Anda di halaman 1dari 8

RESUME KASUS 1

Ny.L usia 22 tahun sedang dirawat diruang Gatutkaca, dengan keluhan sesak dan batuk sejak
kemaren. Pemeriksaan fisik didapatkan Keadaan Umum lemah, GCS 456, TD 110/70 mmHg,
suhu 36,5 C, frekuensi nafas 26x/menit, akral hangat, CRT <2 detik, SpO2 90%, Nadi 90
x/menit, adanya wheezing, Terpasang O2 10 l/menit, Terpasang Inf pz 14 tpm. Hasil
laboratorium pH menurun 7.7 (7.37-7.45), pCO2 menurun 17.8 (33-44), HCO3- 14.7
menurun (22-29), Kesimpulannya adalah asidosis metabolic. Diagnose Medis : Asmatikus

Diagnosa Keperawatan :
Bersihan Jalan Napas Tidak efektif b.d Sekresi Yang Tertahan

Tujuan : Setelah dilakukan Tindakan keperawatan selama 1x24 jam maka ekspektasi jalan
napas membaik

Kriteria Hasil :
a. Produksi sputum menurun
b. Frekuensi napas membaik
c. Pola napas membaik
d. Batuk efektif meningkat

Tindakan :
Manajemen Jalan Napas

a) Observasi
- Monitor pola napas (frekuensi, kedalaman, usaha napas)
- Monitor bunyi napas tambahan (ronchi)
- Monitor sputum (jumlah, warna, aroma)
a) Terapeutik
- Posisikan semi fowler
- Berikan minuman hangat
- Lakukan fisioterpi dada, jika perlu
- Lakukan penghisapan lendir kurang dari 15 detik
- Berikan Oksigen 10 l/menit
a) Edukasi
- Ajarkan teknik batuk efektif
a) Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian bronkodilator dengan ambroxol 3x1, ventolin 4x1
- Aminophilin 1 ½ amp
- Inj dexa 3x1 amp
- Vostrim 2x1

Evaluasi :
S : Px mengatakan sudah tidak sesak
O:
- Dipsnea menurun
- Pola napas membaik
- Tidak ada wheezinf
- Batuk efektif
- KU cukup
- GCS 456
- TD 120/80 mmHg
- Nadi 85x/menit
- Frekuensi nafas 22 x/menit
- CRT < 2 detik
- Suhu 36,5
A : Masalah Bersihan Jalan Napas belum teratasi sepenuhnya
P : Lanjutkan intervensi
a. Lakukan penghisapan lendir kurang dari 15 detik
b. Berikan Oksigen 10 l/menit
c. Kolaborasi pemberian bronkodilator dengan ambroxol 3x1, ventolin 4x1, aminophilin
1 ½ amp, inj dexa 3x1 amp
RESUME KASUS 2

Tn.S usia 56 tahun sedang dirawat diruang Gatutkaca, dengan keluhan sesak dan batuk sejak
2 hari yang lalu. Pemeriksaan fisik didapatkan Keadaan Umum lemah, GCS 456, TD 120/80
mmHg, suhu 38,5 C, frekuensi nafas 32x/menit, akral hangat, CRT <2 detik, SpO2 93%,
Nadi 132 x/menit, Terpasang O2 10 l/menit, terpasang Inf Pz 14 tpm, adanya ronchi dan
wheezing. Hasil laboratorium pH menurun 7.1 (7.37-7.45), pCO2 menurun 16.5 (33-44),
HCO3- 16.7 menurun (22-29), Kesimpulannya adalah asidosis metabolic. Diagnose Medis :
Asmatikus+Hipokalemia+Dyspepsia

Diagnosa Keperawatan :
Bersihan Jalan Napas Tidak efektif b.d Sekresi Yang Tertahan

Tujuan : Setelah dilakukan Tindakan keperawatan selama 1x24 jam maka ekspektasi jalan
napas membaik

Kriteria Hasil :
a. Produksi sputum menurun
b. Frekuensi napas membaik
c. Pola napas membaik
d. Batuk efektif meningkat

Tindakan :
Manajemen Jalan Napas

a) Observasi
- Monitor pola napas (frekuensi, kedalaman, usaha napas)
- Monitor bunyi napas tambahan (ronchi)
- Monitor sputum (jumlah, warna, aroma)
a) Terapeutik
- Posisikan semi fowler
- Berikan minuman hangat
- Lakukan fisioterpi dada, jika perlu
- Lakukan penghisapan lendir kurang dari 15 detik
- Berikan Oksigen 10 l/menit
a) Edukasi
- Ajarkan teknik batuk efektif
a) Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian bronkodilator dengan ambroxol 3x1, ventolin 4x1
- Aminophilin 2 amp
- Inj dexa 3x1 amp
- Vostrim 2x1
- Inj Paracetamol 3x1 gr
- Inj Lansoprazole 1x1
- KSR 3x1 tab
- Diet Lunak TKT

Evaluasi :
S : Px mengatakan sudah tidak sesak
O:
- Dipsnea menurun
- Pola napas membaik
- Tidak ada ronchi dan wheezing
- Batuk efektif
- KU cukup
- GCS 456
- TD 120/80 mmHg
- Nadi 85x/menit
- Frekuensi nafas 22 x/menit
- CRT < 2 detik
- Suhu 36,5
A : Masalah Bersihan Jalan Napas belum teratasi sepenuhnya
P : Lanjutkan intervensi
d. Lakukan penghisapan lendir kurang dari 15 detik
e. Berikan Oksigen 10 l/menit
f. Kolaborasi pemberian bronkodilator dengan ambroxol 3x1, ventolin 4x1, aminophilin
1 ½ amp, inj dexa 3x1 amp
RESUME KASUS 3

Tn. S usia 49 tahun sedang dirawat diruang Gatutkaca, dengan keluhan sesak dan batuk sejak
4 hari disertai demam. Pemeriksaan fisik didapatkan Keadaan Umum lemah, GCS 456, TD
140/90 mmHg, suhu 38,7 C, frekuensi nafas 35 x/menit, akral hangat, CRT <2 detik, SpO2
90%, Nadi 90 x/menit, Terpasang O2 10 l/menit, terpasang Inf pz 14 tpm, Wheezing+Ronchi.
Hasil laboratorium pH menurun 7.4 (7.37-7.45), pCO2 menurun 15.9 (33-44), HCO3- 15.4
menurun (22-29), Kesimpulannya adalah asidosis metabolic. Widal : Type O +1/200, H
+1/400, PB +1/100. Diagnose Medis : Asmatikus+OF

Diagnosa Keperawatan :
Bersihan Jalan Napas Tidak efektif b.d Sekresi Yang Tertahan

Tujuan : Setelah dilakukan Tindakan keperawatan selama 1x24 jam maka ekspektasi jalan
napas membaik

Kriteria Hasil :
a. Produksi sputum menurun
b. Frekuensi napas membaik
c. Pola napas membaik
d. Batuk efektif meningkat

Tindakan :
Manajemen Jalan Napas

a) Observasi
- Monitor pola napas (frekuensi, kedalaman, usaha napas)
- Monitor bunyi napas tambahan (ronchi)
- Monitor sputum (jumlah, warna, aroma)
a) Terapeutik
- Posisikan semi fowler
- Berikan minuman hangat
- Lakukan fisioterpi dada, jika perlu
- Lakukan penghisapan lendir kurang dari 15 detik
- Berikan Oksigen 10 l/menit
a) Edukasi
- Ajarkan teknik batuk efektif
a) Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian bronkodilator dengan ambroxol 3x1, ventolin 4x1
- Aminophilin 1 ½ amp
- Inj dexa 3x1 amp
- Omz 1x1
- Obat kumur 2x
- Diet TKTP

Evaluasi :
S : Px mengatakan sudah tidak sesak
O:
- Dipsnea menurun
- Pola napas membaik
- Tidak ada wheezinf
- Batuk efektif
- KU cukup
- GCS 456
- TD 120/80 mmHg
- Nadi 85x/menit
- Frekuensi nafas 22 x/menit
- CRT < 2 detik
- Suhu 36,5
A : Masalah Bersihan Jalan Napas belum teratasi sepenuhnya
P : Lanjutkan intervensi
a. Lakukan penghisapan lendir kurang dari 15 detik
b. Berikan Oksigen 10 l/menit
c. Kolaborasi pemberian bronkodilator dengan ambroxol 3x1, ventolin 4x1, aminophilin
1 ½ amp, inj dexa 3x1 amp
RESUME KASUS 4

Tn.T usia 51 tahun sedang dirawat diruang Gatutkaca, dengan keluhan badan lemas, mual,
muntah, menggigil disertai sesak napas dan adanya ronchi sejak semalam. Pemeriksaan fisik
didapatkan Keadaan Umum lemah, GCS 456, TD 140/100 mmHg, suhu 39 C, frekuensi nafas
36x/menit, akral hangat, CRT <2 detik, SpO2 90%, Nadi 117, Terpasang O2 10 l/menit.
Hasil laboratorium Hb 7.9 (13.2-17.3), Leukosit 1.56 (3.8-10.6), GDA 88, Kreatnin 12.97,
urea 101,6. Diagnose Medis : Anemia+CKD+Pneumonia (D)

Diagnosa Keperawatan :
Bersihan Jalan Napas Tidak efektif b.d Sekresi Yang Tertahan

Tujuan : Setelah dilakukan Tindakan keperawatan selama 1x24 jam maka ekspektasi jalan
napas membaik

Kriteria Hasil :
a. Batuk efektif meningkat
b. Produksi sputum menurun
c. Frekuensi napas membaik
d. Pola napas membaik

Tindakan :
Manajemen Jalan Napas

a) Observasi
- Monitor pola napas (frekuensi, kedalaman, usaha napas)
- Monitor bunyi napas tambahan (ronchi)
- Monitor sputum (jumlah, warna, aroma)
a) Terapeutik
- Posisikan semi fowler
- Berikan minuman hangat
- Lakukan fisioterpi dada, jika perlu
- Lakukan penghisapan lendir kurang dari 15 detik
- Berikan Oksigen 10 l/menit
a) Edukasi
- Ajarkan teknik batuk efektif
a) Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian bronkodilator dengan ambroxol 3x1, ventolin 4x1
- Paracetamol
- Lansoprazole 2x1 gr
- Transfusi PRC 2 kolf
- Moxifloxacin 1x400 g

Evaluasi :
S : Px mengatakan sudah tidak sesak
O:
a. Dipsnea menurun
b. Pola napas membaik
c. Tidak ada ronchi
d. Batuk efektif
e. KU cukup
f. GCS 456
g. TD 120/80 mmHg
h. Nadi 85x/menit
i. Frekuensi nafas 22 x/menit
j. CRT < 2 detik
k. Suhu 36,5
A : Masalah Bersihan Jalan Napas belum teratasi sepenuhnya
P : Lanjutkan intervensi
a. Lakukan penghisapan lendir kurang dari 15 detik
b. Berikan Oksigen 10 l/menit
c. Kolaborasi pemberian bronkodilator dengan ambroxol 3x1, ventolin 4x1

Anda mungkin juga menyukai