Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya kepada kami,
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik dan tepat pada waktunya. Shalawat
serta salam semoga tetap tercurah kepada Nabi Muhammad SAW dan tidak lupa pula kami ucapkan
terima kasih kepada Bapak/ Ibu dosen dan asisten yang telah membimbing dan memberi
pengarahan.
Dalam penyusunan makalah ini, tidak sedikit hambatan yang penulis hadapi. Namun
penulis menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan materi ini tidak lain berkat bantuan,
dorongan, dan bimbingan dari semua pihak khusunya kepada kedua orang tua yang saya cintai,
dosen mata kuliah Praktikum Fitokimia dan teman-teman seperjuangan angkatan 2020, sehingga
kendala-kendala yang penulis hadapi dapat teratasi dengan lancar
Penulisan makalah ini ditujukan untuk memenuhi tugas pendahuluan pada mata kuliah
Praktikum Fitokimia. Makalah ini pun bertujuan untuk menambah wawasan mengenai
pembentukan kristal asam asetil salisilat (Aspirin) bagi para pembaca dan juga penulis.
Dalam penulisan makalah ini, kami menyadari masih terdapat banyak kesalahan dan
kekeliruan baik dalam pembahasan materi maupun teknik penyusunannya. Maka dari itu kami
mengharapkan kritik serta saran yang membangun dari para pembaca untuk memperbaiki
kekeliruan dan kesalahan tersebut. Semoga dengan adanya makalah ini para pembaca dapat
menambah wawasan ilmu pengetahuan.
Penyusun
DAFTAR ISI
Adapun mekanisme reaksinya secara umum diinisiasi oleh katalis asam yang akan
memprotonasi atom O pada C karbonil anhidrida asetat sehingga akan meningkatkan
elektrofilisitas dari atom karbonil, pasangan elektron bebas pada O akan menyerang atom H
pada H3PO4. Selanjutnya atom oksigen dari gugus fenol akan menyerang atom C karbonil
pada anhidrida asetat yang bersifat nukleofilik sehingga akan terbentuk ion oksonium, atom
O pada gugus fenol akan bermuatan positif karena kelebihan ikatannya sehingga akan
melepaskan hidrogen dari gugus hidroksil sehingga senyawa kompleks akan teraktivasi,
hidrogen akan berikatan dengan OH membentuk H2O (peristiwa ini dinamakan transfer
proton). Kemudian akan terjadi protonasi pada salah satu gugus hidroksil dibarengi dengan
pelepasan molekul air, sehingga membentuk ester (Carey, 1993).
Kristal aspirin dibuat dengan menggunakan metode penguapan dengan menggunakan
berbagai pelarut yaitu metanol, tetrahidrofuran, dan kloroform. Sejumlah 3 gram aspirin
ditimbang kemudian dimasukan kedalam 10 mL pelarut. Larutan kemudian dipanaskan
sampai suhu 40OC sehingga aspirin menjadi larut. Larutan diuapkan pada suhu kamar dan
kristal yang diperoleh dikeringkan dengan desikator (Indra et al, 2019).
Kondisi Operasi:
• Tekanan : 1 atm
• Suhu : 90OC
• Perbandingan Asam Salisilat dan Asetat Anhidrat: 1:1,4
• % Konversi : 90% pada Asam Salisilat
• Waktu tinggal reaksi : 2,32 jam
BAB 3
PENUTUP
3.1. Simpulan
Dari pembahasan diatas dapat diambil kesimpulkan bahwa asam asetilsalisilat adalah
senyawa turunan asam salisilat yang sering digunakan sebagai analgesik (pereda
nyeri), antipiretik (penurun demam), dan anti-inflamasi (mengobati peradangan) yang mana
merupakan kristal tidak berwarna, yang sedikit larut dalam air, akan tetapi mudah larut dalam
pelarut organik polar seperti etanol. Proses pembuatan kristal Asam asetilsalisilat (aspirin)
memiliki 3 metode yang digunakan diantaranya yaitu dengan metode sintesa kristal aspirin
menurut Kolbe, sintesa kristal aspirin setelah modifikasi sintesa kolbe oleh Schmitt, dan dengan
menggunakan reaksi esterifikasi. Metode yang paling sering digunakan pada proses pembuatan
kristal aspirin yaitu menggunakan metode reaksi esterifikasi yang memiliki prinsip reaksi antara
asam asetat anhidrida dengan asam salisilat yang menyebabkan reaksi kimia yang mengubah grup
alkanol asam salisilat menjadi grup asetil.
3.2. Saran
Austin, T. George. (1984). “Shreve’s Chemical Process Industries”. Fifth Edition. New York:
McGraw-Hill Book Company.
Carey, F. (1993). Advanced Organic Chemistry Part B: Reaction a Syntesis. London: Plenum
Press.
Fessenden, R., Fessenden, J. (1986). Kimia Organik 3rd Edition Jilid 2. Jakarta: Penerbit
Erlangga.
Fieser, L. F., dan Williamson, K.L. (1987). Organic Experiment Seventh Edition D.C Heath and
Company: Lexington, Masachusetts Toronto.
Indra, Ahmad Fauzi, & Ratih Aryani. (2019). Karakterisasi dan Uji Disolusi Aspirin Hasil
Rekristalisasi Penguapan Pelarut. Jurnal Sains Farmasi & Klinis. p-ISSN: 2407-7062 e-
ISSN: 2442-5435.
Nugraha, Y. (2009). Esterifikasi Fenol: Sintesis Aspirin. Bandung: ITB.
Schunack, W., Mayer, K., Haake, M. (1990). Senyawa Obat. Yogyakarta: UGM Press.