Anda di halaman 1dari 24

Topik : Kinerja Keuangan Perusahaan sebagai indicator performa

perusahaan

Objek : Perusahaan yang menepati posisi 10 besar sebagai Top Gainer

pada bursa IDX selama 52 minggu terakhir

Judul : Implementasi Rasio Kunci Keuangan pada perusahaan PT

Gudang Garam, Tbk periode tahun 2017-2018

Tema : Laporan keuangan merupakan suatu alat yang sangat penting

untuk memperoleh informasi sehubungan dengan posisi keuangan

dan hasil-hasil yang telah dicapai oleh perusahaan yang

bersangkutan. Agar laporan keuangan dapat berarti bagi pihak-

pihak yang berkepentingan maka perlu mengadakan analisa

hubungan dari pos-pos dalam suatu laporan keuangan. Dalam hal

ini analisa rasio dapat dipakai dalam memberikan gambaran

keadaan keuangan yang sebenarnya mengenai perusahaan dan

sehat tidak perusahaan tersebut melakukannya.

Pola Logis : Umum Khusus

Kerangka Tulisan

Bab 1 Tema Alinea


Alinea 1 Latar Belakang Kinerja

Keuangan Perusahaan
Alinea 2 Alasan memilih perusahaan

yang menempati 10 besar

Bahasa Indonesia Hal 1


top gainer bursa IDX
Alinea 3 Rumusan Masalah
Bab 2 Tema Alinea
Alinea 4 Definisi kinerja keuangan
Alinea 5 Faktor yang mempengaruhi

kinerja keuangan
Alinea 6 Hubungan kinerja keuangan

dengan performa perusahaan


Alinea 7 Pengertian rasio kunci

keuagan
Alinea 8 Gambaran profil perusahaan

PT. Gudang Garam Tbk


Alinea 9 Perhitungan rasio kunci

keuangan
Alinea 10 Analisis hasil perhitungan
Bab 3 Tema Alinea
Alinea 11 Kesimpulan
Alinea 12 Saran

1. Pendahuluan

Rancangan Alinea 1

1. Tema alinea : Kinerja keuangan perusahaan

2. Posisi kalimat topik : Alinea Deduktif, karena kalimat topik

berada di awal paragraf

3. Fungsi alinea : Alinea Pembuka

4. Sifat Alinea : Alinea Deskriptif

5. Metode pengembangan alinea : Metode Umum-Khusus

Bahasa Indonesia Hal 2


6. Kepaduan : kalimat padu

7. Jumlah kalimat : 4 kalimat

Alinea 1

Kinerja keuangan adalah suatu salah satu usaha yang dilakukan perusahaan

dalam mengukur keberhasilan suatu perusahaan dalam menghasilkan laba

sehingga perusahaan dapat melihat prospek pertumbuhan, dan potensi

perkembangan perusahaan dengan mengandalkan sumber daya yang ada. Suatu

perusahaan dapat dikataka berhasil jika telah mencapai standar dan tujuan yang

telah ditetapkan. Laporan keuangan merupakan sebuah media informasi yang

mencatat, merangkum segala aktivitas perusahaan dan digunakan untuk

melaporkan keadaan dan posisi perusahaan pada pihak yang berkepentingan,

terutama pada pihak kreditur, investor, dan manajemen perusahaan itu sendiri.

Untuk menggali lebih banyak lagi informasi yang terkandung dalam suatu laporan

keuangan diperlukan suatu analisis laporan keuangan. (Aminatuzzahra,2010).

Rancangan Alinea 2

1. Tema Alinea : Alasan memilih perusahan yang

menempati 10 besar top gainer bursa idx

2. Posisi kalimat topik : Alinea Deduktif-Induktif, karena kalimat

topik berada di awal kalimat dan akhir paragraf

3. Fungsi alinea : Alinea Pembuka

4. Sifat Alinea : Alinea Ekspositoris

Bahasa Indonesia Hal 3


5. Metode pengembangan alinea : Metode Umum-Khusus

6. Kepaduan : Kalimat padu

7. Jumlah kalimat : 5 kalimat

Alinea 2

Analisis rasio keuangan kemungkinan manajer keuangan mengklarifikasi

sebagai jenis rasio keuangan. Beberapa diantaranya rasio likuiditas, solvabilitas,

aktivitas, dan profabilitas. Tingkat likuiditas adalah menunjukan sejauh mana

kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya dengan

jaminan harta lancar yang dimiliki. Sedangkan tingkat solvabilitas menunjukkan

sejauh mana kemampuan perusahaan dapat memenuhi semua kewajiban dengan

jaminan harta yang dimiliki. Tingkat aktivitas, mengukut efektivitas suatu

perusahaan dalam mengguna aktiva yang dimiliki. Tingkat profabilitas,

menunjukan sejauh mana kemampuan dalam menghasikan laba dengan modal

yang dimiliki.

Rancangan Alinea 3

1. Tema alinea : Kinerja keuangan dalam suatu perusahaan

2. Posisi kalimat topik : Alinea Deduktif-Induktif, karena kalimat

topik berada di awal dan akhir paragraf

3. Fungsi alinea : Alinea Pembuka

4. Sifat alinea : Alinea Argumentasi

5. Metode pengembangan alinea : Metode Umum-khusus

6. Kepaduan : kalimat padu

7. Jumlah kalimat : 3 kalimat

Bahasa Indonesia Hal 4


Alinea 3

Tujuan penulisan untuk mengetahui kinerja keuangan suatu perusahaan yang

sangat bermanfaat untuk berbagai pihak, seperti investor, kreditur, pemerintah,

bankers, pihak manajemen sendiri dan pihak-pihak yang berkepentingan guna

pengambilan keputusan sesuai bidangnya. Melalui kinerja keuangan perusahaan

PT Gudang Garam, Tbk. pada periode tahun 2011-2015 ini, selain dimksudkan

untuk mengevaluasi laporan keuangan PT Gudang Garam, Tbk. periode tahun

2011 sampai dengan tahun 2015, analisis ini bertujuan untuk mempelajari dan

mengaplikasikan metode kinerja keuangan perusahaan.

2. Isi

Rancangan alinea 4

1. Tema alinea : Pengertian kinerja keuangan

2. Posisi kalimat topik : Alinea Deduktif-Induktif, karena kalimat

topik berada diawal dan akhir paragraf

3. Fungsi alinea : Alinea Pengembang

4. Sifat alinea : Alinea Deskriptif

5. Metode pengembangan alinea: Metode Definisi

6. Kepaduan : Kalimat padu

7. Jumlah kalimat : 3 kalimat

Alinea 4

Kinerja keuangan adalah gambaran kondisi keuangan perusahaan pada suatu

periode tertentu baik menyangkut aspek penghimpunan dana maupun penyaluran

Bahasa Indonesia Hal 5


dana, yang biasanya diukur dengan indikator kecukupan modal, likuiditas, dan

profitabilitas (Jumingan, 2006:239). Kinerja keuangan perusahaan merupakan

prestasi yang tercapai perusahaan dalam suatu periode tertentu yang

mencerminkan tingkat kesehatan perusahaan tersebut (Sutrisno,2009:53). kinerja

keuangan adalah suatu analisis yang dilakukan untuk melihat sejauh mana suatu

perusahaan telah melaksanakan dengan menggunakan aturan-aturan pelakasanaan

keuangan secara baik dan benar. (Fahmi,2012:2)

Rancangan Alinea 5

1. Tema alinea : Faktor-faktor yang mempengaruhi

kinerja keuangan

2. Posisi kalimat topik : Alinea Deduktif, karena kalimat

topik berada diawal kalimat

3. Fungsi alinea : Alinea pengembang

4. Sifat alinea : Alinea Deskriptif

5. Metode pengembangan alinea : Metode Definisi

6. Kepaduan : Kalimat padu

7. Jumlah kalimat : 3 kalimat

Alinea 5

Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja keuangan adalah pertama

likuiditas, yang mampu menunjukan kemampuan suatu perusahaan untuk

memenuhi kewajiban keuangannya yang harus segera dipenuhi atau kemampuan

perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangannya pada saat ditagih. Kedua

solvabilitas, yang mampu menunjukan kemampuan perusahaan untuk memenuhi

Bahasa Indonesia Hal 6


kewajiban keuangannya apabila perusahaan tersebut dilikuidasi baik keuangan

jangka pendek maupun keuangan jangka panjang. Ketika rentabilitas atau

profitabilitas, yang menunjukan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba

selama periode tertentu dan terakhir ada stabilitas ekonomi, yang menunjukkan

kemampuan perusahaan untuk melakukan usahanya dengan stabil, yang diukur

dengan mempertimbangkan kemampuan perusahaan untuk membayar beban

bunga dan kemampuan perusahaan untuk membayar dividen secara teratur tanpa

mengalami hambatan atau krisis keuangan. (Munawir,2007:30)

Rancangan Alinea 6

1. Tema alinea : hubungan kineja perusahaan dengan

performa perusahaan

2. Posisi kalimat topik : Alinea Deduktif, karena kalimat topik

berada di awal paragraf

3. Fungsi alinea : Alinea Pengembang

4. Sifat alinea : Alinea ekspositoris

5. Metode pengembang alinea : Metode Umum-khusus

6. Kepaduan : Kalimat padu

7. Jumlah kalimat : 3 kalimat

Alinea 6

Kinerja keuangan dapat digunakan sebagai suatu analisis yang dilakukan untuk

melihat sejauh mana suatu perusahaan telah melaksanakan dengan menggunakan

aturan-aturan pelaksanaan keuangan secara baik dan benar. Kinerja perusahaan

dapat juga digunakan sebagai suatu gambaran tentang kondisi keuangan suatu

Bahasa Indonesia Hal 7


perusahaan yang dianalisis dengan alat-alat analisis keuangan, sehingga dapat

diketahui mengenai baik buruknya keadaan keuangan suatu perusahaan yang

mencerminkan prestasi kerja dalam periode tertentu. Hal ini sangat penting agar

sumber daya digunkanan secara optiomal dalam menghadapi perubahan

lingkungan.

Rancangan Alinea 7

1. Tema alinea : Rasio kunci keuangan

2. Posisi kalimat topik : Alinea Induktif, karena kalimat topik

berada di akhir paragraf

3. Fungsi alinea : Alinea Pengembang

4. Sifat alinea : Alinea Ekspositoris

5. Metode pengembangan alinea: Metode Umum-khusus

6. Kepaduan : Kalimat padu

7. Jumlah kalimat : 4 kalimat

Alinea 7

PT Gudang Garam Tbk merupakan salah satu perusahaan yang sangat

berpengaruh di Indonesia dan juga sangat berpengaruh di pasar internasional.

Banyak produk yang di hasilkan sangat memuaskan konsumennya. Produk yang

mereka ciptakan sangat diterima oleh sebagian masyarakat. Semua konsumen

yang perokok banyak membeli produk mereka, sehingga pemasukan yang

diterima oleh PT Gudang Garam ini sangat besar. Perusahaan Gudang Garam

sendiri bergerak dibidang perdagangan Rokok, kinerja keuangan dapat kita lihat

Bahasa Indonesia Hal 8


sendiri berdasarkan Perhitungan Rasio Likuiditas (Current Rasio), Rasio

Solvabilitas (Debt To Equity Ratio dan Leverage Ratio), Rasio Profitabilitas

(Gross Profit Margin, Operating Profit Margin, Net Profit Margin, Return On

Investment, Return On Equity), dan Rasio Aktivitas (Inventory Turnover, Total

Asset Turnover).

Rancangan alinea 8

1. Tema alinea : Gambaran profil perusahaan

Gudang Garam Tbk

2. Posisi kalimat topik : Alinea Deduktif, karena kalimat

topik berada di awal paragraf

3. Fungsi alinea : Alinea pengembang

4. Sifat alinea : Alinea ekspositoris

5. Metode pengembalian alinea : Metode Umum-khusus

6. Kepaduan : Kalimat padu

7. Jumlah kalimat : 4 kalimat

Alinea 8

PT Gudang Garam Tbk didirikan pada 26 Juni 1958 oleh Surya Wonowidjojo.

Usaha pabrik rokok yang dirintis oleh Surya Wonowidjojo ini berkembang pesat

pada tahun 1966, Gudang Garam merupakan salah satu pabrik rokok kretek

terbesar dari produsen rokok yang sudah ada di Indonesia. Kemudian pada Tahun

1969, perusahaan berubah menjadi Firma. Selanjutnya pada tahun 1971 bentuk

badan hukum Gudang Garam diubah menjadi Perseroan Terbatas dengan akta

Bahasa Indonesia Hal 9


Suroso SH, wakil notaris sementara di Kediri, tanggal 30 Juni 1971 No. 10,

diubah dengan akta notaris yang sama tanggal 13 Oktober 1971 No 13; akta-akta

ini disetujui oleh Menteri Kehakiman dengan No. J.A.5/197/7 pada tanggal 17

november 1971, didaftarkan di Pengadilan Negeri`Kediri dengan No. 31/1971 dan

No. 32/1971 tanggal 26 nopember 1971, dan diumumkan dalam Tambahan No.

586 pada Berita Negara No. 104 tanggal 28 Desember 1971. Pada tahun 1990 PT

Gudang Garam mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Jakarta dan Surabaya.

Saham Perseroan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan kode emiten

GGRM.

Rancangan Alinea 9

1. Tema alinea : Perhitungan rasio kunci keuangan

2. Posisi kalimat topik : Alinea Deduktif, karena kalimat topik

berada di awal paragraf

3. Fungsi alinea : Alinea pengembang

4. Sifat alinea : Alinea ekspositoris

5. Metode pengembalian alinea : Metode Umum-khusus

6. Kepaduan : Kalimat padu

7. Jumlah kalimat : 10 kalimat

Alinea 9

Rasio keuangan adalah suatu alat untuk menganalisis dan mengukur kinerja

perusahaan dengan menggunakan data-data keuangan perusahaan tersebut. Data-

data keuangan yang dapat diambil dari laporan keuangan seperti laporan laba rugi,

Bahasa Indonesia Hal 10


neraca, laporan arus kas, dan laporan lainnya. Berdasarkan tujuannya, rasio

keuangan dibagi menjadi empat yaitu :

1. Rasio Profitabilitas

Rasio profitabilitas menunjukan kemampuan perusahaan menghasilkan

keuntungan (laba). Terdapat lima ukuran yang dapat digunakan untuk

mengukur rasio profitabilitas yaitu :

a. Gross Profit Margin

Menunjukan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba

kotor yang dapat dicapai dari setiap penjualan. Gross profit margin

merupakan perbandingan laba kotor dan penjualan pada periode yang

sama. Semakin besar hasil perhitungan menandakan semakin baik kondisi

keuangan perusahaan. Adapun rumusnya adalah :

 Operating Profit Margin

Bahasa Indonesia Hal 11


Profit margin menggambarkan laba bersih sebelum

bunga dan pajak yang didapat dari penjualan perusahaan.

Rasio ini dapat dilihat pada laporan laba rugi pada bagian

analisis common size. Rasio ini juga diinterpretasikan

sebagai ukuran efisiensi bagaimana perusahaan menekan

biaya-biaya pada suatu periode. Cara menghitungnya

dengan rumus berikut.

 Net Profit Margin

Rasio ini mengukur jumlah rupiah laba bersih yang

dihasilkan oleh setiap satu penjualan rupiah. Semakin

tinggi rasio artinya semakin baik, karena menunjukan

kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba. Cara

meghitungnya dengan rumus berikut.

 Return On Assets (ROA)

ROA menunjukan kemampuan perusahaan

menghasilkan after tax operating profit dari total aset yang

dimiliki perusahaan. Laba yang dihitung adalah laba

sebelum bunga dan pajak atau EBIT (Earning Before

Bahasa Indonesia Hal 12


Interest and Tax). Cara menghitungnya dengan rumus

berikut

 Return On Investment (ROI)

ROI menunjukkan kemampuan perusahaan untuk

menghasilkan keuntungan yang akan digunakan untuk

menutup investasi yang dikeluarkan. Laba yang digunakan

untuk menghitung rasio ini adalah laba setelah pajak /

Earning After tax (EAT). Semakin besar hasilnya maka

semakin baik. Cara menghitungnya dengan rumus berikut.

b. Rasio Likuiditas

Rasio likuiditas menunjukan kemampuan perusahaan memenuhi

kewajiban finansial jangka pendeknya, seperti membayar gaji, utang yang

jatuh tempo, biaya operasional, dan lainnya.  Rasio yang sering digunakan

untuk menghitung ini yaitu :

 Current Ratio

Rasio ini menunjukan perbandingan aset lancar

dengan kewajiban lancar. Semakin tinggi maka artinya

semakin baik likuiditasnya. Rumus current ratio adalah:

Bahasa Indonesia Hal 13


 Quick Ratio

Quick ratio menunjukkan perbandingan antara

(kas + sekuritas jangka pendek + piutang) dengan

kewajiban lancar. Dengan kata lain merupakan jumlah

perimbangan antara aktiva lancar dikurangi persediaan

hutang lancar. Quick ratio juga biasa disebut dengan acid

test ratio. Persediaan tidak dimasukan dalam perhitungan

rasio ini karena persediaan merupakan aktiva lancar yang

memiliki tingkat likuiditas yang kecil. Semakin tinggi

hasilnya, semakin baik likuiditasnya. Cara menghitungnya

dengan rumus berikut.

c. Rasio Solvabilitas

Rasio solvabilitas menunjukkan kemampuan perusahaan untuk

memenuhi semua kewajibannya baik jangka panjang maupun jangka

pendek jika perusahaan dilikuidasi. Jadi perusahaan yang solvable belum

tentu tidak likuid (ilikuid), dan perusahaan yang tidak solvable juga belum

tentu ilikuid. Perusahaan yang tidak mempunyai aktiva yang cukup untuk

Bahasa Indonesia Hal 14


membayar utang biasanya disebut dengan perusahaan yang unsolvable.

Terdapat 2 rasio yang digunakan untuk menghitungnya, antara lain :

 Total Debt to Total Assets Ratio

Rasio ini dikenal dengan debt ratio yaitu mengukur

besarnya dana yang berasal dari utang. Rasio ini

menunjukkan sejauh mana utang dapat ditutupi oleh aktiva

perusahaan. Semakin kecil rasionya makan semakin aman

(solvable). Kreditor akan lebih menyukai debt ratio yang

rendah. Cara menghitungnya dengan rumus berikut.

 Debt to Equity Ratio

Rasio ini digunakan untuk mengukur utang yang

dimiliki dengan modal sendiri. Sebaiknya utang

perusahaan tidak melebihi modal perusahaan sendiri. Hal

ini agar beban tetap yang dikeluarkan perusahaan tidak

tinggi. Semakin kecil utang terhadap modal maka semakin

baik dan aman. Cara menghitungnya dengan rumus

berikut.

Bahasa Indonesia Hal 15


d. Rasio Aktivitas

Mengukur tingkat penggunaan aktiva atau kekayaan perusahan.

Caranya adalah dengan melihat beberapa aset, kemudian menentukan

beberapa tingkat aktivitas pada aktiva-aktiva pada kegiatan tertentu.

Setelah itu, mengetahui aktiva mana yang produktid dan aktva mana yang

kurang produktif. Rasio aktivitas dibagi menjad 4 yaitu antara lain :

 Rasio Perputaran Piutang

Rasio ini mengukur efektivitas pengelolaan

piutang. Semakin tinggi perputarannya maka semakin

efektif pengelolaanya. Dengan rasio ini dapat melihat

pengelolaan piutang dan kebijakan kreditnya. Rumusnya

adalah :

 Rasio Perputaran Persedian

Rasio ini menunjukan likuiditas perusahaan dalam

pengelolaan persediannya. Semakin tinggi perputarannya

maka semakin baik. Hal tersebut artinya perusahaan

menjual dan mengelola persediaan dengan cepat dan baik.

Jika rendah berarti efektivitas pengendalian persedian

kurang baik, cara menghitungnya adalah :

Bahasa Indonesia Hal 16


 Rasio Perputaran Aktiva Tetap

Rasio ini mengukur sejauh mana kemampuan

perusahaan menghasilkan penjualan dengan aktiva tetap

yang dimilikinya. Semakin besar perputaran rasionya,

maka semakin baik untuk perusahaan. Rasio ini cukup

penting bagi industri yang memiliki aktiva tetap yang

tinggi. Sedangkan untuk industri dengan aktiva yang kecil

seperti perusahaan jasa, menjadi tidak terlalu penting.

Untuk menghitungnya dapat menggunakan rumus berikut :

 Rasio Perputaran Total Aktiva

Rasio ini hamper sama dengan rasio perputaran

aktiva tetap, yang membedakannya adalah pembagi yang

digunakan, yaitu lokal aktiva. Rasio ini digunakan untuk

menghitung efektivitas penggunaan total aktiva. Semakin

tinggi perputarannya maka semakin efektif perusahaan

dalam memanfaatkan total aktiva untuk penjualannya.

Rumusnya adalah :

Rancangan alinea 10

Bahasa Indonesia Hal 17


1. Tema alinea : hasil rasio keuangan dan analisis data

berdasarkan laporan keuangan PT Gudang Garam Tbk

2. Posisi kalimat topik : Alinea Deduktif, karena kalimat topik

berada di awal paragraf

3. Fungsi alinea : Alinea pengembang

4. Sifat alinea : Alinea ekspositoris

5. Metode pengembalian alinea : Metode Umum-khusus

6. Kepaduan : kalimat padu

7. Jumlah kalimat : 10 kalimat

Alinea 10

Dalam bagian ini akan disajikan hasil rasio keuangan dan analisis data

berdasarkan laporan keuangan PT Gudang Garam Tbk. Berdasarkan hasil analisis

dapat disimpulkan sebagai berikut :

Bahasa Indonesia Hal 18


1. Rasio Likuiditas

a. Current Ratio

Rasio lancar pada PT Gudang Garam Tbk Periode tahun

2015 sampai 2017 mengalami fluktuasi dengan peningkatan

kembali. Dengan pembuktian rasio lancar pada tahun 2016 sebesar

(193,8%) jauh lebih baik jika dibandingkan dengan rasio lancar

pada tahun 2015 sebesar (177,0%), dan pada tahun 2017 sebesar

(193,6%).

b. Quick Ratio

Rasio sangat lancar PT Gudang Garam Tbk mengalami

fluktuasi dengan peningkatan kembali pada tahun 2015 (22,1%),

dan pada tahun 2017 sebesar (25,8%), cenderung baik jika

dibandingkan dengan rasio sangat lancar pada tahun 2016 hanya

sebesar (20,3%).

2. Solvabilitas

a. Debt to Equity Ratio

Debt to equity ratio dalam tiga tahun terakhir bisa dibilang

baik. Berdasarkan hasil perhitungannya pada tahun 2015 sebesar

(67,1%), pada tahun 2016 sebesar (59,1%) dan pada tahun 2017

sebesar (58,2%) dapat disimpulkan bahwa struktur pembiayan

perusahaan lebih banyak menggunakan modal daripada

menggunakan pinjaman.

b. Total Debt to Total Asset Ratio

Bahasa Indonesia Hal 19


Rasio utang pada tahun 2015 (40,2%) jauh lebih baik jika

dibandingkan dengan rasio utang tahun pada tahun 2016 (37,2%),

dan pada tahun 2017 sebesar (36,8%). Sebagai pembanding

lainnya, jika rata-rata industri untuk rasio utang adalah 0,60%

maka dapat disimpulkan bahwa rasio utang perusahaan untuk tiga

tahun terakhir masih berada dibawah rata-rata industri, atau

termasuk dalam kategori cukup baik.

c. Time Interest Earnead Ratio

Berdasarkan hasil perhitungan di atas dapat disimpulkan

bahwa struktur pembiayaan pada tahun 2015 sampai pada tahun

2017 terus meningkat, perusahaan lebih banyak menggunakan

modal dibanding pinjaman jangka panjang. Dengan kondisi seperti

ini dapat disimpulkan bahwa perusahaan PT Gudang Garam Tbk

mampu menjamin utang jangka panjang terhadap modal.

3. Profitabilitas

a. Profit Margin

Marjin laba kotor tahun 2017 (9,3%) lebih baik jika

dibandingkan dengan marjin laba kotor dua tahun lainnya (2015-

2016) karena kontribusi penjualan bersih terhadap labar kotor

tahun 2017 adalah lebih besar jika dibandingkan dengan kontribusi

penjualan bersih terhadap laba kotor tahun berjalan (2015-2016).

Dengan demikian terjadi peningkatan dari kinerja manajemen

dalam menghasilkan laba bagi perusahaan. Sebagai pembanding

Bahasa Indonesia Hal 20


lainnya, jika rata-rata industri untuk marjin laba kotor selama tiga

tahun terakhir termasuk dalam kategori baik.

b. Return to Equity

Ekuitas tahun 2017 jauh lebih baik jika dibandingkan

dengan hasil pengembalian atas ekuitas pada tahun berjalan (2015-

2016) karena kontribusi total ekuitas terhadap laba bersih ditahun

2017 lebih besar jika dibandingkan dengan kontribusi total ekuitas

terhadap laba bersih di tahun berjalan (2015-2016). Dengan

demikian telah terjadi peningkatan kinerja manajemen dalam

menghasilkan laba perusahaan. Maka dapat disimpulkan maka

kontribusi ekuitas terhadap laba bersih pada dua tahun terakhir

termasuk dalam kategori baik.

c. Return on Asset

Gambar table hasil pengembalian atas asset di atas

menunjukan bahwa perusahaan dalam tiga tahun berjalan

mengalami fluktuasi, dimana hasil pengembalian atas asset tahun

2017 (11,6%) bisa dibilang baik jika dibandingkan dengan tahun

2015 (10,2%). Dengan demikian kinerja manajemen dalam

menghasilkan laba bagi perusahaan terjadi peningkatan. Sebagai

pembanding lainnya, jika rata-rata industri adalah 10% maka dapat

disimpulkan bahwa kontribusi total asset terhadap laba bersih

selama dua tahun terakhir termasuk dalam kategori baik.

3. Penutup

Bahasa Indonesia Hal 21


Rancangan alinea 11

1. Tema alinea : kesimpulan hasil analisis dan pembahasan

tentang PT Gudang Garam Tbk

2. Posisi kalimat topik : Alinea Deduktif, Karena kalimat topik

berada di awal paragrag

3. Fungsi alinea : Alinea Penutup

4. Sifat alinea : Alinea Ekspositoris

5. Metode pengembalian alinea : Metode Umum-khusus

6. Kepaduan : kalimat padu

7. Jumlah kalimat : 4 kalimat

Alinea 11

Kesimpulan hasil analisis dan pembahasan yang sudah dilakukan mengenai

kinerja keuangan pada PT. Gudang Garam Tbk dapat disimpulkan bahwa :

1. Perhitungan rasio keuangan PT. Gudang Garam Tbk periode tahun

2015 sampai dengan 2017 dengan menggunakan rasio likuiditas, dapat

diketahui bahwa hasil kinerja keuangan perusahaan mengalami

fluktuasi dengan peningkatan kembali atau dengan kata lain perusahaan

berada dalam kondisi “baik”.

2. Perhitungan rasio keuangan PT. Gudang Garam Tbk periode tahun

2015 sampai dengan 2017 dengan menggunakan rasio solvabilitas,

kinerja keuangan perusahaan berada pada rata-rata standar industry atau

dengan kata lain perusahaan berada dalam kondisi “cukup baik”.

Bahasa Indonesia Hal 22


3. Perhitungan ratio keuangan PT. Gudang Garam Tbk periode tahun 2015

sampai dengan 2017 dengan menggunakan rasio profitabilitas, kinerja

keuangan perusahaan berada dalam kondisi “baik”.

Rancangan alinea 12

1. Tema alinea : Saran pada kesimpulan tentang kinerja

keuangan perusahan PT Gudang Garam Tbk

2. Posisi kalimat topik : Alinea Deduktif, karena kalimat topik

berada di awal kalimat

3. Fungsi alinea : Alinea penutup

4. Sifat alinea : Alinea ekspositoris

5. Metode pengembalian alinea : Metode Umum-khusus

6. Kepaduan : Kalimat padu

7. Jumlah kalimat : 4 kalimat

Alinea 12

Saran pada kesimpulan tentang kinerja keuangan perusahaan PT Gudang

Garam Tbk maka dalam hal ini dapat memberikan saran, sebagai berikut :

1. PT. Gudang Garam Tbk, sebaiknya mempertahankan tingkat

likuiditasnya, dengan demikian perusahaan mampu melunasi

kewajiban-kewajiban jangka pendek yang akan jatuh tempo.

2. PT. Gudang Garam Tbk, perlu meningkatkan kinerja keuangan

perusahaan, agar perusahaan mampu mengukur seberapa besar hutang

yang harus ditanggung perusahaan dalam rangka pemenuhan asset.

Bahasa Indonesia Hal 23


3. PT. Gudang Garam Tbk, sebaiknya lebih meningkatkan kinerja

keuangan perusahaan, perusahaan harus berusaha meningkatkan tingkat

profitabilitas terutama pada net profit margin, return on equity, dan

return on asset yaitu dengan cara menekankan biaya usaha dan

pengolaan modal secara efisien.

DAFTAR PUSTAKA

 https://www.jurnal.id/id/blog/2018-cara-menghitung-rasio-keuangan-untuk-

menilai-kinerja-perusahaan/

 https://dosenakuntansi.com/pengertian-kinerja-keuangan

 https://www.kajianpustaka.com/2016/09/pengertian-pengukuran-dan-

penilaian-kinerja-keuangan.html

 https://www.gudanggaramtbk.com/tentang-kami/

Bahasa Indonesia Hal 24

Anda mungkin juga menyukai