Anda di halaman 1dari 6

A.

Dewasa Awal

Dewasa Awal merupakan satu tahap yang dianggap kritikal selepas alam remaja. Ia
dianggap kritikal karena  disebabkan pada masa  ini manusia berada pada tahap
awal pembentukan karir dan keluarga. Pada peringkat ini, seseorang perlu membuat pilihan yang
tepat demi menjamin masa depannya terhadap pekerjaan dan keluarga. Pada masa ini
juga seseorang akan menghadapi dilemma antara pekerjaan dan keluarga. Berbagai masalah
mulai timbul terutama dalam perkembangan karir dan juga hubungan
dalam keluarga.Dan masalah yang timbul tersebut merupakan salah satu bagian dari
perkembangan sosio-emosional. Sosioemosional adalah perubahan yang terjadi pada diri setiap
individu dalam warna afektif yang menyertai setiap keadaan atau perilaku individu.

Menurut Teori Erikson,Tahap Dewasa Awal yaitu mereka di dalam lingkungan umur  20 an ke


30 an. Pada tahap ini manusia mulai menerima dan memikul tanggungjawab yang lebih berat.
Pada tahap ini juga hubungan intim mulai berlaku dan berkembang.

Beberapa ahli telah mendefinisikan tentang masa dewasa awal,seperti sebagai berikut:

a. Schaie & Willis (1991) menyatakan bahwa tidaklah mudah untuk mendefiniskan
bahwa seseorang sudah menjadi dewasa, karena tidak ada kondisi yang sama persis yang
dapat diterapkan pada semua orang.
b. Hurlock (1990) mendefinisikan dewasa adalah individu yang telah menyelesaikan
pertumbuhannya dan siap menerima kedudukan dalam masyarakat bersama orang dewasa
lainnya.
c. Vaillant (dalam Papalia, dkk, 1998) membagi fase dewasa menjadi tiga, yaitu masa
pembentukan, masa konsolidasi dan masa transisi. Masa pembentukan dimulai pada usia
20 sampai 30 tahun dengan tugas perkembangan mulai memisahkan diri dari orang tua,
membentuk keluarga dengan pernikahan, dan mengembangkan persahabatan. Masa
konsolidasi, usia 30 sampai 40 tahun merupakan masa konsolidasi karier dan
memperkuat ikatan perkawinan, sedangkan masa transisi sekitar usia 40 tahun merupakan
masa meninggalkan kesibukan pekerjaan dan melakukan evaluasi terhadap hal yang telah
diperoleh.

B. Perkembangan Sosioemosional Masa Dewasa Awal.


Sebagian besar golongan dewasa muda telah menyelesaikan pendidikan sampai taraf universitas
dan kemudian mereka segera memasuki jenjang karier dalam pekerjaannya. Kehidupan
psikososial dewasa muda makin kompleks dibandingkan dengan masa remaja karena selain
bekerja, mereka akan memasuki kehidupan pernikahan, membentuk keluarga baru, memelihara
anak-anak, dan tetap hams memperhaukan orang tua yang makin tua.

Selain itu, dewasa muda mulai membentuk kehidupan keluarga dengan pasangan
hidupnya, yang telah dibina sejak masa remaja/masa sebelumnya. Havighurst (Turner dan
Helms, 1995} mengemukakan  perkembangan sosioemosional pada masa  dewasa awal, di

antaranya:

a. mencari dan menemukan calon pasangan hidup.

Setelah melewati masa remaja, golongan dewasa muda semakin memiliki kematangan
fisiologis (seksual) sehingga mereka siap melakukan tugas reproduksi, yaitu mampu melakukan
hubunganseksual dengan lawan jenisnya,asalkan memenuhi persyaratan yang sah yaitu
perkawinan resmi.Tentu saja perkawinan tersebut dilakukan atas dasar cinta yang romantic dan

cinta yang penuh afeksi atau kebersamaan.Cinta yang romantic juga disebut “cinta yang
bergairah” karena memiliki elemen seksual dan kekanak-kanakan ,dan sering kali mendominasi
bagian awal suatu hubungan cinta.Peneliti cinta yang terkenal,

Ellen Berscheid(1988) mengatakan bahwa cinta romantic adalah hal yang ia percaya
harus kita pahami jika akan mempelajari apa cinta itu sesungguhnya.Cinta yang romantic
mencakup jalinan yang rumit dari emosi-emosi yang berbeda. Ketakutan,kemarahan,gairah
seksual,kesenangan,dan kecemburuan sebagai contoh. Sedangkan cinta yang penuh afeksi
disebut juga cinta yang penuh kebersamaan yaitu ketika tipe cinta yang terjadi ketika hasrat
individu untuk berada dekat dengan orang lain dan melibatkan perasaan yang dalam dan sayang
tehadap orang tersebut.

b. membina kehidupan rumah tangga.

Papalia, Olds, dan Feldman (1998; 2001} menyatakan bahwa golongan dewasa muda
berkisar antara 21-40 tahun. Masa ini dianggap sebagai rentang yang cukup panjang, yaitu dua
puluh tahun. Terlepas dari panjang atau pendek rentang waktu tersebut, golongan dewasa muda
yang berusia di atas 25 tahun, umum-nya telah menyelesaikan pendidikannya minimal setingkat
SLTA (SMU-Sekolah Menengah Umum), akademi atau universitas. Selain itu, sebagian besar
dari mereka yang telah menyelesaikan pendidikan, umumnya telah memasuki dunia pekerjaan
guna meraih karier tertinggi.

Dari sini, mereka mempersiapkan diri bahwa mereka sudah mandiri secara ekonomi, artinya
sudah tidak bergantung lagi pada orang tua. Sikap yang mandiri ini merupakan langkah positif
bagi mereka karena sekaligus dijadikan sebagai persiapan untuk memasuki kehidupan rumah
tangga yang baru.Namun, sebelum mempersiapkan membina rumah tangga ada beberapa orang
yang melakukan fase pertama yaitu leaving home and becoming a single adult yaitu proses
dimana remaja menjadi orang dewasa dan keluar dari keluarga asalnya untuk sementara waktu
karena ingin merasakan hidup mandiri dan mempunyai privacy. Pasangan baru adalah fase kedua
setelah fase leaving home and becoming a single adult,yaitu dimana dua idividu  dari dua
keluarga yang berbeda bersatu untuk membentuk satu sistem keluarga yang baru. Fase ini tidak
hanya melibatkan pembangunan satu sistem pernikahan baru,tetapi juga penyusunan kembali
hubungan dengan keluarga jauh dan teman-teman untuk melibatkan pasangan.

c. meniti karier dalam rangka rnemantapkan kehidupan ekonomi rumah tangga.

Salah satu tugas perkembangan seseorang yang telah memasuki masa dewasa awal adalah
memasuki dunia kerja dan karier. Dalam proses perjalanan dalam fase ini, seseorang ditunutut
untuk dapat menentukan jenjang karier yang tepat bagi dirinya. Seorang individu dalam
menjalani hidupnya ditengah fase ini diharapkan sudah memiliki pekerjaan yang layak dan
menjamin. Ketika orang dewasa sudah memasuki dunia kerja, biasanya orang dewasa cenderung
merasa tertekan oleh tuntutan pekerjaan yang mereka jalani. Mereka biasanya kurang setia atau
memiliki loyalitas terhadap perusahaan yang rendah dan cenderung mencari pekerjaan lain yang
dianggap lebih memuaskan dan lebih dapat menjamin atas kelangsungan hidupnya.

Terdapat beberapa aspek-aspek kerja yang harus diperhatikan pada seseorang yang telah
memasuki fase dewasa, diantaranya adalah usia, peran jenis kelamin, perilaku dan performance,
dan bagaimana kecenderungan pekerjaan dalam keluarga.
Dalam memasuki dunia kerja, seseorang yang memasuki fase usia dewasa awal harus malakukan
tahap-tahap penyesuaian pekerjaan, antara lain:

 · Pilihan pekerjaan

Individu dapat memilih bidang pekerjaan yang sesuai dengan bakat, minat, kompetensi
dan faktor- faktor psikologis lainnya supaya ketika bekerja kesehatan mental dan fisiknya dapat
dikelola.

 · Stabilitas pilihan pekerjaan

Dalam memilih pekerjaan, individu harus melakukannya dengan mantap dan berpindah-pindah
kerja masih dapat dilakukan di usia awal dewasa dini.

 · Penyesuaian diri dengan pekerjaan

Proses menyesuaikan diri dengan jenis pekerjaan yang telah dipilih meliputi sifat dan jenis
pekerjaan, melakukan adaptasi dengan teman sejawat/kerja, pimpinan, lingkungan kerja dan
aturan-aturan dalam dunia kerjanya. Di dalam aktivitas kerjanya, orang dewasa awal cenderung
jarang untuk masuk kerja karena alas an kesehatan daripada pekerja yang lebih tua. Mereka
memiliki kemampuan aritmatika dan kemampuan lainnya yang lebih baik daripada pekerja yang
lebih tua.

d. Dampak usia, seks, dan faktor keluarga terhadap perkembangan karier dan kepuasan
kerja.

Dampak usia terhadap perkembangan karier adalah individu yang memasuki fase dewasa
awal di dalam aktivitas kerjanya, orang dewasa awal cenderung jarang untuk masuk kerja karena
alas an kesehatan daripada pekerja yang lebih tua. Mereka memiliki kemampuan aritmatika dan
kemampuan lainnya yang lebih baik daripada pekerja yang lebih tua. Mereka cenderung gesit
dan cekatan dalam bekerja sehingga mampu mencapai tahap pekerjaan yang mapan atau telah
mencapai puncak karier, akan tetapi mereka kurang bijaksana dalam bekerja. Kepuasan pada
suatu pekerjaan memiliki kaitan yang erat dengan proses kehidupan, indikasi-indikasi
kepentingan ini berkaitan dengan aspek kesetiaan (loyalitas) dan kesehatan. Ketika orang yang
bekerja mengalmi ketidakpuasan dengan hasil pekerjaannya, keadaan ini seringkali dipengaruhi
oleh sejenis stressor yang kuat. Adapun sterssor-stressor tersebut dapat berupa:

 Masalah seksual
 Kurangnya dukungan dari keluarga
 Gaji yang kecil
 Pekerjaan yang monoton
 Bekerja dalam waktu yang terlalu lama
 Ada masalah dengan atasan
 Tidak ada pembagian yang jelas dalam pekerjaan
 Adanya target produksi, dll.

e. menjadi warga negara yang bertanggung jawab.

Warga negara yang baik adalah dambaan bagi setiap orang yang ingin hidup tenang, damai,
dan bahagia di tengah-tengah masyarakat. Warga negara yang baik adalah warga negara yang
taat dan patuh pada tata aturan perundang-undangan yang berlaku. Hal ini diwujudkan dengan
cara-cara, seperti:

 mengurus dan memiliki surat-surat kewarganegaraan (KTP, akta kelahiran,surat 


paspor/visa bagi mereka yang ingin ke luar negeri.
 membayar pajak (pajak televisi, telepon, listrik, air, pajak kendaraan bermotor, pajak
penghasilan),
 menjaga ketertiban dan keamanan masyarakat dengan mengendalikan diri agar tidak
tercela di mata masyarakat.
 mampu menyesuaikan diri dalam pergaulan sosial di masyarakat (ikut terlibat dalam
kegiatan gotong royong, kerja bakti membersihkan selokan, memper-baiki jalan, dan
sebagainya).

Tugas-tugas perkembangan tersebut merupakan tuntutan yang harus dipenuhi seseorang, sesuai
dengan norma sosial-budaya yang berlaku di masyarakat. Bagi orang tertentu, yang menjalani
aturan tertentu (misalnya hidup dalam satu atap tanpa ikatan pernikahan), mungkin tidak
mengikuti tugas perkembangan bagian, yaitu mencari pasangan hidup dan bagian B membina
kehidupan rumah tangga.

Anda mungkin juga menyukai