Mustika sebagai yuanie Muh. Revi sebagai yusril Nurfadillah sebagi Enie Selvi sebagai Fahmia Muh. Hidayat sebagai Rifki Watak Tokoh : Anggraenie Yuanie Yusril Enie Fahmia Rifki
Pada suatu hari di kantin
Enie : Hello, kalian! Ngapain kalian disini (memukul meja) Yusril : Ini tuh tempat khusus buat kita jado loh mendingan cabut sana! Anggraeni : Bener tuh ! Loe, Loe, dan loe out! Fahmia : Apa hak kalian mengusir kami. Lagian inikan tempat umum. Bukan tempat bokap kalian! Yusril : Eeeh. Eeeh. Nih anak sudah mulai melawan yah! Apa perlu saya panggilkan satpam untuk ngusir kalian! Yuanie : Yah silahkan saja panggilkan satpam. Kalian pikir kami takut dengan kalian. Enie : Kurang ajar kalian Fahmia : Heii jangan Rifki : Sudahlah, Biar kami saja yang mengalah. Ayo pergi dari sini. Anggraeni : Akhirnya mareka pergi juga hahaha.. Pada saat berjalan keluar dari kantin Yuanie mengajak Fahmia pergi kerumah Rifki untuk mengerjakan PR. Yuanie : ohh iyya Fah nanti sore kerumah Rifki yuk kerja PR Fahmia : iyya Sore hari saat dirumah Rifki Yuanie+Fahmia : Assalamualaikum (sambil mengetuk-ngetuk pintu Rifki) Rifki : Walaikumsalam. Silahkan masuk tuan putri Yuani+fahmia : Hehehe kamu bisa aja bercandanya Pada saat mengerjakan tugas entah kenapa tetangga Rifki sangat ribut. Mungkin ada masalah di keluarga mereka. Yuanie : aduh, berisik amat! Mana bisa kita selesaikan tugas kalau situasinya begini. Fahmia : Tetanggamu kenapa sih? Kok heboh amat! Rifki : aku juga nggak tau nih, nggak biasanya mereka ribut seperti ini. Yuanie : yah udah kilta lita yuk! Fahmia : Yusril, ada apa dengan kamu? Enie : Ngapain loh kesini! Sudah pulang sana, mengganggu aja. Anggraenie : Loh kok masi disini. Kalian budek ya! Kami bilang pergi dari sini! Yusril : sudahlah, jangan mengusir mereka. Mereka kan teman kita juga. Enie : kamu kenapa sih yus? Kenapa mesti lo bekla mereka? Anggareini : Yusril, kamu habis kesambet batu yah? Yusril : sudahlah, hentikan semua kebodohan ini. Enie : Maksud loh apasih? Gue gak ngerti dengan semua ini! Anggraenie : Baiklah kalo ini mau loh. Kami akan menurutinya. Yuanie : Kok kamu sedih sih yus? Emangnya ada apa? Yusril : Aku tidak habis pikir. Kenapa sih orang tuaku selalu bertengkar. Apa mereka tidak lelah dengan semua ini? Rifki : Kamu yang sabar yah Yus. Yusril : Tapi aku sudah bener-bener tidak tahan lagi. Hampir setiap hari dan setiap saat mereka bertengkar. Fahmia : Mungkin memang saat ini bapak dan ibumu sedang ada masalah. Berdoa sajalah, semoga maas mereka segera bisa diatasi Enie : Kami pun turut berdoa agar orang tuamu tidak bertengkar lagi. Yusril : Hatiku hancur waktu mendengar ibuku minta cerai. Seandainya mereka bener-bener bercerai, aku harus ikut siapa? Aku malu, malu dan malu sekali teman-teman Anggreanie : Aku mengerti sekali perassanmu, tapi kamu juga jangan sampai terlalu sedih karena aku khawatir kalau kamu terlalu sedih nanti malah akan mempengaruhi fisikmu. Fahmia : Iya yus. Semua ini pasti ada jalan keluarnya kok. Yusril : Ah biarlah, seandainya aku sakit, mungkin orang tuaku tidak peduli sama sekali. Yuanie : Kamu nggak boleh bicara seperti itu. Mana ada orang tua yabg tidak peduli dengan anaknya sendiri. Rifki : Mungkn saat ini mereka berdua sedang aad masalah jadi mereka terlihat sibuk dengan urusan mereka sendiri. Yusril : Percuma aku punya orangtua klau setiap hari isinya bertengkar saja. Apa mereka tidak malu denga tetangga yang sudah pasti mendengar suara mereka bertengjar? Fahmia : Tapikan biar bagaimana pun juga dia tetap orangtuamu. Yusril : Saya harus bagaimana Enie : sampaikan bahwa aku merasa sangat tidak nyaman bila mereka berdua bertengkar. Yusril : Akan saya coba Anggraeni : Kamu nggak usah sedih Yusril : Terimah kasi yah. Kalian sudah ingin menjadi temanku. Dan memberiku semangat denagn cobaan ini. Fahmia+Yuanie+Enie+Rifki+Anggraeni : Iyya sama-sama