MEMUTUSKAN:
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Pasal 2
BAB II
JENIS, SUSUNAN DAN BENTUK NASKAH DINAS
Pasal 3
Bagian Kesatu
Naskah Dinas Arahan
Pasal 4
Paragraf 1
Naskah Dinas Pengaturan
Pasal 5
a. peraturan perundang-undangan;
b. instruksi;
Pasal 6
Pasal 7
Pasal 8
a. kepala;
b. konsiderans;
c. batang tubuh; dan
d. kaki.
Pasal 9
Pasal 10
a. kepala;
b. konsiderans;
d. kaki.
Pasal 11
Paragraf 2
Naskah Dinas Penetapan
Pasal 12
Pasal 13
Pasal 14
a. kepala;
b. konsiderans;
c. diktum;
e. kaki.
Paragraf 3
Pasal 16
Pasal 17
c. kaki.
(2) Ketentuan mengenai susunan dan bentuk
Surat Perintah sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) tercantum dalam Lampiran yang
merupakan bagian tidak terpisahkan dari
pedoman umum tata naskah dinas ini.
11
Bagian Kedua
Pasal 18
Naskah Dinas Korespondensi terdiri atas:
a. Naskah Dinas korespondensi internal; dan
Paragraf 1
Pasal 19
a. nota dinas;
b. memorandum;
c. disposisi; dan
Pasal 20
Pasal 21
a. kepala;
c. kaki.
Pasal 22
Pasal 23
Pasal 24
Pasal 25
c. kaki.
Paragraf 2
Pasal 26
Pasal 27
a. kepala;
c. kaki.
Bagian Ketiga
Pasal 28
Naskah Dinas khusus terdiri dari:
a. Surat Perjanjian;
b. Surat Kuasa;
c. Berita Acara;
d. Surat Keterangan;
e. Surat Pengantar;
f. Pengumuman;
g. Laporan; dan
h. Telaah Staf.
Paragraf 1
Surat Perjanjian
Pasal 29
Pasal 30
Pasal 31
c. kaki.
Paragraf 2
Surat Kuasa
Pasal 32
Pasal 33
a. kepala;
16
c. kaki.
Paragraf 3
Berita Acara
Pasal 34
Pasal 35
a. kepala;
c. kaki.
Paragraf 4
Surat Keterangan
Pasal 36
Pasal 37
a. kepala;
c. kaki.
Paragraf 5
Surat Pengantar
Pasal 38
Pasal 39
a. kepala;
c. kaki.
Paragraf 6
Laporan
Pasal 40
Pasal 41
(1) Wewenang pembuatan laporan dilakukan oleh
pejabat/staf yang diberi tugas.
(2) Laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
ditandatangani oleh pejabat/staf yang diserahi
tugas.
Pasal 42
(1) Susunan dan bentuk laporan terdiri atas:
a. kepala;
b. batang tubuh; dan
c. kaki.
(2) Ketentuan mengenai susunan dan bentuk
laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
tercantum dalam Lampiran yang merupakan
bagian tidak terpisahkan dari pedoman umum
tata naskah dinas ini.
Paragraf 7
Telaah Staf
Pasal 43
19
Pasal 44
(1) Susunan dan bentuk telaah staf terdiri atas:
a. kepala;
b. batang tubuh; dan
c. kaki.
BAB III
PEMBUATAN NASKAH DINAS
Pasal 45
Pasal 46
Pasal 47
21
f. nomor halaman;
g. tembusan;
h. lampiran;
Bagian Kesatu
Logo Pemerintah Daerah dan Atribut Puskesmas
Pasal 49
Paragraf 1
Penggunaan Logo Pemerintah Daerah dan Atribut
Puskesmas
Pasal 50
22
Pasal 51
Bagian Kedua
Penomoran Naskah Dinas
Pasal 52
(1) Penomoran Naskah Dinas pengaturan dan
Naskah Dinas penetapan menggunakan angka
arab dengan memuat unsur paling sedikit
berupa:
a. kode klasifikasi;
e. tahun terbit.
e. tahun terbit.
Pasal 53
d. tahun terbit.
d. tahun terbit.
Pasal 54
d. tahun terbit.
Pasal 55
Bagian Ketiga
Penggunaan Kertas, Amplop dan Tinta
Pasal 56
Paragraf 1
Kertas
Pasal 57
gram/m2;
Pasal 58
Pasal 59
Paragraf 2
Amplop
Pasal 60
Pasal 61
Pasal 62
Paragraf 3
Tinta
Pasal 63
Bagian Keempat
Ketentuan Jarak Spasi, Jenis dan Ukuran Huruf,
serta Kata Penyambung
Pasal 64
Pasal 65
Pasal 66
Pasal 67
Pasal 68
dilakukan;
Pasal 69
Pasal 70
Pasal 71
Dalam penulisan isi dari SOP memuat unsur adalah
sebagai berikut:
31
a. Pengertian
b. Tujuan
c. Kebijakan
d. Referensi
e. Prosedur
f. Unit terkait
Pengertian
Pasal 72
Pengertian berisi definisi judul SOP, dan berisi penjelasan
dan atau definisi tentang istilah yang mungkin sulit
dipahami atau menyebabkan salah
pengertian/menimbulkan multi persepsi.
Tujuan
Pasal 73
Tujuan berisi tujuan pelaksanaan SOP secara spesifik. Kata
kunci : “ Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk
………..…”.
Kebijakan
Pasal 74
Kebijakan berisi kebijakan Kepala Puskesmas yang menjadi
dasar dibuatnya SOP tersebut. Dicantumkan kebijakan
yang mendasari SOP tersebut, contoh untuk SOP imunisasi
pada bayi, pada kebijakan dituliskan: Keputusan Kepala
PUSKESMAS BATU TANGGAtentang Pelayanan Imunisasi.
Referensi
Pasal 75
Referensi berisikan dokumen ekternal sebagai acuan
penyusunan SOP, bisa berbentuk buku, peraturan
perundang- undangan, ataupun bentuk lain sebagai bahan
pustaka.
Prosedur
Pasal 76
32
Unit terkait
Pasal 77
Unit terkait berisi unit-unit yang terkait dan atau prosedur
terkait dalam proses kerja tersebut.
Pasal 78
(1) Isi SOP sebagaimana diuraikan dalam pasal 68 sampai
pasal 73 adalah format minimal yang ada pada isi/
komponen SOP;
(2) Jika diperlukan dapat ditambahkan antara lain:
diagram alir, dokumen terkait, alat dan bahan, hal-
hal yang perlu diperhatikan dan rekaman historis
perubahan apabila ada revisi; dan
(3) Apabila menggunakan diagram alir maka dipoint 6
setelah prosedur, apabila tidak menggunakan diagram
alir maka unit terkait tetap dipoint 6.
Diagram alir
Pasal 79
Pasal 80
33
Contoh:
a. Awal kegiatan :
b. Akhir kegiatan :
c. Keputusan : Ya
?
Tidak
d. Penghubung :
e. Dokumen :
f. Arsip :
Dokumen Terkait
34
Pasal 82
Pasal 86
SOP harus jelas, ringkas, dan mudah dilaksanakan. Untuk
SOP pelayanan pasien maka harus memperhatikan aspek
keselamatan, keamanan dan kenyamanan pasien. Untuk
SOP profesi harus mengacu kepada standar profesi,
standar pelayanan, mengikuti perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi kesehatan dan memperhatikan
aspek keselamatan pasien.
Pasal 87
a. Judul;
b. Pembukaan;
c. Batang tubuh;
d. Kaki; dan
35
e. Lampiran.
Judul
Pasal 88
(1) Judul keputusan dibuat dengan huruf kapital
seluruhnya ukuran huruf 12 dan tebal (bold) serta
diletakkan di tengah (center) tanpa diakhiri tanda
baca;
(2) Judul keputusan tidak boleh ditambah dengan
singkatan atau akronim.
Pasal 89
Pembukaan
Pasal 90
Pada pembukaan tanpa frasa “Dengan Rahmat Tuhan Yang
Maha Esa” (Penggunaan frasa “Dengan Rahmat Tuhan
Yang Maha Esa” hanya untuk jenis peraturan).
Pasal 91
Jabatan yang menetapkan keputusan ditulis seluruhnya
dengan huruf kapital yang diletakkan di tengah margin
dan diakhiri dengan tanda baca koma (,).
Pasal 92
Konsiderans memuat unsur sebagai berikut:
(1) Konsiderans diawali dengan kata Menimbang;
(2) Huruf awal kata Menimbang ditulis dengan huruf
kapital diakhiri dengan tanda baca titik dua (:), dan
diletakkan di bagian kiri;
(3) Konsiderans memuat uraian singkat mengenai pokok
pikiran yang menjadi pertimbangan dan alasan
penetapan keputusan;
36
Pasal 93
Dasar Hukum memuat unsur:
(1) Dasar hukum diawali dengan kata Mengingat;
(2) Kata Mengingat diletakkan di bagian kiri sejajar kata
Menimbang;
(3) Dasar hukum memuat dasar kewenangan dan
peraturan perundangan yangmemerintahkan pembuat
Keputusan tersebut;
(4) Peraturan Perundang-undangan yang digunakan
sebagai dasar hukum minimal adalah sederajat
dengan jenis produk hukum yang ditetapkan;
(5) Jika jumlah Peraturan Perupndang-undangan yang
dijadikan dasar hukum lebih dari satu, urutan
pencantuman perlu memperhatikan hierarki
Peraturan Perundang-undangan (Pasal 7 ayat (1)
Undang-Undang No. 12 Tahun 2011 tentang
Pembentukan Peraturan Perundang-undangan)
seperti yang telah dijelaskan di atas dan jika
tingkatannya sama disusun secara kronologis
berdasarkan saat pengundangan atau penetapannya
(tahun yang lebih awalditulis lebih dahulu), tiap
dasar hukum diawali dengan penomoran angka 1,2, 3,
dan seterusnya, serta diakhiri dengan tanda baca titik
koma;
(6) Penulisan jenis peraturan perundang-undangan
diawali dengan huruf kapital, ditulis jenis dan nama
37
Pasal 94
Memperhatikan (jika diperlukan) memuat unsur:
(1) Pada Pembukaan untuk kebijakan dalam bentuk
penetapan (keputusan) setelah Konsiderans
“Menimbang” dan Dasar Hukum “Mengingat” dapat
ditambahkan “Memperhatikan” (jika diperlukan) tetapi
untuk kebijakan dalam bentuk peraturan tidak boleh
dimasukkan “Memperhatikan”.
(2) Diawali dengan kata Memperhatikan;
(3) Memuat hal-hal di luar dasar hukum (memuat naskah
dinas yang bukan termasuk jenis produk hukum),
contoh:
- Surat Edaran
Presiden/Menteri/Gubernur/Bupati/Kepala Dinas
- Instruksi
Presiden/Menteri/Gubernur/Bupati/Kepala Dinas
- Berita Acara Hasil Rapat, Hasil Lokakarya Mini
Puskesmas, MoU/Nota Kesepakatan dan lain-lain.
Pasal 96
(1) Kata Memutuskan ditulis seluruhnya dengan huruf
kapital tanpa spasi di antara suku kata dan diakhiri
dengan tanda baca titik dua (:) serta diletakkan di
tengah margin;
(2) Kata Menetapkan dicantumkan setelah kata
Memutuskan yang disejajarkan ke bawah dengan kata
Menimbang, Mengingat dan/atau Memperhatikan (jika
diperlukan). Huruf awal kata Menetapkan ditulis
dengan huruf kapital dan diakhiri dengan tanda baca
titik dua (:);
(3) Jenis dan Nama Keputusan sesuai dengan Judul
Keputusan, seluruhnya ditulis dengan huruf kapital
setelah kata Menetapkan tanpa Frasa Provinsi,
Kab./Kota, dan diakhiri dengan tanda baca titik.
Batang tubuh
Pasal 97
(1) Batang Tubuh memuat semua substansi Penetapan
(Keputusan) yang diawali dengan bilangan
bertingkat/diktum Kesatu, Kedua, Ketiga dan
seterusnya (bukan dalam bentuk pasal-pasal seperti
dalam bentuk peraturan);
(2) Dicantumkan saat berlakunya Penetapan (Keputusan),
Perubahan, Pencabutan Ketentuan dan keputusan
lainnya;
(3) Materi kebijakan dapat dibuat sebagai Lampiran
Keputusan dan pada halaman terakhir ditandatangani
oleh pejabat yang menetapkan Keputusan.
39
Pasal 98
Pendahuluan
Pasal 99
Latar belakang
Pasal 100
Sasaran
Pasal 104
Pasal 108
Bagian Keenam
Nomor Halaman
Pasal 110
Bagian Ketujuh
Tembusan
Pasal 111
Bagian Kedelapan
Lampiran
Pasal 112
Lampiran mempunyai kekuatan hukum yang sama dengan
batang tubuh.
Pasal 113
Pasal 114
Dalam hal Keputusan memerlukan lebih dari satu
lampiran, tiap lampiran harus diberi nomor urut dengan
menggunakan angka romawi.
Pasal 115
Judul lampiran ditulis seluruhnya dengan huruf kapital
yang diletakkan di sudut kanan atas tanpa diakhiri tanda
baca dengan rata kiri.
Pasal 116
Pasal 117
Pada halaman akhir tiap lampiran harus dicantumkan
nama dan tanda tangan pejabat yang menetapkan
Keputusan yang ditulis dengan huruf kapital yang
diletakkan di sudut kanan bawah dan diakhiri dengan
tanda baca koma setelah nama pejabat yang menetapkan
Keputusan.
45
Bagian Kesembilan
Tanda Tangan, Paraf dan Cap
Pasal 118
Kaki
Pasal 119
Pasal 121
(1) Penulisan ditetapkan huruf awal menggunakan huruf
kapital (huruf D) lalu diberi tanda baca titik dua (:),
kemudian ditulis tempat penetapan yang berarti
alamat dimana Surat keputusan tersebut ditetapkan,
kemudian dibagian bawahnya kalimat pada tanggal,
kata pada tanggal (huruf) P adalah kapital sedangkan
huruf t (kecil) setelah itu baru diberi tanda baca titik
dua (:).
(2) Setelah kata pada tanggal, ditulis tanggal, bulan dan
tahun penetapan.
Pasal 122
Jabatan pejabat yang menetapkan, yang ditulis dengan
huruf kapital, dan diakhiri dengan tanda baca koma;
Pasal 123
46
Paragraf 1
Tanda Tangan
Pasal 124
Pasal 125
Pasal 126
Pasal 127
Paragraf 2
Paraf
Pasal 128
48
Pasal 129
Pasal 130
Pasal 131
penandatangan; dan
Pasal 132
Paragraf 3
Cap
Pasal 133
Pasal 134
Pasal 135
Pasal 136
Bagian Kesepuluh
Perubahan, Pencabutan, Pembatalan,
dan Ralat Naskah Dinas
Pasal 137
Pasal 138
Pasal 140
BAB IV
PENGAMANAN NASKAH DINAS
Pasal 142
Pasal 143
Bagian Kesatu
Penentuan Kategori Klasifikasi Keamanan dan
Akses Naskah Dinas
Pasal 144
b. rahasia;
c. terbatas; dan
d. biasa/terbuka.
Pasal 145
Pasal 146
a. sangat rahasia;
b. rahasia; dan
Pasal 148
Paragraf 2
55
Pasal 151
b. rosettes;
c. guilloche;
d. filter image;
e. anticopy;
f. microtext;
h. relief motif;
Pasal 152
Pasal 154
Pasal 155
b. untuk beliau;
d. pelaksana harian.
Pasal 157
Pasal 158
Pasal 159
Pasal 160
Pasal 161
Pasal 162
BAB VI
PENGENDALIAN NASKAH DINAS
Pasal 163
Kearsipan.
b. pencatatan;
c. pengarahan; dan
d. penyampaian.
Pasal 166
Pasal 167
c. takah.
a. nomor urut;
b. tanggal penerimaan;
g. keterangan.
Pasal 168
Pasal 169
Pasal 171
Pasal 172
2) cap dinas;
3) tandatangan;
b. penggandaan;
c. pengiriman; dan
d. penyimpanan.
Pasal 174
c. takah.
b. tanggal pengiriman;
f. keterangan.
Pasal 175
Pasal 176
Pasal 177
H. Hermansya, S. Kep, Ns
67
LAMPIRAN I
KEPUTUSAN KEPALA PUSAT
KESEHATAN MASYARAKAT BATU
TANGGA
NOMOR 445/ / SK/PKM-BTT/ 2023
TENTANG
PEDOMAN UMUM TATA NASKAH DINAS
DI PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT
BATU TANGGA
TENTANG
…………………………………………………………………………….
Menimbang : a. bahwa…..
b. bahwa…….
Mengingat : 1. ………………………………………………………………...
2. ………………………………………………………………...
MEMUTUSKAN:
KESATU : ………………….....................................................................
KEDUA : ………………….....................................................................
KETIGA : ………………….....................................................................
Pada tanggal……………
H. HERMANSYAH, S.KEP, NS
69
Contoh SOP
MONITORING
445/001/SOP-B
No. Dokumen
III/2023
No. Revisi 00
SOP
Tanggal terbit 5 Januari 2018
Halaman 1/2
3.Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas Batu Tangga Nomor 445/ 003/
SK-B I/ PKM-BTT/ 2018 tentang penetapan indikator pelayanan klinis dan
program untuk monitoring dan menilai kinerja.
4.Referensi 1. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5063);
2. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75
Tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 1676);
5. Langkah- 1. Petugas menerima salinan standar dan indicator dari atasan untuk
langkah menilai pelaksanaan program / kegiatan.
2. Petugas mengumpulkan data dan menghitung berapa pencapaian
70
1. Tata Usaha
7. Unit terkait
2. Semua poli pelayanan Puskesmas Batu Tangga
8. Dokumen
terkait
1. Register kegiatan upaya pelayanan
9. Rekaman
historis Tanggal mulai
perubahan No Yang dirubah Isi Perubahan
diberlakukan
Menimbang : a. bahwa……………………………………………………………;
b. bahwa……………………………………………………………;
Dasar : 1. ……………………………………………………………………;
2. ……………………………………………………………………;
Memberi Perintah
Kepada : 1. ……………………………………………………………………;
2. ……………………………………………………………………;
3. ……………………………………………………………………;
4. dan seterus
Untuk : 1. ……………………………………………………………………;
2. ……………………………………………………………………;
3. ……………………………………………………………………;
4. dan seterus
NOTA DINAS
NOMOR : 800/ 002/ PKM-BTT/ 2023
Yth : ……………………………………………………………;
Dari : ……………………………………………………………;
Hal : .……………………………………………………………;
Tanggal : ….…………………………………………………………;
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………..……
………………………………………………………………………………………..……
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………..……
………………………………………………………………………………………..……
Tanda tangan
Tembusan
1. .……………..
2. ……………..
3. ……………..
1. ……………………………………………………………………………………..
2. ……………………………………………………………………………………..
3. ……………………………………………………………………………………..
4. ……………………………………………………………………………………..
5. ……………………………………………………………………………………..
6. ……………………………………………………………………………………..
7. ……………………………………………………………………………………..
8. ……………………………………………………………………………………..
9. ……………………………………………………………………………………..
Contoh susunan dan bentuk Surat Dinas untuk non pejabat negara
75
SURAT KUASA
NOMOR : 800/ 003/ PKM-BTT/ 2023
Untuk……………………………………………………………………………………
……….……………………………………………………………………………………
Surat kuasa ini dibuat untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.
Batu Tangga,
…………………….
Penerima Kuasa Pemberi Kuasa
Nama…………… Nama…………….
NIP….. NIP……..
SURAT KUASA
NOMOR : 800/ 003/ PKM-BTT/ 2023
dan
2. ………(pihak lain)………….., selanjutnya disebut Pihak Kedua, telah
melaksanakan
1. ………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
2. Dan seterusnya
Berita acara ini dibuat dengan sesungguhnya berdasarkan…………………..
Dibuat di……………………….
Pihak Kedua Pihak Pertama
Mengetahui/ Mengesahkan
Nama lengkap
SURAT KETERANGAN
NOMOR : 800/ 003/ PKM-BTT/ 2023
……….……………………………………………………………………………
……….……………………………………………………………………………………
Demikian surat keterangan ini dibuat untuk dipergunakan sebagaimana
mestinya.
Batu Tangga,…………………….
Pejabat Pembuat Keterangan
Nama lengkap
SURAT KETERANGAN
NOMOR : 800/ 003/ PKM-BTT/ 2023
dengan ini menerangkan bahwa pada hari ini tanggal……. Tahun…….. jam….
Telah terjadi hal/ peristiwa:
……….……………………………………………………………………………
……….……………………………………………………………………………………
Demikian surat keterangan ini dibuat untuk dipergunakan sebagaimana
mestinya.
Batu Tangga,…………………….
Pejabat Pembuat Keterangan
Nama lengkap
Batu Tangga,…………………….
Yth. …………………………..
…………………………………
di-
tempat.
SURAT PENGANTAR
NOMOR : 800/ 003/ PKM-BTT/ 2023
Diterima tanggal…………
Penerima Pengirim
Nama Jabatan Nama Jabatan
Ttd ttd
LAPORAN
TENTANG
……………………………………………………………………
A. Pendahuluan
1. Umum
2. Maksud dan Tujuan
3. Ruang Lingkup
4. Dasar
E. Penutup
……………………………………………………………………
…………………….
……………………………………………………………………
…………………….
Dibuat di……………………….
Pada tanggal………………….
Ttd
Nama lengkap
83
TELAAHAN STAF
I. Persoalan
IV. Analisis
• Bahwasanya saudari A A tidak bisa saya lakukan
pembinaan karena sudah bertentangan dengan
peraturan yang sudah ada.
• Bahwasanya saudari A A tidak bisa kami berikan
Hukuman Disiplin Sedang atau Berat karena itu adalah
kewenangan Kepala Dinas Kesehatan.
V. Kesimpulan
85
VI. Saran
• Agar Kepala Dinas Kesehatan A l a m S e b e l a h dapat
meninjau ulang kembali tentang keberadaan nota tugas
di Puskesmas Alam Nyata A.n. AA
• Dengan demikian perlu dipertimbangkan untuk pemberian
sanksi Hukuman Disiplin Sedang atau Berat oleh Kepala
Dinas Kesehatan Alam Sebelah.
…………….Nama…………………
NIP.
KERANGKA ACUAN
JUDUL
A. PENDAHULUAN
B. LATAR BELAKANG
C. TUJUAN
1. Tujuan Umum
a.
1).
a).
(1).
2. Tujuan Khusus
b.
1).
a).
(1).
D. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN
E. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN
F. SASARAN
G. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN
H. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN
I. PENCATATAN, PELAPORAN, DAN EVALUASI KEGIATAN
………………………………. …………………
87
Pimpinan Pimpinan
Pimpinan Administrator/ Pengawas/
No Jenis Naskah Dinas Tinggi Tinggi Staf Ahli
Tinggi Pratama Koordinator Subkoordinator
Utama Madya
1. Peraturan √
2. Keputusan √ √
3. Instruksi √
4. Surat Edaran √ √
Standar Operasional
5.
Prosedur √ √ √
6. Surat Perintah √ √ √ √
7. Surat Dinas √ √ √ √
8. Nota Dinas √ √ √ √
9. Disposisi √ √ √ √
a. Kesepahaman Bersama √ √
b. Perjanjian Kerjasama √ √
20. Laporan √ √ √ √ √ √
22. Sertifikat √ √ √ √
Surat Tanda Tamat √ √
23.
Pendidikan dan Latihan √ √
Ka.
Wakil Kepala Ka.Subagian/
Sekretaris Bagian/
Jenis Naskah Kepala Kepala Staf Perangkat Sekretaris Kepala Ka.Subbidang
No SekdaAsisten Perangkat Ka.
Dinas Daerah Daerah Ahli Daerah DPRD UPT /Ka.Seksi
Daerah Bidang
1. Peraturan √
2. Keputusan √
3. Instruksi √
4. Surat Edaran √
5. Surat Biasa √ √ √ √ √ √ √
Surat
6. √ √ √ √ √ √ √
Keterangan
7. Surat Perintah √ √ √ √ √ √ √ √
8. Surat Izin √ √ √ √ √ √ √
9. Surat Perjanjian √ √ √ √ √ √ √
Surat
Keterangan
12 √ √ √ √ √ √ √
Melaksanakan
Tugas
16. Pengumuman √ √ √ √ √ √ √
17. Laporan √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
18. Rekomendasi √ √ √ √ √ √ √
19. Telegram √ √ √ √ √ √ √
21. Memo √ √ √ √ √ √ √ √
22. Piagam √ √ √ √ √ √
23. Sertifikat √ √ √ √ √ √
24. STTPP √ √ √ √ √ √
25. Telaah Staf √ √ √ √ √ √ √ √
26. Notulen √ √ √ √
sebagai berikut:
Contoh :
(tanda tangan)
Nama Pejabat
NIP ...
(tanda tangan)
Nama Pejabat
NIP ...
91
Contoh 2:
(tanda tangan)
Nama Pejabat
NIP ...
Contoh 3:
Nama Pejabat
NIP ...
Contoh 4:
tanda tangan
Nama Pejabat
NIP ...
Contoh 5:
tanda tangan
Nama Lengkap
NIP: ...
D. Penggunaan Pelaksana Harian (Plh.)
tanda tangan
Nama Lengkap
NIP: ...
H. HERMANSYAH, S.KEP, Ns