Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

PENGANTAR ILMU EKONOMI

DOSEN PEMBIMBING:

Juhaeti, SE, MM

Nama Anggota:

Anggra Baerudin (181063003)

Desi Nurhayati (181063002)

Euis Nurjanah (181065012)

Isma Apriyani (181063009)

Mega Fajar A (181063005)

Nur Rahmah Jayanti (181063006)

Ricky Julyus (181065014)

UNIVERSITAS DIRGANTARA MARSEKAL SURYADARMA

FAKULTAS EKONOMI

JURUSAN AKUNTANSI

2018/2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas semua limpahan rahmat dan
karunianya sehingga makalah ini dapat selesai. Tidak lupa kami mengucapkan begitu banyak
terimakasih untuk Ibu Juhaeti, SE. MM selaku dosen mata kuliah Pengantar Ilmu Ekonomi
Unsurya yang telah menyerahkan kepercayaannya kepada kami guna menyelesaikan
makalah ini

Dan kita semua berharap semoga makalah ini mampu menambah pengalaman serta
ilmu bagi para pembaca. Sehingga untuk ke depannya sanggup memperbaiki bentuk
maupun tingkatkan isikan makalah sehingga menjadi makalah yang miliki wawasan yang
luas dan lebih baik lagi.

Karena keterbatasan ilmu maupun pengalaman kami, Kami percaya tetap banyak
kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu kami sangat berharap saran dan kritik yang
membangun berasal dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Jakarta, Oktober 2018

. Penyusun

i
DAFTAR ISI
Kata Pengantar.................................................................................................................. ii

Daftar isi............................................................................................................................ iii

BAB 6 TEORI BIAYA PRODUKSI........................................................................................... 1

1. Pengertian Biaya Produksi................................................................................. 1


2. Jenis-jenis biaya produksi................................................................................... 1
3. Faktor Faktor Produksi....................................................................................... 3

BAB 7 MEMAKSIMUMKAN LABA....................................................................................... 4

1. Pengertian Laba................................................................................................. 4
2. Pengertian memaksimalkan laba..................................................................... 5
3. Tujuan perusahaan dalam memaksimalkan keuntungan(laba)....................... 6

BAB 8 PASAR PERSAINGAN SEMPURNA........................................................................... 7

1. Pengertian Pasar Persaingan Sempurna........................................................... 7


2. Ciri-ciri Pasar Persaingan Sempurna................................................................. 7
3. Laba maksimum dalam Pasar Persaingan Sempurna........................................ 7
4. Kelebihan dan kekurangan Pasar Persaingan Sempurna................................... 7
5. Peranan Pasar Persaingan Sempurna............................................................... 8

BAB 9 PASAR MONOPOLI..................................................................................................... 9

1. Pengertian Monopoli.......................................................................................... 9
2. Ciri-ciri Pasar Monopoli...................................................................................... 9
3. Jenis-jenis Pasar Monopoli berdasarkan penyebabnya...................................... 10
4. Monopoli yang tidak dilarang............................................................................. 11
5. Kelemahan,kelebihan,dan pemecahan Pasar Monopoli.................................... 11

BAB 10 PASAR PERSAINGAN MONOPOLISTIK....................................................................... 13

1. Pengertian Pasar Monopolistik........................................................................... 13


2. Ciri-ciri Pasar Monopolistik................................................................................. 13
3. Kelebihan dan kekurangan Pasar Monopolistik................................................. 14

DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................. 16

ii
BAB 6
TEORI BIAYA PRODUKSI

1. Pengertian Biaya Produksi


Biaya produksi adalah beban yang harus ditanggung oleh produsen dalam bentuk
uang untuk menghasilkan suatu barang / jasa.

Biaya produksi dapat meliputi unsur-unsur sebagai berikut:

a. Bahan baku atau bahan dasar termasuk bahan


setengah jadi.
b. Bahan-bahan pembantu atau penolong
c. Upah tenaga kerja dari tenaga kerja kuli hingga direktur.
d. Penyusutan peralatan produksi.
e. Uang modal, sewa.
f. Biaya penunjang seperti biaya angkut, biaya administrasi, pemeliharaan,
biaya listrik, biaya keamanan dan asuransi
g. Biaya pemasaran seperti biaya iklan
h. Pajak

2. Jenis-jenis Biaya Produksi


Biaya produksi membentuk harga pokok produksi yang digunakan untuk menghitung
harga pokok produk jadi dan harga pokok produk pada akhir periode akuntansi masih dalam
proses. Biaya produksi digolongkan dalam tiga jenis yang juga merupakan elemen-elemen
utama dari biaya produksi, meliputi:
a. Biaya bahan baku (direct material cost)
Merupakan bahan secara langsung digunakan dalam produksi untuk mewujudkan suatu
macam produk jadi yang siap untuk dipasarkan.
b. Biaya tenaga kerja langsung (direct labour cost)
Merupakan biaya-biaya bagi para tenaga kerja langsung ditempatkan dan didayagunakan
dalam menangani kegiatan-kegiatan proses produk jadi secara langsung diterjunkan dalam
kegiatan produksi menangani segala peralatan produksi dan usaha itu dapat terwujud.

1
c. Biaya overhead pabrik (factory overhead cost)
Umumnya didefinisikan sebagai bahan tidak langsung, tenaga kerja tidak langsung dan biaya
pabrik lainnya, seperti ; biaya pemeliharaan pabrik, yang tidak secara mudah didefinisikan
atau dibebankan pada suatu pekerjaan.

Biaya produksi dapat dibagi menjadi dua, yaitu:


1. Biaya Eksplisit
Biaya Eksplisit ialah biaya yang nyata-nyata dikeluarkan dalam memperoleh faktor
produksi (nilai dan semua input yang dibeli untuk produksi). Pembayarannya berupa uang
untuk mendapatkan faktor-faktor produksi dan bahan mentah yang dibutuhkan perusahaan.
Contoh: biaya tenaga kerja, sewa gedung, dll.
2. Biaya Implisit
Biaya implisit disebut juga imputed cost (ongkos tersembunyi), ialah taksiran biaya
atas faktor produksi yang dimiliki sendiri oleh perusahaan dan ikut digunakan dalam proses
produksi yang dimiliki oleh perusahaan. Contoh: Penggunaan gedung milik perusahaan
sendiri.

Macam - macam Biaya:


1. Biaya produksi
Biaya produksi adalah biaya yang berhubungan langsung dengan produksi produk
tertentu. Biaya produksi terdiri atas biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan
biaya overhead pabrik.
2. Biaya administrasi
Biaya administrasi adalah biaya yang terjadi dalam rangka pengarahan,
pengendalian, dan pengoperasian perusahaan.
3. Biaya pemasaran
Biaya pemasaran adalah biaya yang terjadi dalam rangka promosi suatu produk.
4. Biaya keuangan
Biaya keuangan adalah biaya yang berhubungan dengan perolehan dana untuk
operasi perusahaan, misalnya biaya bunga.

2
Teori Biaya produksi menurut jangka waktunya, dibedakan menjadi 2 yakni :

1. Biaya Produksi Jangka Pendek


yaitu jangka waktu dimana sebagian faktor produksi tidak dapat di tambah
jumlahnya. Dalam biaya produksi jangka pendek ditinjau dari hubungannya dengan produksi di bagi
mejadi 2 yaitu:
Ø Dalam hubungannya dengan tujuan biaya :
a. Biaya Langsung (Direct Cost)
Biaya Langsung merupakan biaya-biaya yang dapat diidentifikasi secara langsung
pada suatu proses tertentu ataupun output tertentu. Sebagai contoh adalah biaya bahan baku
langsung dan tenaga kerja yang dibutuhkan oleh perusahaan. Begitu juga dengan supervise, listrik,
dan biaya overhead lainnya yang dapat langsung ditelusuri pada departemen tertentu.
b. Biaya Tidak Langsung (Indirect Cost)
Biaya Tidak Langsung merupakan biaya-biaya yang tidak dapat diidentifikasi secara
langsung pada suatu proses tertentu atau output tertentu, misalnya biaya lampu penerangan dan Air
Conditioning pada suatu fasilitas.

2. Biaya Produksi Jangka Panjang


yaitu jangka waktu dimana semua faktor produksi dapat mengalami
perubahan. Dalam jangka panjang perusahaan dapat menambah semua faktor produksi atau input
yang akan digunakan. Oleh karena itu, biaya produksi tidak perlu lagi dibedakan dengan biaya tetap
dan biaya berubah. Dalam jangka panjang semua biaya adalah variabel. Karena itu biaya yang
relevan dalam jangka panjang adalah biaya total, biaya variabel, biaya rata-rata dan biaya marjinal.
Perubahan biaya total adalah sama dengan perubahan biaya variabel dan sama dengan biaya
marjinal.
Cara meminimumkan biaya dalam jangka panjang dapat memperluas
kapasitas produksinya, ia harus menentukan besarnya kapasitas pabrik (plan size) yang akan
meminimumkan biaya produksi dalam analisis ekonomi kapasitas pabrik dapat digambarkan kurva
biaya rata-rata. (AC). Sehingga analisis mengenai bagaimana produsen menganalisis kegiatan
produksinya dalam usaha meminimumkan biaya dapat dilakukan dengan memperhatikan kurva AC
untuk kapasitas yang berbeda-beda.

Faktor yang akan menentukan kapasitas produksi yang digunakan yaitu


tingkat produksi yang akan dicapaiserta sifat dari pilihan kapasitas pabrik yang tersedia.

3. Faktor Faktor Produksi


Segala sesuatu yang dibutuhkan untuk memproduksi barang dan jasa. Faktor
Produksi yang bias digunakan dalam proses produksi yaitu:
-Sumber Daya Alam
-Sumber Daya Manusia (Tenaga Kerja Manusia)
-Sumber Daya Modal
-Sumber Daya Pengusaha

3
BAB 7
MEMAKSIMUMKAN LABA

1. Pengertian Laba
Laba atau Keuntungan Makna laba secara umum adalah kenaikan kemakmuran dalam suatu
periode yang dapat dinikmati (didistribusi atau ditarik) asalkan kemakmuran awal masih tetap
dipertahankan. Pengertian semacam ini didasarkan pada konsep pemertahanan kapital. Konsep ini
membedakan antara laba dan kapital. Kapital bermakna sebagai sediaan (stock) potensi jasa atau
kemakmuran sedangkan laba bermakna aliran (flow) kemakmuran. Dengan konsep
pemertahanan kapital dapat dibedakan antara kembalian atas investasi dan pengembalian
investasi serta antara transaksi operasi dan transaksi pemilik. Lebih lanjut, laba dapat
dipandang sebagai perubahan aset bersih sehingga berbagai dasar penilaian kapital dapat
diterapkan. Laba adalah kenaikan modal (aktiva bersih) yang berasal dari transaksi
sampingan atau transaksi yang jarang terjadi dari suatu badan usaha, dan dari semua
transaksi atau kejadian lain yang mempunyai badan usaha selama satu periode, kecuali yang
timbul dari pendapatan (revenue) atau investasi pemilik (Baridwan, 1992: 55).

Menurut Sunaryo keuntungan (laba) adalah selisih antara total pendapatan dengan total
biaya yang merupakan insentif bagi produsen untuk melakukan produksi. Keuntungan inilah yang
mengarahkan produsen untuk mengalokasikan sumber daya ke proses produksi tertentu. Pengertian
laba secara umum adalah selisih dari pendapatan di atas biaya-biayanya dalam jangka waktu
(periode) tertentu. Laba sering digunakan sebagai suatu dasar untuk pengenaan pajak, kebijakan
deviden, pedoman investasi serta pengambilan keputusan dan unsur prediksi (Harnanto, 2003: 444).

Dalam teori ekonomi juga dikenal adanya istilah laba, akan tetapi pengertian laba di dalam
teori ekonomi berbeda dengan pengertian laba menurut akuntansi. Dalam teori ekonomi, para
ekonom mengartikan laba sebagai suatu kenaikan dalam kekayaan perusahaan, sedangkan dalam
akuntansi, laba adalah perbedaan pendapatan yang direalisasi dari transaksi yang terjadi pada waktu
dibandingkan dengan biaya-biaya yang dikeluarkan pada periode tertentu (Harahap, 1997). Laba
atau rugi sering dimanfaatkan sebagai ukuran untuk menilai prestasi perusahaan atau sebagai dasar
ukuran penilaian yang lain, seperti laba per lembar saham.

Unsur-unsur yang menjadi bagian pembentuk laba adalah pendapatan dan biaya. Dengan
mengelompokkan unsur- unsur pendapatan dan biaya, akan dapat diperoleh hasil pengukuran laba
yang berbeda antara lain: laba kotor, laba operasional, laba sebelum pajak, dan laba bersih.

4
2. Pengertian memaksimalkan laba
Keuntungan (laba) merupakan tujuan utama suatu pengusaha dalam menjalankan usahanya.
Proses produksi dilaksanakan seefisien mungkin dengan tujuan untuk meningkatkan keuntungan.
Menurut Sunaryo keuntungan (laba) adalah selisih antaratotal pendapatan dengan total biaya, yang
merupakan insentif bagi produsen untuk melakukan produksi. Keuntungan inilah yang mengarahkan
produsen untuk mengalokasikan sumber daya ke proses produksi tertentu.

Laba atau profit dalam ilmu ekonomi murni didefinisikan sebagai peningkatan kekayaan
seseorang investor sebagai hasil penanam modalnya, setelah dikurangi biaya-biaya yang
berhubungan dengan penanaman modal tersebut (termasuk didalamnya, biaya kesempatan).
Keuntungan total merupakan penerimaan total (TR) dikurangi dengan biaya total (TC), Keuntungan
total akan mencapai maksimum apabila selisih positif antara TR dengan TC mencapai angka
terbesar. Secara sistematis laba dapat dirumuskan π=TR-TC, perusahaan dapat dikatakan
memperoleh keuntungan apabila selisihnya bernilai positif (π>0) dimana TR harus lebih besar dari
pada TC (TR-TC).

Tanpa diperoleh laba, perusahaan tidak dapat memenuhi tujuan lainnya yaitu pertumbuhan
yang terus-menerus (going concern) dan tanggung jawab sosial (corporate social responsibility).
Untuk menjamin agar perusahaan mampu menghasilkan laba, maka manajemen perusahaan harus
merencanakan dan mengendalikan 2 faktor penentu laba yaitu (1) pendapatan (2) biaya. ( Ellys
Delfrina Sipangkar,2008)

Sementara itu laba dalam akuntansi sendiri, didefinisikan sebagai selisih antara harga
penjualan dengan biaya produksi. Laba merupakan elemen yang paling menjadi perhatian pemakai
karena angka laba diharapkan cukup kaya untuk mempresentasi kinerja perusahaan secara
keseluruhan. Akan tetapi teori akuntansi sampai saat ini belum mencapai kemantapan dalam
pemaknaan dan pengukuran laba. Laba merupakan selisih antara penerimaan total dan biaya total.
Penerimaan total= jumlah yang diterima dari penjualan produk ( q x P ).

Untuk memaksimalkan laba yang diperoleh setiap perusahaan bisa dicapai melalui
bermacam-macam cara antara lain ialah melalui efisiensi di semua bidang, seperti produksi, sumber
daya manusia, maupun keuangan. Dalam teori ekonomi mikro, tujuan perusahaan adalah mencari
keuntungan secara teoritis laba adalah kompensasi atau resiko yang di tanggung oleh perusahaan,
semakin besar resiko semakin pula laba yang di peroleh.

Untuk bagian laba terdapat dua jenis laba yaitu laba bisnis ( pendapatan penjualan -biaya
exsfilisit dalam menjalankan bisnis), dan laba ekonomi (laba bisnis – biaya modal yang implisit dan
masukan lain yang disediakan pemilik dan pergunakan perusahaan). Eksplisit cost merupakan biaya
yang pengeluarannya ada bukti jelas contoh gaji, listrik,bbm, dan lain-lain sedangkan implisit cost
merupakn biaya yang tak terlihat jelas tetapi tetap harus diakomodir sebagai biaya.

Laba bisnis (Jj) = Total revenue (TR) – total cost eksplisit (TC eks)

Laba ekonomi = Total revenue ( TR) – Total cost eksplisit ( TCeks) – Total cost implisit (TCimp)

5
3. Tujuan perusahaan dalam memaksimalkan keuntungan (Laba)
Dalam teori ekonomi, pemisalan terpenting dalam menganalisis kegiatan perusahan adalah
“mereka akan melakukan kegiatan memproduksi sampai kepada tingkat dimana keuntungan mereka
mencapai jumlah yang maksimum”. Berdasarkan kepada pemisalan ini dapat ditunjukkan pada
tingkat kapasitas memproduksi yang bagaimana perusahaan akan menjalankan kegiatan usahanya.

Dalam praktek, pemaksimuman keuntungan bukanlah satu-satunya tujuan perusahaan. Ada


perusahaan yang menekan kepada volume penjualan dan ada pula yang memasukkan pertimbangan
politik dalam menentukan tingkat produksi yang akan di capai. Ada pula perusahaan yang lebih
menekankan kepada usaha untuk mengabdi kepentingan masyarakat dan kurang mementingkan
tujuan untuk mencari keuntungan yang maksimum. Memang beberapa tujuan yang di temui dalam
praktek tersebut memberikan dalam menganalisis kegiatan perusahaan. Tetapi, di samping
menyadari kenyataan tersebut, juga di ingat bahwa pada sebagian besar perusahaan, Intinya tujuan
terpenting adalah memaksimumkan keuntungan telah terbukti bahwa yang telah diberikan kepada
masyarakat telah memperoleh kesimpulan yang sesuai dengan kenyataan yang sebenarnya yaitu
untuk memaksimalkan laba.

Efisiensi di bidang keuangan memberikan pengaruh pada operasi perusahaan, sehingga akan
meningkatkan efisiensi operasional dan efisiensi investasi yang pada akhirnya akan dapat
meningkatkan laba perusahaan. Dengan menghasilkan laba, perusahaan dapat mempertahankan
pertumbuhan perusahaannya sehingga dapat bersaing dengan perusahaan lain kerena laba tersebut
dapat ditanam kembali dan digunakan untuk mempertahankan atau meningkatkan
pertumbuhannya. Seperti halnya industri lain, tiap industri juga bertujuan untuk memperoleh laba
guna mempertahankan kelangsungan hidupnya. Laba yang dihasilkan tidak terlepas dari beberapa
faktor antara lain jumlah hasil produksinya, modal, dan total upah tenaga kerja.

6
BAB 8
PASAR PERSAINGAN SEMPURNA
1.Pengertian Pasar Persaingan Sempurna
adalah suatu pasar yang pembeli dan penjualnya tidak dapat memengaruhi harga
karena harga dipasar benar benar merupakan hasil interaksi antara permintaan dan
penawaran.

2. Ciri-Ciri Pasar Persaingan Sempurna :


a. terdapat banyak pembeli tetapi mereka tidak mampu memengaruhi harga pasar.
b. terdapat banyak penjual tetapi mereka juga tidak mampu memngaruhi harga
pasar.
c. barang dan jasa yang diperjualkan belikan bersifat homogen.
d. adanya kebebasan untuk masuk keluar pasar
e. setiap pihak dapat mengetahui keadaan pasar.
f. adanya kebebasan untuk mengambil keputusan.

3. Laba maksimum dalam pasar persaingan sempurna.


a. penerimaan total adalah pendapatan yang diperoleh dari hasil penjualan produk.
b. penerimaan rata rata adalah penerimaan total perunit yang diproduksi .
c. penerimaan marginal adalah tambahan penerimaan yang diperoleh dari hasil penjualan
satu unit produksi lagi.
d.biaya marginal adalah tambahan biaya yang harus dikeluarkan karena telah memproduksi
satu unit tambahan.
e. biaya total rata rata adalah biaya yang harus dikeluarkan setiap unik produksi.

4. Kelebihan dan kelemahan pasar persaingan sempurna.


- KELEBIHAN -
1. Harga jual barang dan jasa adalah yang termurah.
2. Jumlah output paling banyak sehingga rasio output per penduduk maksima
(kemakmuran maksimal).
3. Masyarakat merasa nyaman dalam mengkonsumsi (produk yang homogen)
dan tidak takut ditipu dalam kualitas dan harga.
- KELEMAHAN -
1. Kelemahan dalam hal konsumsi.
2. Kelemahan dalam pengembangan teknologi.
3. Konflik efisiensi-keadilan.

7
5.Peranan pasar persaingan sempurna

a. harga menjadi indikator bagi perusahaan untuk mengetahui apakah perusahaan


efesien dan efektif dalam penggunaan biaya.
b. memberi ruang bagi perusahaan untuk melakukan kegiatan ekonomi.
c.kondisi pasar stabil.
d. mendorong perusahaan untuk memperluas produksi.

8
BAB 9
PASAR MONOPOLI

1. Pengertian Monopoli

Di dalam pasal 1 ayat 1 UU Antimonopoli, monopoli didefinisikan sebagai suatu penguasaan


atas produksi / pemasaran barang / penggunaan jasa tertentu oleh satu pelaku usaha.
Secara bahasa, Monopoli berasal dari bahasa yunani, yaitu Monos dan Polein. Monos
berarti sendiri, sedangkan Polien berarti penjual. Jika kedua kata tersebut digabung , secara
garis besar bahwa monopoli adalah “menjual sendiri” yang berarti bahwa seseorang atau
suatu badan/lembaga menjadi penjual tunggal (penguasaan pasar atas penjualan atau
penawaran barang ataupun jasa).
Penentu harga pada pasar ini adalah seorang penjual atau sering disebut sebagai
"monopolis". Sebagai penentu harga (price-maker), seorang monopolis dapat menaikan
atau mengurangi harga dengan cara menentukan jumlah barang yang akan diproduksi;
semakin sedikit barang yang diproduksi, semakin mahal harga barang tersebut, begitu pula
sebaliknya. Walaupun demikian, penjual juga memiliki suatu keterbatasan dalam penetapan
harga. Apabila penetapan harga terlalu mahal, maka orang akan menunda pembelian atau
berusaha mencari atau membuat barang subtitusi (pengganti) produk tersebut atau lebih
buruk lagi mencarinya di pasar gelap (black market).

2. Ciri ciri pasar monopoli


1. Hanya ada satu pihak baik penjual ataupun perusahaan yang bertindak dan memiliki kuasa
untuk mengambil keputusan harga (menjalankan monopoli pasar).
2. Tidak ada satupun pihak yang mampu menyaingi perusahaan tersebut dikarenakan oleh
beberapa faktor diantaranya dana yang melimpah, teknologi dan tenaga ahli memadai,
memiliki bahan baku atau sumber daya yang khas.
3. Kekuatan perusahaan yang memonopoli ditopang oleh dukungan undang-undang dan
kebijakan pemerintah sehingga tidak ada satupun pihak yanag akan
menggoyahkannya. Jenis produk baik barang atau jasa yang sejenis atau semacam tidak ada
barang pengganti atau yang menyerupai, sehingga hanya satu pihak itu yang berkuasa
karena tidak ada pesaing yang berarti.
4. Pemerintah tidak memiliki wewenang untuk menetapkan harga atau menentukan harga,
jadi tidak ada campur tangan dari pemerintah tentang penetapan harga yang berhak hanya
penjual atau perusahaan yang memonopoli pasar.
5. Promosi atau iklan suatu produk tidak begitu diperlukan karena untuk apa ada iklan karena
sudah pasti produk perushaan yang memnopoli pasar pasti laku dan tidak ada pesaingnya.
6. Seringkali menimbulkan kerugian bagi konsumen ketika harga suatu produk tinggi tidak
sesuai dengan produk yang mereka beli. Hal ini terjadi karena harga yang menentukan
adalah penjual atau perusahaan yang berkuasa.
7. Tidak jarang konsumen merasa tertekan karena mereka tidak bisa pindah ke tempat atau
pihak lain meskipun merasa dirugikan karena hanya ada satu pihak yang bisa menyediakan
keperluannya dengan baik dan tidak ada peniru atau pihak yang memiliki produk mirip
dengan mereka.

9
3. Jenis pasar monopoli berdasarkan penyebabnya

1. Monopoli alamiah
Sesuai dengan namanya, monopoli ini muncul secara alami dan disebabkan oleh
sesuatu yang alami pula. Monopoli ini terjadi karena suatu pihak memiliki keadaan dan situasi alam
yang khas dan tidak dimiliki oleh pihak lainnya. Misalnya tanah yang subur, memiliki iklim yang sejuk
dan cocok unmtuk segala jenis makhluk hidup, atau memiliki sumber tambang yang baik. Monopoli
jenis ini hanya dimiliki oleh beberapa daerah saja atau daerah tertentu. Contohnya seperti Papu
yang memiliki monopoli di bidang emas, dimana mereka mengeksplore emas yang mereka amiliki,
selain itu Tulungagung yang memiliki marmer yang unik dan tidak bisa ditiru oleh pihak lain.
Kalimantan dengan rotannya yang dikenal memiliki kualitas terbaik, Batu dengan apelnya dan lain
sebagaianya.
2. Monopoli masyarakat
Berbeda dengan monopoli alamiah yang berdasarkan atas keadaan alam yang
dimiliki oleh suatu daerah. Monopoli jenis ini bisa terjadi tergantung dengan keadaan masyarakat.
Ketika masyarakat memberikan sebuah kepercayaan penuh dan khusus terhadap suatu produk. Jadi
ketika masyarakat sudah cocok dan sesuai dengan produk teretntu, maka itulah yang mampu
menguasai pasar, karena masyarakat akan berlangganan dan tidak akan berpindah ke pihak lainnya.
Contohnya Merk sepatu D memiliki kualitas yang baik, enak dipakai, elastis dan lainnya hal tersebut
membuat masyarakat menaruh kepercayaannya pada produk tersebut sehingga tidak akan mereka
pindah ke merk lain atau produk lain. Sehingga produk tersebut akan memonopoli semua produk
yang ada.
3. Monopoli undang-undang
Jenis monopoli berikutnya adalah monopoli undang-undang. Senada dengan
namanya monopoli ini terjadi dan bisa terbentuk dikarenakan dukungan dari kebijakan atau
pemerintahan suatu negara dalam bentuk undang-undang. Adapun beberapa bentuk monopoli
undang-undang ini, antara lain :
-Monopoli negara
-Hak cipta (copy right)
-Hak paten
-Hak merk
4. Monopoli karena kemampuan efisiensi
Dalam hal produksi salah satu aspek yang dibutuhkan adalah efisiensi, disini efisiensi
diartikan sebagai kemampuan suatu perusahaan untuk memproduksi suatu produk yang bagus
dengan dana rendah. Dan tidak semua perusahaan bisa meniru teknik dan cara modern yang
diterapkan oleh perusahaan tersebut. Jadi perusahaan ini akan terlindungi dari perushaan pesaing
lainnya dan hal tersebut akan membuat perushaan ini memonopoli pasar.
5. Monopoli karena penguasaan bahan baku
Suatu perushaan yang memiliki sumber daya sendiri atau bahan baku sendiri akan
mengalami perkembangan pesat. Selain bisa menjadi importir bagi perusahaan lain, perusahaan ini
juga bisa memproduksi dengan dana yang lebih murah karena bisa menggunakan bahan baku yang
mereka miliki sendiri. Jadi perushaan ini akan sulit disaingi oleh perusahaan lain.
Monopoli karena penguasaan teknologi dan tenaga ahli
Teknologi dan tenaga ahli merupakan aset penting bagi suatu perushaan. Karena dengan dua aspek
tersebut maka proses produksi akan berlangsung secara maksimal dan efisien, maka secara otomatis
perusahaan ini akan menjadi perusahaan yang mampu memonopoli perushaan lainnya.
6. Monopoli karena penguasaan teknologi dan tenaga ahli
Teknologi dan tenaga ahli merupakan aset penting bagi suatu perushaan.
Karena dengan dua aspek tersebut maka proses produksi akan berlangsung secara maksimal

10
dan efisien, maka secara otomatis perusahaan ini akan menjadi perusahaan yang mampu
memonopoli perushaan lainnya.

4. Monopoli yang Tidak Dilarang


-Monopoli by Law
Monopoli oleh negara untuk cabang-cabang produksi penting bagi negara dan menguasai
hajat hidup orang banyak.
-Monopoli by Nature
Monopoli yang lahir dan tumbuh secara alamiah karena didukung iklim dan
lingkungan tertentu.
-Monopoli by Lisence
Izin penggunaan hak atas kekayaan intelektual.

5. Kelemahan, kelebihan dan pemecahan Pasar Monopoli

Kelebihan pasar monopoli:

1.Memotivasi penggunaan dan inovasi baru dari teknologi, dengan tujuan


biaya per unit dapat ditekan sehingga keuntungan dapat ditingkatkan.
2.Meningkatkan produksi secara masal dan meningkatkan produktivitas,
sehingga status sebagai pemegang monopoli dapat dipertahankan.
3.Kesejahteraan karyawaan relatif lebih baik.
4.Aktivitas dan kreativitas bagian penelitian dan pengembangan perusahaan
lebih diperhatikan.

Kelemahan pasar monopoli:

1.Ketidakadilan karena monopoli memperoleh keuntungan diatas


keuntungan normal. Jumlah produksi ditentukan oleh monopolis sesuai dengan keuntungan
yang ingin diperolehnya.

2.Memproduksi output pada tingkat lebih rendah daripada output kompetitif


(yang sesuai dengan permintaan konsumen).
3.Mengenakan harga lebih tinggi daripada harga kompetitif.
4.Terjadi eksploitasi monopolis terhadap pemilik faktor produksi dan
konsumen.

Pemecahan Masalah :

Salah satu langkah yang dapat dilakukan Pemerintah untuk mengatasi


monopoli adalah dengan mengeluarkan kebijakan perekonomian mengenai:
1.Membatasi ruang gerak monopolis dengan campur tangan pemerintah
dalam produksi dan harga.

11
2.Melakukan regulasi ekonomi terhadap monopoli bila kemunculannya tidak
dapat dihindari lagi.
3.Kebijakan anti-trust yang berupaya mencegah monopolis atau
penyalahgunaan antikompetitif.
4.Pengenaan Pajak.

12
BAB 10
PASAR PERSAINGAN MONOPOLISTIK

1. Pengertian pasar monopolistik


Pasar Monopolistik adalah salah satu pasar yang dimana terdapat banyak produsen
yang memproduksi atau menghasilkan barang serupa tetapi mempunyai perbedaan dalam
beberapa aspek. Penjual di pasar monopolistik tidak terbatas, tapi setiap produk yang
dihasilkan pasti mempunyai karakter tersendiri yang membedakannya dengan produk-
produk lainnya.

Seperti misalnya sabun pembersih wajah, pasta gigi dan sebagainya. Meskipun fungsi
dari semua sabun pembersih wajah sama yaitu untuk membersihkan wajah, akan tetapi
setiap produk yang dihasilkan oleh produsen yang berbeda memiliki ciri yang khusus, seperti
misalnya perbedaan wangi, warna, kemasan, bentuk dan sebagainya. Atau ada juga definisi
pasar monopolistik yaitu pasar yang dimana terdapat banyak produsen atau perusahaan
yang menjual barang yang berbeda corak.

Di pasar persaingan monopolistik, harga bukanlah suatu faktor yang dapat mendongkrak
penjualan. Tapi bagaimana kemampuan produsen atau perusahaan menciptakan citra yang baik di
dalam benak konsumen atau masyarakat, sehingga membuat mereka ingin membeli produk
tersebut meskipun dengan harga yang agak mahal.

Oleh sebab itu, setiap perusahaan yang berada dalam pasar monopolistik harus
selalu aktif mempromosikan produknya sekaligus menjaga citra perusahaannya.

2. Ciri ciri pasar monopolistik


1. Terdapat banyak produsen/penjual.
Pasar ini memang memiliki banyak produsen, tapi pasar ini tidak memiliki
produsen sebanyak pasar persaingan sempurna dan tidak ada satu pun produsen yang
memiliki skala produksi yang lebih besar dari pada produsen lainnya.

2. Adanya diferensiasi produk.


Pasar ini menjual produk yang cenderung sama, tapi memiliki banyak

13
perbedaan khususnya dengan produk lain, seperti misalnya dari cara pengemasan, bentuk
dan sebagainya.

3. Produsen dapat mempengaruhi harga.


Di pasar ini dimana harga terbentuk berdasarkan dari mekanisme pasar, oleh
sebab itu pasar monopolistik dapat mempengaruhi harga meskipun tidak sebesar pasar
oligopoli maupun pasar monopoli.

4. Produsen dapat keluar masuk pasar.


Dalam hal ini dipengaruhi oleh laba ekonomis, ketika produsen hanya sedikit
di pasar maka laba ekonomisnya akan tinggi. Saat produsen semakin banyak, otomatis laba
ekonomis akan semakin kecil, maka pasar semakin menjadi tidak menarik dan produsen
dapat meninggalkan pasar.

5. Promosi penjualan harus aktif.


Di pasar ini harga bukanlah merupakan pendongkrak jumlah pembeli atau
konsumen, melainkan kemampuan produsen atau perusahaan untuk menciptakan citra
yang baik dimata para konsumen, sehingga dapat menimbulkan fanatisme terhadap produk.
Jadi, iklan atau promosi memiliki peran yang sangat penting dalam meraih dan
mempertahankan banyak konsumen.

3. Kelebihan dan kekurangan pasar monopolistik


Kelebihan:

 Banyak produsen di pasar yang memberikan keuntungan bagi pembeli atau konsumen untuk
dapat memilih produk yang terbaik baginya.

 Kebebasan keluar masuk untuk produsen, mendorong produsen untuk selalu


melakukan inovasi yang baru dalam menghasilkan produknya.

 Diferensiasi produk mendorong para konsumen untuk selektif dalam menentukan


produk yang akan dibelinya, serta dapat membuat para konsumen loyal terhadap
produk yang dipilihnya.

 Pasar ini umumnya mudah untuk dijumpai oleh konsumen, sebab sebagian besar
kebutuhan sehari-hari tersedia di pasar ini.

14
Kekurangan:

 Pasar monopolistik memiliki tingkat persaingan yang sangat tinggi, baik dari segi
harga, kualitas maupun dari segi pelayanan. Sehingga produsen yang tidak memiliki
modal maupun pengalaman yang cukup akan lebih cepat keluar dari pasar ini.

 Dibutuhkan modal yang besar untuk masuk ke dalam pasar monopolistik, sebab
pemain pasar di dalamnya mempunyai skala ekonomis yang cukup tinggi.

 Pasar monopolistik mendorong produsen untuk selalu berinovasi terhadap produk-


produknya, sehingga akan meningkatkan biaya produksi yang nantinya akan
berimbas pada harga produk yang harus dibayar oleh pembeli atau konsumen.

15
DAFTAR PUSTAKA

http://www.academia.edu/23163847/TEORI_BIAYA_PRODUKSI

http://zulvanur18.blogspot.com/2017/12/v-behaviorurldefaultvmlo_31.html?m=1

Buku Pengantar Ekonomi Dan bisnis ,penerbit : erlangga.

https://id.wikipedia.org/wiki/Pasar_monopoli#Monopoli_yang_Tidak_Dilarang

http://www.academia.edu/6774042/PASAR_MONOPOLI_1_BAB_I_PENDAHULU

https://dosenekonomi.com/ilmu-ekonomi/publik/pasar-monopoli

https://ahmadsubhan311.wordpress.com/2016/01/17/pasar-monopolistik/

16

Anda mungkin juga menyukai