TITRIMETRI (VOLUMETRI) By : Romsiah, M.Si., Apt Pendahuluan
Titrimetri merupakan salah satu cara pemeriksaan
kimia dari sejumlah zat yang didasarkan pada pengukuran volume larutan pereaksi yang dibutuhkan untuk bereaksi secara stoikiometri dengan zat yang di tentukan. Titrimetri atau disebut juga volumetri merupakan metode analisis kimia yang cepat, akurat dan sering digunakan untuk menentukan kadar suatu unsur atau senyawa dalam larutan. TITRIMETRI (VOLUMETRI) PRINSIP KERJA Titrasi Volumetri dilakukan dengan cara menambahkan (mereaksikan) sejumlah volume tertentu larutan standar yang sudah diketahui konsentrasinya dengan pasti yang diperlukan untuk bereaksi secara sempurna dengan larutan yang belum diketahui konsentrasinya. Larutan pereaksi diketahui kepekatannya dengan pasti disebutpentiter (larutan baku) Proses penambahan pentiter ke dalam larutan zat yang akan ditentukan disebuttitrasi Titrasi didasarkan pada suatu reaksi yang digambarkan sebagai : a A + b B hasil reaksi dimana : A adalah penitrasi (titran), B senyawa yang dititrasi, a dan b jumlah mol dari A dan B.
Untuk mengetahui bahwa reaksi berlangsung sempurna,
maka digunakan larutan indikator yang ditambahkan ke dalam larutan yang dititrasi.
Apa saja indikator yang dapat digunakan dalam titrasi
volumetri ??? Dalam melakukan titrasi diperlukan beberapa persyaratan yang harus diperhatikan, seperti ; Reaksi harus berlangsung secara stoikiometri dan tidak terjadi reaksi samping. Reaksi harus berlangsung secara cepat. Reaksi harus kuantitatif Pada titik ekivalen, reaksi harus dapat diketahui titik akhirnya dengan tajam (jelas perubahannya). Harus ada indikator, baik langsung atau tidak langsung. Berdasarkan jenis reaksinya, maka titrasi dikelompokkan menjadi empat macam titrasi yaitu : 1. Titrasi asam basa 2. Titrasi pengendapan 3. Titrasi kompleksometri 4. Titrasi oksidasi reduksi Tahap pertama yang harus dilakukan sebelum melakukan titrasi adalah pembuatan larutan standar. Suatu larutan dapat digunakan sebagai larutan standar bila memenuhi persyaratan sebagai berikut : - mempunyai kemurnian yang tinggi - mempunyai rumus molekul yang pasti - tidak bersifat higroskopis dan mudah ditimbang - larutannya harus bersifat stabil - mempunyai berat ekivalen (BE) yang tinggi Suatu larutan yang memenuhi persyaratan tersebut di atas disebut larutan standard primer. Standar Primer dibuat dengan menimbang sejumlah zat murni dan melarutkan dengan aquades secara teliti dan konsentrasinya diketahui. Sedang larutan standard sekunder adalah larutan standard yang bila akan digunakan untuk standardisasi harus distandardisasi lebih dahulu dengan larutan standard primer.
Sebutkan standar primer dan sekunder yang biasa
dipakai untuk analisis volumetri??? KONSENTRASI LARUTAN Ada beberapa cara dalam menyatakan konsentrasi suatu larutan, yaitu sebagai berikut : MOLARITAS (M) : adalah banyaknya mol zat yang terlarut dalam 1000 mL larutan. NORMALITAS (N) : adalah banyaknya gram ekivalen zat yang terlarut dalam 1000 mL larutan. MOLALITAS (m) : adalah banyaknya mol zat yang terlarut dalam1000 mg pelarut. Normalitas (N) ditentukan oleh banyaknya gram ekivalen zat terlarut dalam 1000 ml larutan. Berat ekivalen (BE) dapat ditentukan berdasarkan jenis reaksi, sebagai berikut : - Reaksi asam basa (netralisasi) - Reaksi pengendapan - Reaksi pembentukan senyawa komplek - Reaksi oksidasi reduksi Dalamreaksi netralisasi, setiap senyawa akan melepaskan atau menerima atom hidrogen. Jadi berat ekivalen (BE) berdasarkan reaksi netralisasi (asam basa) dapat ditentukan sebagai berikut :
Berat ekivalen suatu senyawa dalamreaksi
pengendapan danpengomplekan ditentukan oleh valensi dari senyawa tersebut. Berat ekivalen (BE) dalamreaksi oksidasi reduksi didasarkan pada banyaknya elektron yang dilepaskan atau diikat dalam suatu reaksi oksidasi atau reduksi. Contoh perhitungan Berat Ekivalen : 1. Reaksi asam basa : BE HCl = Mr HCl BE H2SO4 = ½ Mr H2SO4 BE NaOH = Mr NaOH 2. Reaksi pengendapan : BE AgNO3 = Mr AgNO3 BE NaCl = Mr NaCl 3. Reaksi oksidasi (dalam suasana asam) : BE KMnO4 = 1/5 Mr KMnO4 BE K2Cr2O7 = 1/6 Mr K2Cr2O7 TERIMA KASIH