Thickening agent adalah substansi hidrokoloid yang digunakan untuk memberikan konsistensi pada suatu sediaan agar diperoleh struktur yang lebih kental (meningkatkan viskositas) sehingga diharapkan akan lebih baik daya lekatnya.
2. Contoh Thickening Agent
Bahan-bahan yang umum ditambahkan sebagai pengental/ thickening agent yaitu polimer hidrifilik, baik yang berasal dari alam (natural polimer) seperti agar, selulosa, tragakan, pektin, natrium alginat; polimer semisintetik seperti metil selulosa, hidroksi etil selulosa, dan CMC Na; serta polimer sintetik seperti karbopol ( karbomer, karboksipolimetilen).
3. Mekanisme Kerja Thickening Agent
Apabila senyawa polimer/makromolekul (struktur kompleks) yang bersifat hidrofil/hidrokoloid didispersikan ke dalam air maka akan mengembang. Kemudian terjadi proses hidrasi molekul air melalui pembentukan ikatan hidrogen, dimana molekul-molekul air akan terjebak didalam struktur molekul kompleks tersebut dan akan terbentuk masa sediaan yang kaku/kenyal. Misalnya dalam proses pembuatan gel. Pada proses tersebut ada kemungkinan terjadinya sineresis, yaitu suatu peristiwa dimana terjadinya pemisahan fase cair akibat adanya kontraksi pada sistem gel selama masa pendiaman. Hal ini disebabkan karena adanya tekanan terhadap fase luar akibat interaksi yang besar oleh fase terdispersi yang mengakibatkan terpisahnya fase luar. Hal ini merupakan suatu ketidakstabilan secara termodinamika. Adanya pengaruh pH juga dapat menyebabkan terjadinya sineresis. pH rendah dimungkinkan dapat memberikan tekanan pada proses ionisasi pada senyawa golongan asam karboksilat. Selain itu juga dapat menghilangnya hidrasi air dan pembentukan intramolekuler.