Anda di halaman 1dari 252

Page 1 of 252 31/01/2019

Dasar-Dasar Bimbingan Kemasyarakatan i

M M
HA A
N NH
MODUL
PELATIHAN PEJABAT FUNGSIONAL PEMBIMBING
KEMASYARAKATAN PERTAMA

DA DA
AL M
ON KU

DASAR-DASAR BIMBINGAN
SI HU

KEMASYARAKATAN
NG M
FU SD
BP

KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA


BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA HUKUM DAN HAM
PUSAT PENGEMBANGAN DIKLAT FUNGSIONAL DAN HAM
TAHUN 2019
i

Master Modul Bapas


Page 2 of 252 31/01/2019

ii Dasar-Dasar Bimbingan Kemasyarakatan

M M
HA A
N NH
Perpustakaan Nasional : Katalog Dalam Terbitan (KDT)

DA DA
G A P Suwardani, Bc.IP., SH., MSi.
AL M
Modul Pelatihan Pejabat Fungsional Pembimbing Kemasyarakatan
Pertama
ON KU

Dasar-Dasar Bimbingan Kemasyarakatan/Oleh G A P Suwardani, Bc.IP.,


SH., MSi.
Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Hukum dan HAM –
Depok, 2019.
SI HU

vi, 246 hlm; 15 x 21 cm


NG M

ISBN : 978 – 602 – 0000 – 00 – 5


FU SD

Diterbitkan oleh :
BP

Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Hukum dan HAM


Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
Jalan Raya Gandul – Cinere, Depok 16512
Telp. (021) 7540077, 7540124 Fax. (021) 7543709

Master Modul Bapas


Page 3 of 252 31/01/2019

Dasar-Dasar Bimbingan Kemasyarakatan iii

KATA PENGANTAR

M M
HA A
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah Subhanahu

N NH
Wata’ala Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat-Nya Modul
Pelatihan Pejabat Fungsional Pembimbing Kemasyarakatan
Pertama telah selesai disusun. Modul ini disusun untuk bahan
pembelajaran Calon Pejabat Fungsional Pembimbing
Kemasyarakatan dalam mengikuti pelatihan tingkat dasar

DA DA
untuk memperoleh kompetensi dan keterampilan tentang
tugas, fungsi, dan peran Pembimbing Pemasyarakatan.

Modul ini juga dimaksudkan sebagai panduan bagi


AL M
peserta dan pengajar dalam proses pembelajaran. Selain itu,
sekaligus sebagai sarana penyamaan persepsi antar para
ON KU

Pembimbing Kemasyarakatan dalam melaksanakan tugasnya.

Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua


pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan Modul
SI HU

Pelatihan Pejabat Fungsional Pembimbing Kemasyarakatan


Pertama ini dari awal sampai akhir. Semoga Modul ini dapat
bermanfaat bagi pengguna, khususnya peserta dan pengajar
Pelatihan Pejabat Fungsional Pembimbing Kemasyarakatan
NG M

Pertama.
FU SD

Jakarta, Desember 2018


Kepala Pusat Pengembangan Diklat
Fungsional dan HAM,
BP

Pocut Eliza, S.Sos.,S.H.,M.H.

iii

Master Modul Bapas


Page 4 of 252 31/01/2019

M M
HA A
N NH
DA DA
AL M
ON KU
SI HU
NG M
FU SD
BP

Master Modul Bapas


Page 5 of 252 31/01/2019

Dasar-Dasar Bimbingan Kemasyarakatan v

DAFTAR ISI

M M
HA A
Halaman

N NH
KATA PENGANTAR ................................................... iii

DAFTAR ISI ............................................................... v

DA DA
MODUL I
REGISTRASI DAN PELAPORAN KLIEN ................ 1-58
AL M
MODUL II
DASAR-DASAR PENELITIAN
ON KU

KEMASYARAKATAN.................................................. 59-88

MODUL III
PENDAMPINGAN ...................................................... 89-132
SI HU

MODUL IV
PEMBIMBINGAN ....................................................... 133-184
NG M

MODUL V
FU SD

PENGAWASAN ......................................................... 185-246


BP

Master Modul Bapas


Page 6 of 252 31/01/2019

M M
HA A
N NH
DA DA
AL M
ON KU
SI HU
NG M
FU SD
BP

Master Modul Bapas


Page 7 of 252 31/01/2019

Modul I Registrasi Dan Pelaporan Klien 1

M M
HA A
N NH
DASAR-DASAR
BIMBINGAN KEMASYARAKATAN

DA DA
AL M
ON KU

MODUL I
REGISTRASI DAN PELAPORAN KLIEN
SI HU

Penulis :
Drs. Herna Lusy, MM
NG M
FU SD
BP

KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA


BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA HUKUM DAN HAM
PUSAT PENGEMBANGAN DIKLAT FUNGSIONAL DAN HAM
TAHUN 2019

Master Modul Bapas


Page 8 of 252 31/01/2019

M M
HA A
N NH
DA DA
AL M
ON KU
SI HU
NG M
FU SD
BP

Master Modul Bapas


Page 9 of 252 31/01/2019

Modul I Registrasi Dan Pelaporan Klien 3

DAFTAR ISI

M M
HA A
Halaman

N NH
DAFTAR ISI........................................................................ 3

BAB 1 PENDAHULUAN................................................. 5
A. Deskripsi Singkat................................................ 5

DA DA
B. Hasil Belajar......................................................... 6
C. Indikator Hasil Belajar.......................................... 7
D. Pokok Bahasan................................................... 7
AL M
1. Dasar Hukum............................................... 7
2. Pengertian ................................................... 9
ON KU

E. Waktu Jam Pembelajaran .................................. 14


F. Metode Pembelajaran ........................................ 14
G. Media ................................................................... 14
SI HU

H. Latihan ................................................................ 14

BAB 2 REGISTRASI KLIEN PEMASYARAKATAN ........ 15


A. Deskripsi Singkat ............................................... 15
NG M

B. Hasil Belajar......................................................... 15
C. Indikator Hasil Belajar......................................... 16
FU SD

D. Pokok Bahasan .................................................. 17


a. Penerimaan.................................................. 18
b. Pendaftaran ................................................. 20
BP

1. Buku Register Klien Anak ................... 26


2. Buku Register Klien Dewasa .............. 37

Master Modul Bapas


Page 10 of 252 31/01/2019

4 Modul I Registrasi Dan Pelaporan Klien

3. Buku Inspeksi ..................................... 43

M M
4. Kartu /surat / Laporan / Berita Acara.. 44

HA A
5. Pengakhiran ........................................ 48
E. Waktu Jam Pembelajaran .................................. 51

N NH
F. Metode Pembelajaran ........................................ 51
G. Media .................................................................. 51
H. Evaluasi .............................................................. 52

DA DA
BAB 3 PENUTUPAN BUKU REGISTER
DAN PELAPORAN ............................................. 53
A. Deskripsi Singkat ............................................... 53
AL M
B. Hasil Belajar ........................................................ 53
C. Indikator Hasil Belajar......................................... 53
ON KU

D. Pokok Bahasan .................................................. 54


a. Penutupan Buku Register........................... 54
b. Pelaporan..................................................... 55
SI HU

E. Waktu Jam Pembelajaran .................................. 56


F. Metode Pembelajaran ........................................ 56
G. Media .................................................................. 56
H. Evaluasi .............................................................. 57
NG M

DAFTAR PUSTAKA ........................................................... 58


FU SD
BP

Master Modul Bapas


Page 11 of 252 31/01/2019

Modul I Registrasi Dan Pelaporan Klien 5

DASAR-DASAR

M M
REGISTRASI DAN PELAPORAN

HA A
BAB I

N NH
PENDAHULUAN

DA DA
A. Deskripsi Singkat

Dalam proses Registrasi Klien menghendaki adanya suatu


standar yang baku dalam pelaksanaan Registrasi, dimana
AL M
Registrasi merupakan kegiatan utama dalam pelaksanaan
kegiatan terhadap tahanan dan warga binaan
ON KU

pemasyarakatan serta Klien pemasyarakan. Berdasarkan


proses bisnis Pemasyarakatan standar Registrasi di
berlakukan untuk seluruh Balai Pemasyarakatan di seluruh
SI HU

Indonesia dengan tujuan agar pelaksanaan registrasi


dapat disamakan dalam kegiatannya.

Selaras dengan filosofi pemasyarakatan, sistem


NG M

pemasyarakatan yang sesuai dengan Undang-Undang


Nomor 12 Tahun 1995 tentang pemasyarakatan pada
FU SD

hakekatnya adalah sistem perlakuan/pembinaan


pelanggar hukum yang bertujuan pemulihan kesatuan
hidup, kehidupan dan penghidupan. Sebagai suatu
BP

sistem perlakuan, fungsi pemasyarakatan menjadi sangat


vital dan strategis dalam proses pembimbingan klien baik
anak dan dewasa.

Master Modul Bapas


Page 12 of 252 31/01/2019

6 Modul I Registrasi Dan Pelaporan Klien

Pelaksanaan sistem Pemasyarakatandan pelaksanaan

M M
proses bisnis pemasyarakatan, masih dirasakan belum
sesuai dengan yang diharapkan. Kesenjangan data,

HA A
informasi, perbedaan persepsi dan pola pikir, sserta

N NH
perbedaan penafsiran aparat dalam melakukan percatatan
dan registrasi mengakibatkan gerak maju pelaksanaan
sistem pemasyarakatan, dan proses bisnis pemasyarakatan,
serta proses perlakuan menjadi terkendala, dan

DA DA
terganggu, akibatnya data base tidak akurat, dan
pengambilan kebijakan pimpinan menjadi tidak tepat.

Dalam perspektif yang demikian itu peran Negara wajib


AL M
hadir dan peran Negara menjadi sangat penting, sehingga
dalam rangka menjamin kepastian hukum, diperlukan
ON KU

standar registrasi dan sistem pencatatan yang baik, dan


administrasi yang tertib sehingga secara yuridis sistem
registrasi dan pencatatan, serta data base Klien menjadi
SI HU

akurat dan akuntabel.

Dalam konteks itulah disusun Modul Dasar-dasar


Registrasi dan Pelaporan Balai Pemasyarakatan (BAPAS),
untuk mewujudkan terselenggaranya operasionalisasi
NG M

penyelenggaraan tugas dan fungsi Bapas secara efektif


FU SD

dan efisien.

B. Hasil belajar
BP

Petugas Balai Pemasyarakatan yang melaksanakan tugas


dapat memahami seluruh materi yang terdapat pada
Modul Dasar Dasar Registrasi dan Pelaporan.

Master Modul Bapas


Page 13 of 252 31/01/2019

Modul I Registrasi Dan Pelaporan Klien 7

C. Indikator Hasil Belajar

M M
- Petugas yang bertanggungjawab di bidang registrasi

HA A
mengetahui dan memahami latar belakang, maksud

N NH
dan tujuan penyelenggaraan registrasi dan pelaporan
di Balai Pemasyarakatan,

- Petugas yang bertanggungjawab dibidang registrasi


mengetahui dan memahami tentang sasaran, dasar

DA DA
hukum, dan pengertian yang diatur didalam Modul
Registrasi dan Pelaporan,

- Petugas mampu menjawab soal-soal evaluasi dalam


AL M
modul ini.
ON KU

D. Pokok Bahasan

1. Dasar Hukum
SI HU

Dasar hukum yang digunakan dalam penyusunan


Modul ini mengikuti hierarki perundang-undangan
adalah sebagai berikut:
NG M

a. Undang-undang Nomor 4 Tahun 1979 tentang


Kesejahteraan Anak;
FU SD

b. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang


KUHAP;
BP

c. Undang-undang Nomor 12 Tahun 1995 tentang


Pemasyarakatan;
d. Undang-undang Nomor 11 tahun 2012 tentang
Sistem Peradilan Pidana Anak;

Master Modul Bapas


Page 14 of 252 31/01/2019

8 Modul I Registrasi Dan Pelaporan Klien

e. Peraturan Pemerintah RI Nomor 31 tahun 1999,

M M
tentang Pembinaan dan Pembimbingan Warga
Binaan Pemasyarakatan;

HA A
f. Peraturan Pemerintah Nomor 57 Tahun 1999

N NH
tentang Kerja Sama Penyelenggaraan
Pembinaan dan Pembimbingan Warga Binaan
Pemasyarakatan;
g. Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2006

DA DA
tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah
Nomor 32 Tahun 1999 Tentang Syarat dan Tata
Cara Pelaksanaan Hak Warga Binaan
AL M
Pemasyarakatan;
h. Peraturan Pemerintah Nomor 99 Tahun 2012
ON KU

tentang Perubahan kedua Atas Peraturan


Pemerintah Nomor 32 Tahun 1999 Tentang
Syarat dan Tata Cara Pelaksanaan Hak Warga
SI HU

Binaan Pemasyarakatan;
i. Keputusan Menteri Kehakiman Republik
Indonesia Nomor: M.02-PR.07.03 tahun 1987
tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai
NG M

Bimbingan Kemasyarakatan dan Pengentasan


Anak;
FU SD

j. Peraturan Menteri Pemberdayaan Perempuan


dan Perlindungan Anak Nomor 15 tahun 2010
BP

tentang Pedoman Umum Penanganan Anak


yang Berhadapan dengan Hukum;
k. Keputusan bersama Ketua MA RI, Jaksa Agung
RI, Kepala Kepolisian Negara RI, Menteri Hukum

Master Modul Bapas


Page 15 of 252 31/01/2019

Modul I Registrasi Dan Pelaporan Klien 9

dan HAM RI, Menteri Sosial RI dan Menteri

M M
Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan
Anak RI Nomor : 166A/KMA/SKB/XII/2009, 148

HA A
A/A//JA/12/2009, B/45/12/2009, M.HH-08

N NH
HM.03.02 Tahun 2009,10/PRS-2/KPTS/2009, 02/
Men.PP dan PA/XII/2009 Tentang Penanganan
Anak yang berhadapan dengan hukum;
l. Petunjuk Teknis Menteri Kehakiman RI Nomor :

DA DA
E.40-PR.05.03 Tahun 1987 tentang Bimbingan
Klien Pemasyarakatan;
m. Keputusan Direktur Jenderal Pemasyarakatan
Nomor E.22.PR.08.03 Tahun 2001 Tentang
AL M
Prosedur Tetap Pelaksanaan Tugas
ON KU

Pemasyarakatan.
n. Standart Minimum Rules for the Treatmen of
Ofender.
SI HU

o. Surat Edaran Direktur Jenderal Pemasyarakatan


Nomor : PAS-836.PK.01.01.04 Tahun 2014
tentang Pedoman Standar Registrasi Balai
Pemasysrakatan, Lembaga Penempatan Anak
NG M

Sementara (LPAS) dan Lembaga Pembinaan


Khusus Anak (LPKA).
FU SD

2. Pengertian

1) Balai Pemasyarakatan yang selanjutnya disebut


BP

Bapas adalah unit pelaksana teknis pemasya-


rakatan yang melaksanakan tugas dan fungsi
penelitian kemasyarakatan, pembimbingan,
pengawasan, dan pendampingan;

Master Modul Bapas


Page 16 of 252 31/01/2019

10 Modul I Registrasi Dan Pelaporan Klien

2) Lembaga Penempatan Anak Sementara yang

M M
selanjutnya disingkat LPAS adalah tempat
sementara bagi Anak selama proses peradilan

HA A
berlangsung;

N NH
3) Lembaga Pembinaan Khusus Anak yang
selanjutnya disingkat LPKA adalah lembaga atau
tempat Anak menjalani masa pidananya;
4) Registrasi adalah kegiatan pencatatan ke dalam

DA DA
buku register yang memiliki akibat hukum dan
sangat penting dalam menunjang pelaksanaan
tugas dan fungsi Balai Pemasyarakatan (Bapas);
AL M
5) Buku register adalah buku tempat mencatat
data (jati diri dan identitas) baik berupa data
ON KU

informasi berdasarkan surat-surat serta


pemberian nomor register berdasarkan jenis
bukunya;
SI HU

6) Anak yang Berhadapan dengan Hukum adalah


Anak yang berkonflik dengan hukum, Anak
yang menjadi korban tindak pidana, dan Anak
yang menjadi saksi tindak pidana;
NG M

7) Anak yang Berkonflik dengan Hukum yang


selanjutnya disebut Anak adalah Anak yang telah
FU SD

berumur 12 (dua belas) tahun, tetapi belum


berumur 18 (delapan belas) tahun yang diduga
melakukan tindak pidana;
BP

8) Anak yang Menjadi Korban Tindak Pidana yang


selanjutnya disebut Anak Korban adalah Anak
yang belum berumur 18 (delapan belas) tahun
yang mengalami penderitaan fisik, mental, dan/

Master Modul Bapas


Page 17 of 252 31/01/2019

Modul I Registrasi Dan Pelaporan Klien 11

atau kerugian ekonomi yang disebabkan oleh

M M
tindak pidana;

HA A
9) Anak yang Menjadi Saksi Tindak Pidana yang
selanjutnya disebut Anak Saksi adalah Anak

N NH
yang belum berumur 18 (delapan belas) tahun
yang dapat memberikan keterangan guna
kepentingan penyidikan, penuntutan, dan
pemeriksaan di sidang pengadilan tentang suatu

DA DA
perkara pidana yang didengar, dilihat, dan/atau
dialaminya sendiri;
10) Diversi adalah pengalihan penyelesaian perkara
Anak dari proses peradilan pidana ke proses di
AL M
luar peradilan pidana;
ON KU

11) Pembimbing Kemasyarakatan adalah pejabat


fungsional penegak hukum yang melaksanakan
penelitian kemasyarakatan, pembimbingan,
pengawasan, dan pendampingan terhadap Anak
SI HU

di dalam dan di luar proses peradilan pidana;


12) Pendampingan adalah proses, cara atau
perbuatan mendampingi atau mendampingkan;
NG M

13) Pembimbingan adalah proses, cara atau


perbuatan membimbingi atau mengarahkan;
FU SD

14) Penelitian Kemasyarakatan yang selanjutnya


disebut Litmas adalah kegiatan pengumpulan,
pengolahan, analisis, dan penyajian data yang
BP

dilakukan secara sistematis dan objektif dalam


rangka penilaian untuk kepentingan klasifikasi,
pelayanan, pembinaan, pembimbingan,
pemberian hak-hak kepada warga binaan

Master Modul Bapas


Page 18 of 252 31/01/2019

12 Modul I Registrasi Dan Pelaporan Klien

pemasyarakatan dan penanganan Anak serta

M M
sebagai dasar pertimbangan penyidik, penuntut
umum dan hakim dalam penyelesaian perkara

HA A
yang bersifat independen;

N NH
15) Pengawasan adalah Proses pengamatan dan
penilaian terhadap pelaksanaan program/
kegiatan serta memberikan tindakan korektif agar
program/kegiatan terhadap penetapan atau

DA DA
putusan hakim dan surat keputusan lainnya
terkait asimilasi dan integrasi.
16) Wali adalah orang atau badan yang dalam
kenyataannya menjalankan kekuasaan asuh
AL M
sebagai orang tua terhadap Anak;
ON KU

17) Pendamping adalah orang yang dipercaya oleh


Anak untuk mendampinginya selama proses
peradilan pidana berlangsung;
18) Klien Anak adalah Anak yang berada di dalam
SI HU

pelayanan, pembimbingan, pengawasan, dan


pendampingan Pembimbing Kemasyarakatan;
19) Klien Pemasyarakatan yang selanjutnya di
NG M

sebut Klien adalah seseorang yang berada di


dalam pelayanan, pendampingan, pembimbingan
FU SD

dan pengawasan pembimbing Kemasyarakatan


20) Pra adjudikasi adalah tahapan dalam proses
peradilan yang meliputi penyidikan dan pra
BP

penuntutan;
21) Adjudikasi adalah tahapan dalam proses
peradilan pada saat pemeriksaan di sidang
pengadilan;

Master Modul Bapas


Page 19 of 252 31/01/2019

Modul I Registrasi Dan Pelaporan Klien 13

22) Post adjudikasi adalah tahapan akhir dalam

M M
proses peradilan yang berupa pelaksanaan
pidana;

HA A
23) After care adalah bimbingan lanjutan yang

N NH
diberikan kepada Warga Binaan Pemasyarakatan
yang selesai menjalani pembinaan dan/atau
pembimbingan sesuai dengan kebutuhan;
24) Assessment adalah pengukuran profesional

DA DA
untuk mengumpulkan data dan informasi yang
berkenaan dengan kepribadian, kondisi
kehidupan, psikososial, kondisi ekonomi dan
kesehatan klien dan keadaan saat terjadinya
AL M
tindak pidana yang dapat digunakan petugas
BAPAS untuk menentukan pembimbingan klien
ON KU

sesuai dengan kebutuhannya;


25) Assessment kebutuhan adalah penilaian yang
dilakukan untuk mengetahui kebutuhan
SI HU

pembimbingan yang paling tepat bagi klien


berdasarkan faktor-faktor yang berkontribusi
terhadap tindak pidana yang dilakukannya;
26) Assessment risiko adalah penilaian yang
NG M

dilakukan terhadap klien untuk melihat sejauh


FU SD

mana potensi risiko pengulangan tindak pidana


dapat terjadi;
27) Assessor adalah pejabat fungsional
BP

pemasyarakatan yang melaksanakan assessment.


28) Asimilasi adalah proses pembinaan Anak yang
dilaksanakan dengan membaurkan Anak dalam
kehidupan masyarakat;

Master Modul Bapas


Page 20 of 252 31/01/2019

14 Modul I Registrasi Dan Pelaporan Klien

29) Pembebasan Bersyarat, Cuti Menjelang Bebas

M M
dan Cuti Bersyarat adalah Program Pembinaan

HA A
untuk mengintegrasikan Narapidana dan Anak
kedalam kehidupan masyarakat setelah

N NH
memenuhi persyaratan yang telah ditentukan.

E. Waktu Pembelajaran

DA DA
1 jam Pelajaran

F. Metode Pembelajaran
AL M
Metode pembelajaran Ceramah, Diskusi dan tanya jawab
ON KU

G. Media

Proyektor
SI HU

H. Latihan

1. Jelaskan Apa yang dimaksud dengan registrasi


dalam modul ini?
NG M

2. Jelaskan maksud tujuan dibuatnya modul registrasi


FU SD

Bapas!
3. Jelaskan latar belakang dibuatnya modul registrasi
Bapas!
BP

4. Sebutkan beberapa dasar hukum yang melandasi


dibentuknya modul registrasi Bapas!

Master Modul Bapas


Page 21 of 252 31/01/2019

Modul I Registrasi Dan Pelaporan Klien 15

BAB II

M M
REGISTRASI KLIEN PEMASYARAKATAN

HA A
N NH
A. Deskripsi Singkat

Lingkup pekerjaan utama registrasi terdiri dari


Penerimaan, Pendaftaran, Perubahan Status Pelaporan,

DA DA
Evaluasi dan Pengarsipan. Tahapan Penerimaan terdiri
dari penerimaan orang dan Dokumen klien, Pemeriksaan
Dokumen, dan terakhir penyerahan kepada bagian
registrasi untuk dicatat. Pendaftaran merupakan proses
AL M
pencatatan kedalam sistem register pemasyarakatan baik
ON KU

kedalam sistem manual (buku register) maupun secara


elektronik (SDP). Perubahan status pada buku register
dilakukan dengan mencoret dengan tinta merah dalam
buku register sedangkan dalam sistem elektronis dengan
SI HU

membuat catatan atau keterangan dalam sistem data base


pemasyarakatan (SDP). Pelaporan, Evaluasi dan
Pengarsipan adalah pekerjaan pendukung yang juga
NG M

penting dalam sistem administrasi organisasi.


FU SD

B. Hasil Belajar

Setelah mempelajari modul ini, petugas yang


BP

melaksanakan tugas akan dapat memahami dan


mengetahui tentang materi Registrasi Klien
Pemasyarakatan.

15

Master Modul Bapas


Page 22 of 252 31/01/2019

16 Modul I Registrasi Dan Pelaporan Klien

C. Indikator Hasil Belajar

M M
- Petugas yang bertanggungjawab dibidang registrasi

HA A
mengetahui dan memahami tentang Gambaran

N NH
Umum Registrasi Klien Pemasyarakatan

- Petugas yang bertanggungjawab dibidang registrasi


mengetahui dan memahami tentang tata cara
penerimaan

DA DA
- Petugas yang bertanggungjawab dibidang registrasi
mengetahui dan memahami tentang tata cara
melaksanakan pendaftaran,
AL M
- Petugas yang bertanggungjawab dibidang registrasi
ON KU

mengetahui dan memahami tentang tata cara


melaksanakan pengakhiran,

- Petugas yang bertanggungjawab dibidang registrasi


SI HU

mengetahui dan memahami tentang tata cara


melaksanakan evaluasi,

- Petugas yang bertanggungjawab dibidang registrasi


NG M

mengetahui dan memahami tentang tata cara


melaksanakan pelaporan,
FU SD

- Petugas yang bertanggungjawab dibidang registrasi


mengetahui dan memahami tentang tata cara
BP

melaksanakan pengarsipan.

Master Modul Bapas


Page 23 of 252 31/01/2019

Modul I Registrasi Dan Pelaporan Klien 17

D. POKOK BAHASAN

M M
Secara harfiah, Registrasi berarti pencatatan atau

HA A
pendaftaran. Sementara klien pemasyarakatan berarti

N NH
seseorang yang berada dalam bimbingan Balai
Pemasyarakatan. Sehinggga registrasi klien
pemasyarakatan dapat diartikan sebagai serangkaian
kegiatan pencatatan data dan informasi seorang yang

DA DA
berada dalam pelayanan penelitian kemasyarakatan,
pendampingan, pembimbingan dan pengawasan Balai
Pemasyarakatan mulai tahap penerimaan, pendaftaran,
pengakhiran, evaluasi, pelaporan dan pengarsipan.
AL M
Pencatan tersebut dilakukan pada buku register. Buku
Register adalah buku tempat mencatat data (jati diri dan
ON KU

identitas) baik berupa data informasi berdasarkan surat-


surat serta pemberian nomor register berdasarkan jenis
bukunya.
SI HU

Untuk memberikan gambaran menyeluruh tentang


proses registrasi klien pemasyarakatan saudara dapat
mencermati alur pelaksanaan regisrasi klien
NG M

pemasyarakatan pada peraturan-peraturan yang ada


sebagai berikut:
FU SD

Dalam pelaksanaannya kegiatan registrasi klien


pemasyarakatan di Bapas secara umum dapat dilihat pada
BP

skema di bawah ini.

Master Modul Bapas


Page 24 of 252 31/01/2019

18 Modul I Registrasi Dan Pelaporan Klien

a. Penerimaan

M M
Penerimaan secara harfiah diartikan sebagai proses,

HA A
cara, perbuatan menerima atau penyambutan.

N NH
Sementara penerimaan dalam konteks registrasi klien
pemasyarakatan dapat dimaknai sebagai proses awal
dari keseluruhan rangkaian registrasi klien beserta
dokumen yang menyertainya.Penerimaan dilakukan

DA DA
oleh petugas penerimaan.Output dari penerimaan
adalah klien beserta berkas diserahkan ke petugas
registrasi.Hal-hal yang harus diperhatikan dalam
proses penerimaan klien pemasyarakatan adalah:
AL M
1. Selama proses penerimaan berlangsung,
ON KU

petugas Bapas wajib mengedepankan perlakuan


yang ramah, menghormati harkat, martabat dan
hak klien,
SI HU

2. Penerimaan klien yang baru masuk di Bapas


wajib disertai surat-surat yang sah,
3. Penerimaan klien pertama kali dilakukan oleh
petugas layanan informasi,
NG M

4. Petugas layanan informasi yang menerima klien,


FU SD

segera meneliti keabsahan surat-suratdan


mencocokkan dengan identitas klien,
5. Petugas layanan informasi mengantar klien
BP

beserta surat-surat kepada Petugas registrasi,


6. Tanggung jawab atas sah tidaknya penerimaan
klien berada pada Kepala Bapas,

Master Modul Bapas


Page 25 of 252 31/01/2019

Modul I Registrasi Dan Pelaporan Klien 19

7. DalamKepala Bapas tidak berada di tempat maka

M M
tanggung jawab penerimaan diserahkan kepada
pejabat struktural yang ditunjuk sebagai

HA A
pelaksana tugas Kepala Bapas,

N NH
8. Pada prinsipnya penerimaan klien wajib
dilakukan pada saat jam kerja,
9. Waktu yang dibutuhkan untuk penerimaan klien

DA DA
adalah 15 (lima belas) menit.

Yang dimaksud dengan surat-surat yang sah adalah:


1. Surat harus Asli dengan tanda tangan dan
AL M
stempel asli atau fotokopi surat yang telah
dilegalisasi oleh pimpinan instansi dengan
ON KU

stempel basah.
2. Nama dan identitas klien pemasyarakatan sesuai
3. Untuk klien yang diserahterimakan dari Lapas /
SI HU

Rutan / LPAS / LPKA / Bapas Lain, Tanggal


Bebas PB / CMB / CB telah tercapai.
4. Untuk klien yang diserah terimakan dari
NG M

Kejaksaan surat penetapan / eksekusi dan berita


acara serah terima telah sesuai. Klien ini antara
FU SD

lain:
a. Klien putusan Pidana Bersyarat
b. Klien putusan Anak Kembali Ke orang tua
BP

c. Klien putusan diserahkan ke LPKS


d. Klien putusan pembinaan di dalam lembaga
dan di luar lembaga.
e. Klien putusan latihan kerja.

Master Modul Bapas


Page 26 of 252 31/01/2019

20 Modul I Registrasi Dan Pelaporan Klien

Tahap-tahap yang dilakukan oleh petugas

M M
penerimaan klien pemasyarakatan adalah sebagai

HA A
berikut:
1. Penerimaan Orang dan Dokumen; petugas

N NH
layanan informasi menerima klien dan
dokumen-dokumen yang menyertai klien
2. Pemeriksaan Dokumen ; Petugas layanan

DA DA
informasi meneliti keabsahan surat-surat dan
mencocokkan dengan identitas klien
3. Penyerahan ke Registrasi ; Petugas layanan
AL M
informasi mengantar klien beserta surat-surat
kepada petugas registrasi
ON KU

b. Pendaftaran

Menurut kamus besar bahasa indonesia Pendaftaran


SI HU

adalah proses, cara, perbuatan mendaftar


(mendaftarkan); pencatatan nama, alamat, dan
sebagainya dalam daftar; perihal mendaftar atau
mendaftarkan. Dalam kontesk registrasi klien
NG M

pemasyarakatan, pendaftaran dapat diartikan sebagai


proses pencatatan pada buku register dan
FU SD

perekaman pada aplikasi sistem data base


pemasyarakatan. Proses pendaftaran klien
pemasyarakatan dilaksanakan secara manual pada
BP

buku register dan secara elektronis pada sistem data


base pemasyarakatan.

Master Modul Bapas


Page 27 of 252 31/01/2019

Modul I Registrasi Dan Pelaporan Klien 21

1. Pendaftaran pada buku register

M M
Pendaftaran pada buku register dilaksanakan

HA A
oleh petugas registrasi di bawah pengawasan
kasubsi yang membawahi bidang registrasi.

N NH
Output dari kegiatan pendaftaran adalah
terverifikasinya berkas klien dan tercatatnya data
klien pada buku register.

DA DA
2. Pendaftaran secara elektronis.
Pendaftaran secara elektronis dilaksanakan oleh
petugas sistem database pemasyarakatan (SDP)
di bawah pengawasan kasubsi yang
AL M
membawahi bidang registrasi. Output dari
kegiatan pendaftaran secara elektronis adalah
ON KU

terekamnya data klien pada sistem database


pemasyarakatan (SDP).
SI HU

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam proses


pendaftaran adalah:
1. Petugas registrasi meneliti kembali keabsahan
surat-surat, dokumenuntuk dicocokkan dengan
NG M

identitas klien.
FU SD

2. Untuk memastikan kesesuaian identitas klien


perlu dilakukan wawancara terhadap klien
dengan menanyakan nama, usia dan tanggal
BP

lahir, tempat kelahiran, jenis kelamin,


kewarganegaraan, tempat tinggal, agama,
pekerjaan, tindak pidana yang dituduhkan, lama

Master Modul Bapas


Page 28 of 252 31/01/2019

22 Modul I Registrasi Dan Pelaporan Klien

pidana, instansi yang melakukan penahanan,

M M
masih ada perkara lain atau tidak dan lain-lain
yang dianggap perlu.

HA A
3. Dalam hal masih terdapat keraguan terhadap

N NH
keabsahan surat dan dokumen maka petugas
Bapas wajib melakukan koordinasi dengan
atasan pejabat yang mengirim klien.

DA DA
4. Petugas Bapas wajib menolak klien jika:
a. surat dan dokumen tidak sah.
b. surat dan dokumen tidak lengkap
5. Surat dan dokumen dikatakan sah apabila
AL M
terdapat:
a. Nomor dan tanggal pengiriman klien
ON KU

b. Nama dan tanda tangan instansi pengirim


klien
c. Cap asli instansi pengirim
SI HU

6. Surat dan dokumen dikatakan lengkap apabila


terdapat;
a. Surat pengantar dari instansi yang
mengirim.
NG M

b. Surat perintah dari Kepala Instansi yang


FU SD

mengirim.
c. Berkas penelitian kemasyarakatan (kecuali
klien yang menjalani diversi dan
BP

persidangan)
d. Surat keterangan yang menunjukkan
bahwa anak berusia 14 tahun atau lebih
(untuk klien anak)

Master Modul Bapas


Page 29 of 252 31/01/2019

Modul I Registrasi Dan Pelaporan Klien 23

e. Surat keterangan dokter mengenai kondisi

M M
kesehatan klien. Khusus untuk klien wanita

HA A
wajib ditambahkan dengan hasil tes
kehamilan.

N NH
7. Petugas registrasi mencatat dengan tertib sesuai
dengan ketentuan dalam buku register
8. Mengambil teraan jari (tiga jari tengan kiri) klien

DA DA
pada surat keputusan dan sepuluh jari kanan
kiri pada kartu daktiloskopi sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.
AL M
9. Mengambil foto kliendengan ukuran setengah
badan terdiri dari posisi: tampak depan, tampak
ON KU

kanan, tampak kiri.


10. Selain dilakukan secara manual, pencatatan klien
dilakukan secara elektronik ke dalam Sistem
SI HU

Informasi Registrasi yang terintegrasi sehingga


dapat diakses oleh seluruh aparat penegak
hukum yang terlibat dalam proses peradilan
pidana. Untuk Bapas yang telah terhubung
NG M

dengan Sistem Database Pemasyarakatan (SDP)


maka pencatatan dilakukan ke dalam SDP.
FU SD

11. Pengambilan sidik jari dan foto dapat dilakukan


secara manual dengan memperhatikan tata cara
BP

pengambilan sidik jari dan foto. Terkait dengan


adanya Sistem Database Pemasyarakatan (SDP)
maka pengambilan sidik jari dan foto juga dapat
dilakukan dengan menggunakan finger scan

Master Modul Bapas


Page 30 of 252 31/01/2019

24 Modul I Registrasi Dan Pelaporan Klien

dan kamera yang akan terintegrasi langsung

M M
dengan SDP.

HA A
12. Dalam hal klien yang dicatat dan didaftar
merupakan klien yang melakukan pengulangan

N NH
tindak pidana maka dalam Buku Register wajib
dituliskan “R” (Residivis).
13. Petugas registrasi mencatat riwayat medis

DA DA
(kesehatan) klien.
14. Penandatangan berita acara serah terima klien
dilakukan oleh petugas Bapas yang menerima
AL M
klien dan ditandatangani pula oleh Kepala Bapas.
Jika Kepala Bapas sedang tidak ada di tempat
ON KU

maka penandatangan dilakukan oleh pejabat


struktural yang ditunjuk sebagai pelaksana tugas
Kepala Bapas.
SI HU

15. Berita Acara serah terima harus dibuat rangkap


dua. Satu untuk dibawa oleh instansi yang
mengirim dan satu untuk pengarsipan di Bapas
beserta dengan surat dan dokumen pengiriman
NG M

yang lengkap.
FU SD

16. Selanjutnya berkas klien diserahkan kepada


Kepala Bapas untuk didisposisikan kepada Kasi/
Kasubsi.
BP

17. Waktu yang dibutuhkan untuk pendaftaran


adalah 20 (dua puluh) menit.

Master Modul Bapas


Page 31 of 252 31/01/2019

Modul I Registrasi Dan Pelaporan Klien 25

Alur proses kegiatan dalam tahap pendaftaran

M M
Permintaan Litmas adalah sebagai berikut:

HA A
1. Pemeriksaan DokumenPetugas registrasi
meneliti kembali keabsahan surat-surat,

N NH
dokumen untuk dicocokkan dengan identitas
klien, bila tidak sesuai maka dikoordinasikan
dengan instansi yang mengajukan permintaan,

DA DA
2. Pencatatan DokumenPetugas registrasi
mencatat dengan tertib sesuai dengan ketentuan
dalam buku register.

Alur proses kegiatan dalam tahap pendaftaran klien


AL M
pemasyarakatan adalah sebagai berikut;
ON KU

1. Pemeriksaan Orang dan Dokumen; Petugas


registrasi meneliti kembali keabsahan surat-surat,
dokumen untuk dicocokkan dengan identitas
SI HU

klien, bila tidak sesuai maka dikoordinasikan


dengan petugas yang mengantar,
2. Pencatatan Dokumen;Petugas registrasi
mencatat dengan tertib sesuai dengan ketentuan
NG M

dalam buku register,


3. Pengambilan Sidik Jari ; Petugas Registrasi
FU SD

mengambil teraan jari (tiga jari tengan kiri) klien


pada surat keputusan dan sepuluh jari kanan
BP

kiri pada kartu daktiloskopi sesuai dengan


ketentuan yang berlaku,
4. Pengambilan Foto ; Petugas Registrasi
mengambil foto klien dengan ukuran setengah

Master Modul Bapas


Page 32 of 252 31/01/2019

26 Modul I Registrasi Dan Pelaporan Klien

badan terdiri dari posisi: tampak depan, tampak

M M
kanan, tampak kiri,

HA A
5. Input data registrasi kedalam Sistem Data Base
Pemasyarakatan; Petugas SDP melakukan

N NH
perekaman data klien dengan aplikasi SDP,
6. Petugas Registrasi menandatangani berita acara
serah terima(BAST) bersama-sama dengan

DA DA
petugas pengantar, sesuai model APC-11.

Pencatatan pada buku register disesuaikan dengan


jenis bimbingan dan atau permintaan Litmas. Adapun
jenis-jenis buku register adalah sebagai berikut:
AL M
1. Buku Register Klien Anak
ON KU

a. Buku Register Litmas (kode : Buku I )


1) Buku Registrasi Litmas Diversi (Buku
Reg I.A)
SI HU

Buku registrasi litmas diversi adalah


buku register yang digunakan untuk
mencatat permintaan litmas untuk
NG M

proses diversi.

2) Buku Register Litmas Proses Peradilan


FU SD

(Buku Reg I.B)


Buku registrasi litmas proses peradilan
adalah buku register yang digunakan
BP

untuk mencatat permintaan litmas dari


pihak kepolisian untuk penanganan
perkara Anak.

Master Modul Bapas


Page 33 of 252 31/01/2019

Modul I Registrasi Dan Pelaporan Klien 27

3) Buku Register Litmas untuk Program

M M
Pelayanan Anak di LPAS (Buku Reg I.C)

HA A
Buku register litmas untuk program
pelayanan anak di LPAS buku register

N NH
yang digunakan untuk mencatat
permintaan litmas Anak yang
ditempatkan di LPAS.

DA DA
4) Buku Register Litmas Program
Pembinaan Awal (Buku Reg I.D)
Buku register litmas program pembinaan
awal buku register yang digunakan
AL M
untuk mencatat identitas Anak yang di
litmas untuk pembinaan awal.
ON KU

5) Buku Register Litmas Program Asimilasi


(Buku Reg I.E)
SI HU

Buku register litmas program asimilasi


buku register yang digunakan untuk
mencatat permintaan litmas anak untuk
program assimilasi (CMK, sekolah,
NG M

latihan kerja,dan lainnya).


FU SD

6) Buku Register Litmas Program Re-


Integrasi (Buku Reg I.F)
Buku register program re-integrasi buku
BP

register yang digunakan untuk


mencatat permintaan litmas anak untuk
program PB, CMB dan CB.

Master Modul Bapas


Page 34 of 252 31/01/2019

28 Modul I Registrasi Dan Pelaporan Klien

b. Buku Register Diversi (Kode : Buku II)

M M
1) Buku Register Diversi Kepolisian (Buku

HA A
Reg II.A)

N NH
Buku register diversi Kepolisian adalah
buku register yang digunakan untuk
mencatat identitas Anak yang
perkaranya berhasil diselesaikan

DA DA
melalui diversi di tingkat penyidikan
kepolisian.

2) Buku Register Diversi Kejaksaan (Buku


AL M
Reg II.B)
Buku register diversi Kejaksaan adalah
ON KU

buku register yang digunakan untuk


mencatat identitas Anak yang
perkaranya berhasil diselesaikan
SI HU

melalui diversi di tingkat penuntutan


kejaksaan.

3) Buku Register Diversi Pengadilan (Buku


NG M

Reg II.C)
Buku register diversi Pengadilan adalah
FU SD

buku register yang digunakan untuk


mencatat identitas Anak yang
perkaranya berhasil diselesaikan
BP

melalui diversi, baik di tingkat


pengadilan dan sudah mendapatkan
penetapan pengadilan.

Master Modul Bapas


Page 35 of 252 31/01/2019

Modul I Registrasi Dan Pelaporan Klien 29

c. Buku Register Pendampingan (Kode : Buku

M M
III)

HA A
1) Buku Register Pendampingan Ditingkat

N NH
Kepolisian (Buku Reg III.A)
Buku register pendampingan ditingkat
Kepolisian adalah buku register yang
digunakan untuk mencatat identitas

DA DA
Anak yang diberi pendampingan dalam
proses pra adjudikasi (Penyidik).

2) Buku Register Pendampingan Ditingkat


AL M
Kejaksaan (Buku Reg III.B)
Buku register pendampingan adalah
ON KU

buku register yang digunakan untuk


mencatat identitas Anak yang diberi
pendampingan dalam proses
SI HU

adjudikasi (Kejaksaan).

3) Buku Register Pendampingan Ditingkat


Pengadilan (Buku Reg III.C)
NG M

Buku register pendampingan adalah


buku register yang digunakan untuk
FU SD

mencatat identitas Anak yang diberi


pendampingan dalam proses
adjudikasi (Pengadilan).
BP

d. Buku Register Pembimbingan (Kode : Buku


IV)

Master Modul Bapas


Page 36 of 252 31/01/2019

30 Modul I Registrasi Dan Pelaporan Klien

1) Buku Register Pembimbingan Diversi

M M
(Buku Reg IV.A)

HA A
Buku register pembimbingan diversi
adalah buku register yang digunakan

N NH
untuk mencatat identitas Anak yang
diberi bimbingan berdasarkan
kesepakatan diversi.

DA DA
2) Buku Register Pembimbingan
Penetapan Bagi Anak Berusia Kurang
dari 12 Tahun (Buku Reg IV.B)
Buku register pembimbingan penetapan
AL M
bagi anak berusia kurang dari 12 tahun
adalah buku register yang digunakan
ON KU

untuk mencatat identitas Anak berumur


dibawah 12 tahun yang menjalani
bimbingan.
SI HU

3) Buku Register Pembimbingan


Penetapan Tindakan (Buku Reg IV.C)
Buku register pembimbingan penetapan
NG M

tindakan adalah buku register yang


digunakan untuk mencatat identitas
FU SD

Anak yang diputus tindakan oleh hakim.

4) Buku Register Pembimbingan Pidana


BP

dengan Syarat (pidana pembinaan di


luar lembaga) (Buku Reg IV.D)
Buku register pembimbingan pidana
dengan syarat (pidana pembinaan di

Master Modul Bapas


Page 37 of 252 31/01/2019

Modul I Registrasi Dan Pelaporan Klien 31

luar lembaga) adalah buku register

M M
yang digunakan untuk mencatat

HA A
identitas Anak yang diputus pidana
dengan syarat oleh hakim berupa

N NH
menjalani pembinaan di luar lembaga.

5) Buku Register Pembimbingan Pidana


dengan Syarat (pelayanan masyarakat)

DA DA
(Buku Reg IV.E)
Buku register pembimbingan pidana
dengan syarat (pelayanan masyarakat)
adalah buku register yang digunakan
AL M
untuk mencatat identitas Anak yang
diputus pidana dengan syarat oleh
ON KU

hakim berupa melakukan pelayanan


masyarakat.
SI HU

6) Buku Register Penmbimbingan Pidana


dengan Syarat (pidana pengawasan)
(Buku Reg IV.F)
Buku register pembimbingan pidana
NG M

dengan syarat (pidana pengawasan)


adalah buku register yang digunakan
FU SD

untuk mencatat identitas Anak yang


diputus pidana dengan syarat oleh
hakim berupa menjalani pidana di
BP

bawah pengawasan.

7) Buku Register Pembimbingan Pidana


Peringatan (Buku Reg IV.G)

Master Modul Bapas


Page 38 of 252 31/01/2019

32 Modul I Registrasi Dan Pelaporan Klien

Buku register pembimbingan pidana

M M
peringatan adalah buku register yang
digunakan untuk mencatat identitas

HA A
Anak yang diputus pidana peringatan

N NH
oleh hakim.

8) Buku Register Pembimbingan Pidana


Pelatihan Kerja (Buku Reg IV.H)

DA DA
Buku register pembimbingan pidana
pelatihan kerja adalah buku register
yang digunakan untuk mencatat
identitas Anak yang diputus pidana
AL M
pelatihan kerja oleh hakim.
ON KU

9) Buku Register Pembimbingan Asimilasi


(Buku Reg IV.I)
Buku register pembimbingan Asimilasi
adalah buku register yang digunakan
SI HU

untuk mencatat identitas Anak yang


mendapatkan program bimbingan
Asimilasi.
NG M

10) Buku Register Pembimbingan CB


(Buku Reg IV.J)
FU SD

Buku register pembimbingan CB


adalah buku register yang digunakan
untuk mencatat identitas Anak yang
BP

mendapatkan program bimbingan CB.

11) Buku Register Pembimbingan CMB


(Buku Reg IV.K)

Master Modul Bapas


Page 39 of 252 31/01/2019

Modul I Registrasi Dan Pelaporan Klien 33

Buku register pembimbingan CMB

M M
adalah buku register yang digunakan

HA A
untuk mencatat identitas Anak yang
mendapatkan program bimbingan

N NH
CMB.

12) Buku Register Pembimbingan PB


(Buku Reg IV.L)

DA DA
Buku register pembimbingan PB adalah
buku register yang digunakan untuk
mencatat identitas Anak yang
mendapatkan program bimbingan PB.
AL M
13) Buku Register Pembimbingan
ON KU

Tambahan (After Care) (Buku Reg IV.M)


Buku register pembimbingan tambahan
(after care) adalah buku register yang
SI HU

digunakan untuk mencatat identitas


Anak yang mendapatkan program
bimbingan lanjutan.
NG M

14) Buku Ekspirasi Pembimbingan dan


Pengawasan(Buku Reg IV.N)
FU SD

Buku Ekspirasi Pembimbingan dan


Pengawasan adalah buku yang
digunakan untuk mencatat identitas
BP

anak yang sudah habis masa


pembimbingan dan pengawasannya.

Master Modul Bapas


Page 40 of 252 31/01/2019

34 Modul I Registrasi Dan Pelaporan Klien

e. Buku Register Pengawasan (Kode : Buku

M M
V)

HA A
1) Buku Register Pengawasan Diversi

N NH
(Buku Reg V.A)
Buku register pengawasan diversi
adalah buku register yang digunakan
untuk mencatat identitas Anak yang

DA DA
diberi pengawasan berdasarkan
kesepakatan diversi.

2) Buku Register Pengawasan Program


AL M
Pelayanan Tahanan di LPAS (Buku Reg
V.B)
ON KU

Buku register pengawasan program


pelayanan tahanan di LPAS buku
register yang digunakan untukmencatat
SI HU

identitas Anak di LPAS.

3) Buku Register Pengawasan Program


Pembinaan di LPKA (Buku Reg V.C)
NG M

Buku register pengawasan Program


Pembinaan di LPKA buku register yang
FU SD

digunakan untuk mencatat identitas


Anak di LPKA.
BP

4) Buku Register Pengawasan Asimilasi


(Buku Reg V.D)
Buku register pengawasan asimilasi
adalah buku register yang digunakan

Master Modul Bapas


Page 41 of 252 31/01/2019

Modul I Registrasi Dan Pelaporan Klien 35

untuk mencatat identitas Anak yang

M M
diberi pengawasan karena memperoleh

HA A
program bimbingan asimilasi.

N NH
5) Buku Register Pengawasan CB (Buku
Reg V.E)
Buku register pengawasan CB adalah
buku register yang digunakan untuk

DA DA
mencatat identitas Anak yang diberi
pengawasan karena memperoleh
program bimbingan cuti bersyarat.
AL M
6) Buku Register Pengawasan CMB (Buku
Reg V.F)
ON KU

Buku register pengawasan CMB adalah


buku register yang digunakan untuk
mencatat identitas Anak yang diberi
SI HU

pengawasan karena memperoleh


program bimbingan cuti menjelang
bersyarat.
NG M

7) Buku Register Pengawasan PB (Buku


Reg V.G)
FU SD

Buku register pengawasan PB adalah


buku register yang digunakan untuk
mencatat identitas Anak yang diberi
BP

pengawasan karena memperoleh


program bimbingan pembebasan
bersyarat.

Master Modul Bapas


Page 42 of 252 31/01/2019

36 Modul I Registrasi Dan Pelaporan Klien

f. Buku Register Pidana Tambahan (Buku VI)

M M
1) Buku Register Pidana Tambahan

HA A
Perampasan Keuntungan yang

N NH
Diperoleh dari Tindak Pidana (Buku
Reg VI.A)
Buku register pidana tambahan
perampasan keuntungan yang

DA DA
diperoleh dari tindak pidana adalah
buku register yang digunakan untuk
mencatat identitas anak yang
mendapatkan pidana tambahan
AL M
berupa perampasan keuntungan yang
diperoleh dari tindak pidana.
ON KU

2) Buku Register Pidana Tambahan


Pemenuhan Kewajiban Adat (Buku Reg
SI HU

VI.B)
Buku register pidana tambahan
(pemenuhan kewajiban adat) adalah
buku register yang digunakan untuk
NG M

mencatat identitas anak yang


mendapatkan pidana tambahan
FU SD

berupa pemenuhan kewajiban adat.

g. Buku Pembantu (Klaper) (Buku VII)


BP

1) Buku Kontrol Litmas (buku pembantu


register litmas) (Buku Reg VII.A)

Master Modul Bapas


Page 43 of 252 31/01/2019

Modul I Registrasi Dan Pelaporan Klien 37

Buku kontrol litmas adalah buku yang

M M
digunakan untuk mengontrol
pembagian tugas litmas.

HA A
2) Buku Pemantauan dan Evaluasi

N NH
dengan Instansi Lain (Buku Reg VII.B)
Buku pemantauan dan evaluasi
dengan instansi lain adalah buku yang

DA DA
digunakan untuk memantau dan
mengevaluasi pembinaan dan
pembimbingan yang dilakukan oleh
pihak lain (Lembaga sosial).
AL M
3) Buku Pembantu Kerjasama (Buku Reg
ON KU

VII.C)
Buku pembantu kerjasama adalah
buku yang digunakan untuk mencatat
bentuk kerjasama yang dilakukan
SI HU

dengan pihak lain.

2. Buku Register Klien Dewasa


NG M

a. Buku Register Litmas (Buku VIII)

1) Buku Register Litmas Proses Peradilan


FU SD

Dewasa (Buku Reg VIII.A)


Buku register litmas proses peradilan
dewasa adalah buku register yang
BP

digunakan untuk mencatat permintaan


litmas dari pihak kepolisian untuk
penanganan perkara bagi klien dewasa.

Master Modul Bapas


Page 44 of 252 31/01/2019

38 Modul I Registrasi Dan Pelaporan Klien

2) Buku Register Litmas untuk Program

M M
Pelayanan di RUTAN (Buku Reg VIII.B)

HA A
Buku register litmas untuk program
pelayanan di RUTAN adalah buku

N NH
register yang digunakan untuk
mencatat permintaan litmas klien yang
ditempatkan di RUTAN.

DA DA
3) Buku Register Litmas Pembinaan Awal
(Buku Reg VIII.C)
Buku register litmas pembinaan awal
adalah buku register yang digunakan
AL M
untuk mencatat identitas klien yang di
litmas untuk pembinaan tahap awal.
ON KU

4) Buku Register Litmas Program Asimilasi


(Buku Reg VIII.D)
SI HU

Buku register litmas program asimilasi


adalah buku register yang digunakan
untuk mencatat permintaan litmas klien
untuk program assimilasi (CMK,
NG M

sekolah, latihan kerja, dan lainnya).


FU SD

5) Buku Register Litmas Program Re-


Integrasi (Buku Reg VIII.E)
Buku register program re-integrasi buku
BP

register yang digunakan untuk


mencatat permintaan litmas anak untuk
program PB, CMB dan CB.

Master Modul Bapas


Page 45 of 252 31/01/2019

Modul I Registrasi Dan Pelaporan Klien 39

b. Buku Register Pembimbingan (Buku IX)

M M
1) Buku Register Pidana dengan Syarat

HA A
(Buku Reg IX.A)

N NH
Buku register pidana dengan syarat
adalah buku register yang digunakan
untuk mencatat identitas klien yang
diputus pidana dengan syarat oleh

DA DA
hakim.

2) Buku Register Pembimbingan Asimilasi


(Buku Reg IX.B)
AL M
Buku register pembimbingan Asimilasi
adalah buku register yang digunakan
ON KU

untuk mencatat identitas klien yang


mendapatkan program bimbingan
Asimilasi.
SI HU

3) Buku Register Pembimbingan CB


(Buku Reg IX.C)
Buku register pembimbingan CB
NG M

adalah buku register yang digunakan


untuk mencatat identitas klien yang
FU SD

mendapatkan program bimbingan CB.

4) Buku Register Pembimbingan CMB


BP

(Buku Reg IX.D)


Buku register pembimbingan CMB
adalah buku register yang digunakan
untuk mencatat identitas klien yang

Master Modul Bapas


Page 46 of 252 31/01/2019

40 Modul I Registrasi Dan Pelaporan Klien

mendapatkan program bimbingan

M M
CMB.

HA A
5) Buku Register Pembimbingan PB
(Buku Reg IX.E)

N NH
Buku register pembimbingan PB adalah
buku register yang digunakan untuk
mencatat identitas klien yang

DA DA
mendapatkan program bimbingan PB.

6) Buku Register Pembimbingan


Tambahan After Care (Buku Reg IX.F)
Buku register pembimbingan after care
AL M
adalah buku register yang digunakan
ON KU

untuk mencatat identitas klien yang


mendapatkan program bimbingan
lanjutan.
SI HU

7) Buku Ekspirasi Pembimbingan dan


Pengawasan (buku pembantu register)
(Buku Reg IX.G)
Buku Ekspirasi Pembimbingan dan
NG M

Pengawasan adalah buku yang


digunakan untuk mencatat identitas
FU SD

klien yang sudah habis masa


pembimbingan dan pengawasannya.
BP

c. Buku Register Pengawasan (Buku X)

1) Buku Register Pengawasan Program di


RUTAN (Buku Reg X.A)

Master Modul Bapas


Page 47 of 252 31/01/2019

Modul I Registrasi Dan Pelaporan Klien 41

Buku register pengawasan program di

M M
RUTAN adalah buku register yang
digunakan untuk mencatat identitas

HA A
klienyang memperoleh program

N NH
pelayanan di RUTAN.

2) Buku Register Pengawasan di LAPAS


(Buku Reg X.B)

DA DA
Buku register pengawasan di LAPAS
adalah buku register yang digunakan
untuk mencatat identitas klienyang
memperoleh pembinaan di LAPAS.
AL M
3) Buku Register Pengawasan Program
ON KU

Asimilasi (Buku Reg X.C)


Buku register pengawasan program
asimilasi adalah buku register yang
SI HU

digunakan untuk mencatat identitas


klien yang diberi pengawasan karena
memperoleh program bimbingan
asimilasi.
NG M

4) Buku Register Pengawasan Program


FU SD

CB (Buku Reg X.D)


Buku register pengawasan program CB
adalah buku register yang digunakan
BP

untuk mencatat identitas klien yang


diberi pengawasan karena memperoleh
program bimbingan cuti bersyarat.

Master Modul Bapas


Page 48 of 252 31/01/2019

42 Modul I Registrasi Dan Pelaporan Klien

5) Buku Register Pengawasan Program

M M
CMB (Buku Reg X.E)
Buku register pengawasan program

HA A
CMB adalah buku register yang

N NH
digunakan untuk mencatat identitas
klien yang diberi pengawasan karena
memperoleh program bimbingan cuti
menjelang bersyarat.

DA DA
6) Buku Register Pengawasan Program
PB (Buku Reg X.F)
Buku register pengawasan program PB
AL M
adalah buku register yang digunakan
untuk mencatat identitas klien yang
ON KU

diberi pengawasan karena


memperoleh program bimbingan
pembebasan bersyarat.
SI HU

7) Buku Register Pengawasan Program


Tambahan (after care) (Buku Reg X.G)
Buku register pengawasan program
tambahan (after care) adalah buku
NG M

register yang digunakan untuk


FU SD

mencatat identitas klien yang diberi


pengawasan karena memperoleh
program bimbingan lanjutan.
BP

d. Buku Pembantu (Klaper) (Buku XI)

1) Buku Kontrol Litmas(Buku Reg XI.A)

Master Modul Bapas


Page 49 of 252 31/01/2019

Modul I Registrasi Dan Pelaporan Klien 43

Buku kontrol litmas adalah buku yang

M M
digunakan untuk mengontrol
pembagian tugas litmas.

HA A
2) Buku Pemantauan dan Evaluasi

N NH
dengan Instansi Lain (Buku Reg XI.B)
Buku pemantauan dan evaluasi
dengan instansi lain adalah buku yang

DA DA
digunakan untuk memantau dan
mengevaluasi pembinaan dan
pembimbingan yang dilakukan oleh
pihak lain (Lembaga sosial).
AL M
3) Buku Pembantu Kerjasama (Buku Reg
ON KU

XI.C)
Buku pembantu kerjasama adalah
buku yang digunakan untuk mencatat
bentuk kerjasama yang dilakukan
SI HU

dengan pihak lain.

3. Buku Inspeksi
NG M

a. Buku Inspeksi Rutin (Sirut)


Buku inspeksi rutin (SIRUT) adalah buku
FU SD

yang mencatat hasil pemeriksaan secara


langsung dan seksama tentang
pelaksanaan peraturan (regulasi), tugas
BP

pokok dan fungsi yang dilaksanakan oleh


petugas Balai Pemasyarakatan (Bapas)
secara rutin (berkala)

Master Modul Bapas


Page 50 of 252 31/01/2019

44 Modul I Registrasi Dan Pelaporan Klien

b. Buku Inspeksi Mendadak (Sidak)

M M
Buku inspeksi mendadak (SIDAK) adalah
buku yang mencatat hasil pemeriksaan

HA A
secara langsung dan seksama tentang

N NH
pelaksanaan peraturan (regulasi), tugas
pokok dan fungsi yang dilaksanakan
petugas Balai Pemasyarakatan (Bapas)
secara mendadak (tiba-tiba) atau tanpa

DA DA
pemberitahuan.

c. Buku Inspeksi Pimpinan (Sipim)


Buku inspeksi pimpinan (SIPIM) adalah
AL M
buku yang mencatat hasil pemeriksaan
secara langsung dan seksama tentang
ON KU

pelaksanaan peraturan (regulasi), tugas


pokok dan fungsi yang dilaksanakan
pimpinan di Balai Pemasyarakatan (Bapas).
SI HU

4. Kartu /surat/ Laporan /Berita Acara

a. Kartu Pembinaan
NG M

1. Warna Kuning
Kartu pembinaan dengan warna
FU SD

kuning diperuntukkan mencatat


bimbingan dan penyuluhan terhadap
klien yang menjalani Anak Kembali ke
BP

Orang Tua (AKOT) serta pidana


bersyarat yang berisikan nomor
registrasi, identitas klien, tanggal lapor
(datang dan pergi) serta paraf PK.

Master Modul Bapas


Page 51 of 252 31/01/2019

Modul I Registrasi Dan Pelaporan Klien 45

2. Warna Biru Muda

M M
Kartu pembinaan dengan warna biru

HA A
muda dipergunakan untuk mencatat
bimbingan dan penyuluhan terhadap

N NH
klien yang menjalani pembebasan
bersyarat yang berisikan nomor
register, identitas klien, tanggal lapor
(datang dan pergi) dan paraf PK.

DA DA
3. Warna Hijau
Kartu pembinaan dengan warna hijau
dipergunakan untuk mencatat
AL M
bimbingan dan penyuluhan terhadap
klien yang menjalani Cuti Bersyarat dan
ON KU

Cuti Menjelang Bebas, berisikan nomor


register, identitas klien, tanggal lapor
(datang dan pergi) dan paraf PK.
SI HU

b. Kartu Bimbingan
Kartu bimbingan adalah kartu yang
digunakan untuk mencatat bimbingan klien
NG M

yang berisikan identitas klien, identitas orang


tua/ wali/ suami/ istri, tindak pidana,
FU SD

pengenalan dan pemahaman klien dan hasil


bimbingan.
BP

c. Surat Tugas
Dalam menjalankan tugas sebagai
pembimbing kemasyarakatan (PK), Kepala
BAPAS akan memberikan surat penugasan.

Master Modul Bapas


Page 52 of 252 31/01/2019

46 Modul I Registrasi Dan Pelaporan Klien

Surat tugas ini menjadi dasar pelaksanaan

M M
pelaksanaan tugas sebagai pembimbing

HA A
kemasyarakatan.

N NH
d. Catatan Hasil Bimbingan dan Penyuluhan
Dalam melakukan pembimbingan dan
penyuluhan, perlu dibuatkan catatan yang
tujuannya adalah untuk dapat melengkapi

DA DA
sekaligus menyempurnakan laporan
bimbingan. Catatan hasil bimbingan
berisikan identitas, materi dan saran.
AL M
e. Laporan Ringkas Evaluasi Bimbingan
Laporan ringkas evaluasi bimbingan adalah
ON KU

laporan yang berisikan identitas, laporan


ringkasan evaluasi perkembangan klien/
hasil bimbingan selama dalam bimbingan
SI HU

klien menunjukan perkambangan yang


positif/ negatif, yakni kesimpulan terhadap
diri klien, saran-saran terakhir yang
diberikan kepada klien.
NG M

f. Surat Pengakhiran Bimbingan


FU SD

Surat pengakhiran bimbingan adalah surat


yang menyatakan bahwa bimbingan
terhadap klien sudah berakhir. Isi surat ini
BP

adalah identitas klien dan tanggal


pengakhiran bimbingan.

Master Modul Bapas


Page 53 of 252 31/01/2019

Modul I Registrasi Dan Pelaporan Klien 47

g. Laporan Pengakhiran Masa Bimbingan

M M
Klien
Laporan pengakhiran masa bimbingan klien

HA A
adalah suatu laporan yang berisikan surat

N NH
penetapan, identitas klien dan evaluasi dari
hasil pembimbingan.

h. Laporan Penerimaan Klien

DA DA
Laporan penerimaan klien adalah laporan
yang berisikan tentang penerimaan klien
baru yang akan menjalani pembimbingan
di Balai Pemasyarakatan.
AL M
i. Surat Panggilan
ON KU

Surat panggilan adalah surat penghadapan


klien yang sedang menjalani masa bimbingan
kepada pembimbing kemasyarakatan.
SI HU

j. Laporan Tentang Klien Yang Meninggal


Dunia
Laporan tantang klien yang meninggal
dunia adalah laporan yang berisikan
NG M

identitas klien dan tanggal meninggalnya


klien.
FU SD

k. Laporan Tentang Klien Yang Melanggar


Hukum Lagi
BP

Laporan tentang klien yang melanggar


hukum lagi adalah laporan yang berisikan
identitas dan jenis pelanggaran yang
dilakukan oleh klien.

Master Modul Bapas


Page 54 of 252 31/01/2019

48 Modul I Registrasi Dan Pelaporan Klien

l. Berita Acara Serah Terima Klien

M M
Pemasyarakatan

HA A
Berita acara serah terima klien
pemasyarakatan berisikan identitas klien,

N NH
tanggal penyerahan dan instansi yang
menyerahkan.

5. Pengakhiran

DA DA
Secara harfiah Pengakhiran berarti proses, cara,
perbuatan mengakhiri atau penyudahan. Dalam
konteks registrasi klien pemasyarakatan
AL M
pengakhiran dapat dimaknai sebagai kegiatan
mencoret data dan catatan klien pemasyarakatan
ON KU

pada buku register dan perubahan status pada


sistem data base pemasyarakatan.Pengakhiran
dalam registrasi dilaksanakan saat Masa
SI HU

bimbingan klien dihentikan, Menurut petunjuk


pelaksanaan menteri kehakiman RI Nomor : E-
39-PR.05.03 Tahun 1987 Tentang Bimbingan
Klien Pemasyarakatan, bimbingan klien diakhiri
NG M

karena:
1. Telah selesai masa bimbingan.
FU SD

2. Karena melanggar hukum lagi.


3. Pindah alamat tanpa melapor dan tidak
diketemukan alamat baru.
BP

4. Meninggal dunia.
5. Pindah bimbingan ke Bapas Lain

Master Modul Bapas


Page 55 of 252 31/01/2019

Modul I Registrasi Dan Pelaporan Klien 49

Dalam perkembangannya, pelaksanaan

M M
pengakhiran klien pemasyarakatan juga dapat

HA A
disebabkan karena sebab lain di luar sebab-
sebab yang telah diuraikan diatas di antaranya

N NH
adalah adanya Perubahan status hukum klien
karena proses hukum di pengadilan. Misalnya
pada beberapa kasus yang terjadi, seorang klien
pemasyarakatan yang sedang menjalani masa

DA DA
bimbingan di balai pemasyarakatan mengajukan
upaya hukum peninjauan kembali dan
dikabulkan sehingga status hukumnya berubah
AL M
dari bersalah menjadi tidak bersalah, sehingga
masa bimbingan pun diakhiri atas dasar putusan
ON KU

PK tersebut.

Petugas yang berkewajiban melaksanakan


pengakhiran pada buku register adalah petugas
SI HU

registrasi dibawah kasubsi yang bertanggung


jawab pada bidang registrasi. Output dari
kegiatan pengakhiran adalah tersesuaikannya
NG M

data klien yang berakhir masa bimbingannya


pada buku register dan sistem database
FU SD

pemasyarakatan.Langkah-langkah pengakhiran
dalam proses registrasi klien pemasyarakatan
adalah sebagai berikut:
BP

1. Petugas registrasi menerima berkas surat


pengakhiran bimbingan atau Pelimpahan
Bimbingan beserta lampirannya;

Master Modul Bapas


Page 56 of 252 31/01/2019

50 Modul I Registrasi Dan Pelaporan Klien

2. Petugas registrasi meneliti data pada berkas

M M
pengakhiran bimbingan atau Pelimpahan

HA A
Bimbingan klien pemasyarakatan dan
mencocokan dengan data pada buku

N NH
register;

3. Petugas Registrasi melakukan perubahan


status pada buku register dengan mencoret

DA DA
data klien menggunakan ballpoint dengan
tinta warna merah;

4. Pencoretan klien karena masa bimbingan


AL M
selesai, pindah bimbingan ke Bapas lain dan
meninggal dunia, dilakukan dengan cara
ON KU

mencoret secara diagonal dari ujung kiri


bawah ke ujung kanan atas;

5. Pencoretan klien karena melanggar


SI HU

ketentuan bimbingan (melanggar hukum,


terindikasi mengulangi tindak pidana,
menimbulkan keresahan dalam
NG M

masyarakat, tidak melaksanakan wajib lapor,


tidak melaporkan perubahan alamat, tidak
FU SD

mengikuti atau mematuhi program


pembimbingan), dilakukan dengan cara
mencoret secara diagonal dari ujung kiri
BP

bawah ke ujung kanan atas secara terputus-


putus;

Master Modul Bapas


Page 57 of 252 31/01/2019

Modul I Registrasi Dan Pelaporan Klien 51

6. Pencoretan klien karena adanya kesalahan

M M
dalam penulisan atau pencatatan klien ke

HA A
dalam buku register dilakukan dengan cara
mencoret secara diagonal dari ujung kiri

N NH
bawah ke ujung kanan atas dan diberikan
alasan pencoretan;

7. Pencoretan dilakukan bersamaan dengan

DA DA
penandatanganan oleh Kepala Bapas.

8. Secara elektronis membuat keterangan dan


catatan pengakhiran/perubahan status klien
AL M
kedalam sistem Data Base Pemasyarakatan
ON KU

E. Waktu Pembelajaran

3 jam Pelajaran
SI HU

F. Metode Pembelajaran

Metode pembelajaran Ceramah, Diskusi dan tanya jawab


NG M

G. Media
FU SD

Proyektor
BP

Master Modul Bapas


Page 58 of 252 31/01/2019

52 Modul I Registrasi Dan Pelaporan Klien

H. Latihan

M M
1. Sebutkan Proses Registrasi!

HA A
2. Jelaskan bagaimana proses penerimaan klien dan

N NH
hal hal penting apa saja yang perlu diperhatikan pada
saat penerimaan tersebut!

3. Jelaskan bagaimana proses pendaftaran dilakukan

DA DA
dan hal hal penting apa yang perlu diperhatikan!

4. Jelaskan proses Proses Pengakiran tersebut!


AL M
ON KU
SI HU
NG M
FU SD
BP

Master Modul Bapas


Page 59 of 252 31/01/2019

Modul I Registrasi Dan Pelaporan Klien 53

BAB III

M M
PENUTUPAN BUKU
REGISTER DAN PELAPORAN

HA A
N NH
A. Deskripsi Singkat

Petugas Registrasi dalam melaksanakan penutupan buku

DA DA
register dan pelaporan memiliki tugas:

1. Menyiapkan buku register untuk ditutup pada setiap


akhir tahun dan ditandatangani Kabapas.
AL M
2. Membuat Berita Acara Serah terima buku registrasi
ON KU

apabila ada pergantian Kabapas.

3. Membuat laporan registrasi (laporan bulanan) dan


SI HU

penginputan data ke dalam SDP.

B. Hasil Belajar

Petugas Pemasyarakatan yang melaksanakan tugas


NG M

registrasi dapat memahami tugas dan tanggung jawabnya


FU SD

dalam pelaksanaan tugas penutupan buku register dan


pelaporan.
BP

C. Indikator Hasil Belajar

1. Petugas yang menyelenggarakan registrasi


mengetahui dan memahami latar belakang, maksud

53

Master Modul Bapas


Page 60 of 252 31/01/2019

54 Modul I Registrasi Dan Pelaporan Klien

dan tujuan pelaksanaan penutupan buku registrasi

M M
dan pelaporan.

HA A
2. Petugas yang bertanggungjawab di bidang tugas
registrasi mengetahui dan memahami tentang

N NH
pengertian dan dasar hukum mengenai penutupan
buku registrasi dan pelaporan yang diatur didalam
standar.

DA DA
3. Petugas mampu menjawab soal-soal evaluasi dalam
modul ini.

D. Pokok Bahasan
AL M
a. Penutupan Buku Register
ON KU

1. Setiap akhir tahun, buku register wajib ditutup


dengan ketentuan sebagai berikut :
SI HU

a. Klien yang telah tercatat pada buku register


dihitung jumlahnya,
b. Membuat rekapitulasi jumlah klien
berdasarkan jenis kelamin, perkara,
NG M

pendidikan, umur,
c. Dituliskan tanggal ditutupnya buku register,
FU SD

d. Kepala Bapas membubuhi tandatangan


dan distempel.
BP

2. Pada saat pergantian kepala Bapas buku register


wajib ditutup disertai berita acara tanda serah
terima registrasi yang ditandatangani oleh kedua
Kepala Bapas.

Master Modul Bapas


Page 61 of 252 31/01/2019

Modul I Registrasi Dan Pelaporan Klien 55

3. Kepala Bapas / Kantor Wilayah / Direktorat

M M
Jenderal Pemasyarakatan/ Inspektorat Jenderal

HA A
Kementerian Hukum dan HAM RI wajib
memeriksa buku register sebagai bentuk

N NH
pengawasan dan evaluasi;

b. Pelaporan

Pelaporan mempunyai peranan penting terhadap

DA DA
suatu organisasi karena didalamnya terdapat
penyajian fakta tentang suatu keadaan kegiatan dan
dinamika organisasi. Fakta yang tersaji berkenaan
AL M
juga dengan tanggung jawab dan keadaan objektif
yang dialami sendiri oleh pembuat laporan pada
ON KU

suatu periode tertentu. Laporan juga dapat


menunjukkan garis hubungan kerja dalam
organisasi. Dalam suatu unit organisasi laporan
SI HU

utamanya laporan fisik (tertulis) digambarkan sebagai


bentuk pertanggung jawaban pekerjaan terhadap
organisasi, baik secara vertikal terhadap unit yang
sejajar maupun horizontal, yang disampaikan kepada
NG M

atasan dan bawah. Ketersediaan laporan dapat


membantu pimpinan organisasi dalam membuat
FU SD

suatu keputusan.

Kegiatan bidang registrasi di Bapas tidak bisa lepas


BP

dari pekerjaan penyusunan laporan. Perkembangan


teknologi informasi yang pesat memungkinkan
proses pembuatan laporan yang semakin mudah, hal

Master Modul Bapas


Page 62 of 252 31/01/2019

56 Modul I Registrasi Dan Pelaporan Klien

ini sudah diterapkan di Bapas melalui pemanfaatan

M M
SDP (Sistem Database Pemasyarakatan). Terlepas

HA A
dari pemanfaatan SDP, laporan berbentuk fisik saat
ini masih tetap digunakan di Bapas baik bulanan,

N NH
insidentil maupun laporan dalam periode waktu
tertentu.

Langkah-langkah pembuatan laporan:

DA DA
1. Menginventarisir data-data registrasi yang akan
dilaporkan;
2. Membuat klasifikasi data berdasarkan jenis
kelamin, perkara, pendidikan, umur, asal klien;
AL M
3. Memasukkan data yang sudah diklasifikasikan
untuk pembuatan laporan bulanan, input data
ON KU

ke dalam SDP;
4. Laporan ditanda tangani oleh Kabapas dan
dikirim kepada instansi yang berkepentingan.
SI HU

E. Waktu Jam Pembelajaran

2 jam pelajaran
NG M

F. Metode Pembelajaran
FU SD

Metode pembelajaran Ceramah, Diskusi dan tanya jawab.


BP

G. Media

Proyektor

Master Modul Bapas


Page 63 of 252 31/01/2019

Modul I Registrasi Dan Pelaporan Klien 57

H. Evaluasi

M M
1. Kapan Buku Register dapat ditutup!

HA A
2. Sebutkan tiga ketentuan dalam menutup buku

N NH
Register!

3. Uraikan langkah-langkah laporan!

4. Siapakah yang menandatangani Laporan!

DA DA
AL M
ON KU
SI HU
NG M
FU SD
BP

Master Modul Bapas


Page 64 of 252 31/01/2019

58 Modul I Registrasi Dan Pelaporan Klien

DAFTAR PUSTAKA

M M
HA A
- Undang-undang Nomor 4 Tahun 1979 tentang

N NH
Kesejahteraan Anak;

- Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang KUHAP;

- Undang-undang Nomor 12 Tahun 1995 tentang

DA DA
Pemasyarakatan;

- Undang-undang Nomor 11 tahun 2012 tentang Sistem


Peradilan Pidana Anak;
AL M
- Peraturan Pemerintah RI Nomor 31 tahun 1999, tentang
ON KU

Pembinaan dan Pembimbingan Warga Binaan


Pemasyarakatan;
SI HU
NG M
FU SD
BP

Master Modul Bapas


Page 65 of 252 31/01/2019

Modul II Dasar-Dasar Penelitian Kemasyarakatan 59

M M
HA A
N NH
DASAR-DASAR
BIMBINGAN KEMASYARAKATAN

DA DA
AL M

MODUL II
ON KU

DASAR-DASAR PENELITIAN
KEMASYARAKATAN
SI HU

Penulis :
NG M

Tatan Rahmawan
FU SD
BP

KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA


BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA HUKUM DAN HAM
PUSAT PENGEMBANGAN DIKLAT FUNGSIONAL DAN HAM
TAHUN 2019

Master Modul Bapas


Page 66 of 252 31/01/2019

M M
HA A
N NH
DA DA
AL M
ON KU
SI HU
NG M
FU SD
BP

Master Modul Bapas


Page 67 of 252 31/01/2019

Modul II Dasar-Dasar Penelitian Kemasyarakatan 61

DAFTAR ISI

M M
HA A
Halaman

N NH
DAFTAR ISI ..................................................................... 61

BAB I PENDAHULUAN ................................................ 63

DA DA
A. Latar Belakang.................................................... 63
B. Deskripsi Singkat ................................................ 64
C. Manfaat Modul .................................................... 64
AL M
D. Hasil Belajar......................................................... 65
E. Indikator Hasil Belajar......................................... 65
ON KU

F. Materi Pokok dan Sub Materi Pokok ................. 65


G. Waktu / Jam Pembelajaran ............................... 66
H. Metode Pembelajaran ........................................ 66
SI HU

I. Media .................................................................. 66
J. Petunjuk Penggunaan Modul ........................... 67

BAB II DASAR DASAR PENELITIAN


NG M

KEMASYARAKATAN (LITMAS).......................... 69
A. Dasar Hukum Penelitian Kemasyarakatan........ 69
FU SD

B. Ruang Lingkup Penelitian Kemasyarakatan ..... 71


C. Tujuan Penelitian Kemasyarakatan.................... 72
D. Prinsip Prinsip Penelitian Kemasyarakatan........ 74
BP

E. Prosedur dan Mekanisme Penelitian


Kemasyarakatan ................................................ 76

Master Modul Bapas


Page 68 of 252 31/01/2019

62 Modul II Dasar-Dasar Penelitian Kemasyarakatan

F. Latihan ............................................................... 82

M M
G. Rangkuman ....................................................... 82
H. Evaluasi .............................................................. 84

HA A
N NH
BAB III PENUTUP .......................................................... 87
A. Simpulan............................................................. 87
B. Umpan Balik dan Tindak Lanjut ....................... 87
C. Kunci Jawaban .................................................. 87

DA DA
DAFTAR PUSTAKA .......................................................... 88
AL M
ON KU
SI HU
NG M
FU SD
BP

Master Modul Bapas


Page 69 of 252 31/01/2019

Modul II Dasar-Dasar Penelitian Kemasyarakatan 63

BAB I

M M
PENDAHULUAN

HA A
N NH
A. Latar Belakang

Pembimbing Kemasyarakatan (PK) merupakan pejabat


fungsional penegak hukum yang memiliki peran penting

DA DA
dan strategis dalam proses penegakan hukum. Peran
penting dan strategis tersebut harus didukung oleh
pengetahuan dan pemahaman PK terhadap dasar-dasar
bimbingan kemasyarakatan. Dasar-dasar bimbimbingan
AL M
kemasyarakatan tersebut identik dengan tugas dan fungsi
PK yang meliputi penelitian kemasyarakatan,
ON KU

pendampingan, pembimbingan dan pengawasan.


Pemahaman terhadap dasar-dasar bimbingan
kemasyarakatan tersebut dimaksudkan agar PK dapat
SI HU

berpean dengan baik dan benar dalam proses penegakan


hukum.

Pembimbing Kemasyarakatan harus memiliki


NG M

pengetahuan dan pemahaman yang baik terhadap dasar-


dasar bimbingan kemasyarakatan. Hal tersebut sangat
FU SD

penting sebagai pondasi bagi PK dalam melaksanakan


tugas dan fungsinya secara baik dan benar. Telah
disebutkan sebelumnya bahwa salah satu dari dasar-dasar
BP

bimbingan kemasyarakatan adalah penelitian


kemasyarakatan. Oleh karena itu PK harus mempelajari
dan memahami tentang penelitian kemasyarakatan

63

Master Modul Bapas


Page 70 of 252 31/01/2019

64 Modul II Dasar-Dasar Penelitian Kemasyarakatan

tersebut. Salah satu upaya agar PK memiliki kemampuan

M M
tersebut adalah dengan mengikutsertakan PK dalam suatu
kegiatan pendidikan dan pelatihan (diklat) yang salah satu

HA A
materi diklatnya adalah tentang dasar-dasar penelitian

N NH
kemasyarakatan. Sebagai upaya untuk mendukung
kelancaran penyelenggaraan diklat tersebut, maka perlu
adanya modul tentang dasar-dasar penelitian
kemasyarakatan.

DA DA
B. Deskripsi Singkat

Modul Dasar Dasar Penelitian Kemasyarakatan


AL M
merupakan modul pengetahuan dasar bagi Pembimbing
Kemasyarakatan agar dapat melaksanakan salah satu
ON KU

tugas dan fungsinya. Modul ini dibagi menjadi 3 (tiga) bab


yang meliputi pendahuluan, dasar dasar penelitian
Kemasyarakatan dan penutup.
SI HU

C. Manfaat Modul

Modul ini sebagai sarana bagi peserta pendidikan dan


pelatihan (diklat) untuk mengetahui, memahami, dan
NG M

menjelaskan berbagai hal yang terkait dengan dasar-dasar


FU SD

penelitian kemasyarakatan. Hal tersebut sangat penting


agar pada peserta diklat pada saatnya nanti sebagai
Pembimbing Kemasyarakatan dapat melaksanakan
BP

penelitian kemasyarakatan sesuai dengan jenjang


jabatannya.

Master Modul Bapas


Page 71 of 252 31/01/2019

Modul II Dasar-Dasar Penelitian Kemasyarakatan 65

D. Hasil Belajar

M M
Setelah mengikuti pembelajaran yang terkait dengan

HA A
modul dasar-dasar penelitian kemasyarakatan peserta
pendidikan dan pelatihan mampu melaksanakan

N NH
penelitian kemasyarakatan dengan baik dan benar.

E. Indikator Hasil Belajar

DA DA
Setelah mengikuti pembelajaran yang terkait dengan
modul Dasar-Dasar Penelitian Kemasyarakatan peserta
pendidikan dan pelatihan mampu :
1. Menjelaskan tentang dasar hukum penelitian
AL M
kemasyarakatan;
ON KU

2. Menjelaskan tentang ruang lingkup penelitian


kemasyarakatan;
3. Mampu menjelaskan tentang tujuan penelitian
kemasyarakatan;
SI HU

4. Mampu menjelaskan tentang prinsip-prinsip


penelitian kemasyarakatan;
5. Mampu menjelaskan tentang prosedur dan
mekanisme penelitian kemasyarakatan.
NG M
FU SD

F. Materi Pokok dan Sub Materi Pokok

Salah satu indicator modul yang baik adalah kejelasan


materi yang menjadi bahasan dalam modul tersebut.
BP

Sehubungan dengan hal tersebut, hal-hal yang dibahas


dalam modul ini dibagi kedalam beberapa bagian sebagai
berikut :

Master Modul Bapas


Page 72 of 252 31/01/2019

66 Modul II Dasar-Dasar Penelitian Kemasyarakatan

1. Bab I Pendahuluan

M M
2. Bab II Materi pokok tentang : Dasar-dasar penelitian
kemasyarakatan

HA A
Bab ini membahas beberapa sub materi pokok yang

N NH
meliputi dasar hukum penelitian kemasyarakatan,
ruang lingkup penelitian kemasyarakatan, tujuan
penelitian kemasyarakatan, prinsip-prinsip penelitian
kemasyarakatn dan prosedur dan mekanisme

DA DA
penelitian kemasyarakatan.
3. Bab III Penutup

G. Waktu / Jam Pembelajaran


AL M
Waktu / jam pembelajaran yang dibutuhkan untuk
ON KU

menyampaikan seluruh materi yang terdapat di dalam


modul ini adalah selama 5 (lima) jam latihan. Satu jam
latihan setara dengan 45 (empat puluh) lima menit.
SI HU

H. Metode Pembelajaran

Penyampaian materi yang terdapat di dalam modul ini


dapat dilakukan dengan beberapa metode yaitu ceramah,
NG M

diskusi, dan tanya jawab.


FU SD

I. Media

Media yang dibutuhkan dalam penyampaian materi dalam


BP

modul ini antara lain adalah computer / laptop, infokus,


layar, pengeras suara/sound system, spidol, white board,
dan flipchart.

Master Modul Bapas


Page 73 of 252 31/01/2019

Modul II Dasar-Dasar Penelitian Kemasyarakatan 67

J. Petunjuk Penggunaan Modul

M M
Petunjuk ini merupakan hal yang dapat mendukung

HA A
peserta diklat dalam upaya memahami isi modul ini.
Sehubungan dengan hal tersebut, perhatikan dan ikuti

N NH
petunjuk penggunaan modul sebagai berikut :
1. Baca modul ini sebelum pelaksanaan pembelajaran
secara tatap muka di dalam kelas;

DA DA
2. Baca keseluruhan isi modul ini setiap bab secara
bertahap dan berulang-ulang agar dapat memahami
isi modul ini sehingga hasil belajar yang diharapkan
dapat tercapai;
AL M
3. Kerjakan setiap soal yang terdapat dalam latihan
ON KU

maupun evaluasi dalam modul ini;


4. Pelajari dan pahami pula modul-modul lainnya yang
terkait dengan penelitian kemasyarakatan;
SI HU

5. Baca dan pahami berbagai regulasi teknis yang terkait


dengan penelitian kemasyarakatan, antara lain
adalah:
NG M

a. Keputusan Direktur Jenderal Pemasyarakatan


Nomor:PAS-122.PK.01.05.02 Tahun 2016
FU SD

Tentang Standar Penelitian Kemasyarakatan;


b Surat Edaran Direktur Bimbingan
Kemasyarakatan dan Pengentasan Anak Nomor
BP

Pas6.PK.01.05.02 – 572 Tahun 2014 Tentang


Petunjuk Tehnis Penyusunan Penelitian
Kemasyarakatan;

Master Modul Bapas


Page 74 of 252 31/01/2019

68 Modul II Dasar-Dasar Penelitian Kemasyarakatan

c. Surat Edaran Direktur Bimbingan Kemasyarakatan

M M
dan Pengentasan Anak Nomor : PAS6.PK.01.05.02-
573 Tahun 2014 Tentang Pedoman Penyusunan

HA A
Rekomendasi Penelitian Kemasyarakatan.

N NH
Seluruh regulasi tersebut dapat dilihat pada website
dengan alamat: www.ipkemindo.com.

DA DA
AL M
ON KU
SI HU
NG M
FU SD
BP

Master Modul Bapas


Page 75 of 252 31/01/2019

Modul II Dasar-Dasar Penelitian Kemasyarakatan 69

BAB II

M M
DASAR-DASAR PENELITIAN
KEMASYARAKATAN (LITMAS)

HA A
N NH
Indikator hasil belajar :
Setelah mengikuti pembelajaran ini peserta pendidikan dan
pelatihan dapat menjelaskan tentang dasar hukum penelitian

DA DA
kemasyarakatan, ruang lingkup penelitian kemasyarakatan,
tujuan penelitian kemasyarakatan, prinsip penelitian
kemasyarakatan, serta prosedur dan mekanisme penelitian
AL M
kemasyarakatan
ON KU

A. Dasar Hukum Penelitian Kemasyarakatan

Telah kita pahami bersama bahwa penelitian


kemasyarakatan (litmas) merupakan salah satu tugas dan
SI HU

fungsi Pembimbing Kemasyarakatan (PK) yang sangat


mempengaruhi proses penegakan hukum dalam system
peradilan pidana maupun proses pemasyarakatan.
Sebagai salah satu tugas dan fungsi formal PK, litmas tidak
NG M

dapat dilakukan secara sembarangan. Pelaksanaan litmas


harus mematuhi berbagai peraturan perundangan yang
FU SD

terkait sebagai dasar hukum atas pelaksanaan litmas


tersebut. Adapun dasar hukum penelitian kemasyarakatan
tersebut adalah :
BP

1. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1995 tentang


Pemasyarakatan;

69

Master Modul Bapas


Page 76 of 252 31/01/2019

70 Modul II Dasar-Dasar Penelitian Kemasyarakatan

2. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2012 tentang

M M
Sistem Peradilan Pidana Anak;

HA A
3. Peraturan Pemerintah No. 31 Tahun 1999 tentang
Pembinaan dan Pembimbingan;

N NH
4. Peraturan Pemerintah No. 32 Tahun 1999 Tentang
Syarat dan Tata Cara Pelaksanaan Hak Warga Binaan
Pemasyarakatan;

DA DA
5. Peraturan Pemerintah No. 28 Tahun 2006 tentang
Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 32
Tahun 1999 tentang Syarat dan Tata Cara
Pelaksanaan Hak Warga Binaan Pemasyarakatan;
AL M
6. Peraturan Pemerintah No. 99 Tahun 2012 tentang
ON KU

Perubahan Kedua Atas Peraturan Pemerintah Nomor


32 Tahun 1999 tentang Syarat dan Tata Cara
Pelaksanaan Hak Warga Binaan Pemasyarakatan;
SI HU

7. Peraturan Pemerintah No. 65 Tahun 2015 tentang


Pedoman Pelaksanaan Diversi dan Penanganan
Anak Yang Belum Berumur 12 Tahun;
8. Peraturan Menteri Hukum dan HAM RI No. 03 Tahun
NG M

2018 tentang Syarat dan Tata Cara Pemberian


Remisi, Asimilasi, Cuti Mengunjungi Keluarga,
FU SD

Pembebasan Bersyarat, Cuti Menjelang Bebas, dan


Cuti Bersyarat;
BP

9. Keputusan Menteri Kehakiman Republik Indonesia


Nomor M.01-PK.04.10 tahun 1998 tentang Tugas,
Kewajiban dan Syarat-Syarat Bagi Pembimbing
Kemasyarakatan;

Master Modul Bapas


Page 77 of 252 31/01/2019

Modul II Dasar-Dasar Penelitian Kemasyarakatan 71

10. Peraturan Menteri Hukum dan HAM RI No. 49 Tahun

M M
2016 tentang Tata Cara Pengajuan Permohonan
Grasi;

HA A
11. Keputusan Menteri Kehakiman dan Hak Asasi

N NH
Manusia RI Nomor : M.03-PS.01.04 Tahun 2000
Tentang Tata Cara Pengajuan Permohonan Remisi
Bagi Narapidana yang menjalani Pidana Penjara
Seumur Hidup Menjadi Pidana Penjara Sementara

B.
DA DA
Ruang Lingkup Penelitian Kemasyarakatan

Ruang lingkup dapat diartikan sebagai suatu batasan


AL M
terhadap sesuatu hal. Batasan ini pun dapat diartikan
sebagai suatu definisi terhadap subjek tertentu. Terkait
ON KU

dengan penelitian kemasyarakatan, penjelasan tentang


ruang lingkup ini dapat dilakukan melalui 2 (dua)
pendekatan, yaitu pendekatan normatif dan pendekatan
SI HU

substantif.

Ruang lingkup litmas dengan pendekatan normatif adalah


pendefinisian litmas sebagaimana yang tercantum di
NG M

dalam peraturan perundangundangan, khususnya


Peraturan Pemerintah nomor 31 tahun 1999 tentang
FU SD

Pembinaan dan Pembimbingan Warga Binaan


Pemasyarakatan. Dalam Peraturan Pemerintah tersebut
disebutkan bahwa penelitian kemasyarakatan yang
BP

selanjutnya disebut litmas adalah kegiatan penelitian untuk


mengetahui latar belakang kehidupan warga binaan
pemasyarakatan (WBP) yang dilaksanakan oleh Bapas.

Master Modul Bapas


Page 78 of 252 31/01/2019

72 Modul II Dasar-Dasar Penelitian Kemasyarakatan

Ruang lingkup litmas dengan pendekatan substantive

M M
adalah pendefinisian litmas berdasarkan kondisi nyata
tentang bagaimana dan mengapa litmas tersebut

HA A
dilaksanakan. Litmas berdasarkan kondisi nyata dapat

N NH
didefinisikan sebagai suatu penelitian ilmiah yang
dilaksanakan berdasarkan peraturan
perundangundangan yang berlaku dan merupakan
bagian dari suatu proses hukum, dengan tujuan untuk

DA DA
memberikan rekomendasi atas penyelesaian masalah
atau kebutuhan Anak yang berhadapan dengan hukum
/ tahanan / nara pidana / klien. Dengan demikian, bila
dibandingkan dengan pendekatan normative, maka
AL M
pendekatan substantive memiliki makna yang lebih luas.
Ruang lingkup litmas dengan pendekatan normative
ON KU

hanya menyebutkan bahwa litmas tersebut dilakukan


hanya untuk mengetahui latar belakang dan ditujukan
kepada warga binaan pemasyarakatan saja.
SI HU

C. Tujuan Penelitian Kemasyarakatan

Mengetahui dan memahami pengertian penelitian


NG M

kemasyarakatan merupakan suatu hal yang penting


sebelum mengetahui tujuan penelitian kemasyarakatan.
FU SD

Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 31 Tahun 1999


Tentang Pembinaan dan Pembimbingan Warga Binaan
Pemasyarakatan, Penelitian Kemasyarakatan yang
BP

selanjutnya disebut litmas adalah kegiatan penelitian untuk


mengetahui latar belakang kehidupan warga binaan
pemasyarakatan yang dilaksanakan oleh Bapas.

Master Modul Bapas


Page 79 of 252 31/01/2019

Modul II Dasar-Dasar Penelitian Kemasyarakatan 73

Setelah latar belakang warga binaan pemasyarakatan

M M
diperoleh melalui litmas tersebut, maka hal tersebut akan
berkaitan dengan tujuan penelitian kemasyarakatan.

HA A
Secara umum bahwa tujuan penelitian kemasyarakatan

N NH
adalah untuk membantu proses penegakan hukum dalam
system peradilan pidana dan penyelenggaraan proses
pemasyarakatan bagi warga binaan pemasyarakatan.
Secara khusus tujuan penelitian kemasyarakatan tersebut

DA DA
dapat kita ketahui dan pahami melalui Keputusan Menteri
Kehakiman Republik Indonesia Nomor M.01-PK.04.10
tahun 1998 tentang Tugas, Kewajiban dan Syarat-Syarat
Bagi Pembimbing Kemasyarakatan. Dalam surat
AL M
keputusan tersebut disebutkan bahwa PK melaksanakan
penelitian kemasyarakatan bertujuan untuk :
ON KU

1. Membantu tugas Penyidik, Penuntut Umum, dan


Hakim dalam perkara anak nakal ;
SI HU

2. Menentukan program pembinaan narapidana di


Lapas dan Anak Didik Pemasyarakatan di Lapas
Anak;
3. Menentukan program perawatan tahanan di Rutan;
NG M

4. Menentukan program bimbingan dan atau


FU SD

bimbingan tambahan bagi klien pemasyarakatan.

Seiring dengan perubahan regulasi, khususnya yang


terkait system peradilan pidana Anak, maka tujuan litmas
BP

termasuk menentukan program perawatan Anak di


Lembaga Penempatan Anak Sementara (LPAS) dan
menentukan program pembinaan Anak di Lembaga

Master Modul Bapas


Page 80 of 252 31/01/2019

74 Modul II Dasar-Dasar Penelitian Kemasyarakatan

Pembinaan Khusus Anak (LPKA). Memperhatikan tujuan-

M M
tujuan litmas tersebut, dapat dikatakan bahwa litmas
memiliki peran penting dan strategis dalam penegakan

HA A
hukum dan penyelenggaraan pemasyarakatan.

N NH
D. Prinsip Penelitian Kemasyarakatan

Prinsip adalah suatu pernyataan fundamental atau

DA DA
kebenaran umum maupun individual yang dijadikan
seseorang / kelompok sebagai sebuah pedoman untuk
berpikir atau bertindak. Dengan demikian, prinsip
penelitian kemasyarakatan adalah suatu pedoman sikap
AL M
dan tindakan yang harus ditaati oleh PK sebagai individu
pada saat melakukan penelitian kemasyarakatan.
ON KU

Kepatuhan PK terhadap prinsip litmas merupakan suatu


hal yang penting agar hasil dari penelitian kemasyarakatan
tersebut memiliki kwalitas yang baik dan dapat
SI HU

dipertanggungjawabkan. Prinsip penelitian


kemasyarakatan tersebut yaitu :

1. Individualisasi
Prinsip ini merupakan “pengakuan dan pemahaman
NG M

tentang kualitas keunikan tiap-tiap klien”. Karena klien


FU SD

itu unik, maka dalam menghadapi klien yang satu


dengan lainnya haruslah dibedakan.

2. Pengungkapan perasaan secara bertujuan


BP

PK menggunakan prinsip ini untuk menciptakan suatu


lingkungan atau suasana sehingga klien merasa
nyaman untuk mengungkapkan perasaannya.

Master Modul Bapas


Page 81 of 252 31/01/2019

Modul II Dasar-Dasar Penelitian Kemasyarakatan 75

3. Respon emosional yang terkendali

M M
Prinsip ini memerlukan “kepekaan terhadap
perasaan klien, pemahaman akan maknanya, dan

HA A
respons yang tepat.” PK menggunakan prinsip ini

N NH
ketika merespon klien untuk mengetahui perasaan
klien dan kebutuhan klien.

4. Penerimaan

DA DA
Prinsip ini menuntut untuk menerima dan
menghadapi klien sebagaimana adanya. PK harus
dapat mengetahui kelebihan, kekurangan, serta hal-
hal yang positif dan negatif dari klien.
AL M
5. Sikap Tidak Menghakimi
ON KU

Prinsip ini didasarkan pada suatu keyakinan bahwa


PK diharapkan untuk tidak memberikan penilaian
terhadap klien mengenai suatu masalah terlalu cepat.
SI HU

6. Penentuan diri klien


Prinsip ini mengakui “hak dan kebutuhan klien untuk
bebas dalam membuat pilihan dan putusan mereka
sendiri dalam proses (pekerjaan sosial)”. PK
NG M

membantu klien melihat masalah dan kebutuhan


secara jelas dan perspektif, mengenalkan klien
FU SD

dengan sistem sumber yang tepat sesuai dengan


permasalahan yang dihadapi klien, dan menciptakan
lingkungan atau suasana sehingga PK dan Klien
BP

dapat bekerja sama.

Master Modul Bapas


Page 82 of 252 31/01/2019

76 Modul II Dasar-Dasar Penelitian Kemasyarakatan

7. Kerahasiaan

M M
Prinsip ini menegaskan hak klien untuk pemeliharaan
informasi rahasia tentang diri yang diungkapkan

HA A
dalam relasi profesional. Ini adalah peran PK untuk

N NH
menjelaskan batas-batas kerahasiaan dan hak-hak
PK dan Klien dalam rangka kewajiban profesional
dan legal. Prinsip-prinsip ini digunakan untuk
mengarahkan relasi pertolongan profesional

DA DA
E. Prosedur dan Mekanisme Penelitian Kemasyarakatan

Prosedur penelitian kemasyarakatan adalah tahap


AL M
kegiatan untuk menyelesaikan suatu aktivitas atau metode
langkah demi langkah secara pasti dalam memecahkan
ON KU

suatu masalah. Prosedur penelitian kemasyarakatan dapat


digambarkan sebagai berikut :
SI HU
NG M
FU SD
BP

Master Modul Bapas


Page 83 of 252 31/01/2019

Modul II Dasar-Dasar Penelitian Kemasyarakatan 77

Mekanisme penelitian kemasyarakatan adalah cara kerja

M M
suatu organisasi, perkumpulan, dan sebagainya. Terkait
dengan penelitian kemasyarakatan, yang dimaksud

HA A
dengan mekanisme tersebut adalah cara kerja / rangkaian

N NH
kegiatan yang terdapat dalam setiap tahapan kerja pada
prosedur litmas.

Dengan demikian, prosedur dan mekanisme dalam

DA DA
penelitian kemasyarakatan adalah sebagai berikut :

1. Penerimaan
Pada tahap penerimaan, mekanisme harus dilakukan
adalah sebagai berikut :
AL M
a. Petugas piket menerima pemberitahuan atau
ON KU

permintaan litmas dari Kepolisian/LPAS/LPKA/


Bapas Lain/Pihak lainnya;
b. Tata Usaha Bapas mencatat surat permintaan
SI HU

yang masuk, melampirkan lembar disposisi pada


surat permintaan, dan menyampaikannya ke
Kepala Bapas;
c. Tata Usaha Bapas mendistribusikan surat yang
NG M

telah didisposisi Kepala Bapas kepada Kepala


Seksi (Kasi)/Kepala Subseksi (Kasubsi) sesuai
FU SD

dengan isi disposisi;


d. Petugas Registrasi mencatat surat permintaan
yang telah didisposisi oleh Kepala Bapas dalam
BP

buku register;
e. Kepala Seksi (Kasi)/Kepala Subseksi (Kasubsi)/
pejabat berwenang lainnya menunjuk

Master Modul Bapas


Page 84 of 252 31/01/2019

78 Modul II Dasar-Dasar Penelitian Kemasyarakatan

Pembimbing Kemasyarakatan (PK) untuk

M M
melaksanakan litmas;

HA A
f. Tata Usaha Bapas membuat surat tugas
pelaksanaan litmas; dan

N NH
g. PK menerima surat tugas pelaksanaan litmas.

2. Persiapan
Pada tahap persiapan, mekanisme yang harus

DA DA
dilakukan adalah sebagai berikut :
a. PK mempelajari dokumen permohonan litmas;
b. PK mempersiapkan surat tugas untuk dibawa
AL M
saat pelaksanaan;
c. PK mempersiapkan instrumen litmas;
ON KU

d. PK mempersiapkan blangkosurat pernyataan


yang dibutuhkan;
e. Khusus untuk litmas pelayanan di LPAS /
SI HU

Rutandan pembinaan di LPKA/Lapas, PK


mempersiapkan laporan litmas klien sebelumnya;
dan
f. PK berkoordinasi dengan pihak-pihak yang akan
NG M

dimintai keterangan (diwawancarai) dalam


FU SD

proses litmas.

3. Pengumpulan Data dan Informasi


Pada tahap pengumpulan data dan informasi,
BP

mekanisme yang harus dikerjakan adalah sebagai


berikut :
a. PK mewawancarai klien;

Master Modul Bapas


Page 85 of 252 31/01/2019

Modul II Dasar-Dasar Penelitian Kemasyarakatan 79

b. PK mewawancarai orangtua/wali klien/keluarga;

M M
c. PK mewawancarai tokoh masyarakat;

HA A
d. PK mewawancarai pemerintah setempat;
e. PK mewawancarai pihak lain yang mendukung

N NH
data dan informasi yang dibutuhkan (korban,
orangtua/wali korban;, sekolah, saksi, petugas
poliklinik terkait narkoba, HIV/AIDS, TB, dan

DA DA
penyakit menular lainnya, petugas pelayanan/
pembinaan dan pengasuh (wali));
f. PK melakukan observasi ke tempat-tempat yang
mendukung data dan informasi yang dibutuhkan;
AL M
g. PK melakukan pengumpulan dokumen
pendukung lainnya sesuai kebutuhan litmas;
ON KU

h. PK menyimpan semua berkas dan data dukung


dalam bentuk dokumen cetak dan/atau
dokumen elektronik.
SI HU

4. Pengolahan Data dan Informasi

Pada tahap Pengolahan Data dan Informasi,


NG M

mekanisme yang harus dikerjakan adalah sebagai


berikut :
FU SD

a. PK melakukan tabulasi data;


Adalah proses pemaduan atau penyatupaduan
sejumlah data dan informasi yang diperoleh;
BP

b. PK melakukan rekapitulasi data;


Merupakan langkah penjumlahan dari setiap
kelompok sasaran penelitian yang memiliki

Master Modul Bapas


Page 86 of 252 31/01/2019

80 Modul II Dasar-Dasar Penelitian Kemasyarakatan

karakter sama berdasarkan krietria yang telah

M M
ditentukan

HA A
c. PK melakukan reduksi data;
Proses pengurangan data yang diartikan sebagai

N NH
penyempurnaan data
d. PK melakukan penyajian data;
Proses pengumpulan informasi yang disusun

DA DA
berdasarkan kategori atau pengelompokan-
pengelompokan yang diperlukan;
e. PK melakukan intepretasi data;
Proses pemahaman makna dari serangkaian
AL M
data yang tersaji, dalam wujud yang tidak
sekedar melihat apa yang tersurat, namun lebih
ON KU

pada memahami atau menafsirkan mengenai


apa yang tersirat di dalam data.
f. Analisis;
SI HU

Mengkaitkan hubungan antara data dan


informasi yang diperoleh dengan teori dan
peraturan perundangundangan agar diperoleh
kejelasan tentang masalah yang dihadapi.
NG M

g. Penarikan kesimpulan
FU SD

Proses perumusan makna dari hasil penelitian


yang diungkapkan dengan kalimat yang singkat,
padat, dan mudah dipahami.
BP

Master Modul Bapas


Page 87 of 252 31/01/2019

Modul II Dasar-Dasar Penelitian Kemasyarakatan 81

5. Sidang TPP

M M
a. Persiapan

HA A
1) Sekretaris TPP menerima dan mencatat
laporan litmas yang akan disidangkan;

N NH
2) Sekretaris TPP membuat jadwal
pelaksanaan sidang TPP;
3) Sekretaris TPP membuat dan

DA DA
mendistribusikan undangan sidang TPP;

b. Pelaksanaan Sidang TPP


1) Ketua sidang membuka sidang TPP
2) Sekretaris sidang menyampaikan kepada
AL M
peserta sidang untuk menyampaikan
ON KU

permasalahan secara berurutan sesuai


dengan agenda;
3) PK menyampaikan hasil litmas;
4) Sekretaris mencatat tanggapan dan
SI HU

masukan;
5) Sekretaris membuat notulensi;
6) Sekretaris menyusun rekomendasi;
7) Sekretaris membuat Berita Acara sidang TPP.
NG M

6. Pelaporan dan Pengarsipan


FU SD

a. PK melakukan revisi sesuai dengan hasil sidang


TPP;
BP

b. PK memeriksa ulang hasil pengetikan;


c. PK menandatangani laporan litmas;

Master Modul Bapas


Page 88 of 252 31/01/2019

82 Modul II Dasar-Dasar Penelitian Kemasyarakatan

d. PK menyampaikan hasil laporan litmas untuk

M M
dilegalisasi oleh Kepala Bapas atau pejabat yang
berwenang;

HA A
f. PK menyerahkan laporan hasil litmas untuk

N NH
digandakan dan didistribusikan; dan

7. PK mengarsipkan laporan litmas.

DA DA
F. Latihan

Prosedur litmas terdiri atas beberapa tahapan, silahkan


uraikan mekanisme pada tahap pengolahan data dan
AL M
informasi dalamm litmas!
ON KU

G. Rangkuman

Penelitian kemasyarakatan (litmas) merupakan salah satu


tugas dan fungsi Pembimbing Kemasyarakatan (PK) yang
SI HU

harus dilaksanakan dengan baik dan benar. Salah satu


hal yang harus diperhatikan oleh PK agar litmas tersebut
dapat dilaksanakan dengan baik dan benar adalah
berbagai peraturan perundangundangan yang terkait
NG M

dengan litmas. Peraturan perundangundangan tersebut


menjadi dasar hukum atas pelaksanaan litmas sehingga
FU SD

litmas tersebut dapat dipertanggungjawabkan.

Ruang lingkup litmas yang dapat diartikan juga sebagai


BP

definisi litmas merupakan salah satu hal yang harus


dipahami oleh PK. Pelaksanaan tugas litmas dapat
dilakukan dengan baik, benar, dan berkwalitas oleh PK

Master Modul Bapas


Page 89 of 252 31/01/2019

Modul II Dasar-Dasar Penelitian Kemasyarakatan 83

bila PK dapat memahami ruang lingkup litmas. Dengan

M M
memahami ruang lingkup litmas, dalam pelaksanaannya
PK akan mengetahui dan memahami bagaimana, untuk

HA A
apa dan dengan siapa litmas tersebut dilaksanakan.

N NH
Pada dasarnya setiap tugas dan fungsi PK memiliki suatu
tujuan, Demikian pula halnya dengan litmas. Tujuan litmas
yang dilaksanakan oleh PK pada dasarnya adalah untuk

DA DA
membantu proses penegakan hukum hukum dalam
system peradilan pidana.

Hal lain yang tidak kalah pentingnya dalam pelaksanaan


litmas adalah adanya prinsip. Prinsip ini menjadi pedoman
AL M
bagi PK dalam berpikir dan bertindak selama
ON KU

melaksanakan litmas. Prinsip-prinsip tersebut terdiri atas


Individualisasi, pengungkapan perasaan secara bertujuan,
respon emosional yang terkendali, Penerimaan, sikap
tidak menghakimi, Penentuan diri klien, dan kerahasiaan.
SI HU

Selain adanya dasar hukum yang harus dipatuhi oleh


PK dalam pelaksanaan litmas, PK pun harus memahami
prosedur dan mekanisme litmas. Prosedur litmas adalah
NG M

tahapan kegiatan yang harus dilakukan oleh PK secara


berurut dan teratur. Sedangkan mekanisme adalah uraian
FU SD

kegiatan pada setiap tahapan dalam pelaksanaan litmas.


Prosedur litmas tersebut yaitu penerimaan, persiapan,
pengumpulan data dan informasi, pengolahan data dan
BP

informasi, sidang TPP, dan pelaporan.

Master Modul Bapas


Page 90 of 252 31/01/2019

84 Modul II Dasar-Dasar Penelitian Kemasyarakatan

H. Evaluasi

M M
Pilihlah satu jawaban yang paling tepat di antara empat

HA A
pilihan jawaban pada setiap pertanyaan berikut ini !

N NH
1. Pengakuan dan pemahaman tentang kualitas
keunikan tiap-tiap klien. Karena klien itu unik, maka
dalam menghadapi klien yang satu dengan lainnya
haruslah dibedakan. Pernyataan tersebut merupakan

DA DA
salah satu prinsip dalam pelaklsanaan litmas. Prinsip
tersebut disebut dengan
a. Kerahasiaan
b. Penerimaan
AL M
c. Individualisasi
ON KU

d. Pengungkapan perasaan secara bertujuan

2. Salah satu tujuan litmas sebagaimana yang tertuang


di dalam Keputusan Menteri Kehakiman Republik
SI HU

Indonesia Nomor M.01-PK.04.10 tahun 1998 tentang


Tugas, Kewajiban dan Syarat-Syarat Bagi
Pembimbing Kemasyarakatan, adalah :
a. Membantu membebaskan warga binaan
NG M

pemasyarakatan
b. Membantu Penyidik, Penuntut Umum, dan
FU SD

Hakim dalam perkara anak nakal


c. Mengurangi masa hukuman warga binaan
pemasyarakatan
BP

d. Membantu kelancaran proses pembinaan di


Lapas

Master Modul Bapas


Page 91 of 252 31/01/2019

Modul II Dasar-Dasar Penelitian Kemasyarakatan 85

3. Sidang TPP merupakan salah satu tahapan dalam

M M
prosedur litmas yang dilakukan setelah tahap
a. Penerimaan

HA A
b. Pengumpulan data dan informasi

N NH
c. Persiapan
d. Pengolahan data dan informasi

4. Pengertian penelitian kemasyarakatan menurut

DA DA
Peraturan Pemerintah nomor 31 tahun 1999 tentang
Pembinaan dan Pembimbingan Warga Binaan
Pemasyarakatan, adalah
a. penelitian kemasyarakatan yang selanjutnya
AL M
disebut litmas adalah kegiatan penelitian untuk
mengetahui latar belakang kehidupan warga
ON KU

binaan pemasyarakatan (WBP) yang


dilaksanakan oleh Bapas.
b. penelitian kemasyarakatan yang selanjutnya
SI HU

disebut litmas adalah kegiatan penelitian untuk


mengetahui latar belakang kehidupan warga
binaan pemasyarakatan (WBP) yang
dilaksanakan oleh Pembimbing Kemasyarakatan.
NG M

c. penelitian kemasyarakatan yang selanjutnya


disebut litmas adalah kegiatan penelitian untuk
FU SD

menentukan program pembinaan warga binaan


pemasyarakatan (WBP) di Lapas.
d. penelitian kemasyarakatan yang selanjutnya
BP

disebut litmas adalah kegiatan penelitian untuk


menentukan program perawatan tahanan di
Rutan, menentukan program pembinaan

Master Modul Bapas


Page 92 of 252 31/01/2019

86 Modul II Dasar-Dasar Penelitian Kemasyarakatan

narapidana di Lapas, dan menentukan program

M M
bimbingan klien di Bapas.

HA A
5. Menerima dan menghadapi klien sebagaimana
adanya. PK harus dapat mengetahui kelebihan,

N NH
kekurangan, serta hal-hal yang positif dan negatif dari
klien. Pernyataan tersebut merupakan salah satu
prinsip dalam pelaksanaan litmas. Prinsip tersebut

DA DA
dengan prinsip
a. Kerahasiaan
b. Penerimaan
c. Individualisasi
AL M
d. Penentuan diri klien
ON KU
SI HU
NG M
FU SD
BP

Master Modul Bapas


Page 93 of 252 31/01/2019

Modul II Dasar-Dasar Penelitian Kemasyarakatan 87

BAB III

M M
PENUTUP

HA A
N NH
A. Simpulan

Dasar-dasar penelitian kemasyarakatan merupakan salah


satu hal dari dasar-dasar bimbingan kemasyarakatan yang

DA DA
harus dipahami oleh Pembimbing Kemasyarakatan (PK).
Pokok-pokok pengetahuan yang harus dipahami oleh PK
dalam litmas meliputi dasar hukum litmas, ruang lingkup
litmas, tujuan litmas, prinsip-prinsip litmas dan prosedur
AL M
dan mekanisme litmas. Pemahaman PK terhadap berbagai
hal yang terkait dengan dasar-dasar litmas tersebut
ON KU

merupakan pondasi yang penting bagi PK agar dapat


melaksanakan litmas dengan baik dan benar.
SI HU

B. Umpan Balik dan Tindak Lanjut

(Silahkan diisi mengenai penilaian terhadap modul ini berikut


saran yang dapat meningkatkan kwalitas modul ini)
NG M

C. Kunci Jawaban
FU SD

1. c
2. b
3. d
BP

4. a
5. a

87

Master Modul Bapas


Page 94 of 252 31/01/2019

88 Modul II Dasar-Dasar Penelitian Kemasyarakatan

DAFTAR PUSTAKA

M M
HA A
Peraturan Pemerintah nomor 31 tahun 1999 tentang

N NH
Pembinaan dan Pembimbingan Warga Binaan
Pemasyarakatan

Keputusan Menteri Kehakiman Republik Indonesia Nomor

DA DA
M.01-PK.04.10 tahun 1998 tentang Tugas, Kewajiban dan
Syarat-Syarat Bagi Pembimbing Kemasyarakatan

Keputusan Direktur Jenderal Pemasyarakatan Nomor : PAS-


AL M
122.PK.01.05.02 Tahun 2016 Tentang Standar Penelitian
Kemasyarakatan
ON KU

Pengertian Prinsip, https ://id.m.wikipedia.org, 2016


SI HU
NG M
FU SD
BP

Master Modul Bapas


Page 95 of 252 31/01/2019

Modul III Pendampingan 89

M M
HA A
N NH
DASAR-DASAR
BIMBINGAN KEMASYARAKATAN

DA DA
AL M

MODUL III
ON KU

PENDAMPINGAN
SI HU

Penulis :
Gusti Ayu Putu Suwardani, BcIP, SH, MSi
NG M
FU SD
BP

KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA


BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA HUKUM DAN HAM
PUSAT PENGEMBANGAN DIKLAT FUNGSIONAL DAN HAM
TAHUN 2019

Master Modul Bapas


Page 96 of 252 31/01/2019

M M
HA A
N NH
DA DA
AL M
ON KU
SI HU
NG M
FU SD
BP

Master Modul Bapas


Page 97 of 252 31/01/2019

Modul III Pendampingan 91

DAFTAR ISI

M M
Halaman

HA A
N NH
DAFTAR ISI ..................................................................... 91

BAB I PENDAHULUAN ................................................ 93


A. Latar Belakang ................................................... 93
B. Deskripsi Singkat................................................ 95

DA DA
C. Manfaat Modul .................................................... 95
D Hasil Belajar......................................................... 95
E. Indikator Hasil Belajar......................................... 95
F. Pokok Bahasan................................................... 96
AL M
G. Waktu Pembelajaran........................................... 97
H. Metode Pembelajaran......................................... 97
ON KU

I. Media .................................................................. 97
J. Petunjuk Penggunaan Modul ............................ 98
SI HU

BAB II KONSEP PENDAMPINGAN............................... 99


A. Sejarah Pendampingan ..................................... 99
B. Pengertian dan Definisi ...................................... 100
C. Asas dan Prinsip ................................................. 101
D. Masa/ Waktu Pendampingan............................. 102
NG M

E. Ketentuan Lain Dalam Pendampingan.............. 102


1. Batasan Usia Anak ..................................... 102
FU SD

2. Hak Hak Anak Dalam SPPA ...................... 103


3. Hak Hak Anak Selama Menjalani Pidana .. 104
F. Latihan Soal ........................................................ 105
BP

BAB III PERAN DAN FUNGSI PEMBIMBING


KEMASYARAKATAN DALAM PENDAMPINGAN 107

Master Modul Bapas


Page 98 of 252 31/01/2019

92 Modul III Pendampingan

A. Peran Pembimbing Kemasyarakatan ................ 107

M M
B. Fungsi Pembimbing Kemasyarakatan............... 109
C Latihan Soal ........................................................ 109

HA A
BAB IV JENIS PENDAMPINGAN ................................... 111

N NH
A. Pendampingan Pra Ajudikasi ............................ 111
B. Pendampingan Ajudikasi ................................... 113
C. Pendampingan Pos Ajudikasi ............................ 114
D. Latihan Soal ........................................................ 114

DA DA
BAB V PROSEDUR DAN MEKANISME
PENDAMPINGAN ............................................... 115
A. Pendampingan Pra Ajudikasi ............................ 115
AL M
B. Pendampingan Ajudikasi ................................... 123
C. Pendampingan Pos Ajudikasi ........................... 125
ON KU

D. Latihan Soal ........................................................ 127

BAB VI PRAKTEK PENDAMPINGAN ............................. 129


A. Pendampingan Pra Ajudikasi ............................ 129
SI HU

B. Pendampingan Ajudikasi .................................. 129


C. Praktek Pendampingan di LPAS/Rutan
dan LPKA/ Lapas ............................................... 130
D. Latihan / Role Play ............................................. 130
NG M

BAB VII PENUTUP .......................................................... 131


FU SD

A. Kesimpulan ......................................................... 131


B. Tindak Lanjut ...................................................... 131
BP

DAFTAR PUSTAKA ........................................................... 132

Master Modul Bapas


Page 99 of 252 31/01/2019

Modul III Pendampingan 93

BAB I

M M
PENDAHULUAN

HA A
N NH
A. Latar Belakang

Anak yang berkonflik dengan hukum adalah Anak yang


telah berumur 12 (dua belas) tahun tetapi belum berumur

DA DA
18 (delapan belas) tahun yang diduga melakukan tindak
pidana. Terkait dengan tindak pidananya itu, Anak
kemudian harus berhadapan dengan Sistem Peradilan
Pidana Anak. Dalam Sistem Peradilan Pidana Anak,
AL M
Pemasyarakatan memiliki peranan penting yang sedikit
berbeda dengan sistem peradilan pidana untuk orang
ON KU

dewasa. Pemasyarakatan bukan hanya bagian


penghujung dari Sistem Peradilan Pidana melainkan
merupakan bagian integral yang tidak terpisahkan. Sistem
SI HU

Pemasyarakatan berperan pada tahap pra adjudikasi,


adjudikasi dan post adjudikasi. Perlindungan Anak
tersebut dilakukan dengan mempertimbangkan
kepentingan yang terbaik bagi Anak, di mana Anak adalah
NG M

subjek dengan kebutuhan khusus dan berhak atas masa


depan, sehingga menempatkan Anak kembali kepada
FU SD

keluarga dan masyarakatnya adalah hal yang sejalan


dengan filosofi Sistem Pemasyarakatan yang bertujuan
untuk mengintegrasikan kembali pelaku kejahatan
BP

kepada masyarakat.

93

Master Modul Bapas


Page 100 of 252 31/01/2019

94 Modul III Pendampingan

Saat ini, paradigma reintegrasi sosial dengan

M M
mengedepankan kepentingan terbaik Anak telah
terakomodir dengan disahkannya Undang-undang

HA A
Nomor 11 Tahun 2012 Tentang Sistem Peradilan Pidana

N NH
Anak (SPPA). Perubahan mendasar penanganan perkara
Anak dalam Undang-undang SPPA itulah yang kemudian
memberi penguatan terhadap peran Pemasyarakatan
yang harus berada dalam keseluruhan penanganan Anak

DA DA
yang berkonflik dengan hukum. Dalam Undang-undang
SPPA mengamanatkan Balai Pemasyarakatan (Bapas)
melalui peran Pembimbing Kemasyarakatan (PK)
melaksanakan tugas dan fungsi sebagaimana disebutkan
AL M
pada pasal 1 angka 24, Undang-undang No.11 Tahun
2012, tentang SPPA yaitu : Penelitian Kemasyarakatan,
ON KU

Pendampingan, Bimbingan dan Pengawasan. Dengan


diberlakukannya Undang-undang SPPA ini, maka
Pembimbing Kemasyarakatan dituntut untuk semakin
SI HU

mempersiapkan diri khususnya dalam setiap tugas dan


fungsinya. Fungsi pendampingan penanganan perkara
Anak melalui pendekatan keadilan restoratif dan diversi,
menjadi focus dalam peradilan pidana Anak dengan
NG M

memperhatikan kepentingan terbaik Anak.


FU SD

Untuk itu perlu adanya panduan dan pedoman dalam


Pendidikan dan Latihan (Diklat) Fungsional bagi
Pembimbing Kemasyarakatan dalam melaksanakan tugas
BP

dan fungsi pendampingan.

Master Modul Bapas


Page 101 of 252 31/01/2019

Modul III Pendampingan 95

B. Deskripsi Singkat

M M
Modul ini membahas tentang sejarah, konsep, asas,

HA A
prinsip dan jenis-jenis pendampingan serta prosedur dan
mekanisme pendampingan klien pemasyarakatan,

N NH
khususnya klien Anak.

C. Manfaat Modul

DA DA
Modul ini sebagai sarana pembelajaran bagi peserta
pendidikan dan pelatihan (diklat) untuk mengetahui,
memahami, dan menjelaskan berbagai hal yang terkait
dengan pelaksanaan praktek pendampingan.
AL M
ON KU

D. Hasil Belajar

Adapun tujuan yang diharapkan melalui Modul ini adalah:


1. Terpahaminya teori dasar-dasar pendampingan oleh
SI HU

Pembimbing Kemasyarakatan;
2. Terlaksananya tugas dan fungsi pendampingan klien
Anak sesuai Undang-Undang SPPA oleh
NG M

Pembimbing Kemasyarakatan.
FU SD

E. Indikator Hasil Belajar

Indikator hasil belajar yang diharapkan dari Pembimbing


Kemasyarakatan pada setiap pokok pembahasan adalah:
BP

1. Setelah mempelajari teori dan konsep pendampingan


peserta diharapkan memahami dan mampu
menjelaskan kembali tentang sejarah, definsi, asas,

Master Modul Bapas


Page 102 of 252 31/01/2019

96 Modul III Pendampingan

prinsip serta ketentuan lain yang berhubungan

M M
dengan pendampingan;

HA A
2. Peserta mampu memahami dan mengimplemen-
tasikan peran dan fungsinya sebagai pendamping

N NH
klien pemasyarakatan;
3. Setelah mempelajari jenis-jenis pendampingan pada
setiap tahapan proses peradilan, peserta diharapkan

DA DA
memahami dan dapat mengimplementasikan dalam
pelaksanaan tugas dan fungsi;
4. Peserta memahami dan mampu menjelaskan serta
melaksanakan prosedur dan mekanisme
AL M
pelaksanaan pendampingan.
ON KU

F. Pokok Bahasan

Materi dalam Bab dan Sub Bab dalam modul Dasar-dasar


SI HU

Pendampingan ini membahas :

1. Teori dan Konsep Pendampingan, yang terdiri dari :


a. Sejarah Pendampingan;
b. Pengertian dan konsep;
NG M

c. Asas dan Prinsip;


d. Waktu Pendampingan;
FU SD

e. Ketentuan lain.

2. Peran dan Fungsi Pembimbing Kemasyarakatan


BP

membahas:
a. Peran Pembimbing Kemasyarakatan;
b. Fungsi Pembimbing Kemasyarakatan.

Master Modul Bapas


Page 103 of 252 31/01/2019

Modul III Pendampingan 97

3. Jenis-jenis pendampingan, yang terdiri dari :

M M
a. Pendampingan di tahap Pra-ajudikasi;
b. Pendampingan di tahap Ajudikasi;

HA A
c. Pendampingan di tahap Post-Ajudikasi.

N NH
4. Prosedur dan Mekanisme Pendampingan, membahas:
a. Prosedur di tahap Pra-Ajudikasi;
b. Prosedur di tahap Ajudikasi;

DA DA
c. Prosedur di tahap Post Ajudikasi.

G. Waktu Pembelajaran

Waktu pembelajaran materi Dasar-dasar Pendampingan


AL M
adalah 5 (lima) JP, dimana setiap jam pelajaran adalah 45
ON KU

(empat puluh lima) menit.

H. Metode Pembelajaran
SI HU

Metode penyampaian materi yang dapat dilakukan terkait


dengan isi modul ini adalah
a. Paparan Materi;
b. Diskusi/ Tanya jawab;
NG M

c. Studi kasus/ Role Play.


FU SD

I. Media

Media yang dibutuhkan dalam pelaksanaan materi dalam


BP

modul ini antara lain adalah:


1. Computer/ Laptop;
2. LCD and Screen;

Master Modul Bapas


Page 104 of 252 31/01/2019

98 Modul III Pendampingan

3. White board;

M M
4. Spidol Permanen;
5. Flipchart;

HA A
6. Kartu Kosong.

N NH
J. Petunjuk Penggunaan Modul

Petunjuk ini merupakan hal yang dapat mendukung

DA DA
peserta diklat dalam upaya memahami isi modul ini.
Sehubungan dengan hal tersebut, perhatikan dan ikuti
petunjuk penggunaan modul sebagai berikut:
1. Lakukan diskusi mandiri dengan sesama peserta
AL M
diklat agar bisa lebih memahami isi modul;
2. Baca keseluruhan isi modul ini setiap bab secara
ON KU

bertahap dan berulang-ulang agar dapat memahami


isi modul ini sehingga hasil belajar yang diharapkan
dapat tercapai.
SI HU
NG M
FU SD
BP

Master Modul Bapas


Page 105 of 252 31/01/2019

Modul III Pendampingan 99

BAB II

M M
TEORI DAN KONSEP PENDAMPINGAN

HA A
N NH
Indikator Keberhasilan :
Setelah mempelajari teori dan konsep pendampingan peserta
diharapkan memahami dan mampu menjelaskan kembali tentang
sejarah, definsi, asas, prinsip serta ketentuan lain yang

DA DA
berhubungan dengan pendampingan.

A. Sejarah Pendampingan
AL M
Fungsi pendampingan sudah dilaksanakan oleh PK
sejalan dengan berdirinya Balai Pemasyarakatan pada
ON KU

tahun 1970, dimana pelaksanaan pendampingan


merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari proses
pembimbingan klien, yang dilakukan oleh Pembimbing
SI HU

Kemasyarakatan.

Pendampingan secara normatif baru dikenal dalam UU


No. 3 Th 1997 dimana dalam pelaksanaan sidang anak
wajib didampingi oleh orang tua/wali, penasehat hukum
NG M

dan Pembimbing Kemasyarakatan (PK). Mulai saat itu


fungsi pendampingan mulai dikenal dan merupakan
FU SD

bagian dari penting dalam persidangan anak pelaku


tindak pidana. Melalui penelitian kemasyarakatan (Litmas),
PK dapat memberikan rekomendasi kepada sidang
BP

pengadilan, khususnya kepada Hakim agar dapat


mempertimbangkan penjatuhan pidana kepada anak
sesuai dengan kondisi anak yang sesungguhnya (yang

99

Master Modul Bapas


Page 106 of 252 31/01/2019

100 Modul III Pendampingan

tertuang dalam kronologi kehidupan anak). Sehingga

M M
anak pelaku tindak pidana tidak diperlakukan sama
dengan pelaku tindak pidana dewasa. Namun pada

HA A
kenyataannya keinginan UU tersebut tidak berjalan

N NH
optimal, mengingat Litmas yang dibuat oleh PK hanya
sebagai syarat formal saja tetapi tidak menjadi
pertimbangan bagi Hakim dalam menjatuhkan hukuman
bagi anak. Dan kehadiran PK pada saat sidang

DA DA
pengadilan tidak menjadi suatu keharusan.

Sejak UU no. 11 Th 2012 tentang Sistem Peradilan Pidana


Anak di syahkan tahun 2012, peran PK semakin kuat
AL M
dalam penanganan anak berhadapan dengan hukum
(ABH). Pendampingan anak pelaku atau anak berkonflik
ON KU

dengan hukum atau disebut Anak, wajib dilaksanakan


sejak pra-ajudikasi sampai selesai masa pidananya.
SI HU

B. Definisi dan Pengertian

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata


pendampingan bermakna ‘perbuatan mendampingi atau
mendampingkan’. Dalam konteks pelaksanaan tugas PK,
NG M

pendampingan dapat diartikan sebagai peran


FU SD

pembimbing kemasyarakatan untuk mendampingi klien


dalam menghadapi permasalahan. Klien yang dimaksud
disini adalah klien pemasyarakatan, khususnya anak
BP

berkonflik dengan hukum atau disebut Anak.


Pendampingan adalah proses pemberian bantuan/
pertolongan terhadap klien untuk mengatasi masalahnya
dengan tidak melakukan intervensi langsung. Berbeda

Master Modul Bapas


Page 107 of 252 31/01/2019

Modul III Pendampingan 101

halnya dengan pembimbingan, perbedaan yang

M M
signifikan terletak pada intervensinya. Pembimbingan
adalah proses pemberian bantuan terhadap klien dengan

HA A
melakukan intervensi langsung untuk merubah prilaku,

N NH
sikap, pengetahuan dan ketrampilan.

C. Asas dan Prinsip

DA DA
Dalam melakukan fungsi Pendampingan Anak PK harus
memahami dan melaksanakan asas-asas Pendampingan
yaitu:
pelindungan;
AL M
keadilan;
nondiskriminasi;
ON KU

kepentingan terbaik bagi Anak;


penghargaan terhadap pendapat Anak;
kelangsungan hidup dan tumbuh kembang Anak;
SI HU

pembinaan dan pembimbingan Anak;


proporsional;
perampasan kemerdekaan dan pemidanaan sebagai
upaya terakhir; dan
NG M

penghindaran pembalasan.
FU SD

Selanjutnya PK juga harus memahami prinsip-prinsip


dalam melakukan Pendampingan yaitu :
Kepentingan Terbaik Klien
BP

Mengutamakan Hak-hak klien


Tidak Diskriminasi
Menghargai Pendapat Klien
Penerimaan

Master Modul Bapas


Page 108 of 252 31/01/2019

102 Modul III Pendampingan

Tidak Menghakimi

M M

Kerahasiaan
Rasional

HA A

Kesungguhan Dan Ketulusan

N NH
Kesadaran Diri
Menghindari Hubungan Yang Bersifat Pribadi
Penggunaan Bahasa yang sesuai dengan kondisi
klien.

DA DA
D. Masa Pendampingan.

PK memiliki kewenangan untuk melakukan pendampingan


AL M
sejak PK diberikan kewenangan sesuai ketentuan formal.
Pada saat PK ditunjuk oleh Kepala Balai Pemasyarakatan
ON KU

(Bapas) untuk menangani klien, dan saat itu pula PK sudah


harus melakukan tugas dan fungsinya, yang dikuatkan
dengan surat penunjukkan yang di tanda tangani oleh
SI HU

Kepala Bapas.

Pendampingan berakhir sesuai batasan waktu yang


tertuang dalam surat formal atau bila terjadinya sesuatu
hal terhadap klien yang mengharuskan pendampingan
NG M

berakhir.
FU SD

E. Ketentuan Lain.

1. Hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan


BP

pendampingan terhadap Anak adalah usia, yaitu:


a. Definisi Anak: usia 12–sebelum 18 tahun
termasuk yang sudah menikah;

Master Modul Bapas


Page 109 of 252 31/01/2019

Modul III Pendampingan 103

b. Dalam penanganan Anak, yang tidak boleh

M M
diproses dalam peradilan adalah usia kurang dari
12 tahun. Pada usia ini Anak akan di upayakan

HA A
mediasi antara 3 (tiga) pihak Penyidik, PK dan

N NH
Peksos/PSP. (Materi Diversi dan Keadilan
Restoratif)
c. Dan usia Anak dapat ditahan (dilakukan
penahanan) adalah Anak yang berusia diatas 14

DA DA
tahun dan diduga melakukan tindak pidana
dengan ancaman pidana 7 tahun atau lebih.
d. Hal yang juga harus diperhatikan adalah Identitas
Anak wajib dirahasiakan.
AL M
2. Hak-Hak anak
ON KU

Dalam melaksanakan tugas fungsinya PK harus


mengetahui dan memahami hak-hak Anak (Pasal 3
UU SPA), yaitu:
SI HU

— diperlakukan secara manusiawi dengan


memperhatikan kebutuhan sesuai dengan
umurnya;
— dipisahkan dari orang dewasa;
NG M

— Memperoleh bantuan hukum dan bantuan lain


secara efektif;
FU SD

— melakukan kegiatan rekreasional;


— bebas dari penyiksaan, penghukuman atau
perlakuan lain yang kejam, tidak manusiawi, serta
BP

merendahkan derajat dan martabatnya;


— tidak dijatuhi pidana mati atau pidana seumur
hidup;

Master Modul Bapas


Page 110 of 252 31/01/2019

104 Modul III Pendampingan

— tidak ditangkap, ditahan, atau dipenjara, kecuali

M M
sebagai upaya terakhir dan dalam waktu yang
paling singkat;

HA A
— memperoleh keadilan di muka pengadilan Anak

N NH
yang objektif, tidak memihak, dan dalam sidang
yang tertutup untuk umum;
— tidak dipublikasikan identitasnya;
— memperoleh pendampingan orang tua/Wali dan

DA DA
orang yang dipercaya oleh Anak;
— memperoleh advokasi sosial;
— memperoleh kehidupan pribadi;
— memperoleh aksesibilitas, terutama bagi anak
AL M
cacat;
— memperoleh pendidikan;
ON KU

— memperoleh pelayananan kesehatan; dan


— memperoleh hak lain sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
SI HU

3. Hak-Hak Anak Yang menjalani Pidana (pasal 4 UU


SPPA) yaitu:
a. Mendapatkan pengurangan masa pidana
NG M

b. Memperoleh asimilasi
c. Memperoleh cuti mengunjungi keluarga
FU SD

d. Memperoleh pembebasan bersyarat


e. Memproleh cuti menjelas bebas
f. Memperoleh cuti bersyarat
BP

g. Memperoleh hak lain sesuai dengan ketentuan


peraturan perundang-undangan.

Master Modul Bapas


Page 111 of 252 31/01/2019

Modul III Pendampingan 105

F. Latihan Soal

M M
1. Jelaskan secara singkat sejarah Pendampingan!

HA A
2. Sebutkan dan Jelaskan Perbedaan Pendampingan

N NH
dan Pembimbingan!

3. Sebutkan Asas dan Prinsip Pendampingan!

4. Sebutkan Hak-hak anak!

DA DA
5. Sebutkan Hak-hak Anak yang menjalani pidana
AL M
ON KU
SI HU
NG M
FU SD
BP

Master Modul Bapas


Page 112 of 252 31/01/2019

M M
HA A
N NH
DA DA
AL M
ON KU
SI HU
NG M
FU SD
BP

Master Modul Bapas


Page 113 of 252 31/01/2019

Modul III Pendampingan 107

BAB III

M M
PERAN DAN FUNGSI
PEMBIMBING KEMASYARAKATAN

HA A
N NH
Indikator keberhasilan:
Setelah mempelajari peran dan Fungsi Pendampingan
diharapkan peserta dapat memahami dan menerapkan peran

DA DA
dan fungsi tersebut dalam pelaksanaan pendampingan klien Anak

A. Peran Pembimbing Kemasyarakatan


AL M
Dalam melaksanakan Pendampingan, Pembimbing
ON KU

Kemasyarakatan (PK) harus memahami dan bisa


menerapkan serta mengimplementasikan peran-
perannya sebagai berikut :
SI HU

1. Inisiator
Menginisiasi upaya diversi atau pelaksnaan mediasi
dalam pendampingan klien Anak;
NG M

2. Koordinator
Mengkoordinir peserta mediasi (keluarga pelaku,
FU SD

anak korban, keluarga korban, tokoh masyarakat,


serta pihak yang terlibat lainnya), serta bersama
dengan APH terkait mengatur jadwal dan lokasi
BP

pelaksanaan mediasi atau upaya diversi;

107

Master Modul Bapas


Page 114 of 252 31/01/2019

108 Modul III Pendampingan

3. Fasilitator

M M
Memfasilitasi pemenuhan hak-hak Anak selama
menjalani upaya diversi maupun proses peradilan;

HA A
4. Mediator

N NH
Memberikan solusi dalam permasalahan Anak pelaku
dan anak korban, keluarga pelaku dan keluarga
korban dalam memutuskan dan menetapkan hasil

DA DA
mediasi atau upaya diversi dengan tidak memihak/
netral;

5. Negosiator
Melakukan negosiasi dalam hal permintaan ganti rugi
AL M
anak korban/ keluarga yang tidak proposional/
ON KU

berlebihan dan tidak dapat dipenuhi oleh Anak/


keluarga;

6. Motivator
SI HU

Memberikan support dan semangat kepada Anak dan


keluarga agar tetap tenang dan tabah dalam
menjalani upaya diversi maupun proses peradilan;
NG M

7. Dll.
FU SD
BP

Master Modul Bapas


Page 115 of 252 31/01/2019

Modul III Pendampingan 109

B. Fungsi Pembimbing Kemasyarakatan

M M
HA A
N NH
DA DA
AL M
ON KU
SI HU

C. Latihan Soal
NG M

1. Sebutkan dan jelaskan secara singkat Peran PK !


FU SD

2. Sebutkan Fungsi PK dalam Pra Ajudikasi, Ajudikasi


dan Post Ajudikasi!
BP

Master Modul Bapas


Page 116 of 252 31/01/2019

M M
HA A
N NH
DA DA
AL M
ON KU
SI HU
NG M
FU SD
BP

Master Modul Bapas


Page 117 of 252 31/01/2019

Modul III Pendampingan 111

BAB IV

M M
JENIS PENDAMPINGAN

HA A
N NH
Indikator Keberhasilan:
Setelah mempelajari jenis-jenis pendampingan pada setiap
tahapan proses peradilan, peserta diharapkan memahami dan
dapat mengimplementasikan dalam pelaksanaan tugas dan fungsi.

DA DA
Pendampingan Anak dimulai sejak Pra-Ajudikasi sampai
Post-Ajudikasi (selesai masa pidana), yang masing-masing
tahap terdiri dari:
AL M
A. Pendampingan tahap Pra-Adjudikasi terdiri dari:
ON KU

1. Pendampingan untuk Anak usia dibawah 12 tahun


pada saat pengambilan keputusan (pasal 21 ayat (1));
Pada jenis pendampingan ini PK berkoordinasi
SI HU

dengan Penyidik dan Pekerja Sosial/ PSP untuk


menetapkan keputusan bersama yang akan diberikan
kepada Anak sesuai rekomendasi Litmas PK.
NG M

Selanjutnya Keputusan tersebut segera dikirimkan


pada Ketua Pengadilan setempat unruk
FU SD

mendapatkan Penetapan.

2. Pendampingan dalam upaya Diversi di Kepolisian/


Kejaksaan/Pengadilan (pasal 29, pasal 42, dan pasal
BP

52).
Pendampingan upaya diversi dilaksanakan pada
setiap tahapan proses peradilan, mulai dari tahap

111

Master Modul Bapas


Page 118 of 252 31/01/2019

112 Modul III Pendampingan

penyelidikan, penuntutan dan pengadilan. Bila upaya

M M
diversi ditahap penyidikan menghasilkan
kesepakatan, maka penanganan Anak selesai

HA A
dengan melaksanakan kesepakatan. Namun bila

N NH
tidak menghasilkan kesepakatan, maka proses
dilanjutkan ke tahap penuntutan, dan seterusnya
sampai ke pengadilan. Bila ditahap pengadilan upaya
diversi juga tidak menghasilkan kesepakatan maka

DA DA
proses dilanjutkan ke sidang pengadilan.

3. Pendampingan di Kepolisian untuk pemeriksaan


awal.
AL M
Pendampingan ini adalah pendampingan pada saat
Anak dilaporkan dan akan dilaksanaan pemeriksaan
ON KU

awal oleh penyidik. Saat ini Penyidik akan


menghubungi PK untuk mendampingi Anak, untuk
mencermati kronologis kejadian perkara dan ikut
SI HU

memberikan saran pada penyidik bila kasus tersebut


bila diupayakan diversi.

4. Pendampingan pemeriksaan Anak di Kejaksaan


pada saat pelimpahan dari kepolisian.
NG M

Pendampingan ini dilaksanakan oleh PK dengan atau


FU SD

tanpa permintaan penyidik pada saat kasus Anak


akan dilimpahkan pada penuntut umum (P21). Pada
saat itu PK hanya mendampingi dan menyaksikan
BP

serah terima berkas perkara dan Anak dari penyidik


kepada penuntut umum, dengan tetap mencermati
perkembangan kondisi Anak.

Master Modul Bapas


Page 119 of 252 31/01/2019

Modul III Pendampingan 113

5. Pendampingan Hasil Kesepakatan Diversi (pasal 14

M M
ayat (2)).
Pendampingan ini merupakan pendampingan Anak

HA A
dalam melaksanakan hasil kesepakatan diversi.

N NH
Apakah bentuknya ganti rugi dan atau kewajiban-
kewajiban social lainnya yang harus dilaksanakan
oleh Anak dengan pengawasan PK. Waktu dan
tempat/ lokasi pelaksanaan seperti yang tercantum

DA DA
dalam kesepakan dan sudah di legalisasi oleh Ketua
Pengadilan setempat dalam bentuk Penetapan.

6. Pendampingan Mediasi.
AL M
Pendampingan mediasi adalah pendampingan yang
dilakukan pada saat hakim atau aparat penegak
ON KU

hukum lainnya merasa perlu untuk melakukan


mediasi sebelum pelaksanaan sidang demi
kepentingan terbaik Anak.
SI HU

B. Pendampingan Tahap Adjudikasi

Pendampingan pada tahap ini adalah pendampingan


yang dilakukan oleh PK pada saat Anak mengikuti sidang
NG M

di pengadilan. Pada saat ini PK wajib membuat Litmas


FU SD

dan menyampaikan rekomendasi yang tepat bagi


kepentingan terbaik dan masa depan Anak. Dan Hakim
wajib mempertimbangkan rekomendasi yang
BP

disampaikan oleh PK. (pasal 55)

Master Modul Bapas


Page 120 of 252 31/01/2019

114 Modul III Pendampingan

C. Pendampingan Tahap Pos Adjudikasi

M M
1. Pendampingan pelaksanaan putusan pengadilan

HA A
(Pasal 65 huruf d).
Pendampingan ini dilakukan pada saat Anak sedang

N NH
melaksanakan masa pembinaan di di LPKA, mulai
tahap Admisi Orientasi (pembuatan Litmas dan
pemberian rekomendasi program pembinaan,

DA DA
sampai Anak selesai menjalani masa pidananya,
termasuk evaluasi rekomendasi program
pembinaan);

2. Pendampingan Pemenuhan Hak Anak di LPKS, dan


AL M
LPKA.
ON KU

Pendampingan ini dilakukan dalam rangka


pemenuhan hak-hak Anak pada saat Anak
melaksanakan pidana atau tindakan baik di LPKA
maupun LPAS, ataupun panti/ lembaga pembinaan
SI HU

lainnya, termasuk orang tua dan keluarga.

D. Latihan Soal
NG M

1. Sebutkan dan jelaskan jenis Pendampingan pada


tahap pra ajudikasi !
FU SD

2. Sebutkan dan jelaskan jenis Pendampingan pada


tahap ajudikasi !
BP

3. Sebutkan dan jelaskan jenis Pendampingan pada


tahap post ajudikasi !

Master Modul Bapas


Page 121 of 252 31/01/2019

Modul III Pendampingan 115

BAB V

M M
SISTEM, PROSEDUR
DAN MEKANISME PENDAMPINGAN

HA A
N NH
Indikator Keberhasilan :
Setelah mempelajari materi Sistem, Prosedur dan Mekanisme
Pendampingan diharapkan peserta dapat melaksanakan dan

DA DA
mengimplementasikan tugas dan fungsi dengan baik

A. Pendampingan Tahap Pra Adjudikasi


AL M
1. Pendampingan Tahap Pra-Adjudikasi terdiri dari :
ON KU

a. Pendampingan untuk Anak usia dibawah 12


tahun pada saat pengambilan keputusan
SI HU

Perencanaan
1) Bapas menerima pemberitahuan secara
tertulis dari Kepolisian tentang jadwal
pertemuan
NG M

2) PK menerima surat tugas dari Kepala Bapas


3) PK mempersiapkan berkas dan
FU SD

perlengkapan sebagai berikut : Litmas, Surat


tugas pparat SPPD, Form berita acara
pendampingan
BP

Pelaksanaan
1) PK memperlihatkan surat tugas kepada
penyidik.

115

Master Modul Bapas


Page 122 of 252 31/01/2019

116 Modul III Pendampingan

2) PK meminta tandatangan pejabat

M M
berwenang dan stempel kepolisian pada
surat tugas.

HA A
3) PK bertemu dengan penyidik, pekerja

N NH
sosial, Anak dan orang tua/wali.
4) PK menyampaikan dan menjelaskan hasil
Litmas.
5) PK menyampaikan pendapat dan berperan

DA DA
sebagai kofasilitator aktif dalam proses
pengambilan keputusan.
6) PK menandatangani dan menerima Berita
acara dan hasil kesepakatan dari penyidik.
AL M
7) PK menerima salinan surat penetapan
ON KU

Pendampingan dalam pengambilan


keputusan dari Ketua Pengadilan.

Tindak Lanjut
SI HU

Membuat laporan pelaksanaan


pendampingan.

b. Pendampingan dalam upaya Diversi di


Kepolisian/Kejaksaan/Pengadilan.
NG M

Perencanaan:
FU SD

1) Bapas menerima pemberitahuan secara


tertulis dari Kepolisian/Kejaksaan/
Pengadilan tentang jadwal upaya diversi.
BP

2) PK menerima surat tugas dari Kepala Bapas.


3) PK mempersiapkan berkas dan
perlengkapan sebagai berikut : Litmas, Surat

Master Modul Bapas


Page 123 of 252 31/01/2019

Modul III Pendampingan 117

tugas pparat SPPD, Form berita acara

M M
pendampingan diversi.
4) PK bertemu dengan Anak dan orangtua/

HA A
wali untuk memberikan penguatan dalam

N NH
rangka persiapan pelaksanaan diversi.

Pelaksanaan:
1) PK mendatangi kantor Kepolisian/Kejaksaan/

DA DA
Pengadilan/tempat musyawarah klien.
2) Memperlihatkan surat tugas kepada
penyidik/ penuntut umum/hakim.
3) Meminta tanda tangan pejabat berwenang
AL M
dan stempel pada surat tugas.
4) PK bertemu dengan Penyidik/Jaksa
ON KU

Penuntut Umum (JPU)/Hakim, korban dan


orangtua/wali korban, tokoh masyarakat,
Anak dan orangtua/wali, pekerja sosial,
SI HU

pparat pengacara.
5) PK menyampaikan hasil rekomendasi
Litmas.
6) PK menyampaikan pendapat dan aktif pada
NG M

saat musyawarah serta duduk di samping


Anak.
FU SD

7) PK mendampingi klien bersama para pihak


terkait menandatangani kesepakatan (jika
tercapai kesepakatan).
BP

8) PK menerima hasil kesepakatan diversi


sambil menunggu penetapan pengadilan.

Master Modul Bapas


Page 124 of 252 31/01/2019

118 Modul III Pendampingan

Tindak lanjut:

M M
1) Membuat laporan pelaksanaan
pendampingan.

HA A
2) PK menerima salinan surat penetapan dari

N NH
pengadilan (maksimal 9 hari kerja setelah
kesepakatan).

c. Pendampingan di Kepolisian Pada Saat

DA DA
Pemeriksaan Awal

Perencanaan:
1) Bapas menerima pemberitahuan secara
tertulis dari Kepolisian yang menangani
AL M
perkara Anak
ON KU

2) PK menerima surat tugas dari Kepala Bapas


3) PK mempersiapkan berkas dan
perlengkapan sebagai berikut : Surat tugas
dan/atau SPPD, ATK, Form berita acara
SI HU

pendampingan
4) Koordinasi dengan pihak pemohon untuk
memastikan waktu pelaksanaan
pemeriksaan Anak
NG M

Pelaksanaan
FU SD

1) PK mendatangi tempat pemeriksaan Anak


dan menyampaikan surat tugas kepada
penyidik.
BP

2) PK meminta berkas Anak dan memastikan


identitasnya.

Master Modul Bapas


Page 125 of 252 31/01/2019

Modul III Pendampingan 119

3) PK memastikan suasana pemeriksaan

M M
nyaman bagi Anak.
4) PK memberikan penguatan mental dan

HA A
menjelaskan hak dan kewajiban Anak.

N NH
5) PK menemani, memperhatikan dan
menyimak pemeriksaan terhadap Anak.

Tindak Lanjut:

DA DA
Membuat laporan pelaksanaan
pendampingan.

d. Pendampingan Pemeriksaan Anak di Kejaksaan


Pada Saat Pelimpahan Berkas Dari Kepolisian
AL M
Perencanaan:
ON KU

1) Bapas menerima pemberitahuan secara


tertulis dari Kepolisian tentang jadwal
pelimpahan.
SI HU

2) PK menerima surat tugas dari Kepala Bapas.


3) PK mempersiapkan berkas dan
perlengkapan sebagai berikut : Litmas, Surat
tugas dan/atau SPPD, Form berita acara
NG M

pendampingan.
FU SD

Pelaksanaan:
1) PK berkoordinasi dengan penyidik untuk
bertemu jaksa.
BP

2) PK mendatangi tempat pemeriksaan dan


menyampaikan surat tugas.
3) PK bertemu dengan Anak dan atau
Orangtua/wali dalam rangka memberikan

Master Modul Bapas


Page 126 of 252 31/01/2019

120 Modul III Pendampingan

penguatan mental dan kesiapan

M M
pemeriksaaan.
4) PK menyaksikan serah terima berkas dan

HA A
Anak kepada jaksa.

N NH
5) PK menyampaikan dan menjelaskan
kepada Jaksa tentang kondisi Anak.
6) PK menemani, memperhatikan dan
menyimak pemeriksaan terhadap Anak.

DA DA
7) PK menandatangani berita acara
pelimpahan (koordinasi dengan pihak
kejaksaan).
8) PK, Polisi, dan Jaksa menandatangani berita
AL M
acara Pendampingan.
ON KU

Tindak Lanjut:
Membuat laporan pelaksanaan
pendampingan.
SI HU

e. Pendampingan Hasil Kesepakatan Diversi

Perencanaan
1) Bapas menerima pemberitahuan secara
NG M

tertulis dari Polisi/Jaksa/hakim tentang


persiapan persiapan pelaksanaan hasil
FU SD

kesepakatan.
2) PK menerima surat tugas dari Kepala Bapas.
3) PK mempersiapkan berkas dan
BP

perlengkapan sebagai berikut : Litmas, Surat


tugas dan/atau SPPD, Form berita acara
pendampingan pelaksanaan kesepakatan
diversi.

Master Modul Bapas


Page 127 of 252 31/01/2019

Modul III Pendampingan 121

Pelaksanaan:

M M
1) PK berkoordinasi dengan orangtua/wali dan
Aparat Pemerintah setempat untuk

HA A
pendampingan pelaksanaan eksekusi

N NH
2) PK bersama Polisi/Jaksa/Hakim
melaksanakan eksekusi sesuai dengan
Penetapan Pengadilan
3) PK berkoordinasi dengan orangtua/wali,

DA DA
pimpinan lembaga dan Aparat Pemerintah
setempat dalam hal pendampingan dan
pengawasan.
AL M
Tindak lanjut:
Membuat laporan pelaksanaan
ON KU

pendampingan dan menyampaikan


kepada Polisi/Jaksa/Hakim dan Pengadilan.

f. Pendampingan Mediasi bagi Perkara yang Tidak


SI HU

Memenuhi Syarat Diversi

Perencanaan:
1) Bapas menerima surat pemeberitahuan
NG M

secara tertulis dari pihak Kepolisian untuk


perencanaan pelaksanaan mediasi
FU SD

2) PK menerima surat tugas dari Kepala Bapas


3) PK mempersiapkan berkas dan
perlengkapan sebagai berikut : Litmas, Surat
BP

tugas dan/atau SPPD, Form berita acara


pendampingan berita acara mediasi

Master Modul Bapas


Page 128 of 252 31/01/2019

122 Modul III Pendampingan

4) PK bertemu dengan Anak dan orangtua/

M M
wali untuk memberikan penguatan dalam
rangka persiapan pelaksanaan Mediasi

HA A
Pelaksanaan:

N NH
1) PK mendatangi kantor Kepolisian/tempat
mediasi/musyawarah
2) PK memperlihatkan surat tugas kepada

DA DA
penyidik
3) PK meminta tanda tangan pejabat
berwenang dan stempel pada surat tugas
4) PK bertemu dengan korban dan orangtua/
AL M
wali korban, tokoh masyarakat, Anak dan
orangtua/wali, pekerja sosial, pparat
ON KU

Pengacara
5) PK menyampaikan hasil rekomendasi
Litmas.
SI HU

6) PK terlibat secara aktif dan duduk di


samping Anak pada setiap musyawarah
7) PK bersama para pihak terkait
menandatangani kesepakatan guna bahan
NG M

pertimbangan dalam persidangan


FU SD

Tindak lanjut

Membuat laporan pelaksanaan


pendampingan mediasi
BP

Master Modul Bapas


Page 129 of 252 31/01/2019

Modul III Pendampingan 123

B. Pendampingan Tahap Adjudikasi (Persidangan)

M M
Prosedur dan mekanisme pendampingan anak dalam

HA A
sidang anak dilakukan melalui langkah berikut:
1. permintaan pendampingan anak dari Kejaksaan atau

N NH
Pengadilan;
2. pencatatan permintaan sidang;
3. PK mempelajari kembali Litmas anak yang

DA DA
bersangkutan;
4. PK menghadiri persidangan dan menjalankan
perannya di persidangan;
5. PK membuat laporan hasil sidang.
AL M
Secara sederhana, proses pendampingan ABH dalam
ON KU

sidang pengadilan anak dapat dilihat dalam bagan di


bawah ini:
SI HU
NG M
FU SD

Gambar 1. Proses pendampingan ABH dalam sidang pengadilan anak


BP

Prosedur dan mekanisme pendampingan pada tahap


adjudikasi terdiri dari:

Master Modul Bapas


Page 130 of 252 31/01/2019

124 Modul III Pendampingan

Perencanaan

M M
1) Bapas menerima surat pemberitahuan secara tertulis
dari jaksa tentang waktu pelaksanaan ppara.

HA A
2) PK menerima surat tugas dari Kepala Bapas.

N NH
3) PK mempersiapkan berkas dan perlengkapan
sebagai berikut : Litmas, Surat tugas dan/atau SPPD.

Pelaksanaan

DA DA
1) PK berkoordinasi dan konfirmasi dengan Jaksa
Penuntut Umum (JPU) yang menangani perkara
klien.
2) PK mendatangi pengadilan dan memperlihatkan surat
AL M
tugas.
3) Meminta tandatangan pejabat berwenang dan
ON KU

stempel surat tugas.


4) PK menemui Jaksa Penuntut Umum/hakim untuk
memastikan pelaksanaan sidang.
SI HU

5) PK bertemu dengan Anak dan orangtua/wali untuk


memberikan penguatan mental dalam menghadapi
persidangan.
6) PK memasuki ruang sidang bersama Anak dan
NG M

orang tua/wali.
7) PK membacakan hasil Litmas sesuai dengan tata cara
FU SD

persidangan.
8) PK mengikuti jalannya sidang dan terlibat secara aktif
dalam pelaksanaan persidangan.
BP

Tindak lanjut
Membuat laporan pelaksanaan pendampingan

Master Modul Bapas


Page 131 of 252 31/01/2019

Modul III Pendampingan 125

C. Pendampingan Tahap Post-Adjudikasi

M M
Jenis-jenis Pendampingan Tahap Post-Adjudikasi terdiri

HA A
dari:

N NH
a. Pendampingan Pelaksanaan Putusan Hakim

Perencanaan
1) PK menerima surat pemberitahuan secara tertulis

DA DA
dari Jaksa
2) PK berkoordinasi dengan Jaksa untuk persiapan
pelaksanaan putusan Pengadilan
3) PK menerima surat tugas dari Kepala Bapas
AL M
4) PK mempersiapkan berkas dan perlengkapan
sebagai berikut : Kutipan putusan pengadilan,
ON KU

Surat tugas dan/atau SPPD

Pelaksanaan
1) PK berkoordinasi dengan orangtua/wali, Aparat
SI HU

Pemerintah setempat dan lembaga atau instansi


terkait untuk pendampingan pelaksanaan
eksekusi.
NG M

2) PK mendampingi Jaksa melakukan eksekusi


sesuai dengan Putusan Pengadilan
FU SD

3) PK berkoordinasi dengan orangtua/wali, pparat


pimpinan lembaga dan Aparat Pemerintah dalam
hal pendampingan dan pengawasan
BP

Tindak Lanjut
Membuat laporan pelaksanaan pendampingan

Master Modul Bapas


Page 132 of 252 31/01/2019

126 Modul III Pendampingan

b. Pendampingan Pemenuhan Hak Anak di LPAS dan

M M
LPKA

HA A
Perencanaan
1) PK menerima pemberitahuan tertulis dari LPAS/

N NH
LPKA
2) PK menerima surat tugas dari Kepala Bapas
3) PK mempersiapkan berkas dan perlengkapan

DA DA
sebagai berikut : Litmas, Surat tugas dan/atau
SPPD.
4) PK mendatangi LPAS/LPKA dan menyampaikan
surat tugas
AL M
5) PK meminta tanda tangan pejabat berwenang
dan stempel pada surat tugas
ON KU

6) PK melakukan penggalian informasi dalam


rangka mengidentifikasi kebutuhan dan potensi
Anak
SI HU

7) PK membuat rekomendasi melalui litmas dan


menghubungi pihak-pihak terkait untuk
memfasilitasi pemenuhan hak anak
8) PK menyampaikan rekomendasi litmas pada
NG M

sidang TPP
9) PK menyampaikan hasil sidang TPP kepada
FU SD

Bapas, LPAS dan LPKA

Pelaksanaan
BP

1) PK berkoordinasi dengan orangtua/wali, pparat


pimpinan lembaga dan Aparat Pemerintah dan
pihak-pihak terkait untuk melaksanakan hasil
rekomendasi sidang TPP.

Master Modul Bapas


Page 133 of 252 31/01/2019

Modul III Pendampingan 127

2) PK mendampingi dan mengawasi proses

M M
pemehuhan hak Anak

HA A
Tindak Lanjut
Membuat laporan pelaksanaan pendampingan

N NH
D. Latihan Soal

1. Jelaskan prosedur dan mekanisme Pendampingan

DA DA
pada tahap pra adjudikasi!

2. Jelaskan prosedur dan mekanisme Pendampingan


pada tahap adjudikasi!
AL M
3. Jelaskan prosedur dan mekanisme Pendampingan
ON KU

pada tahap post ajudikasi!


SI HU
NG M
FU SD
BP

Master Modul Bapas


Page 134 of 252 31/01/2019

M M
HA A
N NH
DA DA
AL M
ON KU
SI HU
NG M
FU SD
BP

Master Modul Bapas


Page 135 of 252 31/01/2019

Modul III Pendampingan 129

BAB VI

M M
PRAKTEK PENDAMPINGAN

HA A
N NH
Indikator Keberhasilan :
Setelah mempelajari materi Praktek Pendampingan, peserta
diharapkan dapat mengimplementasikannya dilapangan

DA DA
A. Praktek Pendampingan di tahap Penyidikan dan
Penuntutan
AL M
1. Kenalkan siapa diri anda kepada klien,keluarga dan
APH terkait.
ON KU

2. Kenali diri klien dan keluarganya.


3. Menjelaskan hak dan kewajiban Anak kepada Anak
(klien) dan keluarga.
4. Menggali informasi dan data.
SI HU

5. Menjadi fasilitator dalam hal pemenuhan hak-hak


anak.
6. Memberikan rekomendasi berdasarkan hasil Litmas
NG M

7. Mendampingi Anak selama proses pemeriksaan awal


di Penyidik.
FU SD

8. Menjadi mediator.
9. Mendampingi klien saat tahap lanjutan (pelimpahan
berkas perkara).
BP

B. Praktek Pendampingan di sidang pengadilan

1. Menghadiri sidang pengadilan.

129

Master Modul Bapas


Page 136 of 252 31/01/2019

130 Modul III Pendampingan

2. Membacakan hasil litmas.

M M
3. Memberikan penjelasan kepada hakim.
4. Memberikan penguatan mental klien.

HA A
5. Membuat laporan hasil persidangan.

N NH
6. Menjadi fasilitator dalam pemenuhan hak klien:
misalnya penasehat hukum.

C. Praktek Pendampingan di LPAS/Rutan dan LPKA/

DA DA
Lapas

1. Melakukan koordinasi dengan petugas LPAS/Rutan/


LPKA/Lapas, untuk melakukan penelitian
AL M
kemasyarakatan bagi Anak;
2. Memberikan rekomendasi program pelayanan dan
ON KU

pembinaan serta mengikuti sidang TPP di LPAS/


Rutan/LPKA/Lapas;
3. Memastikan dan mengawasi pelaksanaan program
SI HU

pelayanan dan pembinaan berdasarkan hasil


rekomendasi;
4. Membuat laporan hasil pengawasan pelaksanaan
program pelayanan dan pembinaan.
NG M

D. Latihan/ Role Play


FU SD

1. Peserta melakukan role play praktek Pendampingan


di tahap Penyidikan dan Penuntutan!
BP

2. Peserta melakukan Role Play di Sidang Pengadilan!

Master Modul Bapas


Page 137 of 252 31/01/2019

Modul III Pendampingan 131

BAB VII

M M
PENUTUP

HA A
N NH
A. Simpulan

1. Pembimbing Kemasyarakatan sebagai Petugas


Pemasyarakatan yang melaksanakan pendampingan
harus memahami sejarah, konsep, serta asas dan

DA DA
prinsip Pendampingan

2. Pembimbing Kemasyarakatan harus memahami


jenis-jenis pendampingan di tahap Pra ajudikasi,
AL M
Ajudikasi dan Post ajudikasi
ON KU

3. Pembimbing Kemasyarakatan harus memahami dan


bisa menerapkan system, prosedur dan mekanisme
Pendampingan dalam setiap tahapan proses
SI HU

peradilan.

4. Malalui Role Play, Pembimbing Kemasyarakatan


mampu melaksanakan Pendampingan dengan baik.
NG M

B. Tindak Lanjut
FU SD

Setelah mempelajari, memahami, melakukan role play


materi Dasar Dasar Pendampingan, diharapkan
Pembimbing Kemasyarakatan benar-benar mampu
BP

melaksanakan dan mengimplementasikan Pendamping


bagi Klien Anak dalam rangka pemenuhan hak-hak Anak
demi kepentingan terbaik Anak.

131

Master Modul Bapas


Page 138 of 252 31/01/2019

132 Modul III Pendampingan

DAFTAR PUSTAKA

M M
HA A
1. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun

N NH
1945 Pasal 28 B ayat (2) dan Pasal 28 H ayat (2)

2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 4 Tahun


1979 tentang Kesejahteraan Anak.

DA DA
3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun
1995 tentang Pemasyarakatan

4. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 39 Tahun


AL M
1999 tentang Hak Asasi Manusia, Pasal 66 ayat (4)
ON KU

5. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun


1998 tentang Ratifikasi Konvensi Menentang Penyiksaan
dan Perlakuan/Hukuman yang Kejam, Tidak Manusiawi
SI HU

dan Merendahkan (Convention Against Torture and Other


Cruel, Inhuman or Degrading Treatment or Punishment)

6. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 11 Tahun


2012 tentang Sistem Peradilan Pidana Anak.
NG M

7. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 35 tahun


FU SD

2014 tentang Perubahan Undang-Undang No. 23 Tahun


2002 tentang Perlindungan Anak
BP

Master Modul Bapas


Page 139 of 252 31/01/2019

Modul IV Pembimbingan 133

M M
HA A
N NH
DASAR-DASAR
BIMBINGAN KEMASYARAKATAN

DA DA
AL M

MODUL IV
ON KU

PEMBIMBINGAN
SI HU

Penulis :
Lenggono Budi, Bc.IP., SH
NG M
FU SD
BP

KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA


BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA HUKUM DAN HAM
PUSAT PENGEMBANGAN DIKLAT FUNGSIONAL DAN HAM
TAHUN 2019

Master Modul Bapas


Page 140 of 252 31/01/2019

M M
HA A
N NH
DA DA
AL M
ON KU
SI HU
NG M
FU SD
BP

Master Modul Bapas


Page 141 of 252 31/01/2019

Modul IV Pembimbingan 135

DAFTAR ISI

M M
Halaman

HA A
DAFTAR ISI ..................................................................... 135

N NH
BAB I PENDAHULUAN .................................................... 137
A. Latar belakang .................................................... 137
B. Diskripsi singkat.................................................. 138

DA DA
C. Hasil Belajar......................................................... 138
D. Indikator Hasil Belajar......................................... 139
E. Materi Pokok dan Materi Sub Pokok
Pembimbingan.................................................... 139
AL M
F. Manfaat ............................................................... 140

BAB II DASAR-DASAR PEMBIMBINGAN........................ 141


ON KU

A. Pengertian Pembimbingan................................. 141


B. Prinsip dan Asas Pembimbingan....................... 142
1. Prinsip-prinsip Pembimbingan ................... 142
SI HU

2. Asas Pembimbingan................................... 145


C. Tujuan Pembimbingan....................................... 148
D. Fungsi Pembimbingan ...................................... 149
E. Latihan .............................................................. 150
F. Rangkuman ........................................................ 150
NG M

G. Evaluasi .............................................................. 151


FU SD

BAB III GAMBARAN UMUM PEMBIMBINGAN BAGI


KLIEN PEMASYARAKATAN ............................... 153
A. Pengertian Pembimbingan Klien
Pemasyarakatan ................................................. 153
BP

B. Jenis/status Klien................................................ 153


C. Pelaksana Pembimbingan bagi Klien
Pemasyarakatan ................................................. 154

Master Modul Bapas


Page 142 of 252 31/01/2019

136 Modul IV Pembimbingan

D. Bentuk Pembimbingan ...................................... 155

M M
E. Metode Pembimbingan...................................... 158
F. Tahapan Pembimbingan.................................... 159

HA A
G. Pelimpahan dan Pengakhiran Pembimbingan.. 161
H. Latihan .............................................................. 162

N NH
I. Rangkuman ....................................................... 162
J. Evaluasi ............................................................. 162

BAB IV BIMBINGAN LANJUTAN.................................... 165

DA DA
A. Gambaran Umum Bimbingan Lanjutan ............ 165
1. Pengertian Bimbingan Lanjutan ................ 165
2. Tujuan ......................................................... 166
3. Subyek......................................................... 166
4. Obyek .......................................................... 167
AL M
B. Jangka Waktu Program Bmbingan Lanjutan ... 167
C. Tahapan Bimbingan Lanjutan............................ 168
ON KU

D. Latihan .............................................................. 169


E. Rangkuman ........................................................ 170
F. Evaluasi .............................................................. 170
SI HU

BAB V MEKANISME DAN PROSEDUR PEMBIMBINGAN 173


A. Mekanisme Pembimbingan................................ 173
B. Prosedur Pembimbingan ................................... 174
C. Latihan .............................................................. 178
NG M

D. Rangkuman ........................................................ 179


E. Evaluasi .............................................................. 179
FU SD

BAB VI PENUTUP ............................................................ 181


A. Simpulan............................................................. 181
B. Tindak Lanjut ...................................................... 182
BP

C. Kunci jawaban .................................................... 182

DAFTAR PUSTAKA ........................................................... 183

Master Modul Bapas


Page 143 of 252 31/01/2019

Modul IV Pembimbingan 137

BAB I

M M
PENDAHULUAN

HA A
N NH
A. Latar Belakang

Dalam Sistem Pemasyarakatan, Balai Pemasyarakatan


(Bapas) memiliki peran yang sangat strategis. Bapas mulai
berperan sejak proses pra adjudikasi, adjudikasi, hingga

DA DA
post adjudikasi melalui tugas pembuatan Laporan
Penelitian Kemasyarakatan (Litmas), pendampingan,
pembimbingan, dan pengawasan. Pembimbingan
AL M
merupakan salah satu tugas yang dijalankan oleh
Pembimbing Kemasyarakatan (PK) untuk memberikan
ON KU

tuntunan bagi Klien Pemasyarakatan agar dapat berbaur


dan diterima kembali oleh masyarakat serta mampu
menjadi warga yang baik dan tidak mengulangi tindak
SI HU

pidananya kembali.

PK diharapkan mampu memahami dan menjalankan


tugas dan fungsi pembimbingan sesuai dengan standar
Pembimbingan dan mampu memberikan tuntunan dan
NG M

program yang sesuai dengan kebutuhan klien agar


tujuan dari sistem pemasyarakatan dalam memulihkan
FU SD

kesatuan hubungan hidup, kehidupan dan penghidupan


dapat terwujud. Sehubungan dengan hal tersebut, perlu
disusun sebuah panduan berbentuk modul yang dapat
BP

memberikan penjelasan tentang pembimbingan secara


umum sekaligus prosedur dan mekanisme
pelaksanaannya.

137

Master Modul Bapas


Page 144 of 252 31/01/2019

138 Modul IV Pembimbingan

Dengan adanya modul ini, diharapkan PK dalam

M M
melaksanakan tugas dan fungsi pembimbingan memiliki
persepsi dan pemahaman yang sama. Karena

HA A
pemahaman akan pelaksanaan tugas pembimbingan.

N NH
Berdasarkan uraian di atas maka perlu adanya pedoman
atau panduan tentang Pembimbingan dalam Pendidikan
dan Pelatihan Fungsional bagi calon PK, yang sekaligus
dapat digunakan sebagai panduan praktis bagi PK dalam

DA DA
melaksanakan tugas pembimbingan sesuai dengan
prosedur dan mekanisme yang telah ditetapkan yang dalam
pelaksanaannya tidak terlepas dengan modul penelitian
AL M
kemasyarakatan, pengawasan, dan pendampingan.
ON KU

B. Diskripsi Singkat

Mata Pendidikan dan pelatihan menjelaskan norma dan


dasar hukum, asas dan prinsip, metode serta prosedur
SI HU

dan mekanisme pembimbingan sehingga diharapkan


dalam pelaksanaan penyelenggaraan pembimbingan, PK
melaksaakan tugas dan tanggung jawabnya sesuai
dengan yang telah ditentukan dalam aturan maupun
NG M

proses dengan hasil yang maksimal.


FU SD

C. Hasil Belajar

Setelah membaca modul Dasar-dasar Pembimbingan


klien Pemasyarakatan, peserta mampu memahami dan
BP

menjelaskan tentang tugas dan fungsi PK dalam


melaksanakan pembimbingan secara profesional dan
berintegritas tinggi.

Master Modul Bapas


Page 145 of 252 31/01/2019

Modul IV Pembimbingan 139

D. Indikator Hasil Belajar

M M
Indikator hasil belajar adalah:

HA A
1. Peserta dapat melaksanakan tugas pokok sebagai
pembimbing klien Pemasyarakatan

N NH
2. Peserta mampu memahami tentang jenis klien yang
mendapatkan bimbingan
3. Peserta memahami norma dan dasar hukum pada

DA DA
penyelenggaraan bimbingan
4. Peserta diharapkan dapat menjelaskan konsep dasar
pembimbingan yang meliputi :
a) Prinsip pembimbingan
AL M
b) Asas pembimbingan
c) Tujuan pembimbingan
ON KU

d) Jenis pembimbingan
e) Tahapan pembimbingan
f) Prosedur dan mekanisme
SI HU

5. Para peserta diharapkan memahami, merinci dan


menjelaskan tentang standar Bimbingan klien
Pemasyarakatan
NG M

E. Materi Pokok dan Materi Sub Pokok Pembimbingan


FU SD

Materi pokok yang dibahas dalam modul ini adalah :


1) Dasar-dasar pembimbingan
(a) Pengertian Pembimbingan
BP

(b) Prinsip dan asas Pembimbingan


(c) Tujuan pembimbingan
(d) Fungsi Pembimbingan.

Master Modul Bapas


Page 146 of 252 31/01/2019

140 Modul IV Pembimbingan

2) Gambaran Pembimbingan bagi Klien Pemasyarakatan

M M
(a) Pengertian pembimbingan Klien Pemasyarakatan
(b) Jenis/status Klien yang dibimbing

HA A
(c) Pelaksana Pembimbingan

N NH
(d) Bentuk Pembimbingan
(e) Metode Pembimbingan
(f) Tahapan Pembimbingan
(g) Pelimpahan dan pengakhiran Pembimbingan

DA DA
3) Bimbingan Lanjutan
(a) Gambaran Umum
i. Pengertian
ii. Tujuan
AL M
iii. Subyek
iv. Obyek
ON KU

(b) Jangka Waktu Bimbingan Lanjutan


(c) Tahapan Bimbingan Lanjutan
4) Mekanisme dan Prosedur Pembimbingan
SI HU

(a) Mekanisme Pembimbingan


(b) Prosedur Pembimbingan
5) Penutup
(a) Simpulan
NG M

(b) Tindak Lanjut


(c) Kunci Jawaban
FU SD

F. Manfaat

Dengan pengetahuan dari modul Dasar-dasar


BP

Pembimbingan klien diharapkan PK mampu menerapkan


pengetahuannya untuk menjadikan sistem Pemasyarakatan
sebagai sistem yang benar dalam memberikan bimbingan
klien pemasyarakatan agar dapat kembali kemasyarakat.

Master Modul Bapas


Page 147 of 252 31/01/2019

Modul IV Pembimbingan 141

BAB II

M M
DASAR-DASAR PEMBIMBINGAN

HA A
N NH
Indikator keberhasilan :
Setelah mempelajari bab ini peserta diharapkan dapat
menjelaskan konsep dasar pembimbingan yang meliputi
pengertian, asas, prinsip, tujuan dan fungsi pembimbingan

DA DA
A. Pengertian Pembimbingan

Pengertian Bimbingan dalam Kamus Besar Bahasa


AL M
Indonesia adalah : pimpin/asuh/tuntun. Sedangkan
menurut Prayitno (1997: 99) pengertian Bimbingan adalah
ON KU

proses pemberian bantuan yang dilakukan oleh orang


yang ahli kepada seseorang atau beberapa orang
individu, baik anak-anak, remaja, maupun dewasa agar
SI HU

orang yang dibimbing dapat mengembangkan


kemampuan dirinya sendiri dan mandiri dengan
memanfaatkan kekuatan individu dan sarana yang ada
dan dapat dikembangkan berdasarkan norma-norma
NG M

yang berlaku.
FU SD

Dari uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa


kegiatan memberikan bimbingan adalah kegiatan
pemberian bantuan dengan melalui tuntunan atau arahan
BP

kepada seseorang atau sekelompok orang untuk


mengoptimalkan potensi diri dan sumber daya yang ada
agar berdiri sendiri atau mampu mandiri.

141

Master Modul Bapas


Page 148 of 252 31/01/2019

142 Modul IV Pembimbingan

B. Prinsip dan Asas Pembimbingan

M M
1. Prinsip-Prinsip pembimbingan

HA A
Dalam pekerjaan pembimbingan, prinsip merupakan
pedoman dalam melakukan aktivitas pembimbingan,

N NH
pendampingan serta pengawasan. Berikut beberapa
prinsip pembimbingan menurut para ahli:

a. Henry S. Mass

DA DA
Menjelaskan ada 6 (enam) prinsip dasar dalam
makalahnya Social Work Individuals and Families
(1977:63), yaitu :
1) Prinsip Penerimaan (The Principle of
AL M
Acceptance)
2) Prinsip Komunikasi (The Principle of
ON KU

Communication)
3) Prinsip Individualisasi (The Principle of
Individualization)
SI HU

4) Prinsip Partisipasi (The Principle of


Participation)
5) Prinsip Kerahasiaan (The Principle of
Confidentiality)
NG M

6) Prinsip Kesadaran Diri dari PK (The Principle


of Caseworker Self Awarness)
FU SD

b. Naomi I. Brill
Menjelaskan ada 9 (sembilan) prinsip dasar
dalam bukunya Working With People: The
BP

Helping Process (1978:43), yaitu :


1) Penerimaan (Acceptance)
2) Individualisasi (Individualization)

Master Modul Bapas


Page 149 of 252 31/01/2019

Modul IV Pembimbingan 143

3) Sikap Tidak Menghakimi (Non Ludemental)

M M
4) Rasionalitas (Rationaly)
5) Empati (Emphaty)

HA A
6) Ketulusan (Genuiness)

N NH
7) Kejujuran (Impartiality)
8) Kerahasiaan (Confidentiality)
9) Mawas Diri (Self Awareness)

DA DA
c. Felix Biestek
Menjelaskan 7 (tujuh) prinsip dasar (dalam Abas
Basuni, 1995) yang meliputi :
1) Individualisasi
AL M
Prinsip ini merupakan “pengakuan dan
pemahaman tentang kualitas keunikan tiap-
ON KU

tiap klien”. Karena klien itu unik, proses


pertolongan terhadap klien yang satu
dengan yang lainnya berbeda.
SI HU

2) Pengungkapan Perasaan Secara Bertujuan


PK menggunakan prinsip ini untuk
menciptakan suatu lingkungan atau
suasana sehingga klien merasa nyaman
NG M

untuk mengungkapkan perasaannya


3) Respon Emosional Yang Terkendali
FU SD

Prinsip ini memerlukan “kepekaan terhadap


perasaan klien, pemahaman akan
maknanya, dan respons yang tepat.” PK
BP

menggunakan prinsip ini ketika merespons


klien untuk mengetahui perasaan klien dan
kebutuhan klien.

Master Modul Bapas


Page 150 of 252 31/01/2019

144 Modul IV Pembimbingan

4) Penerimaan

M M
Prinsip ini menuntut untuk menerima dan
menghadapi klien sebagaimana adanya. PK

HA A
harus dapat mengetahui kelebihan,

N NH
kekurangan, serta hal-hal yang positif dan
negatif dari klien.
5) Sikap Tidak Menghakimi/Menilai
Prinsip ini didasarkan pada suatu keyakinan

DA DA
bahwa PK diharapkan untuk tidak
memberikan penilaian terhadap klien
mengenai suatu masalah terlalu cepat
6) Penentuan diri Klien
AL M
Prinsip ini mengakui “hak dan kebutuhan
ON KU

klien untuk bebas dalam membuat pilihan


dan putusan mereka sendiri dalam proses
(pekerjaan sosial)”. PK membantu klien
melihat masalah dan kebutuhan secara jelas
SI HU

dan perspektif, mengenalkan klien dengan


sistem sumber yang tepat sesuai dengan
permasalahan yang dihadapi klien, dan
menciptakan lingkungan atau suasana
NG M

sehingga PK dan Klien dapat bekerja sama.


FU SD

7) Kerahasiaan
Prinsip ini menegaskan hak klien untuk
pemeliharaan informasi rahasia tentang diri
BP

yang diungkapkan dalam relasi profesional.


Ini adalah peran PK untuk menjelaskan
batas-batas kerahasiaan dan hak-hak dari
PK dan Klien dalam rangka kewajiban

Master Modul Bapas


Page 151 of 252 31/01/2019

Modul IV Pembimbingan 145

profesional dan legal. Prinsip-prinsip ini

M M
digunakan untuk mengarahkan relasi
pertolongan profesional

HA A
2. Asas – asas Pembimbingan

N NH
Menurut Prayetno (2009;115), asas-asas bimbingan
dan konseling meliputi :
a. Asas Kerahasiaan
Asas ini menuntut dirahasiakannya segenap data

DA DA
dan keterangan tentang peserta didik (klien)
yang menjadi sasaran layanan. Dalam hal ini
guru pembimbing berkewajiban penuh
AL M
emelihara dan menjaga semua data dan
keterangan itu sehingga kerahasiaannya benar-
ON KU

benar terjamin.
b. Asas Kesukarelaan
Jika asas kerahasiaan benar-benar sudah
tertanam pada diri siswa atau klien, maka sangat
SI HU

dapat diharapkan bahwa mereka yang


mengalami masalah akan dengan sukarela
membawa masalahnya itu kepada pembimbing
untuk meminta bimbingan.
NG M

c. Asas Keterbukaan
Bimbingan dan konseling yang efisien hanya
FU SD

berlangsung dalam suasana keterbukaan. Baik


klien maupun konselor harus bersifat terbuka.
Keterbukaan ini bukan hanya sekedar berarti
BP

bersedia menerima saran-saran dari luar tetapi


dalam hal ini lebih penting dari masing-masing
yang bersangkutan bersedia membuka diri

Master Modul Bapas


Page 152 of 252 31/01/2019

146 Modul IV Pembimbingan

untuk kepentingan pemecahan masalah yang

M M
dimaksud.
d. Asas Kekinian

HA A
Masalah individu yang ditanggulangi adalah

N NH
masalah yang sedang dirasakan bukan masalah
yang sudah lampau, dan bukan masalah yang
akan dialami masa mendatang. Asas kekinian
juga mengandung pengertian bahwa konselor

DA DA
tidak boleh menunda-nunda pemberian
bantuan. Dia harus mendahulukan kepentingan
klien dari pada yang lain.
e. Asas Kemandirian
AL M
Dalam memberikan layanan pembimbing
hendaklah selalu menghidupkan kemandirian
ON KU

pada diri orang yang dibimbing, jangan sampai


orang yang dibimbing itu menjadi tergantung
kpada orang lain, khususnya para pembimbing/
SI HU

konselor.
f. Asas Kegiatan
Usaha layanan bimbingan dan konseling akan
memberikan buah yang tidak berarti, bila individu
NG M

yang dibimbing tidak melakukan kegiatan dalam


FU SD

mencapai tujuan-tujuan bimbingan. Hasil-hasil


bimbingan tidak tercipta dengan sendirinya
tetapi harus diraih oleh individu yang
BP

bersangkutan.
g. Asas Kedinamisan
Upaya layanan bimbingan dan konseling
menghendaki terjadinya perubahan dalam

Master Modul Bapas


Page 153 of 252 31/01/2019

Modul IV Pembimbingan 147

individu yang dibimbing yaitu perubahan tingkah

M M
laku kearah yang lebih baik. Perubahan tidaklah
sekedar mengulang-ulang hal-hal lama yang

HA A
bersifat monoton, melainkan perubahan yang

N NH
selalu menuju ke suatu pembaharuan, sesuatu
yang lebih maju.
h. Asas Keterpaduan
Layanan bimbingan dan konseling memadukan

DA DA
berbagai aspek individu yang dibimbing,
sebagaimana diketahui individu yang dibimbing
itu memiliki berbagai segi kalau keadaannya tidak
saling serasi dan terpadu justeru akan
AL M
menimbulkan masalah.
i. Asas Kenormatifan
ON KU

Usaha bimbingan dan konseling tidak boleh


bertentangan dengan norma-norma yang
berlaku, baik ditinjau dari norma agama, norma
SI HU

adat, norma hukum/Negara, norma ilmu


ataupun kebiasaan sehari-hari. Asas ini
diterapkan terhadap isi maupun proses
penyelenggaraan bimbingan dan konseling.
NG M

j. Asas Keahlian
Usaha layanan bimbingan dan konseling secara
FU SD

teratur, sistematik dan dengan mempergunakan


teknik serta alat yang memadai. Untuk itu para
konselor perlu mendapatkan latihan
BP

secukupnya, sehingga dengan itu akan dapat


dicapai keberhasilan usaha pemberian layanan.
k. Asas Alih Tangan
Asas ini mengisyaratkan bahwa bila seorang

Master Modul Bapas


Page 154 of 252 31/01/2019

148 Modul IV Pembimbingan

petugas bimbingan dan konseling sudah

M M
mengerahkan segenap kemampuannya untuk
membantu, klien belum dapat terbantu

HA A
sebagaimana yang diharapkan, maka petugas

N NH
ini mengalih-tangankan klien tersebut kepada
petugas atau badan lain yang lebih ahli.
l. Asas Tutwuri Handayani
Asas ini menunjukkan pada suasana umum yang

DA DA
hendaknya tercipta dalam rangka hubungan
keseluruhan antara pembimbing dan yang
dibimbing.
AL M
C. Tujuan Pembimbingan
ON KU

Tujuan bimbingan dan konseling adalah untuk membantu


individu memperkembangkan diri secara optimal sesuai
dengan tahap perkembangan dan predisposisi yang
dimilikinya (seperti kemampuan dasar dan bakat-
SI HU

bakatnya), berbagai latar belakang yang ada ( seperti latar


belakang keluarga, pendidikan, status social ekonomi),
serta sesuai dngan tuntutan positif lingkungannya
(Prayetno dkk,2009:114)
NG M

Secara khusus layanan bimbingan dan konseling memiliki


FU SD

tujuan sebagai berikut : (Balitbang, 2006:16) :


1. Merencanakan kegiatan penyelesaian studi,
perkembangan karir, serta kehidupan peserta didik
BP

di masa yang akan datang;


2. Mengembangkan seluruh potensi dan kekuatan yang
dimiliki oleh peserta didik seoptimal mungkin;

Master Modul Bapas


Page 155 of 252 31/01/2019

Modul IV Pembimbingan 149

3. Menyesuaikan diri dengan lingkungan pendidikan

M M
dan lingkungan masyarakat;
4. Mengetahui hambatan dan kesulitan yang dihadapi

HA A
peserta didik dalam studi, penyesuaian dengan

N NH
lingkungan pendidikan dan masyarakat.

D. Fungsi Pembimbingan

Bimbingan dan konseling berfungsi sebagai pemberi

DA DA
layanan kepada peserta didik agar masing-masing peserta
didik agar masing-masing peserta didik dapat
berkembang secara optimal sehingga menjadi pribadi
AL M
yang utuh dan mandiri. Adapun fungsi-fungsi bimbingan
dan konseling dijelaskan sebagai berikut (Hallen, 2003;60):
ON KU

1. Fungsi Pemahaman
Fungsi pemahaman yaitu fungsi bimbingan dan
konseling yang akan menghasilkan pemahaman
tentang sesuatu oleh pihak-pihak tertentu sesuai
SI HU

dengan kepentingan pengembangan peserta didik;


2. Fungsi Pencegahan
Fungsi pencegahan yaitu fungsi yang akan
menghasilkan tercegahnya atau terhindarnya peserta
NG M

didik dari berbagai permasalahan yang mungkin


timbul dan dapat mengganggu, menghambat
FU SD

ataupun menimbulkan kesulitan, kerugian-kerugian


tertentu dalam proses perkembangannya.
3. Fungsi Pengentasan
BP

Melalui fungsi pengentasan ini pelayanan bimbingan


dan konseling akan menghasilkan terentaskannya
atau teratasinya berbagai permasalahan yang dialami

Master Modul Bapas


Page 156 of 252 31/01/2019

150 Modul IV Pembimbingan

oleh peserta didik. Pelayanan ini berusaha membantu

M M
memecahkan masalah-masalah yang dihadapi oleh
peserta didik, baik dalam sifatnya, jenisnya, maupun

HA A
bentuknya;

N NH
4. Fungsi Pemeliharaan dan Pengembangan
Fungsi yang akan menghasilkan terpeliharanya dan
terkembangkannya berbagai potensi dan kondisi
positif peserta didik dalam rangka perkembangan

DA DA
dirinya secara terarah, mantap dan berkelanjutan;
5. Fungsi Advokasi
Fungsi Advokasi merupakan fungsi yang
menghasilkan teradvokasinya atau pembelaan
AL M
terhadap peserta didik dalam rangka upaya
pengembangan seluruh potensi secara optimal.
ON KU

E. Latihan

1. Sebutkan pengertian Bimbingan menurut Prayitno!


SI HU

2. Sebutkan dan jelaskan prinsip dan asas bimbingan!


3. Sebutkan dan jelaskan tentang fungsi dari
bimbingan!
NG M

F. Rangkuman
FU SD

1. Pengertian Bimbingan merupakan kegiatan


pemberian bantuan kepada seseorang atau
sekelompok orang untuk mengoptimalkan potensi
BP

diri dan sumber daya yang ada agar mampu


mengembangkan potensi diri dan mandiri.
2. Dalam melaksanakan bimbingan terdapat prinsip dan

Master Modul Bapas


Page 157 of 252 31/01/2019

Modul IV Pembimbingan 151

asas yang harus diperhatikan agar tujuan dari

M M
bimbingan dapat tercapai.
3. Tujuan bimbingan dan konseling adalah untuk

HA A
membantu individu mengembangkan potensi diri

N NH
secara optimal untuk menyelesaikan masalah
maupun menghadapi tantangan di masa akan
datang secara mandiri.
4. Bimbingan memiliki fungsi-fungsi yang meliputi ;

DA DA
pemahaman, pencegahan, pengentasan,
pemeliharaan dan pengembangan, serta advokasi.

G. Evaluasi
AL M
1. Dibawah ini merupakan pengertian kata “Bimbingan”
ON KU

menurut Kamus Besar bahasa Indonesia, kecuali


a. Pimpin
b. Tuntun
c. Asuh
SI HU

d. Dampingi

2. PK menggunakan prinsip ini untuk menciptakan


suatu lingkungan atau suasana sehingga klien
NG M

merasa nyaman untuk mengungkapkan


perasaannya, prinsip dimaksud adalah...
FU SD

a. Individualisasi
b. Pengungkapan Perasaan Secara Bertujuan
c. Respon Emosional Yang Terkendali
BP

d. Penerimaan

3. Upaya layanan bimbingan dan konseling


menghendaki terjadinya perubahan dalam individu

Master Modul Bapas


Page 158 of 252 31/01/2019

152 Modul IV Pembimbingan

yang dibimbing yaitu perubahan tingkah laku kearah

M M
yang lebih baik. Dalam bimbingan hal tersebut
berkaitan dengan asas ……

HA A
a. Kedinamisan

N NH
b. Kenormatifan
c. Keterpaduan
d. Kemandirian

4. Salah satu tujuan dari bimbingan dan konseling

DA DA
adalah sebagai berikut, kecuali :
a. Mengembangkan seluruh potensi dan kekuatan
yang dimiliki oleh peserta didik seoptimal
AL M
mungkin
b. Menyesuaikan diri dengan lingkungan
ON KU

pendidikan dan lingkungan masyarakat


c. mengerahkan segenap kemampuannya untuk
membantu klien
d. Mengetahui hambatan dan kesulitan yang
SI HU

dihadapi peserta didik dalam studi, penyesuaian


dengan lingkungan pendidikan dan masyarakat.

5. Fungsi yang akan menghasilkan terpeliharanya dan


NG M

terkembangkannya berbagai potensi dan kondisi


positif peserta didik dalam rangka perkembangan
FU SD

dirinya secara terarah, mantap dan berkelanjutan,


merupakan fungsi bimbingan …..
a. Pemahaman
BP

b. Pencegahan
c. Pemeliharaan dan Pengembangan
d. Advokasi

Master Modul Bapas


Page 159 of 252 31/01/2019

Modul IV Pembimbingan 153

BAB III

M M
GAMBARAN UMUM PEMBIMBINGAN
BAGI KLIEN PEMASYARAKATAN

HA A
N NH
Indikator keberhasilan :
Setelah mempelajari bab ini peserta diharapkan dapat
menjelaskan gambaran umum mengenai Pembimbingan Klien

DA DA
Pemasyarakatan yang meliputi pengertian, jenis klien, pelaksana,
jenis bimbingan, metode pembimbingan dan tahapan
pembimbingan.
AL M
A. Pengertian Pembimbingan Klien Pemasyarakatan
ON KU

Berdasarkan Peraturan pemerintah No 31 Tahun 1999


tentang Pembinaan dan Pembimbingan Warga Binaan
Pemasyarakatan pasal 1 ayat (2) dan Peraturan
SI HU

Pemerintah No 32 Tahun 1999 tentang Syarat dan tata


cara Pelaksnaan Hak WBP pasal 1 ayat (5) menyebutkan
pengertian pembimbingan bagi warga binaan
pemasyarakatan bahwa :
NG M

“ Pembimbingan adalah pemberian tuntunan untuk


meningkatkan kualitas ketaqwaan terhadap Tuhan Yang
FU SD

Maha Esa, intelektual, sikap dan perilaku, profesional,


kesehatan jasmani dan rohani Klien Pemasyarakatan”.
BP

B. Jenis/status Klien

1. Pidana Bersyarat / Pib (anak dan dewasa)

153

Master Modul Bapas


Page 160 of 252 31/01/2019

154 Modul IV Pembimbingan

2. Anak yang berhadapan dengan Hukum berusia 8 s/

M M
d 12 tahun mendapatkan penetapan tindakkan
berupa diserahkan pada orangtua/ditempatkan

HA A
kelembaga Sosial.

N NH
3. Anak yang berhadapan dengan Hukum dalam
proses Diversi mendapat penetapan berupa
tindakkan, rehabilitasi, pengawasan, ganti rugi

DA DA
maupun pencabutan izin memakai kendaraan (lihat
bentuk Penetapan diversi Undang-Undang no: 11
tahun 2012 tentang system Peadilan Pidana Anak)

4. Warga Binaan Pemasyarakatan yang mendapatkan


AL M
Surat Keputusan Assimilasi,Cuti Bersyarat,Cuti
ON KU

Menjelang Bebas,Pelepasan Bersyarat untuk anak


dan dewasa (lihat Peraturan Pemerintah
no:E.39.PK.05.03 tahun 1987 tentang Bimbingan
Klien Pemasyarakatan)
SI HU

C. Pelaksana Pembimbingan bagi Klien Pemasyarakatan

Pelaksana tugas pembimbingan adalah Pembimbing


NG M

Kemasyarakatan (PK) yang ditunjuk oleh Kepala Bapas


dengan persyaratan tertentu sesuai dengan ketentuan
FU SD

peraturan perundang-undangan. Dalam pelaksanaan


pembimbingan, Pembimbing Kemasyarakatan dapat
melibatkan peran serta aparatur pemerintah setempat,
BP

tokoh masyarakat, masyarakat secara luas, maupun


organisasi kemasyarakatan lainnya.

Master Modul Bapas


Page 161 of 252 31/01/2019

Modul IV Pembimbingan 155

D. Bentuk Pembimbingan

M M
Bentuk bimbingan yang diberikan kepada klien

HA A
didasarkan pada masalah dan kebutuhan klien pada saat
sekarang dan masa yang akan datang disesuaikan

N NH
dengan kondisi kehidupan keluarga dan lingkungan
masyarakat dimana tempat tinggal klien berada.
Berdasarkan pasal 2 Peraturan Pemerintah Nomor 31

DA DA
Tahun 1999 tentang Pembinaan dan Pembimbingan
Warga Binaan Pemasyarakatan, menyebutkan bahwa
program pembinaan dan pembimbingan meliputi
kepribadian dan kemandirian. Lebih lanjut diatur di pasal
AL M
3 tentang bentuk-bentuk program pembinaan dan
pembimbingan kepribadian dan kemandirian meliputi :
ON KU

1. ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa;


2. kesadaran berbangsa dan bernegara;
3. intelektual;
SI HU

4. sikap dan perilaku;


5. kesehatan jasmani dan rohani;
6. kesadaran hukum;
7. reintegrasi sehat dengan masyarakat;
NG M

8. keterampilan kerja; dan


9. latihan kerja dan produksi.
FU SD

1. Bimbingan Kepribadian
Pengertian kepribadian adalah keseluruhan sikap,
BP

perasaan, ekspresi, temperamen, ciri-ciri khas dan


prilaku seseorang. Berdasarkan pengertian dimaksud
maka, bimbingan kepribadian merupakan bentuk
pemberian bantuan/tuntunan kepda klien yang

Master Modul Bapas


Page 162 of 252 31/01/2019

156 Modul IV Pembimbingan

bertujuan untuk pengembangan atau penguatan

M M
kapasitas diri pribadi dan perilaku klien. Berkaitan
dengan program bimbingan kepribadian ini, bentuk-

HA A
bentuk kegiatan yang diberikan dapat berupa

N NH
konseling/penyuluhan terkait dengan hal-hal antara
lain Ketaqwaan kepada tuhan Yang Maha Esa,
Kesadaran berbangsa dan bernegara, intelektual,
sikap dan perilaku, kesehatan jasmani dan rohani,

DA DA
kesadaran hukum, dan kegiatan lain yang dapat
mewujudkan reintegrasi sehat dengan masyarakat.

Kegiatan bimbingan (konseling dan penyuluhan)


AL M
dapat dilakukan oleh PK melalui kegiatan wajib lapor
yaitu pada saat klien melaksanakan kewajiban lapor
ON KU

diri dan kunjungan ke keluarga klien/ masyarkat/


lingkungan tempat tinggal klien. Bentuk kegiatan
bimbingan yang diberikan berupa pilihan salah satu
SI HU

atau memadukan beberapa kegiatan yang sesuai


dengan kebutuhan klien.

2. Bimbingan kemandirian
Pengertian kemandirian (menurut Standar
NG M

Bimbingan Latihan Kemandirian; 2016) adalah suatu


FU SD

sikap yang memungkinkan seseorang untuk


bertindak bebas, melakukan sesuatu atas dorongan
sendiri dan untuk kebutuhannya sendiri tanpa
BP

bantuan dari orang lain. Dari pengertian dimaksud


maka bimbingan kemandirian merupakan kegiatan
pemberian bantuan atau tuntunan kepada seseorang
agar mampu berdiri sendiri dan memenuhi

Master Modul Bapas


Page 163 of 252 31/01/2019

Modul IV Pembimbingan 157

kebutuhan hidupnya sendiri tanpa bantuan orang

M M
lain. Bentuk kegiatan bimbingan kemandirian ini
dapat berupa ketrampilan kerja, latihan kerja dan

HA A
produksi, dimana kegiatan tersebut dimaksudkan

N NH
untuk memberikan skill atau kemampuan kepada
klien agar mampu memnuhi kebutuhan hidupnya
dengan skill/kemampuan kerja yang telah dimiliki.
Pembimbing dapat melakukan kerjasama dengan

DA DA
mitra untuk memberikan peluang pada klien yang
sulit untuk mencari kerja, termasuk bentuk kegiatan
kerja dengan memanfaatkan ketrampilan yang
didapat dari lapas/rutan. Dalam program yang
AL M
disusun PK/APK harus mengarah pada kebutuhan
penghidupan klien Pemasyarakatan. Bentuk program
ON KU

bimbingan kemandirian dapat berupa kegiatan


latihan kerja/ketrampilan/produksi di bidang
Pertukangan, montir, elektronik las, perikanan,
SI HU

menjahit, salon dan lain-lain yang menuntut kreatifitas


dan keaktifan PK dalam pengembangannya.

Pelaksanaan Bimbingan Kepribadian dan


NG M

Kemandirian dapat dilaksanakan dengan


menggandeng mitra kerja baik dengan instansi
FU SD

pemerintah, non pemerintah maupun masyarakat


baik perseorangan maupun sebagai suatu
organisasi.
BP

Master Modul Bapas


Page 164 of 252 31/01/2019

158 Modul IV Pembimbingan

E. Metode Pembimbingan

M M
Metode pokok dalam melakukan pembimbingan meliputi:

HA A
1. Bimbingan perseorangan (case work)

N NH
Dilakukan secara perseorangan melalui tatap muka
dan terapi tertentu.
a. Pendekatan yang dilakukan dalam bimbingan
perseorangan adalah :

DA DA
1) Pendekatan Pemecahan Masalah
2) Pendekatan Psikososial
3) Pendekatan Tingkah Laku
4) Pendekatan Fungsional
AL M
b. Pada bimbingan perseorangan ini Saudara
ON KU

memiliki kesempatan untuk mengeksplorasi klien


dengan cara-cara yang lebih personal sehingga
dapat menyentuh hati klien.
c. Hal itu perlu dilakukan agar informasi yang
SI HU

didapat oleh PK lebih valid, tetapi jika hubungan


personal dengan klien tidak terbangun dengan
baik, Saudara akan sulit mendapatkan informasi
yang jujur dan terbuka dari klien.
NG M

2. Bimbingan kelompok (group work)


FU SD

Dilakukan secara berkelompok sebagai upaya untuk


melakukan perubahan perilaku klien dengan
menggunakan kekuatan kelompok.
BP

a. Bimbingan kelompok pada dasarnya adalah


untuk membantu klien kembali masuk ke dalam
masyarakat/komunitasnya.

Master Modul Bapas


Page 165 of 252 31/01/2019

Modul IV Pembimbingan 159

b. Kelompok merupakan alat untuk melakukan

M M
perubahan.
c. Tujuan dari Bimbingan Kelompok adalah :

HA A
1) Perubahan secara perseorangan; perbaikan

N NH
individu melalui peningkatan kesadaran,
perbaikan pelaksanaan peran-peran sosial
untuk penyesuaian yang lebih baik
terhadap norma-norma;

DA DA
2) Perubahan Kemasyarakatan; usaha untuk
mengubah norma-norma kemasyarakatan
melalui pendidikan, ceramah-ceramah
umum ataupun ceramah-ceramah agama
AL M
di lembaga sosial yang ada.
3. Pengorganisasian dan pengembangan
ON KU

masyarakat (community organization)

Dilakukan dengan menggunakan kekuatan/


SI HU

partisipasi sosial masyarakat.

F. Tahapan Pembimbingan

Pembimbingan yang diberikan kepada klien terdiri dari 3


NG M

(tiga) tahapan yaitu:


FU SD

1. Tahap Awal
Pembimbingan tahap awal bagi Klien, dimulai sejak
yang bersangkutan berstatus sebagai Klien sampai
BP

dengan 1/4 (satu per empat) masa pembimbingan.


Pembimbingan tahap awal meliputi:

Master Modul Bapas


Page 166 of 252 31/01/2019

160 Modul IV Pembimbingan

a. penerimaan dan pendaftaran Klien;

M M
b. pembuatan penelitian kemasyarakatan untuk
bahan pembimbingan;

HA A
c. penyusunan program pembimbingan;

N NH
d. pelaksanaan program pembimbingan; dan
e. pengendalian pelaksanaan program
pembimbingan tahap awal.

DA DA
2. Tahap Lanjutan
Pembimbingan tahap lanjutan bagi Klien,
dilaksanakan sejak berakhir pembimbingan tahap
awal sampai dengan 3/4 (tiga per empat) masa
AL M
pembimbingan. Pembimbingan tahap lanjutan
meliputi
ON KU

a. penyusunan program pembimbingan tahap


lanjutan;
b. pelaksanaan program pembimbingan; dan
SI HU

c. pengendalian pelaksanaan program


pembimbingan tahap lanjutan.

3. Tahap Akhir
Pembimbingan tahap akhir bagi Klien, dilaksanakan
NG M

sejak berakhirnya tahap pembimbingan lanjutan


FU SD

sampai dengan berakhirnya masa pembimbingan.


Pembimbingan tahap akhir meliputi:
a. penyusunan program pembimbingan tahap
BP

akhir;
b. pelaksanaan program pembimbingan tahap
akhir;

Master Modul Bapas


Page 167 of 252 31/01/2019

Modul IV Pembimbingan 161

c. pengendalian pelaksanaan program

M M
pembimbingan;
d. Penyiapan Klien untuk menghadapi tahap akhir

HA A
pembimbingan dengan mempertimbangkan

N NH
pemberian pelayanan bimbingan tambahan; dan
e. pengakhiran tahap pembimbingan Klien dengan
memberikan surat keterangan akhir
pembimbingan oleh Kepala BAPAS.

DA DA
G. Pelimpahan dan Pengakhiran Pembimbingan

1. Pelimpahan Bimbingan
AL M
Klien Pemasyarakatan yang pindah tempat tinggal
di wilayah kerja Balai Pemasyarakatan lain, bimbingan
ON KU

dilimpahkan pada Balai Pemasyarakatan setempat


dengan disertai data identitas, laporan ringkas hasil
bimbingan, hasil siding Tim Pengamat
SI HU

pemasyarakatan serta dokumen-dokumen


pendukung lainnya.

2. Pengakhiran Bimbingan
Masa Bimbingan Klien Pemasyarakatan dapat
NG M

dihentikan apabila :
FU SD

a. Telah selesai masa bimbingan


b. Melakukan pelanggaran hukum kembali
c. Pindah alamat tidak melapor dan tidak diketahui
BP

alamat yang baru


d. Meninggal dunia.

Master Modul Bapas


Page 168 of 252 31/01/2019

162 Modul IV Pembimbingan

H. Latihan

M M
1. Jelaskan pengertian Pembimbingan, menurut

HA A
Peraturan Pemerintah Nomor 31 Tahun 1999!

N NH
2. Sebutkan dan jelaskan bentuk pembimbingan yang
diberikan oleh Pembimbing kemasyarakatan kepada
klien Pemasyarakatan!

DA DA
3. Sebutkan dan jelaksan tahapan pembimbingan!

I. Rangkuman
AL M
1. Pembimbingan adalah pemberian tuntunan untuk
meningkatkan kualitas ketaqwaan terhadap Tuhan
ON KU

Yang Maha Esa, intelektual, sikap dan perilaku,


profesional, kesehatan jasmani dan rohani Klien.

2. Pembimbingan diberikan oleh Pembimbing


SI HU

Kemasyarakatan kepada Klien Pemasyarakatan


sesuai jenis atau statusnya, adapun bentuk
bimbingan berupa program bimbingan kepribadian
dan kemandirian.
NG M

3. Pembimbingan dilakukan melalui 3 (tiga) tahap, yaitu


FU SD

tahap awal, tahap lanjutan, dan tahap akhir.

J. Evaluasi
BP

1. Pembimbingan adalah pemberian tuntunan untuk


meningkatkan…..

Master Modul Bapas


Page 169 of 252 31/01/2019

Modul IV Pembimbingan 163

a. Tuhan Yang Maha Esa

M M
b. Intelektual
c. Profesional

HA A
d. Jawaban benar semua

N NH
2. Dibawah ini adalah jenis klien yang mendapatkan
bimbingan dari Pembimbing Kemasyarakatan …..,
kecuali :

DA DA
a. Pidana Bersyarat
b. Narapidana yang menjalani Pembebasan
Bersyarat
c. Anak yang diputus oleh Hakim sebagai Anak
AL M
Negara
d. Narapidana yang sedang menjalani Asimilasi
ON KU

3. Pelaksana pembimbingan bagi klien pemasyarakatan


adalah:
a. Pembimbing Kemasyarakatan
SI HU

b. Petugas Pemasyarakatan
c. Pekerja Sosial
d. Sukarelawan
NG M

4. Pembimbingan bagi Klien yang dilaksanakan sejak


berakhir pembimbingan tahap awal sampai dengan
FU SD

3/4 (tiga per empat) masa pembimbingan merupakan


bimbingan tahap ….
a. Awal
BP

b. Lanjutan
c. Akhir
d. Tambahan

Master Modul Bapas


Page 170 of 252 31/01/2019

164 Modul IV Pembimbingan

5. Masa Bimbingan Klien Pemasyarakatan dapat

M M
dihentikan apabila kondisi dibawah ini terjadi, kecuali:
a. Klien meninggal dunia

HA A
b. Klien telah berhasil mendapatkan pekerjaan

N NH
c. Klien melakukan pelanggaran hokum
d. Masa bimbingan klien telah berakhir

DA DA
AL M
ON KU
SI HU
NG M
FU SD
BP

Master Modul Bapas


Page 171 of 252 31/01/2019

Modul IV Pembimbingan 165

BAB IV

M M
BIMBINGAN LANJUTAN

HA A
N NH
Indikator keberhasilan :
Setelah mempelajari bab ini peserta diharapkan dapat
menjelaskan gambaran umum mengenai bimbingan lanjutan yang
meliputi pengertian, tujuan, subyek, obyek serta jangka waktu

DA DA
bimbingan lanjutan dan tahapannya.

A. Gambaran Umum Bimbingan lanjutan


AL M
1. Pengertian Bimbingan Lanjutan
Bimbingan Lanjutan atau After Care adalah
ON KU

Bimbingan tambahan yang diberikan bagi Klien


Pemasyarakatan yang dinilai masih memerlukan
bantuan bimbingan berdasarkan hasil asesmen yang
SI HU

dilakukan sebelum berakhirnya Pembinaan/


Bimbingan tahap akhir, dalam rangka mewujudkan
tujuan Sistem Pemasyarakatan atas dasar permintaan
dari Lembaga atau Orang Tua/Wali maupun klien
NG M

yang bersangkutan (standard bimbingan lanjutan).


FU SD

Mandela Rules Point 90 menyebutkan bahwa


Bimbingan Lanjutan atau After Care adalah
bimbingan susulan yang diberikan kepada
BP

narapidana yang telah habis menjalankan pidananya


namun masih memerlukan bantuan pemerintah atau
badan swasta untuk mengurangi “prasangka”

165

Master Modul Bapas


Page 172 of 252 31/01/2019

166 Modul IV Pembimbingan

masyarakat terhadap dirinya dalam rangka mencapai

M M
re-integrasi sosialnya. Lebih lanjut masih dalam
Mandela Rules di point 108 menyatakan bahwa

HA A
Jawatan pemerintah atau badan swasta, yang

N NH
membantu narapidana yang telah selesai menjalani
pidananya dalam rangka membina (hubungan baik)
serta memastikan mereka kembali ke dalam
masyarakat, segera setelah pembebasannya, sejauh

DA DA
mungkin dan apabila diperlukan, hendaknya
disediakan rumah penampungan dan pekerjaan
serta pakaian yang sesuai dan sarana yang memadai
agar mereka dapat diarahkan untuk meraih dan
AL M
mempertahankan fungsi sosialnya.
ON KU

2. Tujuan

a. Membimbing Klien agar dapat mengembangkan


kepribadian yang tangguh dan kuat, serta dapat
SI HU

merubah gaya hidup lebih positif dan produktif;


b. Membimbing Klien untuk meningkatkan
keterampilan (life skill) yang dibutuhkan dalam
lapangan kerja dan kehidupannya.
NG M

c. Membimbing Klien agar siap melanjutkan aktifitas


FU SD

sosialnya (keluarga, masyarakat dan negara).

3. Subyek
BP

Subyek Bimbingan Lanjutan Meliputi :


a. Narapidana dan Anak yang mendapatkan bebas
murni

Master Modul Bapas


Page 173 of 252 31/01/2019

Modul IV Pembimbingan 167

b. Narapidana dan Anak yang dimintakan lagi

M M
untuk mendapatkan Bimbingan tambahan pada
saat selesai melaksanakan program Integrasi

HA A
Sosial yang mengajukan permintaan baik pribadi

N NH
maupun Lembaga
c. Klien yang mengajukan permohonan untuk
mendapatkan bimbingan lanjutan baik pribadi
maupun Lembaga

DA DA
4. Obyek

Obyek dalam pelaksanaan Bimbingan Lanjutan


adalah hasil analisa dari seorang Pembimbing
AL M
Kemasyarakatan yang dituangkan pada Penelitian
ON KU

Kemasyarakatan (Litmas) dalam bentuk Program


Bimbingan yang sesuai dengan kebutuhan klien.

B. Jangka Waktu Program Bimbingan Lanjutan


SI HU

Jangka waktu program Bimbingan Lanjutan disesuaikan


dengan perkembangan pribadi klien selama mendapat
bimbingan, dengan batas bimbingan maksimum 6 (enam)
NG M

bulan. Jika dirasa masih perlu mendapatkan bimbingan


lagi dan klien belum siap secara mental untuk hidup
FU SD

mandiri saat kembali berada di tengah-tengah


masyarakat, maka waktu bimbingannya dapat
diperpanjang maksimal 6 (enam) bulan. (catatan: sesuai
BP

SK)

Master Modul Bapas


Page 174 of 252 31/01/2019

168 Modul IV Pembimbingan

C. Tahapan Bimbingan Lanjutan

M M
Dalam melaksanakan bimbingan bagi klien dilalui dengan

HA A
3 (tiga) Tahap, dimana setiap Tahapnya dilakukan sidang
TPP sebagai bahan evaluasi untuk penentuan rencana

N NH
program bimbingan pada tahap berikutnya yang
disesuaikan dengan kebutuhan klien. Program Bimbingan
Lanjutan akan diberikan setelah berakhirnya Tahap Akhir

DA DA
dimana tujuannya untuk mempersiapkan klien
menghadapi akhir masa bimbingan dan apabila klien
membutuhkan Bimbingan Tambahan berdasarkan
Asesmen dan Pemantauan dari Pembimbing
AL M
Kemasyarakatan.
ON KU

Proses Pembimbingan terhadap klien melalui 3 (tiga)


Tahap Bimbingan yaitu :

1. Bimbingan Tahap Awal terdiri dari kegiatan :


SI HU

a. Pembuatan Penelitian Kemasyarakatan


b. Menyusun rencana program bimbingan
c. Pelaksanaan program bimbingan
d. Penilaian pelaksanaan program bimbingan
NG M

tahap awal dan penyusunan rencana bimbingan


tahap lanjutan
FU SD

2. Bimbingan Tahap Lanjutan terdiri dari kegiatan :


a. Pelaksanaan program bimbingan
BP

b. Penilaian pelaksanaan program tahap lanjutan


dan penyusunan rencana bimbingan tahap akhir

Master Modul Bapas


Page 175 of 252 31/01/2019

Modul IV Pembimbingan 169

3. Bimbingan Tahap Akhir terdiri dari kegiatan :

M M
a. Pelaksanaan program bimbingan
b. Meneliti dan menilai keseluruhan hasil

HA A
pelaksanaan program bimbingan

N NH
c. Mempersiapkan klien untuk menghadapi akhir
masa bimbingan dan mempertimbangkan akan
kemungkinan perpanjangan pelayanan
Bimbingan Tambahan (After Care)

DA DA
d. Mempersiapkan surat keterangan akhir masa
bimbingan klien
e. Mengakhiri masa bimbingan klien dengan
diwawancarai oleh Kepala Balai
AL M
Pemasyararakatan.
ON KU

Tahap-tahap dalam proses bimbingan klien ditetapkan


melalui Sidang Tim Pengamat Pemasyarakatan (TPP)
yang bertujuan untuk menentukan pemberian program
SI HU

bimbingan selanjutnya.

D. Latihan

1. Apakah Bimbingan Lanjutan itu?


NG M

2. Siapakah yang dapat diberikan bimbingan lanjutan?


FU SD

3. Jelaskan Jangka Waktu program Bimbingan Lanjutan


dan Tahapan yang dijalankan!
BP

Master Modul Bapas


Page 176 of 252 31/01/2019

170 Modul IV Pembimbingan

E. Rangkuman

M M
Bimbingan Lanjutan atau After Care adalah Bimbingan

HA A
tambahan yang diberikan bagi Klien Pemasyarakatan yang
dinilai masih memerlukan bantuan bimbingan

N NH
berdasarkan hasil asesmen yang dilakukan sebelum
berakhirnya Pembinaan/Bimbingan tahap akhir.
Bimbingan Lanjutan diberikan kepada narapidana yang

DA DA
selesai menjalani masa pidanya (bebas murni) maupun
selesai menjalani masa pembebasan bersyarat (program
integrasi) dengan berdasarkan permintaan narapidana
yang bersangkutan/keluarganya/wali.
AL M
Jangka waktu program bimbingan lanjutan yang
ON KU

diberikan adalah 6 (enam) bulan dan dapat diperpanjang


6 (enam) bulan sesuai dengan kebutuhan Klien dan
program diberikan melalui 3 (tiga) tahapan yaitu tahap
awal, lanjutan, dan akhir.
SI HU

F. Evaluasi

1. Bimbingan tambahan yang diberikan bagi Klien


NG M

Pemasyarakatan yang dinilai masih memerlukan


bantuan bimbingan, merupakan pengertian dari :
FU SD

a. Bimbingan Tahap awal


b. Bimbingan Tahap Lanjutan
c. Bimbingan Tahap Akhir
BP

d. Bimbingan Lanjutan

Master Modul Bapas


Page 177 of 252 31/01/2019

Modul IV Pembimbingan 171

2. Subyek bimbingan lanjutan meliputi, kecuali :

M M
a. Narapidana dan Anak yang mendapatkan
Pembebasan Bersyarat dan mengajukan

HA A
permintaan untuk bimbingan tambahan

N NH
b. Narapidana dan Anak yang mendapatkan bebas
murni
c. Narapidana dan Anak yang selesai menjalani
program integrasi sosial

DA DA
d. Klien yang mengajukan permohonan untuk
mendapatkan bimbingan lanjutan

3. Hasil analisa dari seorang Pembimbing


AL M
Kemasyarakatan yang dituangkan pada Penelitian
Kemasyarakatan (Litmas) dalam bentuk Program
ON KU

Bimbingan yang sesuai dengan kebutuhan klien,


merupakan ............. bimbingan lanjutan.
a. Rekomendasi litmas
SI HU

b. Obyek
c. Tujuan
d. Subyek

4. Jangka waktu pelaksanaan bimbingan lanjutan


NG M

adalah :
FU SD

a. 6 (enam) bulan
b. 12 (dua belas) bulan
c. 6 (enam) bulan dan dapat diperpanjang 6 (enam)
BP

bulan
d. 1 (satu) tahun dan dapat diperpanjang setiap 6
(enam) bulan

Master Modul Bapas


Page 178 of 252 31/01/2019

172 Modul IV Pembimbingan

5. Penilaian pelaksanaan program bimbingan dan

M M
penyusunan rencana bimbingan tahap lanjutannya,
merupakan salah satu kegiatan dari bimbingan

HA A
lanjutan .......

N NH
a. Tahap awal
b. Tahap lanjutan
c. Tahap akhir
d. Di semua tahapan

DA DA
AL M
ON KU
SI HU
NG M
FU SD
BP

Master Modul Bapas


Page 179 of 252 31/01/2019

Modul IV Pembimbingan 173

BAB V

M M
MEKANISME DAN PROSEDUR
BIMBINGAN

HA A
N NH
Indikator keberhasilan :
Setelah mempelajari bab ini peserta diharapkan dapat
menjelaskan tentang mekanisme dan prosedur Pembimbingan.

A.
DA DA
Mekanisme Pembimbingan

Mekanisme pelaksanaan Bimbingan Lanjutan adalah:


AL M
1. Penerimaan
ON KU

Melakukan penerimaan klien beserta berkas/


dokumen klien yang diserahterimakan.
SI HU

2. Pencatatan/Pendaftaran/Admisi
Memeriksa keabsahan berkas/dokumen serta
mencocokkan klien yang bersangkutan.

3. Penelitian Kemasyarakatan
NG M

Melakukan penelitian kemasyarakatan untuk


rekomendasi program bimbingan yang sesuai
FU SD

dengan kebutuhan, minat dan bakat klien.

4. Penyusunan Rencana Program Bimbingan


BP

Sebelum melaksanakan bimbingan, perlu menyusun


rencana program dengan memperhatikan hal-hal
sebagai berikut:

173

Master Modul Bapas


Page 180 of 252 31/01/2019

174 Modul IV Pembimbingan

a. Kebutuhan Klien akan layanan berdasarkan hasil

M M
Penelitian Kemasyarakatan
b. Tujuan Bimbingan

HA A
c. Program meliputi jenis kegiatan, strategi dan

N NH
waktu pelaksanaan.
d. Alokasi sumber untuk menentukan pihak-pihak
yang dapat dilibatkan dalam pelaksanaan
Bimbingan

DA DA
5. Pelaksanaan Program Bimbingan
Program dilaksanakan sesuai dengan rencana
program.
AL M
6. Pelaporan
Hasil pelaksanaan Bimbingan dievaluasi dan
ON KU

dituangkan dalam Laporan Bimbingan dan


diarsipkan.

7. Pengakhiran Bimbingan
SI HU

Terhadap klien yang telah berakhir masa


bimbingannya/meninggal dunia/dicabut program
integrasinya/pindah alamat tidak melapor dan tidak
diketahui alamat barunya maka akan dilakukan
NG M

pengakhiran bimbingan.
FU SD

B. Prosedur Bimbingan

Prosedur Bimbingan bagi klien sebagai berikut :


BP

1. Penerimaan
a. Melakukan penerimaan klien dan berkas/
dokumen klien

Master Modul Bapas


Page 181 of 252 31/01/2019

Modul IV Pembimbingan 175

b. Meneliti keabsahan terhadap berkas klien

M M
c. Mencatat dalam buku penerimaan sesuai
dengan jenis klien

HA A
d. Menyerahkan berkas klien dan klien kepada

N NH
bagian pendaftaran/registrasi.

2. Pencatatan/Pendaftaran/Admisi
a. Petugas registrasi meneliti kembali sah tidaknya

DA DA
surat yang diterima serta mencocokan data
dengan identitas langsung yang diterima melalui
Tanya jawab pada klien.
b. Membuat berita Acara penerimaan klien ditanda
AL M
tangani petugas yang menyerahkan dan yang
menerima
ON KU

c. Mencatat identitas dan surat-surat dalam register


bimbingan.
d. Melakukan pengambilan sidik jari dan foto serta
SI HU

melengkapi data lain sesuai kolom yang harus


diisi pada blangko sidik jari dilanjutkan dengan
menempelkan foto pada buku register dan kartu
bimbingan.
NG M

e. Memasukkan data pada system data base, buku


klaper, buku jurnal harian, buku expiratie /
FU SD

tahapan bimbingan.
f. Mencatat pada papan control diruang register
dan ruang ka Bapas.
BP

g. Melakukan pengarsipan dokumen klien

Master Modul Bapas


Page 182 of 252 31/01/2019

176 Modul IV Pembimbingan

3. Penelitian Kemasyarakatan

M M
Melakukan penelitian kemasyarakatan untuk
rekomendasi program bimbingan yang sesuai

HA A
dengan kebutuhan, minat dan bakat klien.

N NH
4. Penyusunan Rencana Program Bimbingan
Sebelum melaksanakan bimbingan, perlu menyusun
rencana program dengan memperhatikan hal-hal

DA DA
sebagai berikut:
a. Kebutuhan Klien akan layanan berdasarkan hasil
Penelitian Kemasyarakatan
b. Tujuan Bimbingan Lanjutan
AL M
c. Program meliputi jenis kegiatan, strategi dan
waktu pelaksanaan.
ON KU

d. Alokasi sumber untuk menentukan pihak-pihak


yang dapat dilibatkan dalam pelaksanaan
Bimbingan Lanjutan
SI HU

5. Pelaksanaan Program Bimbingan


a. Pelaksanaan program diawali dengan orientasi
pengenalan lingkungan dan program bimbingan
kepada klien yang meliputi :
NG M

1) menjelaskan tentang status klien selama


FU SD

menjalani masa bimbingan;


2) menjelaskan tentang hak, kewajiban,
larangan, dan sanksi selama program
BP

bimbingan dilaksanakan;
3) menjelaskan tentang bentuk dan metode
bimbingan yang akan dilaksanakan;

Master Modul Bapas


Page 183 of 252 31/01/2019

Modul IV Pembimbingan 177

4) menjelaskan tentang identitas PK yang akan

M M
melaksanakan pembimbingan.
b. Pelaksanaan program sesuai dengan rencana

HA A
program dan kesepakatan dengan klien sesuai

N NH
dengan pentahapan masa bimbingan (awal,
lanjutan dan akhir);
c. membuat catatan pada daftar lapor diri dan buku
perkembangan bimbingan;

DA DA
d. Pelibatan mitra kerja dalam pelaksanaan
pembimbingan sebagai sumber daya
pendukung bagi keberhasilan program
pembimbingan.
AL M
6. Pelaporan
ON KU

a. membuat laporan perkembangan dan


melakukan evaluasi pada setiap tahap selama
masa bimbingan berlangsung;
SI HU

b. Hasil evaluasi bimbingan digunakan sebagai


bahan dasar dalam menyusun program pada
bimbingan berikutnya, yang dilengkapi dengan
hasil re-assesment kebutuhan klien;
NG M

c. Hasil evaluasi bimbingan juga didukung dengan


hasil pengawasan sehingga dapat memberikan
FU SD

data dukung yang lebih akurat terkait


perkembangan bimbingan klien.
BP

7. Pengakhiran Bimbingan
a. meneliti buku ekspirasi bimbingan.
b. menyiapkan berkas klien dan buku register
untuk disiapkan pengakhiran bimbingan yang

Master Modul Bapas


Page 184 of 252 31/01/2019

178 Modul IV Pembimbingan

akan dilakukan pencoretan setelah ditanda

M M
tangani ka Bapas
c. menyiapkan blanko berakhir bimbingan yang

HA A
ditanda tangani oleh ka.Bapas.

N NH
d. meminta klien untuk hadir ke Bapas untuk
mengambil Surat keterangan berakhir
bimbingan dengan melengkapi pengambilan
tiga sidik jari pada buku register (sebelah kanan

DA DA
sejajar dengan data klien), foto copy vonis dan
surat berakhir bimbingan sebagai bukti penguat
data.
e. menyimpan buku register yang sudah ditanda
AL M
tangani dan dicoret dengan pinsil merah dari
pojok kiri bawah kepojok kanan atas, selain itu
ON KU

pencoretan dibuat pada buku expiratie


bimbingan dan tahap bimbingan dengan
keterangan selesai bimbingan ,selanjutnya
SI HU

kelengkapan arsip disimpan dilemari arsip selesai


bimbingan

C. Latihan
NG M

1. Apa yang Saudara ketahui tentang mekanisme


FU SD

bimbingan bagi klien?


2. Jelaskan tentang prosedur pendaftaran dalam
BP

pembimbingan klien!
3. Jelaskan tentang prosedur pengakhiran
pembimbingan klien!

Master Modul Bapas


Page 185 of 252 31/01/2019

Modul IV Pembimbingan 179

D. Rangkuman

M M
Bahwa mekanisme dan prosedur bimbingan klien meliputi:

HA A
penerimaan, pencatatan/registrasi/pendaftaran, penelitian
kemasyarakatan, perencanaan program, pelaksanaan

N NH
program, pelaporan dan pengakhiran bimbingan.

E. Evaluasi

DA DA
1. Memeriksa keabsahan berkas/dokumen serta
mencocokkan klien yang bersangkutan, merupakan
kegiatan …..
a. Penerimaan
AL M
b. Admisi
ON KU

c. Perencanaan
d. Pelaksanaan program

2. Hal- hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan


SI HU

penyusunan rencana program pembimbingan


anatara lain, kecuali …
a. Kebutuhan Klien
b. Tujuan Bimbingan
NG M

c. Latar belakang tindak pidana


d. Alokasi sumber
FU SD

3. Di bawah ini adalah hal-hal yang dilakukan pada saat


melakukan penerimaan yaitu :
BP

a. Menjelaskan tentang status klien


b. Membuat catatan pada daftar lapor diri dan buku
perkembangan bimbingan

Master Modul Bapas


Page 186 of 252 31/01/2019

180 Modul IV Pembimbingan

c. Menyiapkan blanko berakhir bimbingan

M M
d. Melakukan penerimaan klien dan berkas/
dokumen klien

HA A
4. Pihak-pihak yang terlibat dalam pelaksanaan

N NH
pembimbingan bagi klien adalah :
a. Mitra kerja
b. Keluarga Klien

DA DA
c. Pembimbing Kemasyarakatan
d. Semua jawaban benar

5. Terhadap klien yang telah berakhir masa


bimbingannya maka pada buku register yang tertulis
AL M
data klien yang bersangkutan perlu dilakukan….
ON KU

a. Penghapusan data klien


b. Pencoretan dengan pinsil merah dari pojok kiri
bawah kepojok kanan atas
c. Pencoretan dengan pinsil merah dari pojok
SI HU

kanan bawah kepojok kiri atas


d. Pencoretan dengan pinsil merah dari pojok kiri
atas kepojok kanan bawah
NG M
FU SD
BP

Master Modul Bapas


Page 187 of 252 31/01/2019

Modul IV Pembimbingan 181

BAB VI

M M
PENUTUP

HA A
N NH
A. Simpulan

Bahwa Pemasyarakatan sebagai suatu sistem merupakan


bentuk perlakuan terhadap warga binaan dan benda
sitaan dengan memperhatikan hak asasi manusianya

DA DA
dalam sistem pemidanaan. Pemasyarakatan adalah suatu
proses, dimana perlakuan terhadap pelanggar hukum
dilakukan melalui pentahapan dalam rangka mencapai
AL M
tujuan pemasyarakatan, yaitu pemulihan kesatuan hidup,
kehidupan dan penghidupan.
ON KU

Salah satu tugas dan fungsi yang dijalankan dalam proses


pemasyarakatan adalah pembimbingan klien, dimana
pembimbingan dilakukan untuk membantu narapidana
SI HU

yang akan dikembalikan ke masyarakat agar dapat


diterima kembali ditengah-tengah masyarakat dan
menjadi warga yang baik dan memberikan kontribusi
positif bagi masyarakat, bangsa dan negaranya serta tidak
NG M

mengulangi kembali tindakan pelanggaran hukum. Dan


tugas ini dijalankan oleh Pembimbing Kemasyarakatan.
FU SD

Dan menjadi core bisnis Balai Pemasyarakatan (Bapas).


Pembimbingan sangat dibutuhkan oleh narapidana
karena dapat mengurangi atau bahkan menghilangkan
BP

stigma negative masyarakat terhadap narapidana atau


pelanggar hukum yang telah selesai menjalani pidana
atau tindakan yang dijatuhkan padanya.

181

Master Modul Bapas


Page 188 of 252 31/01/2019

182 Modul IV Pembimbingan

Berkenaan dengan hal tersebut perlu adanya

M M
pemahaman bagi pembimbing kemasyarakatan tentang
pembimbingan itu sendiri, tentang siapa yang akan

HA A
dibimbing, tujuannya, bentuk bimbingan, serta bagaimana

N NH
prosedur dan mekanisme pembimbingan.

B. Tindak Lanjut

DA DA
Cocokkan hasil jawaban Saudara dengan kunci jawaban
yang ada di bagian akhir modul ini. Hitunglah jawaban
yang benar untuk mengetahui tingkat penguasaan
Saudara. Jika tingkat kategori penguasaan Saudara sudah
AL M
mencapai angka minimal 80%, maka tingkat penguasaan
Saudara dinilai baik. Akan tetapi, jika hasil evaluasi
ON KU

Saudara belum mencapai angka minimal 80%, maka


cobalah mempelajari ulang seluruh materi modul ini
sehingga penguasaan Anda pada tes formatif berikutnya
SI HU

berada pada tingkat kategori baik.

C. Kunci Jawaban

BAB II 1. D 2. B 3. A 4. C 5. C
NG M

BAB III 1. D 2. C 3. A 4. B 5. B
FU SD

BAB IV 1. D 2. A 3. B 4. C 5. D

BAB V 1. A 2. C 3. D 4. D 5. B
BP

Master Modul Bapas


Page 189 of 252 31/01/2019

Modul IV Pembimbingan 183

DAFTAR PUSTAKA

M M
HA A
1. Azzet, Akhmad Muhaimin. 2013. Bimbingan & Konseling
di Sekolah. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media.

N NH
2. Prayetno dkk. 2004. Pedoman Khusus Bimbingan dan
Konseling. Jakarta: Depdiknas.
3. Prayetno dan Emti, Erman. 2009. Dasar-dasar

DA DA
Bimbingan dan Konseling. Jakarta: Rieneka Cipta.
4. Balitbang. 2006. Panduan dan Pengembangan Diri:
Pedoman untuk Satuan Pendidika Dasar dan
AL M
Menengah. Jakarta: BSNP dan PUSBANGKURANDIK.
5. Hallen, A. 2002. Bimbingan dan Konseling. Jakarta:
ON KU

Ciputat Pers.
6. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1995 tentang
Pemasyarakatan .
SI HU

7. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2012 tentang Sistem


Peradilan Pidana Anak.
8. Peraturan Pemerintah No. 31 Tahun 1999 tentang
NG M

Pembinaan dan Pembimbingan Warga Binaan


Pemasyarakatan.
FU SD

9. Peraturan Pemerintah No. 32 Tahun 1999 tentang Syarat


dan Tata Cara Pelaksanaan Hak Warga Binaan
Pemasyarakatan.
BP

10. Peraturan Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan


Reformasi Birokrasi Nomor 22 tahun 2016 tentang
Pembimbing Kemasyarakatan.

Master Modul Bapas


Page 190 of 252 31/01/2019

184 Modul IV Pembimbingan

11. Peraturan menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan

M M
Reformasi Birokrasi Nomor 23 tahun 2016 tentang Asisten
Pembimbing Kemasyarakatan.

HA A
12. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia

N NH
Republik Indonesia Nomor 03 tahun 2018 tentang Syarat
dan Tata Cara Pemberian Remisi, Asimilasi, Cuti
mengunjungi Keluarga, Pembebasan Bersyarat, Cuti
Menjelang Bebas, dan Cuti Bersyarat.

DA DA
13. Keputusan Menteri Kehakiman Republik Indonesia
Nomor M.02-PR.07.03 Tahun 1987 tentang Organisai dan
Tata Kerja Balai Bimbingan Kemasyarakatan dan
AL M
Pengentasan Anak.
ON KU

14. Keputusan Menteri Kehakiman RI Nomor M.01-PK.04.10


Tahun 1998 tentang Tugas, Kewajiban dan Syarat-Syarat
Bagi Pembimbing Kemasyarakatan.
SI HU

15. Petunjuk Teknis Menteri Kehakiman RI Nomor E-40-


PR.05.03 Tahun 1987 tentang Bimbingan Klien
Pemasyarakatan.
16. Petunjuk Teknis Menteri Kehakiman RI Nomor E-39-
NG M

PR.05.03 Tahun 1987 tentang Bimbingan Klien


Pemasyarakatan.
FU SD

17. Keputusan Direktur Jenderal Pemasyarakatan Nomor


PAS-09.PR.01.02 tahun 2016 tentang Standar Bimbingan
BP

Klien Pemasyarakatan.

Master Modul Bapas


Page 191 of 252 31/01/2019

Modul V Pengawasan 185

M M
HA A
N NH
DASAR-DASAR
BIMBINGAN KEMASYARAKATAN

DA DA
AL M

MODUL V
ON KU

PENGAWASAN
SI HU

Penulis :
Atiek Meikhurniawati, AMD.IP.,M.Si
NG M
FU SD
BP

KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA


BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA HUKUM DAN HAM
PUSAT PENGEMBANGAN DIKLAT FUNGSIONAL DAN HAM
TAHUN 2019

Master Modul Bapas


Page 192 of 252 31/01/2019

M M
HA A
N NH
DA DA
AL M
ON KU
SI HU
NG M
FU SD
BP

Master Modul Bapas


Page 193 of 252 31/01/2019

Modul V Pengawasan 187

DAFTAR ISI

M M
Halaman

HA A
DAFTAR ISI ..................................................................... 187

N NH
BAB I PENDAHULUAN................................................. 189
A. Latar Belakang.................................................... 189
B. Deskripsi Singkat................................................ 190
C. Manfaat Modul Bagi Peserta .............................. 190
D. Tujuan Pembelajaran.......................................... 191

DA DA
1. Kompetensi Dasar ...................................... 191
2. Indikator Keberhasilan................................ 191
E. Materi Pokok dan Sub Materi Pokok ................ 191
F. Petunjuk Belajar.................................................. 193
AL M
BAB II KONSEP DASAR PENGAWASAN .................... 195
A. Pengertian Pengawasan .................................... 195
ON KU

B. Asas dan Prinsip Pengawasan........................... 196


1. Asas-asas Pengawasan .............................. 196
2. Prinsip-prinsip Pengawasan ....................... 197
C. Tujuan Pengawasan........................................... 198
SI HU

D. Tahapan Pengawasan ....................................... 199


E. Latihan .............................................................. 199
F. Rangkuman ........................................................ 199
G. Evaluasi .............................................................. 200
BAB III GAMBARAN UMUM PENGAWASAN DALAM
NG M

SISTEM PEMASYARAKATAN ............................ 203


A. Pengertian Pemasyarakatan Dalam
FU SD

Sistem Pemasyarakatan..................................... 203


B. Obyek Pengawasan ........................................... 204
C. Pelaksana Pengawasan ..................................... 205
BP

D. Materi Rekomendasi Program ........................... 206


E. Latihan................................................................. 211
F. Rangkuman ........................................................ 211
G. Evaluasi .............................................................. 212

Master Modul Bapas


Page 194 of 252 31/01/2019

188 Modul V Pengawasan

BAB IV PROSEDUR DAN MEKANISME PENGAWASA. 215

M M
A. Prosedur dan Mekanisme Pengawasan
Program Layanan Tahanan ............................... 215

HA A
B. Prosedur dan Mekanisme Program Layanan
Tahanan .............................................................. 216

N NH
C. Prosedur dan Mekanisme Pengawasan
Pembinaan Tahap Awal ..................................... 218
D. Prosedur dan Mekanisme Asimilasi dan
Pembimbingan Luar Lembaga .......................... 219
E. Prosedur dan Mekanisme Pengawasan

DA DA
Program Integrasi (PB, CMB, CB) ..................... 221
F. Pengawasan Pemberian Izin ke Luar
Negeri/Kota ........................................................ 222
G. Prosedur dan mekanisme Terhadap Penetapan
AL M
Atau Putusan Hakim .......................................... 224
H. Latihan ............................................................... 226
ON KU

I. Rangkuman ........................................................ 226


BAB V PELANGGARAN DAN SANKSI ......................... 229
A. Jenis Pelanggaran ............................................. 229
B. Bentuk-bentuk Pelanggaran ............................. 229
SI HU

C. Mekanisme Pencabutan ................................... 231


1. Pidana Bersyarat ........................................ 231
2. Asimilasi ....................................................... 232
3. Pembebasan Bersyarat .............................. 233
4. Cuti Menjelang Bebas ................................. 234
NG M

5. Cuti Bersyarat ............................................. 235


D. Sanksi ................................................................ 236
FU SD

E. Latihan ............................................................... 238


F. Rangkuman ........................................................ 238
G. Evaluasi .............................................................. 239
BP

BAB VI PENUTUP............................................................ 241


A. Simpulan ............................................................ 241
B. Umpan Balik dan Tindak Lanjut ....................... 242
C. Kunci Jawaban .................................................. 242
DAFTAR PUSTAKA ........................................................... 243

Master Modul Bapas


Page 195 of 252 31/01/2019

Modul V Pengawasan 189

BAB I

M M
PENDAHULUAN

HA A
N NH
A. Latar Belakang

Dalam Sistem Pemasyarakatan, Balai Pemasyarakatan


(Bapas) memiliki peran yang sangat strategis. Bapas mulai

DA DA
berperan sejak proses pra adjudikasi, adjudikasi, hingga
post adjudikasi melalui tugas pembuatanLaporan
Penelitian Kemasyarakatan (Litmas), pendampingan,
pembimbingan, dan pengawasan. Pengawasan perlu
AL M
dilakukan dalam rangka memastikan agar program yang
dilaksanakan berjalan sesuai dengan rencana yang telah
ON KU

ditentukan, termasuk melakukan pencegahan sekaligus


memperbaiki penyimpangan yang terjadi dalam proses
pelaksanaan kegiatan program. Dengan pelaksanaan
SI HU

pengawasan maka diharapkan fungsi check and balance


dapat mendorong sinergisitas unsur-unsur dalam
pemasyarakatan sehingga tujuan dari sistem
pemasyarakatan dapat terwujud. Sehubungan dengan
NG M

hal tersebut, perlu disusun sebuah panduan berbentuk


modul yang dapat memberikan penjelasan tentang
FU SD

pengawasan secara umum sekaligus prosedur dan


mekanisme pelaksanaannya.

Dengan adanya modul ini, diharapkan Pembimbing


BP

Kemasyarakatan (PK) dalam melaksanakan tugas dan


fungsi pengawasan memiliki persepsi dan pemahaman
yang sama. Karena pemahaman akan pelaksanaan tugas

189

Master Modul Bapas


Page 196 of 252 31/01/2019

190 Modul V Pengawasan

pengawasan dapat membantu keberhasilan suatu

M M
program, dan keberhasilan program dapat mendukung
tercapainya tujuan dari sistem Pemasyarakatan sebagai

HA A
suatu proses.

N NH
Untuk itu perlu adanya pedoman atau panduan tentang
Pengawasan dalam Pendidikan dan Pelatihan Fungsional
bagi calon PK, yang sekaligus dapat digunakan sebagai
panduan praktis bagi PK dalam melaksanakan tugas

DA DA
pengawasan sesuai dengan prosedur dan mekanisme
yang telah ditetapkan.
AL M
B. Deskripsi Singkat

Modul ini membahas mengenai dasar-dasar pengawasan


ON KU

terhadap klien pemasyarakatan, mulai dari konsep dasar


pengawasan, gambaran umum pengawasan dalam
sistem pemasyarakatan, prosedur dan mekanisme
SI HU

pelaksanaan tugas pengawasan oleh PK, dan jenis


pelanggaran serta sanksi terhadap pemberian program
asimilasi dan integrasi.
NG M

C. Manfaat Modul Bagi Peserta

Modul ini membekali peserta diklat kemampuan


FU SD

konsepsional tentang dasar-dasar pengawasan yang


mencakup pengertian pengawasan; tujuan pengawasan;
asas dan prinsip pengawasan; prosedur dan mekanisme
BP

pengawasan; serta pelanggaran dan sanksi. Selain itu


modul ini juga berisi beberapa latihan yang dimaksudkan
untuk membekali peserta diklat kemampuan teknik dan

Master Modul Bapas


Page 197 of 252 31/01/2019

Modul V Pengawasan 191

aplikatif dalam pelaksanaan pengawasan terhadap klien

M M
pemasyarakatan.

HA A
D. Tujuan Pembelajaran

N NH
1. Kompetensi Dasar
Setelah menyelesaikan modul ini diharapkan peserta
mampu memahamidasar-dasar pengawasan klien
pemasyarakatan dengan benar.

DA DA
2. Indikator Keberhasilan
Setelah mempelajari modul ini secara spesifik
diharapkan peserta dapat:
AL M
1. menjelaskan konsep dasar pengawasan;
2. menjelaskan gambaran umum mengenai
ON KU

pengawasan dalam sistem pemasyarakatan;


3. menjelaskan tentang prosedur dan mekanisme
pengawasan;
SI HU

4. mengidentifikasikan jenis pelanggaran dan


sanksi.

E. Materi Pokok dan Sub Materi Pokok


NG M

Materi pokok dan sub materi pokok dari Modul Dasar-


dasar Pengawasan ini adalah sebagai berikut:
FU SD

1) Konsep Dasar Pengawasan;


a. Pengertian Pengawasan;
BP

b. Asas dan Prinsip Pengawasan;


c. Tujuan Pengawasan;
d. Tahapan Pengawasan.

Master Modul Bapas


Page 198 of 252 31/01/2019

192 Modul V Pengawasan

2) Gambaran Umum Pengawasan Dalam Sistem

M M
Pemasyarakatan;
a. Pengertian Pengawasan dalam Sistem

HA A
Pemasyarakatan;

N NH
b. Obyek Pengawasan;
c. Pelaksana Pengawasan;
d. Materi Rekomendasi Program;
e. Materi/Bahan Pengawasan Integrasi.

DA DA
3) Prosedur dan Mekanisme Pengawasan;
a. Prosedur dan Mekanisme Pengawasan Program
Layanan Tahanan;
AL M
b. Prosedur dan Mekanisme Pengawasan Program
Pembinaan Tahap Awal;
ON KU

c. Prosedur dan Mekanisme Asimilasi dan


Pembimbingan Luar Lembaga;
d. Prosedur dan Mekanisme Pengawasan Program
Integrasi (PB, CMB dan CB);
SI HU

e. Pengawasan dan Pemberian Izin ke Luar Negeri/


Kota;
f. Prosedur dan Mekanisme pengawasan terhadap
Penetapan atau Putusan Hakim.
NG M

4) Pelanggaran dan Sanksi;


FU SD

a. Jenis Pelanggaran;
b. Bentuk-bentuk Pelanggaran;
c. Mekanisme Pencabutan dan Sanksi.
BP

Master Modul Bapas


Page 199 of 252 31/01/2019

Modul V Pengawasan 193

F. Petunjuk Belajar

M M
Modul ini sebagai bahan acuan bagi peserta diklat yang

HA A
ingin memahami dasar-dasar pengawasan terhadap klien
pemasyarakatan dan sebagai salah satu materi dari modul

N NH
Dasar-dasar Bimbingan Kemasyarakatan. Oleh karena itu
modul ini terkait dengan modul Dasar-dasar Bimbingan
Kemasyarakatan lainnya, sehingga pencapaian tujuan
kurikuler dari diklat PK tidak bisa terlepas dari tingkat

DA DA
pemahaman atau kompetensi yang dimiliki oleh peserta
diklat atas keseluruhan modul tersebut. Selain itu, untuk
melengkapi pemahaman peserta tentang modul ini, maka
AL M
disarankan untuk membaca referensi lain yang relevan
sehingga peserta dapat memperoleh gambaran yang
ON KU

komprehensif.

Penulisan pokok bahasan dan sub pokok bahasan dalam


modul ini saling terkait dan mendukung satu sama lain
SI HU

serta disesuaikan dengan tata urutannya. Hal ini


dimaksudkan untuk memberikan pemahaman yang lebih
mudah dan komprehensif kepada peserta diklat. Untuk
memperoleh gambaran secara umum tentang setiap bab,
NG M

maka peserta dapat membaca bagian rangkuman.


Disarankan juga untuk mengerjakan atau mendiskusikan
FU SD

setiap latihan yang ada pada akhir bab agar dapat melatih
daya ingat dan juga mendorong kemampuan dan
keahlian dalam menyelesaikan kasus tertentu.
BP

Master Modul Bapas


Page 200 of 252 31/01/2019

M M
HA A
N NH
DA DA
AL M
ON KU
SI HU
NG M
FU SD
BP

Master Modul Bapas


Page 201 of 252 31/01/2019

Modul V Pengawasan 195

BAB II

M M
KONSEP DASAR PENGAWASAN

HA A
N NH
Indikator keberhasilan :
Setelah mempelajari bab ini peserta diharapkan dapat
menjelaskan konsep dasar pengawasan yang meliputi pengertian,
asas, prinsip, tujuan dan tahapan pengawasan

A.
DA DA
Pengertian Pengawasan
AL M
Pengertian tentang pengawasan dari para ahli antara lain
sebagai berikut:
ON KU

1. George R. Tery mengartikan pengawasan sebagai


mendeterminasi apa yang telah dilaksanakan,
maksudnya mengevaluasi prestasi kerja dan apabila
SI HU

perlu, menerapkan tidakan-tindakan korektif


sehingga hasil pekerjaan sesuai dengan rencana
yang telah ditetapkan;
NG M

2. Siagian menyebutkan bahwa yang dimaksud


dengan pengawasan adalah proses pengamatan
FU SD

dari pada pelaksanaan seluruh kegiatan organisasi


untuk menjamin agar semua pekerjaan yang sedang
dilakukan berjalan sesuai dengan rencana yang telah
BP

ditentukan sebelumnya;

3. Menurut seminar ICW pertanggal 30 Agustus 1970


mendefinisikan bahwa “Pengawasan sebagai suatu

195

Master Modul Bapas


Page 202 of 252 31/01/2019

196 Modul V Pengawasan

kegiatan untuk memperoleh kepastian apakah suatu

M M
pelaksanaan pekerjaan/ kegiatan itu dilaksanakan
sesuai dengan rencana, aturan-aturan dan tujuan

HA A
yang telah ditetapkan”;

N NH
4. Menurut M. Manulang mengatakan bahwa
Pengawasan adalah suatu proses untuk menetapkan
suatu pekerjaan apa yang sudah dilaksanakan,
menilainya dan mengoreksi bila perlu dengan

DA DA
maksud supaya pelaksanaan pekerjaan sesuai
dengan rencana semula.
AL M
B. Asas dan Prinsip Pengawasan

Di dalam melakukan pengawasan terdapat asas-asas dan


ON KU

prinsip-prinsip sebagai berikut:

1. Asas-asas Pengawasan
SI HU

a. Asas tercapainya tujuan, ditujukan ke arah


tercapainya tujuan yaitu dengan mengadakan
perbaikan untuk menghindari penyimpangan
atau deviasi perencanaan;
NG M

b. Asas efisiensi dan efektif, dicapai dengan


FU SD

menggunakan standar yang tepat;

c. Asas individual, bahwa pengawasan harus


sesuai dengan kebutuhan dan tingkat resiko;
BP

d. Asas kekecualian, bahwa efisiensi dalam


pengawasan memerlukan perhatian terhadap
faktor pengecualian yang dapat terjadi dalam

Master Modul Bapas


Page 203 of 252 31/01/2019

Modul V Pengawasan 197

keadaan tertentu, ketika situasi berubah atau

M M
tidak sama;

HA A
e. Asas pengendalian fleksibel, bahwa pengawasan
harus untuk menghindarkan kegagalan

N NH
pelaksanaan perencanaan;

f. Asas peninjauan kembali, bahwa pengawasan


harus selalu ditinjau, agar sistem yang

DA DA
digunakan berguna untuk mencapai tujuan; dan

g. Asas tindakan, bahwa pengawasan dapat


dilakukan apabila ada ukuran-ukuran untuk
AL M
mengoreksi penyimpangan-penyimpangan
terhadap perencanaan.
ON KU

2. Prinsip-prinsip Pengawasan

a. Objektif dan menghasilkan data, pengawasan


SI HU

harus bersifat objektif dan harus dapat


menemukan fakta-fakta tentang program/
kegiatan yang dilakukan dan faktor-faktor yang
mempengaruhi;
NG M

b. Berpangkal tolak dari ketentuan/standar yang


telah ditetapkan yang tercermin dalam:
FU SD

1) Tujuan yang telah ditetapkan;


2) Rencana program/kegiatan;
3) Pedoman/standar yang telah ditetapkan;
BP

4) Perintah yang diberikan;


5) Peraturan perundang-undangan yang
berlaku.

Master Modul Bapas


Page 204 of 252 31/01/2019

198 Modul V Pengawasan

c. Preventif, pengawasan bersifat mencegah

M M
terjadinya kesalahan atau penyimpangan dan
terulangnya kesalahan;

HA A
d. Bukan tujuan tapi sarana, bahwa pengawasan

N NH
bukanlah tujuan melainkan sarana untuk
menjamin pencapaian tujuan;

e. Apa yang salah, pengawasan dilakukan bukan

DA DA
untuk mencari siapa yang salah, tetapi apa yang
salah dan bagaimana timbulnya dan sifat
kesalahan itu; dan
AL M
f. Membimbing/mendidik, agar dapat meningkatkan
kemampuan, kesadaran dan kemauan untuk
ON KU

mencapai tujuan.

C. Tujuan Pengawasan
SI HU

Tujuan dari pengawasan adalah untuk :


1. mengetahui apakah sesuatu berjalan sesuai dengan
rencana yang digariskan;
NG M

2. mengetahui apakah segala sesuatu dilaksanakan


sesuai dengan instruksi serta asas-asas;
FU SD

3. mengetahui kesulitan-kesulitan, hambatan, dan


kelemahan dalam pelaksanaan program/kegiatan;
4. mengetahui segala sesuatu berjalan dengan efisien;
BP

dan
5. mencari jalan keluar apabila ditemui kesulitan,
hambatan, atau kegagalan ke arah perbaikan.

Master Modul Bapas


Page 205 of 252 31/01/2019

Modul V Pengawasan 199

D. Tahapan Pengawasan

M M
Menurut G. R. Terry dalam Sukama (1992, hal. 116) proses

HA A
pengawasan terbagi atas 4 tahapan, yaitu:

N NH
1. Menentukan standar atau dasar bagi pengawasan;
2. Mengukur pelaksanaan;
3. Membandingkan pelaksanaan dengan standar/
perencanaan dan temukanlah perbedaan jika ada;

DA DA
4. Memperbaiki penyimpangan dengan cara-cara
tindakan yang tepat.
AL M
E. Latihan
ON KU

Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan baik dan benar.

1. Jelaskan tentang pengertian pengawasan menurut


George R. Tery!
SI HU

2. Sebutkan asas dan prinsip dalam pengawasan!

3. Sebutkan Tujuan dari pengawasan!


NG M

F. Rangkuman
FU SD

Dari berbagai definisi maka dapat disimpulkan bahwa


pengawasan merupakan suatu proses pengamatan dan
penilaian terhadap pelaksanaan program atau kegiatan
BP

sekaligus memberikan tindakan korektif, agar program/


kegiatan dapat berjalan sesuai dengan rencana yang telah
ditetapkan.

Master Modul Bapas


Page 206 of 252 31/01/2019

200 Modul V Pengawasan

G. Evaluasi

M M
Pilihlah jawaban yang benar untuk setiap pertanyaan

HA A
dibawah ini!

N NH
1. Pengertian pengawasan menurut Siagian adalah;
a. kegiatan untuk memperoleh kepastian apakah
suatu pelaksanaan pekerjaan/ kegiatan itu
dilaksanakan sesuai dengan rencana;

DA DA
b. proses pengamatan pelaksanaan seluruh
kegiatan organisasi untuk menjamin pekerjaan
berjalan sesuai dengan rencana;
c. mengevaluasi prestasi kerja dan apabila perlu,
AL M
menerapkan tindakan-tindakan korektif;
d. suatu proses untuk menetapkan suatu pekerjaan
ON KU

apa yang sudah dilaksanakan, menilainya dan


mengoreksinya.

2. Dibawah ini merupakan asas dari pengawasan,


SI HU

kecuali:
a. Asas efisiensi dan efektif
b. Asas individual
c. Asas kekeluargaan dan kegotongroyongan
NG M

d. Asas pengendalian fleksibel


FU SD

3. Salah satu prinsip dari pengawasan adalah:


a. Preventif
b. Non diskriminasi
BP

c. Subyektif
d. Kekecualian

Master Modul Bapas


Page 207 of 252 31/01/2019

Modul V Pengawasan 201

4. Di bawah ini merupakan tujuan dari pengawasan

M M
yaitu:
a. Untuk mengetahui apakah sesuatu berjalan

HA A
sesuai dengan rencana yang digariskan.

N NH
b. Untuk mengetahui apakah segala sesuatu
dilaksanakan sesuai dengan instruksi serta asas-
asas.
c. Untuk mengetahui kesulitan-kesulitan,

DA DA
hambatan, dan kelemahan dalam pelaksanaan
program/kegiatan.
d. Semua jawaban benar
AL M
5. Salah satu tahapan dalam pelaksanaan pengawasan
adalah melakukan penilaian terhadap pelaksanaan
ON KU

suatu program, penilaian dilaksanakan dengan cara:


a. Menentukan standar atau dasar bagi
pengawasan.
b. Mengukur pelaksanaan;
SI HU

c. Membandingkan pelaksanaan dengan standar/


perencanaan dan temukanlah perbedaan jika
ada.
d. Memperbaiki penyimpangan dengan cara-cara
NG M

tindakan yang tepat.


FU SD
BP

Master Modul Bapas


Page 208 of 252 31/01/2019

M M
HA A
N NH
DA DA
AL M
ON KU
SI HU
NG M
FU SD
BP

Master Modul Bapas


Page 209 of 252 31/01/2019

Modul V Pengawasan 203

BAB III

M M
GAMBARAN UMUM PENGAWASAN
DALAM SISTEM PEMASYARAKATAN

HA A
N NH
Indikator keberhasilan :
Setelah mempelajari bab ini peserta diharapkan dapat
menjelaskan gambaran umum mengenai pengawasan dalam

DA DA
sistem pemasyarakatan yang meliputi pengertian, obyek,
pelaksana, dan materi rekomendasi sebagai acuan dalam
melakukan penilaian.
AL M
A. Pengertian Pengawasan dalam Sistem Pemasyarakatan
ON KU

Dari pengertian-pengertian para ahli sebagaimana


terdapat dalam BAB II, maka pengawasan dalam sistem
pemasyarakatan dapat diartikan sebagai proses kegiatan
SI HU

pengamatan, penilaian, dan tindakan korektif terhadap


pelaksanaan program pelayanan, pembinaan, dan
pembimbingan tahanan dan warga binaan
pemasyarakatan berdasarkan rekomendasi penelitian
NG M

kemasyarakatan dan atau putusan/penetapan hakim, agar


program/kegiatan berjalan sesuai dengan rencana yang
FU SD

telah ditetapkan. Dengan kata lain pengawasan juga


dilaksanakan dalam rangka mencegah terjadinya
penyimpangan atau kegagalan pelaksanaan program.
BP

203

Master Modul Bapas


Page 210 of 252 31/01/2019

204 Modul V Pengawasan

B. Obyek Pengawasan

M M
Obyek dari pengawasan ini adalah program yang

HA A
dilaksanakan oleh Klien Pemasyarakatan, dalam
melakukan pengawasan harus memiliki tolak ukur atau

N NH
alat ukur untuk melakukan perbandingan/penilaian
terhadap pelaksanaan program yang antara lain meliputi:

1. Rekomendasi Litmas

DA DA
Rekomendasi Litmas dapat digunakan sebagai acuan
untuk mengetahui apakah kegiatan berjalan sesuai
dengan rencana. Rekomendasi Litmas ini meliputi:
a. Litmas Upaya Diversi
AL M
b. Litmas Layanan Tahanan;
c. Litmas awal Pembinaan;
ON KU

d. Asimilasi dan pembimbingan luar lembaga;


e. Pembinaan integrasi.

2. Program Bimbingan
SI HU

a. Izin ke Luar Negeri/ke luar kota/ke luar wilayah


Bagi klien yang mendapatkan izin ke luar negeri
maupun ke luar kota, surat izin dimaksud dapat
NG M

digunakan sebagai alat ukur apakah


pelaksanaannya sesuai dengan izin yang
FU SD

diberikan.

b. Penetapan Pengadilan/Putusan Hakim


BP

Penetapan Pengadilan/Putusan Hakim dapat


menjadi standar atau tolak ukur dalam
melakukan pengawasan sehingga bisa
memberikan penilaian tentang keberhasilan

Master Modul Bapas


Page 211 of 252 31/01/2019

Modul V Pengawasan 205

suatu kegiatan. Penetapan Hakim dimaksud

M M
dapat berupa:
1) Diversi (Perdamaian dengan atau tanpa

HA A
ganti rugi, AKOT, Pelayanan Masyarakat,

N NH
dan keikutsertaan dalam diklat di lembaga
pendidikan/LPKS);
2) Diserahkan ke Panti Sosial/Organisasi
Masyarakat;

DA DA
3) Diserahkan ke Panti Rehabilitasi/Yayasan
Keagamaan;
4) Pelatihan Kerja;
5) Pidana Bersyarat;
AL M
6) Pidana Pengawasan;
7) Penetapan Pengadilan Negeri terhadap
ON KU

anak yang berhadapan dengan hukum


dengan umur dibawah 12 tahun.
SI HU

C. Pelaksana Pengawasan

Pelaksana tugas pengawasan adalah Pembimbing


Kemasyarakatan (PK) yang diangkat setelah memenuhi
persyaratan tertentu sesuai dengan ketentuan peraturan
NG M

perundang-undangan. Dalam pelaksanaan pengawasan


Pembimbing Kemasyarakatan dapat melibatkan peran
FU SD

serta aparatur pemerintah setempat, tokoh masyarakat,


masyarakat secara luas, maupun organisasi
kemasyarakatan lainnya.
BP

Pasal 36 ayat (1) Peraturan Pemerintah Nomor 31 tahun


1999 tentang Pembinaan dan Pembimbingan warga

Master Modul Bapas


Page 212 of 252 31/01/2019

206 Modul V Pengawasan

binaan pemasyarakatan, menyebutkan bahwa;

M M
“Bimbingan dan Pengawasan Klien dilaksanakan oleh
Pembimbing Kemasyarakatan pada Bapas’’.

HA A
N NH
D. Materi Rekomendasi Program

Materi/Bahan Pengawasan adalah rekomendasi yang


digunakan sebagai acuan untuk menilai suatu program
tertentu melalui kegiatan Pengawasan yang dilakukan.

DA DA
Materi Pengawasan ini meliputi:

1. Materi/Bahan Pengawasan untuk upaya Diversi


AL M
Materi yang diawasi dalam proses pemeriksaaan
disesuaikan dengan rekomendasi Litmas Diversi,
ON KU

apakah kasus klien memenuhi syarat untuk dilakukan


diversi atau tidak. Apabila dapat dilakukan diversi,
maka dapat diberikan rekomendasi kesepakatan
berupa:
SI HU

a. perdamaian dengan atau tanpa ganti kerugian;


b. penyerahan kembali kepada orang tua/Wali;
c. keikutsertaan dalam pendidikan atau pelatihan
di lembaga pendidikan atau LPKS paling lama 3
NG M

(tiga) bulan; atau


d. pelayanan masyarakat.
FU SD

2. Materi/Bahan Pengawasan Program Layanan


Tahanan
BP

Materi yang diawasi dalam pelayanana tahanan


disesuaikan dengan rekomendasi Litmas Layanan
Tahanan sesuai dengan kebutuhan klien dapat

Master Modul Bapas


Page 213 of 252 31/01/2019

Modul V Pengawasan 207

berupa:

M M
a. Kesehatan meliputi kesehatan jasmani dan
lingkungan;

HA A
b. Kebutuhan Psikologi;

N NH
c. Pendampingan social;
d. Pendidikan.

3. Materi/bahan Pengawasan Pembinaan Awal

DA DA
Materi untuk rekomendasi Litmas awal adalah
program pembinaan tahap awal sesuai dengan
kebutuhan dan resiko narapidana, yang meliputi:
a. Kegiatan kemandirian yang diikuti oleh klien;
AL M
b. Kegiatan kepribadian yang diikuti oleh Klien;
c. Kegiatan perawatan meliputi (layanan medis,
ON KU

kebutuhan dasar, dan layanan sosial).

4. Materi/ Bahan Pengawasan Program Asimilasi dan


pembimbingan di luar lembaga
SI HU

a. Asimilasi lingkungan Lembaga Pemasyarakatan


Materi untuk rekomendasi Asimilasi adalah
program asimilasi dijalankan sesuai dengan SK
NG M

Kepala Lembaga Pemasyarakatan (Kalapas)


yang meliputi:
FU SD

1) Kepatuhan dalam menjalankan kegiatan


yang ditetapkan;
2) Tidak melarikan diri.
BP

b. Asimilasi Pihak Ketiga


Materi untuk rekomendasi Asimilasi pihak ketiga
adalah pemberian program asimilasi ditempat

Master Modul Bapas


Page 214 of 252 31/01/2019

208 Modul V Pengawasan

pihak ketiga dengan berdasarkan MoU yang

M M
telah disepakati antara pihak ketiga dengan
Kalapas. Hal-hal yang diperhatikan adalah:

HA A
1) Menjalankan kegiatan sesuai dengan

N NH
kesepakatan;
2) Tidak berada di tempat lain selain tempat
menjalankan asimilasi;
3) Daftar hadir;

DA DA
4) Tidak melarikan diri.

c. Asimilasi lapas terbuka


Materi untuk rekomendasi Asimilasi lapas terbuka
AL M
meliputi persetujuan untuk ditempatkan di Lapas
Terbuka dengan pertimbangan-pertimbangan
ON KU

tentang program pembinaan yang sesuai


dengan kebutuhan dan dengan tingkat resiko
rendah (sesuai hasil assessment atau litmas) Hal-
hal yang diperhatikan adalah:
SI HU

a) menjalankan kegiatan sesuai dengan yang


telah ditetapkan;
b) Tidak berada di tempat lain selain tempat
menjalankan asimilasi;
NG M

c) Tidak melarikan diri.


FU SD

d. Cuti Mengunjungi Keluarga


Materi untuk rekomendasi Cuti Mengunjungi
Keluarga adalah rekomendasi untuk diberikan
BP

izin mengunjungi keluarga sesuai dengan


perkembangan prilaku narapidana dan tingkat
resiko. Hal-hal yang perlu diperhatikan adalah:

Master Modul Bapas


Page 215 of 252 31/01/2019

Modul V Pengawasan 209

a) Tidak berada di tempat lain selain tempat

M M
yang diizinkan;
b) Tidak melarikan diri.

HA A
4. Materi / Bahan pengawasan Program Integrasi

N NH
a. Pembebasan Bersyarat
Materi untuk rekomendasi Pembebasan
Bersyarat (PB) adalah pemberian program

DA DA
pembebasan bersyarat sekaligus penetapan
program bimbingan selama menjalani masa
percobaan. Hal-hal yang diperhatikan adalah:
1) Persetujuan pemberian PB;
AL M
2) Menjalankan program bimbingan yang telah
ditetapkan (kepribadian dan kemandirian);
ON KU

3) Tidak melakukan pelanggaran syarat umum


dan khusus.

b. Cuti Menjelang Bebas


SI HU

Materi untuk rekomendasi Cuti Menjelang Bebas


adalah pemberian program Cuti Menjelang
Bebas sekaligus penetapan program bimbingan
selama menjalani Cuti Menjelang Bebas. Hal-hal
NG M

yang diperhatikan adalah:


1) Persetujuan Pemberian Cuti Menjelang
FU SD

Bebas (SK CMB);


2) Menjalankan program bimbingan yang telah
ditetapkan (kepribadian dan kemandirian).
BP

c. Cuti Bersyarat
Materi untuk rekomendasi Cuti Bersyarat adalah
pemberian program Cuti Bersyarat sekaligus

Master Modul Bapas


Page 216 of 252 31/01/2019

210 Modul V Pengawasan

penetapan program bimbingan selama

M M
menjalani Cuti Bersyarat. Hal-hal yang
diperhatikan adalah:

HA A
1) Persetujuan Pemberian Cuti Bersyarat (SK

N NH
CB);
2) Menjalankan program bimbingan yang telah
ditetapkan (kepribadian dan kemandirian);
3) Tidak melakukan pelanggaran syarat umum
dan khusus.

DA DA
d. Izin ke Luar Negeri/Kota
Bagi klien yang mendapatkan izin ke luar negeri
maupun ke luar kota, surat izin dimaksud dapat
AL M
digunakan sebagai alat ukur apakah
pelaksanaannya sesuai dengan izin yang
ON KU

diberikan. Hal tersebut dilakukan dengan


memperhatikan materi pengawasan meliputi;
kota/negara tujuan, alasan bepergian,
SI HU

kelengkapan berkas, lama waktu bepergian, data


keberangkatan dan kepulangan serta kepatuhan
klien.

e. Pelaksanaan pengawasan terhadap penetapan/


NG M

putusan Hakim tersebut dilakukan dengan


menggunakan Materi berupa Surat Penetapan/
FU SD

keputusan sebagai acuan dalam melakukan


pengawasan, Pembimbing Kemasyarakatan
harus memastikan bahwa klien menjalankan
BP

keputusan/penetapan hakim atau program


bimbingan sesuai dengan ketentuan yang telah
ditetapkan dalam surat penetapan/keputusan
Hakim.

Master Modul Bapas


Page 217 of 252 31/01/2019

Modul V Pengawasan 211

E. Latihan

M M
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan baik dan benar:

HA A
1. Sebutkan dan jelaskan obyek dari pengawasan!

N NH
2. Jelaskan pengertian pengawasan dalam sistem
pemasyarakatan!

3. Sebutkan materi yang dapat menjadi acuan atau tolak

DA DA
ukur dalam pelaksanaan pengawasan!

F. Rangkuman
AL M
1. Pengawasan dilaksanakan dalam rangka mencegah
terjadinya penyimpangan terhadap pelaksanaan
ON KU

penetapan atau putusan hakim dan surat keputusan


lainnya terkait asimilasi dan integrasi.

2. Obyek pengawasan adalah program hasil


SI HU

rekomendasi litmas terhadap program layanan


tahanan, pembinaan, dan pembimbingan termasuk
izin ke luar negeri/kota, serta penetapan/keputusan
hakim.
NG M

3. Pelaksana Pengawasan adalah pembimbing


FU SD

kemasyarakatan, dapat juga melibatkan aparat


pemerintah setempat, tokoh masyarakat, atau
masyarakat secara umum.
BP

4. Materi yang menjadi acuan untuk penilaian adalah


Surat keputusan/penetapan hakim dan Surat
keputusan pemberian program asimilasi dan
integrasi.

Master Modul Bapas


Page 218 of 252 31/01/2019

212 Modul V Pengawasan

G. Evaluasi

M M
1. Materi untuk rekomendasi Litmas awal adalah

HA A
program pembinaan tahap awal sesuai dengan
kebutuhan dan resiko narapidana, yang meliputi,

N NH
kecuali:
a. Kegiatan kemandirian yang diikuti oleh klien;
b. Kegiatan kepribadian yang diikuti;
c. Kegiatan perawatan meliputi (layanan medis,

DA DA
kebutuhan dasar, dan layanan sosial);
d. Kegiatan pembimbingan.

2. Pasal 36 ayat (1) Peraturan Pemerintah Nomor 31


AL M
tahun 1999 tentang Pembinaan dan Pembimbingan
warga binaan pemasyarakatan, menyebutkan bahwa
ON KU

Bimbingan dan Pengawasan Klien dilaksanakan oleh:


a. Petugas dinas social;
b. Petugas Lapas;
SI HU

c. Pembimbing Kemasyarakatan;
d. Hakim Pengawas dan Pengamat.

3. Materi pengawasan terhadap upaya diversi adalah :


a. Pengawasan terhadap rekomendasi Litmas
NG M

berupa perdamaian dengan atau tanpa ganti


kerugian
FU SD

b. Pengawasan terhadap rekomendasi Litmas


berupa penyerahan kembali kepada orang tua/
Wali
BP

c. Pengawasan terhadap rekomendasi Litmas


berupa keikutsertaan dalam pendidikan atau
pelatihan di lembaga pendidikan atau LPKS

Master Modul Bapas


Page 219 of 252 31/01/2019

Modul V Pengawasan 213

d. Pengawasan terhadap rekomendasi Litmas

M M
tentang pelaksanaan diversi.

HA A
4. Hal-hal yang diperhatikan dalam melakukan
pengawasan asimilasi pihak ketiga adalah:

N NH
a. menjalankan kegiatan sesuai dengan
kesepakatan;
b. Tidak berada di tempat lain selain tempat
menjalankan asimilasi;

DA DA
c. Daftar hadir;
d. Semua jawaban benar.

5. Dibawah ini merupakan materi pengawasan program


AL M
pembimbingan bagi klien, kecuali :
a. Pelaksanaan izin bepergian ke luar kota
ON KU

b. Pelaksanaan izin bepergian ke luar negeri


c. Pelaksanaan Upaya Diversi bagi Anak
d. Pelaksanaan program pembimbingan
SI HU

Pembebasan Bersyarat
NG M
FU SD
BP

Master Modul Bapas


Page 220 of 252 31/01/2019

M M
HA A
N NH
DA DA
AL M
ON KU
SI HU
NG M
FU SD
BP

Master Modul Bapas


Page 221 of 252 31/01/2019

Modul V Pengawasan 215

BAB IV

M M
PROSEDUR DAN MEKANISME
PENGAWASAN

HA A
N NH
Indikator keberhasilan :
Setelah mempelajari bab ini peserta diharapkandapat menjelaskan
tentang prosedur dan mekanisme pengawasan.

A.
DA DA
Prosedur dan Mekanisme Pengawasan Upaya Diversi

1. Perencanaan
AL M
a. Meneliti Surat permintaan pendampingan Anak.
ON KU

b. Mempelajari hasil/rekomendasi Penelitian


Kemasyarakatan termasuk hasil asesment.
c. Menetapkan metode atau cara dalam melakukan
pengawasan.
SI HU

d. Menetapkan pihak yang terlibat.


e. Menetapkan waktu pelaksanaan.
f. Menetapkan target capaian.
NG M

2. Pelaksanaan
a. Menetapkan rekomendasi litmas sebagai tolok
FU SD

ukur pengawasan (apakah dapat dilakukan


diversi atau tidak).
b. Melakukan pengamatan dokumen/ surat apakah
BP

sudah ada tindak lanjut dari rekomendasi litmas


terkait pelaksanaan diversi.
c. Melakukan wawancara.
Wawancara dapat dilakukan dengan klien, pihak

215

Master Modul Bapas


Page 222 of 252 31/01/2019

216 Modul V Pengawasan

keluarga, petugas instansi yang melakukan

M M
penahanan (Polisi/Jaksa/Hakim).
d. Melakukan koordinasi.

HA A
Melakukan koordinasi dengan lembaga atau

N NH
instansi yang terlibat dalam perkara Anak (Polisi/
Jaksa/Hakim).

3. Penilaian hasil pengawasan


Apakah diversi dilakukan terhadap Anak yang

DA DA
berdasarkan hasil litmas dinilai memenuhi syarat dan
kriteria untuk menempuh diversi.

4. Tindak Lanjut
AL M
a. Apabila Diversi dilakukan, maka pengawasan
dilakukan untuk mengetahui apakah bentuk
ON KU

kesepakatan diversi telah sesuai dengan


rekomendasi litmas.
b. Apabila Diversi tidak dilakukan terhadap Anak
SI HU

yang telah memenuhi syarat untuk dilakukan


diversi, maka PK dapat melaporkan kepada
pejabat yang bertanggung jawab di setiap tingkat
pemeriksaan.
NG M

c. Membuat laporan hasil pengawasan.


FU SD

B. Prosedur dan Mekanisme Pengawasan Program


Layanan Tahanan

1. Perencanaan
BP

a. Meneliti Surat perintah penahanan.


b. Mempelajari hasil/rekomendasi Penelitian
Kemasyarakatan termasuk hasil asesment.

Master Modul Bapas


Page 223 of 252 31/01/2019

Modul V Pengawasan 217

c. Menetapkan metode atau cara dalam melakukan

M M
pengawasan.
d. Menetapkan pihak yang terlibat.

HA A
e. Menetapkan waktu pelaksanaan.

N NH
f. Menetapkan target capaian.

2. Pelaksanaan
a. Menetapkan rekomendasi litmas sebagai tolok
ukur pengawasan.

DA DA
b. Melakukan pengamatan dengan melalui
kunjungan langsung ke tempat penahanan atau
Rutan untuk pengumpulan data.
AL M
c. Melakukan wawancara.
Wawancara dapat dilakukan dengan klien, pihak
ON KU

keluarga, petugas rumah tahanan/LPAS,


petugas yang menahan (Polisi/Jaksa/Hakim).
d. Melakukan koordinasi.
Melakukan koordinasi dengan lembaga atau
SI HU

instansi yang terlibat dalam penahanan klien.

3. Penilaian hasil pengawasan


Apakah kegiatan layanan diberikan sesuai dengan
NG M

perencanaan.

4. Tindak Lanjut
FU SD

a. Perlu perubahan layanan atau peningkatan


layanan.
b. Membuat laporan hasil pengawasan.
BP

Master Modul Bapas


Page 224 of 252 31/01/2019

218 Modul V Pengawasan

C. Prosedur dan Mekanisme Pengawasan Pembinaan

M M
Tahap Awal

HA A
1. Perencanaan
a. Meneliti Surat vonis dan eksekusi kejaksaan.

N NH
b. Mempelajari hasil/rekomendasi Penelitian
Kemasyarakatan termasuk hasil asesment.
c. Menetapkan metode atau cara dalam melakukan
pengawasan.

DA DA
d. Menetapkan pihak yang terlibat.
e. Menetapkan waktu pelaksanaan.
f. Menetapkan target capaian.
AL M
2. Pelaksanaan
a. Menggunakan hasil keputusan sidang TPP
ON KU

Lapas tentang program pembinaan awal sebagai


tolok ukur pengawasan.
b. Melakukan pengamatan dengan melalui
SI HU

kunjungan langsung ke tempat tinggal atau


Lapas untuk pengumpulan data (melihat secara
langsung pelaksanaan pembinaan, apakah
narapidana antusias mengikuti program atau
NG M

sebaliknya).
c. Melakukan Wawancara dengan klien, pihak
FU SD

keluarga, petugas Lapas/LPKA atau wali


Pemasyarakatan, petugas/instruktur baik dari
instansi pemerintah maupun organisasi
BP

kemasyarakatan.
d. Melakukan koordinasi dengan lembaga atau
instansi yang terlibat dalam pembinaan
narapidana.

Master Modul Bapas


Page 225 of 252 31/01/2019

Modul V Pengawasan 219

3. Penilaian hasil pengawasan

M M
Respon klien terhadap program pembinaan yang
diberikan dan perubahan prilaku narapidana sesuai

HA A
dengan target atau tidak.

N NH
4. Tindak Lanjut
a. Peningkatan program pembinaan.
b. Perubahan program pada saat masih
pembinaan awal.

DA DA
c. Memberikan penilaian untuk program
pembinaan asimilasi didalam Lapas.
d. Membuat laporan hasil pengawasan.
AL M
D. Prosedur dan Mekanisme Asimilasi dan Pembimbingan
ON KU

Luar Lembaga

1. Perencanaan
a. Meneliti Surat Keputusan Kalapas tentang
SI HU

Asimilasi lingkungan lapas, Asimilasi pihak


ketiga, Asimilasi Lapas Terbuka dan Cuti
Mengunjungi Keluarga.
b. Mempelajari hasil/ rekomendasi Penelitian
NG M

Kemasyarakatan termasuk hasil asesment.


c. Mempelajari naskah kerjasama dengan pihak
FU SD

ketiga untuk asimilasi pihak ketiga.


d. Menetapkan metode atau cara dalam melakukan
pengawasan.
BP

e. Menetapkan pihak yang terlibat.


f. Menetapkan waktu pelaksanaan.
g. Menetapkan target capaian.

Master Modul Bapas


Page 226 of 252 31/01/2019

220 Modul V Pengawasan

2. Pelaksanaan

M M
a. Menggunakan surat keputusan Kepala Lapas
tentang program asimilasi lingkungan lapas,

HA A
asimilasi pihak ketiga, asimilasi lapas terbuka, dan

N NH
cuti mengunjungi keluarga sebagai tolok ukur
pengawasan.
b. Melakukan pengamatan secara langsung
dengan berkunjung langsung ke tempat

DA DA
menjalani asimilasi ataupun CMK.
c. Melakukan wawancara dengan klien, masyarakat
sekitar lingkungan Lapas, petugas Lapas/LPKA
atau wali Pemasyarakatan, pihak ketiga, keluarga
AL M
klien, dan pihak lain yang terkait.
d. Melakukan koordinasi dengan pihak Lapas,
ON KU

pihak ketiga, masyarakat sekitar serta pihak lain


yang terkait pelaksanaan asimilasi.

3. Penilaian hasil pengawasan


SI HU

Respon klien terhadap program yang diberikan dan


perubahan perilaku narapidana sesuai dengan target
atau tidak.
NG M

4. Tindak Lanjut
a. Peningkatan program pembinaan.
FU SD

b. Pembatalan program.
c. Memberikan penilaian untuk program
selanjutnya.
BP

d. Membuat laporan hasil pengawasan.

Master Modul Bapas


Page 227 of 252 31/01/2019

Modul V Pengawasan 221

E. Prosedur dan Mekanisme Pengawasan Program

M M
Integrasi (PB, CMB dan CB)

HA A
1. Perencanaan
a. Meneliti Surat Keputusan Kalapas tentang PB,

N NH
CMB dan CB.
b. Mempelajari hasil/rekomendasi Penelitian
Kemasyarakatan termasuk hasil asesment.
c. Mempelajari program bimbingan yang telah

DA DA
ditetapkan.
d. Menetapkan metode atau cara dalam melakukan
pengawasan.
AL M
e. Menetapkan pihak yang terlibat.
f. Menetapkan waktu pelaksanaan.
ON KU

g. Menetapkan target capaian.

2. Pelaksanaan
a. Menggunakan Surat Keputasan PB, CMB, dan
SI HU

CB serta program bimbingannya sebagai tolok


ukur pelaksanaan pengawasan.
b. Melakukan kunjungan langsung ke tempat
tinggal selama menjalani PB/CMB/CB, tempat
NG M

bekerja, sekolah, dan lain-lain yang


berhubungan dengan kegiatan klien.
FU SD

c. Melakukan wawancara dengan klien, keluarga


klien, masyarakat sekitar lingkungan tempat
tinggal klien selama menjalani PB/CMB/CB,
BP

pemerintah setempat, ormas, sekolah, rekan


bekerja, tokoh masyarakat, dan lain-lain yang
berkaitan dengan pihak klien.

Master Modul Bapas


Page 228 of 252 31/01/2019

222 Modul V Pengawasan

d. Melakukan koordinasi dengan pihak-pihak yang

M M
terkait kegiatan pembimbingan selama menjalani
masa PB/CMB/CB, misal pemerintah setempat,

HA A
instansi pemerintah, Aparat Penegak Hukum

N NH
lainnya, LSM, dan pihak lain yang dapat menjadi
mitra kerja PK dalam melakukan pembimbingan.

3. Penilaian hasil pengawasan


Respon klien terhadap program yang diberikan dan

DA DA
perubahan perilaku narapidana sesuai dengan target
atau tidak.

4. Tindak Lanjut
AL M
a. P e n i n g k a t a n / p e n g g a n t i a n / p e n c a b u t a n
program.
ON KU

b. membuat laporan pelaksanaan pengawasan.

F. Pengawasan Pemberian Izin ke Luar Negeri/Kota


SI HU

1. Perencanaan
a. Mempelajari Surat Izin bepergian ke luar negeri/
kota.
b. Mempelajari hasil/rekomendasi Penelitian
NG M

Kemasyarakatan termasuk hasil asesment.


c. Mempelajari program bimbingan yang telah
FU SD

ditetapkan.
d. Menetapkan metode atau cara dalam melakukan
pengawasan.
BP

e. Menetapkan pihak yang terlibat.


f. Menetapkan waktu pelaksanaan.
g. Menetapkan target capaian.

Master Modul Bapas


Page 229 of 252 31/01/2019

Modul V Pengawasan 223

2. Pelaksanaan

M M
a. Menggunakan Surat Keputasan PB, CMB, dan
CB serta program bimbingannya sebagai tolok

HA A
ukur pelaksanaan pengawasan.

N NH
b. Dapat mengunjungi tempat tujuan untuk
memastikan klien berada di tempat yang
seharusnya atau mempelajari dokumen/berkas
terkait izin ke luar negeri/kota.

DA DA
c. Melakukan wawancara baik secara langsung
maupun menggunakan media komunikasi
lainnya kepada klien, keluarga, pihak yang
memberikan keterangan (baik RS atau biro
AL M
perjalanan maupun pihak lain yang dituju klien),
Aparat Penegak Hukum, Imigrasi, Bapas lain
ON KU

yang wilayah kerjanya menjadi tujuan klien


bepergian, pemerintah setempat dan lain-lain
sesuai kebutuhan.
SI HU

d. Melakukan koordinasi dengan Imigrasi, Aparat


penegak Hukum Lainnya, Pihak yang dituju baik
secara perorangan atau kelembagaan, Bapas
lain yang berada ditempat klien menjalankan izin
NG M

ke luar kota.

3. Penilaian Hasil Pengawasan


FU SD

Untuk mengetahui tingkat kepatuhan klien dalam


melaksanakan izin yang telah diberikan untuk ke luar
negeri/kota.
BP

4. Tindak lanjut
Membuat laporan pelaksanaan pengawasan izin ke
luar negeri/kota.

Master Modul Bapas


Page 230 of 252 31/01/2019

224 Modul V Pengawasan

G. Prosedur dan Mekanisme Pengawasan terhadap

M M
Penetapan atau Putusan Hakim

HA A
1. Perencanaan
a. Mempelajari Surat penetapan/putusan hakim

N NH
yang meliputi:
1) Diversi (Perdamaian dengan atau tanpa
ganti rugi, AKOT, Pelayanan Masyarakat,
dan keikutsertaan dalam diklat di lembaga

DA DA
pendidikan/LPKS);
2) Diserahkan ke Panti Sosial/ Organisasi
Masyarakat;
3) Diserahkan ke Panti Rehabilitasi/Yayasan
AL M
Keagamaan;
4) Pidana Bersyarat;
ON KU

5) Pidana Pengawasan.
b. Mempelajari hasil/rekomendasi Penelitian
Kemasyarakatan termasuk hasil asesment.
SI HU

c. Menetapkan metode atau cara dalam melakukan


pengawasan.
d. Menetapkan pihak yang terlibat.
e. Menetapkan waktu pelaksanaan.
NG M

f. Menetapkan target capaian.


FU SD

2. Pelaksanaan
a. Mempelajari surat keputusan/penetapan hakim
atau data/laporan dari pihak yang terlibat dalam
BP

penetapan/putusan dimaksud.
b. Mengunjungi tempat klien menjalani penetapan
/keputusan Hakim, tempat tinggal klien, tempat
kerja/sekolah, panti rehab, LPKS, yayasan

Master Modul Bapas


Page 231 of 252 31/01/2019

Modul V Pengawasan 225

keagamaan dan lain-lain yang berkaitan dengan

M M
klien dan penetapan/putusan Hakim.
c. Wawancara dapat dilakukan secara langsung

HA A
maupun menggunakan media komunikasi

N NH
lainnya kepada klien, keluarga, pemerintah
setempat, tokoh masyarakat, petugas
kelembagaan atau organisasi yang diberikan
tugas sesuai penetapan/keputusan Hakim.
d. Melakukan Koordinasi dengan Aparat Penegak

DA DA
Hukum Lainnya, Pihak yang dituju baik secara
perorangan atau kelembagaan, Pemerintah
setempat, tokoh masyarakat dan pihak-pihak lain
AL M
yang terlibat baik secara langsung maupun tidak
langsung dalam penetapan/putusan hakim.
ON KU

3. Penilaian Hasil Pengawasan


Penilaian dari hasil pengawasan dilakukan dengan
melihat kepatuhan klien dalam menjalankan
SI HU

kegiatan/program yang telah ditetapkan dalam


penetapan/putusan hakim.

4. Tindak lanjut
a. Memberikan rekomendasi kepada Hakim/
NG M

Pimpinan LPSK/Panti Rehab/ Ortu/instansi


terkait, sesuai dengan jenis penetapan /
FU SD

keputusan Hakim.
b. Memberitahukan hasil penilaian terhadap
pelaksanaan penetapan/putusan hakim kepada
BP

atasan langsung pejabat yang bertanggung


jawab di setiap tingkat pemeriksaannya.
c. Membuat laporan hasil pengawasan.

Master Modul Bapas


Page 232 of 252 31/01/2019

226 Modul V Pengawasan

H. Latihan

M M
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan baik dan benar.

HA A
1. Sebutkan hal-hal yang dilakukan dalam persiapan

N NH
pengawasan program pembinaan awal?

2. Jelaskan proses pelaksanaan pengawasan pada


program integrasi!

DA DA
3. Jelaskan penilaian hasil pengawasan program
asimilasi!

I. Rangkuman
AL M
1. Bahwa prosedur dan mekanisme pengawasan
ON KU

dilakukan mulai dari perencanaan, pelaksanaan,


penilaian, hingga laporan hasil pengawasan

2. Tolok ukur yang digunakan dalam pengawasan


SI HU

adalah surat keputusan/penetapan hakim, surat


perintah penahanan, surat keputusan asimilasi dan
integrasi, serta surat izin ke luar negeri/kota.
NG M

3. Bahwa pengawasan dapat dilaksanakan dengan


melakukan kunjungan, wawancara dan koordinasi
FU SD

dengan pihak terkait.

4. Hasil pengawasan dapat menjadi bahan penilaian


untuk pelaksanaan tahap lanjutan pembinaan/
BP

pembimbingan

Master Modul Bapas


Page 233 of 252 31/01/2019

Modul V Pengawasan 227

J. Evaluasi

M M
1. Prosedur dan mekanisme pengawasan meliputi:

HA A
a. Perencanaan, pelaksanaan, penilaian,
perbaikan, laporan;

N NH
b. Perencanaan, pelaksanaan, laporan;
c. Perencanaan, pelaksanaan, pelanggaran, hasil
pengawasan, laporan;
d. Perencanaan, pelaksanaan, tindak lanjut.

DA DA
2. Pengumpulan data dalam pelaksanaan pengawasan
dilakukan oleh Pembimbing Kemasyarakatan
dengan metode, kecuali :
AL M
a. Pengamatan/observasi
b. Wawancara
ON KU

c. Koordinasi
d. Interogasi

3. Tolok ukur atau standar yang digunakan Pembimbing


SI HU

Kemasyarakatan dalam melakukan pengawasan


terhadap Narapidana yang menjalani masa
Pembebasan Bersyarat adalah :
a. Surat Keputusan PB dan program bimbingannya
NG M

b. Litmas Pembebasan Bersyarat


c. Surat Pembebasan Bersyarat
FU SD

d. Surat keterangan Penjamin

4. Hasil pengawasan terhadap pelaksanaan izin ke luar


BP

negeri adalah :
a. Mengetahui Negara tujuan bepergian ke luar
negeri

Master Modul Bapas


Page 234 of 252 31/01/2019

228 Modul V Pengawasan

b. mengetahui dan menilai kepatuhan klien dalam

M M
melaksanakan izin yang telah diberikan untuk
ke luar negeri

HA A
c. mengetahui bahwa klien telah kembali ke

N NH
Indonesia
d. mengetahui bahwa klien ada yang menjamin

5. Di bawah ini adalah tindak lanjut dari hasil


pengawasan terhadap program pembinaan awal

DA DA
narapidana, kecuali :
a. Peningkatan program pembinaan.
b. Perubahan program pada saat masih
AL M
pembinaan awal.
c. Memberikan penilaian untuk program
ON KU

pembinaan asimilasi didalam Lapas.


d. Untuk mengusulkan program pembebasan
bersyarat
SI HU
NG M
FU SD
BP

Master Modul Bapas


Page 235 of 252 31/01/2019

Modul V Pengawasan 229

BAB V

M M
PELANGGARAN DAN SANKSI

HA A
N NH
Indikator keberhasilan :
Setelah mempelajari bab ini peserta diharapkan dapat
mengidentifikasi jenis pelanggaran dan sanksi terhadap pemberian
program asimilasi dan integrasi.

A.
DA DA
Jenis Pelanggaran

1. Pelanggaran syarat umum


AL M
Pelanggaran yang terjadi akibat melakukan tindak
pidana atau melanggar ketentuan peraturan
ON KU

perundang-undangan.

2. Pelanggaran syarat khusus


Pelanggaran terhadap ketentuan-ketentuan yang
SI HU

ditetapkan dalam menjalani program yang diberikan.

B. Bentuk-bentuk Pelanggaran
NG M

1. Pelanggaran/penyimpangan terhadap upaya dan


pelaksanaan diversi di tingkat Kepolisian, Kejaksaan
FU SD

dan Pengadilan.Selama upaya dan proses diversi


berlangsung sampai dengan pelaksanaan
kesepakatan diversi tidak dilaksanakan sesuai
BP

ketentuan, pembimbing kemasyarakatan dapat


melaporkan kepada atasan langsung pejabat yang
bertanggung jawab di setiap tingkat pemeriksaan.

229

Master Modul Bapas


Page 236 of 252 31/01/2019

230 Modul V Pengawasan

2. Pelanggaran terhadap pelaksanaan putusan pidana

M M
bersyarat
a. Melanggar syarat umum (melakukan tindak

HA A
pidana) dan syarat khusus (larangan/anjuran)

N NH
yang telah ditetapkan oleh Hakim.
b. Melanggar pernyataan bimbingan/kontrak
bimbingan dengan Bapas.

3. Pelanggaran terhadap pelaksanaan program

DA DA
asimilasi, antara lain:
a. Melakukan pelanggaran tata tertib di dalam
Lapas dan tercatat dalam buku register F.
AL M
b. Tidak melaksanakan program asimilasi
sebagaimana mestinya.
ON KU

c. Melakukan pelanggaran hukum.


d. Menimbulkan keresahan dalam masyarakat .
e. Pulang kerumah, tempat tinggal keluarga dan
atau tempat lain diluar tempat menjalankan
SI HU

Asimilasi.
f. Bepergian ke tempat lain yang tidak ada
hubungannya dengan kegiatan Asimilasi.
g. menerima kunjungan Keluarga di tempat
NG M

menjalankan Asimilasi.
FU SD

4. Pelanggaran terhadap pelaksanaan Program


Integrasi
a. Melakukan pelanggaran hukum.
BP

b. Menimbulkan keresahan dalam masyarakat.


c. Tidak melaksanakan kewajiban melapor kepada
Bapas yang membimbing paling banyak 3 (tiga)
kali berturut-turut.

Master Modul Bapas


Page 237 of 252 31/01/2019

Modul V Pengawasan 231

d. Tidak melaporkan perubahan alamat atau tempat

M M
tinggal kepada Bapas yang membimbing, dan
atau

HA A
e. Tidak mengikuti atau mematuhi program

N NH
pembimbingan yang ditetapkan oleh Bapas.
(termasuk kontrak bimbingan).

C. Mekanisme Pencabutan

DA DA
1. Pidana Bersyarat
a. Bapas/PK menerima informasi atau laporan dari
instansi terkait/masyarakat ataupun dari hasil
AL M
pengawasan yang dilakukan PK tentang
pelanggaran yang dilakukan oleh klien.
ON KU

b. Kabapas mempelajari permasalahan


pelanggaran yang dilakukan klien dan
memerintahkan kepada pejabat yang berwenang
untuk menindaklanjuti laporan/temuan.
SI HU

c. Pejabat yang memiliki kewenangan


memerintahkan PK untuk melakukan verifikasi
dan memastikan kebenaran laporan disertai data
dukung.
NG M

d. PK membuat Berita Acara Pemeriksaan tentang


pelanggaran yang dilakukan oleh klien.
FU SD

e. PK menyampaikan hasil laporan dalam sidang


TPP Bapas.
f. Berdasarkan rekomendasi sidang TPP, Kepala
BP

Bapas mengusulkan ke hakim wasmat untuk


pencabutan atau pembatalan pidana bersyarat.

Master Modul Bapas


Page 238 of 252 31/01/2019

232 Modul V Pengawasan

2. Asimilasi

M M
a. Bapas/PK menerima informasi atau laporan dari
instansi terkait/masyarakat ataupun dari hasil

HA A
pengawasan yang dilakukan PK tentang

N NH
pelanggaran yang dilakukan oleh klien.
b. Kabapas mempelajari permasalahan
pelanggaran yang dilakukan klien dan
memerintahkan kepada pejabat yang berwenang

DA DA
untuk menindaklanjuti laporan/temuan.
c. Pejabat yang memiliki kewenangan
memerintahkan PK untuk melakukan verifikasi
dan memastikan kebenaran laporan disertai data
AL M
dukung.
d. PK membuat Berita Acara Pemeriksaan tentang
ON KU

pelanggaran yang dilakukan oleh klien.


e. PK menyampaikan hasil laporan dalam sidang
TPP Bapas.
SI HU

f. Berdasarkan rekomendasi dari sidang TPP,


Kabapas dapat melaporkan hasil pengawasan
Pembimbing Kemasyarakatan terhadap
pelaksanaan asimilasi kepada Kepala Lapas
NG M

sebagai bahan pertimbangan untuk


mengusulkan pencabutan Surat Keputusan
FU SD

Asimilasi.
g. Berdasarkan rekomendasi sidang TPP Lapas,
Kepala Lapas dapat mengusulkan pencabutan
BP

asimilasi kepada Direktur Jenderal


Pemasyarakatan dengan tembusan kepada
Kepala Kantor Wilayah.

Master Modul Bapas


Page 239 of 252 31/01/2019

Modul V Pengawasan 233

h. Berdasarkan hasil verifikasi usulan dimaksud,

M M
Direktur Jenderal Pemasyarakatan mencabut
keputusan pemberian Asimilasi yang

HA A
ditetapkannya terhadap Narapidana dan Anak.

N NH
3. Pembebasan Bersyarat
a. Bapas/PK menerima informasi atau laporan dari
instansi terkait.
b. Bapas/PK menerima informasi atau laporan dari

DA DA
instansi terkait/masyarakat ataupun dari hasil
pengawasan yang dilakukan PK tentang
pelanggaran yang dilakukan oleh klien.
c. Kabapas mempelajari permasalahan
AL M
pelanggaran yang dilakukan klien
d. Kabapas menunjuk dan memerintahkan kepada
ON KU

Tim Pemeriksa untuk melakukan verifikasi dan


memastikan kebenaran laporan disertai data
dukung.
SI HU

e. Tim Pemeriksa membuat Berita Acara


Pemeriksaan tentang pelanggaran yang
dilakukan oleh klien.
f. Hasil pemeriksaan dan laporan pengawasan PK
NG M

disampaikan dalam sidang TPP.


g. Sidang TPP merekomendasikan pencabutan
FU SD

status Pembebasan Bersyarat.


h. Kepala bapas mengeluarkan surat keputusan
pencabutan sementara.
i. Bapas menyampaikan surat usulan pencabutan
BP

kepada Direktorat Jenderal Pemasyarakatan


dengan tembusan kepada Kepala Kantor
Wilayah setempat yang dilampiri dengan:

Master Modul Bapas


Page 240 of 252 31/01/2019

234 Modul V Pengawasan

1) Berita Acara Pemeriksaan;

M M
2) Surat penahanan atau keterangan lainnya
sebagai bukti pelanggaran klien;

HA A
3) Laporan hasil sidang TPP;

N NH
4) Surat Keputusan Pencabutan Sementara
5) Foto copy SK Pembebasan Bersyarat;
6) Berdasarkan hasil verifikasi usulan dimaksud,
Direktur Jenderal Pemasyarakatan
mencabut Pembebasan Bersyarat secara

DA DA
tetap.

4. Cuti Menjelang Bebas


a. Bapas/PK menerima informasi atau laporan dari
AL M
instansi terkait/masyarakat ataupun dari hasil
pengawasan yang dilakukan PK tentang
ON KU

pelanggaran yang dilakukan oleh klien.


b. Kabapas mempelajari permasalahan
pelanggaran yang dilakukan klien.
SI HU

c. Kabapas menunjuk dan memerintahkan kepada


Tim Pemeriksa untuk melakukan verifikasi dan
memastikan kebenaran laporan disertai data
dukung.
NG M

d. Tim Pemeriksa membuat Berita Acara


Pemeriksaan tentang pelanggaran yang
FU SD

dilakukan oleh klien.


e. Hasil pemeriksaan dan laporan pengawasan PK
disampaikan dalam sidang TPP.
f. Sidang TPP merekomendasikan pencabutan
BP

status Cuti Menjelang Bebas.


g. Kepala bapas mengeluarkan surat keputusan
pencabutan sementara.

Master Modul Bapas


Page 241 of 252 31/01/2019

Modul V Pengawasan 235

h. Bapas menyampaikan surat usulan pencabutan

M M
kepada Direktur Jenderal Pemasyarakatan
dengan tembusan kepada Kepala kantor

HA A
Wilayah setempat yang dilampiri dengan:

N NH
1) Berita Acara Pemeriksaan;
2) Surat penahanan atau keterangan lainnya
sebagai bukti pelanggaran klien;
3) Laporan hasil sidang TPP;

DA DA
4) Surat Keputusan Pencabutan Sementara;
5) Foto copy SK Cuti Menjelang Bebas.

i. Berdasarkan hasil verifikasi usulan dimaksud,


AL M
Direktur Jenderal Pemasyarakatan mencabut
Cuti Menjelang Bebas secara tetap.
ON KU

5. Cuti Bersyarat
a. Bapas/PK menerima informasi atau laporan dari
instansi terkait/masyarakat ataupun dari hasil
SI HU

pengawasan yang dilakukan PK tentang


pelanggaran yang dilakukan oleh klien.
b. Kabapas mempelajari permasalahan
pelanggaran yang dilakukan klien.
NG M

c. Kabapas menunjuk dan memerintahkan kepada


Tim Pemeriksa untuk melakukan verifikasi dan
FU SD

memastikan kebenaran laporan disertai data


dukung.
d. Tim Pemeriksa membuat Berita Acara
BP

Pemeriksaan tentang pelanggaran yang


dilakukan oleh klien.
e. Hasil pemeriksaan dan laporan pengawasan PK
disampaikan dalam sidang TPP.

Master Modul Bapas


Page 242 of 252 31/01/2019

236 Modul V Pengawasan

f. Sidang TPP merekomendasikan pencabutan

M M
status Cuti Bersyarat.
g. Kepala bapas mengeluarkan surat keputusan

HA A
pencabutan sementara.

N NH
h. Bapas menyampaikan surat usulan pencabutan
kepada Direktur Jenderal Pemasyarakatan
dengan tembusan kepada Kepala kantor
Wilayah setempat yang dilampiri dengan:
i. Berita Acara Pemeriksaan.

DA DA
j. Surat penahanan atau keterangan lainnya
sebagai bukti pelanggaran klien.
k. Laporan hasil sidang TPP.
AL M
l. Surat Keputusan Pencabutan Sementara.
m. Foto copy SK Cuti Bersyarat.
ON KU

n. Berdasarkan hasil verifikasi usulan pencabutan


dimaksud, Direktur Jenderal Pemasyarakatan
mencabut Cuti Bersyarat.
SI HU

D. Sanksi

Terhadap Klien Pidana Bersyarat, Asimilasi, Pembebasan


Bersyarat, Cuti Menjelang Bebas dan Cuti Bersyarat yang
NG M

telah dicabut program bimbingan maka untuk selanjutnya


mendapatkan sanksi:
FU SD

1. Klien yang dicabut/dibatalkan Pidana Bersyaratnya


oleh Hakim Pengawas dan Pengamat (Wasmat)
maka:
BP

a) Masa pembinaan dapat diperpanjang oleh Hakim


Wasmat yang lamanya tidak melampaui
maksimum 2 (dua) kali masa pembinaan yang
belum dilaksanakan.

Master Modul Bapas


Page 243 of 252 31/01/2019

Modul V Pengawasan 237

b) Hakim wasmat dapat memerintahkan untuk

M M
mengulangi seluruh atau sebagian pidana yang
dikenakan kepadanya.

HA A
2. Klien yang dicabut Asimilasinya:

N NH
a) untuk tahun pertama setelah dilakukan
pencabutan tidak dapat diberikan Remisi,
Asimilasi, Pembebasan Bersyarat, Cuti Menjelang
Bebas, dan Cuti Mengunjungi Keluarga.

DA DA
b) untuk pencabutan kedua kalinya, yang
bersangkutan tidak diberikan hak Asimilasi,
Pembebasan Bersyarat, Cuti Menjelang Bebas,
dan Cuti Mengunjungi Keluarga.
AL M
3. Klien dewasa melakukan pelanggaran syarat umum
ON KU

dan dicabut program Pembebasan Bersyarat, Cuti


Menjelang Bebas, dan Cuti Bersyarat berlaku
ketentuan sebagai berikut:
a) untuk pencabutan pertama kalinya, tahun
SI HU

pertama dan kedua setelah dilakukan


pencabutan tidak dapat diberikan Remisi.
b) untuk pencabutan kedua kalinya, selama
menjalani masa pidana tidak dapat diberikan
NG M

Remisi, Asimilasi, Pembebasan Bersyarat, Cuti


Menjelang Bebas atau Cuti Bersyarat.
FU SD

c) selama di luar Lapas tidak dihitung sebagai


menjalani masa pidana.
BP

4. Klien dewasa melakukan pelanggaran syarat khusus


dan dicabut program Pembebasan Bersyarat, Cuti
Menjelang Bebas, atau Cuti Bersyarat, berlaku
ketentuan sebagai berikut:

Master Modul Bapas


Page 244 of 252 31/01/2019

238 Modul V Pengawasan

a) untuk tahun pertama setelah dilakukan

M M
pencabutan tidak dapat diberikan Remisi;
b) untuk pencabutan kedua kalinya, selama

HA A
menjalani masa pidana tidak dapat diberikan

N NH
Remisi, Asimilasi, Pembebasan Bersyarat, Cuti
Menjelang Bebas atau Cuti Bersyarat;
c) selama di luar Lapas tidak dihitung sebagai
menjalani masa pidana.

DA DA
5. Klien anak yang dicabut Asimilasi, Pembebasan
Bersyarat, Cuti Menjelang Bebas atau Cuti Bersyarat,
berlaku ketentuan sebagai berikut:
a) selama berada dalam bimbingan Bapas tetap
AL M
dihitung sebagai menjalani masa pendidikan;
b) selama menjalani masa pidana/ pendidikan tetap
ON KU

diberikan haknya sesuai dengan ketentuan


peraturan perundang-undangan.
SI HU

E. Latihan

Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan baik dan benar.


1. Jelaskan jenis pelanggaran!
2. Sebutkan bentuk pelanggaran program pembebasan
NG M

bersyarat!
3. Jelaskan mekanisme pencabutan pidana bersyarat!
FU SD

4. Sebutkan sanksi akibat pencabutan pembebasan


bersyarat!
BP

F. Rangkuman

1. Jenis pelanggaran meliputi pelanggaran syarat


umum dan pelanggaran syarat khusus.

Master Modul Bapas


Page 245 of 252 31/01/2019

Modul V Pengawasan 239

2. Pencabutan program asimilasi dan integrasi serta

M M
pidana bersyarat diberikan apabila klien melakukan
pelanggaran.

HA A
3. Terhadap pencabutan program asimilasi dan

N NH
integrasi, serta pidana bersyarat mengakibatkan
sanksi terhadap pemberian hak selama menjalani
pidana dan pidana yang harus dijalani kembali
(terdapat perbedaan perlakuan antara narapidana
dewasa dan anak).

DA DA
G. Evaluasi

1. Dibawah ini adalah jenis pelanggaran terhadap


AL M
pelaksanaan program integrasi yaitu :
a. Pelanggaran syarat Pembebasan Bersyarat
ON KU

b. Pelanggaran pelaksanaan kesepakatn diversi


c. Pelanggaran syarat umum dan syarat khusus
d. Pelanggaran terhadap program pembinaan awal
SI HU

2. Pelanggaran syarat umum pelaksanaan program


bimbingan bagi klien yang menjalani masa
pembebasan bersyarat adalah :
a. Melakukan pelanggaran hukum
NG M

b. Meresahkan masyarakat umum


c. Tidak melaksanakan kewajiban lapor diri
FU SD

d. Pindah alamat tempat tinggal tanpa


memberitahukan PK

3. Dibawah ini adalah bentuk pelanggaran terhadap


BP

pelaksanaan program asimilasi, kecuali:


a. Pulang kerumah, tempat tinggal keluarga dan
atau tempat lain diluar tempat menjalankan
Asimilasi.

Master Modul Bapas


Page 246 of 252 31/01/2019

240 Modul V Pengawasan

b. Bepergian ke tempat lain yang tidak ada

M M
hubungannya dengan kegiatan Asimilasi.
c. Menerima kunjungan Keluarga di tempat

HA A
menjalankan Asimilasi.

N NH
d. Tidak melaksanakan program pembimbingan
yang telah ditetapkan.

4. Dokumen yang harus dilampirkan Bapas dalam


mengusulkan pencabutan Pembebasan Bersyarat

DA DA
meliputi, kecuali :
a. Berita Acara Pemeriksaan.
b. Surat penahanan atau keterangan lainnya
sebagai bukti pelanggaran klien.
AL M
c. Surat Pembebasan Bersyarat
d. Surat Keputusan Pencabutan Sementara.
ON KU

5. Klien dewasa melakukan pelanggaran syarat khusus


dan dicabut program Pembebasan Bersyarat, Cuti
Menjelang Bebas, atau Cuti Bersyarat, berlaku
SI HU

ketentuan sebagai berikut, kecuali :


a. untuk tahun pertama setelah dilakukan
pencabutan tidak dapat diberikan Remisi.
b. Untuk pencabutan kedua kalinya, selama
menjalani masa pidana tidak dapat diberikan
NG M

Remisi, Asimilasi, Pembebasan Bersyarat, Cuti


Menjelang Bebas atau Cuti Bersyarat
FU SD

c. Selama di luar Lapas tidak dihitung sebagai


menjalani masa pidana Peningkatan program
pembinaan.
BP

d. untuk pencabutan pertama kalinya, tahun


pertama dan kedua setelah dilakukan
pencabutan tidak dapat diberikan Remisi.

Master Modul Bapas


Page 247 of 252 31/01/2019

Modul V Pengawasan 241

BAB VI

M M
PENUTUP

HA A
N NH
A. Simpulan

Bahwa Pemasyarakatan sebagai suatu sistem merupakan


bentuk perlakuan terhadap warga binaan dan benda

DA DA
sitaan dengan memperhatikan hak asasi manusianya
dalam sistem pemidanaan. Pemasyarakatan adalah suatu
proses, dimana perlakuan terhadap pelanggar hukum
dilakukan melalui pentahapan dalam rangka mencapai
AL M
tujuan pemasyarakatan, yaitu pemulihan kesatuan hidup,
kehidupan dan penghidupan.
ON KU

Agar tujuan yang telah ditetapkan dapat tercapai maka


diperlukan pengawasan untuk memastikan program-
program kegiatan yang telah ditetapkan tidak
SI HU

menyimpang atau mengalami kegagalan. Fungsi


pengawasan dalam proses pemasyarakatan melekat
dengan tugas dan fungsi Bapas. Pelaksanaan peran
pengawasan yang dilakukan oleh Bapas melalui
NG M

Pembimbing Kemasyarakatan meliputi: pelaksanaan


pogram perawatan, pembinaan, pembuatan litmas,
FU SD

pendampingan, dan bimbingan. Tanggungjawab yang


cukup berat bagi pembimbing kemasyarakatan dalam
menentukan keberhasilan pogram (perlakuan) yang telah
BP

ditetapkan bagi warga binaan pemasyarakatan melalui


kegiatan pengawasan yang dilakukan.

241

Master Modul Bapas


Page 248 of 252 31/01/2019

242 Modul V Pengawasan

Berkenaan dengan hal tersebut perlu adanya

M M
pemahaman bagi pembimbing kemasyarakatan tentang
pengawasan itu sendiri, bagaimana prosedur dan

HA A
mekanisme pengawasan, bentuk tindakan korektif

N NH
terhadap pelanggaran program, serta sanksi yang
diberikan akibat pencabutan program.

B. Umpan Balik dan Tindak Lanjut

DA DA
Cocokkan hasil jawaban Saudara dengan kunci jawaban
yang ada di bagian akhir modul ini. Hitunglah jawaban
yang benar untuk mengetahui tingkat penguasaan
AL M
Saudara. Jika tingkat kategori penguasaan Saudara sudah
mencapai angka minimal 80%, maka tingkat penguasaan
ON KU

Saudara dinilai baik. Akan tetapi, jika hasil evaluasi


Saudara belum mencapai angka minimal 80%, maka
cobalah mempelajari ulang seluruh materi modul ini
sehingga penguasaan Anda pada tes formatif berikutnya
SI HU

berada pada tingkat kategori baik.

C. Kunci Jawaban
NG M

BAB II 1. B 2. C 3. A 4. D 5. C

BAB IV 1. A 2. D 3. A 4. B 5. D
FU SD

BAB III 1. D 2. C 3. D 4. D 5. C
BP

BAB V 1. C 2. A 3. D 4. C 5. D

Master Modul Bapas


Page 249 of 252 31/01/2019

Modul V Pengawasan 243

DAFTAR PUSTAKA

M M
HA A
A. Buku-Buku

N NH
Balai Pemasyarakatan Klas I Jakarta Pusat, Buku Pedoman
PelayananPenelitian Kemasyarakatan, Pembimbingan,
Pengawasan, dan Pendampingan, Jakarta : Bapas Klas I
Jakarta Pusat, 2009.

DA DA
Direktorat Jenderal Pemasyarakatan, Himpunan Peraturan
Perundang-undangan tentang Pemasyarkatan Bidang
Pembimbingan (Buku VII), Jakarta : Departemen
AL M
Kehakiman dan HAM RI, 2003.

——————, Prosedur Tetap Pelaksanaan Tugas


ON KU

Pemasyarakatan, Jakarta : Departemen Hukum dan HAM


RI, 2003.
SI HU

Hamzah, Andi. Hukum Acara Pidana Indonesia, Jakarta :


Sinar Grafika, 2005.

——————, Bimbingan dan Penyuluhan Warga Binaan


Pemasyarakatan, Jakarta : Badan Pembinaan Sumber
NG M

Daya Manusia, Departemen Hukum dan HAM RI, 2009.


FU SD

Ljungholm, Andreas dan Indah P. Atmaritasari, Compilation


of International Human Right Instrument and Documents
Related to Correctional Service Practise (Kompilasi
BP

Instrumen Internasional Hak Asasi Manusia dan Dokumen-


dokumen Terkait dengan Praktek Dalam Lembaga
Pemasyarakatan), Swedia:Raoul Wallenberg Institute,
2006.

Master Modul Bapas


Page 250 of 252 31/01/2019

244 Modul V Pengawasan

Moeljatno, Kitab Undang-Undang Hukum Pidana, Jakarta:

M M
Bumi Aksara, 2006.

HA A
Soesilo, R. dan M. Karjadi, Kitab Undang-Undang Hukum
Acara Pidana dengan Penjelasan dan Komentar, Bogor :

N NH
Politea, 1997.

Sudirman,Didin.Reposisi dan Revitalisasi Pemasyarakatan


dalam Sistem Peradilan Pidana di Indonesia, Jakarta: Pusat

DA DA
Pengkajian dan Pengembangan, 2007.

Sujatno, Adi dan Didin Sudirman, Pemasyarakatan


Menjawab Tantangan Zaman,
AL M
Jakarta : Vetlas Production, 2008.
ON KU

B. Peraturan-Peraturan

Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1995 tentang


SI HU

Pemasyarakatan .

Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2012 tentang Sistem


Peradilan Pidana Anak.
NG M

Peraturan Pemerintah No. 31 Tahun 1999 tentang


Pembinaan dan Pembimbingan Warga Binaan
FU SD

Pemasyarakatan.

Peraturan Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan


Reformasi Birokrasi Nomor 22 tahun 2016 tentang
BP

Pembimbing Kemasyarakatan.

Peraturan menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan

Master Modul Bapas


Page 251 of 252 31/01/2019

Modul V Pengawasan 245

Reformasi Birokrasi Nomor 23 tahun 2016 tentang Asisten

M M
Pembimbing Kemasyarakatan.

HA A
Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia
Republik Indonesia Nomor 03 tahun 2018 tentang Syarat

N NH
dan Tata Cara Pemberian Remisi, Asimilasi, Cuti
mengunjungi Keluarga, Pembebasan Bersyarat, Cuti
Menjelang Bebas, dan Cuti Bersyarat.

DA DA
Keputusan Menteri Kehakiman Republik Indonesia
Nomor M.02-PR.07.03 Tahun 1987 tentang Organisai dan
Tata Kerja Balai Bimbingan Kemasyarakatan dan
Pengentasan Anak.
AL M
Keputusan Menteri Kehakiman RI Nomor M.01-PK.04.10
ON KU

Tahun 1998 tentang Tugas, Kewajiban dan Syarat-Syarat


Bagi Pembimbing Kemasyarakatan.

Petunjuk Teknis Menteri Kehakiman RI Nomor E-40-


SI HU

PR.05.03 Tahun 1987 tentang Bimbingan Klien


Pemasyarakatan.

Petunjuk Teknis Menteri Kehakiman RI Nomor E-39-


NG M

PR.05.03 Tahun 1987 tentang Bimbingan Klien


Pemasyarakatan.
FU SD

Keputusan Direktur Jenderal Pemasyarakatan Nomor


PAS-206.PK.01.05.10 tahun 2016 tentang Pedoman
Umum Pengawasan Klien Pemasyarakatan.
BP

Master Modul Bapas


Page 252 of 252 31/01/2019

M M
HA A
N NH
DA DA
AL M
ON KU
SI HU
NG M
FU SD
BP

Master Modul Bapas

Anda mungkin juga menyukai