Anda di halaman 1dari 26

Ir. R. IIM TAKWIM, ST., MM., IPM., ASEAN.

Eng

Pengertian
MANAJEMEN PROYEK
Manajemen proyek adalah
proses penerapan fungsi-
fungsi manajemen secara
sistimatis pada suatu
proyek dengan
menggunakan sumber
daya yang ada secara
efektif dan efisien agar
tercapai tujuan proyek
secara optimal.
Ir. R. IIM TAKWIM, ST., MM., IPM., ASEAN.Eng

TIME MANAJEMEN PROYEK

Network Plan/
perencanaan
Untuk menyelesaikan proyek Jairngan
bangunan fisik secara efisien
dan efektif, diperlukan Penjadualan
pengetahuan yang salah (Scheduling)
satunya menyangkut aspek
teknis pelaksanaan Pengalokasian Biaya vs
Penjadualan
(Controlling)
Ir. R. IIM TAKWIM, ST., MM., IPM., ASEAN.Eng

TRI ANGULASI PROJECT

adalah mengelola pelaksanaan MUTU


PROYEK harus selalu
berpedoman kepada 3 hal
tersebut sehingga diperoleh hasil
optimal sesuai dengan :
• Persyaratan (spesification),
• Dalam kurun waktu tertentu, KONTRAK
• Dengan biaya yang ditetapkan
BIAYA WAKTU
Ir. R. IIM TAKWIM, ST., MM., IPM., ASEAN.Eng
Notasi dalam NETWORK
Notasi :
a
X = Event (Node) : mulai dan berakhirnya suatu proses, menyatakan keadaan awal dan
b
akhir dari suatu proyek

= Arrow : Menyatakan aktivitas atau kegiatan dari bagian proyek yang memakai waktu
atau resources dan selalu dibatasi oleh suatu keadaan awal dan akhir (dua
event)

= Dummy : sama seperti Arrow, tetapi merupakan kegiatan semu yang tidak
memerlukan waktu atau resources, hanya untuk menyatakan hubungan
ketergantungan antar aktivitas saja.

Dimana :
X = Nomor event
a = Waktu paling cepat terjadinya event X
b = Waktu paling lambat terjadinya event X
Ir. R. IIM TAKWIM, ST., MM., IPM., ASEAN.Eng
ATURAN DASAR LOGIKA NETWORK

A B
Aktivitas B dikerjakan bila aktivitas A sudah
selesai dikerjakan (A mendahului B)
A

B D Aktivitas D dikerjakan bila aktivitas A, B dan C sudah


C selesai dikerjakan (A, B dan C mendahului B)
B
A C Aktivitas B, C dan D dikerjakan bila aktivitas A sudah
D selesai dikerjakan (A mendahului B, C dan D)
A
Penggambaran network yang salah, karena 2 event (1
1 2
B dan 2) dihubungkan secara langsung oleh lebih dari
satu aktivitas (A dan B)

1’
A 0 Penggambaran yang benar, dimana untuk menghindarkan adanya dua
event yang dihubungkan secara langsung oleh dua aktivitas, maka
B dibentuk aktivitas dummy, yaitu D
1 2
Ir. R. IIM TAKWIM, ST., MM., IPM., ASEAN.Eng

F
C
E
D GAMBAR
SEBUAH OBJEK

A B
Kegiatan Kegiatan Sebelumnya

A -
B -
C A,B https://youtu.be/p4S4FX
D A,B U2phU
E C,D
F C,D

A
D D

B C E
Ir. R. IIM TAKWIM, ST., MM., IPM., ASEAN.Eng

Menentukan Waktu Penyelesaian

Dalam melakukan perhitungan penentuan waktu penyelesaian digunakan


beberapa terminologi dasar berikut:

a) E (earliest event occurence time )


Saat tercepat terjadinya suatu peristiwa.

b) L (Latest event occurence time)


Saat paling lambat yang masih diperbolehkan bagi suatu peristiwa terjadi.

c) ES (earliest activity start time)


Waktu Mulai paling awal suatu kegiatan. Bila waktu mulai dinyatakan dalam
jam, maka waktu ini adalah jam paling awal kegiatan dimulai.

d) EF (earliest activity finish time)


Waktu Selesai paling awal suatu kegiatan.
EF suatu kegiatan terdahulu = ES kegiatan berikutnya

e) LS (latest activity start time)


Waktu paling lambat kegiatan boleh dimulai tanpa memperlambat proyek
secara keseluruhan.

f) LF (latest activity finish time)


Waktu paling lambat kegiatan diselesaikan tanpa memperlambat penyelesaian
proyek.

g) t (activity duration time)


Kurun waktu yang diperlukan untuk suatu kegiatan (hari, minggu, bulan).
Ir. R. IIM TAKWIM, ST., MM., IPM., ASEAN.Eng

Cara perhitungan

Dalam perhitungan waktu juga digunakan tiga asumsi dasar yaitu: Pertama,
proyek hanya memiliki satu initial event (start) dan satu terminal event (finish). Kedua,
saat tercepat terjadinya initial event adalah hari ke-nol. Ketiga, saat paling lambat
terjadinya terminal event adalah LS = ES.
Adapun cara perhitungan dalam menentukan waktu penyelesaian terdiri dari
dua tahap, yaitu perhitungan maju (forward computation) dan perhitungan mundur
(backward computation).
1. Hitungan Maju
Dimulai dari Start (initial event) menuju Finish (terminal event) untuk
menghitung waktu penyelesaian tercepat suatu kegiatan (EF), waktu tercepat
terjadinya kegiatan (ES) dan saat paling cepat dimulainya suatu peristiwa (E)

2. Hitungan Mundur
Dimulai dari Finish menuju Start untuk mengidentifikasi saat paling lambat
terjadinya suatu kegiatan (LF), waktu paling lambat terjadinya suatu kegiatan
(LS) dan saat paling lambat suatu peristiwa terjadi (L).

Apabila kedua perhitungan tersebut telah selesai maka dapat diperoleh nilai
Slack atau Float yang merupakan sejumlah kelonggaran waktu dan elastisitas dalam
sebuah jaringan kerja. Dimana, terdapat dua macam jenis Slack yaitu Total Slack dan
Free Slack. Untuk melakukan perhitungan maju dan mundur maka lingkaran atau
event dibagi menjadi tiga bagian yaitu:
Ir. R. IIM TAKWIM, ST., MM., IPM., ASEAN.Eng

Aktv. Yg mendahului Waktu Ilustrasi 1


A 2
3
B A 5 B D
A (5) (6) F
C A 3 1 2 5 6
D B 6 (2) C E (3)
(3) (4)
E C 4 4
F D,E 3
Hitunglah Jumlah waktu penyelesaian proyek dan Total Slack-nya!
Jawaban

A. Perhitungan Maju

Aturan Pertama
Kecuali kegiatan awal, maka suatu kegiatan baru dapat dimulai bila kegiatan yang
mendahuluinya (predecessor) telah selesai.
E(1) = 0

Aturan Kedua
Waktu selesai paling awal suatu kegiatan sama dengan waktu mulai paling awal,
ditambah dengan kurun waktu kegiatan yang mendahuluinya.
EF(i-j) = ES(i-j) + t (i-j)
Maka : EF(1-2) = ES(1-2) + D = 0 + 2 = 2
EF(2-3) = ES(2-3) + D = 2 + 5 = 7
EF(2-4) = ES(2-4) + D = 2 + 3 = 5
EF(3-5) = ES(3-5) + D = 7 + 6 = 13
EF(4-5) = ES(4-5) + D = 5 + 4 = 9
Ir. R. IIM TAKWIM, ST., MM., IPM., ASEAN.Eng

X X
Aktv. Yg mendahului Waktu 4 4
A 2 Y Y
B A 5
C A 3
D B 6
E C 4
F D,E 3
7
D(6)
7 3 4
13 16
2 B(5) 7
7 13 F(3) 16
2 54 64
0 A(2) 2 13 16
14 24 C(3) E(4)
0 2 9 13
0 5
6 4 4
9 9
5
Ir. R. IIM TAKWIM, ST., MM., IPM., ASEAN.Eng

AKTV. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 BIAYA
A 20
B 50
D 60
F 30
C 30
E 40

ALOKASI
BIAYA /BLN 10 10 20 20 20 20 20 20 20 10 10 10 10 10 10 10 230
10 20 40 60 80 100 120 140 160 170 180 190 200 210 220 230
Ir. R. IIM TAKWIM, ST., MM., IPM., ASEAN.Eng

AKTV. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 BIAYA
A 20
B 50
D 60
F 30
C 30
E 40

ALOKASI
BIAYA /BLN 10 10 20 20 20 20 20 20 20 10 10 10 10 10 10 10 230
10 20 40 60 80 100 120 140 160 170 180 190 200 210 220 230

230 X
BIAYA

190 X

140 X

60 X

I II III IV
WAKTU
Ir. R. IIM TAKWIM, ST., MM., IPM., ASEAN.Eng

Aturan Ketiga Tabel 1 Hasil Perhitungan Maju untuk Mendapatkan EF


Bila suatu kegiatan memiliki dua atau lebih kegiatan-kegiatan terdahulu yang
menggabung, maka waktu mulai paling awal (ES) kegiatan tersebut adalah sama
Kegiatan PALING AWAL
dengan waktu selesai paling awal (EF) yang terbesar dari kegiatan terdahulu. Kurun Waktu (Hari)
Mulai Selesai
i j t
Misalnya: (ES) (EF)
(1) (2) (3) (4) (5)
a
1 2 2 0 2
2 3 5 2 7
b d
2 4 3 2 5
3 5 6 7 13
c
4 5 4 5 9
5 6 3 13 16
Bila EF(c) > EF(b) > EF(a), maka ES(d) = EF(c) Dari perhitungan pada tabel di atas diperoleh waktu penyelesaian proyek
Maka: EF(5-6) = EF(4-5) + D = 13 + 3 = 16 adalah selama 16 minggu
Ir. R. IIM TAKWIM, ST., MM., IPM., ASEAN.Eng

A. Perhitungan Mundur

Aturan Keempat
Waktu mulai paling akhir suatu kegiatan sama dengan waktu selesai paling akhir
dikurangi kurun waktu berlangsungnya kegiatan yang bersangkutan.
LS(i-j) = LF(i-j) – t
Maka LS(5-6) = EF(5-6) – D = 16 – 3 = 13
LS(4-5) = EF(4-5) – D = 13 – 4 = 9
LS(3-5) = EF(3-5) – D = 13 – 6 = 7
LS(2-4) = EF(2-4) – D = 9 – 3 = 6
LS(2-3) = EF(2-3) – D = 7 – 5 = 2

Aturan Kelima
Apabila suatu kegiatan terpecah menjadi 2 kegiatan atau lebih, maka waktu paling
akhir (LF) kegiatan tersebut sama dengan waktu mulai paling akhir (LS) kegiatan
berikutnya yang terkecil.
b

a c

Jika LS(b) < LS(c) < LS(d) maka LF(a) = LS(b)


Sehingga: LF(1-2) = LS(2-3) = 2 dan LS(1-2) = EF(1-2) – D = 2 – 2 = 0
Ir. R. IIM TAKWIM, ST., MM., IPM., ASEAN.Eng

Tabel 2. Hasil Perhitungan Mundur untuk mendapatkan LF

KEGIATAN KURUN PALING AWAL PALING AKHIR


WAKTU MULAI SELESAI MULAI SELESAI
i J
(t) (ES) (EF) (LS) (LF)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
1 2 2 0 2 0 2
2 3 5 2 7 2 7
2 4 3 2 5 6 9
3 5 6 7 13 7 13
4 5 4 5 9 9 13
5 6 3 13 16 13 16
Ir. R. IIM TAKWIM, ST., MM., IPM., ASEAN.Eng

A. Perhitungan Slack atau Float

Aturan Keenam
Slack Time atau Total Slack (TS) = LS – ES atau LF – EF
Tabel 3. Hasil Perhitungan Slack

KEGIATAN KURUN AWAL AKHIR TOTAL


WAKTU SLACK
i j (ES) (EF) (LS) (LF)
(t) (TS)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
1 2 2 0 2 0 2 0
2 3 5 2 7 2 7 0
2 4 3 2 5 6 9 4
3 5 6 7 13 7 13 0
4 5 4 5 9 9 13 4
5 6 3 13 16 13 16 0
Ir. R. IIM TAKWIM, ST., MM., IPM., ASEAN.Eng

LATIHAN
MEMBUAT DIAGRAM NETWORK
NO AKTIVITAS AKTIVITAS YANG DURASI BUDGET Ir. R. IIM TAKWIM, ST., MM., IPM., ASEAN.Eng
MENDAHULUI WAKTU
(JUTA)
(BULAN)
1 A 2 2
2 B A 4 5
3 C B 6 6
4 D B 3 5
5 E C 5 4
6 F 4

12
12 E(5)
C(6) 4 4
12 12 17
2 6 6
A(2) B(4) 6 4
0 2 17
1 24 34 5 4
0 0 2 6 17
2 9
14
13 4
D(3)

F(4)
Ir. R. IIM TAKWIM, ST., MM., IPM., ASEAN.Eng

GANTT CHART /SCHEDULE PROJECT

AKTV. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
Ir. R. IIM TAKWIM, ST., MM., IPM., ASEAN.Eng
Contoh kasus
Ir. R. IIM TAKWIM, ST., MM., IPM., ASEAN.Eng

Kode Waktu Kegiatan


Deskripsi Kegiatan (minggu) Mendahului
Kegiatan
A Mendesain Notebook 21 -
B Membuat Prototype 5 A
C Mengevaluasi peralatan 7 A
D Uji Prototype 2 B
Menulis laporan evaluasi
E 5 C,D
peralatan
Menulis laporan mengenai metode
F yang digunakan 8 C,D

G Menulis final report 2 E, F

DIAGRAM NETWORK DAN HITUNG MAJU


Ir. R. IIM TAKWIM, ST., MM., IPM., ASEAN.Eng
DIAGRAM NETWORK DAN HITUNG MAJU

DIAGRAM NETWORK DAN HITUNG MUNDUR


• CONTOH KASUS
AKTIVITAS AKTIVITAS YANG MENDAHULUI WAKTU Ir. R. IIM TAKWIM, ST., MM., IPM., ASEAN.Eng
A 5
B 7
C 3
D B 5
E 9
F A, C, D 6
G A, C, D 5
H F 4

7 18 H(4)
24 54
B(7) 7 18 LINTASAN KRITIS NYA
D(5) 12 B; D ; F; H
F(6)
22 BULAN
0 A(5) 5 12 22
1 44 64
0 12 G(6) 22
16 18
C(3)
3
9
3
3
34
12

E(9)
Ir. R. IIM TAKWIM, ST., MM., IPM., ASEAN.Eng

AKTV. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16

B(7) 1 1 1 1 1 1 1
D(5) 1 1 1 1 1
F 1 1 1 1
H
A(5) 1 1 1 1 1
C(3) 1 1 1
E(9) 1 1 1 1 1 1 1 1 1
G
4 4 4 3 3 2 2 2 2

Anda mungkin juga menyukai