JURUSAN MANAJEMEN
TRISAKTI SCHOOL OF MANAGEMENT
JAKARTA
2021
KATA PENGANTAR (Nadia Urfah 201860264)
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan
terselesaikan. Skripsi ini disusun dalam rangka mememuhi tugas akhir kelas
dari berbagai pihak, baik dukungan moral, spiritual, maupun material. Oleh
karena itu, pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada:
1. Arya Pradipta, S.E., Ak., M.E., CA., selaku Ketua Trisakti School of
Management.
penulis.
ini.
dengan baik.
miliki. Akhir kata, penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi pihak
yang berkepentingan.
Kelompok Tiga
DAFTAR ISI
untuk dapat melakukan komunikasi dengan yang lainnya. Bahasa sendiri adalah
penyampaian gagasan manusia yang bisa menyerupai sistem lambang atau tanda-
tanda lain yang dipakai. Menurut Dardjowidjojo (2003:16) bahasa adalah suatu
sistem simbol yang arbitrer yang dipakai oleh anggota masyarakat bahasa untuk
Indonesia baku dalam situasi resmi, lamaran pekerjaan, karangan ilmiah. Secara
baku. Menurut Soedjito (1990:44) kata baku ialah kata yang mengikuti kaidah
atau ragam bahasa yang telah ditentukan atau dilazimkan. Pendapat lain
menyampaikan bahwa kata baku merupakan kata yang menjadi standar yang
Sehingga, secara singkat dapat diartikan bahwa kata baku ialah kata yang
mengikuti kaidah atau ragam bahasa yang telah ditentukan atau dilazimkan.
mengenai bahasa baku dan kata baku saling erat kaitan antara keduanya. Kata
baku yang merupakan kumpulan dari beberapa huruf yang menghasilkan kata
yang sesuai dengan kaidah yang ditentukan, sebaliknya bahasa baku merupakan
alat komunikasi dengan berbagai tulisan isyarat yang terjadi oleh kumpulan dari
beberapa kata-kata baku yang membangun bahasa komunikasi baku atau yang
sesuai dengan kaidah yang ditentukan yang dipakai dalam situasi resmi.
Indonesia dengan baik dan benar. Kemudian memperoleh wawasan mengenai kata
baku sehingga dapat menerapkan wawasan tersebut kedalam karya ilmiah, surat-
menyurat resmi, pidato, laporan, dan dalam situasi belajar mengajar. Berdasarkan
Yang menjadi rumusan masalah dalam pembahasan karya ilmiah ini adalah:
Adapun tujuan dari penelitian karya ilmiah yang kami buat supaya dapat
mencapai:
angket.
1. Manfaat Teoritis
Secara teoritis penelitian ini diharapkan dapat memperkaya pengetahuan pembaca
mengenai hakikat dan cara membuat karya tulis dengan baik dan benar supaya
karya ilmiah ini juga diharapkan dapat menjadi acuan untuk penelitian lainnya,
2. Manfaat Praktis
Bagi Guru
Hasil penelitian ini memberikan gambaran bagi guru tentang penggunaan kalimat
baku yang tepat untuk dijadikan pedoman dalam pembelajaran bahasa Indonesia
Bagi Peneliti
Hasil penelitian ini dapat menjadi jawaban dari masalah yang dirumuskan. Selain
itu, dengan selesainya penelitian ini diharpakan dapat menjadi motivasi bagi
peneliti untuk semakin aktif memberi apresiasi baik itu berupa kritik ataupun
Bagi Pembaca
Hasil penelitian ini bagi pembaca diharpkan dapat lebih memahami penggunaan
dan penulisan kalimat baku khususnya dalam membuat tulisan. Selain itu,
apakah sudah sesuai dengan aturan EYD atau masih belum sessuai dalam sebuah
tulisan, jika belum sesuai pembaca hendaknya dapat memperbaiki kesalahan
tersebut.
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan inspirasi maupun bahan pijakan
Bab II Landasan teori. Bab ini meliputi , kajian teori, analisis kesalahan,
Bab III Metode penelitian. Bab ini tentang jenis penelitian, objek
Dengan menulis seseorang dapat menciptakan suatu catatan atau informasi pada
pemikirannya kepada orang atau pihak lain dengan menggunakan media tulisan.
Menurut Tarigan (1986: 15) menyatakan bahwa menulis dapat diartikan sebagai
media penyampai. Lado dalam Elina Syarif, Zulkarnaini, Sumarno (2009: 5) juga
pikiran, dan perasaan. Fungsi kegiatan menulis adalah sebagai alat komunikasi
yang secara tidak langsung. Hal ini di karenakan pada prinsipnya tulisan bisa
orang lain.
pengetahuan.
keindahan.
Tulisan dapat meyakinkan atau mendesak, ketiga tulisan dapat menghibur atau
Yang kuat.
pembaca.
Dihadapi.
Menurut Murray (2005) ada 4 (empat) manfaat yang bisa diperoleh dari
menulis, yaitu
(pembaca); dan
harus dipenuhi oleh seorang penulis dalam menulis artikel ilmiah atau menulis
dan banyak membaca berbagai macam referensi. Dengan membaca, maka seorang
penulis akan mudah dalam menemukan ide, topik, atau tema tulisannya serta
berbagai referensi saja tidaklah cukup untuk menulis sebuah artikel ilmiah.
Karena, sesuatu yang ilmiah, harus bisa dibuktikan secara empiris. Pembuktian
Selanjutnya, penelitian ilmiah yang bisa dilakukan juga tidak selalu dalam bentuk
field research (penelitian lapangan). Akan tetapi, bisa juga dengan mengkaji
topik-topik atau tema-tema yang hanya bersifat content analysis (analisis isi).
Bahasa Indonesia yang baik adalah bahasa yang digunakan sesuai situasi
dan kondisi sedangkan bahasa Indonesia yang benar adalah yang sesuai dengan
EYD. Tentu saja hal ini tidak dapat terealisasi tanpa adanya bimbingan dan
pembiasaan. Pembiasaan sejak dini akan berimplikasi secara positif pada masa
selanjutnya.
utama tolok ukur yang berlaku untuk kuantitas dan kualitas yang ditetapkan
Kosasih dan Hermawan (2012:83) kata baku adalah kata yang cara
Kaidah standar yang dimaksud dapat berupa pedoman ejaan (EYD), tata bahasa
Kata baku digunakan dalam konteks ragam baku, baik lisan maupun
tulisan. Sementara kata tidak baku digunakan dalam ragam tidak baku.Ragam
bahasa baku dapat dibatasi dengan beberapa sudut pandang, di antaranya: (1)
sudut pandang kebakuan bahasa yang digunakan, (2) sudut pandang informasi,
Bahasa baku umumnya dipakai pada kalimat resmi atau ragam bahasa
baku, baik itu melalui lisan ataupun tulisan. Bedasarkan definisi-definisi di atas
dapat disimpulkan bahwa kata baku adalah kata-kata yang lazim digunakan
dalam situasi formal atau resmi yang penulisannya sesuai dengan kaidah-kaidah
yang dibakukan. Baku tidaknya sebuah kata dapat dilihat dari segi lafal, ejaan,
diataranya bersifa pelambang atau simbolis, sedangkan yang satu bersifat objektif.
daerah yang berjumlah 718 bahasa. Oleh karena itu perlu adanya
itu yang membuat bahasa baku bahasa Indonesia hadir manjadi bahsaa
namun Bahasa Indonesia berbeda dengan bahasa melau. Hal ini karena
- Sebagai kerangka acuan, bahasa bagi sebagai kerangka acuan bagi benar
atau tidaknya bahasa seseorang, menjadi patokan bagi benar atau tidaknya
mempunyai kemantapan dinamis, artinya kasidah bahasa itu bersifat tetap dan
tidak berubah setiap saat, sifat kecedekiaanya, artinya perwujudan satuan bahasa
yang mengunkapkan penalaran yang teratur dan logis, dan adanya proses
variasi bahasa.
menerbitkan bentuk perasa dan perumus dengan taat azas harus dapat
pengrusak.
- Ciri yang kedua yang menandai bahasa baku ialah sifat kecendikiaannya.
Perwujudan dalam kalimat, paragraf, dan satuan bahasa lain yang lebih
akai.
Bahasa.
2.2.4. Ragam Bahasa Baku
Ragam baku adalah ragam yang diakui oleh sebagian besar masyarakat
dan pemakainya sebagai bahasa resmi dan sebagai kerangka rujukan norma
bahasa dalam pengunaannya (Arifin dan Tasai, 2010). Oleh karena itu, penulisan
karya tulis ilmiah lainnya menggunakan ragam baku tulis sebagai standar
penulisannya.
dengan pihak yang berstatus akademis yang lebih tinggi, dan sebagainya.
Menurut Chaer (2006:4) bahasa baku adalah bahasa yang djiadikan pokok
suatu dasar bahasa, yang diajukan sebagai dasar ukuran atau yang dijadikan
peristilahan resmi.
pelajaran.
jabatan penting.
Pemakaian (1) dan (2) digunakan untuk bahasa tertulis, sedangkan
pemakaian (3) dan (4) digunakan untuk bahasa lisan. Keempat fungsi bahasa
diatas yang menuntut ragam baku ini, hanya dua terakhir dari fungsi diatas yang
berkaitan langsung dengan komunikasi verbal secara lisan. Dengan kata lain,
bahasa baku perlu digunakan dalam pembicaraan atau kegiatan di depan umum,
seperti kuliah, ceramah, khotbah, pidato, dan sebagainya, atau dalam pembicaraan
dengan orang yang dihormat seperti pembicaraan dengan atasan, dengan guru,
Dari penjelasan diatas telah kita lihat bahwa ragam bahasa baku dianggap
sebagai ragam bahasa yang baik dan cocok untuk keperluan komunikasi verbal
yang penting, yang menjadi tolok ukur untuk pemakaian bahasa yang benar.
Ragam bahas baku sendiri merupakan ragam bahasa yang standar, bersfiat formal.
Ragam bahasa baku biasanya digunakan dalam situasi resmi, seperti acara
seminar, pidato, temu karya ilmiah, dan lain-lain (Waridah 2008:186). Ragam
bahasa baku adalah kosakata baku bahasa Indonesia, yang memiliki cirri kaidah
bahasa Indonesia ragam baku, yang dijadikan tolok ukur yang ditetapkan
Menurut Chaer (2006:6) kata baku adalah kata yang mengikuti kaidah
bahasa yang telah ditentukan atau yang sesuai dengan standar yang telah
digunakan. Kata-kata yang lazim tetapi masih bersifat kedaerahan sebaiknya tidak
Wacana tertulis misalnya, laporan ilmiah, karya ilmiah, atau tulisan yang
bersifat resmi.
Menurut Kosasih dan Hermawan (2012:83) kata baku adalah kata yang
diucapkan atau ditulis seseorang sesuai dengan kaidah atau pedoman yang
dibakukan. Kaidah standar yang dimaksud dapat berupa pedoman ejaan (EYD &
1. Paparan (Exposition)
menjelaskan proses.
2. Lukisan (Description)
dilukiskan penulisnya.
3. Cerita (Narrion)
4. Argumen (Argumentation)
emosi.
5. Persuasi (Persuation)
6. Wacana Petunjuk
Jenis penelitian yang diterapkan pada laporan hasil penelitian ini adalah
Ekonomi Trisakti dalam menggunakan Bahasa Baku Indonesia yang baik dan
benar.
yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
Tinggi Ilmu Ekonomi Trisakti angkatan tahun 2017 – 2019 yang terdiri dari 30
penelitian. Makin tepat metode yang digunakan makin baik pula hasil yang
didapatkan.
struktur yang sangat penting, karena berhasil tidaknya dan rendahnya kualitas
penelitian.
sebagai berikut :
dilakukan dengan cara memberikan link google form untuk diisi oleh
yang terdiri dari 30 orang yang dipilih secara acak yang di dalamnya
berupa soal atau sejumlah tes tertulis mengenai penulisan kalimat baku.
Tabel 3.1
Kuesioner
Ketika pembuatan
tugas/makalah/karya
ilmiah
Kapan Anda menulis menggunakan Ketika menjawab e-
3.
bahasa baku? mail
Ketika membuat surat
Pernyataan terbuka
Benar
10. Dia ngontrak rumah di Gedung lama. Salah
Benar
11. Motor paman saya baru. Salah
Benar
12. Mereka saling ejek-mengejek Salah
Benar
19. Kalian dipersilakan ke perpustakaan. Salah
2. Metode Studi Pustaka, yaitu berupa kajian literature yang sesuai dengan
sebanyak 30 orang.
26.67% yang lebih menyukai bahasa baku dari pada bahasa tidak baku. Dapat
diketahui juga bahwa penggunaan kata baku oleh responden dimulai pada usia
berbeda-beda.
Tabel 4.1
Penggunaan Bahasa Baku oleh Responden Berdasarkan Usia
menggunakan bahasa baku sejak usia 6 sampai dengan 12 tahun, 7 orang yang
menggunakan bahasa baku sejak usia 13 sampai dengan 19 tahun, dan 3 orang
surat sebanyak 4 orang, ketika menjawab e-mail sebanyak 3 orang, dan dalam
Peneliti ingin mengetahui apa yang menjadi alasan bagi responden untuk
lebih menyukai bahasa tidak baku dari pada bahasa baku menggunakan angket
Tabel 4.3
Ringkasan Alasan Menggunakan Bahasa Tidak Baku
No
Jawaban
.
1. Karena lebih terkesan santai dan fleksibel dengan keadaan
2. Kepraktisannya
3. Lebih simpel
4. Karena biar orang tidak salah tangkap dengan maksud saya
Situasi dan kondisi yang cenderung formal serta orang yang ingin dituju
5.
dirasa lebih tua atau dituakan
6. Lebih mudah dicerna orang lain saat berkomunikasi
Lebih mudah, terkadang lupa, terkadang tidak tau mana yang baku mana
7.
yang tidak baku
8. Lebih santai
9. Saat menulis untuk teman atau kerabat yang seumuran atau lebih muda
10. Tergantung penerima dan situasi
Penyebab saya terkadang menulis bahasa tidak baku dikarenakan tidak
sengaja dan kurang memperhatikan lagi penulisan yang benar menurut
11.
KBBI, sehingga sewaktu saya menulis entah itu pesan atau yang lainnya
bahasa tidak baku juga saya tuliskan
Karena bahasa tidak baku lebih sering dipakai terutama diera sekarang ini
12. jadi menurut sebagian orang kalo bahasanya terlalu baku juga itu
dianggap kurang gaul karena terlalu baku
13. Jika ia adalah teman dekat
14. Lebih mudah mengatakan nya
15. Karena terkadang teman tidak menggunakan bahasa baku
16. Lebih mudah
Saya memilih menggunakan bahasa tidak baku, di karenakan bahasa tidak
17. baku sendiri bisa memberikan kebebasan kepada kita dalam
menggunakan bahasa.
18. Bukan untuk keperluan formal
Saya menggunakan bahasa tidak baku saat menulis ketika mengirim
19.
pesan ke teman
20. Karena sudah terbiasa
21. Ketika saya menulis untuk diri sendiri
22. Lebih nyaman
23. Lebih nyaman, terutama ketika berbicara dalam pesan singkat
1. Pergaulan
24. 2. Usia
3. Situasi dan kondisi
25. Agar mudah dimengerti
26. Lebih singkat padat jelas
27. Lebih mudah
28. 1. Penerima pesan merupakan orang terdekat jadi tidak memerlukan
bahasa yang baku untuk berkomunikasi
2. Isi pesan tidak terlalu crusial sehingga tidak harus menggunakan
bahasa yang baku
3. Bahasa tidak baku lebih nyaman dan terdengar atau terlihat lebih santai
29. Karena teman
30. Lebih nyaman dan lebih terbiasa
Peneliti ingin mengetahui apa yang menjadi alasan bagi responden untuk
Tabel 4.4
Ringkasan Alasan Menggunakan Bahasa Baku
No. Jawaban
1. Karena di perlukan di dunia profesional ( perkerjaan )
2. Subject yg di tujukan
3. Ketika dalam menjawab surat resmi / tugas / email
4. Karena biar lebih formal dan jelas keterangannya
Situasi dan kondisi yang cenderung informal serta orang yang ingin dituju
5.
(seperti teman sebaya)
6. Suka-suka
7. Ketika menulis untuk orang penting
8. Lebih sopan
9. Saat membalas email perusahaan atau menulis email kepada perusahaan
10. Ketika bersifat formal
Penyebab saya menggunakan bahasa baku saat menulis karena bahasa
baku adalah bahasa asli dari bahasa Indonesia dan bahasa baku lebih
11.
banyak dikenal oleh seluruh rakyat Indonesia dibandingkan bahasa daerah
ataupun bahasa asing
Saya menggunakan bahasa baku ini karena bahasa baku ini sangat
12. dibutuhkan apabila ingin melamar pekerjaan , menuliskan email dam lain
lain.
13. Sebuah acara formal dan bertemu orang penting
14. Karena saya menulis nya untuk dosen dan lain lain nya
15. Lebih sopan
16. Agar sopan
Alasan saya memilih menggunakan bahasa baku adalah agar ketika saya
berbicara dengan orang asing saya bisa lebih lancar dalam
17.
memberitahukannya, karena menurut saya bahasa baku membuat orng
lebih paham dan mengerti dengan apa yang sedang kita ucapkan
18. Untuk keperluan formal
Saya menggunakan bahasa baku saat menulis ketika saya membuat surat,
19.
email, tugas/makalah/karya ilmiah, dan ketika mengirim pesan ke dosen
20. Karena diharuskan pakai bahasa baku jika membuat laporan atau tugas
21. Ketika saya menulis untuk keperluan diluar diri sendiri
22. Diharuskan
23. Lebih terlihat sopan, terutama dalam hal pekerjaan (email)
1. Kepentingan formal
24. 2. Lebih nyaman ketika digunakan
3. Sopan dan teratur
Ketika mengirim pesan atau email kepada atasan, dosen, guru dll., yang
25.
memerlukan kesopanan dalam berbicara
26. Formalitas
27. Tuntutan
1. Penerima pesan adalah orang penting
28. 2. Pesan berisi informasi penting
3. Keharusan dan kewajiban menggunakan bahasa baku saat menulis
29. Karena sesuai prosedur
30. Kewajiban harus formal
Management dalam menulis kalimat baku. Berdasarkan data yang terlah diperoleh
selajutnya akan dioleh dengan rumus yang direplikasi dari penelitian Ginting
Tabel 4.5
Ringkasan Nilai Responden
memperoleh nilai 93.33, 3 orang yang mendapatkan nilai 73.33, 3 orang yang
mendapatkan nilai 66.67, 3 orang yang mendapatkan nilai 60, 6 orang yang
mendapatkan nilai 53.33, 4 orang yang mendapatkan nilai 46.67, 7 orang yang
mendapatkan nilai 40, 2 orang yang mendapatkan nilai 33.33, dan 1 orang yang
sesuai dengan interval nilai dan kategori yang direplikasi dari penelitian Ginting
Tabel 4.6
Konversi/Rentang Nilai
Interval
Kategori Makna
Nilai
81-100 A Sangat Baik
71-80 B Baik
61-70 C Cukup Baik
51-60 D Kurang Baik
0-49 E Buruk/Sangat Tidak Baik
Tabel 4.7
Rentang Nilai Responden
Interval Jumlah
Kategori Makna
Nilai Mahasiswa
81-100 A 1 Sangat Baik
71-80 B 3 Baik
61-70 C 3 Cukup Baik
51-60 D 9 Kurang Baik
Buruk/Sangat Tidak
0-49 E 14
Baik
of Management hanya terdapat 1 orang yang memperoleh nilai sangat baik yaitu
yang sudah memahami tentang penulisan kalimat baku. Oleh karena itu, bagi
mahasiswa yang sudah mengerti dan memahami bahasa baku dapat ditingkatkan
penulisan kalimat baku maka perlu mempelajari kembali mengenai kata baku dan
kalimat baku.
BAB V
5.1. Kesimpulan
orang. Menurut hasil penelitian yang diperoleh dari pembagian dan pembahasan
hasil angket yang dibagikan kepada mahasiswa maka dapat disimpulkan sebagai
berikut:
mendapat nilai cukup baik, 9 orang mendapat nilai buruk dan 14 orang
mendapat nilai sangat tidak baik. Dari hasil tersebut dapat dikatakan
baik karena masih banyak yang mahasiswa yang memakai bahasa baku
anggapan, dan pemahaman yang berbeda tiap responden. Selain itu juga
5.3. Rekomendasi
keadaan sesungguhnya.
DAFTAR REFERENSI
1
Sukirman. 2015. Dalam Cara Kreatif Menulis Karya Ilmiah. Penerbit Aksara
Timur.
Waridah. 2002. Ragam Bahasa Baku dan Non Baku Bahasa Indonesia.
http://repository.uma.ac.id/bitstream/123456789/13337/1/KI%20-
%20Waridah%20-%20Ragam%20Bahasa%20Baku%20dan%20Non
%20Baku.pdf.