau yang memimpin (lead);
b. penomoran dimulai dengan unit inisiator atau yang
memimpin (lead) dilanjutkan dengan unit lain sesuai
dengan urutan organisasi yang diletakkan di bawah
penomoran unit inisiator; dan
c. penandatanganan Naskah Dinas dilakukan dengan
ketentuan sebagai berikut:
1. unit inisiator atau yang mem1mp1n (lead) di
se belah kanan;
2. unit lain di sebelah kiri unit inisiator atau yang
memimpin (lead);
3. dalam hal unit lain lebih dari 1 (satu), unit
selanjutnya diletakkan di baris kedua dari kiri ke
kanan sesuai dengan urutan organisasi; dan
4. dalam 1 (satu) baris terdapat paling banyak 2
(dua) penandatangan.
(3) Ketentuan Naskah Dinas bersama sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) dan ayat (2) tidak berlaku untuk Naskah
Dinas pengaturan yang berbentuk peraturan.
www.jdih.kemenkeu.go.id
- 23 -
Paragraf 2
Naskah Dinas Bahasa Asing
Pasal 43
{1) Dalam hal diperlukan terkait hubungan kedinasan
dengan pihak internasional, Naskah Dinas dapat disusun
dalam bahasa asing dengan mengacu pada format
Naskah Dinas yang disusun dalam Bahasa Indonesia
sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri ini.
(2) Untuk hubungan kedinasan dengan pihak internasional
se bagaimana dimaksud pada ayat {1) yang menggunakan
Naskah Dinas dalam Bahasa Inggris berlaku ketentuan
sebagai berikut:
a. nama unit organisasi dan nama jabatan di lingkungan
Kementerian Keuangan sesuai dengan direktori nama
unit organisasi dan nama jabatan di lingkungan
Kementerian Keuangan dalam Bahasa Inggris pada
laman tnd.kemenkeu.go.id; dan
b. terminologi/istilah terkait tugas dan fungsi unit-unit
di lingkungan Kementerian Keuangan mengacu pada
Keputusan Menteri Keuangan mengenai standar
terminologi / istilah dalam Bahasa Inggris di
lingkungan Kementerian Keuangan.
BAB IV
PENANGANAN DAN PENGELOLAAN NASKAH DINAS
Pasal 44
Penanganan Naskah Dinas terdiri atas:
a. penanganan Naskah Dinas masuk; dan
b. penanganan Naskah Dinas keluar.
Pasal 45
{1) Penanganan Naskah Dinas masuk sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 44 huruf a di lingkungan
Kementerian Keuangan menggunakan Aplikasi Nadine,
www.jdih.kemenkeu.go.id
- 24 -
Pasal 46
(1) Penanganan Naskah Dinas keluar sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 44 huruf b dari Kementerian
Keuangan menggunakan Aplikasi Nadine.
(2) Terhadap Naskah Dinas keluar dari lingkungan
Kementerian Keuangan sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), unit kerja yang menyusun Naskah Dinas
mengirimkan kepada tujuan Naskah Dinas.
Pasal 47
(1) Pengelolaan Naskah Dinas meliputi:
a. penyelenggaraan;
b. koordinasi;
c. sarana;
d. jawaban terhadap Naskah Dinas korespondensi yang
masuk;
e. waktu penandatanganan Naskah Dinas
korespondensi;
f. kewenangan penandatanganan Naskah Dinas;
g. rujukan; dan
h. disposisi.
(2) Penjelasan lebih lanjut atas pengelolaan Naskah Dinas
sebagaimana dimaksud pada ayat (1), tercantum dalam
www.jdih.kemenkeu.go.id
- 25 -
BABV
PEMROSESAN NASKAH DINAS
Bagian Kesatu
Penggunaan Aplikasi Nadine
Pasal 48
Pemrosesan Naskah Dinas di lingkungan Kementerian
Keuangan dilakukan dengan Aplikasi Nadine, kecuali:
a. Naskah Dinas yang berdasarkan amanat dari peraturan
perundang-undangan harus disusun dengan media
rekam kertas;
b. Naskah Dinas yang penyusunannya tidak dapat diproses
melalui Aplikasi Nadine; atau
c. Aplikasi Nadine rnengalami gangguan dan/ atau tidak
dapat diakses sehingga mengganggu proses bisnis.
Pasal 49
Penggunaan Aplikasi Nadine sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 48 berlaku ketentuan sebagai berikut:
a. pengguna Aplikasi Nadine meliputi seluruh pejabat dan
pegawai di lingkungan Kementerian Keuangan yang
memiliki akun dan kata sandi yang diberikan oleh unit
yang melakukan pengelolaan teknologi informasi di
lingkungan Kementerian Keuangan;
b. pengguna Aplikasi Nadine memiliki kewenangan untuk
menandatangani Naskah Dinas elektronik;
c. dilakukan dengan Tanda Tangan Elektronik yang
tersertifikasi oleh Penyelenggara Sertifikasi Elektronik
yang memiliki kerja sama dengan Kementerian Keuangan
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan;
d. persetujuan melalui Aplikasi Nadine oleh pejabat sampai
www.jdih.kemenkeu.go.id
- 26 -
Pasal 50
( 1) Penandatanganan Naskah Dinas elektronik dengan
Tanda Tangan Elektronik tersertifikasi memiliki
kedudukan yang sama dengan tanda tangan manual
pada umumnya yang memiliki kekuatan hukum dan
akibat hukum.
(2) Penandatangan Naskah Dinas tetap diakui
keabsahannya apabila dilakukan pada dan/ atau di luar
hari dan jam kerja sesuai dengan ketentuan mengenai
jam kerja di lingkungan Kementerian Keuangan.
Pasal 51
Dalam hal Aplikasi Nadine mengalami gangguan dan/ atau
tidak dapat diakses sehingga mengganggu proses bisnis
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 48 huruf c, berlaku
ketentuan sebagai berikut:
a. pengadministrasian Naskah Dinas dilakukan secara
manual dengan media rekam kertas;
b. setelah Aplikasi Nadine berfungsi secara normal
dan/ atau dapat diakses kembali, dilakukan
pendokumentasian atas Naskah Dinas yang telah
www.jdih.kemenkeu.go.id
- 27 -
Bagian Kedua
Pemrosesan Secara Manual
Pasal 52
(1) Pemrosesan Naskah Dinas dilakukan secara manual
www.jdih.kemenkeu.go.id
- 28 -
Pasal 53
(1) Pengadministrasian Naskah Dinas masuk dengan media
rekam kertas se bagaimana dimaksud dalam Pasal 52
ayat (1) huruf a merupakan proses penanganan Naskah
Dinas yang diterima oleh unit tata
usaha/ sekretariat/unit lain yang menyelenggarakan
fungsi ketatausahaan.
(2) Proses penanganan Naskah Dinas sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan melalui tahapan
sebagai berikut:
a. penenmaan;
b. pencatatan;
C. pengarahan; dan
d. penyampaian.
(3) Penjelasan lebih lanjut atas tahapan penanganan Naskah
Dinas sebagaimana dimaksud pada ayat (2), tercantum
dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak
terpisahkan dari Peraturan Menteri ini.
www.jdih.kemenkeu.go.id
- 29 -
Pasal 54
( 1) Pengadministrasian Naskah Dinas keluar dengan media
rekam kertas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 52
ayat (1) huruf b merupakan proses penanganan Naskah
Dinas yang akan dikirim dari unit tata
usaha/ sekretariat/unit lain yang menyelenggarakan
fungsi ketatausahaan kepada pejabat yang tercantum
pada tujuan Naskah Dinas.
(2) Proses penanganan Naskah Dinas sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan melalui tahapan
sebagai berikut:
a. pengolahan;
b. pencatatan;
C. penggandaan;
d. peng1nman;
e. penyimpanan; dan
f. pendistribusian.
(3) Penjelasan lebih lanjut atas tahapan proses penanganan
Naskah Dinas sebagaimana dimaksud pada ayat (2),
tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak
terpisahkan dari Peraturan Menteri ini.
Pasal 55
(1) Pengelolaan Naskah Dinas dengan media rekam kertas
Pasal 56
(1) Penulisan Naskah Dinas dengan media rekam kertas
dilakukan sesuai dengan ketentuan dalam Pasal 12 ayat
www.jdih.kemenkeu.go.id
- 30 -
Pasal 57
( 1) Naskah Dinas dengan media rekam kertas dilengkapi
dengan kode penunjuk untuk mengetahui konseptor
Naskah Dinas dan lokasi penyimpanan atas keseluruhan
Naskah Dinas.
(2) Kode penunjuk sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dicantumkan pada Naskah Dinas, yang diletakkan di tepi
batas kiri bawah.
(3) Ketentuan mengenai penulisan kode penunjuk pada
Naskah Dinas se bagaimana dimaksud pada ayat ( 1)
tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian
tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini.
BAB VI
KETENTUAN LAIN-LAIN
Pasal 58
(1) Unit Organisasi Eselon I/Unit yang dipimpin oleh Pejabat
Pimpinan Tinggi Madya dan Unit Organisasi non-Eselon
yang berada di bawah dan bertanggung jawab secara
langsung kepada Menteri Keuangan dapat menyusun dan
menetapkan petunjuk pelaksanaan TND pada unit
organ1sas1 masing-masing dengan mengacu pada
ketentuan sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri
1n1.
(2) Petunjuk pelaksanaan TND sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) ditetapkan oleh Pimpinan Unit Organisasi Eselon
www.jdih.kemenkeu.go.id
- 31 -
BAB VII
KETENTUAN PERALIHAN
Pasal 59
Pada saat Peraturan Menteri ini mulai berlaku, petunjuk
pelaksanaan mengenai TND yang ditetapkan berdasarkan
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 136/PMK.01/2018
tentang Pedoman Tata Naskah Dinas di Lingkungan
Kementerian Keuangan harus disesuaikan dengan ketentuan
sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri ini paling lama
1 (satu) tahun sejak Peraturan Menteri ini mulai berlaku.
Pasal 60
Pelaksanaan kegiatan penyusunan dan pemrosesan Naskah
Dinas arahan dalam bentuk pengaturan dapat dilakukan
melalui kombinasi dengan penyusunan dan pemrosesan
Naskah Dinas arahan dalam bentuk pengaturan secara
manual sampa1 dengan sistem elektronik dan tanda tangan
elektronik yang disediakan oleh Kementerian Keuangan dan
Kementerian/Lembaga terkait telah berjalan secara efektif.
Pasal 61
(1) Pelaksanaan kegiatan penyusunan dan pemrosesan
Naskah Dinas arahan dalam bentuk penetapan dapat
dilakukan melalui kombinasi dengan penyusunan dan
pemrosesan Naskah Dinas arahan dalam bentuk
penetapan secara manual sampai dengan sistem
elektronik dan Tanda Tangan Elektronik yang disediakan
www.jdih.kemenkeu.go.id
- 32 -
BAB VIII
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 62
Pada saat Peraturan Menteri ini mulai berlaku:
a. Ketentuan mengenai verbal sebagaimana diatur dalam
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 123/PMK.01/2012
tentang Pedoman Penyusunan Peraturan Menteri
Keuangan, Keputusan Menteri Keuangan, Peraturan
Pimpinan Unit Organisasi Eselon I, dan Keputusan
Pimpinan Unit Organisasi Eselon I di Lingkungan
Kementerian Keuangan (Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2012 Nomor 729), dicabut dan dinyatakan tidak
berlaku;dan
b. Ketentuan dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor
123/PMK.01/2012 tentang Pedoman Penyusunan
Peraturan Menteri Keuangan, Keputusan Menteri
Keuangan, Peraturan Pimpinan Unit Organisasi Eselon I,
dan Keputusan Pimpinan Unit Organisasi Eselon I di
Lingkungan Kementerian Keuangan (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 729) selain
sebagaimana dimaksud pada huruf a, dicabut dan
www.jdih.kemenkeu.go.id
- 33 -
Pasal 63
Pada saat Peraturan Menteri ini mulai berlaku, Peraturan
Menteri Keuangan Nomor 136/PMK.01/2018 tentang
Pedoman Tata Naskah Dinas Kementerian Keuangan (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 1388), dicabut
dan dinyatakan tidak berlaku.
Pasal 64
Peraturan Menteri m1 mulai berlaku pada tanggal
diundangkan.
www.jdih.kemenkeu.go.id
- 34 -
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 22 November 2021
ttd.
Diundangkan di Jakarta
pada tanggal 23 November 2021
DIREKTUR JENDERAL
PERATURANPERUNDANG-UNDANGAN
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
REPUBLIK INDONESIA,
ttd.
BENNY RIYANTO
YABCA
.... 13-199703 1 001
www.jdih.kemenkeu.go.id
- 35 -
LAMPIRAN
PERATURAN MENTER! KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 164/PMK.01/2021
TENTANG
PEDOMAN TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN
KEMENTERIAN KEUANGAN
MENTER.! KEUANGAN
!tfPUSl!K IN[)ONES!A
www.jdih.kemenkeu.go.id
- 36 -
GEDUNG DJUANDA I LANTAI 6, JALAN DR. WAHIDIN NOMOR I, JAKARTA 10710, KOTAK POS 21
TELEPON (021) 3449230 (20 SALURAN) PESAWAT 7305, 3505605
FAKSIMILE (021) 3505605; SITUS www.kemenkeu.go.id
www.jdih.kemenkeu.go.id
- 37 -
GEDUNG DJUANDA I LANTAI 16--17, JALAN DR. WAHIDIN NOMOR I, JAKARTA 10710, KOTAK POS 21
TELEPON (021) 3846995, 3849623; FAKSIMILE (021) 3846995; SITUS www.kemenkeu.go.id
e. Kantor Pelayanan
1) Berlaku ketentuan penulisan sebagai berikut:
a) tulisan Kementerian Keuangan Republik Indonesia,
dengan Arial 13, dan dicetak tebal;
www.jdih.kemenkeu.go.id
- 38 -
www.jdih.kemenkeu.go.id
- 39 -
www.jdih.kemenkeu.go.id
l d
tr
- 40 -
GEDUNG DJUANDA I LANTAI 6, JALAN DR. WAHIDIN NOMOR I, JAKARTA 10710, KOTAK POS 21
TELEPON (021) 3449230, PESAWAT 6195, FAKSIMILE (021) 3846441
www.jdih.kemenkeu.go.id
- 41 -
GEDUNG KEUANGAN NEGARA SURABAYA I LANTAI II, JL. INDRAPURA NO. 5, SURABAYA 60175
TELEPON (031) 3523093-95, FAKSIMILE (031) 3523096, SUREL kptikbmn.sby@kemenkeu.go.id
www.jdih.kemenkeu.go.id
- 42 -
C. Logo
1. Bentuk Logo Kementerian Keuangan berupa segi lima sama sisi,
dengan ukuran tiap sisi minimal 14 mm dan maksimal 17 mm,
disesuaikan dengan banyaknya baris pada Kepala Naskah Dinas.
2. Dalam hal terdiri dari 4 baris atau lebih maka menggunakan Logo
Kementerian Keuangan dengan ukuran 17 mm.
3. Logo Kementerian Keuangan yang digunakan pada Naskah Dinas
berwarna hitam.
Contoh Logo
www.jdih.kemenkeu.go.id
fr
- 43 -
c. Jarak antara judul bab dan subjudul bab 4 (em pat) spasi;
d. Jarak antara subjudul dan uraian 2 (dua) spasi; dan
e. Jarak masing-masing baris disesuaikan dengan kebutuhan.
3. Paragraf
a. Paragraf Naskah Dinas merupakan sekelompok kalimat
pernyataan yang berkaitan satu dengan yang lain yang
merupakan satu kesatuan.
b. Fungsi paragraf untuk mempermudah pemahaman penenma,
memisahkan a tau menghubungkan pemikiran dalam
komunikasi tertulis. Pemaragrafan ditandai dengan takuk, yaitu
± 6 (enam) ketuk atau spasi.
4. Penggunaan Huruf
a. Naskah Dinas menggunakan jenis huruf Arial dengan ukuran 7,
9, 11, dan 13.
b. Jenis huruf sebagaimana dimaksud pada huruf a tidak berlaku
untuk Naskah Dinas berupa peraturan dan keputusan
termasuk lampiran dari peraturan atau keputusan berkenaan.
www.jdih.kemenkeu.go.id
- 44 -
www.jdih.kemenkeu.go.id
- 45 -
: Sekretaris Jenderal :
·--------------------------J
7. Penulisan Lampiran pada Naskah Dinas
a. Jika Naskah Dinas memiliki beberapa lampiran, setiap lampiran
harus diberi nomor urut dengan angka Romawi, dengan
ketentuan penulisan sebagai berikut:
1) untuk Naskah Dinas arahan, format lampiran merupakan
bagian yang menyatu yang terletak pada pojok kanan atas
kertas halaman pertama;
2) format lampiran Naskah Dinas selain Naskah Dinas arahan
terdiri atas:
a) baris pertama berisi tulisan LAMPIRAN;
b) baris kedua tulisan jenis Naskah Dinas dan diikuti nama
jabatan yang menerbitkan;
c) baris ketiga tulisan Nomor dan diikuti tanda baca titik
dua (:);
d) baris keempat tulisan Tanggal dan diikuti tanda baca
titik dua (:);
3) tulisan LAMPIRAN menggunakan huruf Arial 11, sedangkan
jenis Naskah Dinas, nomor, dan tanggal menggunakan
ukuran huruf lebih kecil dari kata LAMPIRAN, yaitu Arial 9;
dan
4) Lampiran harus ditandatangani oleh pejabat yang
berwenang.
b. Contoh Naskah Dinas yang memiliki lampiran:
www.jdih.kemenkeu.go.id
- 46 -
LAMPIRAN
Surat Tugas Kepala Biro Organta
Nomor : ST-...... .
Tanggal : .... November 2021
Pangkat/
No. Nama Jabatan
Golongan
1. Dedi Riswandi Pembina / IVa Kepala Bagian Tata Kelola
dan Pelayanan Publik
2. Didit Hidayat Pembina/ !Va Kepala Subbagian Tata
Kelola I
3. Cecep Hedi Herdiman Penata / llld Kepala Subbagian Tata
Kelola II
4. Yulandari Meriaji Penata / Ille Pelaksana
5. Arif Musafa Penata Muda / Illa Pelaksana
6. Amalia Nursadrina Penata Muda / Illa Pelaksana
7. Febra Hutama Pengatur Tingkat I / Pelaksana
lld
8. Alek Setiyawan Pengatur Tingkat I / Pelaksana
!Id
Dini Kusumawati
www.jdih.kemenkeu.go.id
- 47 -
LAMPIRAN 11
Nata Dinas Kepala Biro Organta
Nomor : ND-...
Tanggal: .... November 2021
1.
2.
Dini Kusumawati
www.jdih.kemenkeu.go.id
- 48 -
8. Pernyataan Penutup
Pernyataan penutup dalam Naskah Dinas disampaikan dengan
maksud untuk memberikan penekanan akhir pada isi Naskah Dinas
dengan cara yang sopan clan dengan harapan agar penerima surat
merasa dihargai dan bersedia menanggapi isi surat dengan lebih
baik.
Contoh Pernyataan Penutup:
"Atas perhatian dan kerja sama Saudara, kami ucapkan terima
kasih."
9. Ruang Tanda Tangan
a. Petunjuk Umum
1) Ruang tanda tangan ditempatkan di margin kanan bawah
sekurang-kurangnya 2 (dua) spasi setelah baris kalimat
terakhir.
2) Baris terpanjang pada tanda tangan maksimal sebanyak 41
(empat puluh satu) huruf/karakter, apabila lebih, ruang
tanda tangan dapat dituliskan dalam 2 (dua) baris.
b. Cara Penulisan
1) Nama jabatan dapat ditulis baik secara lengkap maupun
tidak lengkap, misalnya Kepala Biro atau Kepala Biro
Organisasi dan Ketatalaksanaan.
2) Nama jabatan yang diletakkan pada baris pertama tidak
boleh disingkat, kecuali pada formulir ukuran kecil,
misalnya kartu atau identitas instansi.
3) Nama jabatan yang diletakkan pada baris kedua (setelah
a.n. atau u.b.) boleh disingkat, misalnya Sesmen, Karo
Organta, atau Sesditjen Anggaran.
4) Nama jabatan pada Naskah Dinas arahan ditulis dengan
huruf kapital diakhiri dengan tanda baca koma (,),
sedangkan Naskah Dinas selain itu ditulis dengan huruf
awal kapital.
5) Ruang tanda tangan 6 (enam) spasi.
6) J arak ruang tanda tangan dengan tepi kanan kertas le bih
kurang 3 cm, sedangkan dengan tepi kiri disesuaikan
dengan baris terpanjang.
c. Contoh penulisan ruang tanda tangan:
www.jdih.kemenkeu.go.id
- 49 -
www.jdih.kemenkeu.go.id
- 50 -
Heru Pambudi
Dini Kusumawati
Dini Kusumawati
Dini Kusumawati
www.jdih.kemenkeu.go.id
- 51 -
www.jdih.kemenkeu.go.id
- 52 -
Mengingat L
2.
3. dan seterusnya ... ;
MEMUTUSKAN:
Menetapkan : PERATURAN MENTER! KEUANGAN 'fENI'ANG .... {JUDUL).
www.jdih.kemenkeu.go.id
- 53 -
Pasal ....
Pemturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal
diundangkm1.
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal
Keterangan:
a. Huruf
1) Jenis huruf Bookman Old Style;
2) Ukuran huruf 12;
b. Kertas
1) Jenis kertas: F4;
2) Ukuran kertas
a) le bar (width): 21 sen timeter;
b) panjang (heigth): 33 sentimeter;
3) Margin
a) atas (top): 8 sentimeter (untuk halaman 1);
3 sentimeter (untuk halaman 2 dan seterusnya);
b) bawah (bottom): 2,5 sentimeter;
c) kiri (left): 2,5 sentimeter;
d) kanan (right): 2,5 sentimeter;
www.jdih.kemenkeu.go.id
- 54 -
B. Instruksi
Susunan Instruksi, terdiri atas:
1. Kepala Instruksi, meliputi:
a. kepala Naskah Dinas jabatan Menteri Keuangan atau kepala
Naskah Dinas unit organisasi;
b. kata Instruksi dan tulisan Menteri Keuangan Republik
Indonesia atau pimpinan Unit Organisasi Eselon I dan Unit
Organisasi non Eselon yang bertanggung jawab secara langsung
kepada Menteri Keuangan, ditulis dengan huruf kapital secara
simetris;
c. nomor Instruksi ditulis dengan huruf kapital secara simetris
dan merujuk pada ketentuan pemberian kode dan nomor
Naskah Dinas Kementerian Keuangan;
d. kata tentang diletakkan di bawah nomor Instruksi, ditulis
dengan hurufkapital secara simetris;
e. judul Instruksi, diletakkan di bawah kata tentang, ditulis
dengan huruf kapital secara simetris; dan
f. tulisan Menteri Keuangan Republik Indonesia atau pimpinan
unit organisasi eselon I atau Jabatan pada unit non eselon yang
memiliki bobot jabatan dalam rentang peringkat jabatan bagi
Jabatan Pimpinan Tinggi Madya diletakkan di bawah judul,
ditulis dengan huruf kapital secara simetris, serta diakhiri tanda
baca koma (,).
2. Diktum, meliputi:
a. Diktum dimulai dengan kalimat yang menjadi dasar pemberian
Instruksi yang ditulis dengan huruf awal kapital, diikuti dengan
kalimat "dengan ini memberikan Instruksi", dan tan pa diakhiri
dengan tanda baca titik dua (:);
b. kata Kepada diletakkan di bawah kalimat yang menjadi dasar
pemberian Instruksi, dengan ketentuan sebagai berikut:
1) ditulis dengan huruf awal kapital;
2) diakhiri dengan tanda baca titik dua (:); dan
www.jdih.kemenkeu.go.id
- 55 -
www.jdih.kemenkeu.go.id
- 56 -
FORMATINSTRUKSIMENTERIKEUANGAN
Lambang
Negara
berwarna
kuning emas
dan nama
jabatan yang
telah dicetak
MENTE~! KEUANGAJ,l
REF'tJB.LIK !NOONES1A
Penomoran
berurutan
dalam satu
INSTRUKSI tahun takwim
NOMOR ........ .
Judul instruksi
TENTANG ditulis dengan
huruf kapital
Untuk
KESATU:
Memuat
substansi
KEDUA: .................................................................................dst. arahan yang
diinstruksikan
Menteri Keuangan
Nama jabatan
dan nama
lengkap
secara ditulis dengan
Sri Mulyani lndrawati huruf awal
kapital
www.jdih.kemenkeu.go.id
- 57 -
Logo
Kementerian
Keuangan dan
Nama Unit
Organisasi
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
DIREKTORAT JENDERAL KEKAYMN NEGARA
Penomoran
INSTRUKSI berurutan
dalam satu
NOMOR INS-....
Dalam rangka ................ : ..... , dengan ini memberikan instruksi Daftar pejabat
yang
menerima
Kepada : 1. Nama pejabat/jabatan pegawai; instruksi
2. Nama pejabat/jabatan pegawai;
3. dan seterusnya.
Untuk
KESATU:
Memuat
substansi
KEDUA : .................................................................................dst arahan yang
diinstruksikan
KETIGA : Melaksanakan lnstruksi Direktur Jenderal Kekayaan Negara
dengan sebaik-baiknya dan penuh tanggung jawab.
www.jdih.kemenkeu.go.id
- 58 -
Lambang
Negara
berwarna
kuning emas
dan nama
jabatan yang
telah dicetak
MENTER! KEUANGAN
REPU6UK lNDONES!A
Penomoran
berurutan
INSTRUKSI dalam satu
tahun takwim
NOMOR .. ./IMK .. ./. ..
Untuk
KESATU: ................................................................................... .
Memuat
substansi
arahan yang
diinstruksikan
KEDUA
..............................................................................dst.
www.jdih.kemenkeu.go.id
- 59 -
Lambang
Negara
berwama
kuning emas
dan nama
jabatan yang
telah dicetak
MENTER! KEUANGAN
REPUSliK !NOONES!A
Nama jabatan
dan nama
lengkap
ditulis dengan
huruf awal
kapital
secara
Sri Mulyani lndrawati
www.jdih.kemenkeu.go.id
-lr
- 60 -
C. Surat Edaran
Susunan surat edaran, terdiri atas:
1. Kepala surat edaran, meliputi:
a. kepala Naskah Dinas jabatan Menteri Keuangan atau kepala
Naskah Dinas unit organisasi;
b. alamat pejabat yang dituju ditulis di margin kiri;
c. tulisan surat edaran ditulis dengan huruf kapital secara
simetris;
d. nomor surat edaran ditulis dengan huruf kapital secara simetris
dan merujuk pada ketentuan mengenai pemberian kode dan
nomor Naskah Dinas Kementerian Keuangan;
e. kata tentang diletakkan di bawah nomor Surat Edaran, ditulis
dengan huruf kapital secara simetris;
f. judul surat edaran diletakkan di bawah kata tentang, ditulis
dengan huruf kapital secara simetris.
2. Batang Tubuh surat edaran, meliputi:
a. Umum, memuat alasan tentang perlunya dibuat surat edaran;
b. Maksud dan Tujuan, memuat maksud dan tujuan
diterbitkannya surat edaran;
c. Ruang Lingkup, memuat ruang lingkup surat edaran;
d. Dasar, memuat peraturan perundang-undangan dan/ atau
kebijakan lain yang menjadi dasar pembuatan surat edaran;
e. Uraian, memuat materi yang dianggap penting dan mendesak;
dan
f. Penutup.
3. Kaki surat edaran, meliputi:
a. tempat dan tanggal penetapan;
b. nama jabatan pejabat yang menetapkan, ditulis dengan huruf
kapital pada awal kata;
c. tanda tangan pejabat yang menetapkan;
d. nama lengkap pejabat yang menetapkan, ditulis dengan huruf
awal kapital dan tanpa mencantumkan gelar;
e. tembusan apabila diperlukan.
www.jdih.kemenkeu.go.id
- 61 -
Lambang Negara
berwarna kuning
emas dan nama
jabatan yang telah
dicetak
Penomoran yang
SURAT EDARAN berurutan dalam
satu tahun takwim
NOMOR SE-..... .
Yth. 1.... .
Daftar nama
2 .... . Pejabat yang
dst. menerima Surat
Edaran
A. Umum
Memuat alasan
tentang perlunya
B. Maksud dan Tujuan ditetapkan Surat
Edaran
C. Ruang Lingkup
Memuat peraturan
yang menjadi dasar
D. Dasar ditetapkannya Surat
Edaran
E. Uraian ...................................................................................... .
Memuat
pemberitahuan
F. Penutup tentang hal tertentu
yang dianggap
penting dan
mendesak
www.jdih.kemenkeu.go.id
ir
- 62 -
Lambang Negara
berwarna kuning
emas dan nama
jabatan yang telah
dicetak
MEfHl.::R! KEUANGAN
REPUBLJX !NOOMESlA Penomoran yang
berurutan dalam
satu tahun takwim
SURAT EDARAN
NOMORSE-..... .
Judul Surat Edaran
TENTANG ditulis dengan huruf
kapital
Daftar nama
Yth. 1.... . Pejabat yang
2 .... . menerima Surat
dst. Edaran
A. Umum
Memuat alasan
tentang perlunya
ditetapkan Surat
B. Maksud dan Tujuan Edaran
C. Ruang Lingkup
Memuat peraturan
yang menjadi dasar
D. Dasar ditetapkannya Surat
Edaran
secara
Heru Pambudi
Daftar nama Pejabat
Tembusan: yang menerima
Tembusan Surat
1. Edaran
2.
3. dst.
www.jdih.kemenkeu.go.id
- 63 -
Logo Kementerian
Keuangan dan nama
unit organisasi
Eselon I
} kapital
Daftar nama
Yth. 1.... . Pejabat yang
2 ... . menerima Surat
Edaran
dst.
Memuat alasan
A. Umum ...................................................................................... . tentang perlunya
ditetapkan Surat
B. Maksud dan Tujuan Edaran
Tembusan:
1.
2. Daftar nama
3. dst. Pejabat yang
menerima
Tembusan Surat
Edaran
www.jdih.kemenkeu.go.id
- 64 -
Logo Kementerian
Keuangan dan
nama unit
organisasi Eselon I
Yth. 1.... .
2 .... .
dst.
} Daftar nama Pejabat
yang menerima Surat
Edaran
C. Ruang Lingkup
Memuat peraturan
yang menjadi dasar
D. Dasar } ditetapkannya Surat
Edaran
E. Uraian ...................................................................................... .
} Memuat
pem beritahuan
tentang hal tertentu
F. Penutup
yang dianggap
penting dan
mendesak
Ditetapkan di
pada tanggal Kata sesuai
alamat instansi dan
Kepala Biro Organisasi tanggal penanda-
tanganan
dan Ketatalaksanan
Dini Kusumawati
Daftar nama
Pejabat yang
Tembusan: menerima
Tembusan Surat
1. Edaran
2. dst.
www.jdih.kemenkeu.go.id
- 65 -
Logo Kementerian
Keuangan dan nama
unit organisasi Eselon I
serta kanwil
bersangkutan
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK !NDONESIA
DIREKTORAT JENDERAL PAJAK
KANTOR WILAYAH DIREKTORAT JENDERAL PAJAK
JAKARTA
Penomoran yang
berurutan dalam satu
tahun takwim
SURAT EDARAN
NOMOR SE-...
Judul Surat Edaran
TENTANG ditulis dengan huruf
kapital
Yth.
A. Umum
1... ..
2 .... .
dst. } Daftar nama Pejabat
yang menerima Surat
Edaran
Memuat alasan
B. Maksud dan Tujuan tentang perlunya
ditetapkan Surat
Edaran
C. Ruang Lingkup
Memuat peraturan
D. Dasar
yang menjadi dasar
ditetapkannya Surat
E. Uraian ...................................................................................... . Edaran
F. Penutup
Memuat
pemberitahuan
tentang hal tertentu
yang dianggap
penting dan
mendesak
Ditetapkan di
pada tanggal ota sesua1
alamat instansi dan
tanggal penanda-
Kepala Kantor Wilayah Direktorat tanganan
Jenderal Pajak Jakarta
Nama Lengkap
Tembusan:
1. Daftar nama Pejabat
2. yang menerima
Tembusan Surat
3. dst. Edaran
www.jdih.kemenkeu.go.id
- 66 -
Logo Kementerian
Keuangan dan nama
unit organisasi Eselon
I, kanwil serta
kantor/balai
bersangkutan
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI
KANTORWILAYAH DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI ACEH
KANTOR PENGAWASAN DAN PELAYANAN BEA DAN CUKAI SABANG
Penomoran yang
berurutan dalam satu
tahun takwim
SURAT EDARAN
NOMOR SE-.....
TENTANG
A. Umum
Memuat alasan
B. Maksud dan Tujuan tentang perlunya
ditetapkan Surat
Edaran
C. Ruang Lingkup
F. Penutup
Memuat
pem beritahuan
tentang hal tertentu
yang dianggap
penting dan
Ditetapkan di mP.nrlp_c;;ak
pada tanggal Kota sesuai
alamat instansi dan
Kepala Kantor Pengawasan dan tanggal penanda-
tanganan
Pelayanan Bea dan Cukai Sabang
Ditandatongard secara
Nama Lengkap
www.jdih.kemenkeu.go.id
- 67 -
Logo Kementerian
Keuangan dan nama
unit organisasi Eselon
I, kanwil serta
kantor/balai
bersangkutan
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
DIREKTORAT JENDERAL PAJAK
PUSAT PENGOLAHAN DATA DAN DOKUMEN PERPAJAKAN
Penomoran yang
berurutan dalam satu
tahun takwim
SURAT EDARAN
NOMOR SE-...
Judul Surat Edaran
ditulis dengan huruf
TENTANG kapital
A. Umum
Memuat alasan
tentang perlunya
B. Maksud dan Tujuan ditetapkan Surat
Edaran
E. Uraian ...................................................................................... .
Memuat
pemberitahuan
F. Penutup tentang hal tertentu
yang dianggap
penling dan
mendesak
Ditetapkan di
Kola sesuai
pada tanggal alamat instansi dan
tanggal penanda-
Kepala Pusat Pengolahan Data tanganan
www.jdih.kemenkeu.go.id
- 68 -
Lambang Negara
berwarna kuning
emas dan nama
jabatan yang telah
dicetak
iVIENTERl KEIJANIJAN
Rl::f/Ul:J;l!K !NDOt-m:StA Penomoran yang
berurutan dalam
satu tahun takwim
SURAT EDARAN
NOMORSE-..... .
}-
Judul Surat Edaran
TENTANG ditulis dengan huruf
kapital
A. Umum
Memuat alasan
tentang perlunya
ditetapkan Surat
Edaran
......... ...........................................................................................
·
www.jdih.kemenkeu.go.id
- 69 -
C. Ruang Lingkup
D. Dasar
Memuat peraturan
yang menjadi dasar
ditetapkannya Surat
Edaran
E. Uraian ...................................................................................... .
Memuat
pemberitahuan
F. Penutup tentang hal tertentu
yang dianggap
penting dan
mendesak
Menteri Keuangan
Tembusan:
1. Daftar nama
Pejabat yang
2. menerima
3. dst. Tembusan Surat
Edaran
www.jdih.kemenkeu.go.id
- 70 -
Logo Kementerian
Keuangan dan nama
unit organisasi
inisiator/lead
Penomoran dimulai
SURAT EDARAN dengan unit organisasi
inisiator/lead
NOMORSE-.... .. dilanjutkan unit lain
NOMORSE-..... . sesuai urutan
NOMORSE-..... .
Judul Surat Edaran
TENTANG ditulis dengan huruf
kapital
E. Uraian
Ditetapkan di
pada tanggal
www.jdih.kemenkeu.go.id
- 71 -
MMml l<Etw/GAN
REl"OOI.Jt< INOON!ii:S!A
TENT.ANG
Menimifflng
b. ...... ,
c. bah~ oo~kM pertimooupn ........ ,, .....................
perlu menetapun Keputusan Menreri K e ~
tenmng ········ ................................................................. ;
2. ······•
3. w1 seterwu1ya
MEM1Jl'f.JSKAN:
KESA'l'.U
KEDUA
Ditewpkan di Jakarta
pttda ~ a l
MENTER! KEUANGAt"i REPUBLlK INDON&SIA,
www.jdih.kemenkeu.go.id
- 72 -
Keterangan:
a. Huruf
1) Jenis huruf: Bookman Old Style;
2) Ukuran huruf: 12;
b. Kertas
1) Jenis kertas: F4;
2) Ukuran kertas
a) lebar (width): 21 sentimeter;
b) panjang (heigth): 33 sentimeter;
3) Margin
a) atas (top): 8 sentimeter (untuk halaman 1);
3 sentimeter (untuk halaman 2 dan
seterusnya);
b) bawah (bottom): 2,5 sentimeter;
c) kiri (left): 2,5 sentimeter;
d) kanan (right): 2,5 sentimeter;
c. Line spacing 1,5 dengan spasi (spacing):
1) Before: 0 pt;
2) after. 0 pt.
E. Surat Perintah
Susunan surat perintah, terdiri atas:
1. Kepala surat perintah, meliputi:
a. kepala Naskah Dinas jabatan Menteri Keuangan atau kepala
Naskah Dinas unit organisasi; dan
b. tulisan surat perintah yang diletakkan di bawah kepala Naskah
Dinas dengan huruf kapital, diikuti nomor surat perintah ditulis
secara simetris di bawahnya dan merujuk pada ketentuan
pemberian kode dan nomor Naskah Dinas Kementerian
Keuangan.
2. Batang tubuh surat perintah, meliputi:
a. Konsiderans, memuat dasar pertimbangan dan/ atau alasan
ditetapkannya surat perintah,;
b. Dasar, memuat peraturan perundang-undangan yang dijadikan
landasan ditetapkannya surat perintah;
c. Diktum dimulai dengan kata Memberi Perintah yang diletakkan
secara simetris dan ditulis dengan huruf awal kapital, diikuti
www.jdih.kemenkeu.go.id
- 73 -
kata Kepada di tepi kiri, kemudian diikuti tanda baca titik dua
(:), serta nama dan jabatan pegawai yang mendapat tugas; dan
d. Di bawah kata Kepada ditulis kata Untuk disertai perintah yang
harus dilaksanakan.
3. Kaki surat perintah, meliputi:
c. tempat dan tanggal penetapan;
d. nama jabatan pejabat yang menetapkan, ditulis dengan huruf
kapital pada awal kata;
e. tanda tangan pejabat yang menetapkan;
f. nama lengkap pejabat yang menetapkan, yang ditulis dengan
huruf awal kapital;
g. tembusan (apabila diperlukan).
www.jdih.kemenkeu.go.id
- 74 -
Lambang
Negara
berwarna
kuning emas
dan nama
jabatan yang
telah dicetak
MENTER! KEUANGAN
Rfcf>US.L!K !MlONEStA
Penomoran
SURAT PERINTAH berurutan
dalam satu
NOMOR PRIN-..... . tahun takwim
Untuk 1................................................................................. ;
Memuat
2 . ................................................................................; substansi
3 . ................................................................................; arahan yang
diperintahkan
4. dst.
Nama jabatan
dan nama
lengkap ditulis
dengan
secara hurufawal
Sri Mulyani lndrawati kapital
Tembusan:
1. ................................ .
2. ·································
www.jdih.kemenkeu.go.id
- 75 -
Penomoran
SURAT PERINTAH berurutan
NOMOR PRIN-..... . dalam satu
tahun takwim
Memberi Perintah
ldentitas pejabat
yang menerima
Kepada perintah.
Kata sesuai
alamat instansi
dan tanggal
(Kota, tanggal penandatanganan) penandatangan
an
Sekretaris Jenderal
Nam a jabatan
dan nama
lengkap ditulis
dengan huruf
kapital
Heru Pambudi
www.jdih.kemenkeu.go.id
- 76 -
Penomoran
SURAT PERINTAH berurutan
NOMOR PRIN-...... dalam satu
tahun takwim
Memberi Perintah
ldentitas pejabat
yang menerima
Kepada perintah.
Kota sesuai
alamat instansi
dan tanggal
(Kota, tanggal penandatanganan) penandatangan
secara
Dini Kusumawati
Tembusan:
1 ................................. . Bila diperlukan,
dicantumkan
2 ................................. . nama jabatan
yang terkait.
www.jdih.kemenkeu.go.id
- 77 -
F. Surat Tugas
Susunan surat tugas, terdiri atas:
1. Kepala surat tugas, meliputi:
a. kepala Naskah Dinas jabatan Menteri Keuangan atau kepala
Naskah Dinas unit organisasi; dan
b. tulisan surat tugas yang diletakkan di bawah kepala dengan
huruf kapital, diikuti nomor surat tugas ditulis secara simetris
di bawahnya dan merujuk pada ketentuan pemberian kode dan
nomor Naskah Dinas Kementerian Keuangan.
2. Batang tubuh surat tugas, meliputi:
a. alasan penugasan yang diikuti dengan kata menugas1 kepada
para pejabat/ pegawai yang mendapatkan penugasan dengan
memuat identitas paling sedikit: nama, pangkat/ golongan, dan
jabatan sertajangka waktu pelaksanaan kegiatan;
b. penutup, yang memuat perintah pelaksanaan tugas,
menyampaikan laporan, dan bila diperlukan diikuti dengan
permintaan bantuan pihak terkait untuk memudahkan
pelaksanaan tugas.
3. Kaki surat tugas, meliputi:
a. tempat dan tanggal penetapan surat tugas;
b. nama jabatan pejabat yang menandatangani surat tugas, yang
ditulis dengan huruf kapital pada awal kata;
c. tanda tangan pejabat yang memberi tugas;
d. nama lengkap pejabat yang menandatangani surat tugas, yang
ditulis dengan huruf awal kapital;
e. tembusan (bila diperlukan).
www.jdih.kemenkeu.go.id
- 78 -
Penomoran
berurutan
SURATTUGAS dalam satu
tahun takwim
NOMORST-..... .
Daftar pejabat
yang
Dalam rangka melaksanakan tugas ............... , kami menugasi: menerima
tugas. Apabila
1. Nama penerima
tugas kolektif,
pangkat/golongan dibuat dalam
Jabatan lampiran Surat
2. Nama Tugas.
pangkat/golongan
Jabatan
untuk melaksanakan ..................................................................... .
mulai tanggal ................ s.d ......... . Memuat
substansi
arahan yang
Segala biaya yang timbul sebagai akibat dilaksanakannya surat ditugaskan
tug as ini dibebankan pad a ............................................................. .
Sekretaris Jenderal
Nama jabatan
dan nama
lengkap ditulis
dengan huruf
awal kapital
secara
Heru Pambudi
www.jdih.kemenkeu.go.id
- 79 -
Penomoran
berurutan
SURATTUGAS dalam satu
tahun takwim
NOMOR ST-......
Daftar pejabat
yang
Dalam rangka melaksanakan tugas ............... , kami menugasi: menerima
tugas. Apabila
1. nama penerima
tugas kolektif,
pangkat/golongan dibuat dalam
jabatan lampiran Surat
2. nama Tugas.
pangkat/golongan
jabatan
untuk melaksanakan ..................................................................... .
mulai tanggal ................ s.d ........ .. Memuat
substansi
arahan yang
Segala biaya yang timbul sebagai akibat dilaksanakannya surat ditugaskan
tug as ini dibebankan pad a ............................................................. .
secara
Dini Kusumawati
www.jdih.kemenkeu.go.id
- 80 -
A. Nota Dinas
Susunan nota dinas, terdiri atas:
1. Kepala nota dinas, meliputi:
a. kepala Naskah Dinas jabatan Menteri Keuangan atau kepala
Naskah Dinas unit organisasi;
b. tulisan nota dinas dicantumkan di bawah nama instansi, ditulis
dengan huruf kapital secara simetris;
c. kata nomor ditulis dengan huruf kapital di bawah tulisan nota
dinas dan merujuk pada ketentuan pemberian kode dan nomor
Naskah Dinas Kementerian Keuangan;
d. singkatan Yth. ditulis di bawah nomor diikuti tanda baca titik
dua (:);
e. kata Dari diikuti tanda baca titik dua (:), ditulis di bawah
singkatan Yth., berisikan nama jabatan pejabat definitif, baik
dalam hal penanda tangan nota dinas dilakukan oleh pejabat
definitif maupun bukan pejabat definitif, misal Plt., Plh., a.n.,
atau u.b.;
f. kata Sifat ditulis di bawah kata Dari diikuti tanda baca titik dua
(:), dan apabila tidak ada sifat tidak perlu dicantumkan tulisan
sifat;
g. kata Lampiran ditulis di bawah kata Sifat diikuti tanda baca
titik dua (:), apabila tidak ada lampiran tidak perlu dicantumkan
tulisan Lampiran;
h. kata Hal diikuti tanda baca titik dua (:), mencantumkan
masalah pokok nota dinas ditulis sesingkat mungkin, diawali
huruf kapital pada setiap kata dan tidak diakhiri tanda baca
titik (.);
1. kata Tanggal ditulis paling bawah diikuti tanda baca titik dua (:)
dengan huruf awal kapital; dan
J. garis pemisah bawah dengan panjang sama dengan lebar ruang
penulisan nota dinas dengan ukuran tebal ¾ pt.
2. Batang tubuh nota dinas, meliputi:
a. alinea pembuka;
b. alinea isi; dan
c. alinea penutup.
www.jdih.kemenkeu.go.id
- 81 -
www.jdih.kemenkeu.go.id
- 82 -
GEDUNG DJUANDA I LANTAI 16--17, JALAN DR. WAHIDIN NOMOR I, JAKARTA 10710, KOTAK POS 21
TELEPON (021) 3846995, 3849623; FAKSIMILE (021) 3846995; LAMAN www.kemenkeu.go.id
NOTA DINAS
NOMOR ND-...... Nomor ditulis
simetris
Yth. dengan
tulisan nota
Dari dinas
Sifat
Lampiran
Hal
Tanggal Tanggal, Bulan, Tahun
Memuat
........................ (alinea isi) ............................................ . petunjuk,
pemberitahuan
pernyataan
atau
permintaan,
. . .. ... . .. . .. .. . .. . .... .(alinea penutup) .................................... . bersifat rutin .
Nama lengkap
pejabat ditulis
dengan huruf
awal kapital
tanpa NIP
Dini Kusumawati
Tembusan:
1. . ................... .
2. ·····················
3. dst.
www.jdih.kemenkeu.go.id
- 83 -
GEDUNG DJUANDA I LANTAI 16--17, JALAN DR. WAHIDIN NOMOR I, JAKARTA 10710, KOTAK POS 21
TELEPON (021) 3846995, 3849623; FAKSIMILE (021) 3846995; LAMAN www.kemenkeu.go.id
NOTA DINAS
NOMOR ND-..... Nomor ditulis
simetris
dengan
Yth.
tulisan nota
Dari Kepala Biro Organisasi dan Ketatalaksanaan dinas
Sifat
Lampiran
Hal
Tanggal Tanggal, Bulan, Tahun
Memuat
........................ (alinea isi) ............................................ . petunjuk,
pemberitahuan
pernyataan
atau
permintaan,
bersifat rutin .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . (alinea penutup) .................................... .
Dedi Riswandi
Tembusan:
1. . ................... .
2 ..................... .
3. dst.
www.jdih.kemenkeu.go.id
- 84 -
Nomor ditulis
NOTA DINAS simetris
NOMOR ND-..... dengan
tulisan nota
dinas
Yth.
Dari
Sifat
Lampiran
Hal
Tanggal Tanggal, Bulan, Tahun
Memuat
........................ (alinea isi) ............................................. . petunjuk,
pemberitahuan
pernyataan
atau
permintaan,
bersifat rutin .
. . . . . . . . . . . .. . . . . . . . .. . .(alinea isi) ............................................. .
www.jdih.kemenkeu.go.id
- 85 -
Nama lengkap
pejabat ditulis
dengan huruf
awal kapital
dan tanpa NIP
secara
Dini Kusumawati
Tembusan:
1. . ................... .
2. ·····················
3. dst.
www.jdih.kemenkeu.go.id
- 86 -
NOTA DINAS
Nomor ditulis
NOMOR ND-..... . simetris
NOMOR ND-..... . dengan tulisan
NOMOR ND-.... .. nota dinas,
sesuai urutan
organisasi
Yth.
Dari 1. Kepala Biro Organisasi dan Ketatalaksanaan;
2. Kepala Biro Perencanaan dan Keuangan;
3. Kepala Biro Hukum.
Sifat
Lampiran
Hal
Tanggal Tanggal, Bulan, Tahun
Memuat
........................ (alinea isi) ............................................ . petunjuk,
pem beritahuan
pernyataan
atau
permintaan,
........................ (alinea penutup) .................................... . bersifat rutin.
Kepala Biro Perencanaan dan Kepala Biro Organisasi dan Nam a jabatan
Keuangan Ketatalaksanaan dan Nama
lengkap pejabat
ditulis dengan
huruf awal
kapital dan
tanpa NIP,
Ditandatangani secara e!ektronik Ditandatangani secara elektronik lnisiator/Lead di
R. Wiwin lstanti Dini Kusumawati sebelah kanan
diikuti pejabat
lain sesuai
Kepala Biro Hukum urutan
organisasi da
ri kiri ke kanan
Tembusan:
1 .................... ..
2. dst.
www.jdih.kemenkeu.go.id
- 87 -
B. Surat Dinas
Susunan surat dinas, terdiri atas:
1. Kepala surat dinas, meliputi:
a. kepala Naskah Dinas jabatan Menteri Keuangan atau kepala
Naskah Dinas unit organisasi;
b. tanggal, bulan, dan tahun pembuatan surat di margin kanan,
sejajar / sebaris dengan nomor surat;
c. nomor surat yang ditulis lengkap di margin kiri, diikuti tanda
baca titik dua (:) dicantumkan kode surat sesuai dengan
ketentuan penomoran dan pemberian kode Naskah Dinas di
lingkungan Kementerian Keuangan;
d. kata Sifat ditulis di bawah nomor diikuti tanda baca titik dua
(:), dalam hal tidak ada sifat tidak perlu dicantumkan tulisan
sifat;
e. kata Lampiran, yang ditulis lengkap diikuti tanda baca titik dua
{:), di bawah sifat surat dicantumkan jumlah dan nama barang
yang dilampirkan dengan huruf kecuali bila jumlah kata
bilangan lebih dari dua kata, apabila tidak ada lampiran tidak
perlu dicantumkan tulisan lampiran;
f. kata Hal, bukan perihal, yang ditulis di bawah lampiran, diikuti
tanda baca titik dua (:), yang mencantumkan masalah pokok
surat, sesingkat mungkin maksimal sepanjang dua baris,
menggunakan huruf kapital pada setiap awal kata, dan tidak
diakhiri dengan tanda baca titik (.) serta tidak perlu diberi garis
bawah;dan
g. alamat yang dituju, dengan ketentuan berikut:
1) surat ditujukan kepada pejabat karena fungsi dan tugasnya
berkaitan langsung dengan informasi surat, ditulis di
margin kiri di bawah kata Hal, yang didahului dengan
singkatan Yth. diikuti nama jabatan yang dituju;
2) sebutan Ibu, Bapak atau Sdr. hanya digunakan apabila
diikuti dengan nama orang; dan
3) penulisan kata jalan pada alamat tidak disingkat, nama
jalan dan nama kota ditulis dengan huruf kapital pada
setiap awal kata, nama kota tidak diberi kata depan "di" dan
tidak diberi garis bawah.
2. Batang tubuh surat dinas, meliputi:
www.jdih.kemenkeu.go.id
- 88 -
www.jdih.kemenkeu.go.id
- 89 -
Lambang
Negara
berwarna
kuning emas
dan nama
jabatan yang
telah dicetak
MENTER! KEUANGAN
R1:;Pt/BUK !NPiONE$$!f¾
tanggal
Nomor S-..... . Tanggal, Bulan, Tahun } pembuatan
surat
Sifat Segera dan Rahasia
Lampiran Satu berkas
Hal
secara
Sri Mulyani lndrawati
Tembusan:
1. . ...................... .
2. ························
3. dst.
Gedung Djuanda I Lantai 3, Jalan Dr. Wahidin Raya Nomor 1, Jakarta 1071 0
Telepon (021) 3814342, (021) 3449230 ext. 6187, Faksimile (021) 3500842
Laman www.kemenkeu.go.id
Untuk memastikan keaslian tanda tangan elektronik, silakan pindai QR Code pada laman https://office.kemenkeu.go.id
atau unggah dokumen pada laman https://tte.kominfo.go.id/verifyPDF
www.jdih.kemenkeu.go.id
- 90 -
GEDUNG DJUANDA II LANTAI 4, JALAN DR. WAHIDIN NOMOR I, JAKARTA 10710, KOTAK POS 21
TELEPON (021) 3810162 FAKSIMILE (021) 3847442; LAMAN www.itjen.depkeu.go.id
Nomordan
Hal selalu
Nomor : S-..... . Tanggal, Bulan, Tahun harus ditulis.
Sifat dan
Sifat : Segera Lampiran
Lampiran : Satu berkas hanya ditulis
apabila perlu
Hal ................ ..
Sekurang-
..................... (Alinea lsi) .................................................. . kurangnya
tiga alinea
Nama
lnspektur Jenderal jabatan dan
nama
lengkap
pejabat
ditulis
dengan
huruf awal
kapital
Nama Lengkap
Tembusan:
1. ....................... .
2 . ...................... ..
3. dst.
Untuk memastikan keaslian tanda tangan elektronik, silakan pindai QR Code pada laman https://office.kemenkeu.go.id
atau unggah dokumen pada laman https://tte.kominfo.go.id/verifyPDF
www.jdih.kemenkeu.go.id
- 91 -
Lambang
Negara
berwarna
kuning emas
dan nama
jabatan yang
telah dicetak
fi!ENTi::Rl M:EUANGAN
ftj;;J>IJSllX lNOONfSlA
tanggal
Nomor Tanggal, Bulan, Tahun } pembuatan
Segera/Rahasia surat
Sifat
Lampiran Satu berkas
Hal.
www.jdih.kemenkeu.go.id
- 92 -
Lambang
Negara
berwarna
kuning emas
dan nama
jabatan yang
telah dicetak
Tembusan:
1 ........................ .
2. ············"··········
3. dst
Untuk memastikan keaslian tanda tangan elektronik, silakan pindai QR Code pada laman
https://office.kemenkeu.go.id atau unggah dokumen pada laman https://tte.kominfo.go.id/verifyPDF
www.jdih.kemenkeu.go.id
- 93 -
FORMAT SURAT DINAS PEJABAT ESELON II ATAU JABATAN PADA UNIT NON
ESELON YANG MEMILIKI BOBOT JABATAN DALAM RENTANG PERINGKAT
JABATAN BAGI JABATAN PIMPINAN TINGGI PRATAMA DENGAN
JUMLAH HALAMAN LEBIH DARI SATU
Nomordan
Hal selalu
Nomor : S-..... . Tanggal, Bulan, Tahun harus ditulis.
Sifat dan
Sifat : Segera Lampiran
Lampiran : Satu berkas hanya ditulis
Hal ................. . apabila perlu
www.jdih.kemenkeu.go.id
- 94 -
Dini Kusumawati
Tembusan:
1. . ...................... .
2 . ....................... .
3. Ost
Untuk memastikan keaslian tanda tangan elektronik, silakan pindai QR Code pada laman https://office.kemenkeu.go.id
atau unggah dokumen pada laman https://tte.kominfo.go.id/verifyPDF
www.jdih.kemenkeu.go.id
- 95 -
Logo
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA Kementerian
Keuangan dan
INSPEKTORATJENDERAL nama unit
organisasi
GEDUNG DJUANDA II LANTAI 4, JALAN DR. WAHIDIN NOMOR I, JAKARTA 10710, KOTAK POS 21 inisiator/lead
TELEPON (021) 3810162 FAKSIMILE (021) 3847442; LAMA www.itjen.kemenkeu.go.id
Penomoran
dimulai dengan
Nomor : S-..... . unit organisasi
Tanggal, Bulan, Tahun inisiator/lead
S-..... . dilanjutkan unit
S-..... . lain sesuai
Sifat : Segera urutan
organisasi
Lampiran : Satu berkas
Hal ................. .
Tembusan:
1. . ...................... .
2 . ....................... .
3. dst
Untuk memastikan keaslian tanda tangan elektronik, silakan pindai QR Code pada laman https://office.kemenkeu.go.id
atau unggah dokumen pada laman https://tte.kominfo.go.id/verifyPDF
www.jdih.kemenkeu.go.id
- 96 -
Nomor dan
Hal selalu
Number : S-..... . Month DDXX, YYYY harus ditulis.
Sifat dan
Lampiran
Attention hanya ditulis
apabila perlu
Subject ................. .
Introduction ..................................................................... .
Sekurang-
Contents ......................................................................... . kurangnya
tiga alinea
Closing ........................................................................... .
Nama
Sincerely yours jabatan dan
nama
lengkap
pejabat
ditulis
dengan
huruf awal
kapital
Full Name
Job Title
Cc.:
1........................ .
2 ........................ .
3. etc.
To verify the authenticity of the digital signature, please scan the QR Code on https://office.kemenkeu.go.id page or upload the
document on https://tte.kominfo.go.id/verifyPDF
www.jdih.kemenkeu.go.id
- 97 -
C. Surat Undangan
1. Undangan
Susunan undangan, terdiri atas:
a. Kepala undangan
1) kepala Naskah Dinas jabatan Menteri Keuangan atau
kepala Naskah Dinas unit organisasi;
2) tanggal, bulan, tahun pembuatan undangan ditulis di
sebelah kanan atas dan sebaris/sejajar dengan nomor;
3) nomor undangan ditulis di sebelah kiri di bawah kepala
undangan, diikuti tanda baca titik dua (:), dan merujuk
pada ketentuan penomoran dan pemberian kode Naskah
Dinas di lingkungan Kementerian Keuangan;
4) kata Sifat dalam undangan diikuti tanda baca titik dua (:)
ditulis di bawah kata Nomor, apabila tidak diperlukan
penjelasan mengenai tingkat kecepatan penyampaian dan
tingkat keamanan Naskah Dinas, maka tidak perlu
dicantumkan kata Sifat;
5) kata Lampiran diikuti tanda baca titik dua (:) ditulis di
bawah kata Sifat, apabila tidak terdapat lampiran maka
tidak perlu dicantumkan kata Lampiran dalam undangan;
6) kata Hal dalam undangan, ditulis di bawah kata Lampiran,
diikuti tanda baca titik dua (:), yang mencantumkan
masalah pokok surat, sesingkat mungkin maksimal dua
baris menggunakan huruf kapital pada setiap awal kata,
dan tidak diakhiri tanda baca titik (.) serta tidak perlu
diberi garis bawah;
7) singkatan Yth., ditulis di bawah kata Hal, apabila pejabat
yang diundang cukup banyak, dapat dibuat lampiran
daftar nama undangan.
b. Batang tubuh undangan, terdiri atas:
1) alinea pembuka;
2) alinea isi yang terdiri dari hari, tanggal, pukul, tempat atau
media, acara atau agenda, dan untuk kegiatan rapat dapat
ditambahkan pemimpin rapat;
3) alinea penutup; dan
www.jdih.kemenkeu.go.id
- 98 -
www.jdih.kemenkeu.go.id
- 99 -
Yth.
Nama jabatan
dan nama
lengkap
pejabat ditulis
dengan huruf
awal kapital
secara Ql,CIVT!'Y~n
Dini Kusumawati
Tembusan:
1. ................................ .
2 . ................................ .
3. dst.
Untuk memastikan keaslian tanda tangan elektronik, silakan pindai QR Code pada laman https://office.kemenkeu.go.id
atau unggah dokumen pada laman https://tte.kominfo.go.id/verifyPDF
www.jdih.kemenkeu.go.id
- 100 -
Dini Kusumawati
Tembusan:
1. . ............................... .
2 . ................................ .
3. dst.
Untuk memastikan keaslian tanda tangan elektronik, silakan pindai QR Code pada laman https://office.kemenkeu.go.id
atau unggah dokumen pada laman https://tte.kominfo.go.id/verifyPDF
www.jdih.kemenkeu.go.id
- 101 -
www.jdih.kemenkeu.go.id
- 102 -
www.jdih.kemenkeu.go.id
- 103 -
Logo
Logo
Kementerian/ Lambang Kementerian/
Negara Lembaga
Lembaga
NOTA KESEPAHAMAN
(sesuai bentuk yang disepakati para pihak)
ANTARA
DAN
TENTANG
NOMOR .............. .
NOMOR .............. .
Pada hari ini, ............ , tanggal ... , bulan ... , tahun ... , bertempat di ............ , yang
bertanda tangan di bawah ini
Pihak Pertama dan Pihak Kedua selanjutnya secara sendiri disebut sebagai Pihak dan secara
bersama-sama disebut Para Pihak, terlebih dahulu menerangkan hal-hal sebagai berikut:
a. bahwa ..... .
b. bahwa ...... .
Pasal 1
MAKSUD DAN TUJUAN
Pasal2
RUANG LINGKUP KERJA SAMA
Pasal 3
PELAKSANAAN
Pasal4
PEMBIAYAAN
www.jdih.kemenkeu.go.id I
I
tr
- 104 -
Pasal5
PEMANTAUAN DAN EVALUASI
Pasal6
PENYELESAIAN PERSEUSIHAN
Pasal7
KORESPONDENSI
PASAL8
JANGKA WAKTU
( 1) Nata Kesepahaman ini berlaku untuk jangka waktu ... ( ... ) tahun terhitung sejak tanggal
ditandatanganinya Nata Kesepahaman dan dapat diperpanjang atau diakhiri
berdasarkan kesepakatan tertulis Para Pihak.
(2) Pihak yang bermaksud memperpanjang jangka waktu Nata Kesepahaman wajib
memberitahukan secara tertulis kepada Pihak lainnya paling lambat ... ( ... ) bulan
sebelum masa berlaku Nata Kesepahaman ini berakhir.
(3) Apabila salah satu Pihak bermaksud untuk mengakhiri Nata Kesepahaman sebelum
jangka waktu sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berakhir, Pihak tersebut harus
menyampaikan terlebih dahulu pemberitahuan secara tertulis kepada Pihak lainnya
paling lam bat ... ( ... ) bu Ian sebelum rencana pengakhiran.
Pasal9
PERUBAHAN
(1) Nata Kesepahaman dapat dilakukan perubahan dan/atau penambahan berdasarkan
kesepakatan Para Pihak.
(2) Setiap perubahan dan/atau penambahan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dalam
Nata Kesepahaman akan diatur secara tertulis dalam perubahan (amendemen) dan/atau
penambahan (adendum) yang disepakati aleh Para Pihak dan merupakan bagian yang
tidak terpisahkan dari Nata Kesepahaman ini.
Pasal 10
PENYELESAIAN PERSEUSIHAN
Pasal9
PENUTUP
www.jdih.kemenkeu.go.id
- 105 -
DAN
TENTANG
NOMOR .............. .
NOMOR .............. .
Pada hari ini, ............ , tanggal ... , bulan ... , tahun ... , bertempat di ............ , yang
bertanda tangan di bawah ini
Pihak Pertama dan Pihak Kedua selanjutnya secara sendiri disebut sebagai Pihak dan secara
bersama-sama disebut Para Pihak, terlebih dahulu menerangkan hal-hal sebagai berikut:
a. bahwa ..... .
b. bahwa ...... .
c. Bahwa Para Pihak telah menandatangani Nota Kesepahaman antara .... dan ..... .
ten tang ...... Nomor: ...... dan Nomor: ...... tanggal ....... .
Pasal 1
MAKSUD DAN TUJUAN
Pasal2
RUANG LINGKUP KERJA SAMA
Pasal3
PELAKSANAAN
Pasal4
HAK DAN KEWAJIBAN
www.jdih.kemenkeu.go.id
- 106 -
Pasal5
PEMBIAYAAN
Pasal6
PEMANTAUAN DAN EVALUASI
Pasal7
KEADAAN MEMAKSA (FORCE MAJEURE)
(1) Para Pihak dibebaskan dari tanggung jawab atas kegagalan atau keterlambatan dalam
melaksanakan kewajibannya berdasarkan Perjanjian Kerja Sama ini yang disebabkan
oleh hal-hal di luar kemampuan yang wajar dari Para Pihak, yang selanjutnya dalam
Perjanjian Kerja Sama ini disebut Keadaan Memaksa (Force Majeure).
(2) Keadaan Memaksa (Force Majeure) sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi
kejadian-kejadian yang terjadi di luar kehendak dan kekuasaan Para Pihak, termasuk
namun tidak terbatas pada terjadinya peristiwa alam seperti pandemi, gempa bumi, angin
topan, banjir, tanah longsor, sambaran petir, gunung meletus, kebakaran, huru hara,
terorisme, sabotase, embargo dan pemogokan massal, perang yang dinyatakan oleh
pemerintah yang berwenang, yang secara langsung dan material dapat memengaruhi
pelaksanaan kewajiban Para Pihak berdasarkan Perjanjian Kerja Sama ini.
(3) Pihak yang mengalami Keadaan Memaksa (Force Majeure) harus memberitahukan Pihak
lainnya secara lisan dalam waktu 48 (empat puluh delapan) jam sejak terjadinya Keadaan
Memaksa (Force Majeure) dan diikuti dengan pemberitahuan secara tertulis paling lambat
dalam jangka waktu 14 (empat belas) hari kerja sejak Keadaan Memaksa (Force Majeure)
tersebut terjadi dengan disertai bukti atau keterangan resmi dari pihak yang berwajib dan
perkiraan atau upaya yang akan atau telah dilakukan untuk mengatasi Keadaan
Memaksa (Force Majeure) tersebut.
(4) Segala kerugian dan biaya yang dikeluarkan salah satu Pihak sebagai akibat Keadaan
Memaksa dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja Sama ini tidak menjadi tanggung jawab
Pihak lainnya.
Pasal8
KORESPONDENSI
Pasal9
JANGKA WAKTU
( 1) Perjanjian Kerja Sama ini berlaku untuk jangka waktu . . . ( ... ) tahun terhitung sejak
tanggal ditandatanganinya Perjanjian Kerja Sama dan dapat diperpanjang atau diakhiri
berdasarkan kesepakatan tertulis Para Pihak.
(2) Pihak yang bermaksud memperpanjang jangka waktu Perjanjian Kerja Sama wajib
memberitahukan secara tertulis kepada Pihak lainnya paling lambat ... ( ... ) bulan
sebelum masa berlaku Perjanjian Kerja Sama ini berakhir.
www.jdih.kemenkeu.go.id
- 107 -
(3) Apabila salah satu Pihak bermaksud untuk mengakhiri Perjanjian Kerja Sama sebelum
jangka waktu sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berakhir, Pihak tersebut harus
menyampaikan terlebih dahulu pemberitahuan secara tertulis kepada Pihak lainnya
paling lam bat ... ( ... ) bulan sebelum rencana pengakhiran.
Pasal 10
PERUBAHAN
(1) Perjanjian Kerja Sama dapat dilakukan perubahan dan/atau penambahan berdasarkan
kesepakatan Para Pihak.
(2) Setiap perubahan dan/atau penambahan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dalam
Perjanjian Kerja Sama akan diatur secara tertulis dalam perubahan (amendemen)
dan/atau penambahan (adendum) yang disepakati oleh Para Pihak dan merupakan
bagian yang tidak terpisahkan dari Perjanjian Kerja Sama ini.
Pasal 11
PENYELESAIAN PERSELISIHAN
Pasal 12
PENUTUP
www.jdih.kemenkeu.go.id
- 108 -
Amendemen Nota Kesepahaman ini dibuat dan ditandatangani pada hari, ............ , tanggal
... , bulan ... , tahun ... , bertempat di ............ , oleh dan antara:
Pihak Pertama dan Pihak Kedua selanjutnya secara sendiri disebut sebagai Pihak dan secara
bersama-sama disebut Para Pihak, terlebih dahulu menerangkan hal-hal sebagai berikut:
a. bahwa ..... .
b. bahwa ...... .
PASALI
Beberapa ketentuan pasal dalam Nota Kesepahaman diubah sebagai berikut:
Pasal ...
2. Diantara Pasal ... dan Pasal ... disisipkan ... Pasal, yaitu Pasal ... A yag berbunyi sebagai
berikut:
Pasal ... A
www.jdih.kemenkeu.go.id
- 109 -
PASAL II
1. Ketentuan-ketentuan lain dalam Nata Kesepahaman tetap berlaku dan mengikat Para
Pihak sepanjang tidak diatur dan tidak bertentangan dengan Amendemen Nata
Kesepahaman ini
2. Amendemen Nata Kesepahaman ini berlaku sejak ditandatangani aleh Para Pihak dan
dibuat dalam rangkap . . . masing-masing bermeterai cukup serta mempuyai kekuatan
hukum yang sama.
www.jdih.kemenkeu.go.id
- 110 -
MEMORANDUM OF UNDERSTANDING
(sesuai bentuk yang disepakati para pihak)
BETWEEN
AND
ON/REGARDING
This memorandum was concluded on .......... / ........ ./.......... between ............. , referred to
hereunder as "the First Party"; and ............... , Jakarta in Indonesia hereunder "the
Second Party", individually referred to as "the Party" and collectively referred to as "the
Parties".
CONSIDERING ......... .
PURSUANT to the prevailing laws and regulations of the respective countries;
Article 1
Purpose and Principles
Article 2
Areas of Cooperation
Article 3
Implementation
Article 4
Financial Obligation
www.jdih.kemenkeu.go.id
- 111 -
Article 5
Settlement of Dispute
Article 6
Amandment
Article 7
Entry Into Force, Duration, and Termination
In witness whereof the undersigned being duly authorized thereto by their respective
Ministries, have signed this Memorandum of Understanding
Done in ..... , ..... , and ...... , ....... , respectively, in ...... original copies, .... copies in English
and ...... copies in Bahasa Indonesia, all texts are being equally authentic. In case of any
divergence of interpretation, the English text shall prevail.
www.jdih.kemenkeu.go.id
- 112 -
B. Surat Kuasa
Susunan surat kuasa, terdiri atas:
1. Kepala surat kuasa, meliputi:
a. kepala Naskah Dinas jabatan Menteri Keuangan atau kepala
Naskah Dinas unit organisasi;
b. judul surat kuasa ditulis di bawah logo dan nama instansi
ditulis dengan huruf kapital secara simetris; dan
c. nomor surat kuasa yang ditulis secara simetris, dimana
penomoran surat kuasa merujuk pada ketentuan penomoran
dan pemberian kode Naskah Dinas di lingkungan Kementerian
Keuangan.
2. Batang tubuh surat kuasa, meliputi:
a. nama lengkap dan jabatan yang memberi ky.asa;
b. nama lengkap dan jabatan yang menerima kuasa;
c. materi pokok yang dikuasakan untuk dilaksanakan; dan
d. kalimat penutup.
3. Kaki surat kuasa, meliputi:
a. tempat, tanggal, bulan, dan tahun pembuatan; dan
b. nama jabatan, tanda tangan, dan nama lengkap pemberi clan
:penerima kuasa.
www.jdih.kemenkeu.go.id
- 113 -
SURAT KUASA
NOMORSKU-..... .
Yang bertanda tangan di bawah ini, ....... (nama pejabat pemberi kuasa) .... , Menteri
Keuangan Republik Indonesia, memberi kuasa penuh kepada
Sebagai bukti, surat kuasa ini saya tanda tangani dan saya bubuhi meterai di
Jakarta tanggal .... bulan ... tahun ...... .
Pemberi Kuasa
Jabatan
Nama Lengkap
www.jdih.kemenkeu.go.id
- 114 -
Penomoran
SURAT KUASA berurutan
}- dalam satu
NOMORSKU-...... . tahun takwim
Nam a jabatan
dan nama
lengkap pejabat
Ditandatanganl secara elektronik Ditandatangani secara eiektronik ditulis dengan
Nama Lengkap huruf awal
Nama Lengkap kapital
www.jdih.kemenkeu.go.id
- 115 -
C. Berita Acara
Susunan berita acara, terdiri atas:
1. Kepala berita acara, meliputi:
a. kepala Naskah Dinas jabatan Menteri Keuangan atau kepala
Naskah Dinas unit organisasi;
b. judul berita acara ditulis di bawah logo dan nama instansi yang
ditulis dengan huruf kapital secara simetris; dan
c. nomor berita acara ditulis simetris di bawah judul berita acara
dan merujuk pada ketentuan penomoran dan pemberian kode
Naskah Dinas di lingkungan Kementerian Keuangan.
2. Batang tubuh berita acara, meliputi:
a. tulisan hari, tanggal, bulan, tahun, jam, tempat pelaksanaan,
nama lengkap dan jabatan para pihak yang membuat berita
acara;
b. uraian materi pelaksanaan kegiatan (substansi berita acara);
dan
c. kalimat penutup
3. Kaki berita acara, memuat tempat pelaksanaan penandatanganan,
nama jabatan, tanda tangan, dan nama lengkap para pihak serta
saksi dalam hal diperlukan.
www.jdih.kemenkeu.go.id
- 116 -
•
SEKRETARIAT JENDERAL dan alamat
instansi
BIRO ORGANISASI DAN KETATALAKSANAAN
GEDUNG DJUANDA I LANTAI 16--17, JALAN DR. WAHIDIN NOMOR I, JAKARTA 10710, KOTAK POS 21
TELEPON (021) 3846995, 3849623; FAKSIMILE (021) 3846995; LAMAN www.kemenkeu.go.id
Penomoran
berurutan
BERITA A CARA dalam satu
NOMOR BA-........... . tahun takwim
Pada hari ini ......... ,tanggal. ..... , bulan ...... , tahun ...... , kami masing-
masing:
Memuat
identitas para
1. . ........... (nama pejabat), ........ (nama jabatan), selanjutnya disebut pihak yang
Pihak Pertama melaksanakan
kegiatan
dan
telah melaksanakan
Memuat
kegiatan
1. . ............................................................................................... . yang
dilaksanakan
2. dst.
Kata sesuai
Serita Acara ini dibuat dengan sesungguhnya berdasarkan .............. . alamat
instansi
Dibuat di ...... .
Tanda
Pihak Kedua Pihak Pertama tangan para
pihak.
Nama
jabatan dan
nama
lengkap
Oitandatangani secara e!ektronik Ditandatangani secara elektronik pejabat
Nama Lengkap Nama Lengkap ditulis
dengan huruf
awal kapital
Mengetahui
Nama Jabatan
Tandatangan
saksi/pejabat
yang
mengesah-
Ditandatangani secara elektronik kan. Nama
Nama Lengkap lengkap ditulis
dengan huruf
awal kapital
www.jdih.kemenkeu.go.id
- 117 -
Penomoran
berurutan
SERITA ACARA dalam satu
NOMOR BA- ........... . tahun takwim
Pada hari ini ......... ,tanggal ...... , bulan ...... , tahun ...... , kami masing-
masing:
telah melaksanakan
2. ··················································"············································· Memuat
kegiatan
yang
dilaksanakan
3. ·································································································
www.jdih.kemenkeu.go.id
- 118 -
4. Penyerahan .............................................................................. .
Mengetahui
Nama Jabatan Tandatangan
saksi/pejabat
yang
mengesah-
kan. Nama
lengkap ditulis
dengan huruf
awal kapital
Nama Lengkap
www.jdih.kemenkeu.go.id
- 119 -
D. Surat Keterangan
Susunan surat keterangan, terdiri atas:
1. Kepala surat keterangan, meliputi:
a. kepala Naskah Dinas jabatan Menteri Keuangan atau kepala
Naskah Dinas unit organisasi;
b. tulisan surat keterangan dicantumkan di bawah Logo
Kementerian Keuangan, nama instansi, dan alamat instansi
ditulis dengan huruf kapital secara simetris;
c. nomor surat keterangan ditulis dengan huruf kapital secara
simetris di bawah tulisan surat keterangan dan merujuk pada
ketentuan penomoran dan pemberian kode Naskah Dinas di
lingkungan Kementerian Keuangan.
2. Batang tubuh surat keterangan, meliputi:
a. nama pejabat dan nama jabatan yang memberikan keterangan;
b. nama pejabat dan nama jabatan atau nama pegawai yang
diterangkan, serta identitas lain yang diperlukan; dan
c. maksud dan tujuan diterbitkan surat keterangan.
3. Kaki surat keterangan, meliputi:
a. tempat, tanggal, bulan, dan tahun penandatanganan;
b. nama jabatan pejabat yang menandatangani, ditulis dengan
huruf awal kapital;
c. tanda tangan pejabat yang memberi keterangan; dan
d. nama lengkap pejabat yang menandatangani ditulis dengan
huruf awal kapital.
www.jdih.kemenkeu.go.id
- 120 -
Penomoran
berurutan
SURAT KETERANGAN dalam satu
tahun takwim
NOMOR KET- ...... .
Memuat
informasi
mengenai
maksud dan
Surat Keterangan ini diberikan untuk keperluan ..................... . tujuan surat
dengan harapan agar pihak berwenang dapat memberikan bantuan, apabila keterangan
diperlukan dan dapat dipergunakan sebagaimana mestinya. diterbitkan.
Kata sesuai
alamat
Jakarta, ...................................... . instansi dan
tanggal
Sekretaris lnspektorat Jenderal penanda-
tanganan
Nama jabatan
dan nama
lengkap ditulis
dengan huruf
awal kapital
Nama Lengkap
www.jdih.kemenkeu.go.id
- 121 -
E. Pengumuman
Susunan pengumuman, terdiri atas:
1. Kepala pengumuman, meliputi:
a. kepala Naskah Dinas jabatan Menteri Keuangan atau kepala
Naskah Dinas unit organisasi;
b. tulisan pengumuman dicantumkan di bawah logo dan nama
instansi, ditulis dengan huruf kapital,
c. nomor pengumuman ditulis dengan huruf kapital secara
simetris di bawah tulisan pengumuman merujuk pada
ketentuan penomoran dan pemberian kode Naskah Dinas di
lingkungan Kementerian Keuangan;
d. kata tentang dicantumkan di bawah nomor pengumuman,
ditulis dengan huruf kapital; dan
e. judul pengumuman ditulis dengan huruf kapital secara simetris
di bawah kata tentang.
2. Batang tubuh pengumuman, memuat alasan tentang perlunya
dibuat pengumuman, peraturan yang menjadi dasar pembuatan
pengumuman, dan informasi penting tentang hal tertentu.
3. Kaki pengumuman, meliputi:
a. tempat dan tanggal penetapan;
b. nama jabatan pejabat yang menetapkan, ditulis dengan huruf
awal kapital;
c. tanda tangan pejabat yang menetapkan;
d. nama lengkap pejabat yang menandatangani, ditulis dengan
huruf awal kapital; dan
e. tembusan (apabila diperlukan).
www.jdih.kemenkeu.go.id f
tr
- 122 -
FORMATPENGUMUMAN
Logo, nama,
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBUK INDONESIA dan alamat
DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI instansi.
Memuat
alasan/
peraturan
yang
menjadi
dasar, dan
pemberi-
tahuan
tentang hal
tertentu
yang
dianggap
mendesak.
Nama
jabatan dan
pejabat
ditulis
dengan
Askolani huruf awal
kapital
Tembusan:
1. . .............................. '.
Kepada
2. ································· pejabat
3. dst. terkait.
www.jdih.kemenkeu.go.id
- 123 -
F. Laporan
Susunan laporan, terdiri atas:
1. Kepala laporan, meliputi:
a. kepala Naskah Dinas jabatan Menteri Keuangan atau kepala
Naskah Dinas unit organisasi;
b. tulisan laporan ditulis dengan huruf kapital di bawah logo dan
nama instansi, diikuti dengan nomor laporan yang ditulis secara
simetris di bawahnya;
c. tulisan tentang dicantumkan di bawah kata laporan ditulis
dengan huruf kapital secara simetris;
d. judul laporan ditulis dengan huruf kapital simetris di bawah
kata tentang;
e. nomor laporan ditulis dengan huruf kapital secara simetris di
bawah judul laporan merujuk pada ketentuan penomoran dan
pemberian kode Naskah Dinas di lingkungan Kementerian
Keuangan.
2. Batang tubuh laporan, meliputi:
a. Pendahuluan memuat latar belakang, maksud dan tujuan,
ruang lingkup dan sistematika laporan;
b. Materi laporan terdiri atas kegiatan yang dilaksanakan, faktor
yang memengaruhi, hasil pelaksanaan kegiatan, hambatan yang
dihadapi, dan hal lain yang perlu dilaporkan;
c. Simpulan dan saran, perlu disampaikan sebagai bahan
pertimbangan; dan
d. Penutup, akhir laporan yang memuat harapan/permintaan
arahan/ucapan terima kasih.
3. Kaki laporan, memuat:
a. tempat dan tanggal pembuatan laporan;
b. nama jabatan pejabat yang membuat laporan, ditulis dengan
huruf awal kapital;
c. tanda tangan pejabat yang membuat laporan; dan
d. nama lengkap pejabat yang menandatangani ditulis dengan
huruf awal kapital; dan
www.jdih.kemenkeu.go.id
- 124 -
GEDUNG DJUANDA I LANTAI 16--17, JALAN DR. WAHIDIN NOMOR I, JAKARTA 10710, KOTAK POS 21
TELEPON (021) 3846995, 3849623; FAKSIMILE (021) 3846995; LAMAN www.kemenkeu.go.id
Judul
laporan
LAPORAN ditulis
dengan
TENTANG huruf kapital
NOMOR LAP-...
A. Pendahuluan Memuat
1. Latar Belakang umum,
maksud dan
2. Maksud dan Tujuan tujuan,
3. Ruang Lingkup ruang
4. Dasar lingkup,dan
sistematika
laporan
B. Kegiatan yang Dilaksanakan
Memuat
materi
C. Hasil yang Dicapai laporan:
kegiatan
yang
dilaksanakan,
D. Simpulan dan Saran faktor yang
mempenga-
ruhi, hasil
pelaksana-
E. Penutup an kegiatan,
hambatan
yang
dihadapi,
dan hal lain
yang perlu
dilaporkan
Nama
jabatan dan
nama
lengkap
pejabat
ditulis
secara c,u::,vn·r,n
dengan
Dini Kusumawati huruf awal
kapital
www.jdih.kemenkeu.go.id
- 125 -
Judul
laporan
ditulis
LAPORAN dengan
TENTANG huruf kapital
NOMOR LAP-...
A. Pendahuluan
1. Latar Belakang
Memuat
umum,
maksud dan
tujuan,
ruang
3. Ruang Lingkup lingkup, dan
sistematika
laporan
4. Dasar
www.jdih.kemenkeu.go.id
- 126 -
2
Memuat
B. Kegiatan Yang Dilaksanakan materi
laporan:
kegiatan
yang
C. Hasil Yang Dicapai dilaksanakan,
faktor yang
mempenga-
ruhi, hasil
D. Simpulan dan Saran pelaksana-
an kegiatan,
hambatan
yang
E. Penutup dihadapi,
dan hal lain
yang perlu
dilaporkan
Nama
jabatan dan
nama
secara lengkap
Dini Kusumawati pejabat
ditulis
dengan
huruf awal
kapital
www.jdih.kemenkeu.go.id
- 127 -
G. Telaahan Staf
Susunan telaahan staf, terdiri atas:
1. Kepala telaahan staf, meliputi:
a. judul telaahan staf ditulis dengan huruf kapital secara simetris;
b. tulisan tentang ditulis dengan huruf kapital secara simetris di
bawah tulisan telaahan pegawai;
c. uraian singkat tentang permasalahan.
2. Batang tubuh telaahan staf, meliputi:
a. Persoalan, memuat pernyataan singkat dan jelas tentang
persoalan yang akan dipecahkan;
b. Pra anggapan, memuat dugaan yang beralasan, berdasarkan
data yang ada, saling berhubungan sesuai dengan situasi yang
dihadapi, dan kemungkinan merupakan kejadian di masa yang
akan datang;
c. Fakta yang memengaruhi memuat fakta yang merupakan
landasan analisis dan pemecahan persoalan;
d. Analisis pengaruh praanggapan dan fakta terhadap persoalan
dan akibatnya, hambatan serta keuntungan dan kerugian,
pemecahan dan cara bertindak yang mungkin atau dapat
dilakukan;
e. Simpulan, memuat intisari hasil diskusi, merupakan pilihan
cara bertindak atau pemecahan permasalahan;
f. Tindakan yang disarankan, memuat secara ringkas dan jelas
saran atau usul tindakan untuk mengatasi persoalan yang
dihadapi.
3. Kaki telaahan staf, meliputi:
a. tempat, tanggal, bulan, dan tahun pembuatan telaahan staf;
b. jabatan pembuat telaahan staf, yang ditulis dengan huruf awal
kapital;
c. tanda tangan pembuat telaahan staf;
d. nama lengkap, yang ditulis dengan huruf awal kapital;
e. daftar lampiran, dapat berupa: data/ surat, hasil koordinasi,
bukti koordinasi formal dengan pejabat/ staf lain yang terkait
berupa komentar, pendapat, koreksi atau pembetulan terhadap
batang tubuh telaahan, sehingga tersedia semua keterangan
bagi pimpinan sebelum mengambil putusan.
www.jdih.kemenkeu.go.id
- 128 -
TELAAHAN STAF
TENTANG
A Persoalan
B. Praanggapan
·························································································;····························
D. Analisis
E. Simpulan
F. Saran Tindakan
Tempat, Tanggal/Bulan/Tahun
Nama Jabatan
Nama Lengkap
Daftar lampiran:
1 ....................................... .
2. ·······································
www.jdih.kemenkeu.go.id
- 129 -
H. · Notula
Susunan notula, terdiri atas:
1. Kepala notula, meliputi:
a. kepala Naskah Dinas unit organisasi;
b. tulisan notula dicantumkan di bawah nama instansi, ditulis
dengan huruf kapital secara simetris.
2. Batang tubuh notula, meliputi berikut.
a. Dasar, berisi surat undangan yang mendasari pelaksanaan
rapat.
b. Waktu dan Tempat, berisi waktu dan tempat pelaksanaan rapat.
c. Agenda, berisi pokok pembahasan rapat secara singkat.
d. Peserta, berisi daftar peserta atau dapat pula berupa daftar
hadir pada lembar tersendiri sebagai lampiran yang merupakan
satu kesatuan dengan notula.
e. Pelaksanaan Rapat, berisi uraian mengenai pembukaan,
pembahasan dan kesimpulan.
3. Kaki notula, meliputi berikut.
a. Tempat dan tanggal pembuatan notula;
b. Nama lengkap notulis;
c. Nama jabatan pejabat yang mengetahui pembuatan notula
(atasan notulis yang mengikuti rapat) ditulis secara simetris;
d. Nama lengkap pejabat yang mengetahui pembuatan notula
(atasan notulis yang mengikuti rapat), ditulis dengan huruf awal
kapital, tan pa diberi tanda baca apa pun.
www.jdih.kemenkeu.go.id
- 130 -
FORMAT NOTULA
NOTULA
Judul
A. Dasar notula
Surat Undangan (pejabat penanda tangan) Nomor ... tanggal .... (nama
rapat)
B. Waktu dan Tempat
Rapat dilaksanakan pada hari ... , tanggal ... pukul ... s.d .... bertempat di ....
C. Agenda
(diisi dengan pokok pembahasan rapat secara singkat)
D. Peserta
"Unit
1. Organisasi"
diisi
2. dengan unit
3. yang
diwakili
sesuai
E. Pelaksanaan Rapat tujuan surat
undanqan
I. Pembukaan
11. Pembahasan
111. Simpulan
Dibuat di ...
Mengetahui pad a tanggal ...
"Mengetahui"
ditandatanga
Kepala Subbagian Tata Kelola I Notuiis ni oleh
pejabat
atasan notulis
www.jdih.kemenkeu.go.id
- 131 -
A. Penyelenggaraan
Penyelenggaraan urusan kedinasan melalui Naskah Dinas harus
dilaksanakan secara cermat dan teliti agar tidak menimbulkan salah
penafsiran.
B. Koordinasi
1. Koordinasi antarpejabat di lingkungan Kementerian Keuangan
sebaiknya dilakukan dengan mengutamakan inetode yang paling
cepat dan tepat, seperti diskusi, kunjungan pribadi, jaringan telepon,
dan lain-lain.
2. Jika dalam penyusunan Naskah Dinas diperlukan koordinasi, pejabat
yang bersangkutan melakukannya mulai tahap penyusunan konsep,
sehingga perbaikan pada konsep final dapat dihindari.
C. Sarana
Urusan kedinasan yang dilakukan dengan menggunakan tata cara dan
prosedur korespondensi harus menggunakan sarana komunikasi
administrasi resmi.
D. Jawaban terhadap Naskah Dinas Korespondensi yang Masuk
1. Instansi pengirim harus segera menginformasikan kepada penenma
Naskah Dinas atas keterlambatan jawaban dalam suatu proses
komunikasi tan pa keterangan yang jelas.
2. lnstansi penerima harus segera memberikan jawaban terhadap
konfirmasi yang dilakukan oleh instansi pengirim.
E. Waktu Penandatanganan Naskah Dinas Korespondensi
1. Waktu penandatanganan Naskah Dinas korespondensi harus
memperhatikan sifat Naskah Dinas dan jadwal pengiriman Naskah
Dinas yang berlaku di lingkungan Kementerian Keuangan.
2. Penanganan Naskah Dinas dengan Tingkat Keamanan Tertentu
Terhadap Naskah Dinas yang memiliki klasifikasi keamanan sangat
rahasia, rahasia, dan terbatas hanya dapat dibuka/ diakses oleh
konseptor / pengirim naskah dinas dan penerima naskah dinas yang
dituju.
F. Kewenangan Penandatanganan Naskah Dinas
1. Kewenangan untuk melaksanakan dan menandatangani Naskah
Dinas antar atau ke luar Kementerian Keuangan yang bersifat
www.jdih.kemenkeu.go.id
- 132 -
www.jdih.kemenkeu.go.id
- 133 -
1 Peraturan ✓ ✓
2 Surat Edaran ✓ ✓ ✓ ✓
3 Instruksi ✓ ✓
4 Keputusan ✓ ✓ ✓ ✓
5 Surat Perintah ✓ ✓ ✓ ✓
6 Surat Tugas ✓ ✓ ✓ ✓
7 Nota Dinas ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ I ✓ 5) ✓ 5) ✓ 6)
8 Surat Dinas ✓ ✓ ✓ ✓ ✓
9 Surat Undangan ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ I ✓ 5) ✓ 6)
10 Perjanjian ✓ ✓ ✓ ✓
11 Surat Kuasa ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓
12 Berita Acara ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ I ✓ ✓ ✓
13 Surat Keterangan ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ I ✓ ✓
14 Pengumuman ✓ ✓ ✓ ✓
15 Laporan ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓
16 Telaahan Staf ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓
17 Notula ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓
1l Termasuk Jabatan pada unit non eselon yang memiliki bobotjabatan dalam rentang peringkatjabatan bagi Jabatan Pimpinan Tinggi Madya
2l Termasuk Jabatan pada unit non eselon yang memiliki bobotjabatan dalam rentang peringkatjabatan bagi Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama
3l Termasuk Jabatan pada unit non eselon yang memiliki bobotjabatan dalam rentang peringkatjabatan bagi Jabatan Administrator
-
4l Termasuk Jabatan pada unit non eselon yang memiliki bobotjabatan dalam rentang peringkatjabatan bagi Jabatan Pengawas
5l Khusus nota dinas dan surat undangan yang ditujukan untuk ruang lingkup Eselon II dimana unit organisasi tersebut berkedudukan.
6l Khusus nota dinas dan surat undangan yang ditujukan untuk pejabat/pegawai di lingkup unit organisasi dimana pejabat fungsional tersebut
berkedudukan.
www.jdih.kemenkeu.go.id
~
- 134 -
4. Penandatanganan
a. Penandatanganan Naskah Dinas dilakukan oleh pejabat
definitif, kecuali ditentukan lain.
b. Penandatanganan Naskah Dinas kecuali yang ditentukan
lain sebagaimana dimaksud pada angka 1) dapat dilakukan
pula dengan mekanisme atas nama (a.n.) atau untuk beliau
(u.b.) dan Pelaksana Tugas (Plt.) atau Pelaksana Harian
(Plh).
c. Penandatanganan dengan mekanisme atas nama (a.n.) atau
untuk beliau (u.b.) dilakukan jika Pejabat yang mempunyai
kewenangan menandatangani Naskah Dinas melimpahkan
kewenangannya dalam bentuk mandat sesuai ketentuan
dan/ atau peraturan perundangan-undangan.
G. Rujukan
1. Rujukan merupakan naskah atau dokumen lain yang digunakan
sebagai dasar acuan atau dasar penyusunan naskah.
2. Dalam hal Naskah Dinas memerlukan rujukan, naskah rujukan
ditulis pada alinea pembuka diikuti substansi materi Naskah Dinas
yang bersangkutan.
3. Dalam hal rujukan lebih dari satu naskah, rujukan harus ditulis
secara kronologis.
4. Cara menulis naskah rujukan.
a. Rujukan berupa Naskah Dinas arahan (peraturan, keputusan, dan
lain-lain)
Penulisan rujukan berupa Naskah Dinas arahan mencakup
informasi singkat tentang naskah yang menjadi rujukan, dengan
urutan sebagai berikut, yaitu jenis Naskah Dinas, jabatan penanda
tangan Naskah Dinas, nomor Naskah Dinas (ditulis lengkap,
misalnya Nomor ... /PMK.01/2021), tanggal penetapan, dan subjek
Naskah Dinas.
b. Rujukan berupa Naskah Dinas lainnya
Penulisan rujukan berupa Naskah Dinas lainnya mencakup
informasi singkat tentang Naskah Dinas yang menjadi rujukan,
dengan urutan yaitu, jenis Naskah Dinas, jabatan penanda tangan,
nomor Naskah Dinas (ditulis lengkap, misalnya nomor S-... ),
www.jdih.kemenkeu.go.id
- 135 -
H. Disposisi
1. Disposisi merupakan petunjuk tertulis mengenai tindak lanjut
pengelolaan atau penyelesaian Naskah Dinas.
2. Petunjuk tertulis dimaksud berupa check list dan catatan untuk
memperjelas hal yang harus diperhatikan dan dilaksanakan oleh
pejabat/unit yang berada di bawah pejabat yang mendisposisikan
berdasarkan ruang lingkup tugas, fungsi, kewenangan, dan ketentuan
peraturan perundangan-undangan.
3. Kolom catatan untuk memperjelas hal yang harus diperhatikan dari
Eselon III dan Eselon IV berupa arahan teknis yang lebih mendetail.
4. Petunjuk Pengisian Lembar Disposisi:
a. Pilih salah satu sifat Naskah Dinas untuk ditindaklanjuti oleh unit
terkait sesuai dengan tingkat kecepatan penyampaian dan/ atau
keamanan Naskah Dinas (biasa, segera, sangat segera).
b. Pengisian disposisi pimpinan kepada penerima disposisi, dilakukan
dengan memberikan tanda check( ✓ ) kepada pejabat/pegawai yang
akan melaksanakan penugasan/ disposisi.
c. Pilih salah satu atau beberapa petunjuk pada lembar disposisi
berdasarkan arahan/ penugasan pimpinan, antara lain:
1) selesaikan sesuai dengan ketentuan yang berlaku, berarti
bahwa penugasan yang diberikan kepada penerima disposisi
adalah bertujuan untuk menyelesaikan sesum dengan
keten tuan yang berlaku se bagaimana
permohonan/permasalahan yang disampaikan dalam Naskah
Dinas.
2) untuk perhatian, berarti bahwa terhadap suatu permasalahan/
penugasan, diharapkan menjadi perhatian bagi penerima
disposisi agar menindaklanjuti sesuai dengan perkembangan
informasi yang ada.
3) untuk diketahui, berarti bahwa terhadap suatu
permasalahan/ penugasan, diharapkan dapat menjadi catatan
www.jdih.kemenkeu.go.id
- 136 -
www.jdih.kemenkeu.go.id
- 137 -
www.jdih.kemenkeu.go.id
- 138 -
www.jdih.kemenkeu.go.id
- 139 -
www.jdih.kemenkeu.go.id
- 140 -
Pertama,
sepertiga
bagian bawah
lembaran kertas
•.:w,,ww.w,1 ..... ,
surat dilipat ke
depan, ke atas
\
~
Lembar Kertas Surat : =~~~kstSll"ll~84ll>>91Jlllll"IGJM: lf~ft.t•
~-~t~J~f':llt<l.¥1,C..'\;b:!
~~~.. ~~~i:.~M~~~
:i,,,,~-l'l~!~!'>lfl~tw,p,,ml~~lmlmJJ~lllk
~ a , ·seper~~~~~~:::~
lembaran kertas surat dilipat ·ke
belakang, ke bawah
_.,
fll:~lt.
rtb.~Di~J1J11~!$ttatbffl:Cul<i~
fl Mn.lt1&n
eifemeb!.U~N>:
,f.'altt!M'.
www.jdih.kemenkeu.go.id
- 141 -
www.jdih.kemenkeu.go.id
- 142 -
www.jdih.kemenkeu.go.id
- 143 -
www.jdih.kemenkeu.go.id
- 144 -
www.jdih.kemenkeu.go.id
- 145 -
www.jdih.kemenkeu.go.id
- 146 -
Salinan Kesatu
Jumlah Kopi: Lima
www.jdih.kemenkeu.go.id
- 147 -
www.jdih.kemenkeu.go.id
- 148 -
www.jdih.kemenkeu.go.id
- 149 -
4 ~ Nomor halaman di
tengah atas
5
lmplementasi kebijakan ...
2. Warna Tinta
a. Tinta yang digunakan untuk penulisan Naskah Dinas berwarna hitam.
b. Tinta untuk penandatanganan Naskah Dinas berwarna hitam atau biru
tua.
c. Tinta warna merah hanya digunakan untuk penulisan tingkat
keamanan surat Rahasia dan Sangat Rahasia.
d. Tinta warna ungu digunakan untuk cap dinas.
www.jdih.kemenkeu.go.id
lr
- 150 -
Kp. : SJ.2/SJ.25/2021
I .~
Kode penunjuk
.
~
Kode Unit Organisasi Konseptor
(satu tingkat di bawah pejabat
penanda tangan)
.
~ Kode Unit Penyimpan Berkas
.
~ Tahun
Penjelasan:
1) Kode penunjuk ditulis Kp.
2) SJ.2 =Biro Organisasi dan Ketatalaksanaan selaku konseptor
Naskah Dinas yang ditandatangani Sekretaris Jenderal
3) SJ.25 = Bagian Tata Kelola dan Pelayanan Publik selaku unit
yang menyimpan berkas
4) 2021 = Tahun
}
Kepala · ·i'itii's'tl:1\_si"K.ementerian
'-/
C. iU
~
CM-
13 199703 1 OQl
www.jdih.kemenkeu.go.id