Anda di halaman 1dari 9

Nama : Aulia Nissa

NIM : 40040118060018
Prodi : D3 Teknik Kimia 2018

Tugas Emulsifying Agent

1. Bagaimana pengaruh tegangan permukaan terhadap emulsi?


Bagaimana cara mengatasinya?
Tegangan yang terjadi pada permukaan tersebut dinamakan tegangan
permukaan. Dengan cara yang sama dapat dijelaskan terjadinya perbedaan
tegangan bidang batas dua cairan yang tidak dapat bercampur. Tegangan
yang terjadi antara dua cairan tersebut dinamakan tegangan bidang batas.
Semakin tinggi perbedaan tegangan yang terjadi pada bidang
mengakibatkan antara kedua zat cair itu semakin susah untuk bercampur.
Dalam emulsi tegangan antar muka mempengaruhi terjadinya emulsi,
semakin kecil tegangan antar muka semakin besar emulsi itu terjadi.
Cara mengatasi nya: Dengan penambahan emulgator akan
menurunkan dan menghilangkan tegangan permukaan yang terjadi pada
bidang batas sehingga antara kedua zat cair tersebut akan mudah
bercampur.Stabilitas emulsi dapat dipertahankan dengan penambahan zat
yang ketiga yang disebut dengan emulgator (emulsifying agent).
[ CITATION Nas18 \l 14345 ]

2. Definisi dan Penjelasan Mengenai :


a) Gum Arabic
Gum arab dapat meningkatkan stabilitas dengan peningkatan
viskositas. Jenis pengental ini juga tahan panas pada proses yang
menggunakan panas namun lebih baik jika panasnya dikontrol untuk
mempersingkat waktu pemanasan, mengingat gum arab dapat
terdegradasi secara perlahan-lahan dan kekurangan efisiensi emulsifikasi
dan viskositas. Menurut Alinkolis (1989), gum arab dapat digunakan
untuk pengikatan flavor, bahan pengental, pembentuk lapisan tipis dan
pemantap emulsi. Gum arab akan membentuk larutan yang tidak begitu
kental dan tidak membentuk gel pada kepekatan yang biasa digunakan
(paling tinggi 50%). Viskositas akan meningkat sebanding dengan
peningkatan konsentrasi (Tranggono dkk, 1991).
Gum arab mempunyai gugus arabinogalactan protein (AGP) dan
glikoprotein (GP) yang berperan sebagai pengemulsi dan pengental
(Gaonkar,1995). Hui (1992) menambahkan bahwa gum arab merupakan
bahan pengental emulsi yang efektif karena kemampuannya melindungi
koloid dan sering digunakan pada pembuatan roti. Gum arab memiliki
keunikan karena kelarutannya yang tinggi dan viskositasnya rendah.

(Widianto,2013)

b) Maltodextrin DE 11
Maltodekstrin dibuat dari proses hidrolisis oleh enzim atau asam dari
pati tapioka, jagung, gandum, kentang atau beras. Rumus umumnya
adalah [(C6H10O5)nH2O)]. Pemanfaatan maltodekstrin dalam produk
pangan di antaranya pada produk roti yang digunakan sebagai pengganti
gula atau lemak; pada produk pangan beku untuk mengikat air, sehingga
dapat mempertahankan produk pangan beku selama penyimpanan; untuk
pangan rendah kalori; untuk melembutkan dan pengental; dan sebagai
filler dalam produk susu bubuk.
(Ghifari, 2019)

c) Cyclodextrin alpha
Siklodekstrin termasuk dari golongan oligosakarida siklik yang
terdiri dari subunit glukopiranosa terikat pada α-(1,4). Senyawa ini
memiliki struktur supramolekul yang bisa bereaksi secara kimia dengan
melibatkan interaksi intramolekul seperti ikatan kovalen, ion atau radikal.
Mayoritas semua reaksi ini berjenis ‘host-guest’. Dibandingkan dengan
semua host dari supramolekul yang disebutkan di atas, siklodekstrin
menjadi yang terpenting. Karena memiliki kemampuan dalam
membentuk inklusi kompleks dan sifat-sifat kompleksnya dapat
dimodifikasi secara signifikan.
Siklodekstrin murni dihasilkan dari degradasi starch oleh
cycloglycosyl transferase amylases (CGTases) yang diproduksi oleh
variasi bacili, di antaranya Bacillus macerans dan Bacillus circulans.
Dalam industri makanan dan minuman, siklodekstrin digunakan sebagai
zat tambahan yang mampu memodifikasi aktivitas kimiawi suatu
molekul dengan proteksi suatu gugus tertentu, sebagai penstabil emulsi,
menutup bau dan rasa dari bahan makanan serta dapat mengurangi kadar
kolesterol.
(Merbhawani,2019)
d) Cyclodextrin beta
Siklodekstrin merupakan oligosakarida berbentuk siklis yang
tersusun atas beberapa unit glukosa dengan ikatan α-1,4. Senyawa
tersebut dapat dihasilkan dari degradasi pati secara enzimatis dengan
menggunakan siklodekstrin glikosil-transferase (CGTase). Berdasarkan
jumlah unit glukosanya, siklodekstrin dibagi menjadi tiga bentuk yaitu α-
siklodekstrin yang terdiri dari 6 unit glukosa, β-siklodekstrin 7 unit
glukosa dan ɣ-siklodekstrin 8 unit glukosa.
Salah satu jenis siklodekstrin alami yang digunakan untuk
meningkatkan kelarutan senyawa aktif yang sukar larut dalam air yaitu β-
siklodekstrin. Penggunaan senyawa tersebut dalam sediaan parenteral
dapat menimbulkan efek nefrotoksis dan hemolisis terhadap eritrosit
manusia. β-siklodekstrin banyak digunakan dalam formulasi sediaan
tablet dan kapsul karena β-siklodekstrin aman digunakan per oral.

(Merbhawani,2019)
e) Cyclodextrin gama
Fungsi dari Ganna siklodekstrin ini adalah dalam bidang kimia, gamma j-
siklodekstrin bisa berfungsi sebagai emulgator dan kualitas improver
kosmetik produksi. Bisa juga digunakan dalam pasta gigi dan gigi
powder sebagai deodoran dan bahan pengawet.
Sedangkan dalam bidang makanan, gamma j-siklodekstrin bisa untuk :
Sebuah cover dan menghilangkan bau aneh; Memperbaiki dan
meningkatkan makanan struktur organisasi; Meringankan dan
menghapus pahit dan astringent;Anti oksidasi;

Gamma j-siklodekstrin adalah berbentuk cincin molekul terdiri dari


delapan unit Glukosa dihubungkan oleh alpha-1, 4-obligasi. Kelarutan
tingkat gamma j-siklodekstrin di air adalah 23.2g/100 ml pada suhu 25
°C, yang lebih tinggi dari alpha j-siklodekstrin dan beta j-siklodekstrin,
dan digunakan untuk memungkinkan pembentukan inklusi kompleks
dengan lebih besar molekul.

(Jayanudin, 2013)

f) Polyetilen glycol (PEG)


PEG (polietilen glikol) merupakan salah satu jenis bahan pembawa
yang sering digunakan sebagai bahan tambahan dalam suatu formulasi
untuk meningkatkan pelarutan obat yang sukar larut.
Fungsi : emulsifying agent, peningkat penetrasi, agen pensolubilisasi,
pembasah
Penggunaan : Surfaktan nonionic untuk sediaan topikal, terutama emulsi
A/M dan M/A dan stabilisasi mikroemulsi dan multiple emulsi.
Deskripsi: Tidak berwarna, putih, krem atau kuning pucat dengan bau
lemah.
Stabilitas:
- Stabil dalam kondisi asam kuat atau basa kuat.
- Adanya elektrolit kuat mempengaruhi stabilitas fisik emulsi.
- Pada penyimpanan, dapat terjadi autooksidasi menghasilkan peroksida
dengan peningkatan keasaman.
- Perlu penambahan antioksidan. Dapat digunakan kombinasi 0,01%
BHA dan 0,005% asam sitrat.
- Simpan dalam wadah kedap udara, pada tempat sejuk dan kering.

(Fadhli,2016)

g) Tween 20

Memiliki Fungsi: emulgator, surfaktan nonionik, agen pensolubilisasi,


pembasah serta Memiliki Deskripsi: Polysorbat mempunyai bau yang
khas dan hangat, rasa agak pahit. Polysorbat 20: cairan berminyak warna
kuning

Tween 20 memiliki sifat larut dalam etan dan air tetapi tidak larut dalam
minyak mineral dan minyak tambahan. Tingkat keamanan dari
Polysorbat 20: Toksisitas sedang melalui rute IP dan IV, pencernaan.
Iritasi kulit.

Stabilitas:

- Polysorbat stabil terhadap elektrolit dan asam lemah dan basa lemah,
saponifikasi terjadi dengan asam kuat dan basa kuat.

- Ester asam oleat sensitif terhadap oksidasi.

- Polysorbat bersifat higroskopik

- Penyimpanan lama dapat membentuk peroksida

- Polysorbat harus disimpan dalam wadah tertutup rapat, terlindung dari


cahaya dalam tempat sejuk dan kering
(Fadhli,2016)

h) Tween 80
Tween 80 merupakan emulgator nonionik yang memiliki
keseimbangan lipofilik dan hidrofilik bersifat tidak toksik, tidak iritatif,
memiliki potensi yang rendah untuk menyebabkan reaksi
hipersensitivitas serta stabil terhadap asam lemah dan basa lemah.
Tween 80 digunakan dalam berbagai produksi sediaan farmasetikal
sebagai peningkat permeabilitas membran fosfolipid, yang menyebabkan
pemecahan senyawa dengan massa molekul rendah. Interaksi antara
Tween 80 dan membran menyebabkan hancurnya membran epidermal.
Secara spesifik, Tween 80 meningkatkan permeabilitas retikulum
sarkoplasma
Deskripsi: Polysorbat mempunyai bau yang khas dan hangat, rasa agak
pahit.. Polysorbat 80: cairan berminyak warna kuning.
Inkompatibilitas: Perubahan warna dan atau presipitasi muncul dengan
berbagai senyawa, terutama fenol, tannin, tar. Aktivitas antimikroba
paraben berkurang dengan adanya polysorbat.
(Fadhli,2016)

i) Micelle
Misel merupakan suatu yang dihasilkan dari penggabungan
(agregasi) dari ion-ion surfaktan yang merupakan zat aktif permukaan .
Misel terdiri dari beberapa jenis. Sabun, alkil sulfat dan alkil sulfonat
termasuk misel anion, garam amina termasuk misel kation sedangkan
polietilena termasuk misel non ionik. Kenaikan temperatur dapat
menaikkan konsentrasi kritis misel (KKM).
Misel yang paling kecil menghasilkan emulsi yang paling baik tetapi
ada batas-batas tertentu suatu emulgator yang dikenal dengan nama ;
Critical Micelle Concentration ( CMC ) yakni suatu titik / saat dimana
konsentrasi surfaktan cukup untuk membentuk misel dalam emulsi. Jika
suhu dinaikkan, misel akan pecah, tetes minyak akan membesar. Dalam
kosmetik sering dilakukan inverse untuk tipe w/o dimana air dimasukkan
ke dalam fase minyak untuk memperoleh fase dalam yang halus dengan
diameter yang kecil.
(Muhammad Nurnisbah, 2013)

j) Liposome
Liposom merupakan partikel berbentuk vesikel yang dindingnya
tersusun atas molekul lipid (konstituen utamanya adalah fosfolipid) lapis
ganda yang membungkus kompartemen cairan didalamnya7,21,22.
Fosfolipid merupakan molekul yang memiliki kepala dan ekor. Bagian
kepala merupakan bagian yang bersifat hidrofilik atau menarik air.
Sedangkan bagian ekor merupakan bagian yang menolak air karena
terbuat dari hidrokarbon21,22. Saat membran fosfolipid terdispersi ke
dalam media cair, mereka dapat menyusun ulang dirinya sendiri menjadi
partikel kecil bentuk bulat yang didalamnya terdapat droplet cairan
dengan membran lapis ganda atau lapis tunggal. Inilah yang disebut
sebagai liposom. Vesikel yang terbentuk pun memiliki ukuran yang
beragam
Fungsinya sebagai pengantar obat, selain meningkatkan efektivitas
kerja obat dan biokompatibel, liposom juga melindungi jaringan yang
sehat dari pengaruh obat toksik. Kelebihan inilah yang membuat liposom
menjadi pilihan yang aman dan efektif dalam pemanfaatannya di dunia
medis
(Rahmi,2015)

3. Mengapa penggunaan surfaktan dalam bahan pangan


dikurangi/dihindari?
Surfaktan adalah suatu senyawa kimia yang bersifat ampipilik dimana
sifat hidrofilik dan hidrofobik ada dalam satu molekul surfaktan. Selain itu
surfaktan dapat juga diartikan sebagai bahan yang pada konsentrasi rendah
dalam suatu sistem mempunyai sifat terserap di atas permukaan (surface)
atau antar permukaan (interface) dari sistem dan mengubah energi bebas
permukaan atau antar permukaan hingga suatu tingkat yang teramati.
Surfaktan dari turunan minyak bumi dan gas alam ini dapat
menimbulkan pencemaran terhadap lingkungan, karena surfaktan ini
setelah digunakan akan menjadi limbah yang sukar teregradai. Disamping
itu, minyak bumi yang digunakan merupakan sumber bahan baku tidak
dapat diperbaharui. Karena hal itu sebaiknya penggunaan surfaktan dalam
bahan pangan dikurangi/dihindari.
Terkait efek pencemaran dari zat yang tidak dapat diperbaharui dan
tidak ramah lingkungan maka terdapat beberapa penelitian yang
membahas seputar produksi surfaktan dan penggunaan surfaktan alami
atau dapat disebut biosurfaktan.
(Nasrul,2018)
DAFTAR PUSTAKA

Fadhli,2016. Emulsifying Agent.


http://haiyulfadhli.blogspot.com/2016/02/emulsifying-agent.html?m=1
Ghifari, 2019. PEMBUATAN MALTODEKSTRIN DARI MODIFIKASI PATI
TALAS KIMPUL. https:http://repository.usahid.ac.id/45/1/SKRIPSI
%2520GHIFARI%2520RIEZKI%2520%25282014340005%2529.pdf&
Jayanudin, 2013 . Pengemusi atau emulsifier.
https://jdih.jakarta.go.id/himpunan/produk_download/dA
Merbhawani,2019. Bab II Tinjauan Pustaka.
http://eprints.poltekkesjogja.ac.id/1062/4/Chapter%25202.pdf&
Muhammad Nurnisbah, 2013.
EMULSI.http://muhammadnurnisba.blogspot.com/2014/07/emulsi.html?
m=1
Nasrul,2018. Surfaktan, Zat Penting di Bidang Farmasi.
https://www.gudangilmu.farmasetika.com/surfaktan-zat-penting-di-
bidang-farmasi/amp/
Rahmi,2015. spo nanopartikel kosmetik.
http://akademikpsf.staff.ub.ac.id/files/2015/01/SPO-NANOPARTIKEL-
KOSMETIK.pdf&v
Wathoni. 2018. Hal penting yang perlu diperhatikan untuk obat berbentuk
emulsi. Https://gudangilmu.farmasertika.com
Widianto,2013. Gum Arab .
https://www.google.com/amp/s/lordbroken.wordpress.com/2012/12/25/gu
m-arab/amp/

Anda mungkin juga menyukai