Anda di halaman 1dari 21

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Sejarah kegiatan pendidikan kesehatan telah ada sejak zaman purbakala,
meskipun belum tersusun dalam bentuk kurikulum yang modern.Bersamaan
dengan kegiatan pendidikan kesehatan untuk mencegah timbulnya penyaki
meskipun secara sederhana , dapat dilihat dari sejarah dan gambaran-gambaran
relief bersejarah di berbagai tempat sejak zaman kira-kira 3000-5000 tahun
sebelum Masehi.Sebagai contoh seperti dari zaman Mesir
kuno,Babilon,Asiris,Sumeria,Persia,Tiongkok,India,Yunani Romawi kuno dan
lain-lain.Hal itu terus berkembang semakin maju.Bahkan di zaman sesudah
masehi amat terkenal ajaran Nabi Muhammad SAW mengenai berbagai kegiatan
pendidikan kesehatan, seperti anjuran bersikat gigi dengansiwak,menutup aurat
dengan kain atau pakaian ,memakan makanan yang bernilai gizi tinggi , dan di
antara yang tertulis dalam kumpulan Hadis Nabi ialah kalimat “Kebersihan
sebagian dari iman”.Betapa pentingnya menjaga kebersihan untuk kesehatan
bahkan dianggap bagian dari perintah agama.

Contoh lan dalam sejarah Ibnu Sina yang nama lengkapnya Abu Ali a-
Husayn Ibnu Abdullah Ibnu Sina atau Avicenna menurut ucapan orang barat,
adalah ahli filsuf dan ilmuwan.Dua bukunya yang terkenal adalah As-Shifa yang
berisi filsafat berkaitan dengan dunia kedokteran dan kesehatan serta
pengobatan.Yang kedua adalah Al-Qonun yang amat lengkap isinya, di antaranya
mengenai kesehatan yang mengupas kekeliruan-kekeliruan dan penyembuhan
jiwa ,sekarang termasuk pencegahan timbulnya penyakit yang berkonotasi suatu
pendidikan kesehatan, dan masih banyak lagi yang berkaitan dengan dunia
kedokteran dan kesehatan.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud pendidikan kesehatan ?
2. Apa tujuan dari pendidikan kesehatan?

Pendidikan Kesehatan |Konsep Pendidikan Kesehatan 1


3. Apa saja yang termasuk ruang lingkup pendidikan kesehatan?!
4. Apa pentingnya pendidikan kesehatan?
5. Bagaimana konsep pembelajaran dalam pendidikan kesehatan?
6. Bagaimana metode pendidikan kesehatan ?
1.3 Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah :

1.3.1 Tujuan Umum

a. Untuk memenuhi tugas pada mata kuliah pendidikan kesehatan

b. Untuk memperoleh pengetahuan mengenai bagaiman konsep

pendidikan kesehatan

c. Untuk memeberikan pemahaman tentang bagaimana tujuan pendidikan

kesehatan

1.3.2 Tujuan Khusus

a. Untuk mengetahui konsep pendidikan kesehatan yang dikemukakan

para ahli

b. Untuk mengetahui ruang lingkup pendidikan keehatan

c. Untuk mengetahui pentingnya pendidikan kesehatan

d. Untuk mengetahui konsep dalam strategi pendidikan kesehatan

e. Untuk mengetahui metode pendidikan kesehatan

1.4 Metode Penulisan Makalah

Metode yang digunakan dalam penyusunan makalah ini adalah dengan

melalui dua cara yaitu :

Pendidikan Kesehatan |Konsep Pendidikan Kesehatan 2


1. Studi pustaka

Dilakukan dengan mencatat data yang dibutuhkan dari pustaka-pustaka

yang ada.

2. Pencarian data

Dilakukan dengan mencari data atau informasi tentang jamur dan penyakit

yang disebabkan oleh jamur dari sumber di berbagai website di internet.

1.5 Pengertian
Konsep atau anggitan adalah abstrak, entitas mental yang universal yang
menunjuk pada kategori atau kelas dari suatu entitas, kejadian atau hubungan.
Istilah konsep berasal dari bahasa latin conceptum, artinya sesuatu yang dipahami.
Aristoteles dalam "The classical theory of concepts" menyatakan bahwa konsep
merupakan penyusun utama dalam pembentukan pengetahuan ilmiah dan filsafat
pemikiran manusia. Konsep merupakan abstraksi suatu ide atau gambaran mental,
yang dinyatakan dalam suatu kata atau simbol. Konsep dinyatakan juga sebagai
bagian dari pengetahuan yang dibangun dari berbagai macam kharakteristik.
Berbagai pengertian konsep dikemukan oleh beberapa pakar. Konsep
didefinisikan sebagai suatu arti yang mewakili sejumlah objek yang mempunyai
ciri-ciri yang sama. Konsep diartikan juga sebagai suatu abstraksi dari ciri-ciri
sesuatu yang mempermudah komunikasi antar manusia dan memungkinkan
manusia untuk berpikir. Pengertian konsep yang lain adalah sesuatu yang umum
atau representasi intelektual yang abstrak dari situasi, obyek atau peristiwa, suatu
akal pikiran, suatu ide atau gambaran mental. Suatu konsep adalah elemen dari
proposisi seperti kata adalah elemen dari kalimat. Konsep adalah abstrak di mana
mereka menghilangkan perbedaan dari segala sesuatu dalam ekstensi,
memperlakukan seolah-olah mereka identik. Konsep adalah universal di mana
mereka bisa diterapkan secara merata untuk setiap extensinya.Konsep adalah
pembawa arti. Suatu konsep tunggal bisa dinyatakan dengan bahasa apa pun.

Pendidikan Kesehatan |Konsep Pendidikan Kesehatan 3


Konsep bisa dinyatakan dengan 'Hund' dalam bahasa Jerman, 'chien' dalam bahasa
Prancis, 'perro' dalam bahasa Spanyol.
Pengertian Pendidikan menurut Notoatmojdo,Pendidikan adalah semua
usaha atau upaya yang sudah direncanakan untuk mempengaruhi orang lain baik
kelompok, individu, maupun masyarakat sehingga mereka akan melakukan apa
yang diharapkan oleh pelaku pendidikan. 
Menurut Mudyaharjo, Pendidikan merupakan upaya dasar yang dilakukan
oleh keluarga, masyarakat, serta pemerintah, dengan melalui pengajaran atau
latihan, kegiatan bimbingan, yang berlangsung di dalam sekolah dan di luar
sekolah sepanjang hidupnya, yang bertujuan untuk mempersiapkan anak didik
supaya mampu memainkan peranan pada berbagai kondisi lingkungan hidup
dengan tepat di waktu yang akan datang. Sedangkan menurut Kamus Besar
Bahasa Indonesia bahwa pendidikan adalah suatu proses untuk mengubah sikap
dan tingkah laku seseorang maupun kelompok orang dengan tujuan untuk
mendewasakan seseorang melalui usaha pengajaran dan pelatihan.
Dari definsi pendidikan tersebut dapat dipahami bahwa konsep dasar
pendidikan di indonesia bertujuan untuk membentuk sikap yang baik, sesuai nilai
yang berlaku. juga menumbuhkan potensi-potensi yang dimiliki untuk
dikembangkan lebih lanjut.
Pengertian Kesehatan menurut wikipedia adalah keadaan sejahtera dari
badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara
sosial dan ekonomis. Sedangkan Pengertian Kesehatan menurut Organisasi
Kesehatan Dunia (WHO) tahun 1948  menyebutkan bahwa pengertian kesehatan
adalah sebagai “suatu keadaan fisik, mental, dan sosial kesejahteraan dan bukan
hanya ketiadaan penyakit atau kelemahan”.
Pada tahun 1986, WHO, dalam Piagam Ottawa untuk Promosi Kesehatan,
mengatakan bahwa pengertian kesehatan adalah “sumber daya bagi kehidupan
sehari-hari, bukan tujuan hidup Kesehatan adalah konsep positif menekankan
sumber daya sosial dan pribadi, serta kemampuan fisik.
Dalam Undang-Undang pengertian kesehatan adalah keadaan sejahtera
dari badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif

Pendidikan Kesehatan |Konsep Pendidikan Kesehatan 4


secara sosial dan ekonomis.Sedangkan definisi Pendidikan kesehatan adalah
proses membantu sesorang, dengan bertindak secara sendiri-sendiri ataupun
secara kolektif, untuk membuat keputusan berdasarkan pengetahuan mengenai
hal-hal yang memengaruhi kesehatan pribadinya dan orang lain.
Definisi yang bahkan lebih sederhana diajukan oleh Larry Green dan para
koleganya yang menulis bahwa pendidikan kesehatan adalah kombinasi
pengalaman belajar yang dirancang untuk mempermudahadaptasi sukarela
terhadap perilaku yang kondusif bagi kesehatan.

1.6 Sistematika Penulisan

Penulisan makalah ini disusun dengan sistematika sebagai berikut :

Kata Pengantar

Daftar Isi

BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

B. Rumusan Masalah

C. Tujuan Penulisan

D. Metode Penulisan

E. Pengertian

F. Sistematika Penulisan

BAB II. PEMBAHASAN

BAB III. PENUTUP

A. Kesimpulan

B. Saran

Daftar Pustaka

Pendidikan Kesehatan |Konsep Pendidikan Kesehatan 5


BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Pendidikan Kesehatan

Pendidikan kesehatan adalah sejumlah pengalaman yang berpengaruh


secara menguntungkan terhadap kebiasaan,sikap,dan pengetahuan yang ada
hubungannya dengan kesehatan perseorangan,masyarakat, dan bangsa.
Kesemuanya ini dipersiapkan dalam rangka mempermudah diterimanya secara
sukarela perilaku yang akan meningkatkan atau memelihara kesehatan(Menurut
Wood 1926,yang dikutip oleh Azwar 1983).

Nayswander (1947) mengemukakan bahwa Pendidikan Kesehatan


adalah Proses perubahan pada diri manusia yang ada hubungan dengan
tercapainya tujuan kesehatan perorangan dan masyarakat.Pendidikan kesehatan
bukanlah suatu yang dapat diberikan oleh seseorang kepada oran lain dan buka
pula sesuatu rangkaian tata laksana yang akan dilaksanakan ataupun hasil yang
akan dicapai,melainkan suatu proses perkembangan yang selalu berubah secara
dinamis dimana seseorang dapat menerima atau menolak keterangan baru,sikap
baru dan perilaku baru yang ada hubungannya dengan tujuan hidup.

Grout (1958) mengatakan bahwa pendidikan kesehatan adalah upaya


menerjemahkan apa yang telah diketauhui tentang kesehatan ke dalam perilaku
yang diiinginkan dari perorangan ataupun masyarakat melalui proses pendidikan.

Sementara A Joint Committee on Terminologi in Health Education of


United States (1951),mendefinisikan : Pendidikan kesehantan adalah suatu proses
penyediaan bahwa pendidikan kesehatan adalah pengalaman belajar yang
bertujuan untuk mempengaruhi pengetahuan, sikap dan perilaku yang ada
hubunganya dengan kesehatan perorangan ataupun kelompok.

Pada tahun 1973 lembaga ini mengubah definisinya menjadi : Pendidikan


kesehatan adalah suatu proses yang mencakup dimensi dan kegaatan-kegiatan dari
intelektual ,psikologi dan sosial yang diperlukan untuk meningkatkan

Pendidikan Kesehatan |Konsep Pendidikan Kesehatan 6


kemampuan manusaia untuk mengambil keputusan secara sadar dan yang
mempengaruhi kesejahteraan diri,keluarga, dan masyarakat.

Proses ini di didasarkan pada prinsip-prinsip ilmu pengetahuan yang


memberiakn kemudahan untuk belajar dan perubahan perilaku ,baik bagi tenaga
kesehatan maupun bagi pemakai jasa pelayanan ,termasuk anak-anak remaja.

Steward (1968) yang dikuip Azwar (1983) mendefinisikan : Pendidkan


kesehatan adalah unsur program kesehatan dan kedokteran yang di dalamnya
terkandung rencana untuk mengubah perilaku perseorangan dan masyarakat
dengan tujuan untuk membantu tercapainya program pengobatan,
rehabilitas,pencegahan penyakit dan peningkatan kesehatan.

Pendidikan kesehatan adalah suatu upaya atau kegiatan untuk


menciptakan perilaku masyarakat yang kondusif untuk kesehatan. Artinya,
pendidikan kesehatan berupaya agar masyarakat menyadari atau mengetahui
bagaimana cara memelihara kesehatan mereka, bagaimana menghindari atau
mencegah hal – hal yang merugikan kesehatan mereka dan kesehatan orang lain,
kemana seharusnya mencari pengobatan jika sakit, dan sebagainya (Notoatmodjo,
2007: 12).

Berdasarkan pengertian tersebut maka dapat disimpulkan bahwa


pendidikan kesehatan adalah usaha atau kegiatan yang membantu
individu,keluarga atau masyarakat dalam meningkatkan kemampuan untuk
mencapi kesehatan secara optimal.

2.2 Tujuan Pendidikan Kesehatan

Berdasar batasan WHO (1954) tujuan pendidikan kesehatan adalah


Tujuan untuk mengubah perilaku orang atau masyarakat dari perilaku tidak sehat
menjadi perilaku sehat.

Seperti kita ketahui bila perilaku tidak sesuai dengan prinsip kesehatan,
maka dapat menyebabkan terjadinya gangguan terhadap kesehatan.

Pendidikan Kesehatan |Konsep Pendidikan Kesehatan 7


Masalah ini harus benar-benar dikuasai oleh semua kader kesehatan di
semua tingkat dan jajaran, sebab istilah sehat, bukan sekedar apa yang terlihat
oleh mata, yakni tampak badannya besar dan kekar. Mungkin saja sebenernya ia
menderita batin atau menderita gangguan jiwa yang menyebabkan ia tidak
stabil,tingkah laku dan sikapnya.

Menurut Notoatmodjo (2003) tujuan pendidikan kesehatan adalah untuk


meningkatkan status kesehatan dan mencegah timbulnya
penyakit,mempertahankan derajat kesehatan yang sudah ada,memaksimalkan
fungsi dan peran pasien selama sakit,serta membantu pasien dan keluarga untuk
mengatasi masalah kesehatan.Secara umum tujuan dari pendidikan kesehatan
adalah mengubah perilaku individu atau masyarakat dibidang kesehatan.tujuan ini
dapat di perinci lebih lanjut antara lain,menjadikan kesehatan sebagai sesuatu
yang bernilai di masyarakat, menolong individu agar mandiri secara individu
maupun kelompok mengadakan kegiatan untuk mecapai tujuan hidup
sehat,mendorong pengembangan dan pengunaan secara tepat sarana pelayanan
kesehatan yang ada (Herawani 2001).

Sedang menurut Machfoed (2005), pendidikan kesehatan merupan proses


perubahan yang bertujuan untuk mengubah individu,kelompok dan masyarakat
menuju hal-hal yang positif secara terancana melalui proses belajar.Perubahan
tersebut mencangkup antara lain pengetahuan,sikap dan keterampilan melalui
proses pendidikan kesehatan.Pada hakikatnya dapat berupa
emosi,pengetahuan,pemikiran keingianan,tindakan nyata dari individu ,kelompok
dan masyarakat.Pendidikan kesehatan merupakan aspek penting dalam
meningkatkan pengetahuan keluarga tentang garam beryodium ,dengan
melakukan pendidikan kesehatan berarti petugas membantu keluarga dalam
mengkonsumsi garam beryodium untuk meningkatkan derajat kesehatan.

Tujuan utama pendidikan kesehatan adalah agar orang mampu


menerapkan masalah dan kebutuhan mereka sendiri, mampu memahami apa yang
dapat mereka lakukan terhadap masalahnya, dengan sumber daya yang ada pada

Pendidikan Kesehatan |Konsep Pendidikan Kesehatan 8


mereka ditambah dengan dukungan dari luar, dan mampu memutuskan kegiatan
yang tepat guna untuk meningkatkan taraf hidup sehat dan kesejahteraan
masyarakat (Mubarak, 2009).

Menurut Undang-undang Kesehatan No. 23 Tahun 1992 dan WHO,


tujuan pendidikan kesehatan adalah meningkatkan kemampuan masyarakat untuk
memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan; baik secara fisik, mental dan
sosialnya, sehingga produktif secara ekonomi maupun social, pendidikan
kesehatan disemua program kesehatan; baik pemberantasan penyakit menular,
sanitasi lingkungan, gizi masyarakat, pelayanan kesehatan, maupun program
kesehatan lainnya (Mubarak, 2009).

Jadi tujuan pendidikan kesehatan adalah untuk memperoleh pengetahuan


dan pemahaman pentingnya kesehatan untuk tercapainya perilaku kesehatan
sehingga dapat meningkatkan derajat kesehatan fisik, mental dan sosial, sehingga
produktif secara ekonomi maupun sosial.

2.3 Ruang Lingkup Pendidikan Kesehatan

Ruang lingkup pendidikan kesehatan dapat dilihat dari berbagai dimensi,


antara lain dimensi sasaran pendidikan kesehatan, tempat pelaksanaan pendidikan
kesehatan, dan tingkat pelayanan pendidikan kesehatan. (Herawani dkk, 2001: 4).
Ruang lingkup pendidikan kesehatan dapat dilihat dari berbagai dimensi
antara lain:
1. Dimensi sasaran pendidikan
Dari dimensi ini dapat di kelompokkan menjadi 3 yakni :
a.       Pendidikan kesehatan individual dengan sasaran individu
b.      Pendidikan kesehatan kelompok dengan sasaran kelompok
c.       Pendidikan kesehatan masyrakat dengan sasarn masyarakat
2.      Dimensi tempat pelaksanaan
Dapat berlangsung di berbagai tempat, misalnya:

Pendidikan Kesehatan |Konsep Pendidikan Kesehatan 9


a.       Pendidikan kesehatan di sekolah, dilakukan di sekolah
dengan sasaran murid
b.      Pendidikan kesehatan di rumah sakit, dilakukan di rumah
sakit dengan sasaran pasien atau keluarga pasien, di Puskesmas dan
sebagainya.
c.       Pendidikan kesehatan di tempat-tempat kerja dengan sasaran
buruh atau karyawan yang bersangkutan
3.      Dimensi tingkat pelayanan kesehatan
Pendidikan kesehatan dapat dilakukan berdasarkan lima tingkat
pencegahan (five levels of presentation) dari leavel and clark, sebagai
berikut :
a.       Promosi kesehatan
Dalam tingkat ini pendidikan diperlukan misalnya dalam
peningkatan gizi, kebiasaan hidup, perbaikan sanitasi lingkungan
hygiene perorangan, dan sebagainya
b.      Perlindungan khusus (Specifik Protection)
Dalam program imunisasi sebagai bentuk pelayanan
perlindungan khusus ini pendidikan kesehatan sangat diperlukan
terutama dinegara-negara berkembang. Hal ini karena kesadaran
masyarakat tentang pentingnya imunisasi sebagai perlindungan
terhadap penyakit pada dirinya maupun pada anak-anaknya masih
rendah
c.       Diagnosis dini dan pengobatan segera
Dikarenakan rendahnya pngetahuan dan kesadaran
masyarakat terhadap kesehatan dan penyakit, maka sering sulit
mendeteksi penyakit-penyakit yang terjadi dalam masyarakat.
d.      Pembatasan Cacad (Disability Limitation)
Pengobatan yang tidak layak dan sempurna dapat
mengakibatkan orang yang bersangkutan cacad atau
ketidakmampuan. Oleh karena itu, pendidikan kesehatan juga
diperlukan pada tahap ini.

Pendidikan Kesehatan |Konsep Pendidikan Kesehatan 10


e.       Rehabilitasi (rehabilitation)
Setelah sembuh dari suatu penyakit, seringkali seseorang
tidak mau melakukan latihan-latihan untuk pemulihannya, untuk
itu diperlukan pendidikan kesehatan.

2.4 Pentingnya Pendidikan Kesehatan

Pendidikan kesehatan merupakan satu bentuk tindakan mandiri


keperawatan untuk membantu klien baik individu, ,aupun masyarakat dalam
mengatasi masalah kesehatannya melalui kegiatan pembelajaran yang di
dalamnya perawat berperan sebagai perawat pendidik.

Berdasarkan perannya sebagai perawat pendidik, perawat mengalihkan


pengetahuan, keterampilan, dan pembentukan sikap selama pembelajaran yang
berfokus pada pasien. Perubahan perilaku pada pasien selama pembelajaran
berupa perubahan pola pikir, sikap, dan keterampilan yang spesifik.

Untuk mendapatkan gambaran pola pikir, sikap, dan keterampilan


spesifik tersebut diperlukan proses intraksi perawat-pasien dalam menggali
perasaan, kepercayaan dan filosofi pasien secara individual. Dengan demikian
perawat mendapatkan gambaran masalah-masalah pasien dan hal-hal yang perlu
diberikan dalam pendidikan kesehatan. Kemudian bersama pasien, perawat
melakukan kerja sama demi memecahkan masalah melalui proses negoisasi
tentang pendidikan kesehatan yang diinginkan pasien. Hubungan proses
pembelajaran yang terjadi bersifat dinamis dan intraktif.

Tujuan pendidikan kesehatan dalam keperawatan adalah untuk


meningkatkan status kesehatan, mencegah timbulnya penyakit dan bertambahnya
masalah kesehatan, mempertahankan derajat kesehatan yang sudah ada,
memaksimalkan fungsi dan peran pasien selama sakit, serta membantu pasien dan
keluarga untuk mengatasi masalah kesehatan.

Pendidikan Kesehatan |Konsep Pendidikan Kesehatan 11


Pentingnya pendidikan kesehatan dalam keperawatan dapat digambarkan
seperti yang dikemukakan Notoatmodjo ( 1997), tentang hubungan status
kesehatan, perilaku, dan pendidikan kesehatan dengan memodifikasi konsep Blum
dan Green seperti pada gambar tersebut dibawah ini :

Gambar 2.4.1 Skema hubungan Status Kesehatan, Perilaku dan


Pendidikan kesehatan

Skema tersebut menggambarkan empat faktor yang mempengaruhi “


status kesehatan “ individu atau masyarakat. Faktor-faktor tersebut saling
mempengaruhi dan saling berintraksi satu sama lain
1. Faktor keturunan
adalah merupakan kondisi yang ada pada manusia serta organ manusia,
misalnya pada keluarga yang menderita diabetes.

Pendidikan Kesehatan |Konsep Pendidikan Kesehatan 12


2. Faktor pelayanan kesehatan.
Petugas kesehatan berupaya dan bertanggung jawab memberikan
pelayanan kesehatan pada individu dan masyarakat. Mutu pelayanan yang
profesional akan mempengaruhi status kesehatan masyarakat.
3. Faktor perilaku.
Perilaku bisa berasal dari individu dan dapat pula dipengaruhi dari luar
misalnya pengaruh dari budaya, nilai-nilai ataupun keyakinan yang ada dalam
masyarakat.
4. Faktor lingkungan.
Adalah suatu kondisi atau keadaan lingkungan yang menggambarkan
kehidupan manusia yang dihubungkan dengan status kesehatan yang meliputi :
perumahan, penyediaan air bersih, pembuangan sampah, pembuangan kotoran
manusia ( tinja ), halaman rumah, selokan, kandang hewan, dan ventilasi.
Besarnya kontribusi keempat faktor tersebut terhadap status kesehatan
khususnya di negara berekmbang belum ada penelitian yang membuktikannya,
namun apabilah dilakukan penelitian kemungkinan hasilnya menunjukkan bahwa
faktor perilaku yang mempunyai kontribusi kedua terbesar setelah faktor
lingkungan.
Selanjutnya Green menjelaskan bahwa perilaku dipengaruhi oleh tiga
faktor antara lain :
1.    Faktor predisposisi (Predisposing factors )
2.    Faktor Pemuking ( enabling factors )
3.    Faktor pemerkuat atau pendorong ( Reinforcing factors ).
Dalam hal ini pendidikan kesehatan sebagai faktor upaya intervensi
perilaku harus diarahkan pada ketiga faktor resebut diatas.
Pendidikan kesehatan pada proses keperawatan merupakan tahap
intervensi keperawatan yang diarahkan pada faktor predisposisi, faktor pemuking
dan faktor pemerkuat atau pendorong masalah perilaku baik individu, kelompok,
maupun masyarakat.

Pendidikan Kesehatan |Konsep Pendidikan Kesehatan 13


2.5 Konsep Pembelajaran dalam Pendidikan Kesehatan

Pengelolaan pembelajaran dalam pendidikan kesehatan merupakan suatu


langkah yang sistematis yang dimulai dari pengenalan masalah pendidikan
kesehatan, penyusunan perencanaan, implementasi, dan evaluasi pendidikan
kesehatan, dan upaya tindak lanjut.
Untuk melaksanakan strategi terbut diatas, maka proses manajemen harus
dipakai dalam kegiatan ini meliputi :
1.     Perencanaan.
Pada tahap perencanaan ini, para ahli pendidikan kesehatan harus sudah
diikutsertakan agar dapat menyumbangkan usaha untuk mengubah perilaku dan
menyakinkan masyarakat tentang manfaat usaha kesehatan.
2.     Pelaksanaan.
Pada tahap ini ahli pendidikan kesehatan diikutsertakan dalam
mengawasi perkembangan usaha tersebut. Jika ada hambatan atau penyimpangan,
maka ia dapat memberikan bahan pertimbangan atau cara penyelesaian yang lain,
terutama yang berhubungan dengan keadaan sosial budaya masyarakat setempat.
Dengan demikian, usaha yang dijalangkan tidak bertentangan dengan sistem
norma yang berlaku di tempat tersebut.
3.     Penilaian.
Pada tahap ini ahli pendidikan kesehatan diminta untuk turut menilai
seberapa jauh program atau usaha itu telah mencapai hasil sesuai dengan yang
diharapkan. Bila terjadi kemacetan, pendidikan kesehatan dapat ikut memberikan
gagasan tentang usaha pemecahan masalah yang dianggap tepat dan benar.
4.     Tindak Lanjut.
Pada tahap ini sebenarnya termasuk dalam kegiatan untuk memantapkan
usaha sehingga dapat berlanjut dengan baik, dan di sinilah perlu diciptakan suatu
sistem/mekanisme yang tepat agar usaha tersebut tidak mengalami kemandekan.
Pengelolaan pembelajaran dalam pendidikan kesehatan harus
memperhatikan aspek-aspek sebagai berikut :

Pendidikan Kesehatan |Konsep Pendidikan Kesehatan 14


1.    Proses belajar mencakup kegiatan latihan dalam memperoleh tingkah laku
baru.
2.    Kegiatan belajar dapat dilaksanakan dimana saja, kapan saja dan oleh siapa
saja dengan berfokus pada aspek kemandirian peserta didik sehingga pengajar
harus menciptakan suatu kondisi dan stimulus tertentu agar peserta didik mau
belajar mandiri dan mengubah perilaku sehat atas kemauannya sendiri.
3.    Peserta didik dipandang sebagai orang dewasa, sehingga pengelolaan proses
belajar yang digunakan harus sesuai dengan kondisi peserta.

2.6 Metode Pendidikan Kesehatan

Pendidikan kesehatan pada hakekatnya adalah suatu kegiatan atau usaha


untuk menyampaikan pesan kesehatan kepada masyarakat, kelompok atau
individu. Adanya pesan tersebut, masyarakat, kelompok atau individu dapat
memperoleh pengetahuan tentang kesehatan yang lebih baik. Dengan kata lain,
dengan adanya pendidikan tersebut dapat membawa akibat terhadap perubahan
perilaku sasaran.
Pendidikan kesehatan juga sebagai suatu proses dimana proses tersebut
mempunyai masukan (input) dan keluaran (output). Faktor-faktor yang
mempengaruhi suatu proses pendidikan disamping masukannya sendiri juga
metode materi atau pesannya, pendidik atau petugas yang melakukannya, dan
alat-alat bantu / alat peraga pendidikan. Agar tercapai suatu hasil yang optimal
maka faktor-faktor tersebut harus bekerjasama secara harmonis.
Dibawah ini akan diuraikan beberapa metode pendidikan individual,
kelompok dan massa (public).
a)       Metode Pendidikan Individual (Perorangan)
Dalam pendidikan kesehatan, metode pendidikan yang bersifat individual
ini digunakan untuk membina perilaku baru atau seseorang yang telah mulai
tertarik kepada suatu perubahan perilaku atau inovasi. Misalnya seorang ibu yang
baru saja menjadi akseptor atau seorang ibu hamil yang sedang tertarik terhadap
imunisasi TT karena baru saja memperoleh / mendengarkan penyuluhan

Pendidikan Kesehatan |Konsep Pendidikan Kesehatan 15


kesehatan. Pendekatan yang digunakan agar ibu tersebut menjadi akseptor yang
lestari atau ibu hamil tersebut segera minta imunisasi maka harus didekati
perorangan. Dasar digunakannya pendekatan individual ini disebabkan karena
setiap orang mempunyai masalah atau alasan yang berbeda-beda sehubungan
dengan penerimaan atau perilaku baru tersebut.
Bentuk dari pendekatan ini, antara lain :
1.      Bimbingan dan Penyuluhan (Guidance and Counseling)
2.      Interview (Wawancara)
b)       Metode Pendidikan Kelompok
1)      Kelompok Besar
Yang dimaksud kelompok besar disini adalah apabila peserta penyuluhan
itu lebih dari 15 orang. Metode yang baik untuk kelompok besar ini, antara lain :
1)       Ceramah
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menggunakan metode ceramah :
a. Persiapan
Ceramah yang berhasil apabila penceramah itu sendiri menguasai materi
dari yang akan diceramahkan. Untuk itu penceramah harus mempersiapkan diri
dengan :
 Mempelajari materi dengan sistematika yang baik, lebih
baik lagi kalau disusun dalam diagram atau skema.
 Menyiapkan alat-alat bantu pengajaran misalnya makalah
singkat, slide, transparan, sound system, dan sebagainya.
b. Pelaksanaan
Kunci dari keberhasilan pelaksanaan ceramah adalah apabila penceramah
tersebut dapat menguasai sasaran ceramah. Untuk dapat menguasai sasaran
(dalam arti psikologis), penceramah dapat melakukan hal-hal sebagai berikut :
 Sikap dan penampilan yang meyakinkan, tidak boleh
bersikap ragu-ragu dan gelisah.
 Suara hendaknya cukup keras dan jelas.
 Pandangan harus tertuju ke seluruh peserta ceramah
 Berdiri di depan (di pertengahan), tidak boleh duduk.

Pendidikan Kesehatan |Konsep Pendidikan Kesehatan 16


 Menggunakan alat-alat bantu (AVA) semaksimal mungkin.
2)      Seminar
Seminar adalah suatu penyajian (presentasi) dari satu ahli atau beberapa
ahli tentang suatu topik yang dianggap penting dan biasanya dianggap hangat di
masyarakat. Metode ini hanya cocok untuk sasaran kelompok besar dengan
pendidikan menengah ke atas.

2)      Kelompok Kecil


Apabila peserta kegiatan itu kurang dari 15 orang biasanya kita sebut
kelompok kecil. Metode-metode yang cocok untuk kelompok kecil antara lain :
1)       Diskusi Kelompok
Dalam diskusi kelompok agar semua anggota kelompok dapat bebas
berpartisipasi dalam diskusi maka formasi duduk para peserta diatur sedemikian
rupa sehingga mereka dapat berhadap-hadapan atau saling memandang satu sama
lain, misalnya dalam bentuk lingkaran atau segi empat.
Untuk memulai diskusi, pemimpin diskusi harus memberikan pancingan-
pancingan berupa pertanyaan-pertanyaan atas kasus sehubungan dengan topik
yang dibahas. Agar terjadi diskusi yang hidup, pemimpin kelompok harus
mengarahkan dan mengatur sedemikian rupa sehingga semua orang dapat
kesempatan berbicara sehingga tidak menimbulkan dominasi dari salah seorang
peserta.
2)       Curah Pendapat (Brain Storming)
Metode ini merupakan modifikasi metode diskusi kelompok. Prinsipnya
sama dengan metode diskusi kelompok. Bedanya, pada permulaannya pemimpin
kelompok memancing dengan satu masalah kemudian tiap peserta memberikan
jawaban-jawaban atau tanggapan (cara pendapat).
Tanggapan atau jawaban-jawaban tersebut ditampung dan ditulis dalam
flipchart atau papan tulis. Sebelum semua peserta mencurahkan pendapatnya,
tidak boleh diberi komentar oleh siapa pun. baru setelah semua anggota
mengeluarkan pendapatnya, tiap anggota dapat mengomentari dan akhirnya
terjadilah diskusi.

Pendidikan Kesehatan |Konsep Pendidikan Kesehatan 17


3)       Bola Salju (Snow Balling)
Kelompok dibagi dalam pasangan-pasangan (1 pasang, 2 orang).
Kemudian dilontarkan suatu pertanyaan atau masalah, setelah lebih kurang 5
menit, tiap 2 pasang bergabung menjadi 1. Mereka tetap mendiskusikan masalah
tersebut dan mencari kesimpulannya. Kemudian tiap 2 pasang yang sudah
beranggotakan 4 orang ini bergabung lagi dengan pasangan lainnya dan demikian
seterusnya akhirnya terjadi diskusi seluruh kelas.
4)       Kelompok Kecil-Kecil (Bruzz Group)
Kelompok langsung dibagi menjadi kelompok kecil-kecil (buzz group)
kemudian dilontarkan suatu permasalahan sama / tidak dengan kelompok lain dan
masing-masing kelompok mendiskusikan masalah tersebut. Selanjutnya
kesimpulan dari tiap kelompok tersebut dan dicari kesimpulannya.
5)       Memainkan Peranan (Role Play)
Dalam metode ini, beberapa anggota kelompok ditunjuk sebagai
pemegang peranan tertentu untuk memainkan peranan, misalnya sebagai dokter
puskesmas, sebagai perawat atau bidan dan sebagainya, sedangkan anggota yang
lain sebagai pasien atau anggota masyarakat. Mereka meragakan misalnya
bagaimana interaksi / komunikasi sehari-hari dalam melaksanakan tugas.
6)       Permainan Simulasi (Simulation Game)
Metode ini adalah merupakan gambaran antara role play dengan diskusi
kelompok. Pesan-pesan kesehatan disajikan dalam beberapa bentuk permainan
seperti permainan monopoli. Cara memainkannya persis seperti bermain
monopoli dengan menggunakan dadu, gaco (penunjuk arah), selain beberan atau
papan main. Beberapa orang menjadi pemain dan sebagian lagi berperan sebagai
nama sumber.

c)       Metode Pendidikan Massa (Public)


Metode pendidikan (pendekatan) massa untuk mengkomunikasikan
pesan-pesan kesehatan yang ditujukan kepada masyarakat yang sifatnya massa
atau publik maka cara yang paling tepat adalah pendekatan massa.

Pendidikan Kesehatan |Konsep Pendidikan Kesehatan 18


Pendekatan ini biasanya digunakan untuk menggugah awareness atau
kesadaran masyarakat terhadap suatu inovasi, belum begitu diharapkan sampai
dengan perubahan perilaku. Namun demikian bila sudah sampai berpengaruh
terhadap perubahan perilaku adalah wajar.
Pada umumnya bentuk pendekatan (cara) massa ini tidak langsung.
Biasanya menggunakan atau melalui media massa. Beberapa contoh metode ini,
antara lain :
a.       Ceramah umum (public speaking)
Pada acara-acara tertentu, misalnya pada Hari Kesehatan Nasional,
menteri kesehatan atau pejabat kesehatan lainnya berpidato di hadapan massa
rakyat untuk menyampaikan pesan-pesan kesehatan. Safari KB juga merupakan
salah satu bentuk pendekatan massa.
b.      Pidato-pidato diskusi tentang kesehatan melalui media elektronik
baik TV maupun radio, pada hakekatnya adalah merupakan bentuk pendidikan
kesehatan massa.
c.       Simulasi, dialog antara pasien dengan dokter atau petugas
kesehatan lainnya tentang suatu penyakit atau masalah kesehatan melalui TV atau
radio adalah juga merupakan pendekatan pendidikan kesehatan massa. Contoh
"Praktek Dokter Herman Susilo" di televisi pada waktu yang lalu.
d.      Sinetron "Dokter Sartika" didalam acara TV juga merupakan
bentuk pendekatan pendidikan kesehatan massa.
e.       Tulisan-tulisan di majalah atau koran, baik dalam bentuk artikel
maupun tanya jawab / konsultasi tentang kesehatan atau penyakit juga merupakan
bentuk pendekatan pendidikan kesehatan massa.
f.       Billboard yang dipasang di pinggir jalan, spanduk, poster dan
sebagainya adalah juga bentuk pendidikan kesehatan massa. Contoh billboard
"Ayo ke Posyandu".
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Pendidikan Kesehatan |Konsep Pendidikan Kesehatan 19


Peranan pendidikan kesehatan adalah melakukan intervensi faktor
perilaku sehingga perilaku individu kelompok atau masyarakat sesuai dengan nila-
nilai kesehatan.

Konsep pendidikan kesehatan adalah proses belajar pada individu,


kelompok atau masyarakat dari tidak tahu tentang nilai-nilai kesehatan menjadi
tahu, dari tidak mampu mengatasi masalah-masalah kesehatannya sendiri menjadi
mampu dan lain sebagainya.
3.2 Saran
Saran yang dapat penulis sampaikan adalah bahwa pendidikan kesehatan
itu perlu untuk diterapkan dalam masyarakat Indonesia. Dengan adanya
pendidikan kesehatan, masyarakat Indonesia dapat bertindak sesuai dengan
ketentuan dalam kesehatan sehingga dapat mencegah terjadinya penyakit-penyakit
yang membahayakan diri sendiri.
Meskipun hasilnya akan terlihat dalam beberapa tahun kedepan, namun
pendidikan ini baik adanya untuk membantu masyarakat Indonesia terlepas dari
serangan penyakit serta terhindar dari tindakan pencegahan yang membahayakan.

DAFTAR PUSTAKA

Machfodz,Ircham dkk.2005.Pendidikan Kesehatan bagian dari Promosi


Kesehatan.Jakarta:Fitramaya.

Pendidikan Kesehatan |Konsep Pendidikan Kesehatan 20


Notoatmodjo, Soekidjo. 1997. Ilmu Kesehatan masyarakat.Jakarta : PT. Rineka
Cipta.

Suliha,Uha dkk.2002.Pendidikan Kesehatan Dalam Keperawatan, Jakarta:


Penerbit EGC.

Undang-undang No.23 Tahun 1992 Tentang Kesehatan & Undang-undang No.29


Tahun 2004 Tentang Praktik Kedokteran”, VisiMedia
http://id.wikipedia.org/wiki/Kesehatan
http://id.shvoong.com/medicine-and-health/medicine-history/2091011-pengertian-
kesehatan/
http://id.shvoong.com/medicine-and-health/epidemiology-public-health/2199030-
pengertian-kesehatan-menurut-undang-undang/

Pendidikan Kesehatan |Konsep Pendidikan Kesehatan 21

Anda mungkin juga menyukai