Anda di halaman 1dari 7

Nama : Dhani Hardiyansya Isamu Dosen : Dr. La Ode Hadini, S.Pd. M.

,Si

NIM : R1B121048 Mata kuliah : Geologi Dasar

TUGAS III
1. Cari dan deskripsikan sifat fisik dan unsur kimia dari:
a. Anggota mineral Non-silika d. Anggota mineral sulfida
b. Anggota mineral silika e. Anggota mineral sulfat
c. Anggota mineral oksida f. Anggota mineral karbonat
JAWABAN:

a. Mineral Non-silika
Mineral Non-silika adalah kelompok mineral yang unsur pembentukannya bukan dari silika.
Secara garis besar hampir semua mempunyai komposisi kimia yang senyawa : berupa unsur, sulfida (bila
unsur logam bernyawa dengan sullfur), atau oksida (bila unsur logam bernyawa dengan oksigen). Native
element seperti tembaga, perak atau emas agak jarang terdapat. Sulfida kecuali pirit, tidak jarang
ditemukan, tetapi hanya cukup berarti bila relatif terkonsentrasi dalam urat (Vein) dengan cukup besar.

b. Mineral silika
Mineral silika adalah mineral yang memiliki unsur pembentuknya yaitu silika ( SiO2 ), yang
merupakan hasil pembekuan magma. Silika merupakan 25% dari mineral yang dikenal dan 40% dari
mineral yang dikenal. Hampir 90% mineral pembentuk batuan adalah dari kelompok ini, yang merupakan
persenyawaan antara silikon dan oksigen dengan beberapa unsur metal. Karena jumlahnya yang besar,
maka hampir 90% dari berat kerak-bumi terdiri dari mineral silikat, dan hamir 100% dari mantel bumi
(sampai kedalaman 2900 km dari kerak bumi). Silikat merupakan bagian utama yang membentuk batuan
baik itu sedimen, batuan beku maupun batuan malihan (metamorf). Silikat pembentuk batuan yang umum
adalah adibagi menjadi dua kelompok, yaitu kelompok ferromagnesium dan Non-ferromagnesium.

c. Mineral oksida
Mineral oksida merupakan mineral yang terbentuk dari kombinasi unsur tertentu dengan gugus
anion oksida (O) dan gugus hidroksil hidroksida (OH atau H). Mineral oksida terbentuk sebagai akibat
persenyawaan langsung antara oksigen dan unsur tertentu. Susunannya lebih sederhana dibanding silikat.
Mineral oksida umumnya lebih keras dibanding mineral lainnya kecuali silikat. Mereka juga lebih berat
kecuali sulfida. Unsur yang paling utama dalam oksida adalah besi, chrome, mangan, timah dan
aluminium. Beberapa mineral oksida yang paling umum adalah “es” (H2O), korondum (Al2O3), hematit
(Fe2O3) dan kassiterit (SnO2).

d. Mineral sulfida
Mineral sulfida atau dikenal juga dengan nama sulfosalt ini terbentuk dari kombinasi antara unsur
tertentu dengan sulfur (belerang). Pada umumnya unsure utamanya adalah logam (metal). Pembentukan
mineral kelas ini pada umumnya terbentuk disekitar wilayah gunung api yang memiliki kandungan sulfur
yang tinggi. Proses mineralisasinya terjadi pada tempat-tempat keluarnya atau sumber sulfur. Unsur utama
yang bercampur dengan sulfur tersebut berasal dari magma, kemudian terkontaminasi oleh sulfur yang
ada disekitarnya. Pembentukan mineralnya biasanya terjadi dibawah kondisi air tempat terendapnya unsur
sulfur. Proses tersebut biasanya dikenal sebagai alterasi mineral dengan sifat pembentukan yang terkait
dengan hidrotermal (air panas). .
Mineral kelas sulfida ini juga termasuk mineral-mineral pembentuk bijih (ores). Dan oleh karena itu,
mineral-mineral sulfida memiliki nilai ekonomis yang cukup tinggi. Khususnya karena unsur utamanya
umumnya adalah logam. Pada industri logam, mineral-mineral sulfides tersebut akan diproses untuk
memisahkan unsur logam dari sulfurnya.
Beberapa penciri kelas mineral ini adalah memiliki kilap logam karena unsur utamanya umumnya
logam, berat jenis yang tinggi dan memiliki tingkat atau nilai kekerasan yang rendah. Hal tersebut
berkaitan dengan unsur pembentuknya yang bersifat logam.Beberapa contoh mineral sulfides yang
terkenal adalah pyrite (FeS3), Chalcocite (Cu2S), Galena (PbS), sphalerite (ZnS) dan proustite
(Ag3AsS3). Dan termasuk juga didalamnya selenides, tellurides, arsenides, antimonides, bismuthinides
dan juga sulfosalt.

e. Mineral sulfat
Sulfat terdiri dari anion sulfat (SO42-). Mineral sulfat adalah kombinasi logam dengan anion sufat
tersebut. Pembentukan mineral sulfat biasanya terjadi pada daerah evaporitik (penguapan) yang tinggi
kadar airnya, kemudian perlahan-lahan menguap sehingga formasi sulfat dan halida berinteraksi. Pada
kelas sulfat termasuk juga mineral-mineral molibdat, kromat, dan tungstat. Dan sama seperti sulfat,
mineral-mineral tersebut juga terbentuk dari kombinasi logam dengan anion-anionnya masing-masing.
Contoh-contoh mineral yang termasuk kedalam kelas ini adalah anhydrite (calcium sulfate), Celestine
(strontium sulfate), barite (barium sulfate), dan gypsum (hydrated calcium sulfate). Juga termasuk
didalamnya mineral chromate, molybdate, selenate, sulfite, tellurate serta mineral tungstate.

f. anggota mineral karbonat


Mineral karbonat merupakan persenyawaan dengan ion (CO3)2-, dan disebut “karbonat”,
umpamanya persenyawaan dengan Ca dinamakan “kalsium karbonat”, CaCO3 dikenal sebagai mineral
“kalsit”. Mineral ini merupakan susunan utama yang membentuk batuan sedimen. Carbonat terbentuk
pada lingkungan laut oleh endapan bangkai plankton. Carbonat juga terbentuk pada daerah evaporitic dan
pada daerah karst yang membentuk gua (caves), stalaktit, dan stalagmite. Dalam kelas carbonat ini juga
termasuk nitrat (NO3) dan juga Borat (BO3).Carbonat, nitrat dan borat memiliki kombinasi antara logam
atau semilogam dengan anion yang kompleks dari senyawa-senyawa tersebut (CO3, NO3, dan BO3).
Beberapa contoh mineral yang termasuk kedalam kelas carbonat ini adalah dolomite (CaMg(CO3)2,
calcite (CaCO3), dan magnesite (MgCO3). Dan contoh mineral nitrat dan borat adalahniter (NaNO3) dan
borak(Na2B4O5(OH)4.8H2O).
2. Penghabluran dan pendinginan suatu magma akan menghasilkan urutan pembentukan mineral-
mineral sesuai dengan derajat kristalisasinya. Buatlah urutan pembentukan /penghabluran
mineral menurut Seri Reaksi Bowen?
JAWABAN:

Berikut adalah urutan pembentukan dan penghabluran mineral menurut seri reaksi bowen:

a.) Deret Continuou deret ini mewakili pembentukan feldspar plagioclase. Dimulai dengan feldspar yang
kaya akan kalsium (Ca-feldspar, CaAlSiO) dan berlanjut reaksi dengan peningkatan bertahap dalam
pembentukan natrium yang mengandung feldspar (Ca–Na-feldspar, CaNaAlSiO) sampai titik
kesetimbangan tercapai pada suhu sekitar 9000C. Saat magma mendingin dan kalsium kehabisan ion,
feldspar didominasi oleh pembentukan natrium feldspar (Na-Feldspar, NaAlSiO) hingga suhu sekitar
6000C feldspar dengan hamper 100% natrium terbentuk.

b.) Deret Discontinuous Pada deret ini mewakili formasi mineral ferro-magnesium silicate dimana satu
mineral berubah menjadi mineral lainnya pada rentang temperatur tertentu dengan melakukan reaksi
dengan sisa larutan magma. Diawali dengan pembentukan mineral Olivine yang merupakan satu-satunya
mineral yang stabil pada atau di bawah 18000C. Ketika temperatur berkurang dan Pyroxene menjadi stabil
(terbentuk). Sekitar 11000C, mineral yang mengandung kalsium (CaFeMgSiO) terbentuk dan pada
kisaran suhu 9000C Amphibole terbentuk. Sampai pada suhu magma mendingin di 6000C Biotit mulai
terbentuk.
Bila proses pendinginan yang berlangsung terlalu cepat, mineral yang telah ada tidak dapat bereaksi
seluruhnya dengan sisa magma yang menyebabkan mineral yang terbentuk memiliki rim (selubung). Rim
tersusun atas mineral yang telah terbentuk sebelumnya, misal Olivin dengan rim Pyroxene.
Deret ini berakhir dengan mengkristalnya Biotite dimana semua besi dan magnesium telah selesai
dipergunakan dalam pembentukan mineral.

c.) Apabila kedua jalur reaksi tersebut berakhir dan seluruh besi, magnesium, kalsium dan sodium habis,
secara ideal yang tersisa hanya potassium, aluminium dan silica. Semua unsur sisa tersebut akan
bergabung membentuk Othoclase Potassium Feldspar. Dan akan terbentuk mika muscovite apabila
tekanan air cukup tinggi. Sisanya, larutan magma yang sebagian besar mengandung silica dan oksigen
akan membentuk Quartz (kuarsa).Dalam kristalisasi mineral-mineral ini tidak termasuk dalam deret
reaksi karena proses pembentukannya yang saling terpisah dan independent .
3. Mineral-mineral yang umum dijumpai pada batuan beku, yaitu plagioclase feldspar, k-
feldspar,quarts,muscovite mica,biotite mica amphimbole, olivine,dan calcite. Mineral-mineral
tersebut mudah dikenali, baik secara megaskopis maupun mikroskopis berdasarkan dari sifat-sifat
fisik mineral masing-masing. Deskripsikan ciri dsri mineral-mineral tersebut. (dengan bantuan
gambar)?
JAWABAN:

a. Plagioclase feldspar

Mineral kelompok plagioclase feldspar termasuk kedalam deret kontinu pada reaksi bowen yang
terbentuk melalui proses “solid solution”. Anorthite merupakankelompok pertama terbentuk pada suhu
tinggi dan terdapat pada batuan beku basa.Kemudian terbentuk bytownite-labradorite-andesine pada suhu
menengah dan terdapat pada batuan beku basa-intermediate. Sedangkan mineral kelompokplagioklas yang
terbentuk terakhir yaitu oligoclase-albit pada batuan beku asam.

b. Quartz
Kuarsa adalah salah satu mineral yang umum ditemukan di kerak kontinen bumi. Mineral ini
memiliki struktur kristal heksagonal yang terbuat dari silika trigonal terkristalisasi (silikon dioksida,
SiO2), dengan skala kekerasan Mohs 7 dan densitas 2,65 g/cm³. Bentuk umum kuarsa adalah prisma
segienam yang memiliki ujung piramida segienam.

c. Muscovite Mica

Muscovite mica adalah mineral filosilikat yang mengandung alumunium dan kalium dengan rumus
kimia KAl2(AlSi3O10)(F,OH)2, atau (KF)2(Al2O3)3(SiO2)6(H2O). Muskovit memiliki belahan basal
yang sangat sempurna dan menghasilkan lamina sangat tipis (lembaran) yang sering sangat elastis.
Lembar muskovit 5 m × 3 m telah ditemukan di Nellore, India.

d. Biotite Mica

Nama yang digunakan untuk kelompok besar mineral mika hitam yang biasanya ditemukan pada
jenis batuan metamorf dan batuan beku. Mineral kelompok mika sangat bervariasi komposisi kimianya,
tetapi sifat fisiknya sangat mirip yaitu bahwa semua mineral mika membentuk lembaran silikat.
Umumnya, komposisi kimia biotit adalah : K (Mg, Fe)2-3 Al1-2 Si2-3 O10 (OH,F)2.
Nama "biotit" biasanya digunakan di lapangan karena kelompok mineral mika hitam (annite,
siderophyllite, fluorophlogopite, eastonite, dan sebagainya) umumnya tidak dapat dibedakan tanpa
pengamatan optik, kimia, ataupun x-ray analisis. Biotit adalah mineral utama yang ditemukan dalam
berbagai batuan beku seperti batuan diorit, granit, gabro, peridotit dan pegmatit.
Biotit juga dapat terbentuk pada kondisi metamorfik ketika batu lempung terkena panas dan
tekanan hingga membentuk sekis dan gneiss. Meskipun biotit sangat tidak tahan terhadap pelapukan dan
dapat berubah menjadi mineral lempung, tetapi kadang-kadang biotit masih dapat ditemukan dalam
material sedimen dan batu pasir.

e. amphibole

Amphibole adalah termasuk kelompok silikat,hijau kecoklatan sampai hitam sub metalik,bentuk
prismatik memanjang, kekerasan 5,5 - 6,berat jenis 3,1 - 3,3.umumnya terjadi pada batuan beku medium
- basa seperti syenit, diorit, granodiorit. Di lokasi daerah selidikan amphibole ditemukan pada 43 contoh
yang dianalisis (Tabel-2), dengan kandungan terbesar terdapat pada LSM-07 (Kr. Mane) sebesar 19,5%.
Kemungkinan batuan asal dari mineralini adalah batuan beku asam.

f. Olivine
Olivine (sebagai batu mulia disebut juga peridot atau krisolit) adalah mineral magnesium besi silikat
dengan rumus (Mg,Fe)2SiO4. Banyak ditemukan di bawah permukaan bumi namun lapuk dengan cepat
di permukaan bumi.
Rasio magnesium dan besi bervariasi: forsterit (bila Mg dominan) ataupun fayalit (bila Fe
dominan). Komposisi olivin umumnya dinyatakan sebagai persentase molar forsterit (Fo) dan fayalit (Fa)
(contoh: Fo70Fa30). Forsterit memiliki titik lebur yang sangat tinggi dalam tekanan atmosfer, yaitu
mencapai 1900 °C, tetapi fayalit memiliki titik lebur yang lebih rendah (kira-kira 1200 °C). Titik lebur
bervariasi antara kedua pembentuknya, sebagaimana sifat-sifat lainnya. Olivin bisa menggabungkan unsur
selain oksigen, silikon, magnesium, dan besi; hanya dalam jumlah sedikit. Umumnya mangan dan nikel
merupakan unsur tambahan dengan konsentrasi tertinggi.

G. Calcite

Calcite (kalsit) adalah Kalsit mineral karbonat dan polimorf kalsium karbonat yang paling stabil.
Kalsit merupakan mineral penyusun berbagai jenis batuan dengan rumus kimia CaCO3. Kalsit sangat
umum ditemukan di seluruh dunia baik di dalam batuan sedimen, batuan metamorf, maupun batuan beku.
Beberapa ahli geologi menganggapnya sebagai "ubiquitous mineral" atau mineral yang dapat hadir di
hampir semua jenis batuan.
Mineral kalsit merupakan mineral utama pembentuk batu kapur (batugamping) ataupun batu
marmer. Kedua batuan tersebut sangat banyak ditemukan di permukaan bumi dan sebagai salah satu
repositori karbon terbesar di planet kita. Sifat fisik dan kimia dari mineral kalsit menjadikannya sebagai
salah satu mineral yang paling sering muncul.
Kalsit dapat digunakan sebagai bahan konstruksi, material abrasif, pupuk pertanian, agregat untuk
konstruksi bangunan, pigmen, farmasi, dan masih banyak lagi kegunaan lainnya. kalsit memiliki lebih
banyak kegunaan dibandingkan mineral-mineral lainnya.

Anda mungkin juga menyukai