BAB I : PENDAHULUAN
Merupakan pendahuluan berisi latar belakang masalah,
identifikasi masalah, batasan masalah, rumusan masalah, tujuan
dan kegunaan penelitian, dan sistematika penulisan.
BAB II : TINJAUAN PUSTAKA
Bab ini berisi kajian teori, Kajian Terdahulu, dan Kerangka Pikir
BAB III : METODOLOGI PENELITIAN
Bab ini berisikan mengenai jenis dan pendekatan penelitian, lokasi
dan waktu penelitian, sumber data, informan penelitian, teknik
pengumpulan data, validitas data, dan teknik analisis data.
BAB IV : GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
Bab ini berisikan mengenai gambaran umum (Subyek
penelitian) di Pengadilan Agama Klas 1-A Pekanbaru Riau.
BAB V : PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS DATA
Bab ini berisikan mengenai hasil penelitian dan pembahasan
Pelaksanaan Layanan Mediasi Dalam Perselisihan Rumah Tangga
Di Pengadilan Agama Klas 1-A Pekanbaru Riau.
1. Istri menuduh suami atas dasar bahwa suami sering memberi
prioritas bantuan kepada saudara kandung sang suami tanpa
sepengetahuan istri.
2. Istri merasa bahwa suami lebih cenderung peduli terhadap
saudara yang selama ini sering dinyatakan mengganggu
Rumah Tangga mereka, daripada memprioritaskan kepada
anak-istri.
3. Istri menegur sang suami dengan ucapan amarah sebagai
bentuk ekspresi kekecewaan sang istri kepada sikap suami
yang terkesan “cuek” kepada anak-istri.
4. Suami langsung melampiaskan kata penalakan terhadap istri
sehingga memperkeruh suasana yang semula hanyalah emosi
biasa.
5. Istri pun bersedia menjadi pihak tergugat atas tindakan suami
yang ingin menalak istri.
6. Istri menyetujui ucapan suami atas dasar kekecewaan pada
suami.
BAB VI : PENUTUP
Bab ini merupakan bab penutup yang berisikan tentang :
a. Kesimpulan
Pelaku ternyata merupakan pihak dari keluarga yang bersangkutan,
yakni seorang ayah dinyatakan sebagai seorang terdakwa. Istri
sebagai pihak yang menggugat perceraian tersebut tentu pihak
penyelidikan wajib menyatakan bahwa kedua belah pihak dinyatakan
cerai atas dugaan bahwa pihak yang bersangkutan sudah menyatakan
mengakui bahwa tindakan tersebut atas dasar bahwa tergugat tidak
dapat melanjutkan sebagai seorang kepala Rumah Tangga.
b. Saran
Sebaiknya, kedua belah pihak membuat sebuah perjanjian
terlebih dahulu atas dasar sebagai perlindungan diri dalam
menyelesaikan kasus sengketa Rumah Tangga, dan apabila
permasalah itu tidaklah harus melibatkan pihak ketiga, maka sang
suami dan juga pihak tergugat istri wajib membicarakan bersama
dengan sikap relastis, dan mengandung asas kekeluargaan.
C. Sumber Referensi
- Paduan penyelesaian arbitase masalah Rumah Tangga
www.hukumonline.com
- Hukum Perdata untuk Rumah Tangga hal.102
- Penyelesaian sengketa individu skala kecil.hal 34.