Teori antrean merupakan pengetahuan mengenai geris tunggu (Heizer dan Render,2014). Garis
tunggu merupakan satu atau lebih pelanggan yang menunggu untuk dilayani. Pelanggan yang di
maksud busa orang atau benda, seperti mesin yang memerlukan perawatan, pesanan yang
menunggu dikirim, atau ketidakseimbangan sementara antara permintaan pelayanan dan
kapasitas sistem yang menyediakan pelayanan.
Katz, Larson, dan Larson menyarankan beberapa cara dalam mengelola antrean dengan model
antrean kuantitatif, yaitu
4. Jauhkan karyawan yang tidak melayani pelanggan sehingga tidak terlihat oleh pelanggan
- Setiap sutuasi khusu memiliki karakteristik yang berbeda, tetapi empat elemen adlah umum
dalam semua situasi. Menurut Krajewski,at.al.(2006), ada empat elemen sebagai berikut :
d. Peran prioritas yang memilih pelanggan selanjutnya untuk dilayani oleh fasilitas pelayanan
yang ada.
B. MODEL ANTREAN
Model anyrean membantu manajer mengambil keputusan yang dapat menyeimbangkan antara
biaya kapasitas dan biaya tunggu. Beberapa ukuran yang dapat diperoleh dari model antrean
sebagai berikut :
3. Rata-rata eaktu yabg diperlukan pelanggan berada dalam sistem (waktu antre dan waktu
pelayanan)
Sistem antrean juga harus dievaluasi untuk mengetahui keefektifan sistem layanan atau
proses produksi di suatu perusahaan. Beberapa ukuran kinerja antrean dinyatakan dengan
3. Rata-rata eaktu yabg diperlukan pelanggan berada dalam sistem (waktu antre dan waktu
pelayanan)
4. Rata-rata banyaknya pelanggan atau produk dalam sistem
Model antrean ini merupakan model paling umum dalam membahas teori antrean. Beberapa
asumsi yang harus dipenuhi sebagai berikut.
c. Kedatangan dijelaskan dengan distribusi probabilitas pasisson dan berasal dari populasi yang
tidak terbatas.
d. Waktu pelayanan bervariasi dari satu pelanggan ke pelanggan berikutnya dan tidak saling
tergantung tetapi rata-rata waktu pelayanan diketahui.
Multichannel digunakan apabila terdapat lebih dari satu server yang melayani pelanggan
dengan jenis pelayanan yang sama. Sistem multichannel mengasumsikan bahwa kedatangan
mengikuti distribusi probabilitas paisson dan waktu pelayanan mengikuti distribusi
eksponensial. Pelayanan juga di lakukan dengan first-come, first-served,dan penyedia jasa
melakukan pelayanan dengan pelayanan yang sama.
3. Simulasi
Dasar simulasi Monte Carlo adalah adanya eksperimen terhadap kemungkinan (atau
probabilitas) dengan sampel acak. Ide yang mendasari simulasi ini sebagai berikut :
e. Membuat simulasi ddngan menciba mengambil angka random untuk mencapai nilai variabel-
variabel tersebut.
- Manajemen rantai pasokan merupakan pengintegrasian proses bisnis dari pelanggan akhir
melalui pemasok yang menyediakan produk, layanan, dan informasi yang menambah nilai bagi
pelanggan. Manajemen rantai pasokan juga merupakan fasilitas, fungsi, serta kegiatan yang
terlibat dalam produksi, penyampaian produk, dan layanan atau jasa dari pemasok (dan
pemasok mereka) ke pelanggan (dan pelanggan mereka). Rantai pasokan meliputi semua
kegiatan yang terkait dengan aliran transformasi produk dan layanan dari tahap bahan baku ke
pengguna akhir atau pelanggan serta terkait dengan aliran informasi. Manajemen rantai
pasokan merupakan pengintegrasian kegiatan pengadaan bahan baku dan layanan
mentransformasikan bahan dan layanan tersebut menjadi produk dalam proses atau produk
setengah jadi dan produk akhir atau barang jadi, serta menyampaikannya kepada pelanggan.
Kegiatan tersebut meliputi pembelian, pengadaan alih daya atau outsourcing, serta berbagai
fungsi lain yang penting dalam menjaga hubungan dengan pemasok dan distributor.
- Manajemen rantai pasokan merupakan salah satu aspek strategis yang penting dalam
manajemen operasional karena berhubungan dengan berbagai fungsi terkait. Fungsi tersebut
antara lain Siapa yang melakukan pembelian dan darimana, Bagaimana mengirimkan atau
menyampaikan produk dan layanan, serta Bagaimana mendistribusikannya secara efektif dan
cepat karena harus dikaitkan dengan perencanaan strategis perusahaan.
- Manajemen rantai pasokan berfokus pada pengintegrasian dan pengelolaan aliran produk
layanan, dan informasi melalui rantai pasokan terkait dengan rencana memproduksi untuk
memenuhi kebutuhan pelanggan dengan biaya yang lebih rendah.
- Salah satu tujuan pengelolaan rantai pasokan adalah mewujudkan sinkronisasi dari aliran
Hulu, yaitu penyediaan bahan baku, komponen, serta jasa dengan produksi dan distribusi Hilir
sehingga dapat mengantisipasi ketidakpastian. Salah satu faktor ketidakpastian adalah adanya
variabilitas, seperti peramalan permintaan yang tidak akurat, waktu antara atau lead time
untuk pemesanan terlalu lama, keterlambatan penyampaian atau pengiriman, pengiriman yang
tidak lengkap, perubahan produk, pemesanan yang tidak pasti, fluktuasi dan potongan harga,
serta pesanan yang meningkat. Apabila pengiriman dari pemasok terlambat atau tidak lengkap,
akan terjadi keterlambatan aliran proses produksi atau pemberian layanan melalui rantai
pasokan sehingga kualitas produk dan layanan juga buruk.
- Anggota rantai pasokan pada umumnya menyediakan persediaan ekstra atau penyangga
untuk meminimalkan pengaruh negatif ketidakpastian dan memuluskan aliran bahan hingga
produk atau layanan dari pemasok hingga pelanggan. Apabila pengiriman bahan baku dari
pelanggan terlambat perusahaan dapat melanjutkan proses produksinya dengan menggunakan
persediaan ekstrak yang dimilikinya sehingga tidak terjadi keterlambatan dalam proses dan
dalam penyampaian kepada pelanggan.
- Ciri rantai pasokan perusahaan jasa adalah menciptakan dualitas pelanggan pemasok yang
dihasilkan dalam hubungan pasokan jasa atau pelayanan sedangkan rantai pasokan dalam
perusahaan manufaktur menggambarkan sasaran fisik dari 1 tahap ke tahap berikutnya.
- Peningkatan risiko dalam lingkungan global menyarankan bahwa manajemen harus mampu
mengurangi dan bereaksi terhadap gangguan dalam hal pemrosesan, pengendalian dan
lingkungan.
- Dalam perusahaan jasa atau layanan, fokus utamanya lebih pada sumber daya manusia dan
pentingnya layanan pendukung untuk menyediakan layanan.
- Manajemen rantai pasokan perusahaan jasa atau pelayanan berkaitan dengan sifat yang tidak
tampak , baik dalam sumber daya maupun dalam penyampaian titik semua pelayanan
dilakukan bagi pelanggan yang berperan juga sebagai pemasok input titik pelanggan adalah
pemasok pada semua bisnis jasa atau disebut dualitas pelanggan pemasok. Hal ini berarti
pelanggan merupakan pemasok input dan sebagai pelanggan yang menerima pelayanan. Ada
dua level bidirectional yaitu single level dan two level.
- Ada beberapa isu pengelolaan signifikan yang berpengaruh terhadap inefisiensi organisasi,
yaitu kesepakatan bersama pada tujuan, saling percaya, dan budaya organisasional yang
kompatibel.
- Hubungan pemasok akan berhasil apabila risiko dan penghematan biaya selalu diinformasikan
titik Selain itu penelitian mengenai pelanggan akhir analisis penjualan, peramalan dan
perencanaan produksi merupakan kegiatan bersama. Hubungan tersebut dapat dibangun
dengan saling percaya.
- Ada pula isu mengenai pengembangan efisiensi Dalam pengintegrasian rantai pasokan, antara
lain optimasi lokal, insentif, dan pembelian dalam jumlah besar. Hal tersebut dapat
memberikan kontribusi dalam distorsi informasi mengenai apa yang sesungguhnya terjadi
dalam rantai pasokan.
- Bullwhip effect adalah peningkatan fluktuasi dalam pesanan yang seringkali terjadi sebagai
perpindahan pesanan melalui rantai pasokan. Bullwhip effect terjadi karena pesanan yang
disampaikan dari para pengecer ke distributor, ke pedagang besar, dan ke perusahaan pembuat
produk terdapat fluktuasi pada setiap tahapan dalam urutan tersebut.
- Ada banyak cara untuk mengurangi bullwhip Effect dan memperbaiki rantai pasokan yaitu
sebagai berikut.
6. Blanket order.
7. Standardisasi.
Untuk produk dan layanan yang diperoleh dari luar perusahaan, diperlukan strategi rantai
pasokan, salah satu strategi yang digunakan adalah pendekatan negosiasi dengan banyak
pemasok atau menggunakan satu pemasok saja. Strategi kedua adalah mengembangkan
kemitraan jangka panjang dengan beberapa pemasok untuk memenuhi kebutuhan pelanggan
atau pemakai akhir. Pendekatan ketiga adalah integrasi vertikal yang diputuskan oleh
perusahaan untuk menggunakan integrasi vertikal ke belakang dengan membeli dari pemasok.
Pendekatan keempat adalah menggunakan kolaborasi dua atau lebih perusahaan untuk
mengombinasikan beberapa pemasok dan integrasi vertikal. Strategi kelima adalah jaringan
kerja keiretsu, sedangkan pendekatan keenam adalah mengembangkan perusahaan maya yang
menggunakan pemasok sesuai kebutuhan.
Persediaan membuat sistem mampu memenuhi kebutuhan pelanggan titik di sisi lain
persediaan itu mahal. Oleh karena itu, Dalam rantai pasokan perusahaan akan diusahakan
untuk mencapai efisiensi persediaan dengan mengurangi banyaknya persediaan dan biaya
persediaan seminimal mungkin. Untuk itulah perusahaan harus menetapkan target yang berupa
indikator kinerja kunci. Ada tiga indikator kinerja kunci yaitu perputaran persediaan, banyaknya
hari pasokan persediaan, dan tingkat pengisian.
Kegiatan belajar 2
A. Pengertian outsourcing
Manajemen rantai pasokan merupakan cara mendorong keunggulan bersaing dan kinerja
organisasi dalam pasar domestik dan pasar global. Dalam perusahaan jasa atau layanan,
manajemen rantai pasokan juga diperlukan karena perubahan yang terjadi dalam organisasi,
seperti dilakukannya perluasan sumber daya keluar atau disebut ahli daya (outsourcing).
Outsourcing didefinisikan sebagai kesepakatan kontraktual antara pelanggan Dan satu atau
lebih pemasok untuk menyediakan pelayanan atau melaksanakan proses yang sekarang ini
dihasilkan secara internal (Seiring,2003).
Pemilihan pemasok sering disebut dengan sourcing karena masuk merupakan sumber pasokan
oleh karena itu ahli daya (outsourcing) atau sering juga disebut sebagai tindakan pembelian
produk dan layanan yang awalnya dihasilkan di dalam perusahaan dari pemasok di luar.
Alihdaya merupakan perluasan rantai pasokan yang mempunyai komponen pelayanan yang
signifikan yang di butuhkan untuk digali lebih lanjut. Namun demikian manajemen rantai
pasokan ini banyak dilakukan dalam industri manufaktur.
Ada 3 faktor kunci yang berkaitan dengan kegiatan yang dapat di ahli dayakan
Faktor pertama dijelaskan sebagai potensi bagi keunggulan bersaing dalam kegiatan
Faktor kedua adalah analisis derajat kemudahan diserang dalam alih Daya kegiatan
Faktor ketiga adalah faktor penentu yang meliputi penilaian ukuran dan ditujukan untuk
mengurangi kemudahan diserang dengan menyerahkan pada pemasok.
Ada 4 hard yang harus di identifikasi untuk menentukan mana proses yang dapat di alih Daya
yaitu
Perencanaan strategis dimulai dari menyusun pertanyaan mengenai misi dan penyusunan
tujuan.
Kompetensi inti dapat meliputi pengetahuan khusus, tekno atau informasi yang dimiliki, dan
metode produksi yang unik.
Menurut heizer dan render 2014 ada beberapa keunggulan dan kelemahan dalam alih Daya.
Keunggulan alihdaya antara lain menghemat biaya, mendapatkan orang ahli dari luar,
memperbaiki operasi dan layanan, memfokuskan pada kompetensi inti, mendapatkan
teknologi dari luar, dan berbagai keunggulan lain seperti meningkatkan kinerja dan Citra
perusahaan dengan cara bekerja sama dengan pemasok dari luar.
Sementara itu kelemahan dari alih Daya antara lain meningkatnya biaya transportasi dari dan
ke pemasok luar dan hilangnya pengendalian karena manajer perusahaan tidak dapat
mengendalikan proses di dalam perusahaan pemasok. Selain itu pemasok luar tersebut akan
menjadi pesaing bagi perusahaan yang melakukan alih Daya kepadanya. Dampak negatif pada
karyawan adalah moral karyawan menjadi turun karena pekerjaan yang semula dilakukannya
ini dialihkan ke pihak lain.
Sistem operasional yang ramping (Line Operation) memasak pelanggan dengan tepat terhadap
apa yang diinginkan pelanggan Dan kapan diinginkan pelanggan tanpa kesalahan melalui
perbaikan secara terus-menerus. Sistem operasional yang ramping dikendalikan alirannya
dengan sistem tarik atau fullsystem oleh pesanan pelanggan, seperti dalam sistem just in time.
Namun demikian just-in-time berbeda dari sistem operasional yang ramping karena
menekankan pada penyelesaian masalah sedangkan sistem operasional yang ramping
menekankan pada pemahaman terhadap pelanggan.
Produksi berlebihan
Antrean
Transportasi
persediaan
pergerakan
Kelebihan pemrosesan
Produk Cacat
Ada beberapa cara untuk menghilangkan pemborosan, cara yang digunakan oleh perusahaan di
Jepang adalah disiplin 5S ,yaitu Sort, Simplify, Shine, Standardize, Sustain. Manajer Amerika
menambah dengan 2s lagi yaitu safety dan support.
Beberapa cara yang sering dilakukan dalam sistem operasional yang ramping sebagai berikut
Membangun sistem yang membantu karyawan menghasilkan produk yang sempurna setiap
harinya
Mengembangkan karyawan dengan secara rutin mendesain pekerjaan, memberi pelatihan dan
pemberdayaan, memperbaiki tim kerja, meningkatkan komitmen karyawan, dan sebagainya
Membuat pekerjaan lebih menantang dengan meningkatkan tanggung jawab karyawan pada
tingkat yang lebih rendah
Sistem operasional yang ramping memiliki 10 elemen yaitu sumber daya yang fleksibel, tata
letak sel, sistem produksi tarik, kanban, persediaan sedikit, persiapan cepat, tingkat produksi
seragam, kualitas yang berasal dari sumber dayanya, perawatan total, dan jaringan kerja
dengan pemasok. Pemasok selalu mencoba memenuhi kenaikan permintaan pelanggan oleh
karena itu pasokan yang ramping juga melibatkan hal berikut
Kelemahan dari sistem operasional yang ramping dirasakan pada penyimpangan yang serius
ketika terdapat variabilitas yang tinggi dalam permintaan atau variasi yang tinggi dalam volume
produksi yang rendah sehingga terlalu banyak kanban dalam sistem atau produk yang di desain
cara kustomisasi.
Pertanyaan
Jelaskan dengan rinci praktik pengelolaan sumber daya manusia, agar manajer SDM
perusahaan dapat mengelola SDM karyawan dengan baik untuk mencapai salah satu tujuan
perusahaan yakni memberdayakan karyawan secara efektif dan efisien dan mewujudkan
kualitas kehidupan kerja yang lebih baik.
Jawaban
SDM berkaitan dengan kebijakan, praktik, dan prosedur organisasi untuk menarik, menyeleksi,
dan mengelola karyawan. SDM berfokus pada karyawan. Kemajuan teknologi juga membawa
dampak perubahan besar pada lingkungan kerja. Terkait dengan teknologi informasi dan
komunikasi jasa memerlukan karyawan yang mempunyai keahlian teknis dan dapat
berkomunikasi secara efektif dengan karyawan lain. Oleh karena itu perusahaan membutuhkan
karyawan yang fleksibel yang dapat menggunakan keahliannya untuk melaksanakan berbagai
tugas dan secara terus-menerus dilatih untuk menggunakan teknologi informasi yang
berkembang sangat pesat. Perencanaan SDM bertujuan meyakinkan manajemen bahwa dalam
perusahaan tersebut tersedia sejumlah karyawan yang sesuai dengan tempat yang dibutuhkan
dan keahlian yang diperlukan. Perencanaan tersebut harus merupakan bagian dari perencanaan
strategis perusahaan jangka panjang, perencanaan jangka menengah dan perencanaan jangka
pendek atau perencanaan operasional.
Tujuan strategi sumber daya manusia adalah mengelola karyawan dan mendesain pekerjaan
sehingga dapat digunakan secara efektif dan efisien. Karyawan harus dapat diberdayakan
secara efektif dan efisien dengan berbagai keterbatasan atau hambatan operasional yang ada
dalam perusahaan titik bersama dengan karyawan, manajer bertanggungjawab mewujudkan
kualitas kehidupan kerja yang lebih baik dengan adanya komitmen dan saling percaya.
Hambatan atau kendala yang dihadapi dalam pengelolaan karyawan sebagai berikut.
1. Strategi produk meliputi keahlian dan bakat yang diperlukan, bahan baku yang digunakan,
dan keamanan kerja.
2. Penjadwalan meliputi penjadwalan kegiatan operasional setiap hari dan kestabilan dalam
penentuan jadwal kerja karyawan.
3. Strategi lokasi mencakup kondisi tempat kerja, yaitu iklim, suhu udara, kegaduhan ruangan,
kualitas udara, pencahayaan, dan sebagainya.
4. Strategi proses meliputi mesin dan peralatan yang digunakan dalam proses produksi dan
keselamatan kerja karyawan.
5. Strategi tata letak, yaitu model tata letak perusahaan yang akan berpengaruh dalam desain
tempat kerja karyawan.
6. Perbedaan karakteristik individu mencakup kekuatan dan kelemahan atau kebosanan serta
tanggapan dan pemrosesan informasi yang diterima.
Praktik pengelolaan sumber daya manusia meliputi perencanaan karyawan, penyusunan jadwal
kerja, desain pekerjaan, penentuan waktu kerja serta evaluasi kinerja karyawan.
Dalam resource Based theory of the firm dinyatakan bahwa sumber daya manusia dapat
menyediakan sumber untuk mempertahankan keunggulan bersaing berdasarkan 4 persyaratan
yang dipenuhi titik pertama, sumber daya manusia harus menambah nilai bagi proses produksi
perusahaan titik Hal ini ada pada level of individual performance kedua, keahlian yang dicari
perusahaan harus jarang atau langka. Ketiga, kombinasi human capital investment tidak dengan
mudah dapat ditiru. Keempat, sumber daya manusia tidak harus menjadi sumber dalam
penggantian kemajuan teknologi atau penggantian lainnya karena merupakan sumber
keunggulan bersaing. Praktik-praktik MSDM mempengaruhi keahlian karyawan melalui akuisisi
dan pengembangan human capital perusahaan. Prosedur rekrutmen yang menyediakan
kualifikasi yang luas merupakan pengaruh yang substansial pada kualitas dan jenis kalian yang
dimiliki titik penyediaan pelatihan, baik formal maupun informal seperti basic skills training, on
the job experience, coaching, mentoring dan management development dapat mempengaruhi
pengembangan karyawan. Keefektifan dari highly skilled employees akan dibatasi apabila tidak
dapat memotivasi sehingga praktik-praktik MSDM dapat mempengaruhi karyawan dengan
mendorongnya untuk bekerja lebih keras dan lebih cerdik.
Modul 7
Kegiatan belajar 1
- Haruskah karyawan part-timer digunakan atau harus menggunakan kerja lembur dan waktu
menganggur utnuk menyerap fluktuasi permintaan ?
- Haruskah berbagai harga dan faktor lain diubah untuk memengaruhi permintaan ?
Perusahaan dapat memilih salah satu strategi tersebut atau dapat mengobinasikan satu sama
lain.
Permintaan yang tergolong pilihan kapasitas meliputi perubahan persediaan, variasi jumlah
karyawan, variasi tingkat produksi melalui waktu lembur dan waktu menganggur, subkontrak,
serta menggunakan karyawan paruh waktu. Sementara itu, strategi yang tergolong pilihan
permintaan meliputi pengaruh permintaan, penggunaan cara mengangsur (backodering), serta
campuran produk dan layanan.
Strategi ketiga adalah mengadakan kerja lembur pada saat permintaan naik dan adanya waktu
menganggur (idle time) pada waktu permintaan menurun. Strategi sub kontrak dilakukan
dengan menyubontrakkan sebagian pekerjaan ke luar pperusahaan ketika permintaan
meningkat. Hal ini membawa konsekuensi pada biaya, terbukanya rahasia perusahaan kepada
pihak luar terutama pesaing, terbukanya rahasia perushaan kepada pihak luar terutama
pesaing, dan sulitnya menemukan subkontraktor yang sesuai dengan standart
perushaan.Strategi kelima adalah menggunakan karyawan paruh waktu (part-time) untuk
memenuhi kebutuhan tenaga kerja pada saat permintaan meningkat. Pilihan ini dapat
dilakukan pada subpermarket, perushaan eceran (retail), dan rumah makan.
KEGIATAN BELAJAR 2
Penjadwaalan itu sendiri menentukan kapan tenaga kerja ,peralatan,fasilitas yang di butuhkan
untuk menghasilkan produk atau menyediakan layanan.penjadwalan merupakan tahap terakhir
dalam perencanaan sebelum produksi di laksanakan
Untuk proyek
Penjadwalan untuk memenuhi permintaan pelangan atau disebut dengan job shop
scheduling,production control,atau production activity control yang dilakukan oleh departemen
pengendalian produksi meliputi beberapa kegiatan berikut :
Pemuatan (loading)
Pengurutan (sequencing)
Pemonitoran (monitoring)
Penugasan di mulai dengan menyusun tabel biaya atau waktu untuk melaksanakan pekerjaan.
Langkah selanjutnya adalah menciptakan opportunity cost minimal dengan mengurangi semua
biaya pada sel yang ada dengan biaya terendah pada setiap kolom dan baris secara berulang.
Langkah ketiga adalah membuat garis yang menghubungkan nilai-nilai nol pada semua garis
dan kolom.
C.METODE PENGURUTAN
Pengurutan ini dilakukan apabila terdapat lebih dari satu pekerjaan yang dikerjakan oleh
mesin.operator ingin mengetahui bagaimana melaksanakan untuk pekerjaan tersebut.ada
beberapa metode pengurutan yang dapat dipilih untuk mencapai pengurutan yang optimal.
D.PENJADWALAN LAYANAN
Menurut Russel dan Taylor (2009) ,tujuan penjadwalan adalah memenuhi waktu jatuh tempo
pelangan,meminimalkan keterlambatan, meminimalkan waktu penyelesaian
pekerjaan,meminimalkan waktu pelanggan dalam sistem,meminimalkan kerja
lembur,memaksimumkan pengunaan mesin dan peralatan,meminimalkan waktu mengatur
karyawan,serta meminimalkan persediaan barang dalam proses.
Perusahaan jasa atau layanan adalah perusahaan yang padat karya,dengan pelayanan yang
bervariasi mengikuti permintaan pelangan.Oleh karena itu,penjadwalan yang dilaksanakan
adalah penjadwalan karyawan.
KEGIATAN BELAJAR 3
Teori Antrean merupakan pengetahuan mengenai garis tunggu (Heizer dan Render, 2014).
Teori antran dapat diterapkan pada perusahaan manufaktur dan perusahaan jasa.
Garis tunggu marupakan satu atau lebih pelanggan yang menunggu untuk dilayani.
Populasi pelanggan merupakan sumber input system pelayanan. Jika banyaknya pelanggan
baru yang potensial bagi system pelayanan dipengaruhi oleh banyaknya pelanggan yang siap
berada dalam system, sumber input itu disebut terbatas.
MODEL ANTREAN
Sebelum mendiskusikan model antrean, yang terlebih dahulu harus dipahami adalah asumsi
yang harus dipenuhi dalam antrean tersebut . Asumsi pertama adalah ukuran populasi
kedatangan yang bersifat tidak terbatas.
Model ini merupakan model yang paling umum dalam membahas teori antrean.
Kedatangan dijelaskan dengan distribusi probilitas poisson dan berasal dari populasi yang tidak
terbatas
Waktu pelayanan bervariasi dari satu pelanggan ke pelanggan berikutnya dan tidak saling
tergantung
Digunakan apabila terdapat lebih dari satu server yang melayani pelanggan dengan jenis
pelayanan yang sama
Simulasi
Teknik simulasi digunakan apabila tingkat kedatangan dan pelayanan tidak dapat diketahui
dengan pasti. Metode simulasi yang digunakan adalah metode simulasi monte carlo
Modul 8
B. PENTINGNYA MELAKUKAN ALIH DAYATiga faktor kunci yang berkaitan dengan kegiatan
yang dapat dialih dayakan. Dijelaskan sebagai potensi bagi keunggulan bersaing dalam kegiatan.
Faktor pertama dijelaskan sebagai potensi bagi keunggulan bersaing dalam kegiatan. Faktor
kedua adalah analisis derajat kemudahan diserang dalam alih daya kegiatan. Faktor ketiga
adalah faktor penentu yang meliputi penilaian ukuran pengendalian yang dibutuhkan untuk
mengurangi kemudahan diserang dengan menyertakan pada pemasok.
PERTANYAAN
Jawab perencanaan agregat merupakan pendekatan untuk menentukan kualitas dan waktu
produksi untuk jangka menengah,biasanya tiga hinga 18 bulan kedepan.proses perencanaan
agregat tersebut digunakan dalam menentukan kapasitas sumber daya agar dapat memenuhi
kebutuhan dan harapan pelangan untuk jangka menengah,yaitu enam hinga 12 bulan kedepan.
- Integrasi vertikal
- Kerja sama
REVIEW MANAJEMEN PROYEK
Manajemen proyek dapat didefinisikan sebagai suatu proses dari perencanaan, pengaturan,
kepemimpinan, dan pengendalian dari suatu proyek oleh para anggotanya nya dengan
memanfaatkan sumberdaya seoptimal mungkin untuk mencapai sasaran yang telah ditentukan.
Manajemen proyek meliputi tiga fase kegiatan, yaitu perencanaan, penjadwalan, dan
pengendalian. Perencanaan meliputi penyusunan tujuan, pendefinisian proyek dan
pengorganisasian tim. Penjadwalan meliputi orang, dana, serta pemasok yang melaksanakan
kegiatan dan hubungan antara satu kegiatan dan kegiatan lain dalam proses tersebut.
Pengendalian meliputi pengawasan sumberdaya, biaya, kualitas, dan anggaran.
Dilihat dari komponen kegiatannya proyek dapat dibedakan menjadi berikut ini
1. Proyek engineering-konstruksi
2. Proyek engineering-manufaktur
5. Proyek kapital
B. PERENCANAAN PROYEK
Proyek dapat didefinisikan sebagai kegiatan yang berhubungan secara langsung untuk
menghasilkan output. Untuk dapat menghasilkan output sesuai dengan yang diharapkan, perlu
disusun perencanaan proyek. Perencanaan proyek ini bertujuan untuk
2. Efisiensi operasi.
3. Mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang tujuan proyek.
Selanjutnya menurut Russell dan Taylor (2011), perencanaan proyek meliputi beberapa elemen
dasar yang perlu disusun dan dikembangkan sebagai berikut yaitu tujuan, lingkup proyek,
persyaratan kontrak, jadwal, sumber daya, Personel, pengendalian, analisis resiko dan.
Dalam bisnis, Ukuran utama manfaat atau keuntungan adalah pengembalian investasi ( return
on investment atauatau ROI). ROI adalah ukuran kinerja yang seringkali digunakan Kan untuk
mengevaluasi hasil yang diharapkan dari proyek atau untuk membandingkan sejumlah proyek
yang berbeda dan harus dilakukan pilihan terhadap proyek yang akan dikerjakan. Pimpinan
proyek mengkoordinasi kegiatan dengan Departemen lain dan melaporkan secara langsung
kepada manajemen puncak perusahaan. Manajer atau pimpinan proyek mendapat tanggung
jawab untuk meyakinkan hal berikut
1. Semua kegiatan dapat diselesaikan dengan urutan yang tepat dan selesai tepat pada
waktunya.
4. Anggota tim proyek ditugaskan dalam proyek dengan diberi motivasi, pengarahan dan
informasi yang dibutuhkan
C. PENJADWALAN PROYEK
Penjadwalan proyek meliputi pengurutan dan pembagian untuk semua kegiatan proyek. Pada
tahap ini manajer proyek memutuskan Berapa lama Setiap kegiatan akan dilakukan dan
menghitung Berapa banyak tenaga kerja dan material yang akan dibutuhkan dalam setiap tahap
kegiatan atau produksi. Secara singkat, penjadwalan proyek bertujuan sebagai berikut
1. Menunjukkan hubungan antara satu kegiatan dan kegiatan lain dalam hubungan dalam
proyek secara keseluruhan.
3. Mendorong penyusunan waktu yang realistis dan perkiraan biaya setiap kegiatan.
4. Membantu penggunaan sumber daya seperti tenaga kerja, dana, dan material secara lebih
baik, dengan mengidentifikasi hambatan dalam proyek.
D. PENGENDALIAN PROYEK
Manajemen waktu merupakan proses untuk meyakinkan bahwa jadwal proyek tidak meleset
dan tepat waktu.
Pengelolaan dan pengendalian kualitas merupakan bagian yang integral dari proses
pengelolaan proyek. Proses menghendaki pekerjaan proyek di monitor kualitasnya dan
perbaikan harus dilakukan sebagai kemajuan proyek.
Manajemen kinerja merupakan proses pemonitoran proyek dan pengembangan waktu (harian,
mingguan, dan bulanan) serta membuat laporannya untuk meyakinkan bahwa sasaran atau
tujuan proyek dapat tercapai.
KB 2 PERT/ CPM
REVIEW
A. Pengenalan PERT/CPM
Program evaluation and review technique ( PERT ) dan Critical path method ( CPM ) keduanya
merupakan teknik yang dikembangkan pada tahun 1950-an untuk membantu manajer dalam
menjadwalkan, memonitoring, serta mengendalikan proyek yang besar dan kompleks. PERT
adalah suatu metode yang bertujuan untuk mengurangi adanya penundaan dan gangguan
produksi serta mengoordinasikan berbagai bagian suatu pekerjaan secara menyeluruh dan
mempercepat selesainya proyek. Tujuan PERT adalah pencapaian suatu taraf tertentu ketika
waktu merupakan dasar penting PERT dalam menyelesaikan kegiatan-kegiatan bagi suatu
proyek. CPM adalah suatu metode perencanaan dan pengendalian proyek yang merupakan
sistem yang paling banyak digunakan dengan menggunakan prinsip pembentukan jaringan.
- Langkah pertama yang harus dilakukan adalah menentukan waktu mulai paling awal untuk
setiap kegiatan ( Erliest start atau ES ) dan menentukan waktu selesai paling awal untuk setiap
kegiatan ( Erliest finish atau EF ). Waktu selesai paling awal adalah waktu mulai paling awal
ditambah waktu pelaksanaan kegiatan tersebut atau sebagai :
EF = ES + waktu kegiatan
- langkah kedua adalah menentukan waktu mulai paling akhir ( latest start atau LS ). Dan waktu
selesai paling akhir ( latest finish atau EL ) untuk masing-masing kegiatan dalam proyek
tersebut. Waktu mulai paling akhir sama dengan waktu selesai paling akhir dikurangi dengan
waktu pelaksanaan kegiatan tersebut atau sebagai berikut :
LS = LF - Waktu kegiatan
- langkah ketiga adalah menentukan waktu kosong atau menentukan jalur kritis dalam proyek
tersebut. Setelah kita menghitung waktu mulai dan berakhir paling awal serta waktu mulai dan
berakhir paling akhir atau paling lambat. Langkah selanjutnya adalah menentukan waktu
kosong ( slack Time ). Waktu kosong merupakan waktu ketika kegiatan dapat ditunda, tanpa
ada penundaan proyek secara keseluruhan.
dokumentasi dan gambar proyek membantu menentukan siapa yang bertanggung jawab
terhadap berbagai kegiatan.
PERT dan CPM dapat diterapkan pada berbagai proyek yang luas.
- kegiatan proyek harus didefinisikan dengan jelas, independen dan stabil hubungan di antara
satu kegiatan dan kegiatan lain.
- perkiraan waktu cenderung subjektif dan tunduk pada manajer yang takut menjadi terlalu
optimis atau pesimis.
- terdapat bahaya yang melekat dengan penekanan pada jalur kritis atau jalur yang
terpanjang. Jalur kritis diperlukan untuk memonitor secara seksama.
Pertanyaan :
Mengelola sebuah proyek bukanlah hal yang mudah. Manajemen proyek yang baik
bukan hanya sekedar memastikan penyelesaiannya tepat waktu, biaya, dan scope. Lebih
dari itu, manajemen proyek harus dapat menyatukan tim dan klien, menciptakan visi,
dan mengajak tim untuk stay on track demi mencapai kesuksesan bersama.
Jawaban:
Manajemen proyek memastikan adanya perencanaan yang matang untuk mencapai tujuan
tertentu. Tanpa tujuan yang jelas, anggota tim akan kehilangan fokus, tidak memiliki gambaran
objektif yang pasti, dan tidak paham apa yang harus dilakukan dan mengapa.
Hal tersebut dapat dicegah dengan memecah proyek menjadi beberapa tugas. Dengan
membagi tugas, anggota tim dapat fokus mencapai tujuan tersebut untuk meraih tujuan utama
yang lebih besar.
Membuat jadwal membantu menghindari proyek tidak ter-handle atau terlambat serta adanya
perencanaan yang harus dilaksanakan bagi semua yang terlibat dalam proyek.
Manajemen proyek juga penting untuk membuat ekspektasi yang sesuai tentang apa yang
harus dicapai, kapan, dan berapa banyak. Tanpa memperhatikan perencanaan, estimasi budget
dan waktu, proyek akan menjadi terlalu ambisius dan menyebabkan proyek terlambat dan over
budget.
Manajemen proyek dapat melacak proyek dan manajemen risiko proyek sehingga memastikan
semua sumber daya digunakan secara efektif dan efisien.
4. Quality control
Manajemen proyek membantu mengidentifikasi, mengelola, dan menjaga kualitas. Dengan
proses jelas, tim dapat menilai kualitas output pada tiap tahapan proyek. Kualitas yang baik
akan membuat klien puas.
5. Manajemen risiko
Manajemen proyek penting untuk memastikan risiko proyek dapat terkelola dan termitigasi
dengan baik untuk menghindari terjadi masalah di kemudian hari. Project manager harus dapat
menganalisis seluruh risiko potensial proyek, membuat mitigasi, dan perencanaan jika risiko
tersebut terjadi kelak. Risiko tersebut harus disusun berdasarkan kemungkinan terjadinya
(likelihood) dan besarnya risiko. Dengan membuat manajemen risiko, proyek dapat lebih
mudah beradaptasi dengan perubahan yang terjadi.
Manajemen proyek memastikan orang yang tepat melakukan hal yang tepat pada waktu yang
tepat. Perencanaan dan proses yang jelas membantu mengetahui peran tiap anggota tim,
merampingkan proses dan input, mengantisipasi risiko, dan membuat check and balance untuk
memastikan proyek selaras dengan strategi yang telah dibangun.
Terkadang proyek berjalan mulus, namun kadang proyek dapat gagal. Walau demikian, kita
dapat belajar dari pengalaman dan kesalahan masa lalu dapat dihindari di kemudian hari.
Manajemen proyek memastikan pembelajaran ini diterapkan dengan melakukan retrospektif
untuk melihat apa yang berhasil dan tidak, serta perubahan yang harus dilakukan untuk proyek
selanjutnya.