Anda di halaman 1dari 2

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN,

RISET DAN TEKNOLOGI


POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
JURUSAN TEKNIK BANGUNAN KAPAL
PRODI TEKNIK BANGUNAN KAPAL
Jl. Teknik Kimia, Kampus ITS Sukolilo, Surabaya-60111
TELP. (031)5947186, 5942887 FAX. (031)5942887
Laman: www.ppns.ac.id

EVALUASI AKHIR SEMESTER


GANJIL 2021 2022

Mata Kuliah : Kewirausahaan


Hari/ Tanggal : Senin, 27 Desember 2021
Prodi/ Sem. : D3 SB/III
Waktu/ Sifat : 90 Menit / Open
Dosen : Yesica Novrita Devi, S.ST.,M.MT

Kerjakan Soal berikut ini dengan batasan waktu 90 menit (75 menit mengerjakan soal, 15
menit untuk proses upload):

TEMPO.CO, Jakarta - CEO SayurBox Amanda Susanti Cole bercerita tentang jatuh-
bangunnya bisnis perusahaan rintisan yang bergerak di bidang penjualan produk pangan itu
selama 2017 hingga 2020. Amanda mengatakan entitasnya sempat hampir tutup karena nihil
pendanaan atau funding. “Tahun 2017 kami menghadapi keterbatasan dana sampai bisnis mau
tutup. Kami waktu itu mempertimbangkan apakah bertahan atau mulai bisnis baru,” kata
Amanda dalam acara Tempo Media Week 2020 yang ditayangkan secara virtual, Senin petang,
30 November 2020.

Amanda mengatakan tahun itu merupakan etape pertama SayurBox merintis usaha sebagai
entitas bisnis. Bisnis dimulai dengan tujuan memutus mata rantai penjualan produk-produk
sayuran di level petani. Dengan begitu, petani akan memperoleh imbal hasil yang lebih besar.
Pada awal penjualannya, SayurBox hanya memasarkan produk secara terbatas melalui
WhatsApp dan Instagram. Segmennya pun terbatas untuk konsumen sayur-sayur organik.
Sementara itu pada 2018, perusahaan rintisan ini telah berkembang dengan menambah produk
konvensional serta bekerja sama dengan usaha kecil.

Namun, lagi-lagi SayurBox menghadapi tantangan. “Kami sudah menyediakan aplikasi. Tapi
aplikasi kami down dan customer marah-marah,” kata Amanda. Setahun kemudian, SayurBox
mulai berkembang dan menjangkau pasar yang lebih luas. Produk yang dijual di aplikasi pun
bertambah, seperti daging dan makanan siap santap. SayurBox juga membangun
infrastruktur logistik. Seiring dengan perubahannya, Amanda mengakui makin banyak
tantangan yang dihadapi. “Kami makin banyak tekanan dari investor. Makin banyak SKU,
makin kompleks. Kami juga kehilangan lumayan banyak tim,” ujar Amanda.

Sementara itu pada 2020, SayurBox mengalami kemajuan pesat. Pandemi membuat
masyarakat beralih ke pembelian bahan-bahan dasar secara online. SayurBox pun kebanjiran
pesanan. Lantaran belum siap memperoleh order dengan kapasitas besar, sistem SayurBox
sempat bermasalah. Selama sepekan manajemen memutuskan untuk menghentikan
pemesanan. “Kami memikirkan bagaimana beradaptasi dengan cepat. Jadi kami belajar dari
pandemi,” katanya. Selepas itu, kata Amanda, perusahaan makin memperlebar cakupannya.
SayurBox kini membuka kerja sama dengan ribuan mitra petani. Ia menjamin stabilitas order
pun meningkat signifikan.

Berdasarkan artikel berita diatas, jawablah pertanyaan berikut ini :


1. Bagaimana konsep kewirausahaan yang dijalankan oleh Amanda Susanti?(poin 15)
2. Apakah usaha SayurBox telah mengikuti perkembangan era revolusi industri 4.0?
Iya/tidak. Jelaskan alasannya! (poin 25)
3. Bagaimana strategi bisnis sayurbox dalam beradaptasi dengan kondisi lingkungan?
Jelaskan tantangan dan peluang dari usaha tersebut! (poin 20)
4. Menurut anda, inovasi apa yang dapat dikembangkan dari segi produk dalam bisnis
SayurBox? (poin 20)
5. Jelaskan siapa saja mitra dari SayurBox dan bagaimana menjaga hubungan baik dengan
mitra bisnisnya? (poin 20)

******* Selamat Mengerjakan Semoga Sukses *******

Validator 1 Validator 2

Anda mungkin juga menyukai