Anda di halaman 1dari 1

Mohon izin untuk menanggapi pertanyaan tersebut

1. Faktor-faktor yang mempengaruhi pola konsumsi pangan adalah sebagai berikut:


- Pendapatan
Tingkat pendapatan masyarakat secara langsung maupun tidak langsung akan berpengaruh
terhadap jenis-jenis pangan dan pola makan masyarakat. Semakin tinggi tingkat pendapatan
masyarakat maka pengeluaran untuk kebutuhan pangan semakin rendah dibandingkan dengan
pengeluaran untuk produk-produk non pangan.
- Harga barang dan jasa
Semakin mahal harga suatu barang atau jasa maka akan semakin sedikit jumlah barang yang
dikonsumsi. Misalnya tidak semua orang bisa memiliki barang-barang mewah seharga milyaran
rupiah, sehingga hanya orang-orang kaya raya saja yang mampu membelinya.
- Barang pengganti
Apabila terdapat barang yang dapat menggantikan fungsi suatu barang yang dibutuhkan oleh
seseorang dengan harga yang lebih murah, maka barang tersebut dapat mempengaruhi tingkat
konsumsi seseorang.
- Tingkat pendidikan
Semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang maka semakin banyak barang atau jasa yang
dikonsumsi. Pada umumnya seseorang yang memiliki tingkat pendidikan yang lebih tinggi maka
akan lebih mudah dalam meraih kesuksesan dan memiliki pendapatan lebih besar sehingga
konsumsinya juga meningkat.
- Selera
Apabila masyarakat memiliki selera yang meningkat maka akan meningkat pula konsumsinya,
begitu juga sebaliknya. Misalnya seseorang yang ingin berpenampilan menarik, tentu akan
membutuhkan pakaian dan aksesoris yang lebih bagus.

2. Diversifikasi konsumsi pangan memiliki peranan yang sangat penting dalam upaya untuk
meningkatkan perbaikan gizi serta untuk mendapatkan manusia yang berkualitas dengan
mengkonsumsi banyak jenis zat gizi yang terdapat pada berbagai jenis makanan. Diversifikasi
pangan dapat meningkatkan konsumsi berbagai antioksidan pangan, konsumsi serat, menurunkan
resiko hiperkolesterol, hipertensi dan penyakit jantung koroner. Oleh karena itu, diversifikasi pangan
menjadi salah satu cara mewujudkan ketahanan pangan. Dalam aspek makro, peranan diversifikasi
pangan dapat dijadikan sebagai instrumen kebijakan dalam mengurangi ketergantungan pada beras
sehingga diharapkan mampu meningkatkan ketahanan pangan nasional serta dapat dijadikan
sebagai instrumen peningkatan produktivitas kerja melalui perbaikan gizi masyarakat. Di Indonesia
kebijakan diversifikasi pangan tertuang dalam Peraturan Pemerintah No. 68 tahun 2002 tentang
Ketahanan Pangan demi mewujudkan swasembada beras dengan meminimalkan konsumsi beras.

Sumber : BMP PANG4224 Ekonomi Pangan, Modul 5


Sukesi K, Shinta A, 2011, Diversifikasi Pangan Sebagai Salah Satu Strategi Peningkatan Gizi
Berkualitas Di Kota Probolinggo, Fakultas Pertanian, Universitas Brawijaya.

Anda mungkin juga menyukai