Anda di halaman 1dari 2

UNTUKMU INDONESIA

"Jika Anda berbicara dengan seseorang dalam bahasa yang dia mengerti, itu akan masuk ke
kepalanya. Jika Anda berbicara dengannya dalam bahasanya, itu masuk ke hatinya." Nelson
Mandela. Sama seperti yang dikatakan Nelson Mandela dalam lagu ini, orang-orang asing ikut
menyanyikan lagu ciptaan Bernard Dinata and Abram AL, hati siapa tidak luluh jika ada rasa
Nasionalis di dalam dirinya, dengan bangganya mendengar Bahasa kita bergema dan
dinyanyikan oleh orang-orang asing dari berbagai negara. Hati kita terasa menjerit, kulit-kulit
kita terasa terangkat, pandangan kita tajam menatap kata ‘Indonesia’ ya, tanah air kita, seakan
terpanggil untuk bergerak mengikuti angin yang mempunyai harapan untuk bangkit,
bagaimanapun kondisi tanah air tercinta saat ini, seakan itu hanya sebuah lubang diantara dua
gigi, kita sebagai pemuda dan pemudi bangsa Indonesia harus tetap maju, bertahan dan melawan,
kita harus terbangun untuk membuktikan kepada seluruh dunia bahwa sebenarnya kita mampu,
jangan ragu dan jangan malu. Bantu tanah air kita ini untuk menerbangkan Garuda-nya,
singkirkan kutu-kutu di sayapnya, sampai terbang tinggi menuju angkasa. Berkibarnya Merah
Putih di hati kita mendengar atau melihat hal-hal yang berkaitan dengan Indonesia.
‘panjatkan doa, ungkapkan cinta.’ Jika kita melihat aneka ragam penduduk Indonesia, banyak
sekali agama yang ada di sini, dengan bantuan beberapa tuhan, apakah Indonesia tidak
menjadi perhatian tuhan?, dengan kata ‘Bhinneka Tunggal Ika.’ satu untuk semua dan semua
untuk satu, mencintai seluruh isinya, tanpa kecuali. Bukankah indah ciptaan tuhan satu ini?
Dengan menakdirkan sumber daya alam maupun manusianya yang begitu melimpah, dan kita
ditakdirkan hidup di tanah ini, Ibu Pertiwi, hidup bernegara, bermasyarakat, untuk mencapai
beberapa tujuan yang di topang oleh negara Indonesia. Bangga menjadi bagian dari Indonesia.

jangan kau merasa sepi Indonesia, saya berjanji, dan mungkin orang lain pun akan ikut
berjanji untuk terus memelukmu erat, mengharumkan namamu, memberikan sedikit atau
banyak kontribusi untukmu, kita buktikan bahwa Garuda bukan burung perkutut, sangsaka
bukan sandang pembalut, dan Pancasila bukan rumus kode buntut yang hanya berisi harapan,
yang hanya berisi hayalan, tapi beberapa elemen untuk menaungi dan menjadi wadah untuk
kita agar terus hidup nyaman, tentram, dan merdeka.
Di setiap langkahmu Indonesia, hadapi tantangan, kau begitu kuat, tantangan apapun kau hadapi,
dengan tekad yang kuat dan berani, caci maki datang bertubi dan balas dengan prestasi, mereka
memandangmu sebelah mata, kau terus menampakkan diri, tak luput dari dorongan orang-orang
dalam negeri. Lihatlah Ibu pertiwi, putra-putrimu menggembirakan ibu, yang selalu
mencintaimu, menjaga harta dan pusaka, Bahasa negara, untuk nusa dan bangsa, kami tidak lelah
untuk terus mencintaimu, membantumu, mendoakanmu, karena jiwa kami dipenuhi dengan
darah merah yang mengalir dan kaki kami berpijak di Pundakmu. Kami adalah milikmu dan ibu
pertiwi adalah milikku.

Memang tak mudah untuk menghadapi itu semua, Percaya bahwa di dalam sunyi
Di kesendirian kita Bersama, panjatkan doa, terus berusaha, mengabdi untukmu untuk terus
menjalankan apa yang engkau perintahkan dan mewujudkan apa yang telah engkau harapkan.
kau disana ku disini, dimanapun kita berada, kita akan selalu saling terhubung, siang, malam,
di dalam, di luar, kau tetap Indonesiaku, hati ini tetap untukmu, berkontribusi lewat prestasi
lewat nada dan lagu, ataupun dengan sikap kita, itu akan menjadi kebanggan untuk Indonesia.

no matter where we are or where we are from, we are one.

Anda mungkin juga menyukai