M M
HA A
N NH
MODUL
PELATIHAN PEJABAT FUNGSIONAL PEMBIMBING
KEMASYARAKATAN PERTAMA
DA DA
AL M
ON KU
DASAR-DASAR BIMBINGAN
SI HU
KEMASYARAKATAN
NG M
FU SD
BP
M M
HA A
N NH
Perpustakaan Nasional : Katalog Dalam Terbitan (KDT)
DA DA
G A P Suwardani, Bc.IP., SH., MSi.
AL M
Modul Pelatihan Pejabat Fungsional Pembimbing Kemasyarakatan
Pertama
ON KU
Diterbitkan oleh :
BP
KATA PENGANTAR
M M
HA A
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah Subhanahu
N NH
Wata’ala Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat-Nya Modul
Pelatihan Pejabat Fungsional Pembimbing Kemasyarakatan
Pertama telah selesai disusun. Modul ini disusun untuk bahan
pembelajaran Calon Pejabat Fungsional Pembimbing
Kemasyarakatan dalam mengikuti pelatihan tingkat dasar
DA DA
untuk memperoleh kompetensi dan keterampilan tentang
tugas, fungsi, dan peran Pembimbing Pemasyarakatan.
Pertama.
FU SD
iii
M M
HA A
N NH
DA DA
AL M
ON KU
SI HU
NG M
FU SD
BP
DAFTAR ISI
M M
HA A
Halaman
N NH
KATA PENGANTAR ................................................... iii
DA DA
MODUL I
REGISTRASI DAN PELAPORAN KLIEN ................ 1-58
AL M
MODUL II
DASAR-DASAR PENELITIAN
ON KU
KEMASYARAKATAN.................................................. 59-88
MODUL III
PENDAMPINGAN ...................................................... 89-132
SI HU
MODUL IV
PEMBIMBINGAN ....................................................... 133-184
NG M
MODUL V
FU SD
M M
HA A
N NH
DA DA
AL M
ON KU
SI HU
NG M
FU SD
BP
M M
HA A
N NH
DASAR-DASAR
BIMBINGAN KEMASYARAKATAN
DA DA
AL M
ON KU
MODUL I
REGISTRASI DAN PELAPORAN KLIEN
SI HU
Penulis :
Drs. Herna Lusy, MM
NG M
FU SD
BP
M M
HA A
N NH
DA DA
AL M
ON KU
SI HU
NG M
FU SD
BP
DAFTAR ISI
M M
HA A
Halaman
N NH
DAFTAR ISI........................................................................ 3
BAB 1 PENDAHULUAN................................................. 5
A. Deskripsi Singkat................................................ 5
DA DA
B. Hasil Belajar......................................................... 6
C. Indikator Hasil Belajar.......................................... 7
D. Pokok Bahasan................................................... 7
AL M
1. Dasar Hukum............................................... 7
2. Pengertian ................................................... 9
ON KU
H. Latihan ................................................................ 14
B. Hasil Belajar......................................................... 15
C. Indikator Hasil Belajar......................................... 16
FU SD
M M
4. Kartu /surat / Laporan / Berita Acara.. 44
HA A
5. Pengakhiran ........................................ 48
E. Waktu Jam Pembelajaran .................................. 51
N NH
F. Metode Pembelajaran ........................................ 51
G. Media .................................................................. 51
H. Evaluasi .............................................................. 52
DA DA
BAB 3 PENUTUPAN BUKU REGISTER
DAN PELAPORAN ............................................. 53
A. Deskripsi Singkat ............................................... 53
AL M
B. Hasil Belajar ........................................................ 53
C. Indikator Hasil Belajar......................................... 53
ON KU
DASAR-DASAR
M M
REGISTRASI DAN PELAPORAN
HA A
BAB I
N NH
PENDAHULUAN
DA DA
A. Deskripsi Singkat
M M
proses bisnis pemasyarakatan, masih dirasakan belum
sesuai dengan yang diharapkan. Kesenjangan data,
HA A
informasi, perbedaan persepsi dan pola pikir, sserta
N NH
perbedaan penafsiran aparat dalam melakukan percatatan
dan registrasi mengakibatkan gerak maju pelaksanaan
sistem pemasyarakatan, dan proses bisnis pemasyarakatan,
serta proses perlakuan menjadi terkendala, dan
DA DA
terganggu, akibatnya data base tidak akurat, dan
pengambilan kebijakan pimpinan menjadi tidak tepat.
dan efisien.
B. Hasil belajar
BP
M M
- Petugas yang bertanggungjawab di bidang registrasi
HA A
mengetahui dan memahami latar belakang, maksud
N NH
dan tujuan penyelenggaraan registrasi dan pelaporan
di Balai Pemasyarakatan,
DA DA
hukum, dan pengertian yang diatur didalam Modul
Registrasi dan Pelaporan,
D. Pokok Bahasan
1. Dasar Hukum
SI HU
M M
tentang Pembinaan dan Pembimbingan Warga
Binaan Pemasyarakatan;
HA A
f. Peraturan Pemerintah Nomor 57 Tahun 1999
N NH
tentang Kerja Sama Penyelenggaraan
Pembinaan dan Pembimbingan Warga Binaan
Pemasyarakatan;
g. Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2006
DA DA
tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah
Nomor 32 Tahun 1999 Tentang Syarat dan Tata
Cara Pelaksanaan Hak Warga Binaan
AL M
Pemasyarakatan;
h. Peraturan Pemerintah Nomor 99 Tahun 2012
ON KU
Binaan Pemasyarakatan;
i. Keputusan Menteri Kehakiman Republik
Indonesia Nomor: M.02-PR.07.03 tahun 1987
tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai
NG M
M M
Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan
Anak RI Nomor : 166A/KMA/SKB/XII/2009, 148
HA A
A/A//JA/12/2009, B/45/12/2009, M.HH-08
N NH
HM.03.02 Tahun 2009,10/PRS-2/KPTS/2009, 02/
Men.PP dan PA/XII/2009 Tentang Penanganan
Anak yang berhadapan dengan hukum;
l. Petunjuk Teknis Menteri Kehakiman RI Nomor :
DA DA
E.40-PR.05.03 Tahun 1987 tentang Bimbingan
Klien Pemasyarakatan;
m. Keputusan Direktur Jenderal Pemasyarakatan
Nomor E.22.PR.08.03 Tahun 2001 Tentang
AL M
Prosedur Tetap Pelaksanaan Tugas
ON KU
Pemasyarakatan.
n. Standart Minimum Rules for the Treatmen of
Ofender.
SI HU
2. Pengertian
M M
selanjutnya disingkat LPAS adalah tempat
sementara bagi Anak selama proses peradilan
HA A
berlangsung;
N NH
3) Lembaga Pembinaan Khusus Anak yang
selanjutnya disingkat LPKA adalah lembaga atau
tempat Anak menjalani masa pidananya;
4) Registrasi adalah kegiatan pencatatan ke dalam
DA DA
buku register yang memiliki akibat hukum dan
sangat penting dalam menunjang pelaksanaan
tugas dan fungsi Balai Pemasyarakatan (Bapas);
AL M
5) Buku register adalah buku tempat mencatat
data (jati diri dan identitas) baik berupa data
ON KU
M M
tindak pidana;
HA A
9) Anak yang Menjadi Saksi Tindak Pidana yang
selanjutnya disebut Anak Saksi adalah Anak
N NH
yang belum berumur 18 (delapan belas) tahun
yang dapat memberikan keterangan guna
kepentingan penyidikan, penuntutan, dan
pemeriksaan di sidang pengadilan tentang suatu
DA DA
perkara pidana yang didengar, dilihat, dan/atau
dialaminya sendiri;
10) Diversi adalah pengalihan penyelesaian perkara
Anak dari proses peradilan pidana ke proses di
AL M
luar peradilan pidana;
ON KU
M M
sebagai dasar pertimbangan penyidik, penuntut
umum dan hakim dalam penyelesaian perkara
HA A
yang bersifat independen;
N NH
15) Pengawasan adalah Proses pengamatan dan
penilaian terhadap pelaksanaan program/
kegiatan serta memberikan tindakan korektif agar
program/kegiatan terhadap penetapan atau
DA DA
putusan hakim dan surat keputusan lainnya
terkait asimilasi dan integrasi.
16) Wali adalah orang atau badan yang dalam
kenyataannya menjalankan kekuasaan asuh
AL M
sebagai orang tua terhadap Anak;
ON KU
penuntutan;
21) Adjudikasi adalah tahapan dalam proses
peradilan pada saat pemeriksaan di sidang
pengadilan;
M M
proses peradilan yang berupa pelaksanaan
pidana;
HA A
23) After care adalah bimbingan lanjutan yang
N NH
diberikan kepada Warga Binaan Pemasyarakatan
yang selesai menjalani pembinaan dan/atau
pembimbingan sesuai dengan kebutuhan;
24) Assessment adalah pengukuran profesional
DA DA
untuk mengumpulkan data dan informasi yang
berkenaan dengan kepribadian, kondisi
kehidupan, psikososial, kondisi ekonomi dan
kesehatan klien dan keadaan saat terjadinya
AL M
tindak pidana yang dapat digunakan petugas
BAPAS untuk menentukan pembimbingan klien
ON KU
M M
dan Cuti Bersyarat adalah Program Pembinaan
HA A
untuk mengintegrasikan Narapidana dan Anak
kedalam kehidupan masyarakat setelah
N NH
memenuhi persyaratan yang telah ditentukan.
E. Waktu Pembelajaran
DA DA
1 jam Pelajaran
F. Metode Pembelajaran
AL M
Metode pembelajaran Ceramah, Diskusi dan tanya jawab
ON KU
G. Media
Proyektor
SI HU
H. Latihan
Bapas!
3. Jelaskan latar belakang dibuatnya modul registrasi
Bapas!
BP
BAB II
M M
REGISTRASI KLIEN PEMASYARAKATAN
HA A
N NH
A. Deskripsi Singkat
DA DA
Evaluasi dan Pengarsipan. Tahapan Penerimaan terdiri
dari penerimaan orang dan Dokumen klien, Pemeriksaan
Dokumen, dan terakhir penyerahan kepada bagian
registrasi untuk dicatat. Pendaftaran merupakan proses
AL M
pencatatan kedalam sistem register pemasyarakatan baik
ON KU
B. Hasil Belajar
15
M M
- Petugas yang bertanggungjawab dibidang registrasi
HA A
mengetahui dan memahami tentang Gambaran
N NH
Umum Registrasi Klien Pemasyarakatan
DA DA
- Petugas yang bertanggungjawab dibidang registrasi
mengetahui dan memahami tentang tata cara
melaksanakan pendaftaran,
AL M
- Petugas yang bertanggungjawab dibidang registrasi
ON KU
melaksanakan pengarsipan.
D. POKOK BAHASAN
M M
Secara harfiah, Registrasi berarti pencatatan atau
HA A
pendaftaran. Sementara klien pemasyarakatan berarti
N NH
seseorang yang berada dalam bimbingan Balai
Pemasyarakatan. Sehinggga registrasi klien
pemasyarakatan dapat diartikan sebagai serangkaian
kegiatan pencatatan data dan informasi seorang yang
DA DA
berada dalam pelayanan penelitian kemasyarakatan,
pendampingan, pembimbingan dan pengawasan Balai
Pemasyarakatan mulai tahap penerimaan, pendaftaran,
pengakhiran, evaluasi, pelaporan dan pengarsipan.
AL M
Pencatan tersebut dilakukan pada buku register. Buku
Register adalah buku tempat mencatat data (jati diri dan
ON KU
a. Penerimaan
M M
Penerimaan secara harfiah diartikan sebagai proses,
HA A
cara, perbuatan menerima atau penyambutan.
N NH
Sementara penerimaan dalam konteks registrasi klien
pemasyarakatan dapat dimaknai sebagai proses awal
dari keseluruhan rangkaian registrasi klien beserta
dokumen yang menyertainya.Penerimaan dilakukan
DA DA
oleh petugas penerimaan.Output dari penerimaan
adalah klien beserta berkas diserahkan ke petugas
registrasi.Hal-hal yang harus diperhatikan dalam
proses penerimaan klien pemasyarakatan adalah:
AL M
1. Selama proses penerimaan berlangsung,
ON KU
M M
tanggung jawab penerimaan diserahkan kepada
pejabat struktural yang ditunjuk sebagai
HA A
pelaksana tugas Kepala Bapas,
N NH
8. Pada prinsipnya penerimaan klien wajib
dilakukan pada saat jam kerja,
9. Waktu yang dibutuhkan untuk penerimaan klien
DA DA
adalah 15 (lima belas) menit.
stempel basah.
2. Nama dan identitas klien pemasyarakatan sesuai
3. Untuk klien yang diserahterimakan dari Lapas /
SI HU
lain:
a. Klien putusan Pidana Bersyarat
b. Klien putusan Anak Kembali Ke orang tua
BP
M M
penerimaan klien pemasyarakatan adalah sebagai
HA A
berikut:
1. Penerimaan Orang dan Dokumen; petugas
N NH
layanan informasi menerima klien dan
dokumen-dokumen yang menyertai klien
2. Pemeriksaan Dokumen ; Petugas layanan
DA DA
informasi meneliti keabsahan surat-surat dan
mencocokkan dengan identitas klien
3. Penyerahan ke Registrasi ; Petugas layanan
AL M
informasi mengantar klien beserta surat-surat
kepada petugas registrasi
ON KU
b. Pendaftaran
M M
Pendaftaran pada buku register dilaksanakan
HA A
oleh petugas registrasi di bawah pengawasan
kasubsi yang membawahi bidang registrasi.
N NH
Output dari kegiatan pendaftaran adalah
terverifikasinya berkas klien dan tercatatnya data
klien pada buku register.
DA DA
2. Pendaftaran secara elektronis.
Pendaftaran secara elektronis dilaksanakan oleh
petugas sistem database pemasyarakatan (SDP)
di bawah pengawasan kasubsi yang
AL M
membawahi bidang registrasi. Output dari
kegiatan pendaftaran secara elektronis adalah
ON KU
identitas klien.
FU SD
M M
masih ada perkara lain atau tidak dan lain-lain
yang dianggap perlu.
HA A
3. Dalam hal masih terdapat keraguan terhadap
N NH
keabsahan surat dan dokumen maka petugas
Bapas wajib melakukan koordinasi dengan
atasan pejabat yang mengirim klien.
DA DA
4. Petugas Bapas wajib menolak klien jika:
a. surat dan dokumen tidak sah.
b. surat dan dokumen tidak lengkap
5. Surat dan dokumen dikatakan sah apabila
AL M
terdapat:
a. Nomor dan tanggal pengiriman klien
ON KU
mengirim.
c. Berkas penelitian kemasyarakatan (kecuali
klien yang menjalani diversi dan
BP
persidangan)
d. Surat keterangan yang menunjukkan
bahwa anak berusia 14 tahun atau lebih
(untuk klien anak)
M M
kesehatan klien. Khusus untuk klien wanita
HA A
wajib ditambahkan dengan hasil tes
kehamilan.
N NH
7. Petugas registrasi mencatat dengan tertib sesuai
dengan ketentuan dalam buku register
8. Mengambil teraan jari (tiga jari tengan kiri) klien
DA DA
pada surat keputusan dan sepuluh jari kanan
kiri pada kartu daktiloskopi sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.
AL M
9. Mengambil foto kliendengan ukuran setengah
badan terdiri dari posisi: tampak depan, tampak
ON KU
M M
dengan SDP.
HA A
12. Dalam hal klien yang dicatat dan didaftar
merupakan klien yang melakukan pengulangan
N NH
tindak pidana maka dalam Buku Register wajib
dituliskan “R” (Residivis).
13. Petugas registrasi mencatat riwayat medis
DA DA
(kesehatan) klien.
14. Penandatangan berita acara serah terima klien
dilakukan oleh petugas Bapas yang menerima
AL M
klien dan ditandatangani pula oleh Kepala Bapas.
Jika Kepala Bapas sedang tidak ada di tempat
ON KU
yang lengkap.
FU SD
M M
Permintaan Litmas adalah sebagai berikut:
HA A
1. Pemeriksaan DokumenPetugas registrasi
meneliti kembali keabsahan surat-surat,
N NH
dokumen untuk dicocokkan dengan identitas
klien, bila tidak sesuai maka dikoordinasikan
dengan instansi yang mengajukan permintaan,
DA DA
2. Pencatatan DokumenPetugas registrasi
mencatat dengan tertib sesuai dengan ketentuan
dalam buku register.
M M
kanan, tampak kiri,
HA A
5. Input data registrasi kedalam Sistem Data Base
Pemasyarakatan; Petugas SDP melakukan
N NH
perekaman data klien dengan aplikasi SDP,
6. Petugas Registrasi menandatangani berita acara
serah terima(BAST) bersama-sama dengan
DA DA
petugas pengantar, sesuai model APC-11.
proses diversi.
M M
Pelayanan Anak di LPAS (Buku Reg I.C)
HA A
Buku register litmas untuk program
pelayanan anak di LPAS buku register
N NH
yang digunakan untuk mencatat
permintaan litmas Anak yang
ditempatkan di LPAS.
DA DA
4) Buku Register Litmas Program
Pembinaan Awal (Buku Reg I.D)
Buku register litmas program pembinaan
awal buku register yang digunakan
AL M
untuk mencatat identitas Anak yang di
litmas untuk pembinaan awal.
ON KU
M M
1) Buku Register Diversi Kepolisian (Buku
HA A
Reg II.A)
N NH
Buku register diversi Kepolisian adalah
buku register yang digunakan untuk
mencatat identitas Anak yang
perkaranya berhasil diselesaikan
DA DA
melalui diversi di tingkat penyidikan
kepolisian.
Reg II.C)
Buku register diversi Pengadilan adalah
FU SD
M M
III)
HA A
1) Buku Register Pendampingan Ditingkat
N NH
Kepolisian (Buku Reg III.A)
Buku register pendampingan ditingkat
Kepolisian adalah buku register yang
digunakan untuk mencatat identitas
DA DA
Anak yang diberi pendampingan dalam
proses pra adjudikasi (Penyidik).
adjudikasi (Kejaksaan).
M M
(Buku Reg IV.A)
HA A
Buku register pembimbingan diversi
adalah buku register yang digunakan
N NH
untuk mencatat identitas Anak yang
diberi bimbingan berdasarkan
kesepakatan diversi.
DA DA
2) Buku Register Pembimbingan
Penetapan Bagi Anak Berusia Kurang
dari 12 Tahun (Buku Reg IV.B)
Buku register pembimbingan penetapan
AL M
bagi anak berusia kurang dari 12 tahun
adalah buku register yang digunakan
ON KU
M M
yang digunakan untuk mencatat
HA A
identitas Anak yang diputus pidana
dengan syarat oleh hakim berupa
N NH
menjalani pembinaan di luar lembaga.
DA DA
(Buku Reg IV.E)
Buku register pembimbingan pidana
dengan syarat (pelayanan masyarakat)
adalah buku register yang digunakan
AL M
untuk mencatat identitas Anak yang
diputus pidana dengan syarat oleh
ON KU
bawah pengawasan.
M M
peringatan adalah buku register yang
digunakan untuk mencatat identitas
HA A
Anak yang diputus pidana peringatan
N NH
oleh hakim.
DA DA
Buku register pembimbingan pidana
pelatihan kerja adalah buku register
yang digunakan untuk mencatat
identitas Anak yang diputus pidana
AL M
pelatihan kerja oleh hakim.
ON KU
M M
adalah buku register yang digunakan
HA A
untuk mencatat identitas Anak yang
mendapatkan program bimbingan
N NH
CMB.
DA DA
Buku register pembimbingan PB adalah
buku register yang digunakan untuk
mencatat identitas Anak yang
mendapatkan program bimbingan PB.
AL M
13) Buku Register Pembimbingan
ON KU
M M
V)
HA A
1) Buku Register Pengawasan Diversi
N NH
(Buku Reg V.A)
Buku register pengawasan diversi
adalah buku register yang digunakan
untuk mencatat identitas Anak yang
DA DA
diberi pengawasan berdasarkan
kesepakatan diversi.
M M
diberi pengawasan karena memperoleh
HA A
program bimbingan asimilasi.
N NH
5) Buku Register Pengawasan CB (Buku
Reg V.E)
Buku register pengawasan CB adalah
buku register yang digunakan untuk
DA DA
mencatat identitas Anak yang diberi
pengawasan karena memperoleh
program bimbingan cuti bersyarat.
AL M
6) Buku Register Pengawasan CMB (Buku
Reg V.F)
ON KU
M M
1) Buku Register Pidana Tambahan
HA A
Perampasan Keuntungan yang
N NH
Diperoleh dari Tindak Pidana (Buku
Reg VI.A)
Buku register pidana tambahan
perampasan keuntungan yang
DA DA
diperoleh dari tindak pidana adalah
buku register yang digunakan untuk
mencatat identitas anak yang
mendapatkan pidana tambahan
AL M
berupa perampasan keuntungan yang
diperoleh dari tindak pidana.
ON KU
VI.B)
Buku register pidana tambahan
(pemenuhan kewajiban adat) adalah
buku register yang digunakan untuk
NG M
M M
digunakan untuk mengontrol
pembagian tugas litmas.
HA A
2) Buku Pemantauan dan Evaluasi
N NH
dengan Instansi Lain (Buku Reg VII.B)
Buku pemantauan dan evaluasi
dengan instansi lain adalah buku yang
DA DA
digunakan untuk memantau dan
mengevaluasi pembinaan dan
pembimbingan yang dilakukan oleh
pihak lain (Lembaga sosial).
AL M
3) Buku Pembantu Kerjasama (Buku Reg
ON KU
VII.C)
Buku pembantu kerjasama adalah
buku yang digunakan untuk mencatat
bentuk kerjasama yang dilakukan
SI HU
M M
Pelayanan di RUTAN (Buku Reg VIII.B)
HA A
Buku register litmas untuk program
pelayanan di RUTAN adalah buku
N NH
register yang digunakan untuk
mencatat permintaan litmas klien yang
ditempatkan di RUTAN.
DA DA
3) Buku Register Litmas Pembinaan Awal
(Buku Reg VIII.C)
Buku register litmas pembinaan awal
adalah buku register yang digunakan
AL M
untuk mencatat identitas klien yang di
litmas untuk pembinaan tahap awal.
ON KU
M M
1) Buku Register Pidana dengan Syarat
HA A
(Buku Reg IX.A)
N NH
Buku register pidana dengan syarat
adalah buku register yang digunakan
untuk mencatat identitas klien yang
diputus pidana dengan syarat oleh
DA DA
hakim.
M M
CMB.
HA A
5) Buku Register Pembimbingan PB
(Buku Reg IX.E)
N NH
Buku register pembimbingan PB adalah
buku register yang digunakan untuk
mencatat identitas klien yang
DA DA
mendapatkan program bimbingan PB.
M M
RUTAN adalah buku register yang
digunakan untuk mencatat identitas
HA A
klienyang memperoleh program
N NH
pelayanan di RUTAN.
DA DA
Buku register pengawasan di LAPAS
adalah buku register yang digunakan
untuk mencatat identitas klienyang
memperoleh pembinaan di LAPAS.
AL M
3) Buku Register Pengawasan Program
ON KU
M M
CMB (Buku Reg X.E)
Buku register pengawasan program
HA A
CMB adalah buku register yang
N NH
digunakan untuk mencatat identitas
klien yang diberi pengawasan karena
memperoleh program bimbingan cuti
menjelang bersyarat.
DA DA
6) Buku Register Pengawasan Program
PB (Buku Reg X.F)
Buku register pengawasan program PB
AL M
adalah buku register yang digunakan
untuk mencatat identitas klien yang
ON KU
M M
digunakan untuk mengontrol
pembagian tugas litmas.
HA A
2) Buku Pemantauan dan Evaluasi
N NH
dengan Instansi Lain (Buku Reg XI.B)
Buku pemantauan dan evaluasi
dengan instansi lain adalah buku yang
DA DA
digunakan untuk memantau dan
mengevaluasi pembinaan dan
pembimbingan yang dilakukan oleh
pihak lain (Lembaga sosial).
AL M
3) Buku Pembantu Kerjasama (Buku Reg
ON KU
XI.C)
Buku pembantu kerjasama adalah
buku yang digunakan untuk mencatat
bentuk kerjasama yang dilakukan
SI HU
3. Buku Inspeksi
NG M
M M
Buku inspeksi mendadak (SIDAK) adalah
buku yang mencatat hasil pemeriksaan
HA A
secara langsung dan seksama tentang
N NH
pelaksanaan peraturan (regulasi), tugas
pokok dan fungsi yang dilaksanakan
petugas Balai Pemasyarakatan (Bapas)
secara mendadak (tiba-tiba) atau tanpa
DA DA
pemberitahuan.
a. Kartu Pembinaan
NG M
1. Warna Kuning
Kartu pembinaan dengan warna
FU SD
M M
Kartu pembinaan dengan warna biru
HA A
muda dipergunakan untuk mencatat
bimbingan dan penyuluhan terhadap
N NH
klien yang menjalani pembebasan
bersyarat yang berisikan nomor
register, identitas klien, tanggal lapor
(datang dan pergi) dan paraf PK.
DA DA
3. Warna Hijau
Kartu pembinaan dengan warna hijau
dipergunakan untuk mencatat
AL M
bimbingan dan penyuluhan terhadap
klien yang menjalani Cuti Bersyarat dan
ON KU
b. Kartu Bimbingan
Kartu bimbingan adalah kartu yang
digunakan untuk mencatat bimbingan klien
NG M
c. Surat Tugas
Dalam menjalankan tugas sebagai
pembimbing kemasyarakatan (PK), Kepala
BAPAS akan memberikan surat penugasan.
M M
pelaksanaan tugas sebagai pembimbing
HA A
kemasyarakatan.
N NH
d. Catatan Hasil Bimbingan dan Penyuluhan
Dalam melakukan pembimbingan dan
penyuluhan, perlu dibuatkan catatan yang
tujuannya adalah untuk dapat melengkapi
DA DA
sekaligus menyempurnakan laporan
bimbingan. Catatan hasil bimbingan
berisikan identitas, materi dan saran.
AL M
e. Laporan Ringkas Evaluasi Bimbingan
Laporan ringkas evaluasi bimbingan adalah
ON KU
M M
Klien
Laporan pengakhiran masa bimbingan klien
HA A
adalah suatu laporan yang berisikan surat
N NH
penetapan, identitas klien dan evaluasi dari
hasil pembimbingan.
DA DA
Laporan penerimaan klien adalah laporan
yang berisikan tentang penerimaan klien
baru yang akan menjalani pembimbingan
di Balai Pemasyarakatan.
AL M
i. Surat Panggilan
ON KU
M M
Pemasyarakatan
HA A
Berita acara serah terima klien
pemasyarakatan berisikan identitas klien,
N NH
tanggal penyerahan dan instansi yang
menyerahkan.
5. Pengakhiran
DA DA
Secara harfiah Pengakhiran berarti proses, cara,
perbuatan mengakhiri atau penyudahan. Dalam
konteks registrasi klien pemasyarakatan
AL M
pengakhiran dapat dimaknai sebagai kegiatan
mencoret data dan catatan klien pemasyarakatan
ON KU
karena:
1. Telah selesai masa bimbingan.
FU SD
4. Meninggal dunia.
5. Pindah bimbingan ke Bapas Lain
M M
pengakhiran klien pemasyarakatan juga dapat
HA A
disebabkan karena sebab lain di luar sebab-
sebab yang telah diuraikan diatas di antaranya
N NH
adalah adanya Perubahan status hukum klien
karena proses hukum di pengadilan. Misalnya
pada beberapa kasus yang terjadi, seorang klien
pemasyarakatan yang sedang menjalani masa
DA DA
bimbingan di balai pemasyarakatan mengajukan
upaya hukum peninjauan kembali dan
dikabulkan sehingga status hukumnya berubah
AL M
dari bersalah menjadi tidak bersalah, sehingga
masa bimbingan pun diakhiri atas dasar putusan
ON KU
PK tersebut.
pemasyarakatan.Langkah-langkah pengakhiran
dalam proses registrasi klien pemasyarakatan
adalah sebagai berikut:
BP
M M
pengakhiran bimbingan atau Pelimpahan
HA A
Bimbingan klien pemasyarakatan dan
mencocokan dengan data pada buku
N NH
register;
DA DA
data klien menggunakan ballpoint dengan
tinta warna merah;
M M
dalam penulisan atau pencatatan klien ke
HA A
dalam buku register dilakukan dengan cara
mencoret secara diagonal dari ujung kiri
N NH
bawah ke ujung kanan atas dan diberikan
alasan pencoretan;
DA DA
penandatanganan oleh Kepala Bapas.
E. Waktu Pembelajaran
3 jam Pelajaran
SI HU
F. Metode Pembelajaran
G. Media
FU SD
Proyektor
BP
H. Latihan
M M
1. Sebutkan Proses Registrasi!
HA A
2. Jelaskan bagaimana proses penerimaan klien dan
N NH
hal hal penting apa saja yang perlu diperhatikan pada
saat penerimaan tersebut!
DA DA
dan hal hal penting apa yang perlu diperhatikan!
BAB III
M M
PENUTUPAN BUKU
REGISTER DAN PELAPORAN
HA A
N NH
A. Deskripsi Singkat
DA DA
register dan pelaporan memiliki tugas:
B. Hasil Belajar
53
M M
dan pelaporan.
HA A
2. Petugas yang bertanggungjawab di bidang tugas
registrasi mengetahui dan memahami tentang
N NH
pengertian dan dasar hukum mengenai penutupan
buku registrasi dan pelaporan yang diatur didalam
standar.
DA DA
3. Petugas mampu menjawab soal-soal evaluasi dalam
modul ini.
D. Pokok Bahasan
AL M
a. Penutupan Buku Register
ON KU
pendidikan, umur,
c. Dituliskan tanggal ditutupnya buku register,
FU SD
M M
Jenderal Pemasyarakatan/ Inspektorat Jenderal
HA A
Kementerian Hukum dan HAM RI wajib
memeriksa buku register sebagai bentuk
N NH
pengawasan dan evaluasi;
b. Pelaporan
DA DA
suatu organisasi karena didalamnya terdapat
penyajian fakta tentang suatu keadaan kegiatan dan
dinamika organisasi. Fakta yang tersaji berkenaan
AL M
juga dengan tanggung jawab dan keadaan objektif
yang dialami sendiri oleh pembuat laporan pada
ON KU
suatu keputusan.
M M
SDP (Sistem Database Pemasyarakatan). Terlepas
HA A
dari pemanfaatan SDP, laporan berbentuk fisik saat
ini masih tetap digunakan di Bapas baik bulanan,
N NH
insidentil maupun laporan dalam periode waktu
tertentu.
DA DA
1. Menginventarisir data-data registrasi yang akan
dilaporkan;
2. Membuat klasifikasi data berdasarkan jenis
kelamin, perkara, pendidikan, umur, asal klien;
AL M
3. Memasukkan data yang sudah diklasifikasikan
untuk pembuatan laporan bulanan, input data
ON KU
ke dalam SDP;
4. Laporan ditanda tangani oleh Kabapas dan
dikirim kepada instansi yang berkepentingan.
SI HU
2 jam pelajaran
NG M
F. Metode Pembelajaran
FU SD
G. Media
Proyektor
H. Evaluasi
M M
1. Kapan Buku Register dapat ditutup!
HA A
2. Sebutkan tiga ketentuan dalam menutup buku
N NH
Register!
DA DA
AL M
ON KU
SI HU
NG M
FU SD
BP
DAFTAR PUSTAKA
M M
HA A
- Undang-undang Nomor 4 Tahun 1979 tentang
N NH
Kesejahteraan Anak;
DA DA
Pemasyarakatan;
M M
HA A
N NH
DASAR-DASAR
BIMBINGAN KEMASYARAKATAN
DA DA
AL M
MODUL II
ON KU
DASAR-DASAR PENELITIAN
KEMASYARAKATAN
SI HU
Penulis :
NG M
Tatan Rahmawan
FU SD
BP
M M
HA A
N NH
DA DA
AL M
ON KU
SI HU
NG M
FU SD
BP
DAFTAR ISI
M M
HA A
Halaman
N NH
DAFTAR ISI ..................................................................... 61
DA DA
A. Latar Belakang.................................................... 63
B. Deskripsi Singkat ................................................ 64
C. Manfaat Modul .................................................... 64
AL M
D. Hasil Belajar......................................................... 65
E. Indikator Hasil Belajar......................................... 65
ON KU
I. Media .................................................................. 66
J. Petunjuk Penggunaan Modul ........................... 67
KEMASYARAKATAN (LITMAS).......................... 69
A. Dasar Hukum Penelitian Kemasyarakatan........ 69
FU SD
F. Latihan ............................................................... 82
M M
G. Rangkuman ....................................................... 82
H. Evaluasi .............................................................. 84
HA A
N NH
BAB III PENUTUP .......................................................... 87
A. Simpulan............................................................. 87
B. Umpan Balik dan Tindak Lanjut ....................... 87
C. Kunci Jawaban .................................................. 87
DA DA
DAFTAR PUSTAKA .......................................................... 88
AL M
ON KU
SI HU
NG M
FU SD
BP
BAB I
M M
PENDAHULUAN
HA A
N NH
A. Latar Belakang
DA DA
dan strategis dalam proses penegakan hukum. Peran
penting dan strategis tersebut harus didukung oleh
pengetahuan dan pemahaman PK terhadap dasar-dasar
bimbingan kemasyarakatan. Dasar-dasar bimbimbingan
AL M
kemasyarakatan tersebut identik dengan tugas dan fungsi
PK yang meliputi penelitian kemasyarakatan,
ON KU
63
M M
tersebut adalah dengan mengikutsertakan PK dalam suatu
kegiatan pendidikan dan pelatihan (diklat) yang salah satu
HA A
materi diklatnya adalah tentang dasar-dasar penelitian
N NH
kemasyarakatan. Sebagai upaya untuk mendukung
kelancaran penyelenggaraan diklat tersebut, maka perlu
adanya modul tentang dasar-dasar penelitian
kemasyarakatan.
DA DA
B. Deskripsi Singkat
C. Manfaat Modul
D. Hasil Belajar
M M
Setelah mengikuti pembelajaran yang terkait dengan
HA A
modul dasar-dasar penelitian kemasyarakatan peserta
pendidikan dan pelatihan mampu melaksanakan
N NH
penelitian kemasyarakatan dengan baik dan benar.
DA DA
Setelah mengikuti pembelajaran yang terkait dengan
modul Dasar-Dasar Penelitian Kemasyarakatan peserta
pendidikan dan pelatihan mampu :
1. Menjelaskan tentang dasar hukum penelitian
AL M
kemasyarakatan;
ON KU
1. Bab I Pendahuluan
M M
2. Bab II Materi pokok tentang : Dasar-dasar penelitian
kemasyarakatan
HA A
Bab ini membahas beberapa sub materi pokok yang
N NH
meliputi dasar hukum penelitian kemasyarakatan,
ruang lingkup penelitian kemasyarakatan, tujuan
penelitian kemasyarakatan, prinsip-prinsip penelitian
kemasyarakatn dan prosedur dan mekanisme
DA DA
penelitian kemasyarakatan.
3. Bab III Penutup
H. Metode Pembelajaran
I. Media
M M
Petunjuk ini merupakan hal yang dapat mendukung
HA A
peserta diklat dalam upaya memahami isi modul ini.
Sehubungan dengan hal tersebut, perhatikan dan ikuti
N NH
petunjuk penggunaan modul sebagai berikut :
1. Baca modul ini sebelum pelaksanaan pembelajaran
secara tatap muka di dalam kelas;
DA DA
2. Baca keseluruhan isi modul ini setiap bab secara
bertahap dan berulang-ulang agar dapat memahami
isi modul ini sehingga hasil belajar yang diharapkan
dapat tercapai;
AL M
3. Kerjakan setiap soal yang terdapat dalam latihan
ON KU
M M
dan Pengentasan Anak Nomor : PAS6.PK.01.05.02-
573 Tahun 2014 Tentang Pedoman Penyusunan
HA A
Rekomendasi Penelitian Kemasyarakatan.
N NH
Seluruh regulasi tersebut dapat dilihat pada website
dengan alamat: www.ipkemindo.com.
DA DA
AL M
ON KU
SI HU
NG M
FU SD
BP
BAB II
M M
DASAR-DASAR PENELITIAN
KEMASYARAKATAN (LITMAS)
HA A
N NH
Indikator hasil belajar :
Setelah mengikuti pembelajaran ini peserta pendidikan dan
pelatihan dapat menjelaskan tentang dasar hukum penelitian
DA DA
kemasyarakatan, ruang lingkup penelitian kemasyarakatan,
tujuan penelitian kemasyarakatan, prinsip penelitian
kemasyarakatan, serta prosedur dan mekanisme penelitian
AL M
kemasyarakatan
ON KU
69
M M
Sistem Peradilan Pidana Anak;
HA A
3. Peraturan Pemerintah No. 31 Tahun 1999 tentang
Pembinaan dan Pembimbingan;
N NH
4. Peraturan Pemerintah No. 32 Tahun 1999 Tentang
Syarat dan Tata Cara Pelaksanaan Hak Warga Binaan
Pemasyarakatan;
DA DA
5. Peraturan Pemerintah No. 28 Tahun 2006 tentang
Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 32
Tahun 1999 tentang Syarat dan Tata Cara
Pelaksanaan Hak Warga Binaan Pemasyarakatan;
AL M
6. Peraturan Pemerintah No. 99 Tahun 2012 tentang
ON KU
M M
2016 tentang Tata Cara Pengajuan Permohonan
Grasi;
HA A
11. Keputusan Menteri Kehakiman dan Hak Asasi
N NH
Manusia RI Nomor : M.03-PS.01.04 Tahun 2000
Tentang Tata Cara Pengajuan Permohonan Remisi
Bagi Narapidana yang menjalani Pidana Penjara
Seumur Hidup Menjadi Pidana Penjara Sementara
B.
DA DA
Ruang Lingkup Penelitian Kemasyarakatan
substantif.
M M
adalah pendefinisian litmas berdasarkan kondisi nyata
tentang bagaimana dan mengapa litmas tersebut
HA A
dilaksanakan. Litmas berdasarkan kondisi nyata dapat
N NH
didefinisikan sebagai suatu penelitian ilmiah yang
dilaksanakan berdasarkan peraturan
perundangundangan yang berlaku dan merupakan
bagian dari suatu proses hukum, dengan tujuan untuk
DA DA
memberikan rekomendasi atas penyelesaian masalah
atau kebutuhan Anak yang berhadapan dengan hukum
/ tahanan / nara pidana / klien. Dengan demikian, bila
dibandingkan dengan pendekatan normative, maka
AL M
pendekatan substantive memiliki makna yang lebih luas.
Ruang lingkup litmas dengan pendekatan normative
ON KU
M M
diperoleh melalui litmas tersebut, maka hal tersebut akan
berkaitan dengan tujuan penelitian kemasyarakatan.
HA A
Secara umum bahwa tujuan penelitian kemasyarakatan
N NH
adalah untuk membantu proses penegakan hukum dalam
system peradilan pidana dan penyelenggaraan proses
pemasyarakatan bagi warga binaan pemasyarakatan.
Secara khusus tujuan penelitian kemasyarakatan tersebut
DA DA
dapat kita ketahui dan pahami melalui Keputusan Menteri
Kehakiman Republik Indonesia Nomor M.01-PK.04.10
tahun 1998 tentang Tugas, Kewajiban dan Syarat-Syarat
Bagi Pembimbing Kemasyarakatan. Dalam surat
AL M
keputusan tersebut disebutkan bahwa PK melaksanakan
penelitian kemasyarakatan bertujuan untuk :
ON KU
M M
tujuan litmas tersebut, dapat dikatakan bahwa litmas
memiliki peran penting dan strategis dalam penegakan
HA A
hukum dan penyelenggaraan pemasyarakatan.
N NH
D. Prinsip Penelitian Kemasyarakatan
DA DA
kebenaran umum maupun individual yang dijadikan
seseorang / kelompok sebagai sebuah pedoman untuk
berpikir atau bertindak. Dengan demikian, prinsip
penelitian kemasyarakatan adalah suatu pedoman sikap
AL M
dan tindakan yang harus ditaati oleh PK sebagai individu
pada saat melakukan penelitian kemasyarakatan.
ON KU
1. Individualisasi
Prinsip ini merupakan “pengakuan dan pemahaman
NG M
M M
Prinsip ini memerlukan “kepekaan terhadap
perasaan klien, pemahaman akan maknanya, dan
HA A
respons yang tepat.” PK menggunakan prinsip ini
N NH
ketika merespon klien untuk mengetahui perasaan
klien dan kebutuhan klien.
4. Penerimaan
DA DA
Prinsip ini menuntut untuk menerima dan
menghadapi klien sebagaimana adanya. PK harus
dapat mengetahui kelebihan, kekurangan, serta hal-
hal yang positif dan negatif dari klien.
AL M
5. Sikap Tidak Menghakimi
ON KU
7. Kerahasiaan
M M
Prinsip ini menegaskan hak klien untuk pemeliharaan
informasi rahasia tentang diri yang diungkapkan
HA A
dalam relasi profesional. Ini adalah peran PK untuk
N NH
menjelaskan batas-batas kerahasiaan dan hak-hak
PK dan Klien dalam rangka kewajiban profesional
dan legal. Prinsip-prinsip ini digunakan untuk
mengarahkan relasi pertolongan profesional
DA DA
E. Prosedur dan Mekanisme Penelitian Kemasyarakatan
M M
suatu organisasi, perkumpulan, dan sebagainya. Terkait
dengan penelitian kemasyarakatan, yang dimaksud
HA A
dengan mekanisme tersebut adalah cara kerja / rangkaian
N NH
kegiatan yang terdapat dalam setiap tahapan kerja pada
prosedur litmas.
DA DA
penelitian kemasyarakatan adalah sebagai berikut :
1. Penerimaan
Pada tahap penerimaan, mekanisme harus dilakukan
adalah sebagai berikut :
AL M
a. Petugas piket menerima pemberitahuan atau
ON KU
buku register;
e. Kepala Seksi (Kasi)/Kepala Subseksi (Kasubsi)/
pejabat berwenang lainnya menunjuk
M M
melaksanakan litmas;
HA A
f. Tata Usaha Bapas membuat surat tugas
pelaksanaan litmas; dan
N NH
g. PK menerima surat tugas pelaksanaan litmas.
2. Persiapan
Pada tahap persiapan, mekanisme yang harus
DA DA
dilakukan adalah sebagai berikut :
a. PK mempelajari dokumen permohonan litmas;
b. PK mempersiapkan surat tugas untuk dibawa
AL M
saat pelaksanaan;
c. PK mempersiapkan instrumen litmas;
ON KU
proses litmas.
M M
c. PK mewawancarai tokoh masyarakat;
HA A
d. PK mewawancarai pemerintah setempat;
e. PK mewawancarai pihak lain yang mendukung
N NH
data dan informasi yang dibutuhkan (korban,
orangtua/wali korban;, sekolah, saksi, petugas
poliklinik terkait narkoba, HIV/AIDS, TB, dan
DA DA
penyakit menular lainnya, petugas pelayanan/
pembinaan dan pengasuh (wali));
f. PK melakukan observasi ke tempat-tempat yang
mendukung data dan informasi yang dibutuhkan;
AL M
g. PK melakukan pengumpulan dokumen
pendukung lainnya sesuai kebutuhan litmas;
ON KU
M M
ditentukan
HA A
c. PK melakukan reduksi data;
Proses pengurangan data yang diartikan sebagai
N NH
penyempurnaan data
d. PK melakukan penyajian data;
Proses pengumpulan informasi yang disusun
DA DA
berdasarkan kategori atau pengelompokan-
pengelompokan yang diperlukan;
e. PK melakukan intepretasi data;
Proses pemahaman makna dari serangkaian
AL M
data yang tersaji, dalam wujud yang tidak
sekedar melihat apa yang tersurat, namun lebih
ON KU
g. Penarikan kesimpulan
FU SD
5. Sidang TPP
M M
a. Persiapan
HA A
1) Sekretaris TPP menerima dan mencatat
laporan litmas yang akan disidangkan;
N NH
2) Sekretaris TPP membuat jadwal
pelaksanaan sidang TPP;
3) Sekretaris TPP membuat dan
DA DA
mendistribusikan undangan sidang TPP;
masukan;
5) Sekretaris membuat notulensi;
6) Sekretaris menyusun rekomendasi;
7) Sekretaris membuat Berita Acara sidang TPP.
NG M
M M
dilegalisasi oleh Kepala Bapas atau pejabat yang
berwenang;
HA A
f. PK menyerahkan laporan hasil litmas untuk
N NH
digandakan dan didistribusikan; dan
DA DA
F. Latihan
G. Rangkuman
M M
memahami ruang lingkup litmas, dalam pelaksanaannya
PK akan mengetahui dan memahami bagaimana, untuk
HA A
apa dan dengan siapa litmas tersebut dilaksanakan.
N NH
Pada dasarnya setiap tugas dan fungsi PK memiliki suatu
tujuan, Demikian pula halnya dengan litmas. Tujuan litmas
yang dilaksanakan oleh PK pada dasarnya adalah untuk
DA DA
membantu proses penegakan hukum hukum dalam
system peradilan pidana.
H. Evaluasi
M M
Pilihlah satu jawaban yang paling tepat di antara empat
HA A
pilihan jawaban pada setiap pertanyaan berikut ini !
N NH
1. Pengakuan dan pemahaman tentang kualitas
keunikan tiap-tiap klien. Karena klien itu unik, maka
dalam menghadapi klien yang satu dengan lainnya
haruslah dibedakan. Pernyataan tersebut merupakan
DA DA
salah satu prinsip dalam pelaklsanaan litmas. Prinsip
tersebut disebut dengan
a. Kerahasiaan
b. Penerimaan
AL M
c. Individualisasi
ON KU
pemasyarakatan
b. Membantu Penyidik, Penuntut Umum, dan
FU SD
M M
prosedur litmas yang dilakukan setelah tahap
a. Penerimaan
HA A
b. Pengumpulan data dan informasi
N NH
c. Persiapan
d. Pengolahan data dan informasi
DA DA
Peraturan Pemerintah nomor 31 tahun 1999 tentang
Pembinaan dan Pembimbingan Warga Binaan
Pemasyarakatan, adalah
a. penelitian kemasyarakatan yang selanjutnya
AL M
disebut litmas adalah kegiatan penelitian untuk
mengetahui latar belakang kehidupan warga
ON KU
M M
bimbingan klien di Bapas.
HA A
5. Menerima dan menghadapi klien sebagaimana
adanya. PK harus dapat mengetahui kelebihan,
N NH
kekurangan, serta hal-hal yang positif dan negatif dari
klien. Pernyataan tersebut merupakan salah satu
prinsip dalam pelaksanaan litmas. Prinsip tersebut
DA DA
dengan prinsip
a. Kerahasiaan
b. Penerimaan
c. Individualisasi
AL M
d. Penentuan diri klien
ON KU
SI HU
NG M
FU SD
BP
BAB III
M M
PENUTUP
HA A
N NH
A. Simpulan
DA DA
harus dipahami oleh Pembimbing Kemasyarakatan (PK).
Pokok-pokok pengetahuan yang harus dipahami oleh PK
dalam litmas meliputi dasar hukum litmas, ruang lingkup
litmas, tujuan litmas, prinsip-prinsip litmas dan prosedur
AL M
dan mekanisme litmas. Pemahaman PK terhadap berbagai
hal yang terkait dengan dasar-dasar litmas tersebut
ON KU
C. Kunci Jawaban
FU SD
1. c
2. b
3. d
BP
4. a
5. a
87
DAFTAR PUSTAKA
M M
HA A
Peraturan Pemerintah nomor 31 tahun 1999 tentang
N NH
Pembinaan dan Pembimbingan Warga Binaan
Pemasyarakatan
DA DA
M.01-PK.04.10 tahun 1998 tentang Tugas, Kewajiban dan
Syarat-Syarat Bagi Pembimbing Kemasyarakatan
M M
HA A
N NH
DASAR-DASAR
BIMBINGAN KEMASYARAKATAN
DA DA
AL M
MODUL III
ON KU
PENDAMPINGAN
SI HU
Penulis :
Gusti Ayu Putu Suwardani, BcIP, SH, MSi
NG M
FU SD
BP
M M
HA A
N NH
DA DA
AL M
ON KU
SI HU
NG M
FU SD
BP
DAFTAR ISI
M M
Halaman
HA A
N NH
DAFTAR ISI ..................................................................... 91
DA DA
C. Manfaat Modul .................................................... 95
D Hasil Belajar......................................................... 95
E. Indikator Hasil Belajar......................................... 95
F. Pokok Bahasan................................................... 96
AL M
G. Waktu Pembelajaran........................................... 97
H. Metode Pembelajaran......................................... 97
ON KU
I. Media .................................................................. 97
J. Petunjuk Penggunaan Modul ............................ 98
SI HU
M M
B. Fungsi Pembimbing Kemasyarakatan............... 109
C Latihan Soal ........................................................ 109
HA A
BAB IV JENIS PENDAMPINGAN ................................... 111
N NH
A. Pendampingan Pra Ajudikasi ............................ 111
B. Pendampingan Ajudikasi ................................... 113
C. Pendampingan Pos Ajudikasi ............................ 114
D. Latihan Soal ........................................................ 114
DA DA
BAB V PROSEDUR DAN MEKANISME
PENDAMPINGAN ............................................... 115
A. Pendampingan Pra Ajudikasi ............................ 115
AL M
B. Pendampingan Ajudikasi ................................... 123
C. Pendampingan Pos Ajudikasi ........................... 125
ON KU
BAB I
M M
PENDAHULUAN
HA A
N NH
A. Latar Belakang
DA DA
18 (delapan belas) tahun yang diduga melakukan tindak
pidana. Terkait dengan tindak pidananya itu, Anak
kemudian harus berhadapan dengan Sistem Peradilan
Pidana Anak. Dalam Sistem Peradilan Pidana Anak,
AL M
Pemasyarakatan memiliki peranan penting yang sedikit
berbeda dengan sistem peradilan pidana untuk orang
ON KU
kepada masyarakat.
93
M M
mengedepankan kepentingan terbaik Anak telah
terakomodir dengan disahkannya Undang-undang
HA A
Nomor 11 Tahun 2012 Tentang Sistem Peradilan Pidana
N NH
Anak (SPPA). Perubahan mendasar penanganan perkara
Anak dalam Undang-undang SPPA itulah yang kemudian
memberi penguatan terhadap peran Pemasyarakatan
yang harus berada dalam keseluruhan penanganan Anak
DA DA
yang berkonflik dengan hukum. Dalam Undang-undang
SPPA mengamanatkan Balai Pemasyarakatan (Bapas)
melalui peran Pembimbing Kemasyarakatan (PK)
melaksanakan tugas dan fungsi sebagaimana disebutkan
AL M
pada pasal 1 angka 24, Undang-undang No.11 Tahun
2012, tentang SPPA yaitu : Penelitian Kemasyarakatan,
ON KU
B. Deskripsi Singkat
M M
Modul ini membahas tentang sejarah, konsep, asas,
HA A
prinsip dan jenis-jenis pendampingan serta prosedur dan
mekanisme pendampingan klien pemasyarakatan,
N NH
khususnya klien Anak.
C. Manfaat Modul
DA DA
Modul ini sebagai sarana pembelajaran bagi peserta
pendidikan dan pelatihan (diklat) untuk mengetahui,
memahami, dan menjelaskan berbagai hal yang terkait
dengan pelaksanaan praktek pendampingan.
AL M
ON KU
D. Hasil Belajar
Pembimbing Kemasyarakatan;
2. Terlaksananya tugas dan fungsi pendampingan klien
Anak sesuai Undang-Undang SPPA oleh
NG M
Pembimbing Kemasyarakatan.
FU SD
M M
dengan pendampingan;
HA A
2. Peserta mampu memahami dan mengimplemen-
tasikan peran dan fungsinya sebagai pendamping
N NH
klien pemasyarakatan;
3. Setelah mempelajari jenis-jenis pendampingan pada
setiap tahapan proses peradilan, peserta diharapkan
DA DA
memahami dan dapat mengimplementasikan dalam
pelaksanaan tugas dan fungsi;
4. Peserta memahami dan mampu menjelaskan serta
melaksanakan prosedur dan mekanisme
AL M
pelaksanaan pendampingan.
ON KU
F. Pokok Bahasan
e. Ketentuan lain.
membahas:
a. Peran Pembimbing Kemasyarakatan;
b. Fungsi Pembimbing Kemasyarakatan.
M M
a. Pendampingan di tahap Pra-ajudikasi;
b. Pendampingan di tahap Ajudikasi;
HA A
c. Pendampingan di tahap Post-Ajudikasi.
N NH
4. Prosedur dan Mekanisme Pendampingan, membahas:
a. Prosedur di tahap Pra-Ajudikasi;
b. Prosedur di tahap Ajudikasi;
DA DA
c. Prosedur di tahap Post Ajudikasi.
G. Waktu Pembelajaran
H. Metode Pembelajaran
SI HU
I. Media
3. White board;
M M
4. Spidol Permanen;
5. Flipchart;
HA A
6. Kartu Kosong.
N NH
J. Petunjuk Penggunaan Modul
DA DA
peserta diklat dalam upaya memahami isi modul ini.
Sehubungan dengan hal tersebut, perhatikan dan ikuti
petunjuk penggunaan modul sebagai berikut:
1. Lakukan diskusi mandiri dengan sesama peserta
AL M
diklat agar bisa lebih memahami isi modul;
2. Baca keseluruhan isi modul ini setiap bab secara
ON KU
BAB II
M M
TEORI DAN KONSEP PENDAMPINGAN
HA A
N NH
Indikator Keberhasilan :
Setelah mempelajari teori dan konsep pendampingan peserta
diharapkan memahami dan mampu menjelaskan kembali tentang
sejarah, definsi, asas, prinsip serta ketentuan lain yang
DA DA
berhubungan dengan pendampingan.
A. Sejarah Pendampingan
AL M
Fungsi pendampingan sudah dilaksanakan oleh PK
sejalan dengan berdirinya Balai Pemasyarakatan pada
ON KU
Kemasyarakatan.
99
M M
anak pelaku tindak pidana tidak diperlakukan sama
dengan pelaku tindak pidana dewasa. Namun pada
HA A
kenyataannya keinginan UU tersebut tidak berjalan
N NH
optimal, mengingat Litmas yang dibuat oleh PK hanya
sebagai syarat formal saja tetapi tidak menjadi
pertimbangan bagi Hakim dalam menjatuhkan hukuman
bagi anak. Dan kehadiran PK pada saat sidang
DA DA
pengadilan tidak menjadi suatu keharusan.
M M
signifikan terletak pada intervensinya. Pembimbingan
adalah proses pemberian bantuan terhadap klien dengan
HA A
melakukan intervensi langsung untuk merubah prilaku,
N NH
sikap, pengetahuan dan ketrampilan.
DA DA
Dalam melakukan fungsi Pendampingan Anak PK harus
memahami dan melaksanakan asas-asas Pendampingan
yaitu:
pelindungan;
AL M
keadilan;
nondiskriminasi;
ON KU
penghindaran pembalasan.
FU SD
Tidak Menghakimi
M M
Kerahasiaan
Rasional
HA A
Kesungguhan Dan Ketulusan
N NH
Kesadaran Diri
Menghindari Hubungan Yang Bersifat Pribadi
Penggunaan Bahasa yang sesuai dengan kondisi
klien.
DA DA
D. Masa Pendampingan.
Kepala Bapas.
berakhir.
FU SD
E. Ketentuan Lain.
M M
diproses dalam peradilan adalah usia kurang dari
12 tahun. Pada usia ini Anak akan di upayakan
HA A
mediasi antara 3 (tiga) pihak Penyidik, PK dan
N NH
Peksos/PSP. (Materi Diversi dan Keadilan
Restoratif)
c. Dan usia Anak dapat ditahan (dilakukan
penahanan) adalah Anak yang berusia diatas 14
DA DA
tahun dan diduga melakukan tindak pidana
dengan ancaman pidana 7 tahun atau lebih.
d. Hal yang juga harus diperhatikan adalah Identitas
Anak wajib dirahasiakan.
AL M
2. Hak-Hak anak
ON KU
M M
sebagai upaya terakhir dan dalam waktu yang
paling singkat;
HA A
— memperoleh keadilan di muka pengadilan Anak
N NH
yang objektif, tidak memihak, dan dalam sidang
yang tertutup untuk umum;
— tidak dipublikasikan identitasnya;
— memperoleh pendampingan orang tua/Wali dan
DA DA
orang yang dipercaya oleh Anak;
— memperoleh advokasi sosial;
— memperoleh kehidupan pribadi;
— memperoleh aksesibilitas, terutama bagi anak
AL M
cacat;
— memperoleh pendidikan;
ON KU
b. Memperoleh asimilasi
c. Memperoleh cuti mengunjungi keluarga
FU SD
F. Latihan Soal
M M
1. Jelaskan secara singkat sejarah Pendampingan!
HA A
2. Sebutkan dan Jelaskan Perbedaan Pendampingan
N NH
dan Pembimbingan!
DA DA
5. Sebutkan Hak-hak Anak yang menjalani pidana
AL M
ON KU
SI HU
NG M
FU SD
BP
M M
HA A
N NH
DA DA
AL M
ON KU
SI HU
NG M
FU SD
BP
BAB III
M M
PERAN DAN FUNGSI
PEMBIMBING KEMASYARAKATAN
HA A
N NH
Indikator keberhasilan:
Setelah mempelajari peran dan Fungsi Pendampingan
diharapkan peserta dapat memahami dan menerapkan peran
DA DA
dan fungsi tersebut dalam pelaksanaan pendampingan klien Anak
1. Inisiator
Menginisiasi upaya diversi atau pelaksnaan mediasi
dalam pendampingan klien Anak;
NG M
2. Koordinator
Mengkoordinir peserta mediasi (keluarga pelaku,
FU SD
107
3. Fasilitator
M M
Memfasilitasi pemenuhan hak-hak Anak selama
menjalani upaya diversi maupun proses peradilan;
HA A
4. Mediator
N NH
Memberikan solusi dalam permasalahan Anak pelaku
dan anak korban, keluarga pelaku dan keluarga
korban dalam memutuskan dan menetapkan hasil
DA DA
mediasi atau upaya diversi dengan tidak memihak/
netral;
5. Negosiator
Melakukan negosiasi dalam hal permintaan ganti rugi
AL M
anak korban/ keluarga yang tidak proposional/
ON KU
6. Motivator
SI HU
7. Dll.
FU SD
BP
M M
HA A
N NH
DA DA
AL M
ON KU
SI HU
C. Latihan Soal
NG M
M M
HA A
N NH
DA DA
AL M
ON KU
SI HU
NG M
FU SD
BP
BAB IV
M M
JENIS PENDAMPINGAN
HA A
N NH
Indikator Keberhasilan:
Setelah mempelajari jenis-jenis pendampingan pada setiap
tahapan proses peradilan, peserta diharapkan memahami dan
dapat mengimplementasikan dalam pelaksanaan tugas dan fungsi.
DA DA
Pendampingan Anak dimulai sejak Pra-Ajudikasi sampai
Post-Ajudikasi (selesai masa pidana), yang masing-masing
tahap terdiri dari:
AL M
A. Pendampingan tahap Pra-Adjudikasi terdiri dari:
ON KU
mendapatkan Penetapan.
52).
Pendampingan upaya diversi dilaksanakan pada
setiap tahapan proses peradilan, mulai dari tahap
111
M M
diversi ditahap penyidikan menghasilkan
kesepakatan, maka penanganan Anak selesai
HA A
dengan melaksanakan kesepakatan. Namun bila
N NH
tidak menghasilkan kesepakatan, maka proses
dilanjutkan ke tahap penuntutan, dan seterusnya
sampai ke pengadilan. Bila ditahap pengadilan upaya
diversi juga tidak menghasilkan kesepakatan maka
DA DA
proses dilanjutkan ke sidang pengadilan.
M M
ayat (2)).
Pendampingan ini merupakan pendampingan Anak
HA A
dalam melaksanakan hasil kesepakatan diversi.
N NH
Apakah bentuknya ganti rugi dan atau kewajiban-
kewajiban social lainnya yang harus dilaksanakan
oleh Anak dengan pengawasan PK. Waktu dan
tempat/ lokasi pelaksanaan seperti yang tercantum
DA DA
dalam kesepakan dan sudah di legalisasi oleh Ketua
Pengadilan setempat dalam bentuk Penetapan.
6. Pendampingan Mediasi.
AL M
Pendampingan mediasi adalah pendampingan yang
dilakukan pada saat hakim atau aparat penegak
ON KU
M M
1. Pendampingan pelaksanaan putusan pengadilan
HA A
(Pasal 65 huruf d).
Pendampingan ini dilakukan pada saat Anak sedang
N NH
melaksanakan masa pembinaan di di LPKA, mulai
tahap Admisi Orientasi (pembuatan Litmas dan
pemberian rekomendasi program pembinaan,
DA DA
sampai Anak selesai menjalani masa pidananya,
termasuk evaluasi rekomendasi program
pembinaan);
D. Latihan Soal
NG M
BAB V
M M
SISTEM, PROSEDUR
DAN MEKANISME PENDAMPINGAN
HA A
N NH
Indikator Keberhasilan :
Setelah mempelajari materi Sistem, Prosedur dan Mekanisme
Pendampingan diharapkan peserta dapat melaksanakan dan
DA DA
mengimplementasikan tugas dan fungsi dengan baik
Perencanaan
1) Bapas menerima pemberitahuan secara
tertulis dari Kepolisian tentang jadwal
pertemuan
NG M
Pelaksanaan
1) PK memperlihatkan surat tugas kepada
penyidik.
115
M M
berwenang dan stempel kepolisian pada
surat tugas.
HA A
3) PK bertemu dengan penyidik, pekerja
N NH
sosial, Anak dan orang tua/wali.
4) PK menyampaikan dan menjelaskan hasil
Litmas.
5) PK menyampaikan pendapat dan berperan
DA DA
sebagai kofasilitator aktif dalam proses
pengambilan keputusan.
6) PK menandatangani dan menerima Berita
acara dan hasil kesepakatan dari penyidik.
AL M
7) PK menerima salinan surat penetapan
ON KU
Tindak Lanjut
SI HU
Perencanaan:
FU SD
M M
pendampingan diversi.
4) PK bertemu dengan Anak dan orangtua/
HA A
wali untuk memberikan penguatan dalam
N NH
rangka persiapan pelaksanaan diversi.
Pelaksanaan:
1) PK mendatangi kantor Kepolisian/Kejaksaan/
DA DA
Pengadilan/tempat musyawarah klien.
2) Memperlihatkan surat tugas kepada
penyidik/ penuntut umum/hakim.
3) Meminta tanda tangan pejabat berwenang
AL M
dan stempel pada surat tugas.
4) PK bertemu dengan Penyidik/Jaksa
ON KU
pparat pengacara.
5) PK menyampaikan hasil rekomendasi
Litmas.
6) PK menyampaikan pendapat dan aktif pada
NG M
Tindak lanjut:
M M
1) Membuat laporan pelaksanaan
pendampingan.
HA A
2) PK menerima salinan surat penetapan dari
N NH
pengadilan (maksimal 9 hari kerja setelah
kesepakatan).
DA DA
Pemeriksaan Awal
Perencanaan:
1) Bapas menerima pemberitahuan secara
tertulis dari Kepolisian yang menangani
AL M
perkara Anak
ON KU
pendampingan
4) Koordinasi dengan pihak pemohon untuk
memastikan waktu pelaksanaan
pemeriksaan Anak
NG M
Pelaksanaan
FU SD
M M
nyaman bagi Anak.
4) PK memberikan penguatan mental dan
HA A
menjelaskan hak dan kewajiban Anak.
N NH
5) PK menemani, memperhatikan dan
menyimak pemeriksaan terhadap Anak.
Tindak Lanjut:
DA DA
Membuat laporan pelaksanaan
pendampingan.
pendampingan.
FU SD
Pelaksanaan:
1) PK berkoordinasi dengan penyidik untuk
bertemu jaksa.
BP
M M
pemeriksaaan.
4) PK menyaksikan serah terima berkas dan
HA A
Anak kepada jaksa.
N NH
5) PK menyampaikan dan menjelaskan
kepada Jaksa tentang kondisi Anak.
6) PK menemani, memperhatikan dan
menyimak pemeriksaan terhadap Anak.
DA DA
7) PK menandatangani berita acara
pelimpahan (koordinasi dengan pihak
kejaksaan).
8) PK, Polisi, dan Jaksa menandatangani berita
AL M
acara Pendampingan.
ON KU
Tindak Lanjut:
Membuat laporan pelaksanaan
pendampingan.
SI HU
Perencanaan
1) Bapas menerima pemberitahuan secara
NG M
kesepakatan.
2) PK menerima surat tugas dari Kepala Bapas.
3) PK mempersiapkan berkas dan
BP
Pelaksanaan:
M M
1) PK berkoordinasi dengan orangtua/wali dan
Aparat Pemerintah setempat untuk
HA A
pendampingan pelaksanaan eksekusi
N NH
2) PK bersama Polisi/Jaksa/Hakim
melaksanakan eksekusi sesuai dengan
Penetapan Pengadilan
3) PK berkoordinasi dengan orangtua/wali,
DA DA
pimpinan lembaga dan Aparat Pemerintah
setempat dalam hal pendampingan dan
pengawasan.
AL M
Tindak lanjut:
Membuat laporan pelaksanaan
ON KU
Perencanaan:
1) Bapas menerima surat pemeberitahuan
NG M
M M
wali untuk memberikan penguatan dalam
rangka persiapan pelaksanaan Mediasi
HA A
Pelaksanaan:
N NH
1) PK mendatangi kantor Kepolisian/tempat
mediasi/musyawarah
2) PK memperlihatkan surat tugas kepada
DA DA
penyidik
3) PK meminta tanda tangan pejabat
berwenang dan stempel pada surat tugas
4) PK bertemu dengan korban dan orangtua/
AL M
wali korban, tokoh masyarakat, Anak dan
orangtua/wali, pekerja sosial, pparat
ON KU
Pengacara
5) PK menyampaikan hasil rekomendasi
Litmas.
SI HU
Tindak lanjut
M M
Prosedur dan mekanisme pendampingan anak dalam
HA A
sidang anak dilakukan melalui langkah berikut:
1. permintaan pendampingan anak dari Kejaksaan atau
N NH
Pengadilan;
2. pencatatan permintaan sidang;
3. PK mempelajari kembali Litmas anak yang
DA DA
bersangkutan;
4. PK menghadiri persidangan dan menjalankan
perannya di persidangan;
5. PK membuat laporan hasil sidang.
AL M
Secara sederhana, proses pendampingan ABH dalam
ON KU
Perencanaan
M M
1) Bapas menerima surat pemberitahuan secara tertulis
dari jaksa tentang waktu pelaksanaan ppara.
HA A
2) PK menerima surat tugas dari Kepala Bapas.
N NH
3) PK mempersiapkan berkas dan perlengkapan
sebagai berikut : Litmas, Surat tugas dan/atau SPPD.
Pelaksanaan
DA DA
1) PK berkoordinasi dan konfirmasi dengan Jaksa
Penuntut Umum (JPU) yang menangani perkara
klien.
2) PK mendatangi pengadilan dan memperlihatkan surat
AL M
tugas.
3) Meminta tandatangan pejabat berwenang dan
ON KU
orang tua/wali.
7) PK membacakan hasil Litmas sesuai dengan tata cara
FU SD
persidangan.
8) PK mengikuti jalannya sidang dan terlibat secara aktif
dalam pelaksanaan persidangan.
BP
Tindak lanjut
Membuat laporan pelaksanaan pendampingan
M M
Jenis-jenis Pendampingan Tahap Post-Adjudikasi terdiri
HA A
dari:
N NH
a. Pendampingan Pelaksanaan Putusan Hakim
Perencanaan
1) PK menerima surat pemberitahuan secara tertulis
DA DA
dari Jaksa
2) PK berkoordinasi dengan Jaksa untuk persiapan
pelaksanaan putusan Pengadilan
3) PK menerima surat tugas dari Kepala Bapas
AL M
4) PK mempersiapkan berkas dan perlengkapan
sebagai berikut : Kutipan putusan pengadilan,
ON KU
Pelaksanaan
1) PK berkoordinasi dengan orangtua/wali, Aparat
SI HU
Tindak Lanjut
Membuat laporan pelaksanaan pendampingan
M M
LPKA
HA A
Perencanaan
1) PK menerima pemberitahuan tertulis dari LPAS/
N NH
LPKA
2) PK menerima surat tugas dari Kepala Bapas
3) PK mempersiapkan berkas dan perlengkapan
DA DA
sebagai berikut : Litmas, Surat tugas dan/atau
SPPD.
4) PK mendatangi LPAS/LPKA dan menyampaikan
surat tugas
AL M
5) PK meminta tanda tangan pejabat berwenang
dan stempel pada surat tugas
ON KU
sidang TPP
9) PK menyampaikan hasil sidang TPP kepada
FU SD
Pelaksanaan
BP
M M
pemehuhan hak Anak
HA A
Tindak Lanjut
Membuat laporan pelaksanaan pendampingan
N NH
D. Latihan Soal
DA DA
pada tahap pra adjudikasi!
M M
HA A
N NH
DA DA
AL M
ON KU
SI HU
NG M
FU SD
BP
BAB VI
M M
PRAKTEK PENDAMPINGAN
HA A
N NH
Indikator Keberhasilan :
Setelah mempelajari materi Praktek Pendampingan, peserta
diharapkan dapat mengimplementasikannya dilapangan
DA DA
A. Praktek Pendampingan di tahap Penyidikan dan
Penuntutan
AL M
1. Kenalkan siapa diri anda kepada klien,keluarga dan
APH terkait.
ON KU
8. Menjadi mediator.
9. Mendampingi klien saat tahap lanjutan (pelimpahan
berkas perkara).
BP
129
M M
3. Memberikan penjelasan kepada hakim.
4. Memberikan penguatan mental klien.
HA A
5. Membuat laporan hasil persidangan.
N NH
6. Menjadi fasilitator dalam pemenuhan hak klien:
misalnya penasehat hukum.
DA DA
Lapas
BAB VII
M M
PENUTUP
HA A
N NH
A. Simpulan
DA DA
prinsip Pendampingan
peradilan.
B. Tindak Lanjut
FU SD
131
DAFTAR PUSTAKA
M M
HA A
1. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
N NH
1945 Pasal 28 B ayat (2) dan Pasal 28 H ayat (2)
DA DA
3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun
1995 tentang Pemasyarakatan
M M
HA A
N NH
DASAR-DASAR
BIMBINGAN KEMASYARAKATAN
DA DA
AL M
MODUL IV
ON KU
PEMBIMBINGAN
SI HU
Penulis :
Lenggono Budi, Bc.IP., SH
NG M
FU SD
BP
M M
HA A
N NH
DA DA
AL M
ON KU
SI HU
NG M
FU SD
BP
DAFTAR ISI
M M
Halaman
HA A
DAFTAR ISI ..................................................................... 135
N NH
BAB I PENDAHULUAN .................................................... 137
A. Latar belakang .................................................... 137
B. Diskripsi singkat.................................................. 138
DA DA
C. Hasil Belajar......................................................... 138
D. Indikator Hasil Belajar......................................... 139
E. Materi Pokok dan Materi Sub Pokok
Pembimbingan.................................................... 139
AL M
F. Manfaat ............................................................... 140
M M
E. Metode Pembimbingan...................................... 158
F. Tahapan Pembimbingan.................................... 159
HA A
G. Pelimpahan dan Pengakhiran Pembimbingan.. 161
H. Latihan .............................................................. 162
N NH
I. Rangkuman ....................................................... 162
J. Evaluasi ............................................................. 162
DA DA
A. Gambaran Umum Bimbingan Lanjutan ............ 165
1. Pengertian Bimbingan Lanjutan ................ 165
2. Tujuan ......................................................... 166
3. Subyek......................................................... 166
4. Obyek .......................................................... 167
AL M
B. Jangka Waktu Program Bmbingan Lanjutan ... 167
C. Tahapan Bimbingan Lanjutan............................ 168
ON KU
BAB I
M M
PENDAHULUAN
HA A
N NH
A. Latar Belakang
DA DA
post adjudikasi melalui tugas pembuatan Laporan
Penelitian Kemasyarakatan (Litmas), pendampingan,
pembimbingan, dan pengawasan. Pembimbingan
AL M
merupakan salah satu tugas yang dijalankan oleh
Pembimbing Kemasyarakatan (PK) untuk memberikan
ON KU
pidananya kembali.
137
M M
melaksanakan tugas dan fungsi pembimbingan memiliki
persepsi dan pemahaman yang sama. Karena
HA A
pemahaman akan pelaksanaan tugas pembimbingan.
N NH
Berdasarkan uraian di atas maka perlu adanya pedoman
atau panduan tentang Pembimbingan dalam Pendidikan
dan Pelatihan Fungsional bagi calon PK, yang sekaligus
dapat digunakan sebagai panduan praktis bagi PK dalam
DA DA
melaksanakan tugas pembimbingan sesuai dengan
prosedur dan mekanisme yang telah ditetapkan yang dalam
pelaksanaannya tidak terlepas dengan modul penelitian
AL M
kemasyarakatan, pengawasan, dan pendampingan.
ON KU
B. Diskripsi Singkat
C. Hasil Belajar
M M
Indikator hasil belajar adalah:
HA A
1. Peserta dapat melaksanakan tugas pokok sebagai
pembimbing klien Pemasyarakatan
N NH
2. Peserta mampu memahami tentang jenis klien yang
mendapatkan bimbingan
3. Peserta memahami norma dan dasar hukum pada
DA DA
penyelenggaraan bimbingan
4. Peserta diharapkan dapat menjelaskan konsep dasar
pembimbingan yang meliputi :
a) Prinsip pembimbingan
AL M
b) Asas pembimbingan
c) Tujuan pembimbingan
ON KU
d) Jenis pembimbingan
e) Tahapan pembimbingan
f) Prosedur dan mekanisme
SI HU
M M
(a) Pengertian pembimbingan Klien Pemasyarakatan
(b) Jenis/status Klien yang dibimbing
HA A
(c) Pelaksana Pembimbingan
N NH
(d) Bentuk Pembimbingan
(e) Metode Pembimbingan
(f) Tahapan Pembimbingan
(g) Pelimpahan dan pengakhiran Pembimbingan
DA DA
3) Bimbingan Lanjutan
(a) Gambaran Umum
i. Pengertian
ii. Tujuan
AL M
iii. Subyek
iv. Obyek
ON KU
F. Manfaat
BAB II
M M
DASAR-DASAR PEMBIMBINGAN
HA A
N NH
Indikator keberhasilan :
Setelah mempelajari bab ini peserta diharapkan dapat
menjelaskan konsep dasar pembimbingan yang meliputi
pengertian, asas, prinsip, tujuan dan fungsi pembimbingan
DA DA
A. Pengertian Pembimbingan
yang berlaku.
FU SD
141
M M
1. Prinsip-Prinsip pembimbingan
HA A
Dalam pekerjaan pembimbingan, prinsip merupakan
pedoman dalam melakukan aktivitas pembimbingan,
N NH
pendampingan serta pengawasan. Berikut beberapa
prinsip pembimbingan menurut para ahli:
a. Henry S. Mass
DA DA
Menjelaskan ada 6 (enam) prinsip dasar dalam
makalahnya Social Work Individuals and Families
(1977:63), yaitu :
1) Prinsip Penerimaan (The Principle of
AL M
Acceptance)
2) Prinsip Komunikasi (The Principle of
ON KU
Communication)
3) Prinsip Individualisasi (The Principle of
Individualization)
SI HU
b. Naomi I. Brill
Menjelaskan ada 9 (sembilan) prinsip dasar
dalam bukunya Working With People: The
BP
M M
4) Rasionalitas (Rationaly)
5) Empati (Emphaty)
HA A
6) Ketulusan (Genuiness)
N NH
7) Kejujuran (Impartiality)
8) Kerahasiaan (Confidentiality)
9) Mawas Diri (Self Awareness)
DA DA
c. Felix Biestek
Menjelaskan 7 (tujuh) prinsip dasar (dalam Abas
Basuni, 1995) yang meliputi :
1) Individualisasi
AL M
Prinsip ini merupakan “pengakuan dan
pemahaman tentang kualitas keunikan tiap-
ON KU
4) Penerimaan
M M
Prinsip ini menuntut untuk menerima dan
menghadapi klien sebagaimana adanya. PK
HA A
harus dapat mengetahui kelebihan,
N NH
kekurangan, serta hal-hal yang positif dan
negatif dari klien.
5) Sikap Tidak Menghakimi/Menilai
Prinsip ini didasarkan pada suatu keyakinan
DA DA
bahwa PK diharapkan untuk tidak
memberikan penilaian terhadap klien
mengenai suatu masalah terlalu cepat
6) Penentuan diri Klien
AL M
Prinsip ini mengakui “hak dan kebutuhan
ON KU
7) Kerahasiaan
Prinsip ini menegaskan hak klien untuk
pemeliharaan informasi rahasia tentang diri
BP
M M
digunakan untuk mengarahkan relasi
pertolongan profesional
HA A
2. Asas – asas Pembimbingan
N NH
Menurut Prayetno (2009;115), asas-asas bimbingan
dan konseling meliputi :
a. Asas Kerahasiaan
Asas ini menuntut dirahasiakannya segenap data
DA DA
dan keterangan tentang peserta didik (klien)
yang menjadi sasaran layanan. Dalam hal ini
guru pembimbing berkewajiban penuh
AL M
emelihara dan menjaga semua data dan
keterangan itu sehingga kerahasiaannya benar-
ON KU
benar terjamin.
b. Asas Kesukarelaan
Jika asas kerahasiaan benar-benar sudah
tertanam pada diri siswa atau klien, maka sangat
SI HU
c. Asas Keterbukaan
Bimbingan dan konseling yang efisien hanya
FU SD
M M
dimaksud.
d. Asas Kekinian
HA A
Masalah individu yang ditanggulangi adalah
N NH
masalah yang sedang dirasakan bukan masalah
yang sudah lampau, dan bukan masalah yang
akan dialami masa mendatang. Asas kekinian
juga mengandung pengertian bahwa konselor
DA DA
tidak boleh menunda-nunda pemberian
bantuan. Dia harus mendahulukan kepentingan
klien dari pada yang lain.
e. Asas Kemandirian
AL M
Dalam memberikan layanan pembimbing
hendaklah selalu menghidupkan kemandirian
ON KU
konselor.
f. Asas Kegiatan
Usaha layanan bimbingan dan konseling akan
memberikan buah yang tidak berarti, bila individu
NG M
bersangkutan.
g. Asas Kedinamisan
Upaya layanan bimbingan dan konseling
menghendaki terjadinya perubahan dalam
M M
laku kearah yang lebih baik. Perubahan tidaklah
sekedar mengulang-ulang hal-hal lama yang
HA A
bersifat monoton, melainkan perubahan yang
N NH
selalu menuju ke suatu pembaharuan, sesuatu
yang lebih maju.
h. Asas Keterpaduan
Layanan bimbingan dan konseling memadukan
DA DA
berbagai aspek individu yang dibimbing,
sebagaimana diketahui individu yang dibimbing
itu memiliki berbagai segi kalau keadaannya tidak
saling serasi dan terpadu justeru akan
AL M
menimbulkan masalah.
i. Asas Kenormatifan
ON KU
j. Asas Keahlian
Usaha layanan bimbingan dan konseling secara
FU SD
M M
mengerahkan segenap kemampuannya untuk
membantu, klien belum dapat terbantu
HA A
sebagaimana yang diharapkan, maka petugas
N NH
ini mengalih-tangankan klien tersebut kepada
petugas atau badan lain yang lebih ahli.
l. Asas Tutwuri Handayani
Asas ini menunjukkan pada suasana umum yang
DA DA
hendaknya tercipta dalam rangka hubungan
keseluruhan antara pembimbing dan yang
dibimbing.
AL M
C. Tujuan Pembimbingan
ON KU
M M
dan lingkungan masyarakat;
4. Mengetahui hambatan dan kesulitan yang dihadapi
HA A
peserta didik dalam studi, penyesuaian dengan
N NH
lingkungan pendidikan dan masyarakat.
D. Fungsi Pembimbingan
DA DA
layanan kepada peserta didik agar masing-masing peserta
didik agar masing-masing peserta didik dapat
berkembang secara optimal sehingga menjadi pribadi
AL M
yang utuh dan mandiri. Adapun fungsi-fungsi bimbingan
dan konseling dijelaskan sebagai berikut (Hallen, 2003;60):
ON KU
1. Fungsi Pemahaman
Fungsi pemahaman yaitu fungsi bimbingan dan
konseling yang akan menghasilkan pemahaman
tentang sesuatu oleh pihak-pihak tertentu sesuai
SI HU
M M
memecahkan masalah-masalah yang dihadapi oleh
peserta didik, baik dalam sifatnya, jenisnya, maupun
HA A
bentuknya;
N NH
4. Fungsi Pemeliharaan dan Pengembangan
Fungsi yang akan menghasilkan terpeliharanya dan
terkembangkannya berbagai potensi dan kondisi
positif peserta didik dalam rangka perkembangan
DA DA
dirinya secara terarah, mantap dan berkelanjutan;
5. Fungsi Advokasi
Fungsi Advokasi merupakan fungsi yang
menghasilkan teradvokasinya atau pembelaan
AL M
terhadap peserta didik dalam rangka upaya
pengembangan seluruh potensi secara optimal.
ON KU
E. Latihan
F. Rangkuman
FU SD
M M
bimbingan dapat tercapai.
3. Tujuan bimbingan dan konseling adalah untuk
HA A
membantu individu mengembangkan potensi diri
N NH
secara optimal untuk menyelesaikan masalah
maupun menghadapi tantangan di masa akan
datang secara mandiri.
4. Bimbingan memiliki fungsi-fungsi yang meliputi ;
DA DA
pemahaman, pencegahan, pengentasan,
pemeliharaan dan pengembangan, serta advokasi.
G. Evaluasi
AL M
1. Dibawah ini merupakan pengertian kata “Bimbingan”
ON KU
d. Dampingi
a. Individualisasi
b. Pengungkapan Perasaan Secara Bertujuan
c. Respon Emosional Yang Terkendali
BP
d. Penerimaan
M M
yang lebih baik. Dalam bimbingan hal tersebut
berkaitan dengan asas ……
HA A
a. Kedinamisan
N NH
b. Kenormatifan
c. Keterpaduan
d. Kemandirian
DA DA
adalah sebagai berikut, kecuali :
a. Mengembangkan seluruh potensi dan kekuatan
yang dimiliki oleh peserta didik seoptimal
AL M
mungkin
b. Menyesuaikan diri dengan lingkungan
ON KU
b. Pencegahan
c. Pemeliharaan dan Pengembangan
d. Advokasi
BAB III
M M
GAMBARAN UMUM PEMBIMBINGAN
BAGI KLIEN PEMASYARAKATAN
HA A
N NH
Indikator keberhasilan :
Setelah mempelajari bab ini peserta diharapkan dapat
menjelaskan gambaran umum mengenai Pembimbingan Klien
DA DA
Pemasyarakatan yang meliputi pengertian, jenis klien, pelaksana,
jenis bimbingan, metode pembimbingan dan tahapan
pembimbingan.
AL M
A. Pengertian Pembimbingan Klien Pemasyarakatan
ON KU
B. Jenis/status Klien
153
M M
d 12 tahun mendapatkan penetapan tindakkan
berupa diserahkan pada orangtua/ditempatkan
HA A
kelembaga Sosial.
N NH
3. Anak yang berhadapan dengan Hukum dalam
proses Diversi mendapat penetapan berupa
tindakkan, rehabilitasi, pengawasan, ganti rugi
DA DA
maupun pencabutan izin memakai kendaraan (lihat
bentuk Penetapan diversi Undang-Undang no: 11
tahun 2012 tentang system Peadilan Pidana Anak)
D. Bentuk Pembimbingan
M M
Bentuk bimbingan yang diberikan kepada klien
HA A
didasarkan pada masalah dan kebutuhan klien pada saat
sekarang dan masa yang akan datang disesuaikan
N NH
dengan kondisi kehidupan keluarga dan lingkungan
masyarakat dimana tempat tinggal klien berada.
Berdasarkan pasal 2 Peraturan Pemerintah Nomor 31
DA DA
Tahun 1999 tentang Pembinaan dan Pembimbingan
Warga Binaan Pemasyarakatan, menyebutkan bahwa
program pembinaan dan pembimbingan meliputi
kepribadian dan kemandirian. Lebih lanjut diatur di pasal
AL M
3 tentang bentuk-bentuk program pembinaan dan
pembimbingan kepribadian dan kemandirian meliputi :
ON KU
1. Bimbingan Kepribadian
Pengertian kepribadian adalah keseluruhan sikap,
BP
M M
kapasitas diri pribadi dan perilaku klien. Berkaitan
dengan program bimbingan kepribadian ini, bentuk-
HA A
bentuk kegiatan yang diberikan dapat berupa
N NH
konseling/penyuluhan terkait dengan hal-hal antara
lain Ketaqwaan kepada tuhan Yang Maha Esa,
Kesadaran berbangsa dan bernegara, intelektual,
sikap dan perilaku, kesehatan jasmani dan rohani,
DA DA
kesadaran hukum, dan kegiatan lain yang dapat
mewujudkan reintegrasi sehat dengan masyarakat.
2. Bimbingan kemandirian
Pengertian kemandirian (menurut Standar
NG M
M M
lain. Bentuk kegiatan bimbingan kemandirian ini
dapat berupa ketrampilan kerja, latihan kerja dan
HA A
produksi, dimana kegiatan tersebut dimaksudkan
N NH
untuk memberikan skill atau kemampuan kepada
klien agar mampu memnuhi kebutuhan hidupnya
dengan skill/kemampuan kerja yang telah dimiliki.
Pembimbing dapat melakukan kerjasama dengan
DA DA
mitra untuk memberikan peluang pada klien yang
sulit untuk mencari kerja, termasuk bentuk kegiatan
kerja dengan memanfaatkan ketrampilan yang
didapat dari lapas/rutan. Dalam program yang
AL M
disusun PK/APK harus mengarah pada kebutuhan
penghidupan klien Pemasyarakatan. Bentuk program
ON KU
E. Metode Pembimbingan
M M
Metode pokok dalam melakukan pembimbingan meliputi:
HA A
1. Bimbingan perseorangan (case work)
N NH
Dilakukan secara perseorangan melalui tatap muka
dan terapi tertentu.
a. Pendekatan yang dilakukan dalam bimbingan
perseorangan adalah :
DA DA
1) Pendekatan Pemecahan Masalah
2) Pendekatan Psikososial
3) Pendekatan Tingkah Laku
4) Pendekatan Fungsional
AL M
b. Pada bimbingan perseorangan ini Saudara
ON KU
M M
perubahan.
c. Tujuan dari Bimbingan Kelompok adalah :
HA A
1) Perubahan secara perseorangan; perbaikan
N NH
individu melalui peningkatan kesadaran,
perbaikan pelaksanaan peran-peran sosial
untuk penyesuaian yang lebih baik
terhadap norma-norma;
DA DA
2) Perubahan Kemasyarakatan; usaha untuk
mengubah norma-norma kemasyarakatan
melalui pendidikan, ceramah-ceramah
umum ataupun ceramah-ceramah agama
AL M
di lembaga sosial yang ada.
3. Pengorganisasian dan pengembangan
ON KU
F. Tahapan Pembimbingan
1. Tahap Awal
Pembimbingan tahap awal bagi Klien, dimulai sejak
yang bersangkutan berstatus sebagai Klien sampai
BP
M M
b. pembuatan penelitian kemasyarakatan untuk
bahan pembimbingan;
HA A
c. penyusunan program pembimbingan;
N NH
d. pelaksanaan program pembimbingan; dan
e. pengendalian pelaksanaan program
pembimbingan tahap awal.
DA DA
2. Tahap Lanjutan
Pembimbingan tahap lanjutan bagi Klien,
dilaksanakan sejak berakhir pembimbingan tahap
awal sampai dengan 3/4 (tiga per empat) masa
AL M
pembimbingan. Pembimbingan tahap lanjutan
meliputi
ON KU
3. Tahap Akhir
Pembimbingan tahap akhir bagi Klien, dilaksanakan
NG M
akhir;
b. pelaksanaan program pembimbingan tahap
akhir;
M M
pembimbingan;
d. Penyiapan Klien untuk menghadapi tahap akhir
HA A
pembimbingan dengan mempertimbangkan
N NH
pemberian pelayanan bimbingan tambahan; dan
e. pengakhiran tahap pembimbingan Klien dengan
memberikan surat keterangan akhir
pembimbingan oleh Kepala BAPAS.
DA DA
G. Pelimpahan dan Pengakhiran Pembimbingan
1. Pelimpahan Bimbingan
AL M
Klien Pemasyarakatan yang pindah tempat tinggal
di wilayah kerja Balai Pemasyarakatan lain, bimbingan
ON KU
2. Pengakhiran Bimbingan
Masa Bimbingan Klien Pemasyarakatan dapat
NG M
dihentikan apabila :
FU SD
H. Latihan
M M
1. Jelaskan pengertian Pembimbingan, menurut
HA A
Peraturan Pemerintah Nomor 31 Tahun 1999!
N NH
2. Sebutkan dan jelaskan bentuk pembimbingan yang
diberikan oleh Pembimbing kemasyarakatan kepada
klien Pemasyarakatan!
DA DA
3. Sebutkan dan jelaksan tahapan pembimbingan!
I. Rangkuman
AL M
1. Pembimbingan adalah pemberian tuntunan untuk
meningkatkan kualitas ketaqwaan terhadap Tuhan
ON KU
J. Evaluasi
BP
M M
b. Intelektual
c. Profesional
HA A
d. Jawaban benar semua
N NH
2. Dibawah ini adalah jenis klien yang mendapatkan
bimbingan dari Pembimbing Kemasyarakatan …..,
kecuali :
DA DA
a. Pidana Bersyarat
b. Narapidana yang menjalani Pembebasan
Bersyarat
c. Anak yang diputus oleh Hakim sebagai Anak
AL M
Negara
d. Narapidana yang sedang menjalani Asimilasi
ON KU
b. Petugas Pemasyarakatan
c. Pekerja Sosial
d. Sukarelawan
NG M
b. Lanjutan
c. Akhir
d. Tambahan
M M
dihentikan apabila kondisi dibawah ini terjadi, kecuali:
a. Klien meninggal dunia
HA A
b. Klien telah berhasil mendapatkan pekerjaan
N NH
c. Klien melakukan pelanggaran hokum
d. Masa bimbingan klien telah berakhir
DA DA
AL M
ON KU
SI HU
NG M
FU SD
BP
BAB IV
M M
BIMBINGAN LANJUTAN
HA A
N NH
Indikator keberhasilan :
Setelah mempelajari bab ini peserta diharapkan dapat
menjelaskan gambaran umum mengenai bimbingan lanjutan yang
meliputi pengertian, tujuan, subyek, obyek serta jangka waktu
DA DA
bimbingan lanjutan dan tahapannya.
165
M M
re-integrasi sosialnya. Lebih lanjut masih dalam
Mandela Rules di point 108 menyatakan bahwa
HA A
Jawatan pemerintah atau badan swasta, yang
N NH
membantu narapidana yang telah selesai menjalani
pidananya dalam rangka membina (hubungan baik)
serta memastikan mereka kembali ke dalam
masyarakat, segera setelah pembebasannya, sejauh
DA DA
mungkin dan apabila diperlukan, hendaknya
disediakan rumah penampungan dan pekerjaan
serta pakaian yang sesuai dan sarana yang memadai
agar mereka dapat diarahkan untuk meraih dan
AL M
mempertahankan fungsi sosialnya.
ON KU
2. Tujuan
3. Subyek
BP
M M
untuk mendapatkan Bimbingan tambahan pada
saat selesai melaksanakan program Integrasi
HA A
Sosial yang mengajukan permintaan baik pribadi
N NH
maupun Lembaga
c. Klien yang mengajukan permohonan untuk
mendapatkan bimbingan lanjutan baik pribadi
maupun Lembaga
DA DA
4. Obyek
SK)
M M
Dalam melaksanakan bimbingan bagi klien dilalui dengan
HA A
3 (tiga) Tahap, dimana setiap Tahapnya dilakukan sidang
TPP sebagai bahan evaluasi untuk penentuan rencana
N NH
program bimbingan pada tahap berikutnya yang
disesuaikan dengan kebutuhan klien. Program Bimbingan
Lanjutan akan diberikan setelah berakhirnya Tahap Akhir
DA DA
dimana tujuannya untuk mempersiapkan klien
menghadapi akhir masa bimbingan dan apabila klien
membutuhkan Bimbingan Tambahan berdasarkan
Asesmen dan Pemantauan dari Pembimbing
AL M
Kemasyarakatan.
ON KU
M M
a. Pelaksanaan program bimbingan
b. Meneliti dan menilai keseluruhan hasil
HA A
pelaksanaan program bimbingan
N NH
c. Mempersiapkan klien untuk menghadapi akhir
masa bimbingan dan mempertimbangkan akan
kemungkinan perpanjangan pelayanan
Bimbingan Tambahan (After Care)
DA DA
d. Mempersiapkan surat keterangan akhir masa
bimbingan klien
e. Mengakhiri masa bimbingan klien dengan
diwawancarai oleh Kepala Balai
AL M
Pemasyararakatan.
ON KU
bimbingan selanjutnya.
D. Latihan
E. Rangkuman
M M
Bimbingan Lanjutan atau After Care adalah Bimbingan
HA A
tambahan yang diberikan bagi Klien Pemasyarakatan yang
dinilai masih memerlukan bantuan bimbingan
N NH
berdasarkan hasil asesmen yang dilakukan sebelum
berakhirnya Pembinaan/Bimbingan tahap akhir.
Bimbingan Lanjutan diberikan kepada narapidana yang
DA DA
selesai menjalani masa pidanya (bebas murni) maupun
selesai menjalani masa pembebasan bersyarat (program
integrasi) dengan berdasarkan permintaan narapidana
yang bersangkutan/keluarganya/wali.
AL M
Jangka waktu program bimbingan lanjutan yang
ON KU
F. Evaluasi
d. Bimbingan Lanjutan
M M
a. Narapidana dan Anak yang mendapatkan
Pembebasan Bersyarat dan mengajukan
HA A
permintaan untuk bimbingan tambahan
N NH
b. Narapidana dan Anak yang mendapatkan bebas
murni
c. Narapidana dan Anak yang selesai menjalani
program integrasi sosial
DA DA
d. Klien yang mengajukan permohonan untuk
mendapatkan bimbingan lanjutan
b. Obyek
c. Tujuan
d. Subyek
adalah :
FU SD
a. 6 (enam) bulan
b. 12 (dua belas) bulan
c. 6 (enam) bulan dan dapat diperpanjang 6 (enam)
BP
bulan
d. 1 (satu) tahun dan dapat diperpanjang setiap 6
(enam) bulan
M M
penyusunan rencana bimbingan tahap lanjutannya,
merupakan salah satu kegiatan dari bimbingan
HA A
lanjutan .......
N NH
a. Tahap awal
b. Tahap lanjutan
c. Tahap akhir
d. Di semua tahapan
DA DA
AL M
ON KU
SI HU
NG M
FU SD
BP
BAB V
M M
MEKANISME DAN PROSEDUR
BIMBINGAN
HA A
N NH
Indikator keberhasilan :
Setelah mempelajari bab ini peserta diharapkan dapat
menjelaskan tentang mekanisme dan prosedur Pembimbingan.
A.
DA DA
Mekanisme Pembimbingan
2. Pencatatan/Pendaftaran/Admisi
Memeriksa keabsahan berkas/dokumen serta
mencocokkan klien yang bersangkutan.
3. Penelitian Kemasyarakatan
NG M
173
M M
Penelitian Kemasyarakatan
b. Tujuan Bimbingan
HA A
c. Program meliputi jenis kegiatan, strategi dan
N NH
waktu pelaksanaan.
d. Alokasi sumber untuk menentukan pihak-pihak
yang dapat dilibatkan dalam pelaksanaan
Bimbingan
DA DA
5. Pelaksanaan Program Bimbingan
Program dilaksanakan sesuai dengan rencana
program.
AL M
6. Pelaporan
Hasil pelaksanaan Bimbingan dievaluasi dan
ON KU
7. Pengakhiran Bimbingan
SI HU
pengakhiran bimbingan.
FU SD
B. Prosedur Bimbingan
1. Penerimaan
a. Melakukan penerimaan klien dan berkas/
dokumen klien
M M
c. Mencatat dalam buku penerimaan sesuai
dengan jenis klien
HA A
d. Menyerahkan berkas klien dan klien kepada
N NH
bagian pendaftaran/registrasi.
2. Pencatatan/Pendaftaran/Admisi
a. Petugas registrasi meneliti kembali sah tidaknya
DA DA
surat yang diterima serta mencocokan data
dengan identitas langsung yang diterima melalui
Tanya jawab pada klien.
b. Membuat berita Acara penerimaan klien ditanda
AL M
tangani petugas yang menyerahkan dan yang
menerima
ON KU
tahapan bimbingan.
f. Mencatat pada papan control diruang register
dan ruang ka Bapas.
BP
3. Penelitian Kemasyarakatan
M M
Melakukan penelitian kemasyarakatan untuk
rekomendasi program bimbingan yang sesuai
HA A
dengan kebutuhan, minat dan bakat klien.
N NH
4. Penyusunan Rencana Program Bimbingan
Sebelum melaksanakan bimbingan, perlu menyusun
rencana program dengan memperhatikan hal-hal
DA DA
sebagai berikut:
a. Kebutuhan Klien akan layanan berdasarkan hasil
Penelitian Kemasyarakatan
b. Tujuan Bimbingan Lanjutan
AL M
c. Program meliputi jenis kegiatan, strategi dan
waktu pelaksanaan.
ON KU
bimbingan dilaksanakan;
3) menjelaskan tentang bentuk dan metode
bimbingan yang akan dilaksanakan;
M M
melaksanakan pembimbingan.
b. Pelaksanaan program sesuai dengan rencana
HA A
program dan kesepakatan dengan klien sesuai
N NH
dengan pentahapan masa bimbingan (awal,
lanjutan dan akhir);
c. membuat catatan pada daftar lapor diri dan buku
perkembangan bimbingan;
DA DA
d. Pelibatan mitra kerja dalam pelaksanaan
pembimbingan sebagai sumber daya
pendukung bagi keberhasilan program
pembimbingan.
AL M
6. Pelaporan
ON KU
7. Pengakhiran Bimbingan
a. meneliti buku ekspirasi bimbingan.
b. menyiapkan berkas klien dan buku register
untuk disiapkan pengakhiran bimbingan yang
M M
tangani ka Bapas
c. menyiapkan blanko berakhir bimbingan yang
HA A
ditanda tangani oleh ka.Bapas.
N NH
d. meminta klien untuk hadir ke Bapas untuk
mengambil Surat keterangan berakhir
bimbingan dengan melengkapi pengambilan
tiga sidik jari pada buku register (sebelah kanan
DA DA
sejajar dengan data klien), foto copy vonis dan
surat berakhir bimbingan sebagai bukti penguat
data.
e. menyimpan buku register yang sudah ditanda
AL M
tangani dan dicoret dengan pinsil merah dari
pojok kiri bawah kepojok kanan atas, selain itu
ON KU
C. Latihan
NG M
pembimbingan klien!
3. Jelaskan tentang prosedur pengakhiran
pembimbingan klien!
D. Rangkuman
M M
Bahwa mekanisme dan prosedur bimbingan klien meliputi:
HA A
penerimaan, pencatatan/registrasi/pendaftaran, penelitian
kemasyarakatan, perencanaan program, pelaksanaan
N NH
program, pelaporan dan pengakhiran bimbingan.
E. Evaluasi
DA DA
1. Memeriksa keabsahan berkas/dokumen serta
mencocokkan klien yang bersangkutan, merupakan
kegiatan …..
a. Penerimaan
AL M
b. Admisi
ON KU
c. Perencanaan
d. Pelaksanaan program
M M
d. Melakukan penerimaan klien dan berkas/
dokumen klien
HA A
4. Pihak-pihak yang terlibat dalam pelaksanaan
N NH
pembimbingan bagi klien adalah :
a. Mitra kerja
b. Keluarga Klien
DA DA
c. Pembimbing Kemasyarakatan
d. Semua jawaban benar
BAB VI
M M
PENUTUP
HA A
N NH
A. Simpulan
DA DA
dalam sistem pemidanaan. Pemasyarakatan adalah suatu
proses, dimana perlakuan terhadap pelanggar hukum
dilakukan melalui pentahapan dalam rangka mencapai
AL M
tujuan pemasyarakatan, yaitu pemulihan kesatuan hidup,
kehidupan dan penghidupan.
ON KU
181
M M
pemahaman bagi pembimbing kemasyarakatan tentang
pembimbingan itu sendiri, tentang siapa yang akan
HA A
dibimbing, tujuannya, bentuk bimbingan, serta bagaimana
N NH
prosedur dan mekanisme pembimbingan.
B. Tindak Lanjut
DA DA
Cocokkan hasil jawaban Saudara dengan kunci jawaban
yang ada di bagian akhir modul ini. Hitunglah jawaban
yang benar untuk mengetahui tingkat penguasaan
Saudara. Jika tingkat kategori penguasaan Saudara sudah
AL M
mencapai angka minimal 80%, maka tingkat penguasaan
Saudara dinilai baik. Akan tetapi, jika hasil evaluasi
ON KU
C. Kunci Jawaban
BAB II 1. D 2. B 3. A 4. C 5. C
NG M
BAB III 1. D 2. C 3. A 4. B 5. B
FU SD
BAB IV 1. D 2. A 3. B 4. C 5. D
BAB V 1. A 2. C 3. D 4. D 5. B
BP
DAFTAR PUSTAKA
M M
HA A
1. Azzet, Akhmad Muhaimin. 2013. Bimbingan & Konseling
di Sekolah. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media.
N NH
2. Prayetno dkk. 2004. Pedoman Khusus Bimbingan dan
Konseling. Jakarta: Depdiknas.
3. Prayetno dan Emti, Erman. 2009. Dasar-dasar
DA DA
Bimbingan dan Konseling. Jakarta: Rieneka Cipta.
4. Balitbang. 2006. Panduan dan Pengembangan Diri:
Pedoman untuk Satuan Pendidika Dasar dan
AL M
Menengah. Jakarta: BSNP dan PUSBANGKURANDIK.
5. Hallen, A. 2002. Bimbingan dan Konseling. Jakarta:
ON KU
Ciputat Pers.
6. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1995 tentang
Pemasyarakatan .
SI HU
M M
Reformasi Birokrasi Nomor 23 tahun 2016 tentang Asisten
Pembimbing Kemasyarakatan.
HA A
12. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia
N NH
Republik Indonesia Nomor 03 tahun 2018 tentang Syarat
dan Tata Cara Pemberian Remisi, Asimilasi, Cuti
mengunjungi Keluarga, Pembebasan Bersyarat, Cuti
Menjelang Bebas, dan Cuti Bersyarat.
DA DA
13. Keputusan Menteri Kehakiman Republik Indonesia
Nomor M.02-PR.07.03 Tahun 1987 tentang Organisai dan
Tata Kerja Balai Bimbingan Kemasyarakatan dan
AL M
Pengentasan Anak.
ON KU
Klien Pemasyarakatan.
M M
HA A
N NH
DASAR-DASAR
BIMBINGAN KEMASYARAKATAN
DA DA
AL M
MODUL V
ON KU
PENGAWASAN
SI HU
Penulis :
Atiek Meikhurniawati, AMD.IP.,M.Si
NG M
FU SD
BP
M M
HA A
N NH
DA DA
AL M
ON KU
SI HU
NG M
FU SD
BP
DAFTAR ISI
M M
Halaman
HA A
DAFTAR ISI ..................................................................... 187
N NH
BAB I PENDAHULUAN................................................. 189
A. Latar Belakang.................................................... 189
B. Deskripsi Singkat................................................ 190
C. Manfaat Modul Bagi Peserta .............................. 190
D. Tujuan Pembelajaran.......................................... 191
DA DA
1. Kompetensi Dasar ...................................... 191
2. Indikator Keberhasilan................................ 191
E. Materi Pokok dan Sub Materi Pokok ................ 191
F. Petunjuk Belajar.................................................. 193
AL M
BAB II KONSEP DASAR PENGAWASAN .................... 195
A. Pengertian Pengawasan .................................... 195
ON KU
M M
A. Prosedur dan Mekanisme Pengawasan
Program Layanan Tahanan ............................... 215
HA A
B. Prosedur dan Mekanisme Program Layanan
Tahanan .............................................................. 216
N NH
C. Prosedur dan Mekanisme Pengawasan
Pembinaan Tahap Awal ..................................... 218
D. Prosedur dan Mekanisme Asimilasi dan
Pembimbingan Luar Lembaga .......................... 219
E. Prosedur dan Mekanisme Pengawasan
DA DA
Program Integrasi (PB, CMB, CB) ..................... 221
F. Pengawasan Pemberian Izin ke Luar
Negeri/Kota ........................................................ 222
G. Prosedur dan mekanisme Terhadap Penetapan
AL M
Atau Putusan Hakim .......................................... 224
H. Latihan ............................................................... 226
ON KU
BAB I
M M
PENDAHULUAN
HA A
N NH
A. Latar Belakang
DA DA
berperan sejak proses pra adjudikasi, adjudikasi, hingga
post adjudikasi melalui tugas pembuatanLaporan
Penelitian Kemasyarakatan (Litmas), pendampingan,
pembimbingan, dan pengawasan. Pengawasan perlu
AL M
dilakukan dalam rangka memastikan agar program yang
dilaksanakan berjalan sesuai dengan rencana yang telah
ON KU
189
M M
program, dan keberhasilan program dapat mendukung
tercapainya tujuan dari sistem Pemasyarakatan sebagai
HA A
suatu proses.
N NH
Untuk itu perlu adanya pedoman atau panduan tentang
Pengawasan dalam Pendidikan dan Pelatihan Fungsional
bagi calon PK, yang sekaligus dapat digunakan sebagai
panduan praktis bagi PK dalam melaksanakan tugas
DA DA
pengawasan sesuai dengan prosedur dan mekanisme
yang telah ditetapkan.
AL M
B. Deskripsi Singkat
M M
pemasyarakatan.
HA A
D. Tujuan Pembelajaran
N NH
1. Kompetensi Dasar
Setelah menyelesaikan modul ini diharapkan peserta
mampu memahamidasar-dasar pengawasan klien
pemasyarakatan dengan benar.
DA DA
2. Indikator Keberhasilan
Setelah mempelajari modul ini secara spesifik
diharapkan peserta dapat:
AL M
1. menjelaskan konsep dasar pengawasan;
2. menjelaskan gambaran umum mengenai
ON KU
M M
Pemasyarakatan;
a. Pengertian Pengawasan dalam Sistem
HA A
Pemasyarakatan;
N NH
b. Obyek Pengawasan;
c. Pelaksana Pengawasan;
d. Materi Rekomendasi Program;
e. Materi/Bahan Pengawasan Integrasi.
DA DA
3) Prosedur dan Mekanisme Pengawasan;
a. Prosedur dan Mekanisme Pengawasan Program
Layanan Tahanan;
AL M
b. Prosedur dan Mekanisme Pengawasan Program
Pembinaan Tahap Awal;
ON KU
a. Jenis Pelanggaran;
b. Bentuk-bentuk Pelanggaran;
c. Mekanisme Pencabutan dan Sanksi.
BP
F. Petunjuk Belajar
M M
Modul ini sebagai bahan acuan bagi peserta diklat yang
HA A
ingin memahami dasar-dasar pengawasan terhadap klien
pemasyarakatan dan sebagai salah satu materi dari modul
N NH
Dasar-dasar Bimbingan Kemasyarakatan. Oleh karena itu
modul ini terkait dengan modul Dasar-dasar Bimbingan
Kemasyarakatan lainnya, sehingga pencapaian tujuan
kurikuler dari diklat PK tidak bisa terlepas dari tingkat
DA DA
pemahaman atau kompetensi yang dimiliki oleh peserta
diklat atas keseluruhan modul tersebut. Selain itu, untuk
melengkapi pemahaman peserta tentang modul ini, maka
AL M
disarankan untuk membaca referensi lain yang relevan
sehingga peserta dapat memperoleh gambaran yang
ON KU
komprehensif.
setiap latihan yang ada pada akhir bab agar dapat melatih
daya ingat dan juga mendorong kemampuan dan
keahlian dalam menyelesaikan kasus tertentu.
BP
M M
HA A
N NH
DA DA
AL M
ON KU
SI HU
NG M
FU SD
BP
BAB II
M M
KONSEP DASAR PENGAWASAN
HA A
N NH
Indikator keberhasilan :
Setelah mempelajari bab ini peserta diharapkan dapat
menjelaskan konsep dasar pengawasan yang meliputi pengertian,
asas, prinsip, tujuan dan tahapan pengawasan
A.
DA DA
Pengertian Pengawasan
AL M
Pengertian tentang pengawasan dari para ahli antara lain
sebagai berikut:
ON KU
ditentukan sebelumnya;
195
M M
pelaksanaan pekerjaan/ kegiatan itu dilaksanakan
sesuai dengan rencana, aturan-aturan dan tujuan
HA A
yang telah ditetapkan”;
N NH
4. Menurut M. Manulang mengatakan bahwa
Pengawasan adalah suatu proses untuk menetapkan
suatu pekerjaan apa yang sudah dilaksanakan,
menilainya dan mengoreksi bila perlu dengan
DA DA
maksud supaya pelaksanaan pekerjaan sesuai
dengan rencana semula.
AL M
B. Asas dan Prinsip Pengawasan
1. Asas-asas Pengawasan
SI HU
M M
tidak sama;
HA A
e. Asas pengendalian fleksibel, bahwa pengawasan
harus untuk menghindarkan kegagalan
N NH
pelaksanaan perencanaan;
DA DA
digunakan berguna untuk mencapai tujuan; dan
2. Prinsip-prinsip Pengawasan
M M
terjadinya kesalahan atau penyimpangan dan
terulangnya kesalahan;
HA A
d. Bukan tujuan tapi sarana, bahwa pengawasan
N NH
bukanlah tujuan melainkan sarana untuk
menjamin pencapaian tujuan;
DA DA
untuk mencari siapa yang salah, tetapi apa yang
salah dan bagaimana timbulnya dan sifat
kesalahan itu; dan
AL M
f. Membimbing/mendidik, agar dapat meningkatkan
kemampuan, kesadaran dan kemauan untuk
ON KU
mencapai tujuan.
C. Tujuan Pengawasan
SI HU
dan
5. mencari jalan keluar apabila ditemui kesulitan,
hambatan, atau kegagalan ke arah perbaikan.
D. Tahapan Pengawasan
M M
Menurut G. R. Terry dalam Sukama (1992, hal. 116) proses
HA A
pengawasan terbagi atas 4 tahapan, yaitu:
N NH
1. Menentukan standar atau dasar bagi pengawasan;
2. Mengukur pelaksanaan;
3. Membandingkan pelaksanaan dengan standar/
perencanaan dan temukanlah perbedaan jika ada;
DA DA
4. Memperbaiki penyimpangan dengan cara-cara
tindakan yang tepat.
AL M
E. Latihan
ON KU
F. Rangkuman
FU SD
G. Evaluasi
M M
Pilihlah jawaban yang benar untuk setiap pertanyaan
HA A
dibawah ini!
N NH
1. Pengertian pengawasan menurut Siagian adalah;
a. kegiatan untuk memperoleh kepastian apakah
suatu pelaksanaan pekerjaan/ kegiatan itu
dilaksanakan sesuai dengan rencana;
DA DA
b. proses pengamatan pelaksanaan seluruh
kegiatan organisasi untuk menjamin pekerjaan
berjalan sesuai dengan rencana;
c. mengevaluasi prestasi kerja dan apabila perlu,
AL M
menerapkan tindakan-tindakan korektif;
d. suatu proses untuk menetapkan suatu pekerjaan
ON KU
kecuali:
a. Asas efisiensi dan efektif
b. Asas individual
c. Asas kekeluargaan dan kegotongroyongan
NG M
c. Subyektif
d. Kekecualian
M M
yaitu:
a. Untuk mengetahui apakah sesuatu berjalan
HA A
sesuai dengan rencana yang digariskan.
N NH
b. Untuk mengetahui apakah segala sesuatu
dilaksanakan sesuai dengan instruksi serta asas-
asas.
c. Untuk mengetahui kesulitan-kesulitan,
DA DA
hambatan, dan kelemahan dalam pelaksanaan
program/kegiatan.
d. Semua jawaban benar
AL M
5. Salah satu tahapan dalam pelaksanaan pengawasan
adalah melakukan penilaian terhadap pelaksanaan
ON KU
M M
HA A
N NH
DA DA
AL M
ON KU
SI HU
NG M
FU SD
BP
BAB III
M M
GAMBARAN UMUM PENGAWASAN
DALAM SISTEM PEMASYARAKATAN
HA A
N NH
Indikator keberhasilan :
Setelah mempelajari bab ini peserta diharapkan dapat
menjelaskan gambaran umum mengenai pengawasan dalam
DA DA
sistem pemasyarakatan yang meliputi pengertian, obyek,
pelaksana, dan materi rekomendasi sebagai acuan dalam
melakukan penilaian.
AL M
A. Pengertian Pengawasan dalam Sistem Pemasyarakatan
ON KU
203
B. Obyek Pengawasan
M M
Obyek dari pengawasan ini adalah program yang
HA A
dilaksanakan oleh Klien Pemasyarakatan, dalam
melakukan pengawasan harus memiliki tolak ukur atau
N NH
alat ukur untuk melakukan perbandingan/penilaian
terhadap pelaksanaan program yang antara lain meliputi:
1. Rekomendasi Litmas
DA DA
Rekomendasi Litmas dapat digunakan sebagai acuan
untuk mengetahui apakah kegiatan berjalan sesuai
dengan rencana. Rekomendasi Litmas ini meliputi:
a. Litmas Upaya Diversi
AL M
b. Litmas Layanan Tahanan;
c. Litmas awal Pembinaan;
ON KU
2. Program Bimbingan
SI HU
diberikan.
M M
dapat berupa:
1) Diversi (Perdamaian dengan atau tanpa
HA A
ganti rugi, AKOT, Pelayanan Masyarakat,
N NH
dan keikutsertaan dalam diklat di lembaga
pendidikan/LPKS);
2) Diserahkan ke Panti Sosial/Organisasi
Masyarakat;
DA DA
3) Diserahkan ke Panti Rehabilitasi/Yayasan
Keagamaan;
4) Pelatihan Kerja;
5) Pidana Bersyarat;
AL M
6) Pidana Pengawasan;
7) Penetapan Pengadilan Negeri terhadap
ON KU
C. Pelaksana Pengawasan
M M
“Bimbingan dan Pengawasan Klien dilaksanakan oleh
Pembimbing Kemasyarakatan pada Bapas’’.
HA A
N NH
D. Materi Rekomendasi Program
DA DA
Materi Pengawasan ini meliputi:
berupa:
M M
a. Kesehatan meliputi kesehatan jasmani dan
lingkungan;
HA A
b. Kebutuhan Psikologi;
N NH
c. Pendampingan social;
d. Pendidikan.
DA DA
Materi untuk rekomendasi Litmas awal adalah
program pembinaan tahap awal sesuai dengan
kebutuhan dan resiko narapidana, yang meliputi:
a. Kegiatan kemandirian yang diikuti oleh klien;
AL M
b. Kegiatan kepribadian yang diikuti oleh Klien;
c. Kegiatan perawatan meliputi (layanan medis,
ON KU
M M
telah disepakati antara pihak ketiga dengan
Kalapas. Hal-hal yang diperhatikan adalah:
HA A
1) Menjalankan kegiatan sesuai dengan
N NH
kesepakatan;
2) Tidak berada di tempat lain selain tempat
menjalankan asimilasi;
3) Daftar hadir;
DA DA
4) Tidak melarikan diri.
M M
yang diizinkan;
b) Tidak melarikan diri.
HA A
4. Materi / Bahan pengawasan Program Integrasi
N NH
a. Pembebasan Bersyarat
Materi untuk rekomendasi Pembebasan
Bersyarat (PB) adalah pemberian program
DA DA
pembebasan bersyarat sekaligus penetapan
program bimbingan selama menjalani masa
percobaan. Hal-hal yang diperhatikan adalah:
1) Persetujuan pemberian PB;
AL M
2) Menjalankan program bimbingan yang telah
ditetapkan (kepribadian dan kemandirian);
ON KU
c. Cuti Bersyarat
Materi untuk rekomendasi Cuti Bersyarat adalah
pemberian program Cuti Bersyarat sekaligus
M M
menjalani Cuti Bersyarat. Hal-hal yang
diperhatikan adalah:
HA A
1) Persetujuan Pemberian Cuti Bersyarat (SK
N NH
CB);
2) Menjalankan program bimbingan yang telah
ditetapkan (kepribadian dan kemandirian);
3) Tidak melakukan pelanggaran syarat umum
dan khusus.
DA DA
d. Izin ke Luar Negeri/Kota
Bagi klien yang mendapatkan izin ke luar negeri
maupun ke luar kota, surat izin dimaksud dapat
AL M
digunakan sebagai alat ukur apakah
pelaksanaannya sesuai dengan izin yang
ON KU
E. Latihan
M M
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan baik dan benar:
HA A
1. Sebutkan dan jelaskan obyek dari pengawasan!
N NH
2. Jelaskan pengertian pengawasan dalam sistem
pemasyarakatan!
DA DA
ukur dalam pelaksanaan pengawasan!
F. Rangkuman
AL M
1. Pengawasan dilaksanakan dalam rangka mencegah
terjadinya penyimpangan terhadap pelaksanaan
ON KU
G. Evaluasi
M M
1. Materi untuk rekomendasi Litmas awal adalah
HA A
program pembinaan tahap awal sesuai dengan
kebutuhan dan resiko narapidana, yang meliputi,
N NH
kecuali:
a. Kegiatan kemandirian yang diikuti oleh klien;
b. Kegiatan kepribadian yang diikuti;
c. Kegiatan perawatan meliputi (layanan medis,
DA DA
kebutuhan dasar, dan layanan sosial);
d. Kegiatan pembimbingan.
c. Pembimbing Kemasyarakatan;
d. Hakim Pengawas dan Pengamat.
M M
tentang pelaksanaan diversi.
HA A
4. Hal-hal yang diperhatikan dalam melakukan
pengawasan asimilasi pihak ketiga adalah:
N NH
a. menjalankan kegiatan sesuai dengan
kesepakatan;
b. Tidak berada di tempat lain selain tempat
menjalankan asimilasi;
DA DA
c. Daftar hadir;
d. Semua jawaban benar.
Pembebasan Bersyarat
NG M
FU SD
BP
M M
HA A
N NH
DA DA
AL M
ON KU
SI HU
NG M
FU SD
BP
BAB IV
M M
PROSEDUR DAN MEKANISME
PENGAWASAN
HA A
N NH
Indikator keberhasilan :
Setelah mempelajari bab ini peserta diharapkandapat menjelaskan
tentang prosedur dan mekanisme pengawasan.
A.
DA DA
Prosedur dan Mekanisme Pengawasan Upaya Diversi
1. Perencanaan
AL M
a. Meneliti Surat permintaan pendampingan Anak.
ON KU
2. Pelaksanaan
a. Menetapkan rekomendasi litmas sebagai tolok
FU SD
215
M M
penahanan (Polisi/Jaksa/Hakim).
d. Melakukan koordinasi.
HA A
Melakukan koordinasi dengan lembaga atau
N NH
instansi yang terlibat dalam perkara Anak (Polisi/
Jaksa/Hakim).
DA DA
berdasarkan hasil litmas dinilai memenuhi syarat dan
kriteria untuk menempuh diversi.
4. Tindak Lanjut
AL M
a. Apabila Diversi dilakukan, maka pengawasan
dilakukan untuk mengetahui apakah bentuk
ON KU
1. Perencanaan
BP
M M
pengawasan.
d. Menetapkan pihak yang terlibat.
HA A
e. Menetapkan waktu pelaksanaan.
N NH
f. Menetapkan target capaian.
2. Pelaksanaan
a. Menetapkan rekomendasi litmas sebagai tolok
ukur pengawasan.
DA DA
b. Melakukan pengamatan dengan melalui
kunjungan langsung ke tempat penahanan atau
Rutan untuk pengumpulan data.
AL M
c. Melakukan wawancara.
Wawancara dapat dilakukan dengan klien, pihak
ON KU
perencanaan.
4. Tindak Lanjut
FU SD
M M
Tahap Awal
HA A
1. Perencanaan
a. Meneliti Surat vonis dan eksekusi kejaksaan.
N NH
b. Mempelajari hasil/rekomendasi Penelitian
Kemasyarakatan termasuk hasil asesment.
c. Menetapkan metode atau cara dalam melakukan
pengawasan.
DA DA
d. Menetapkan pihak yang terlibat.
e. Menetapkan waktu pelaksanaan.
f. Menetapkan target capaian.
AL M
2. Pelaksanaan
a. Menggunakan hasil keputusan sidang TPP
ON KU
sebaliknya).
c. Melakukan Wawancara dengan klien, pihak
FU SD
kemasyarakatan.
d. Melakukan koordinasi dengan lembaga atau
instansi yang terlibat dalam pembinaan
narapidana.
M M
Respon klien terhadap program pembinaan yang
diberikan dan perubahan prilaku narapidana sesuai
HA A
dengan target atau tidak.
N NH
4. Tindak Lanjut
a. Peningkatan program pembinaan.
b. Perubahan program pada saat masih
pembinaan awal.
DA DA
c. Memberikan penilaian untuk program
pembinaan asimilasi didalam Lapas.
d. Membuat laporan hasil pengawasan.
AL M
D. Prosedur dan Mekanisme Asimilasi dan Pembimbingan
ON KU
Luar Lembaga
1. Perencanaan
a. Meneliti Surat Keputusan Kalapas tentang
SI HU
2. Pelaksanaan
M M
a. Menggunakan surat keputusan Kepala Lapas
tentang program asimilasi lingkungan lapas,
HA A
asimilasi pihak ketiga, asimilasi lapas terbuka, dan
N NH
cuti mengunjungi keluarga sebagai tolok ukur
pengawasan.
b. Melakukan pengamatan secara langsung
dengan berkunjung langsung ke tempat
DA DA
menjalani asimilasi ataupun CMK.
c. Melakukan wawancara dengan klien, masyarakat
sekitar lingkungan Lapas, petugas Lapas/LPKA
atau wali Pemasyarakatan, pihak ketiga, keluarga
AL M
klien, dan pihak lain yang terkait.
d. Melakukan koordinasi dengan pihak Lapas,
ON KU
4. Tindak Lanjut
a. Peningkatan program pembinaan.
FU SD
b. Pembatalan program.
c. Memberikan penilaian untuk program
selanjutnya.
BP
M M
Integrasi (PB, CMB dan CB)
HA A
1. Perencanaan
a. Meneliti Surat Keputusan Kalapas tentang PB,
N NH
CMB dan CB.
b. Mempelajari hasil/rekomendasi Penelitian
Kemasyarakatan termasuk hasil asesment.
c. Mempelajari program bimbingan yang telah
DA DA
ditetapkan.
d. Menetapkan metode atau cara dalam melakukan
pengawasan.
AL M
e. Menetapkan pihak yang terlibat.
f. Menetapkan waktu pelaksanaan.
ON KU
2. Pelaksanaan
a. Menggunakan Surat Keputasan PB, CMB, dan
SI HU
M M
terkait kegiatan pembimbingan selama menjalani
masa PB/CMB/CB, misal pemerintah setempat,
HA A
instansi pemerintah, Aparat Penegak Hukum
N NH
lainnya, LSM, dan pihak lain yang dapat menjadi
mitra kerja PK dalam melakukan pembimbingan.
DA DA
perubahan perilaku narapidana sesuai dengan target
atau tidak.
4. Tindak Lanjut
AL M
a. P e n i n g k a t a n / p e n g g a n t i a n / p e n c a b u t a n
program.
ON KU
1. Perencanaan
a. Mempelajari Surat Izin bepergian ke luar negeri/
kota.
b. Mempelajari hasil/rekomendasi Penelitian
NG M
ditetapkan.
d. Menetapkan metode atau cara dalam melakukan
pengawasan.
BP
2. Pelaksanaan
M M
a. Menggunakan Surat Keputasan PB, CMB, dan
CB serta program bimbingannya sebagai tolok
HA A
ukur pelaksanaan pengawasan.
N NH
b. Dapat mengunjungi tempat tujuan untuk
memastikan klien berada di tempat yang
seharusnya atau mempelajari dokumen/berkas
terkait izin ke luar negeri/kota.
DA DA
c. Melakukan wawancara baik secara langsung
maupun menggunakan media komunikasi
lainnya kepada klien, keluarga, pihak yang
memberikan keterangan (baik RS atau biro
AL M
perjalanan maupun pihak lain yang dituju klien),
Aparat Penegak Hukum, Imigrasi, Bapas lain
ON KU
ke luar kota.
4. Tindak lanjut
Membuat laporan pelaksanaan pengawasan izin ke
luar negeri/kota.
M M
Penetapan atau Putusan Hakim
HA A
1. Perencanaan
a. Mempelajari Surat penetapan/putusan hakim
N NH
yang meliputi:
1) Diversi (Perdamaian dengan atau tanpa
ganti rugi, AKOT, Pelayanan Masyarakat,
dan keikutsertaan dalam diklat di lembaga
DA DA
pendidikan/LPKS);
2) Diserahkan ke Panti Sosial/ Organisasi
Masyarakat;
3) Diserahkan ke Panti Rehabilitasi/Yayasan
AL M
Keagamaan;
4) Pidana Bersyarat;
ON KU
5) Pidana Pengawasan.
b. Mempelajari hasil/rekomendasi Penelitian
Kemasyarakatan termasuk hasil asesment.
SI HU
2. Pelaksanaan
a. Mempelajari surat keputusan/penetapan hakim
atau data/laporan dari pihak yang terlibat dalam
BP
penetapan/putusan dimaksud.
b. Mengunjungi tempat klien menjalani penetapan
/keputusan Hakim, tempat tinggal klien, tempat
kerja/sekolah, panti rehab, LPKS, yayasan
M M
klien dan penetapan/putusan Hakim.
c. Wawancara dapat dilakukan secara langsung
HA A
maupun menggunakan media komunikasi
N NH
lainnya kepada klien, keluarga, pemerintah
setempat, tokoh masyarakat, petugas
kelembagaan atau organisasi yang diberikan
tugas sesuai penetapan/keputusan Hakim.
d. Melakukan Koordinasi dengan Aparat Penegak
DA DA
Hukum Lainnya, Pihak yang dituju baik secara
perorangan atau kelembagaan, Pemerintah
setempat, tokoh masyarakat dan pihak-pihak lain
AL M
yang terlibat baik secara langsung maupun tidak
langsung dalam penetapan/putusan hakim.
ON KU
4. Tindak lanjut
a. Memberikan rekomendasi kepada Hakim/
NG M
keputusan Hakim.
b. Memberitahukan hasil penilaian terhadap
pelaksanaan penetapan/putusan hakim kepada
BP
H. Latihan
M M
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan baik dan benar.
HA A
1. Sebutkan hal-hal yang dilakukan dalam persiapan
N NH
pengawasan program pembinaan awal?
DA DA
3. Jelaskan penilaian hasil pengawasan program
asimilasi!
I. Rangkuman
AL M
1. Bahwa prosedur dan mekanisme pengawasan
ON KU
pembimbingan
J. Evaluasi
M M
1. Prosedur dan mekanisme pengawasan meliputi:
HA A
a. Perencanaan, pelaksanaan, penilaian,
perbaikan, laporan;
N NH
b. Perencanaan, pelaksanaan, laporan;
c. Perencanaan, pelaksanaan, pelanggaran, hasil
pengawasan, laporan;
d. Perencanaan, pelaksanaan, tindak lanjut.
DA DA
2. Pengumpulan data dalam pelaksanaan pengawasan
dilakukan oleh Pembimbing Kemasyarakatan
dengan metode, kecuali :
AL M
a. Pengamatan/observasi
b. Wawancara
ON KU
c. Koordinasi
d. Interogasi
negeri adalah :
a. Mengetahui Negara tujuan bepergian ke luar
negeri
M M
melaksanakan izin yang telah diberikan untuk
ke luar negeri
HA A
c. mengetahui bahwa klien telah kembali ke
N NH
Indonesia
d. mengetahui bahwa klien ada yang menjamin
DA DA
narapidana, kecuali :
a. Peningkatan program pembinaan.
b. Perubahan program pada saat masih
AL M
pembinaan awal.
c. Memberikan penilaian untuk program
ON KU
BAB V
M M
PELANGGARAN DAN SANKSI
HA A
N NH
Indikator keberhasilan :
Setelah mempelajari bab ini peserta diharapkan dapat
mengidentifikasi jenis pelanggaran dan sanksi terhadap pemberian
program asimilasi dan integrasi.
A.
DA DA
Jenis Pelanggaran
perundang-undangan.
B. Bentuk-bentuk Pelanggaran
NG M
229
M M
bersyarat
a. Melanggar syarat umum (melakukan tindak
HA A
pidana) dan syarat khusus (larangan/anjuran)
N NH
yang telah ditetapkan oleh Hakim.
b. Melanggar pernyataan bimbingan/kontrak
bimbingan dengan Bapas.
DA DA
asimilasi, antara lain:
a. Melakukan pelanggaran tata tertib di dalam
Lapas dan tercatat dalam buku register F.
AL M
b. Tidak melaksanakan program asimilasi
sebagaimana mestinya.
ON KU
Asimilasi.
f. Bepergian ke tempat lain yang tidak ada
hubungannya dengan kegiatan Asimilasi.
g. menerima kunjungan Keluarga di tempat
NG M
menjalankan Asimilasi.
FU SD
M M
tinggal kepada Bapas yang membimbing, dan
atau
HA A
e. Tidak mengikuti atau mematuhi program
N NH
pembimbingan yang ditetapkan oleh Bapas.
(termasuk kontrak bimbingan).
C. Mekanisme Pencabutan
DA DA
1. Pidana Bersyarat
a. Bapas/PK menerima informasi atau laporan dari
instansi terkait/masyarakat ataupun dari hasil
AL M
pengawasan yang dilakukan PK tentang
pelanggaran yang dilakukan oleh klien.
ON KU
2. Asimilasi
M M
a. Bapas/PK menerima informasi atau laporan dari
instansi terkait/masyarakat ataupun dari hasil
HA A
pengawasan yang dilakukan PK tentang
N NH
pelanggaran yang dilakukan oleh klien.
b. Kabapas mempelajari permasalahan
pelanggaran yang dilakukan klien dan
memerintahkan kepada pejabat yang berwenang
DA DA
untuk menindaklanjuti laporan/temuan.
c. Pejabat yang memiliki kewenangan
memerintahkan PK untuk melakukan verifikasi
dan memastikan kebenaran laporan disertai data
AL M
dukung.
d. PK membuat Berita Acara Pemeriksaan tentang
ON KU
Asimilasi.
g. Berdasarkan rekomendasi sidang TPP Lapas,
Kepala Lapas dapat mengusulkan pencabutan
BP
M M
Direktur Jenderal Pemasyarakatan mencabut
keputusan pemberian Asimilasi yang
HA A
ditetapkannya terhadap Narapidana dan Anak.
N NH
3. Pembebasan Bersyarat
a. Bapas/PK menerima informasi atau laporan dari
instansi terkait.
b. Bapas/PK menerima informasi atau laporan dari
DA DA
instansi terkait/masyarakat ataupun dari hasil
pengawasan yang dilakukan PK tentang
pelanggaran yang dilakukan oleh klien.
c. Kabapas mempelajari permasalahan
AL M
pelanggaran yang dilakukan klien
d. Kabapas menunjuk dan memerintahkan kepada
ON KU
M M
2) Surat penahanan atau keterangan lainnya
sebagai bukti pelanggaran klien;
HA A
3) Laporan hasil sidang TPP;
N NH
4) Surat Keputusan Pencabutan Sementara
5) Foto copy SK Pembebasan Bersyarat;
6) Berdasarkan hasil verifikasi usulan dimaksud,
Direktur Jenderal Pemasyarakatan
mencabut Pembebasan Bersyarat secara
DA DA
tetap.
M M
kepada Direktur Jenderal Pemasyarakatan
dengan tembusan kepada Kepala kantor
HA A
Wilayah setempat yang dilampiri dengan:
N NH
1) Berita Acara Pemeriksaan;
2) Surat penahanan atau keterangan lainnya
sebagai bukti pelanggaran klien;
3) Laporan hasil sidang TPP;
DA DA
4) Surat Keputusan Pencabutan Sementara;
5) Foto copy SK Cuti Menjelang Bebas.
5. Cuti Bersyarat
a. Bapas/PK menerima informasi atau laporan dari
instansi terkait/masyarakat ataupun dari hasil
SI HU
M M
status Cuti Bersyarat.
g. Kepala bapas mengeluarkan surat keputusan
HA A
pencabutan sementara.
N NH
h. Bapas menyampaikan surat usulan pencabutan
kepada Direktur Jenderal Pemasyarakatan
dengan tembusan kepada Kepala kantor
Wilayah setempat yang dilampiri dengan:
i. Berita Acara Pemeriksaan.
DA DA
j. Surat penahanan atau keterangan lainnya
sebagai bukti pelanggaran klien.
k. Laporan hasil sidang TPP.
AL M
l. Surat Keputusan Pencabutan Sementara.
m. Foto copy SK Cuti Bersyarat.
ON KU
D. Sanksi
M M
mengulangi seluruh atau sebagian pidana yang
dikenakan kepadanya.
HA A
2. Klien yang dicabut Asimilasinya:
N NH
a) untuk tahun pertama setelah dilakukan
pencabutan tidak dapat diberikan Remisi,
Asimilasi, Pembebasan Bersyarat, Cuti Menjelang
Bebas, dan Cuti Mengunjungi Keluarga.
DA DA
b) untuk pencabutan kedua kalinya, yang
bersangkutan tidak diberikan hak Asimilasi,
Pembebasan Bersyarat, Cuti Menjelang Bebas,
dan Cuti Mengunjungi Keluarga.
AL M
3. Klien dewasa melakukan pelanggaran syarat umum
ON KU
M M
pencabutan tidak dapat diberikan Remisi;
b) untuk pencabutan kedua kalinya, selama
HA A
menjalani masa pidana tidak dapat diberikan
N NH
Remisi, Asimilasi, Pembebasan Bersyarat, Cuti
Menjelang Bebas atau Cuti Bersyarat;
c) selama di luar Lapas tidak dihitung sebagai
menjalani masa pidana.
DA DA
5. Klien anak yang dicabut Asimilasi, Pembebasan
Bersyarat, Cuti Menjelang Bebas atau Cuti Bersyarat,
berlaku ketentuan sebagai berikut:
a) selama berada dalam bimbingan Bapas tetap
AL M
dihitung sebagai menjalani masa pendidikan;
b) selama menjalani masa pidana/ pendidikan tetap
ON KU
E. Latihan
bersyarat!
3. Jelaskan mekanisme pencabutan pidana bersyarat!
FU SD
F. Rangkuman
M M
pidana bersyarat diberikan apabila klien melakukan
pelanggaran.
HA A
3. Terhadap pencabutan program asimilasi dan
N NH
integrasi, serta pidana bersyarat mengakibatkan
sanksi terhadap pemberian hak selama menjalani
pidana dan pidana yang harus dijalani kembali
(terdapat perbedaan perlakuan antara narapidana
dewasa dan anak).
DA DA
G. Evaluasi
M M
hubungannya dengan kegiatan Asimilasi.
c. Menerima kunjungan Keluarga di tempat
HA A
menjalankan Asimilasi.
N NH
d. Tidak melaksanakan program pembimbingan
yang telah ditetapkan.
DA DA
meliputi, kecuali :
a. Berita Acara Pemeriksaan.
b. Surat penahanan atau keterangan lainnya
sebagai bukti pelanggaran klien.
AL M
c. Surat Pembebasan Bersyarat
d. Surat Keputusan Pencabutan Sementara.
ON KU
BAB VI
M M
PENUTUP
HA A
N NH
A. Simpulan
DA DA
sitaan dengan memperhatikan hak asasi manusianya
dalam sistem pemidanaan. Pemasyarakatan adalah suatu
proses, dimana perlakuan terhadap pelanggar hukum
dilakukan melalui pentahapan dalam rangka mencapai
AL M
tujuan pemasyarakatan, yaitu pemulihan kesatuan hidup,
kehidupan dan penghidupan.
ON KU
241
M M
pemahaman bagi pembimbing kemasyarakatan tentang
pengawasan itu sendiri, bagaimana prosedur dan
HA A
mekanisme pengawasan, bentuk tindakan korektif
N NH
terhadap pelanggaran program, serta sanksi yang
diberikan akibat pencabutan program.
DA DA
Cocokkan hasil jawaban Saudara dengan kunci jawaban
yang ada di bagian akhir modul ini. Hitunglah jawaban
yang benar untuk mengetahui tingkat penguasaan
AL M
Saudara. Jika tingkat kategori penguasaan Saudara sudah
mencapai angka minimal 80%, maka tingkat penguasaan
ON KU
C. Kunci Jawaban
NG M
BAB II 1. B 2. C 3. A 4. D 5. C
BAB IV 1. A 2. D 3. A 4. B 5. D
FU SD
BAB III 1. D 2. C 3. D 4. D 5. C
BP
BAB V 1. C 2. A 3. D 4. C 5. D
DAFTAR PUSTAKA
M M
HA A
A. Buku-Buku
N NH
Balai Pemasyarakatan Klas I Jakarta Pusat, Buku Pedoman
PelayananPenelitian Kemasyarakatan, Pembimbingan,
Pengawasan, dan Pendampingan, Jakarta : Bapas Klas I
Jakarta Pusat, 2009.
DA DA
Direktorat Jenderal Pemasyarakatan, Himpunan Peraturan
Perundang-undangan tentang Pemasyarkatan Bidang
Pembimbingan (Buku VII), Jakarta : Departemen
AL M
Kehakiman dan HAM RI, 2003.
M M
Bumi Aksara, 2006.
HA A
Soesilo, R. dan M. Karjadi, Kitab Undang-Undang Hukum
Acara Pidana dengan Penjelasan dan Komentar, Bogor :
N NH
Politea, 1997.
DA DA
Pengkajian dan Pengembangan, 2007.
B. Peraturan-Peraturan
Pemasyarakatan .
Pemasyarakatan.
Pembimbing Kemasyarakatan.
M M
Pembimbing Kemasyarakatan.
HA A
Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia
Republik Indonesia Nomor 03 tahun 2018 tentang Syarat
N NH
dan Tata Cara Pemberian Remisi, Asimilasi, Cuti
mengunjungi Keluarga, Pembebasan Bersyarat, Cuti
Menjelang Bebas, dan Cuti Bersyarat.
DA DA
Keputusan Menteri Kehakiman Republik Indonesia
Nomor M.02-PR.07.03 Tahun 1987 tentang Organisai dan
Tata Kerja Balai Bimbingan Kemasyarakatan dan
Pengentasan Anak.
AL M
Keputusan Menteri Kehakiman RI Nomor M.01-PK.04.10
ON KU
M M
HA A
N NH
DA DA
AL M
ON KU
SI HU
NG M
FU SD
BP