Anda di halaman 1dari 35

Teori Antrean

A. PENGERTIAN DAN TUJUAN ANALISIS TEORI ANTREAN

Teori antrean merupakan pengetahuan mengenai geris tunggu (Heizer dan Render,2014). Garis
tunggu merupakan satu atau lebih pelanggan yang menunggu untuk dilayani. Pelanggan yang di
maksud busa orang atau benda, seperti mesin yang memerlukan perawatan, pesanan yang
menunggu dikirim, atau ketidakseimbangan sementara antara permintaan pelayanan dan
kapasitas sistem yang menyediakan pelayanan.

Katz, Larson, dan Larson menyarankan beberapa cara dalam mengelola antrean dengan model
antrean kuantitatif, yaitu

1. Menentukan wakti antre yang dapat di terima oleh pelanggan

2. Mencoba mengalihkan perhatian pelanggan apabila harys antre

3. Memberi informasi kepada pelanggan apa yang diharapkan

4. Jauhkan karyawan yang tidak melayani pelanggan sehingga tidak terlihat oleh pelanggan

5. Menyusun segmentasi pelanggan

6. Melatih karyawan menjadi ramah

7. Mendirong pelanggan untuk datang selama periode longgar

8. Menggunakan pandangan jangka panjang untuk membuang jauh antrean

- Setiap sutuasi khusu memiliki karakteristik yang berbeda, tetapi empat elemen adlah umum
dalam semua situasi. Menurut Krajewski,at.al.(2006), ada empat elemen sebagai berikut :

a. Inpit atau populasi pelanggan yang menghasilkan pelanggan potensial

b. Garis tunggu pelanggan


c. Fasilitas pelayanan yang berisi orang,mesin,atau keduanya yang penting untuk melaksanakan
pelayanan kepada pelanggan

d. Peran prioritas yang memilih pelanggan selanjutnya untuk dilayani oleh fasilitas pelayanan
yang ada.

B. MODEL ANTREAN

Model anyrean membantu manajer mengambil keputusan yang dapat menyeimbangkan antara
biaya kapasitas dan biaya tunggu. Beberapa ukuran yang dapat diperoleh dari model antrean
sebagai berikut :

1. Rata-rata waktu pelanggan berada dalam antrean

2. Rata-rata panjang antrean

3. Rata-rata eaktu yabg diperlukan pelanggan berada dalam sistem (waktu antre dan waktu
pelayanan)

4. Rata-rata banyaknya pelanggan dalam sistem

5. Probabilitas fasilitas pelayanan menganggur atau kosong

6. Tingkat penggunaan dalam sistem

7. Probabilitas banyaknya pelanggan dalam sistem.

Sistem antrean juga harus dievaluasi untuk mengetahui keefektifan sistem layanan atau
proses produksi di suatu perusahaan. Beberapa ukuran kinerja antrean dinyatakan dengan

1. Rata-rata waktu pelanggan berada dalam antrean

2. Rata-rata panjang antrean

3. Rata-rata eaktu yabg diperlukan pelanggan berada dalam sistem (waktu antre dan waktu
pelayanan)
4. Rata-rata banyaknya pelanggan atau produk dalam sistem

5. Probabilitas proses atau pelayanan menganggur

6. Tingkat penggunaan sistem atau proses

7. Probabilitas sejumlah pelanggan berada dalam sistem atau proses.

1. Model Antrean Single - Channel

Model antrean ini merupakan model paling umum dalam membahas teori antrean. Beberapa
asumsi yang harus dipenuhi sebagai berikut.

a. Kedatangan dengan dilayani dengan first-come, first-served, setiap kedatangan menunggu


untuk dilayani dengan mengabaikan panjangnya antrean yang ada.

b. Kedatangan tidak trgantung dengan kedatangan sebelumnya, tetapi rata-rata kebanyakan


kedatangan (tingkat kedatangan) tidak berubah dari waktu ke waktu

c. Kedatangan dijelaskan dengan distribusi probabilitas pasisson dan berasal dari populasi yang
tidak terbatas.

d. Waktu pelayanan bervariasi dari satu pelanggan ke pelanggan berikutnya dan tidak saling
tergantung tetapi rata-rata waktu pelayanan diketahui.

e. Waktu pelayanan terjadi menurut distribusi eksponesial negatif.

f. Rata-rata tingkat pelayanan lebih cepat dari rata-rata tingkat kedatangan.

2. Model Antrean Multichannel

Multichannel digunakan apabila terdapat lebih dari satu server yang melayani pelanggan
dengan jenis pelayanan yang sama. Sistem multichannel mengasumsikan bahwa kedatangan
mengikuti distribusi probabilitas paisson dan waktu pelayanan mengikuti distribusi
eksponensial. Pelayanan juga di lakukan dengan first-come, first-served,dan penyedia jasa
melakukan pelayanan dengan pelayanan yang sama.

3. Simulasi

Dasar simulasi Monte Carlo adalah adanya eksperimen terhadap kemungkinan (atau
probabilitas) dengan sampel acak. Ide yang mendasari simulasi ini sebagai berikut :

a. Membuat tiruan kondisi nyata secara matematis

b. Mempelajari bebrabagi karakteristik operasi dan sifat-sifatnya

c. Memberikan kesimpulan dan membuat keputusan berdasarkan hasil simulasi tersebut.

Teknik simulasi menggunakan tahapan berikut.

a. Menyusun distribusi probabilitas untuk variabel-variabel yang penting.

b. Membangun distribusi probabilitas kumulatif untuk setiap variabel.

c. Menyusun interval angka random untuk masing-masing variabel.

d. Mrnyusun angka random.

e. Membuat simulasi ddngan menciba mengambil angka random untuk mencapai nilai variabel-
variabel tersebut.

A. Pengertian Manajemen Rantai Pasokan

- Manajemen rantai pasokan merupakan pengintegrasian proses bisnis dari pelanggan akhir
melalui pemasok yang menyediakan produk, layanan, dan informasi yang menambah nilai bagi
pelanggan. Manajemen rantai pasokan juga merupakan fasilitas, fungsi, serta kegiatan yang
terlibat dalam produksi, penyampaian produk, dan layanan atau jasa dari pemasok (dan
pemasok mereka) ke pelanggan (dan pelanggan mereka). Rantai pasokan meliputi semua
kegiatan yang terkait dengan aliran transformasi produk dan layanan dari tahap bahan baku ke
pengguna akhir atau pelanggan serta terkait dengan aliran informasi. Manajemen rantai
pasokan merupakan pengintegrasian kegiatan pengadaan bahan baku dan layanan
mentransformasikan bahan dan layanan tersebut menjadi produk dalam proses atau produk
setengah jadi dan produk akhir atau barang jadi, serta menyampaikannya kepada pelanggan.
Kegiatan tersebut meliputi pembelian, pengadaan alih daya atau outsourcing, serta berbagai
fungsi lain yang penting dalam menjaga hubungan dengan pemasok dan distributor.

- Manajemen rantai pasokan merupakan salah satu aspek strategis yang penting dalam
manajemen operasional karena berhubungan dengan berbagai fungsi terkait. Fungsi tersebut
antara lain Siapa yang melakukan pembelian dan darimana, Bagaimana mengirimkan atau
menyampaikan produk dan layanan, serta Bagaimana mendistribusikannya secara efektif dan
cepat karena harus dikaitkan dengan perencanaan strategis perusahaan.

B. Strategi Perusahaan Dan Rantai Pasokan.

- Manajemen rantai pasokan berfokus pada pengintegrasian dan pengelolaan aliran produk
layanan, dan informasi melalui rantai pasokan terkait dengan rencana memproduksi untuk
memenuhi kebutuhan pelanggan dengan biaya yang lebih rendah.

- Salah satu tujuan pengelolaan rantai pasokan adalah mewujudkan sinkronisasi dari aliran
Hulu, yaitu penyediaan bahan baku, komponen, serta jasa dengan produksi dan distribusi Hilir
sehingga dapat mengantisipasi ketidakpastian. Salah satu faktor ketidakpastian adalah adanya
variabilitas, seperti peramalan permintaan yang tidak akurat, waktu antara atau lead time
untuk pemesanan terlalu lama, keterlambatan penyampaian atau pengiriman, pengiriman yang
tidak lengkap, perubahan produk, pemesanan yang tidak pasti, fluktuasi dan potongan harga,
serta pesanan yang meningkat. Apabila pengiriman dari pemasok terlambat atau tidak lengkap,
akan terjadi keterlambatan aliran proses produksi atau pemberian layanan melalui rantai
pasokan sehingga kualitas produk dan layanan juga buruk.

- Hubungan rantai pasokan dan Strategi

- Anggota rantai pasokan pada umumnya menyediakan persediaan ekstra atau penyangga
untuk meminimalkan pengaruh negatif ketidakpastian dan memuluskan aliran bahan hingga
produk atau layanan dari pemasok hingga pelanggan. Apabila pengiriman bahan baku dari
pelanggan terlambat perusahaan dapat melanjutkan proses produksinya dengan menggunakan
persediaan ekstrak yang dimilikinya sehingga tidak terjadi keterlambatan dalam proses dan
dalam penyampaian kepada pelanggan.

- Ciri rantai pasokan perusahaan jasa adalah menciptakan dualitas pelanggan pemasok yang
dihasilkan dalam hubungan pasokan jasa atau pelayanan sedangkan rantai pasokan dalam
perusahaan manufaktur menggambarkan sasaran fisik dari 1 tahap ke tahap berikutnya.

- Peningkatan risiko dalam lingkungan global menyarankan bahwa manajemen harus mampu
mengurangi dan bereaksi terhadap gangguan dalam hal pemrosesan, pengendalian dan
lingkungan.

C. Rantai Pasokan Pada Penyedia Layanan.

- Dalam perusahaan jasa atau layanan, fokus utamanya lebih pada sumber daya manusia dan
pentingnya layanan pendukung untuk menyediakan layanan.

- Optimasi bidirectional menunjukkan kemungkinan mengerjakan apa yang terbaik dari


pandangan pelanggan sementara mengerjakan yang terbaik bagi perusahaan pelayanan titik
pelanggan terlibat dalam membantu optimasi bidirectional yaitu optimasi secara simultan
penawaran dan permintaan jasa.

- Manajemen rantai pasokan perusahaan jasa atau pelayanan berkaitan dengan sifat yang tidak
tampak , baik dalam sumber daya maupun dalam penyampaian titik semua pelayanan
dilakukan bagi pelanggan yang berperan juga sebagai pemasok input titik pelanggan adalah
pemasok pada semua bisnis jasa atau disebut dualitas pelanggan pemasok. Hal ini berarti
pelanggan merupakan pemasok input dan sebagai pelanggan yang menerima pelayanan. Ada
dua level bidirectional yaitu single level dan two level.

D. Pengelolaan Rantai Pasokan.

- Pengelolaan rantai pasokan memfokuskan pada pengintegrasian dan pengelolaan aliran


produk jasa atau layanan, serta informasi melalui rantai pasokan untuk membuatnya tanggap
terhadap kebutuhan pelanggan dengan biaya total yang lebih rendah.
- Salah satu tujuan pengelolaan rantai pasokan adalah tercapainya sinkronisasi aliran hulu
dalam kedatangan bahan baku atau material, komponen, subrakitan, serta layanan dengan
produksi dan distribusi yang berada di hilir sehingga dapat menanggapi ketidakpastian dalam
permintaan pelanggan tanpa adanya biaya yang tinggi karena kelebihan persediaan. Contoh
ketidak pastian adalah variabilitas yang Dalam rantai pasokan karena peramalan yang tidak
akurat, waktu antara dalam pemesanan terlalu panjang, keterlambatan dan ketidaklengkapan
dalam pengiriman, perubahan produk, pemesanan batch, fluktuasi dan diskon harga, serta
peningkatan pesanan.

- Ada beberapa isu pengelolaan signifikan yang berpengaruh terhadap inefisiensi organisasi,
yaitu kesepakatan bersama pada tujuan, saling percaya, dan budaya organisasional yang
kompatibel.

- Hubungan pemasok akan berhasil apabila risiko dan penghematan biaya selalu diinformasikan
titik Selain itu penelitian mengenai pelanggan akhir analisis penjualan, peramalan dan
perencanaan produksi merupakan kegiatan bersama. Hubungan tersebut dapat dibangun
dengan saling percaya.

- Ada pula isu mengenai pengembangan efisiensi Dalam pengintegrasian rantai pasokan, antara
lain optimasi lokal, insentif, dan pembelian dalam jumlah besar. Hal tersebut dapat
memberikan kontribusi dalam distorsi informasi mengenai apa yang sesungguhnya terjadi
dalam rantai pasokan.

- Bullwhip effect adalah peningkatan fluktuasi dalam pesanan yang seringkali terjadi sebagai
perpindahan pesanan melalui rantai pasokan. Bullwhip effect terjadi karena pesanan yang
disampaikan dari para pengecer ke distributor, ke pedagang besar, dan ke perusahaan pembuat
produk terdapat fluktuasi pada setiap tahapan dalam urutan tersebut.

- Ada banyak cara untuk mengurangi bullwhip Effect dan memperbaiki rantai pasokan yaitu
sebagai berikut.

1. Menarik data yang akurat.


2. Pengurangan Jumlah pembelian.

3. Pengendalian pengisian satu tahap.

4. Persediaan yang dikelola oleh pemasok.

5. Kolaborasi dalam perencanaan, peramalan, dan pengisian.

6. Blanket order.

7. Standardisasi.

8. Penundaan dalam menyimpan berbagai modifikasi atau kustomisasi produk.

9. Pengiriman drop dan pengemasan khusus.

10. Lolos melalui fasilitas.

11. Saluran perakitan.

E. Strategi Rantai Pasokan.

Untuk produk dan layanan yang diperoleh dari luar perusahaan, diperlukan strategi rantai
pasokan, salah satu strategi yang digunakan adalah pendekatan negosiasi dengan banyak
pemasok atau menggunakan satu pemasok saja. Strategi kedua adalah mengembangkan
kemitraan jangka panjang dengan beberapa pemasok untuk memenuhi kebutuhan pelanggan
atau pemakai akhir. Pendekatan ketiga adalah integrasi vertikal yang diputuskan oleh
perusahaan untuk menggunakan integrasi vertikal ke belakang dengan membeli dari pemasok.
Pendekatan keempat adalah menggunakan kolaborasi dua atau lebih perusahaan untuk
mengombinasikan beberapa pemasok dan integrasi vertikal. Strategi kelima adalah jaringan
kerja keiretsu, sedangkan pendekatan keenam adalah mengembangkan perusahaan maya yang
menggunakan pemasok sesuai kebutuhan.

F. Teknologi Informasi Dalam Rantai Pasokan.


Ada beberapa teknologi informasi yang dapat digunakan untuk mendukung rantai pasokan
seperti e-procurement, Elektronik ordering and funds transfer, online catalog, barcode dan
RFID.

G. Mengukur Kinerja Rantai Pasokan.

Persediaan membuat sistem mampu memenuhi kebutuhan pelanggan titik di sisi lain
persediaan itu mahal. Oleh karena itu, Dalam rantai pasokan perusahaan akan diusahakan
untuk mencapai efisiensi persediaan dengan mengurangi banyaknya persediaan dan biaya
persediaan seminimal mungkin. Untuk itulah perusahaan harus menetapkan target yang berupa
indikator kinerja kunci. Ada tiga indikator kinerja kunci yaitu perputaran persediaan, banyaknya
hari pasokan persediaan, dan tingkat pengisian.

Kegiatan belajar 2

Outsourcing dan sistem operasional yang ramping

A. Pengertian outsourcing

Manajemen rantai pasokan merupakan cara mendorong keunggulan bersaing dan kinerja
organisasi dalam pasar domestik dan pasar global. Dalam perusahaan jasa atau layanan,
manajemen rantai pasokan juga diperlukan karena perubahan yang terjadi dalam organisasi,
seperti dilakukannya perluasan sumber daya keluar atau disebut ahli daya (outsourcing).

Outsourcing didefinisikan sebagai kesepakatan kontraktual antara pelanggan Dan satu atau
lebih pemasok untuk menyediakan pelayanan atau melaksanakan proses yang sekarang ini
dihasilkan secara internal (Seiring,2003).

Pemilihan pemasok sering disebut dengan sourcing karena masuk merupakan sumber pasokan
oleh karena itu ahli daya (outsourcing) atau sering juga disebut sebagai tindakan pembelian
produk dan layanan yang awalnya dihasilkan di dalam perusahaan dari pemasok di luar.
Alihdaya merupakan perluasan rantai pasokan yang mempunyai komponen pelayanan yang
signifikan yang di butuhkan untuk digali lebih lanjut. Namun demikian manajemen rantai
pasokan ini banyak dilakukan dalam industri manufaktur.

B. Pentingnya melakukan alih Daya

Ada 3 faktor kunci yang berkaitan dengan kegiatan yang dapat di ahli dayakan

 Faktor pertama dijelaskan sebagai potensi bagi keunggulan bersaing dalam kegiatan
 Faktor kedua adalah analisis derajat kemudahan diserang dalam alih Daya kegiatan
 Faktor ketiga adalah faktor penentu yang meliputi penilaian ukuran dan ditujukan untuk
mengurangi kemudahan diserang dengan menyerahkan pada pemasok.

Ada 4 hard yang harus di identifikasi untuk menentukan mana proses yang dapat di alih Daya
yaitu

 Menentukan kegiatan bisnis inti


 Mengevaluasi kegiatan rantai nilai yang relevan
 Menyelenggarakan analisis biaya total dari kegiatan kegiatan inti
 Menganalisis hubungan ,(Mclvor,2009)

C. Perencanaan strategis dan kompetensi inti

Perencanaan strategis dimulai dari menyusun pertanyaan mengenai misi dan penyusunan
tujuan.

Kompetensi inti dapat meliputi pengetahuan khusus, tekno atau informasi yang dimiliki, dan
metode produksi yang unik.

Menurut heizer dan render 2014 ada beberapa keunggulan dan kelemahan dalam alih Daya.

Keunggulan alihdaya antara lain menghemat biaya, mendapatkan orang ahli dari luar,
memperbaiki operasi dan layanan, memfokuskan pada kompetensi inti, mendapatkan
teknologi dari luar, dan berbagai keunggulan lain seperti meningkatkan kinerja dan Citra
perusahaan dengan cara bekerja sama dengan pemasok dari luar.
Sementara itu kelemahan dari alih Daya antara lain meningkatnya biaya transportasi dari dan
ke pemasok luar dan hilangnya pengendalian karena manajer perusahaan tidak dapat
mengendalikan proses di dalam perusahaan pemasok. Selain itu pemasok luar tersebut akan
menjadi pesaing bagi perusahaan yang melakukan alih Daya kepadanya. Dampak negatif pada
karyawan adalah moral karyawan menjadi turun karena pekerjaan yang semula dilakukannya
ini dialihkan ke pihak lain.

D. Sistem operasional yang Ramping

Sistem operasional yang ramping (Line Operation) memasak pelanggan dengan tepat terhadap
apa yang diinginkan pelanggan Dan kapan diinginkan pelanggan tanpa kesalahan melalui
perbaikan secara terus-menerus. Sistem operasional yang ramping dikendalikan alirannya
dengan sistem tarik atau fullsystem oleh pesanan pelanggan, seperti dalam sistem just in time.
Namun demikian just-in-time berbeda dari sistem operasional yang ramping karena
menekankan pada penyelesaian masalah sedangkan sistem operasional yang ramping
menekankan pada pemahaman terhadap pelanggan.

Perusahaan yang menggunakan sistem operasional yang ramping selalu berusaha


menghilangkan pemborosan dan variabilitas serta meningkatkan waktu untuk memindahkan
pesanan melalui proses produksi dari pengirim ke penerima ada beberapa sumber pemborosan
sebagai berikut

 Produksi berlebihan
 Antrean
 Transportasi
 persediaan
 pergerakan
 Kelebihan pemrosesan
 Produk Cacat
Ada beberapa cara untuk menghilangkan pemborosan, cara yang digunakan oleh perusahaan di
Jepang adalah disiplin 5S ,yaitu Sort, Simplify, Shine, Standardize, Sustain. Manajer Amerika
menambah dengan 2s lagi yaitu safety dan support.

Beberapa cara yang sering dilakukan dalam sistem operasional yang ramping sebagai berikut

Menggunakan teknik JIT untuk menghilangkan semua persediaan

Membangun sistem yang membantu karyawan menghasilkan produk yang sempurna setiap
harinya

Mengurangi kebutuhan ruangan untuk meminimalkan jarang pengiriman atau pengangkutan

Kembangkan kemitraan dengan pemasok untuk membantu memahami kebutuhan pelanggan

Memberi pengetahuan kepada pemasok untuk memuaskan kebutuhan pelanggan

Menghilangkan semua yang tidak menghasilkan nilai tambah

Mengembangkan karyawan dengan secara rutin mendesain pekerjaan, memberi pelatihan dan
pemberdayaan, memperbaiki tim kerja, meningkatkan komitmen karyawan, dan sebagainya

Membuat pekerjaan lebih menantang dengan meningkatkan tanggung jawab karyawan pada
tingkat yang lebih rendah

Membangun fleksibilitas karyawan melalui pelatihan dan mengurangi klarifikasi pekerjaan.

Sistem operasional yang ramping memiliki 10 elemen yaitu sumber daya yang fleksibel, tata
letak sel, sistem produksi tarik, kanban, persediaan sedikit, persiapan cepat, tingkat produksi
seragam, kualitas yang berasal dari sumber dayanya, perawatan total, dan jaringan kerja
dengan pemasok. Pemasok selalu mencoba memenuhi kenaikan permintaan pelanggan oleh
karena itu pasokan yang ramping juga melibatkan hal berikut

 Kontrak jangka panjang dengan pemasok


 Sinkronisasi produksi
 Sertifikasi pemasok
 Muatan dan penyampaian yang sering
 Ketepatan jadwal penyampaian atau pengiriman
 Urutan pengiriman yang standar
 Berlokasi dekat dengan pelanggan

Kelemahan dari sistem operasional yang ramping dirasakan pada penyimpangan yang serius
ketika terdapat variabilitas yang tinggi dalam permintaan atau variasi yang tinggi dalam volume
produksi yang rendah sehingga terlalu banyak kanban dalam sistem atau produk yang di desain
cara kustomisasi.

Pertanyaan

Jelaskan dengan rinci praktik pengelolaan sumber daya manusia, agar manajer SDM
perusahaan dapat mengelola SDM karyawan dengan baik untuk mencapai salah satu tujuan
perusahaan yakni memberdayakan karyawan secara efektif dan efisien dan mewujudkan
kualitas kehidupan kerja yang lebih baik.

Jawaban

SDM berkaitan dengan kebijakan, praktik, dan prosedur organisasi untuk menarik, menyeleksi,
dan mengelola karyawan. SDM berfokus pada karyawan. Kemajuan teknologi juga membawa
dampak perubahan besar pada lingkungan kerja. Terkait dengan teknologi informasi dan
komunikasi jasa memerlukan karyawan yang mempunyai keahlian teknis dan dapat
berkomunikasi secara efektif dengan karyawan lain. Oleh karena itu perusahaan membutuhkan
karyawan yang fleksibel yang dapat menggunakan keahliannya untuk melaksanakan berbagai
tugas dan secara terus-menerus dilatih untuk menggunakan teknologi informasi yang
berkembang sangat pesat. Perencanaan SDM bertujuan meyakinkan manajemen bahwa dalam
perusahaan tersebut tersedia sejumlah karyawan yang sesuai dengan tempat yang dibutuhkan
dan keahlian yang diperlukan. Perencanaan tersebut harus merupakan bagian dari perencanaan
strategis perusahaan jangka panjang, perencanaan jangka menengah dan perencanaan jangka
pendek atau perencanaan operasional.
Tujuan strategi sumber daya manusia adalah mengelola karyawan dan mendesain pekerjaan
sehingga dapat digunakan secara efektif dan efisien. Karyawan harus dapat diberdayakan
secara efektif dan efisien dengan berbagai keterbatasan atau hambatan operasional yang ada
dalam perusahaan titik bersama dengan karyawan, manajer bertanggungjawab mewujudkan
kualitas kehidupan kerja yang lebih baik dengan adanya komitmen dan saling percaya.
Hambatan atau kendala yang dihadapi dalam pengelolaan karyawan sebagai berikut.

1. Strategi produk meliputi keahlian dan bakat yang diperlukan, bahan baku yang digunakan,
dan keamanan kerja.

2. Penjadwalan meliputi penjadwalan kegiatan operasional setiap hari dan kestabilan dalam
penentuan jadwal kerja karyawan.

3. Strategi lokasi mencakup kondisi tempat kerja, yaitu iklim, suhu udara, kegaduhan ruangan,
kualitas udara, pencahayaan, dan sebagainya.

4. Strategi proses meliputi mesin dan peralatan yang digunakan dalam proses produksi dan
keselamatan kerja karyawan.

5. Strategi tata letak, yaitu model tata letak perusahaan yang akan berpengaruh dalam desain
tempat kerja karyawan.

6. Perbedaan karakteristik individu mencakup kekuatan dan kelemahan atau kebosanan serta
tanggapan dan pemrosesan informasi yang diterima.

Praktik pengelolaan sumber daya manusia meliputi perencanaan karyawan, penyusunan jadwal
kerja, desain pekerjaan, penentuan waktu kerja serta evaluasi kinerja karyawan.

Dalam perencanaan kebutuhan karyawan, perusahaan lebih memilih menggunakan stabilitas


jumlah karyawan untuk mengantisipasi perubahan permintaan karyawan. Stabilitas jumlah
karyawan dapat dilakukan dengan mengikuti perubahan permintaan dan mempertahankan
jumlah karyawan yang konstan. Apabila perusahaan memilih mengikuti permintaan produk
perusahaan pasti akan memasukkan komponen biaya tenaga kerja harian sebagai biaya
langsung atau biaya variabel. Sementara itu, apabila perusahaan memilih mempertahankan
jumlah karyawan yang konstan perusahaan akan meminimalkan biaya merekrut dan
memberhentikan karyawan mempertahankan karyawan yang terlatih, karyawan akan
diistirahatkan pada periode permintaan turun, dan karyawan akan diperlakukan sebagai biaya
tetap atau aset perusahaan.

Dalam resource Based theory of the firm dinyatakan bahwa sumber daya manusia dapat
menyediakan sumber untuk mempertahankan keunggulan bersaing berdasarkan 4 persyaratan
yang dipenuhi titik pertama, sumber daya manusia harus menambah nilai bagi proses produksi
perusahaan titik Hal ini ada pada level of individual performance kedua, keahlian yang dicari
perusahaan harus jarang atau langka. Ketiga, kombinasi human capital investment tidak dengan
mudah dapat ditiru. Keempat, sumber daya manusia tidak harus menjadi sumber dalam
penggantian kemajuan teknologi atau penggantian lainnya karena merupakan sumber
keunggulan bersaing. Praktik-praktik MSDM mempengaruhi keahlian karyawan melalui akuisisi
dan pengembangan human capital perusahaan. Prosedur rekrutmen yang menyediakan
kualifikasi yang luas merupakan pengaruh yang substansial pada kualitas dan jenis kalian yang
dimiliki titik penyediaan pelatihan, baik formal maupun informal seperti basic skills training, on
the job experience, coaching, mentoring dan management development dapat mempengaruhi
pengembangan karyawan. Keefektifan dari highly skilled employees akan dibatasi apabila tidak
dapat memotivasi sehingga praktik-praktik MSDM dapat mempengaruhi karyawan dengan
mendorongnya untuk bekerja lebih keras dan lebih cerdik.

Praktik-praktik MSDM dapat juga mempengaruhi kinerja perusahaan melalui ketentuan


struktur organisasi yang mendorong partisipasi Antar karyawan dan mengizinkan mereka untuk
memperbaiki Bagaimana pekerjaannya dibentuk titik contoh dari struktur ini adalah cross-
functional team, rotasi pekerjaan dan quality circles. Selain itu perilaku karyawan dalam
perusahaan mempunyai implikasi penting untuk kinerja organisasi dan bahwa praktik-praktik
MSDM dapat mempengaruhi kinerja karyawan melalui pengaruhnya pada keahlian dan
motivasi karyawan melalui struktur organisasi yang ber Bolehkan karyawan memperbaiki cara
melaksanakan pekerjaan. Ada 2 dimensi kinerja dalam perusahaan. Pertama jika Superior HRM
practices meningkatkan keleluasaan karyawan, kinerja akan digunakan untuk secara langsung
mempengaruhi intermediate outcomes seperti perputaran kerja dan produktivitas. Kedua, jika
hasil dari investasi pada Superior HRM practices melebihi biaya yang sesungguhnya hal itu akan
menurunkan perputaran kerja karyawan, meningkatkan produktivitas karyawan serta
meningkatkan kinerja keuangan organisasi.

Modul 7

Kegiatan belajar 1

Perencanaan dan penjadwalan produksi

Proses produksi memerlukan perencanaan dan penjadwalan proses secara terstruktur.


Hal tersebut terkait dengan penggadaan bahan baku,peralatan,mesin-mesin karyawan, dan
berbagai sumber daya lainnya.

Perencanaan dan penjadwalan meliputi perencanaan dan penjadwalan jangka


menengah yang disebut dengan perencanaan agregat (aggregate planning) dan penjadwalan
jangka pendek yang disebut dengan penjadwalan (scheduling). Perencanaan dan penjadwalan
ini hanya mengatur perencanaan dan penjadwalan produksi dan layanan jangka menengah dan
jangka pendek karena pada jangka menengah dan jangka pendek perusahaan tidak akan
melakukan ekspansi kapasitas ataupun menambah investasi peralatan mesin-mesin.

Perencanaan agregat dikatakan sebagai penjadwalan juga karena mencangkup kegiatan


menjadwalkan proses produksi yang akan dipenuhi dengan berbagai strategi, seperti
menggunakan persediaan yang ada pada saat permintaan meningkat dan menyimpan
persediaan pada saat permintaan menurun, menggunakan kerja lembur pada saat permintaan
meningkat, mengadakan subkontak apabila permintaan naik, atau melakukan rekrut karyawan
ketika permintaan meningkat dan melepaskannya kembali pada saat permintaan menurun atau
kembali normal. Tujuan perencanaan tagregat adalah memenuhi permintaan pelanggan dari
hasil peramalan permintaan dan meminimalkan biaya selama periode tersebut.
Menurut heizer dan render (2014), Penjadwalan jangka pendek atau dapat disebut juga
dengan penjadwalan atau pengurutan merupakan kegiatan pengurutan proses produksi dengan
kriteria minimasi biaya proses. Ada berbagai teknik pengurutan yang dapat digunakan dalam
proses produksi yang dapat dievaluasi dengan rata-rata waktu penyelesaian proses, tingkat
penggunaan mesin, rata-rata pekerjaan dalam sistem,serta rata-rata keterlambatan
penyelesaian pekerjaan.Tujuan penjadwalan jangka pendek adalah menerjemahkan keputusan
mengenai kapasitas, perencanaan agregat,serta penjadwalan produksi ke dalam urutan
pekerjaan dan penugasan khusus bagi mesin, karyawan, ataupun material yang digunakan.

PERENCAAAN DAN PENJADWALAN AGREGAT


A.PENGERTIAN PERENCAAN DAN PENJADWALAN PRODUKSI DAN LAYANAN.
Semua perusahaan, baik perusahaan besar maupun kecil, Pasti melakukan perencaaan
dan penjadwalan proses produksi dan pelayanan yang akan diberikan kepada pelanggan. Hal
tersebut juga berlaku pada proses produksi yang standar dengan urutan proses ataupun jumlah
produk yang dihasilkan konstan ataupun pada urutan proses dan jumlah atau jenis produk
bervariasi. Perencanaan agregat atau sering juga disebut dengan penjadwalan agregat
merupakan pendekatan untuk menentukan kuantitas dan waktu produksi untuk jangka
pendekatan untuk menentukan kuantitas dan waktu produksi untuk jangka menengah,
biasanya tiga hingga 18 bulan ke depan (Heizer dan Render 2011). Menurut Russell dan Taylor
(2011), Proses perencanaan agregat tersebut digunakan dalam menentukan kapasitas sumber
daya untuk memenuhi kebutuhan dan harapan pelanggan untuk jangka menengah, yaitu enam
hingga 12 bulan ke depan.

Perencanaan dan penjadwalan agregat merupakan perencanaan dan penjadwalan yang


dikembangkan untuk lini produk atau kelompok produk, bukan produk tunggal. Kapasitas
produksi dan layanan juga menjadi pertimbangan dalam perencanaan dan penjadwalan agregat
ini, khususnya untuk karyawan dan mesin atau peralatan. Untuk perusahaan jasa, kapasitas
yang dimaksud adalah ruangan yang tersedia, tempat duduk yang ada, atau banyak nya
karyawan yang dapat memberikat layanan.
Perencanaan agregat merupakan bagian dari sistem perencanaan produksi. Oleh karena itu,
pemahaman perbedaan antara perencanaan dan beberapa faktor internal dan eksternal
penting bagi perusahaan.

Ketika menyusun perencanaan agregat, manajer operasional harus menjawab beberapa


pertanyaan berikut :

- Haruskah persediaan digunakan untuk mengantisipasi perubahan permintaan selama periode


perencanaan ?

- Haruskah perubahan diakomodasi menggunakan jumlah karyawan yang berbeda-beda ?

- Haruskah karyawan part-timer digunakan atau harus menggunakan kerja lembur dan waktu
menganggur utnuk menyerap fluktuasi permintaan ?

- Haruskah subkontraktor digunakan dalam fluktuasi permintaan sehingga jumlah karyawan


yang tetap dapat dipertahankan ?

- Haruskah berbagai harga dan faktor lain diubah untuk memengaruhi permintaan ?

B. Strategi perencana agregat dan penjadwalan agregat

Perencanaan operasional harus menyesuaikan antara permintaan pelanggan ataupun hasil


peramalan dan kapasitas yang tersedia. Jika kapasitas tidak mencukupi, karyawan, operasional
harus melakukan ekspansi yang membutuhkan biaya. Perencanaan penjualan dan operasional
harus merefleksikan kebijakan perusahaan (seperti menghindari pemutusan hubungan kerja,
membatasi banyak persediaan, dan mempertahankan tingkat layanan kepada pelanggan) serta
sasaran strategis (seperti mencapai target atau pangsa pasar tertentu dan mecapai sasaran
kualitas dan keuntungan).Sebagai contoh, untuk memenuhi model permintaan dapat dilakukan
hal berikut.

Memproduksi pada tingkat konstan dan mengugnakan persediaan untuk mengantisipasi


fluktuasi permintaan (level production)

Merekrut dan melepaskan karyawan untuk memenuhi permintaan (chase demand)


Mempertahankan sumber daya pada saat permintaan tinggi (peak demand)

Menambah atau mengurangi jam kerja karyawan (overtime and undertime)

Menyubkontrakkan pekerjaan ke perusahaan lain (sub contracting)

Menggunakan karyawan paruh waktu (part-time workers)

Menyediakan layanan atau produk pada waktu kemudian (backordering)

Perusahaan dapat memilih salah satu strategi tersebut atau dapat mengobinasikan satu sama
lain.

D.proses penjadwalan dan perencanaan agregat

Perencanaan dan penjadwalan agregat melibatkan manipulasi persediaan, tingkat produksi,


banyak karyawan, kapasitas, dan berbagai variabel lainnya. Ada dua pilihan perencanaan dan
penjadwalan produksi, yaitu pilihan kapasitas dan pilihan perencanaan dan penjadwalan
produksi, yaitu pilihan kapasitas dan pilihan permintaan.Pilihan kapasitas dilakukan dengan
mencoba mengubah permintaan untuk menyerap fluktuassi permintaan.

Permintaan yang tergolong pilihan kapasitas meliputi perubahan persediaan, variasi jumlah
karyawan, variasi tingkat produksi melalui waktu lembur dan waktu menganggur, subkontrak,
serta menggunakan karyawan paruh waktu. Sementara itu, strategi yang tergolong pilihan
permintaan meliputi pengaruh permintaan, penggunaan cara mengangsur (backodering), serta
campuran produk dan layanan.

Strategi ketiga adalah mengadakan kerja lembur pada saat permintaan naik dan adanya waktu
menganggur (idle time) pada waktu permintaan menurun. Strategi sub kontrak dilakukan
dengan menyubontrakkan sebagian pekerjaan ke luar pperusahaan ketika permintaan
meningkat. Hal ini membawa konsekuensi pada biaya, terbukanya rahasia perusahaan kepada
pihak luar terutama pesaing, terbukanya rahasia perushaan kepada pihak luar terutama
pesaing, dan sulitnya menemukan subkontraktor yang sesuai dengan standart
perushaan.Strategi kelima adalah menggunakan karyawan paruh waktu (part-time) untuk
memenuhi kebutuhan tenaga kerja pada saat permintaan meningkat. Pilihan ini dapat
dilakukan pada subpermarket, perushaan eceran (retail), dan rumah makan.

Strategi memengaruhi permintaan dilakukan dengan menggiatkan promosi, periklanan,


penjualan perorangan, dan potongan harga pada saat permintaan menurun, Hal ini dapat
dilakukan pada hotel, perushaan penerbangan,bioskop, dan sebagainya pada jam atau hari
kerja.

KEGIATAN BELAJAR 2

Penjadwalan jangka pendek

TUJUAN PENJADWALAN JANGKA PENDEK

Penjadwaalan itu sendiri menentukan kapan tenaga kerja ,peralatan,fasilitas yang di butuhkan
untuk menghasilkan produk atau menyediakan layanan.penjadwalan merupakan tahap terakhir
dalam perencanaan sebelum produksi di laksanakan

Fungsi penjadwalan berbeda-beda,tergantung dari jenis operasi sebagai berikut :

Dalam industri pemprosesan

Untuk prooduksi masal

Untuk proyek

Untuk produksi berdasarkan pesanan

Selanjutnya ada beberapa tujuan pernjadwalan sebagai berikut :

Memenuhi waktu jatuh tempo pelangan.

Meminimalkan keterlambatan pelaksanaan kegiatan.

Meminimalkan waktu menangapi pelangan.

Meminimalkan waktu penyelesaian pekerjaan.


Meminimalkan waktu berada dalam sistem.

Meminimalkan waktu lembur.

Meminimalkan pengunaan mesin dan keryawan.

Meminimalkan waktu mengangur.

Meminimalkan persediaan produk dalam proses atau barang setengah jadi.

Penjadwalan untuk memenuhi permintaan pelangan atau disebut dengan job shop
scheduling,production control,atau production activity control yang dilakukan oleh departemen
pengendalian produksi meliputi beberapa kegiatan berikut :

Pemuatan (loading)

Pengurutan (sequencing)

Pemonitoran (monitoring)

Penugasan mengunakan beberapa tahapan atau langkah berikut.

Penugasan di mulai dengan menyusun tabel biaya atau waktu untuk melaksanakan pekerjaan.

Langkah selanjutnya adalah menciptakan opportunity cost minimal dengan mengurangi semua
biaya pada sel yang ada dengan biaya terendah pada setiap kolom dan baris secara berulang.

Langkah ketiga adalah membuat garis yang menghubungkan nilai-nilai nol pada semua garis
dan kolom.

C.METODE PENGURUTAN

Pengurutan ini dilakukan apabila terdapat lebih dari satu pekerjaan yang dikerjakan oleh
mesin.operator ingin mengetahui bagaimana melaksanakan untuk pekerjaan tersebut.ada
beberapa metode pengurutan yang dapat dipilih untuk mencapai pengurutan yang optimal.

Beberapa metode pengurutan tersebut sebagai berikut.


FCFS = first-come,first-served

SPT = shortest prossesing time

EDD = earliest due date

LPT = longer processing time

D.PENJADWALAN LAYANAN

Dalam perusahaan manufaktur,persediaan dapat membantu melancarkan atau meratakan


permintaan dalam seluruh periode produksi,tetapi dalam perusahaan jasa atau pelayanan hal
tersebut tidak dapat dilakukan.Dalam sistem manufaktur,penjadwalan menekankan pada mesin
dan material,sedangkan dalam sistem pelayanan penekananya pada level staffing (Hezer dan
Render,2008).

Menurut Russel dan Taylor (2009) ,tujuan penjadwalan adalah memenuhi waktu jatuh tempo
pelangan,meminimalkan keterlambatan, meminimalkan waktu penyelesaian
pekerjaan,meminimalkan waktu pelanggan dalam sistem,meminimalkan kerja
lembur,memaksimumkan pengunaan mesin dan peralatan,meminimalkan waktu mengatur
karyawan,serta meminimalkan persediaan barang dalam proses.

E. METODE PENJADWALAN LAYANAN

Perusahaan jasa atau layanan adalah perusahaan yang padat karya,dengan pelayanan yang
bervariasi mengikuti permintaan pelangan.Oleh karena itu,penjadwalan yang dilaksanakan
adalah penjadwalan karyawan.

KEGIATAN BELAJAR 3

PENGERTIAN DAN TUJUN ANALISIS ANTREAN

Teori Antrean merupakan pengetahuan mengenai garis tunggu (Heizer dan Render, 2014).
Teori antran dapat diterapkan pada perusahaan manufaktur dan perusahaan jasa.

Garis tunggu marupakan satu atau lebih pelanggan yang menunggu untuk dilayani.
Populasi pelanggan merupakan sumber input system pelayanan. Jika banyaknya pelanggan
baru yang potensial bagi system pelayanan dipengaruhi oleh banyaknya pelanggan yang siap
berada dalam system, sumber input itu disebut terbatas.

MODEL ANTREAN

Sebelum mendiskusikan model antrean, yang terlebih dahulu harus dipahami adalah asumsi
yang harus dipenuhi dalam antrean tersebut . Asumsi pertama adalah ukuran populasi
kedatangan yang bersifat tidak terbatas.

Model Antrean Single – Channel

Model ini merupakan model yang paling umum dalam membahas teori antrean.

Asumsi yng harus dipenuhi yaitu…….

Kedatangan dilayani dengan first-come, first-served, setiap kedatangan menunggu untuk


dilayani dengan mengabaikan panjangnya antrean yang ada

Kedatangan tidak tergantung oleh kedatangan sebelumnya, tetapi rata-rata banyaknya


kedatangan (tingkat kedatangan) tidak berubah dari waktu ke waktu

Kedatangan dijelaskan dengan distribusi probilitas poisson dan berasal dari populasi yang tidak
terbatas

Waktu pelayanan bervariasi dari satu pelanggan ke pelanggan berikutnya dan tidak saling
tergantung

Waktu pelayanan terjadi menurut distribusi eksponensial negative.

Rata-rata tingkat pelayanan lebih cepat dari rata-rata tingkat kedatangan

Model Antrean Multichannel.

Digunakan apabila terdapat lebih dari satu server yang melayani pelanggan dengan jenis
pelayanan yang sama
Simulasi

Teknik simulasi digunakan apabila tingkat kedatangan dan pelayanan tidak dapat diketahui
dengan pasti. Metode simulasi yang digunakan adalah metode simulasi monte carlo

Modul 8

KB.1 Manajemen Rantai Pasokan

A. PENGERTIAN MANAJEMEN RANTAI PASOKANManajemen rantai pasokan didefinisikan


sebagai integrasi proses bisnis dari pelanggan akhir melalui pemasok yang menyediakan
produk, pelayanan, dan informasi yang menambah nilai bagi pelanggan. Menurut Heizer dan
Render (2014), manajemen rantai pasokan merupakan kegiatan yang terintegrasi dalam
pengadaan bahan baku dan pelayanan, mentransformasikannya menjadi produk dalam proses
atau barang setengah jadi dan produk akhir atau barang jadi, serta menyerahkannya kepada
pelanggan.

B . STRATEGI PERUSAHAAN DAN RANTAI PASOKANRantai pasokan menghendaki,kerjasama,


dan komunikasi yang baik serta dekat di antara anggota rantai pasokan tersebut secara efektif.
Pemasok dan pelanggan harus saling berbagi informasi.Salah satu tujuan pengelolaan rantai
pasokan adalah mewujudkan sinkronisasi dari aliran hulu, yaitu penyediaan bahan baku
komponen serta jasa dengan produksi dan distribusi hilir sehingga dapat mengantisipasi
ketidakpastian.

C . RANTAI PASOKAN PADA PENYEDIAAN MAKANANDalam perusahaan jasa atau layanan ,


fokus utamanya lebih pada sumber daya manusia dan pentingnya layanan pendukung untuk
menyediakan layanan titik rantai pasokan menyediakan layanan cenderung lebih kompak dan
tidak seluas rantai pasokan perusahaan manufaktur.Contohnya : organisasi kesehatan, seperti
rumah sakit, tidak menyediakan produk aktual bagi pelanggan atau pasiennya, tetapi Rumah
Sakit memerlukan pemasok. Dapat a dikatakan bahwa pelayanan merupakan sesuatu yang
disediakan oleh pelanggan. implikasinya adalah pelanggan juga bertindak sebagai pemasok
dalam pertukaran jasa yang disebut dualitas pelanggan- pemasok ( the customer- suppier
duality).
D . PENGELOLAAN RANTAI PASOKANPengelolaan rantai pasokan memfokuskan pada
pengintegrasian dan pengelolaan aliran produk jasa atau layanan serta informasi melalui rantai
pasokan untuk membuatnya tanggap terhadap kebutuhan pelanggan dengan biaya total yang
lebih rendah. secara tradisional, rantai pasokan dikelola sebagai bagian yang terpisah-pisah
dan memiliki tujuan masing-masing.Rantai pasokan memerlukan kolaborasi, kerjasama, dan
komunikasi di antara anggota secara efektif.

E. STRATEGI RANTAI PASOKANStrategi pertama yang digunakan adalah pendekatan negosiasi


dengan banyak pemasok atau menggunakan satu pemasok saja.Strategi kedua adalah
mengembangkan kemitraan jangka panjang dengan beberapa pemasok untuk memenuhi
kebutuhan pelanggan atau pemakai akhir. Pendekatan ketiga adalah integrasi vertikal yang
diputuskan oleh perusahaan untuk menggunakan integrasi vertikal ke belakang ( vertical
backward integration) dengan membeli dari pemasok titik

F. TEKNOLOGI INFORMASI DALAM RANTAI PASOKAN Ada beberapa teknologi informasi


yang dapat digunakan dalam mendukung rantai pasokan, seperti e-procurement, electronic
ordering end fund transfer, online catalog, barcode, dan RFID (Heizer dan Render, 2014).E-
procurement Menggunakan internet untuk membantu pembelian.Elektronic ordering end
funds transfer (EDI) merupakan pendekatan tradisional untuk mempercepat transaksi dan
mengurangi kertas kertas kerja.Katalog online Pembelian produk atau komponen yang standar
seringkali dilakukan dengan menggunakan katalog online.Lelang Online dilakukan oleh penjual,
pembeli, atau perantara.Barcode adalah apa yang disebut dengan sistem pengumpulan data
otomatis.Identifikasi frekuensi radio teknologi RFID menggunakan gelombang radio untuk
mengirimkan data antar pembaca.

G. MENGUKUR KINERJA RANTAI PASOKANDalam rantai pasokan perusahaan akan diusahakan


untuk mencapai efisiensi persediaan dengan mengurangi banyaknya persediaan dan biaya
persediaan seminimal mungkin. untuk itulah perusahaan harus menetapkan target yang berupa
indikator kinerja kunci ( key performance indicator atau KPI ). Ada 3 indikator kinerja kunci,
yaitu perputaran persediaan, banyaknya hari pasokan persediaan, dan tingkat pengisian .
KB.2 – OUTSOURCHING DAN SISTEM OPERASIONAL YANG RAMPINGA. PENGERTIAN
OUTSOURCHINGOutsourcing didefinisikan sebagai kesepakatan kontraktual antara pelanggan
dan satu atau lebih pemasok untuk menyediakan pelayanan atau melaksanakan proses yang
sekurang ini dihasilkan secara internal. Pemilihan pemasok sering disebut dengan sumber
(sourcing) karena pemasok merupakan sumber pasokan.Oleh karena itu, alih daya
(outsourching) juga disebut sebagai tindakan pembelian produk dan layanan yang awalnya
dihasilkan di dalam perusahaan dari pemasok di luar.

B. PENTINGNYA MELAKUKAN ALIH DAYATiga faktor kunci yang berkaitan dengan kegiatan
yang dapat dialih dayakan. Dijelaskan sebagai potensi bagi keunggulan bersaing dalam kegiatan.
Faktor pertama dijelaskan sebagai potensi bagi keunggulan bersaing dalam kegiatan. Faktor
kedua adalah analisis derajat kemudahan diserang dalam alih daya kegiatan. Faktor ketiga
adalah faktor penentu yang meliputi penilaian ukuran pengendalian yang dibutuhkan untuk
mengurangi kemudahan diserang dengan menyertakan pada pemasok.

C. PERENCANAAN STRATEGIS DAN KOMPETENSI INTIPerencanaan strategis dimulai dari


menyusun pernyataan mengenai misi dan penyusunan tujuan. Dengan misi dan tujuan
tertentu, perencanaan strategis melakukan analisis internal terhadap organisasi untuk
mengidentifikasi seberapa besar kegiatan bisnis memberikan kontribusi bagi pencapaian misi
tersebut. Selama proses analisis tersebut, perusahaan juga mengidentifikasi kekuatan yang
dimiliki, yaitu apa yang dapat mereka Kerjakan dengan baik atau lebih baik daripada
pesaingnya. Keahlian,Bakat, dan kemampuan unik yang dimiliki itulah yang disebut sebagai
kompetensi inti. Kompetensi inti dapat meliputi pengetahuan khusus, teknologi atau informasi
yang dimiliki, dan metode produksi yang unik.

D. SISTEM OPERASIONAL YANG RAMPINGSistem operasional yang ramping (Lean Operation)


memasok pelanggan dengan tepat terhadap apa yang diinginkan pelanggan dan kapan
diinginkan pelanggan tanpa kesalahan melalui perbaikan secara terus-menerus. Sistem
operasional yang ramping juga berarti mengerjakan lebih banyak persediaan, karyawan, dan
ruang yang terbatas atau sedikit (Rusell dan Taylor, 2014)..
Cara yang sering dilakukan dalam sistem operasional yang ramping sebagai
berikut.:Menggunakan teknik JIT untuk menghilangkan semua persediaan.Membangun sistem
yang membantu karyawan menghasilkan produk yang sempurna setiap harinya.Mengurangi
kebutuhan ruangan untuk meminimalkan jarang pengiriman/ pengangkutan.Mengembangkan
kemitraan dengan pemasok untuk membantu memahami kebutuhan pelanggan.Memberi
pengetahuan kepada pemasok untuk memuaskan kebutuhan pelanggan.Menghilangkan semua
yang tidak menghasilkan nilai tambah.Mengembangkan karyawan dengan secara rutin
mendesain pekerjaan; memberikan pelatihan dan pemberdayaan; memperbaiki tim kerja;
meningkatkan komitmen karyawan; dan sebagainya.Membuat pekerjaan lebih menantang
dengan meningkatkan tanggung jawab karyawan pada tingkat yang lebih rendah.Membangun
fleksibilitas karyawan melalui pelatihan dan mengurangi klasifikasi pekerjaan.

PERTANYAAN

1. apa yang di maksut dengan perencanaan agregat ?

Jawab perencanaan agregat merupakan pendekatan untuk menentukan kualitas dan waktu
produksi untuk jangka menengah,biasanya tiga hinga 18 bulan kedepan.proses perencanaan
agregat tersebut digunakan dalam menentukan kapasitas sumber daya agar dapat memenuhi
kebutuhan dan harapan pelangan untuk jangka menengah,yaitu enam hinga 12 bulan kedepan.

2. sebutkan berbagai strategi yang digunakan dalam rantai pasokan ?

Jawab berbagai strategi rantai pasokan sebagai berikut :

- Mengunakan banyak pemasok

- Mengunakan sedikit pemasok

- Integrasi vertikal

- Kerja sama
REVIEW MANAJEMEN PROYEK

A. PENGERTIAN MANAJEMEN PROYEK

Manajemen proyek dapat didefinisikan sebagai suatu proses dari perencanaan, pengaturan,
kepemimpinan, dan pengendalian dari suatu proyek oleh para anggotanya nya dengan
memanfaatkan sumberdaya seoptimal mungkin untuk mencapai sasaran yang telah ditentukan.

Manajemen proyek meliputi tiga fase kegiatan, yaitu perencanaan, penjadwalan, dan
pengendalian. Perencanaan meliputi penyusunan tujuan, pendefinisian proyek dan
pengorganisasian tim. Penjadwalan meliputi orang, dana, serta pemasok yang melaksanakan
kegiatan dan hubungan antara satu kegiatan dan kegiatan lain dalam proses tersebut.
Pengendalian meliputi pengawasan sumberdaya, biaya, kualitas, dan anggaran.

Dilihat dari komponen kegiatannya proyek dapat dibedakan menjadi berikut ini

1. Proyek engineering-konstruksi

2. Proyek engineering-manufaktur

3. Proyek penelitian dan pengembangan

4. Proyek pelayanan manajemen

5. Proyek kapital

B. PERENCANAAN PROYEK

Proyek dapat didefinisikan sebagai kegiatan yang berhubungan secara langsung untuk
menghasilkan output. Untuk dapat menghasilkan output sesuai dengan yang diharapkan, perlu
disusun perencanaan proyek. Perencanaan proyek ini bertujuan untuk

1. Menghilangkan atau mengurangi ketidakpastian.

2. Efisiensi operasi.
3. Mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang tujuan proyek.

4. Memberikan dasar bagi pekerja pemonitoran dan pengendalian.

Selanjutnya menurut Russell dan Taylor (2011), perencanaan proyek meliputi beberapa elemen
dasar yang perlu disusun dan dikembangkan sebagai berikut yaitu tujuan, lingkup proyek,
persyaratan kontrak, jadwal, sumber daya, Personel, pengendalian, analisis resiko dan.

Dalam bisnis, Ukuran utama manfaat atau keuntungan adalah pengembalian investasi ( return
on investment atauatau ROI). ROI adalah ukuran kinerja yang seringkali digunakan Kan untuk
mengevaluasi hasil yang diharapkan dari proyek atau untuk membandingkan sejumlah proyek
yang berbeda dan harus dilakukan pilihan terhadap proyek yang akan dikerjakan. Pimpinan
proyek mengkoordinasi kegiatan dengan Departemen lain dan melaporkan secara langsung
kepada manajemen puncak perusahaan. Manajer atau pimpinan proyek mendapat tanggung
jawab untuk meyakinkan hal berikut

1. Semua kegiatan dapat diselesaikan dengan urutan yang tepat dan selesai tepat pada
waktunya.

2. Proyek diselesaikan sesuai dengan anggaran.

3. Proyek dapat memenuhi standar kualitas yang diharapkan.

4. Anggota tim proyek ditugaskan dalam proyek dengan diberi motivasi, pengarahan dan
informasi yang dibutuhkan

C. PENJADWALAN PROYEK

Penjadwalan proyek meliputi pengurutan dan pembagian untuk semua kegiatan proyek. Pada
tahap ini manajer proyek memutuskan Berapa lama Setiap kegiatan akan dilakukan dan
menghitung Berapa banyak tenaga kerja dan material yang akan dibutuhkan dalam setiap tahap
kegiatan atau produksi. Secara singkat, penjadwalan proyek bertujuan sebagai berikut
1. Menunjukkan hubungan antara satu kegiatan dan kegiatan lain dalam hubungan dalam
proyek secara keseluruhan.

2. Mengidentifikasi hubungan yang diutamakan diantara kegiatan kegiatan proyek.

3. Mendorong penyusunan waktu yang realistis dan perkiraan biaya setiap kegiatan.

4. Membantu penggunaan sumber daya seperti tenaga kerja, dana, dan material secara lebih
baik, dengan mengidentifikasi hambatan dalam proyek.

D. PENGENDALIAN PROYEK

Pengendalian proyek merupakan proses untuk meyakinkan kemajuan proyek ke arah


kesuksesan penyelesaian proyek. Proyek memang perlu dimonitor dan diukur kemajuannya
sehingga berbagai penyimpangan dari dalam penjadwalan proyek dapat perencanaan proyek,
diminimalkan. Proyek dikatakan menyimpang dari rencana apabila tidak sesuai dengan jadwal,
biaya terlalu tinggi, hasil kegiatan proyek tidak seperti yang diharapkan, dan sebagainya.
Apabila hal-hal tersebut terjadi, perusahaan harus segera mengambil tindakan perbaikan.
Elemen kunci pengendalian proyek meliputi manajemen waktu, manajemen biaya, manajemen
kualitas, manajemen kinerja, dan komunikasi.

Manajemen waktu merupakan proses untuk meyakinkan bahwa jadwal proyek tidak meleset
dan tepat waktu.

Pengelolaan dan pengendalian kualitas merupakan bagian yang integral dari proses
pengelolaan proyek. Proses menghendaki pekerjaan proyek di monitor kualitasnya dan
perbaikan harus dilakukan sebagai kemajuan proyek.

Manajemen kinerja merupakan proses pemonitoran proyek dan pengembangan waktu (harian,
mingguan, dan bulanan) serta membuat laporannya untuk meyakinkan bahwa sasaran atau
tujuan proyek dapat tercapai.
KB 2 PERT/ CPM

REVIEW

A. Pengenalan PERT/CPM

Program evaluation and review technique ( PERT ) dan Critical path method ( CPM ) keduanya
merupakan teknik yang dikembangkan pada tahun 1950-an untuk membantu manajer dalam
menjadwalkan, memonitoring, serta mengendalikan proyek yang besar dan kompleks. PERT
adalah suatu metode yang bertujuan untuk mengurangi adanya penundaan dan gangguan
produksi serta mengoordinasikan berbagai bagian suatu pekerjaan secara menyeluruh dan
mempercepat selesainya proyek. Tujuan PERT adalah pencapaian suatu taraf tertentu ketika
waktu merupakan dasar penting PERT dalam menyelesaikan kegiatan-kegiatan bagi suatu
proyek. CPM adalah suatu metode perencanaan dan pengendalian proyek yang merupakan
sistem yang paling banyak digunakan dengan menggunakan prinsip pembentukan jaringan.

PERT dan CPM dapat dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:

1. Menentukan proyek dan menyiapkan struktur perincian kerja.

2. Mengembangkan hubungan di antara kegiatan-kegiatan, kemudian memutuskan kegiatan


mana yang mendahului dan kegiatan mana yang mengikuti kegiatan lainnya.

3. Menggambarkan jaringan kerja yang menghubungkan semua kegiatan.

4. Menetapkan perkiraan waktu atau biaya untuk setiap kegiatan.

5. Menghitung waktu terlama atau jalur terpanjang dalam jaringan kerja.

6. Menggunakan jaringan kerja untuk membantu merencanakan, menjadwalkan, memonitor,


dan mengendalikan proyek.

B. PENJADWALAN PROYEK DENGAN PERT DAN CPM


PERT dan CPM juga digunakan untuk menyusun penjadwalan proyek, terutama untuk
menentukan waktu dimulainya masing-masing kegiatan dalam proyek, menentukan kapan
proyek dan semua kegiatan dalam proyek selesai, menentukan kegiatan yang dapat ditunda
tanpa mempengaruhi waktu penyelesaian proyek secara keseluruhan, serta menentukan
kegiatan yang harus dimulai dan diselesaikan tepat waktu agar waktu penyelesaian proyek
secara keseluruhan juga tepat.

- Langkah pertama yang harus dilakukan adalah menentukan waktu mulai paling awal untuk
setiap kegiatan ( Erliest start atau ES ) dan menentukan waktu selesai paling awal untuk setiap
kegiatan ( Erliest finish atau EF ). Waktu selesai paling awal adalah waktu mulai paling awal
ditambah waktu pelaksanaan kegiatan tersebut atau sebagai :

EF = ES + waktu kegiatan

- langkah kedua adalah menentukan waktu mulai paling akhir ( latest start atau LS ). Dan waktu
selesai paling akhir ( latest finish atau EL ) untuk masing-masing kegiatan dalam proyek
tersebut. Waktu mulai paling akhir sama dengan waktu selesai paling akhir dikurangi dengan
waktu pelaksanaan kegiatan tersebut atau sebagai berikut :

LS = LF - Waktu kegiatan

- langkah ketiga adalah menentukan waktu kosong atau menentukan jalur kritis dalam proyek
tersebut. Setelah kita menghitung waktu mulai dan berakhir paling awal serta waktu mulai dan
berakhir paling akhir atau paling lambat. Langkah selanjutnya adalah menentukan waktu
kosong ( slack Time ). Waktu kosong merupakan waktu ketika kegiatan dapat ditunda, tanpa
ada penundaan proyek secara keseluruhan.

Waktu kosong = LS - ES atau Waktu kosong = LF – EF

Kelebihan teknik PERT DAN CPM

bermanfaat pada penjadwalan dan mengendalikan proyek besar


jalur kritis dan analisis waktu mososng membantu menentukan kegiatan yang membutuhkan
pengamatan lebih teliti

dokumentasi dan gambar proyek membantu menentukan siapa yang bertanggung jawab
terhadap berbagai kegiatan.

PERT dan CPM dapat diterapkan pada berbagai proyek yang luas.

* Kelemahan teknik PERT dan CPM :

- kegiatan proyek harus didefinisikan dengan jelas, independen dan stabil hubungan di antara
satu kegiatan dan kegiatan lain.

- hubungan yang diutamakan harus ditentukan dan disusun bersama-sama.

- perkiraan waktu cenderung subjektif dan tunduk pada manajer yang takut menjadi terlalu
optimis atau pesimis.

- terdapat bahaya yang melekat dengan penekanan pada jalur kritis atau jalur yang
terpanjang. Jalur kritis diperlukan untuk memonitor secara seksama.

Sekian review dari kami 

Pertanyaan :

Mengapa Project Management Penting?

Mengelola sebuah proyek bukanlah hal yang mudah. Manajemen proyek yang baik
bukan hanya sekedar memastikan penyelesaiannya tepat waktu, biaya, dan scope. Lebih
dari itu, manajemen proyek harus dapat menyatukan tim dan klien, menciptakan visi,
dan mengajak tim untuk stay on track demi mencapai kesuksesan bersama.

Jawaban:

Beberapa alasan pentingnya manajemen proyek:


1. Membuat tujuan yang fokus dan jelas

Manajemen proyek memastikan adanya perencanaan yang matang untuk mencapai tujuan
tertentu. Tanpa tujuan yang jelas, anggota tim akan kehilangan fokus, tidak memiliki gambaran
objektif yang pasti, dan tidak paham apa yang harus dilakukan dan mengapa.

Hal tersebut dapat dicegah dengan memecah proyek menjadi beberapa tugas. Dengan
membagi tugas, anggota tim dapat fokus mencapai tujuan tersebut untuk meraih tujuan utama
yang lebih besar.

2. Menciptakan jadwal dan perencanaan yang disepakati bersama dan realistis

Membuat jadwal membantu menghindari proyek tidak ter-handle atau terlambat serta adanya
perencanaan yang harus dilaksanakan bagi semua yang terlibat dalam proyek.

Manajemen proyek juga penting untuk membuat ekspektasi yang sesuai tentang apa yang
harus dicapai, kapan, dan berapa banyak. Tanpa memperhatikan perencanaan, estimasi budget
dan waktu, proyek akan menjadi terlalu ambisius dan menyebabkan proyek terlambat dan over
budget.

3. Memaksimalkan sumber daya yang ada

Manajemen proyek dapat melacak proyek dan manajemen risiko proyek sehingga memastikan
semua sumber daya digunakan secara efektif dan efisien.

4. Quality control
Manajemen proyek membantu mengidentifikasi, mengelola, dan menjaga kualitas. Dengan
proses jelas, tim dapat menilai kualitas output pada tiap tahapan proyek. Kualitas yang baik
akan membuat klien puas.

5. Manajemen risiko

Manajemen proyek penting untuk memastikan risiko proyek dapat terkelola dan termitigasi
dengan baik untuk menghindari terjadi masalah di kemudian hari. Project manager harus dapat
menganalisis seluruh risiko potensial proyek, membuat mitigasi, dan perencanaan jika risiko
tersebut terjadi kelak. Risiko tersebut harus disusun berdasarkan kemungkinan terjadinya
(likelihood) dan besarnya risiko. Dengan membuat manajemen risiko, proyek dapat lebih
mudah beradaptasi dengan perubahan yang terjadi.

6. Menciptakan proses yang runtut

Manajemen proyek memastikan orang yang tepat melakukan hal yang tepat pada waktu yang
tepat. Perencanaan dan proses yang jelas membantu mengetahui peran tiap anggota tim,
merampingkan proses dan input, mengantisipasi risiko, dan membuat check and balance untuk
memastikan proyek selaras dengan strategi yang telah dibangun.

7. Membantu belajar dari kesuksesan dan kegagalan

Terkadang proyek berjalan mulus, namun kadang proyek dapat gagal. Walau demikian, kita
dapat belajar dari pengalaman dan kesalahan masa lalu dapat dihindari di kemudian hari.
Manajemen proyek memastikan pembelajaran ini diterapkan dengan melakukan retrospektif
untuk melihat apa yang berhasil dan tidak, serta perubahan yang harus dilakukan untuk proyek
selanjutnya.

Anda mungkin juga menyukai