Anda di halaman 1dari 13

BAB IV

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian
Desain penelitian memberikan kerangka kerja untuk mengumpulkan
serta menganalisa data. Desain penelitian yang digunakan pada penelitian
ini adalah penelitian deskriptif komparatif, dengan metode pendekatan
cross-sectional. Desain penelitian deskriptif komparatif merupakan
penelitian sebuah penelitian yang menggambarkan besarnya masalah yang
ditelitinya atau mendeskripsikan suatau fenomena yang diteliti sekaligus
membandingkan dua atau lebih kelompok tentang variabel tertentu
(Swarjana,2015). Metode pendekatan cross- sectional merupakan
penelitian yang pada tahap pengumpulan data dilakukan pada satu titik
waktu (at one point in time), fenomena yang diteliti adalah selama satu
periode pengumpulan data (Swarjana, 2015). Penelitian ini bertujuan
mengetahui perbedaan
B. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 2 Denpasar, alasannya karena
menurut penelitian yang dilakukan oleh Witari dan Nurystini (2012)
tentang perilaku remaja dalam gaya berpacaran kelas XI IPA di SMAN 2
Denpasar tahun 2012, dengan hasil sebanyak 47 orang (68,12%) dengan
perilaku gaya berpacaran sehat dan 22 orang (31,88%) dengan perilaku
gaya berpacaran tidak sehat. Dari hasil penelitian tersebut masih terdapat
perilaku pacaran tidak sehat sebanyak 31,88%, dimana perilaku ini dapat
mengacu ke perilaku menyimpang seperti seks bebas, kehamilan pranikah,
dan aborsi. Untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan persepsi remaja
mengenai aborsi maka peneliti juga akan melakukan penelitian di SMA
Negeri 1 Tegallalang. Penelitian ini dilakukan dari bulan Februari sampai
dengan Maret 2022.
C. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi merupakan suatu kumpulan atau individu, tetapi dapat berupa
objek atau benda, kejadian atau peristiwa tertentu, yang akan diteliti
(Swarjana, 2015). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa
kelas XII di SMA Negeri 2 Denpasar sebanyak 533 siswa dan di SMA
Negeri 1 Tegallalang sebanyak 280 siswa.
2. Sampel
Sampel merupakan bagian dari populasi yang dapat di gunakan
sebagai subjek penelitian melalui sampling, dan harus memenuhi
syarat sampel yaitu representative dan sampel harus cukup banyak
(Nursalam, 2013).
a. Besar Sampel
Besar sampel pada penelitian ini ditentukan dengan menggunakan
rumus (Nursalam, 2017):
N . z 2 . p .q
n= 2 2
d . ( N−1 ) + z . p . q
Keterangan:
n : perkiraan besar sampel
N : perkiraan besar populasi
z : nilai standar normal untuk α = 0,05 (1,96)
p : perkiraan proporsi, jika tidak diketahui dianggap 50%
q : 1 – p (100% - p)
d : tingkat kesalahan yang dipilih (d = 0,05)

1) Perhitungan besar sampel

N . z ². p . q
n=
d ². ( N−1 ) + z ². p . q

813. ( 1,96 )2 .0,5 .0,5


n=
0,052 ( 813−1 ) +1 ,96².0 , 5.0,5
( 813. ( 3,8416 ) .0,25 )
n=
0,0025 ( 813 )+ (3,8416 ) .0,25

780,8
n=
2,0322+0,9604

780,8
n=
2,9926
n=261

Berdasarkan dari hasil perhitungan rumus di atas, jumlah


sampel dalam penelitian ini adalah 261 responden, dan untuk
mengantisipasi kemungkinan responden yang DO (Drop Out)
maka akan ditambahkan 10% sampel sehingga jumlah responden
menjadi perhitungan di atas didapat jumlah sampel sebanyak 287
responden.

b. Kriteria Sampel
Kriteria sampel digunakan untuk menentukan layak atau tidaknya
sampel sesuai dengan penelitian. Kriteria sampel terdiri dari
kriterika inklusi dan kriteria eksklusi. Sampel penelitian yang
diambil dan memenuhi kriteria inklusi dan kriteria eksklusi
selanjutnya disebut sebagai responden penelitian.
a. Kriteria inklusi:
Kriteria inklusi adalah karakteristik umum subjek penelitian
dari suatu populasi target yang terjangkau dan yang akan
diteliti (Nursalam, 2017). Kriteria inklusi dalam penelitian
ini adalah:
1) Siswa yang terdaftar sebagai siswa kelas XII di SMA
Negeri 2 Denpasar dan di SMA Negeri 1 Tegallalang
2) Siswi kelas XII yang bersedia menjadi responden dan
telah menyetujui informed consent yang telah diberikan
melalui google form.
b. Kriteria eksklusi
Kriteria eksklusi adalah menghilangkan atau mengeluarkan
responden yang tidak memenuhi criteria inklusi karena
berbagai sebab (Nursalam, 2017). Kriteria eksklusi pada
penelitian ini yaitu:
1) Siswi yang tidak bisa mengoprasikan google form.
3. Sampling
Sampling adalah sebuah cara yang digunakan untuk memilih
elemen atau bagian dari populasi atau dikatakan sebagai proses untuk
memilih elemen populasi untuk diteliti. Tehnik sampling yang
digunakan adalah probability sampling, yang mana memiliki prinsip
setiap subjek dalam populasi mempunyai kesempatan untuk terpilih
atau tidak terpilih sebagai sampel. Penelitian ini menggunakan metode
stratified random sampling dimana metode ini dilakukan bila
penelitian yang dilaksanakan melibatkan kelompok atau groups atau
memastikan bahwa element tiap group terpilih (Sujarweni, 2014).
Berdasarkan perhitungan dengan cara berikut ini maka jumlah sampel
untuk masing tingkat (Swarjana, 2015):

533
1. SMA Negeri 2 Denpasar ¿ x 287=188 siswa
813

280
2. SMA Negeri 1 Tegallalang ¿ x 287=99 siswa
813

D. Pengumpulan Data
1. Metode pengumpulan data
Dalam sebuah penelitian tentu membutuhkan data yang akurat, karena
data yang didapatkan akan mempengaruhi hasil dari penelitian
tersebut. Maka diperlukan alat pengumpulan data (instrument
penelitian) yang bersifat valid dan juga reliable. Setelah menentukan
instrument penelitian, pemilihan metode pengumpulan data juga harus
sesuai dengan data yang dikumpulkan (Swarjana, 2015). Metode
pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan self-completed
questionnaire, yaitu metode pengumpulan data yang mana responden
mengisi sendiri kuesioner yang diberikan (Gerrish & Lacey, 2010
dalam Swarjana 2015). Kuesioner dalam penelitian ini akan dibuat
dengan media google form dan dibagikan kepada responden melalui
aplikasi WhatsApp.
2. Alat pengumpulan data
a. Data demografi responden
Kuesioner berisikan tentang identitas responden, meliputi nama,
jenis kelamin, umur.
b. Kuesioner
Kuesioner adalah sebuah form yang berisikan beberapa pertanyaan
yang telah ditentukan dan dapat digunakan untuk mengumpulkan
informasi dari orang – orang sebagai bagian dari survei. Kuesioner
diperlukan untuk mengetahui persepsi remaja tehadap aborsi.
Pertanyaan di dalam kuesioner merupakan pertanyaan bersifat
tertutup (closed ended items/ restricted items) (Swarjana, 2015).
Selanjutnya peneliti menjelaskan lebih rinci tentang masing-
masing kuesioner yaitu :
1) Kuesioner persepsi remaja terhadap aborsi berbentuk
pertanyaan tertutup yang menggunakan skala likert dengan
lima pilihan jawaban berupa sangat setuju (SS), setuju (S),
ragu-ragu (RR), tidak setuju (TS), sangat tidak setuju (STS),
dengan skoring pernyataan positif sangat setuju (5), setuju (4),
ragu-ragu (3), tidak setuju (2), dan sangat tidak setuju (1).
Pernyataan negatif sangat setuju (1), setuju (2), ragu -ragu (3),
tidak setuju (4), dan sangat tidak setuju (5). Hasil ukur yang
diperoleh dari alat ukur kuesioner tersebut adalah sebagai
berikut (Swarjana, 2015):
a) Kuesioner persepsi baik bila total skor 76 – 100%
b) Kuesioner persepsi cukup bila total skor 56 – 75%
c) Kuesioner persepsi kurang bila total skor ≤ 55 %

Adapun kisi-kisi kuesioner persepso remaja terhadap aborsi


sebagai berikut:

Tabel 4.1 kisi-kisi kuesioner persepsi remaja terhadap


aborsi

Nomor dan Sifat Item


Variabel Indikator Jumlah Positif Negatif
Item
Persepsi Persepsi 15 1,2,3,4,5,6,8, 7,11
remaja remaja 9,10,12,13,14
terhadap ,15
aborsi

c. Uji Validitas
Uji validitas pada kuesioner yang akan digunakan oleh peneliti,
yaitu face validity. Sebelum melakukan penelitian, peneliti akan
membawa instrumen penelitian berupa kuesioner kepada 2 orang
dosen ITEKES Bali yang expert dibidangnya.
d. Reliabilitas
Uji reliabilitas merupakan penilaian untuk mengetahui sejauh mana
alat ukur dalam menghasilkan hasil yang konsisten meskipun
dilakukan pengukuran secara berulang (Swarjana, 2015). Suatu alat
ukur / instrumen dikatakan reliabel jika nilai dari koefisien
Cronbach Alpha 0,7 atau 0,8 (Swarjana, 2016). Jenis uji reliabilitas
yang digunakan adalah koefisien Cronbach Alpha. Uji reliabilitas
dalam penelitian ini dilakukan setelah pengumpulan data.
1) Variabel kepatuhan penggunaan masker dengan 15 item
pernyataan dengan 5 pilihan jawaban yaitu sangat setuju,
setuju, ragu-ragu, tidak setuju, sangat tidak setuju.
3. Tehnik pengumpulan data
a. Tahap persiapan
Hal-hal yang dipersiapkan dalam tahap ini, antara lain:
1) Peneliti menyusun proposal yang telah disetujui oleh kedua
pembimbing.
2) Peneliti selanjutnya mengajukan surat izin pelaksanaan
penelitian yang ditanda tangani oleh Rektor Institut Teknologi
dan Kesehatan Bali yang kemudian diserahkan kepada Badan
Penanaman Modal dan Perizinan Provinsi Bali.
3) Peneliti mengurus surat izin penelitian ke Badan Penanaman
Modal Provinsi Bali
4) Setelah surat izin dari Badan Penanaman Modal Provinsi Bali
keluar, surat tembusan akan diberikan kepada Kesbang Pol dan
Limnas Kota Denpasar dan Kabupaten Gianyar.
5) Setelah mendapatkan surat dari Badan Kesbang Politik Kota
Denpasar dan Kabupaten Gianyar, selanjutnya menyampaikan
tembusan kepada Kepala Sekolah SMA Negeri 2 Denpasar dan
Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Tegallalang untuk mengajukan
permohonan izin penelitian.
6) Setelah surat rekomendasi diserahkan, peneliti akan
menjelaskan maksud dan tujuan penelitian kepada kepala
sekolah.
7) Peneliti telah mempersiapkan lembar persetujuan menjadi
responden (informed consent).
8) Peneliti telah mempersiapkan link kuesioner yang akan
disebarkan kepada seluruh responden.
b. Tahap pelaksanaan
Setelah mendapatkan izin dari semua pihak terkait, dilanjutkan ke
tahap pelaksanaan, yaitu:
1) Peneliti datang ke SMA Negeri 2 Denpasar dan SMA Negeri 1
Tegallalang pada bulan Februari-Maret 2021 untuk
memberikan surat tembusan izin melakukan penelitian.
2) Peneliti akan berkoordinasi dengan masing – masing ketua
kelas XII di SMA Negeri 2 Denpasar dan SMA Negeri 1
Tegallalang untuk meminta jumlah dan identitas responden.
Setelah itu peneliti meminta Whatsapp Group yang sudah ada
yang beranggotakan seluruh populasi penelitian. Kemudian
peneliti akan mengirimkan link kuesioner yang akan diisi oleh
sampel yang terpilih dari perwakilan perkelas.
3) Sebelum peneliti mengambil data dari calon responden,
peneliti menyampaikan maksud dan tujuan penelitian kepada
calon responden untuk berpatisipasi dalam penelitian ini
melalui Whatsapp Group. Selain itu juga, peneliti menjelaskan
isi dari informed consent. Jika calon responden bersedia untuk
menjadi responden maka wajib menandai pada bagian lembar
informed consent sebagai bukti persetujuan.
4) Setelah mendapat persetujuan bersedia untuk menjadi
responden, peneliti akan melakukan pengukuran persepsi
remaja terhadap aborsi pada siswa dengan mengirim link
kuesioner melalui Whatsapp Group. Kemudian peneliti
menjelaskan cara pengisian kuesioner sesuai dengan petunjuk
yang tersedia melalui voice note (pesan suara).
5) Peneliti memeriksa kelengkapan identitas dan jawaban yang
telah diisi oleh responden.
6) Peneliti memberikan ucapan terima kasih atas partisipasi
responden.
7) Peneliti akan melakukan pengolahan data.
E. Analisa Data
1. Teknik Pengolahan Data
Analisis data penelitian merupakan suatu tahan yang sangat penting
yang harus dikerjakan dan dilalui oleh seorang peneliti. Keakuratan
data dalam penelitian belum dapat menjamin keakuratan hasil
penelitian (Swarjana, 2016). Dalam proses pengolahan data dan
terdapat langkah – langkah yang ditempuh (Swarjana, 2016) :
a. Editing
Pada proses editing ini dilakuakan upaya untuk memeriksa kembali
kebenaran data yang diperoleh atau dikumpulkan. Dalam penelitian
peneliti memeriksa kembali setiap kuesioner untuk memastikan
setiap komponen yang terdapat pada kuesioner terkait dengan
kelengkapan pengisian kuesioner.
b. Coding
Coding merupakan proses mengklasifikasikan data sesuai dengan
klasifikasinya dengan cara memberikan kode tertentu. Klasifikasi
data dilakukan atas pertimbangan peneliti sendiri. Semua data
diberikan kode untuk memudahkan proses pengolaha data. Pada
tahap ini peneliti memberi kode pada lembar kuesioner sebagai
berikut :
1) Berdasarkan jenis kelamin, (1) laki-laki, (2) perempuan.
2) Persepsi remaja dibagi menjadi 3 yaitu kode 1 untuk persepsi
baik, kode 2 untuk persepsi cukup, kode 3 untuk persepsi
kurang.
3) Berdasarkan wilayah kode 1 untuk perkotaan, kode 2 untuk
pedesaan.
c. Entry
Entry data merupakan kegiatan memasukan data yang telah
dikumpulkan ke dalam tabel atau database komputer, kemudian
membuat distribusi sederhana. Peneliti memasukan data yang telah
lengkap ke dalam suatu tabel dengan bantuan Microsoft Excel
secara manual, kemudian data dapat dianalisis dengan bantuan
program Statistical Program for Social Science (SPSS). Peneliti
akan memastikan jika tidak ada data yang tertinggal saat dilakukan
entry data.
d. Tabulating
Tabulating adalah pembuatan tabel data sesuai dengan tujuan
penelitian dan data yang dimasukan akan dicocokan serta diperiksa
kembali.
e. Cleaning
Cleaning dilakukan untuk pengecekan kembali data yang sudah
dimasukan, apakah ada kesalahan sebelum dilakukan pengolahan
data. Sebelum melakukan pengolahan data, peneliti memeriksa
kembali data yang telah di entry, apakah ada data yang tidak tepat
masuk dalam program komputer. Cleaning betujuan untuk
menghindari missing data agar dapat dilakukan dengan akurat. Jika
tidak ada missing data maka akan dilanjutkan dengan analisa data.
Setelah dilakukannya cleaning, dan tidak ditemukannya missing
data, peneliti melanjutkan dengan analisis data.
2. Tehnik Analisa Data
Analisa data penelitian merupakan salah satu tahapan penelitian
yang sangat penting yang harus dikerjakan dan dilalui oleh seorang
peneliti (Swarjana, 2015).
a. Analisa Univariat
Analisa univariat merupakan analisa data yang terkait dengan
pengukuran satu variabel pada waktu tertentu (Swarjana, 2016).
Jenis alat ukur yang digunakan pada variable persepsi remaja
tentang aborsi adalah kuesioner. Pada variable persepsi
menggunakan skala likert dengan lima pilihan jawaban yaitu sangat
setuju (ST), setuju (S), ragu-ragu (R), tidak setuju (TS), sangat
tidak setuju (STS). Dimana responden menjawab pernyataan
dengan kalimat positif sangat setuju bernilai 5, setuju bernilai 4,
ragu-ragu bernilai 3, tidak setuju bernilai 2, dan sangat tidak seuju
bernilai 1. Pernyataan dengan kalimat negative sangat setuju
bernilai 1, setuju bernilai 2, ragu-ragu bernilai 3, tidak setuju
bernilai 4, dan sangat tidak setuju bernilai 5 (Sugiyono, 2016).
Jumlah pernyataan pada persepsi adalah 15 dengan skor tertinggi
75 dan skor terendah 15. Skor yang diperoleh akan dijumlahkan
dan dibandingkan dengan skor maksimal kemudian dikalikan
100%. Selanjutnya, hasil dari jawaban akan diinterpretasikan dalam
bentuk presentase yaitu baik (bila nilai 76-100%), cukup (bila nilai
56-75%), kurang (bila nilai ≤55%) (Arikunto, 2006 dalam
Sudaryani, 2017), selanjutnya data disajikan dalam bentuk table
distribusi frekuensi.
b. Analisis bivariat
Analisis bivariat adalah analisis yang dilakukan terhadap dua
variabel (Swarjana, 2016). Sesuai dengan tujuan penelitian yaitu
untuk mengetahui perbedaan persepsi terhadap aborsi pada remja
diperkotaan dan pedesaan. Apabila data berdistribusi normal akan
dianalisa menggunakan analisa uji statistik yang digunakan adalah
Independent-Samples T-Test karena penelitian ini menguji
perbedaan nilai mean antara dua sampel bebas (independent). Data
selanjutnya diolah dengan komputer menggunakan program SPSS
for Windows versi 22.0.
Tingkat kemaknaan (α) yang digunakan dalam penelitian ini
adalah 0,05 untuk mengukur tingkat perbedaan variabel persepsi
antara dua kelompok independen. Menurut Swarjana (2016) nilai
signifikasi hipotesis yaitu: apabila p-value < α (0,05), maka Ho
ditolak dan Ha diterima artinya terdapat perbedaan yang signifikan
antara variabel yang diuji. Apabila p-value > α (0,05), maka Ho
diterima dan Ha ditolak artinya tidak terdapat perbedaan yang
signifikan antara variabel yang diuji. Setelah dilakukan uji statstik
Independent-Samples T-Test diperoleh nilai p (0,001) < α (0,05),
maka Ho ditolak dan Ha diterima artinya ada perbedaan persepsi
terhadap aborsi pada remaja diperkotaan dan pedesaan.
F. Etika Penelitian
Masalah etika penelitian merupakan masalah yang sangat penting
dalam penelitian, mengingat begitu penting dan seriusnya aspek etika
dalam penelitian, seorang peneliti harus betul-betul berpegang teguh
terhadap beberapa prinsip etika dalam penelitian (Swarjana, 2015).
Masalah etika yang harus diperhatikan antara lain sebagai berikut:
1. Lembar Persetujuan (Informed Consent)
Lembar persetujuan adalah suatu lembaran yang bersisikan tentang
permintaan persetujuan kepada calon responden dengan membutuhkan
tanda tangan pada lembaran informed consent tersebut. Informed
consent diberikan sebelum responden mengisi lembar kuesioner
dengan tujuan agar responden mengerti maksud dan tujuan penelitian
serta mengetahui dampak dari penelitian tersebut.
Beberapa informasi yang ada dalam informed consent tersebut
antara lain meliputi partisipasi responden, tujuan dilakukannya
pengumpulan data, potensial masalah yang akan terjadi, manfaat,
kerahasiaan, biaya dan lain-lain. Apabila responden menerima atau
setuju untuk dilakukan penelitian, maka responden menandatangani
lembar persetujuan terlebih dahulu. Apabila saat penelitian ada
responden yang tidak bersedia menjadi responden penelitian, maka
peneliti tidak memaksa dan tetap menghormati hak responden untuk
menolak menjadi responden penelitian.

2. Tanpa nama (anonimity)


Anonimity merupakan masalah etika dalam penelitian
keperawatan dengan cara tidak memberikan atau mencantumkan
nama responden dalam alat ukur dan hanya menuliskan kode pada
lembar pengumpulan data (kuesioner) tersebut sehingga
kerahasiaan data responden akan tetap terjaga.
3. Kerahasiaan (confidentiality)
Kerahasiaan merupakan masalah etika dengan memberikan
jaminan kerahasiaan hasil penelitiaan, baik informasi maupun
masalah-masalah lainnya. Semua informasi yang telah
dikumpulkan dijamin kerahasiaannya oleh peneliti, hanya
kelompok data tertentu yang akan dilaporkan pada hasil penelitian.
4. Beneficence
Beneficience adalah salah satu prinsip etika yang dilakukan
dalam peneltian, bertujuan untuk memberikan manfaat bagi
partisipan yang didapatkan dari penelelitian yang dilakukan.
5. Menghormati Martabat Manusia (Respect for Human Dignity)
Terdapat dua macam prinsip etika ini meliputi:
a. The right to selft- determination
Prinsip ini adalah prospective participant yang memiliki hak
untuk menentukan secara sukarela apakah ingin berpartisipasi
dalam penelitian ataupun menolaknya.
b. The right to full disclosure
Full disclosure berarti peneliti sudah menjelaskan secara detail
tentang sifat dari penelitian.
6. Keadilan (Justice)
Partisipan berhak diperlakukan secara adil selama berpartisipasi
dalam penelitian dan peneliti tidak melakukan diskriminasi pada
saat memilih responden.

Anda mungkin juga menyukai