Eng
Pengertian
MANAJEMEN PROYEK
Manajemen proyek adalah
proses penerapan fungsi-
fungsi manajemen secara
sistimatis pada suatu
proyek dengan
menggunakan sumber
daya yang ada secara
efektif dan efisien agar
tercapai tujuan proyek
secara optimal.
Ir. R. IIM TAKWIM, ST., MM., IPM., ASEAN.Eng
Network Plan/
perencanaan
Untuk menyelesaikan proyek Jairngan
bangunan fisik secara efisien
dan efektif, diperlukan Penjadualan
pengetahuan yang salah (Scheduling)
satunya menyangkut aspek
teknis pelaksanaan Pengalokasian Biaya vs
Penjadualan
(Controlling)
Ir. R. IIM TAKWIM, ST., MM., IPM., ASEAN.Eng
= Arrow : Menyatakan aktivitas atau kegiatan dari bagian proyek yang memakai waktu
atau resources dan selalu dibatasi oleh suatu keadaan awal dan akhir (dua
event)
= Dummy : sama seperti Arrow, tetapi merupakan kegiatan semu yang tidak
memerlukan waktu atau resources, hanya untuk menyatakan hubungan
ketergantungan antar aktivitas saja.
Dimana :
X = Nomor event
a = Waktu paling cepat terjadinya event X
b = Waktu paling lambat terjadinya event X
Ir. R. IIM TAKWIM, ST., MM., IPM., ASEAN.Eng
ATURAN DASAR LOGIKA NETWORK
A B
Aktivitas B dikerjakan bila aktivitas A sudah
selesai dikerjakan (A mendahului B)
A
1’
A 0 Penggambaran yang benar, dimana untuk menghindarkan adanya dua
event yang dihubungkan secara langsung oleh dua aktivitas, maka
B dibentuk aktivitas dummy, yaitu D
1 2
Ir. R. IIM TAKWIM, ST., MM., IPM., ASEAN.Eng
F
C
E
D GAMBAR
SEBUAH OBJEK
A B
Kegiatan Kegiatan Sebelumnya
A -
B -
C A,B https://youtu.be/p4S4FX
D A,B U2phU
E C,D
F C,D
A
D D
B C E
Ir. R. IIM TAKWIM, ST., MM., IPM., ASEAN.Eng
Cara perhitungan
Dalam perhitungan waktu juga digunakan tiga asumsi dasar yaitu: Pertama,
proyek hanya memiliki satu initial event (start) dan satu terminal event (finish). Kedua,
saat tercepat terjadinya initial event adalah hari ke-nol. Ketiga, saat paling lambat
terjadinya terminal event adalah LS = ES.
Adapun cara perhitungan dalam menentukan waktu penyelesaian terdiri dari
dua tahap, yaitu perhitungan maju (forward computation) dan perhitungan mundur
(backward computation).
1. Hitungan Maju
Dimulai dari Start (initial event) menuju Finish (terminal event) untuk
menghitung waktu penyelesaian tercepat suatu kegiatan (EF), waktu tercepat
terjadinya kegiatan (ES) dan saat paling cepat dimulainya suatu peristiwa (E)
2. Hitungan Mundur
Dimulai dari Finish menuju Start untuk mengidentifikasi saat paling lambat
terjadinya suatu kegiatan (LF), waktu paling lambat terjadinya suatu kegiatan
(LS) dan saat paling lambat suatu peristiwa terjadi (L).
Apabila kedua perhitungan tersebut telah selesai maka dapat diperoleh nilai
Slack atau Float yang merupakan sejumlah kelonggaran waktu dan elastisitas dalam
sebuah jaringan kerja. Dimana, terdapat dua macam jenis Slack yaitu Total Slack dan
Free Slack. Untuk melakukan perhitungan maju dan mundur maka lingkaran atau
event dibagi menjadi tiga bagian yaitu:
Ir. R. IIM TAKWIM, ST., MM., IPM., ASEAN.Eng
A. Perhitungan Maju
Aturan Pertama
Kecuali kegiatan awal, maka suatu kegiatan baru dapat dimulai bila kegiatan yang
mendahuluinya (predecessor) telah selesai.
E(1) = 0
Aturan Kedua
Waktu selesai paling awal suatu kegiatan sama dengan waktu mulai paling awal,
ditambah dengan kurun waktu kegiatan yang mendahuluinya.
EF(i-j) = ES(i-j) + t (i-j)
Maka : EF(1-2) = ES(1-2) + D = 0 + 2 = 2
EF(2-3) = ES(2-3) + D = 2 + 5 = 7
EF(2-4) = ES(2-4) + D = 2 + 3 = 5
EF(3-5) = ES(3-5) + D = 7 + 6 = 13
EF(4-5) = ES(4-5) + D = 5 + 4 = 9
Ir. R. IIM TAKWIM, ST., MM., IPM., ASEAN.Eng
X X
Aktv. Yg mendahului Waktu 4 4
A 2 Y Y
B A 5
C A 3
D B 6
E C 4
F D,E 3
7
D(6)
7 3 4
13 16
2 B(5) 7
7 13 F(3) 16
2 54 64
0 A(2) 2 13 16
14 24 C(3) E(4)
0 2 9 13
0 5
6 4 4
9 9
5
Ir. R. IIM TAKWIM, ST., MM., IPM., ASEAN.Eng
AKTV. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 BIAYA
A 20
B 50
D 60
F 30
C 30
E 40
ALOKASI
BIAYA /BLN 10 10 20 20 20 20 20 20 20 10 10 10 10 10 10 10 230
10 20 40 60 80 100 120 140 160 170 180 190 200 210 220 230
Ir. R. IIM TAKWIM, ST., MM., IPM., ASEAN.Eng
AKTV. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 BIAYA
A 20
B 50
D 60
F 30
C 30
E 40
ALOKASI
BIAYA /BLN 10 10 20 20 20 20 20 20 20 10 10 10 10 10 10 10 230
10 20 40 60 80 100 120 140 160 170 180 190 200 210 220 230
230 X
BIAYA
190 X
140 X
60 X
I II III IV
WAKTU
Ir. R. IIM TAKWIM, ST., MM., IPM., ASEAN.Eng
A. Perhitungan Mundur
Aturan Keempat
Waktu mulai paling akhir suatu kegiatan sama dengan waktu selesai paling akhir
dikurangi kurun waktu berlangsungnya kegiatan yang bersangkutan.
LS(i-j) = LF(i-j) – t
Maka LS(5-6) = EF(5-6) – D = 16 – 3 = 13
LS(4-5) = EF(4-5) – D = 13 – 4 = 9
LS(3-5) = EF(3-5) – D = 13 – 6 = 7
LS(2-4) = EF(2-4) – D = 9 – 3 = 6
LS(2-3) = EF(2-3) – D = 7 – 5 = 2
Aturan Kelima
Apabila suatu kegiatan terpecah menjadi 2 kegiatan atau lebih, maka waktu paling
akhir (LF) kegiatan tersebut sama dengan waktu mulai paling akhir (LS) kegiatan
berikutnya yang terkecil.
b
a c
Aturan Keenam
Slack Time atau Total Slack (TS) = LS – ES atau LF – EF
Tabel 3. Hasil Perhitungan Slack
LATIHAN
MEMBUAT DIAGRAM NETWORK
NO AKTIVITAS AKTIVITAS YANG DURASI BUDGET Ir. R. IIM TAKWIM, ST., MM., IPM., ASEAN.Eng
MENDAHULUI WAKTU
(JUTA)
(BULAN)
1 A 2 2
2 B A 4 5
3 C B 6 6
4 D B 3 5
5 E C 5 4
6 F 4
12
12 E(5)
C(6) 4 4
12 12 17
2 6 6
A(2) B(4) 6 4
0 2 17
1 24 34 5 4
0 0 2 6 17
2 9
14
13 4
D(3)
F(4)
Ir. R. IIM TAKWIM, ST., MM., IPM., ASEAN.Eng
AKTV. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
Ir. R. IIM TAKWIM, ST., MM., IPM., ASEAN.Eng
Contoh kasus
Ir. R. IIM TAKWIM, ST., MM., IPM., ASEAN.Eng
7 18 H(4)
24 54
B(7) 7 18 LINTASAN KRITIS NYA
D(5) 12 B; D ; F; H
F(6)
22 BULAN
0 A(5) 5 12 22
1 44 64
0 12 G(6) 22
16 18
C(3)
3
9
3
3
34
12
E(9)
Ir. R. IIM TAKWIM, ST., MM., IPM., ASEAN.Eng
AKTV. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
B(7) 1 1 1 1 1 1 1
D(5) 1 1 1 1 1
F 1 1 1 1
H
A(5) 1 1 1 1 1
C(3) 1 1 1
E(9) 1 1 1 1 1 1 1 1 1
G
4 4 4 3 3 2 2 2 2