Anda di halaman 1dari 2

1.

1 Pengertian
Evidence Based Practice (EBP) keperawatan adalah proses  (EBP) keperawatan
adalah proses untuk menentukan, untuk menentukan, menilai, dan mengaplikasikan bukti
ilmiah terbaik dari literature keperawatan maupun medis untuk meningkatkan kualitas
pelayanan pasien. Dengan kata lain, EBP merupakan salah satu langkah empiris untuk
mengetahui lebih lanjut apakah suatu penelitian dapat diimplementasikan pada lahan
praktik yang berfokus pada metode dengan critical thinking   dan menggunakan
menggunakan data dan data dan penelitian yang penelitian yang tersedia secara maksimal.
EBP (Evidence Based Practice) merupakan suatu kegiatan di mana dilakukan
penelitian atau riset tentang suatu studi. Dalam mengevaluasi kemajuan dalam
keselamatan pasien dibutuhkan pengukuran keselamatan pasien meliputi dua tindakan
keseimbangan :
1. Menyeimbangkan keinginan terhadap suatu pengukuran yang bersifat lebih global,
meskipun lebih bias tentang keselamatan pengukuran yang lebih fokus tetapi biasnya
lebih sedikit (kuat). Suatu pengukuran global pengukuran global yang dapat yang
dapat di terapkan untuk semua pasien (misalnya mortalitas di rumah sakit) memiliki
bias yang ekstrem karena tidak adekuatnya penyesuaian terhadap risiko dan
kurangnya pertimbangan terhadap  preferensi  pasien pengukuran yang spesifik
(misalnya infeksi aliran vena sentral  bersifat sangat kuat tetapi pengukuran ini
ukuran ini hanya menargetkan sekelompok kecil pasien. Banyak pengukuran spesifik
di perlukan untuk mencangkup keseluruhan populasi pasien
2. Meneruskan keseimbangan antara pengukuran yang baik (valid dan andal ) yang
memungkinkan untuk di lakukan mengingat sumber daya yang terbatas. Penggunaan
sumber data yang relatif mudah dan tidak mahal, misalnya data administratif untuk
pengukuran seperti trombosit vena dalam, merupakan pengukuran yang dapat di
terapkan tetapi memiliki korelasi yang buruk dengan data kajian rekam medis untuk
mengatasi hal ini maka penting untuk :
a. Mengurangi kuantitas namun bukan kualitas data
b. Mempertimbangkan validitas suatu pengukuran pada dua tingkat :
 Dominan keselamatan pasien : jika hal ini merupakan suatu hasil, apakah akan
mewakili aspek penting dari mutu dan apakah salah satu dari variasi pada praktik
di antara organisasi atau intervensi yang meningkatkan hasil menunjukkan hal ini
secara umum dapat di cegah jika ini adalah suatu penilaian proses, apakah bukti
menunjukkan  proses, apakah bukti menunjukkan intervensi akan memperbaiki
hasil.
 Rancangan studi apakah yang di gunakan untuk mengukur dominan keselamatan
pasien apakah protokol riset yang terdevinisi dengan baik,  perangkat
pengumpulan  perangkat pengumpulan data, data base yang di yang di rancang
dengan baik, rencana  pengendalian mutu yang jelas, dan rencana analisi yang
mendetail rancangan acak berkelompok (cluster-randomised desigh) rancangan
trial kelompok (stepped wadge-trial desigh ) atau rancangan percobaan ( srial
waktu) ( quasi – experimental ) ( time series ) dapat di gunakan. Karena sebagian
besar studi cenderung merupakan studi rancangan pre-post maka merupakan hal
yang  penting untuk menyesuaikan dengan bias riwayat atau perubahan pada
kinerja seiring waktu.

1.2 Tujuan EBP


Tujuan utama di implementasikannya evidance based practice di dalam praktek
keperawatan adalah untuk meningkatkan kualitas perawatan dan memberikan hasil yang
terbaik dari asuhan keperawatan yang diberikan. Selain itu juga, dengan
dimaksimalkannya kualitas perawatan tingkat kesembuhan pasien bisa lebih cepat dan
lama perawatan bisa lebih pendek serta biaya perawatan bisa ditekan (Madarshahian et
al ., 2012).

Anda mungkin juga menyukai