Anda di halaman 1dari 10

PEMERINTAH KABUPATEN BANYUWANGI

DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS SOBO
Jalan Adi Sucipto Nomor 137 Banyuwangi
Telepon. (0333) 421779
Email : sobopkm@gmail.com

KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS SOBO


NOMOR : 188.4/ /429.114.08/2019

TENTANG

PANDUAN TRIASE UPTD PUSKESMAS SOBO

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KEPALA UPTD PUSKESMAS SOBO,

Menimbang : a. Triase merupakan usaha pemilahan korban sebelum


ditangani berdasarkan tingkat kegawat daruratan trauma
atau penyakit dengan mempertimbangkan prioritas
penanganan dan sumber daya yang ada;
b. bahwa sebagaimana dimaksud pada huruf a perlu
ditetapkan Panduan Triase Puskesmas di UPTD
Puskesmas Sobo;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan


(Lembaran Negara Rebuplik Indonesia Tahun 2009 Nomor
144, Tambahan Lembaran Negara Rebuplik Indonesia
Nomor 5063);
2. Undang-Undang Nomor 29 tahun 2004 tentang Praktik
Kedokteran (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 116
tambahan lembaran Negara Nomor 4431);
3. Undang-Undang Nomor 25 tahun 2009 tentang Pelayanan
Publik (lembaran Negara tahun 2009 Nomor 112)
4. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 tahun 2014 tentang
Pusat Kesehatan Masyarakat;
5. Peraturan Daerah Kabupaten banyuwangi Nomor 3 tahun
2006 tentang Penyelenggaraan Pelayanan Publik;

i
MEMUTUSKAN

Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS SOBO


TENTANG PANDUAN TRIASE DI UPTD PUSKESMAS
SOBO.

KESATU : Menetapkan Definisi, Ruang lingkup kesehatan, dan tata


laksana serta Dokumentasi di UPTD Puskesmas Sobo;
KEDUA : Ketetapan sebagaimana dictum pertama terlampir dalam
keputusan ini;
KETIGA : Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan.
Apabila dikemudian hari terjadi perubahan dan atau terdapat
kesalahan dalam Keputusan ini akan diadakan perbaikan
sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : BANYUWANGI
Pada tanggal :

KEPALA UPTD PUSKESMAS SOBO

DADANG TRIPITOKO

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmatnya


sehingga kami selaku dapat menyelesaikan Panduan Triase Puskesmas di
UPTD Puskesmas Sobo.
Kami juga mengucapkan terimakasih kepada Kepala Puskesmas Sobo
dan karyawan karyawati di lingkungan puskesmas sobo yang sudah ikut
membantu dan mendukung terselesainya Panduan Triase Puskesmas ini.
Harapan kami semoga Panduan Triase Puskesmas ini dapat
memberikan Panduan akan pelaksanaan pelayanan kesehatan yang ada di
wilayah kerja kami, kami juga berharap dapat bermanfaat untuk pihak yang
membutuhkan informasi dari Panduan ini.
Kami sadar bahwa Panduan yang kami sajikan ini masih jauh dari sempurna,
maka dari itu kritik dan saran sangat kami harapkan, dan kami sampaikan
banyak terimakasih.
.
.

Banyuwangi, Januari 2019

Penyusun

iii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................iii

DAFTAR ISI............................................................................................................iv

BAB I DEFINISI......................................................................................................1

A. Latar Belakang..............................................................................................1

B. Tujuan...........................................................................................................1

C. Sasaran.........................................................................................................1

BAB II RUANG LINGKUP......................................................................................2

BAB III TATA LAKSANA.........................................................................................3

BAB IV DOKUMENTASI.........................................................................................6

iv
LAMPIRAN I
KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS SOBO
Nomer : 188.4/ /429.114.08/2019
Tanggal :
Tentang : PANDUAN TRIASE PUSKESMAS
UPTD PUSKESMAS SOBO

BAB I
DEFINISI

A. Latar Belakang
Triase merupakan suatu konsep pengkajian yang cepat dan terfokus
dengan suatu cara yang memungkinkan pemanfaatan sumber daya
manusia, peralatan serta fasilitas yang paling efisien dengan tujuan untuk
memilih atau menggolongkan semua pasien yang memerlukan pertolongan
dan menetapkan prioritas penanganannya. Triase merupakan usaha
pemilahan korban sebelum ditangani berdasarkan tingkat kegawat daruratan
trauma atau penyakit dengan mempertimbangkan prioritas penanganan dan
sumber daya yang ada. Triase adalah suatu sistem pembagian/ klasifikasi
prioritas klien berdasarkan berat ringannya kondisi klien/ kegawatannya
yang memerlukan tindakan segera. Dalam triase, perawat dan dokter di
puskesmas mempunyai batasan waktu (respon time) untuk mengkaji
keadaan dan memberikan intervensi yaitu < 5 menit.

B. Tujuan
Triase memiliki tujuan sebagai pedoman bagi dokter dan perawat
puskesmas untuk mengkaji secara cepat dan fokus dalam menangani
pasien berdasarkan tingkat kegawat daruratan, trauma, atau penyakit
dengan mempertimbangkan penanganan dan sumber daya yang ada.

C. Sasaran
Sasaran dari pedoman ini adalah semua tenaga kesehatan di
Puskesmas Sobo baik dokter, perawat, ataupun bidan.

Panduan Triase Puskesmas Page 1


BAB II
RUANG LINGKUP

Triase diberlakukan sistem prioritas, penentuan/ penyeleksian mana yang harus


didahulukan mengenai penanganan yang mengacu pada tingkat ancaman jiwa yang
timbul dengan seleksi pasien berdasarkan :
a. Ancaman jiwa yang dapat mematikan dalam hitungan menit.
b. Dapat mati dalam hitungan jam
c. Trauma ringan
d. Sudah meninggal

Pada umumnya penilaian pasien dalam triase di Puskesmas Sobo dapat dilakukan
dengan :
a. Menilai tanda vital dan kondisi umum korban
b. Menilai kebutuhan medis
c. Menilai kemungkinan bertahan hidup
d. Menilai bantuan yang memungkinkan
e. Memprioritaskan penanganan definitive
f. Tag warna

Panduan Triase Puskesmas Page 2


BAB III
TATA LAKSANA

Proses dimulai ketika pasien masuk ke pintu Ruang Tindakan Gawat


Darurat Puskesmas Sobo, perawat harus mulai memperkenalkan diri, kemudian
menanyakan riwayat singkat dan melakukan pengkajian serta pemeriksaan
tanda-tanda vital, misalnya melihat sekilas kearah pasien yang berada di brankar
sebelum mengarahkan ke ruang perawatan yang tepat.
Pengumpulan data subyektif harus dilakukan dengan cepat, tidak lebih
dari 5 menit karena pengkajian ini tidak termasuk pengkajian perawat
penanggung jawab pasien. Perawat dan dokter bertanggung jawab untuk
menempatkan pasien di area pengobatan yang tepat. Tanpa memikirkan dimana
pasien pertamakali ditempatkan setelah triase, setiap pasien tersebut harus
dikaji ulang oleh perawat sedikitnya setiap 30 menit.
Untuk pasien yang dikategorikan sebagai pasien yang mendesak atau
gawat darurat, pengkajian dilakukan setiap 1 menit. Setiap pengkajian ulang
harus didokumentasikan dalam rekam medis. Informasi baru akan mengubah
kategorisasi keakutan dan lokasi pasien di area pengobatan.
Bila kondisi pasien ketika datang sudah tampak tanda-tanda obyektif
bahwa pasien mengalami gangguan pada airway, breathing dan circulation,
maka pasien ditangani dahulu. Pengkajian awal hanya didasarkan atas data
obyektif dan data subyektif sekunder dari pihak keluarga. Setelah keadaan
pasien membaik, data pengkajian kemudian dilengkapi dengan data subyektif
yang berasal langsung dari pasien.
Kategori triase
Kegawatan pasien berdasarkan skala triase :
a. Segera - Immediate (Warna Merah)

b. Tunda - Delayed (Warna Kuning)

c. Minimal (Warna Hijau)

d. Expectant (Warna Hitam)


a. Segera - Immediate

Pasien mengalami cedera mengancam jiwa yang kemungkinan


besar dapat hidup bila ditolong segera.

Panduan Triase Puskesmas Page 3


b. Tunda - Delayed

Pasien memerlukan tindakan definitive tetapi tidak ada ancaman


jiwa segera.

c. Minimal

Pasien mendapat Cedera minimal, dapat berjalan dan menolong


diri sendiri atau mencari pertolongan.
d. Expectant

Pasien mengalami cedera mematikan dan akan meninggal


meskipun mendapat pertolongan.
Alur proses triase

a. Pasien datang diterima petugas Ruang Tindakan Gawat Darurat

b. Di ruang triase dilakukan anamneses dan pemeriksaan singkat dan


cepat (selintas) untuk

menentukan derajat kegawatannya oleh perawat dan mencatat waktu


datang pasien.

c. Bila jumlah penderita/ korban melebihi kapasitas ruangan Tindakan


Gawat Darurat,

maka triase dapat dilakukan di luar ruang triase (di depan ruangan)

d. Penderita dibedakan menurut kegawatannya dan mendapatkan prioritas


pelayanan dengan urutan warna merah, kuning, hijau, hitam

e. Pasien kategori triage merah dapat langsung diberikan pengobatan di


ruang tindakan Gawat Darurat. Tetapi bila memerlukan tindakan medis
lebih lanjut pasien dapat dirujuk ke rumah sakit setelah dilakukan
stabilisasi.

f. Pasien kategori triage kuning yang memerlukan tindakan medis lebih


lanjut dapat dipindahkan ke ruang observasi dan menunggu giliran setelah
pasien kategori triase merah selesai ditangani.

g. Pasien kategori triage hijau dapat dipindahkan ke rawat jalan atau bila
memungkinkan dapat dipulangkan.

h. Pasien kategori triage hitam jika sudah dinyatakan meninggal


dikembalikan keluarga

Panduan Triase Puskesmas Page 4


Panduan Triase Puskesmas Page 5
BAB IV
DOKUMENTASI

Dokumentasi yang dijadikan bukti bahwa petugas sudah melakukan pemantauan


dengan tepat dan mengkomunikasikan perkembangan kepada tim kesehatan.
Pada tahap pengkajian, pada proses triase yang mencakup dokumentasi :
a. Waktu dan datangnya pasien
b. Keluhan utama
c. Pengkodean prioritas atau keakutan perawatan
d. Penentuan pemberi perawatan kesehatan yang tepat
e. Penempatan di area penanganan yang tepat
f. Permulaan intervensi.

Petugas Ruang Tindakan Gawat Darurat harus mengevaluasi secara kontinue


perawatan pasien berdasarkan hasil yang dapat diobservasi untuk penentuan
perkembangan pasien ke arah hasil dan tujuan serta harus mendokumentasikan
respon pasien terhadap intervensi pengobatan dan perkembangannya.
Proses dokumentasi triase menggunakan :
a. Form Rekam Medis
b. Form perkembangan terintegrasi.

Panduan Triase Puskesmas Page 6

Anda mungkin juga menyukai