Kita dapat melihat batas batas ini karena adanya gaya kohesi
3. Gaya Kohesi
Ikatan kimia antar molekul penyusun materi: ikatan hidorgen, ikatan logam, kovalen,
ionik, dst. Ikatan hidrogen yang paling rendah energinya atau mudah lepas/putus.
Jika ikatannya rendah (dilihat dari energi ikatannya), berarti densitas atau BJ nya akan
rendah.
Ikatan yang semakin rapat akan membentuk atau memberikan berupa bobot jenis
kepada materi tersebut, BJ tinggi maka wujud zat semakin ke padatan.
Semakin rapat maka gaya kohesi akan semakin tinggi.
Kerapatan semakin mempengaruhi wujud.
Semakin rapat semakin mempengaruhi tingkat koesifitasnya, tingkat koesifitasnya
semakin tinggi otomatis tegangan permukaan semakin tinggi, tegangan permukaan
yang tinggi akan mampu memberikan fenomena berupa penampakan sudut kontak.
5. Metode pengukurannya
y = x Faktor Koreksi
y : Tegangan Permukaan (dyne/cm)
2πr : Keliling lingkaran (cm)
Tegangan permukaan : dyne/cm
Skala yang terbaca : dyne
Membuat berbentuk bulat bukan air (air mengikuti saja), tetapi padatannya.
Terbentuk sudut kontak yang tinggi sampai membulat karena penampangnya
(padatan/permukaan)
Karena secara umum/lazim yaitu permukaannya mengandung lapisan minyak dan
adanya bulu halus maka tidak menyebar
Minyak dan air memiliki gaya tolak menolak yang cukup tinggi
SURFAKTAN
1. Kegunaan
2. Karakteristik Surfaktan
Marifatnya: like dissolve like artinya karakteristik alamiah mereka akan mencari
pasangan yang sesuai (dari ekor maupun kepala)
Tidak selalu surfaktan berada di antar muka
Ada surfaktan tertentu yang salah satu bagiannya (kepala/ekor) akan lebih besar yaitu
yang ada Tween dan Span.
Tween : Air
Span : Minyak
Surfaktan Tween dan Span tidak akan berada di antar muka: karena anatominya tidak
seperti surfaktan lain.
Tween : Ketika bagian kepala lebih besar, maka akan berada di fase air.
Span : Ekornya lebih panjang, kepalanya kecil, maka akan berada di fase minyak.
Sehingga harus dihitung HLB
4. Klasifikasi Surfaktan
Anionik, kationik , non ionik, ampifilik
Gugus fungsi lebih besar diantara yang lainnya: harus hitung HLB
Bisa menjadi agen pembasah untuk material yang tidak bisa dibasahi
Berarti tidak berhubungan dengan material air
Yang akan dibantu kemampuan terbasahinya adalah Non polar (minyak/padatan)
Buktinya sebagai zat pembasah: Air yang berbentuk geometris bulat ketika
ditambahkan surfaktan, maka ekornya akan menempel pada padatan.
Kalau pasir kering ditambahkan sabun (surfaktan) apakah pasirnya mempunyai
kemampuan menarik air atau tidak?
Betul, tanah yang pecah atau kering seperti padatan yang tidak mampu bersama air,
diberikan surfaktan memiliki kemampuan menarik air, karena di pasir terdapat ekor
surfaktan yang menempel pada permukaan tanah yang otomatis bagian kepala akan ke
atas yang mencari pasangan, ketika ada air otomatis akan ketarik.
2. Tipe-tipe Koloid
Gerak Brown itu apa? Karena ciri khas karakter sistem disperse koloid
Efek tindal itu apa? Pemendaran cahaya akibat didalamnya ada gerak brown
Ketika senter diteruskan dalam 3 cairan:
- SIstem disperse molekulan/larutan
- Susu (Sistem koloid): Dibuyarkan, cahaya tidak bisa diteruskan. Karena, didalam susu
ada gerak brown atau gerak partikel acak yang akan mengacak cahaya ketika masuk
kedalam medium, sehingga senter yang dimasukkan dalam emulsi tidak bisa
diteruskan seperti senter ke air
- Suspensi
5. Sifat Optik
6. Sifat Elektris
Pewarnaan
Metilen blue dan Sudan III yang larutnya apa? Warnanya apa?
Sudan III warna Merah
Prinsip:
- Tipe m/a: Minyak yaitu titik titik merah dan Air yaitu biru dominan
- Tipe a/m: Air yaitu titik titik biru dan Minyak yaitu merah dominan
4. Koloid Hidrofil – Partikel padat terbagi halus
5. Emulsifikasi
Tahapannya hanya 2:
- Disrupsi : Pengrusakan/pemecahan fase minyak menjadi globul-globul, bisa
dilakukan dengan cara pengadukan menggunakan stirrer atau ultra
stura.
Membuat nano emulsi pakai sonicasi yaitu ultra sonic, pakai kecepatan
ultra, pecahnya kecil-kecil jika tidak cepat dibungkus maka akan misah
kembali. Fase ada 2: dipecah lalu dibungkus. Bungkus yaitu proses
stabilisasi yaitu terbentuknya Misel
- Stabilisasi
6. Inversi Fase
2. Jenis
4. Parameter Pengendapan
3. Viskometer
Membuat rheogram atau profil kurva sifat alir tidak bisa menggunakan viskometer satu
titik
Menentukan rheology dengan viskometer banyak titik, seperti di lab brokfield
- Diatur kurva rpm naik
Parameter yang ditentukan ketika menghitung viscometer adalah Rpm dan No spindle
Analogi cerita viskositas menilai gaya menolaknya suatu zat ditumpahkan:
Ketika spindle di setting misalkan 10 putaran tapi hanya berputar 2 kali, artinya analogi
sebanding. Berbanding lurus dengan kemampuan ditumpahkan atau dituang.
Ketika spindle tidak mampu berputar sesuai dengan yang disuruh, berarti gaya tahanan
untuk ditumpahkan atau gaya tahanan untuk tidak ingin di deformasi (rusak
strukturnya), semakin tinggi selisihnya akan semakin kental dan semakin tidak ingin di
deformasi partikel penyusunnya, Ketika rendah yaitu viskositasnya rendah, ketika tidak
ada yang menghalangi yaitu larutan ideal dan tidak dibisa diukur viskositasnya karena
tahanannya tidak bisa terbaca.