Anda di halaman 1dari 7

PENGKAJIAN KEPERAWATAN

APLIKASI TEORI CHRONIC SORROW

A. DATA DEMOGRAFI
1. Nama : An. A No. MR : 318406
2. Umur : 14 th Tgl Msk : 21/11/15
3. Jenis kelamin : Perempuan Tgl Pgkjn : 24/10/15
4. Status kesehatan :
 An A menjadi pendiam, suka menyendiri, sering melamun, jarang masuk
sekolah, tidak tampak ceria, dan tampak kebingungan apa yang harus
dilakukannya ketika Ny S meninggal. Karena An A merasa ketika Ny S ibu
yang disayanginya meninggal maka tidak ada lagi yang dapat
memperhatikan, mengerti, membimbing dan menjadi tempat curhat hatinya.
Kejadian ini berlangsung hingga 6 bulan.
 An A sangat deket dengan Ny S karena hanya dia anak yang tinggal dirumah
bersama ibunya. Ayah An A jarang dirumah karena Tn B seorang perwira
polisi dan sering tugas diluar.
 An A yang sangat dekat dengan Ny S karena Ny S merupakan ibu yang baik
yang selalu perhatian terhadap An A baik masalah disekolah atau sehari-hari
Ny S yang selalu memotivasi dan mendukungnya, jika ada masalah An A
selalu menceritakan langsung masalah yang dihadapinya pada Ny S. Suatu
hari Ny S sakit keluhan yang dirasakan sesak dan dibawa ke Rs
persahabatan. Setelah diperiksa dokter IGD dan dilakukan pemeriksaan
Diagnostik, dokter mendiagnosa Ny S menderita kanker paru (Adeno
Carsinoma Stadium akhir) dan diperkirakan hidupnya tidak lama lagi.
Keluarga sangat terpukul dengan kejadian tersebut. Ayah An A tidak tidak
mampu menahan kesedihan dan menangis.
 Dengan berat hati Tn B menceritakan kondisi kesehatan Ny S kepada An. A
dengan histeris An A menangis dengan memeluk ayahnya karena sedih dan
takut akan kehilangan orang yang sangat dekat dan dikasihinya. setelah 1
bulan dirawat Ny S meninggal dunia.
5. Status perkembangan : Remaja
6. Orientasi sosial budaya : Suku jawa, pelajar.

138
7. Sistem pelayanan kesehatan
Untuk mengatasi masalah kesehatan pasien memanfaatkan Puskesmas/RS
terdekat. Perawaatan saat ini dibiayai melalui BPJS.
8. Sistem keluarga :
An. A. perempuan berumur 14 tahun adalah anak kedua dari Ny S dan Tn B,
kakaknya laki-laki kuliah dijogja . Pasien merupakan anak ke dua dari dua
bersaudara. Pasien mampu berkomunikasi dengan baik dengan keluarganya.
9. Tinggal dengan siapa :
Pasien tinggal dengan kedua orang tuannya di sebuah rumah milik pemerintah
daerah senen.
10. Lingkungan :
Tinggal didaerah kemayoran. Tersedia sarana transportasi berbagai macam.
Cukup dekat dari rumah ke puskesmas dan RS.
11. Sumber-sumber :
Ayah, Ibu, dan kakak dan keyakinan akan Tuhan merupakan sumber kekuatan
pasien.
12. Status lokasi :
Lokasi penyakit yang diderita pasien : Abdomen.

B. APLIKASI TEORI CHRONIC SORROW


a) Pengkajian
Berdasarkan kasus diatas, terdapat beberapa hal yang kelompok analisis, yaitu :
anak dengan ibunya yang didiagnosa kanker paru stadium akhir (Adeno carsinoma) dan
akhirnya meninggal, mulai belajar proses yang disebut dengan kehilangan “loss”
salah satu orang tua yang sangat dekat dan dikasihinya dan peran anak normal.
Menurut teori yang dikembangkan oleh Mary Lermann Burke :
1. Chronic sorrow
Kesedihan mendalam dirasakan oleh keluarga terutama An. A karena Ny. S sangat
dekat dengan An. A tetapi menderita kanker paru stadium akhir (Adenocarsinoma) dan
akhirnya dia meninggal.
2. Loss ( Kehilangan )
An. A ”kehilangan” ibu yang sangat dekat dan dikasihinya. Dia mengharapkan
ibunya sehat dan bisa hidup dengan normal seperti ibu teman-temannya, tetapi

139
kenyataannya Ny. S sakit kanker paru stadium akhir yang dan akhirnya meninggal
akibat kanker yang dideritanya.
3. Trigger Events (peristiwa pencetus)
Ny S sebagai ibu yang sangat dekat dengan An. A tidak hidup lebih lama sesuai harapan.
Ketika dia meninggal, An. A merasa tidak ada lagi yang akan memperhatikan,
mengerti, membimbing dan menjadi tempat curhat hatinya.
4. Management Metode
1) Manajemen Internal
Secara internal An. A menggunakan strategi koping untuk mengidentifikasi proses
berduka.
a. Action (tindakan), An A melakukan tarik nafas dalam,
mendengarkan musik diHp dan membaca Alquran.
b. Kognitif, An. A menerima dengan ikhlas kondisi kematian
ibunya semuanya karena takdir Allah SWT yang sudah mengatur
semua kehidupan manusia.
c. Interpersonal, An. A melakukan komunikasi dengan perawat
dengan menceritakan masalahnya ke perawat.
d. Emosional, An. A mengekspresikan perasaaan dengan menangis
dan merenung karena merasa kehilangan ibu yang sangat dekat dan
dikasihinya dan kondisi yang terjadi dalam hidupnya dan selalu
mengucap istigfar semoga diampuni segala dosa dan berdoa
semoga diberikan kemudahan dalam menjalani cobaan hidupnya.
2) Manajement Eksternal
Intervensi yang diberikan oleh petugas kesehatan untuk meningkatkan
rasa nyaman dengan bersikap empati, beri edukasi, carring dan beri
tindakan secara kompeten.
b) Berikut adalah rencana management untuk mengatasi permasalahan diatas:
Diagnosa keperawatan : Kepedihan kronis
c) Intervensi Keperawatan (25/11/2015)
Grief resolution
- Mengeksprsikan perasaan bersalah, marah dan sedih
- Mengidentifikasi penggunaan strategi koping yang efektif
- Mengungkapkan dampak kehilangan
- Mencari inforamsi tentang penyakit dan perawatan
140
Grief work fasilitation/ Memfasilitasi kesedihan:
- Identifiksi kehilangan
- Bantu pasien untuk mengidentifikasi ikatan antara orang yang hilang
- Bantu pasien untuk mengidentifikasi reaksi pertama terhadap kehilangan
- Anjrkan untuk mengekspresikan perasaan kehilangan
- Dengarkan ekspresi kesedihan
- Anjurkan diskusi pengalaman kehilangan sebelumnya
- Anjurkan pasien untuk mengungkapkan memori tentang kehilangan baik masa
lalu dan sekarang
- Buat pernyataan empati tentang duka cita
- Anjurkan identifikasi ketakutan yang paling besar terhadap kehilangan
Hope instillation/Menanamkan pengertian tentang harapan:
- Bantu pasien/ keluarga untuk mengidentifikasi harapan dalam hidup
- Informasikan pasien tentang situasi saat ini adalah bagian yang temporer
- Demonstrasikan harapan dengan mengenali nilai intrinsik pasien dan
pandangan penyakit dari segi individu
- Kembangkan mekanisme koping individu
- Ajarkan mengenali realita dengan mengamati situasi
Coping enhancement/Peningkatan koping:
- Kaji hal-hal yang dapat merubah gambaran diri klien
- Kaji dampak situasi kehidupan klien terhadap peran dan hubungan
- Dukung klien untuk mengidentifikasi gambaran nyata perubahan peran
- Kaji pemahaman klien terkait dengan proses penyakit
- Kaji dan diskusikan alternatif respon terhadap situasi
- Gunakan pendekatan yang membuat klien tenang dan nyaman
- Ciptakan suasana untuk dapat menerima klien
- Bantu klien untuk mengembangkan kemampuannya untuk menerima kejadian
yang dialaminya
- Bantu klien mengidentifikasi informasi yang paling menarik
- Berikan informasi faktual terkait diagnosa, perawatan dan prognosis
- Berikan klien untuk memilih jenis perawatan yang diinginkan
- Dukung klien untuk bersikap realistik
Counseling:

141
- Bina hubungan saling percaya sebagai dasar rasa percaya dan perhatian
- Tunjukkan perasaan empati, kehangatan, dan ketulusan
- Lakukan konseling yang lebih mendalam
- Tentukan tujuan
- Tingkatkan prifasi klien dan rasa percaya diri klien
- Berikan informasi yang nyata sesuai kebutuhan
- Anjurkan untuk mengekspresikan perasaan
- Identifikasi permasalahan atau situasi yang
- menyebabkan sterss pada klien
- Gunakan teknik refleksi dan klarifikasi untuk memfasilitasi ekspresi perasaan
- Tanya pada klien atau orang terdekat lainnya untuk mengidentifikasi apa yang
dapat atau tidak dapat mereka kerjakan terkait dengan kejadian ini
Emotional Support:
- Diskusikan dengan klien terkait pengalaman emosional klien
- Eksplorasikan stimulus yang memicu emosi klien
- Berikan dukungan atau pernyataan yang empati
- Berikan sentuhan yang terapeutik
- Fasilitasi klien untuk mengidentifikasi mekanisme
- koping terhadap ketakutan yang dialami
- Berikan dukungan selama fase menolak, marah, tawar menawar dan menerima
terhadap proses berduka
Spiritual Support:
- Gunakan komunikasi terapeutik untuk membina rasa percaya dan empati
- Kaji pengalaman masa lalu klien yang mendukung kekuatan spiritualnya
- Rawat klien dengan sopan
- Motivasi klien untuk mengenang masa lalu yang menyenangkan
- Motivasi klien untuk berinteraksi dengan anggota keluarga, teman dan orang
lain
- Diskusikan pandangan spiritual klien
- Berikan kesempatan untuk mendiskusikan berbagai pandangannya tentang
sistem kepercayaan
- Berdoa dengan klien
- Sediakan alat pendukung spiritual seperti musik, bacaan atau radio, atau
program-program televisi
142
- Dengarkan secara cermat
d) Tujuh Elemen Utama
1. Tujuan Kasus : Asuhan keperawatan yang akan diberikan kepada An A
bertujuan Dalam mengatasi kesedihan kronik adalah klien bisa
mengakomodir kepedihan dengan menunjukkan grief resolotion,
mengekspresikan perasaan marah, salah paham, depresi, kecewa,hampa, takut,
frustasi, putus asa, kesepian, kehilangan dan memperbaharui aktifitas atau
hubungan normal. Kebutuhan fisiologis, perkembangan, spiritual juga harus
terpenuhi penggunaan koping yang efektif.
2. Klien : Intervensi keperawatan diberikan langsung kepada An. A
3. Peran Perawat : dalam hal ini sebagai pendidik, konseling, fasilitator dan
konduktor. Dimana perawat membutuhkan pemahaman terhadap kehilangan
alamiah dan dampaknya terhadap kehidupan keluarga tersebut. Saat
didiagnosa merupakan waktu penuh emosional dan kekecewaan yang sering
menyebabkan kesedihan yang mendalam. Informasi yang akurat dan
komprehensif tentang disability dibuat secepat mungkin meliputi hasil
posistif dan negatif terhadap kerusakan disability.
4. Masalah Keperawatan : kepedihan kronis.
5. Fokus intervensi yang diberikan pada An A mengurangi kepedihan dengan
membantu menentukan koping yang efekif agar merasa comfort dengan
kondisi An. A saat ini.
6. Cara Intervensi : Perencanaan yang bisa dilakukan oleh perawat pada klien
dengan kepedihan kronik ini adalah dengan cara perawat harus lebih toleran
dan rela untuk meluangkan waktu lebih banyak untuk mendengarkan klien
mengekspresikan kepedihannya. Perawat berada dalam posisi yang unik
kehadiran perawat dapat membawa ketenangan. Perawat memberi dorongan
kepada keluarga untuk ikut serta dalam pembuatan keputusan dengan klien.
Intervensi keperawatan yang harus dilakukan untuk An. A adalah dengan
memberikan tindakan secara langsung, edukasi dan berkolaborasi secara
langsung meningkatkan mekanisme koping efektif, untuk internal
menggunakan strategi koping dalam mengidentifikasi proses berduka baik
secara action/tindakan, kognitif, interpersonal dan emosional. Secara
eksternal didapat dari dukungan keluarga lain atau praktisi perawatan

143
kesehatan. Perawat juga dapat membantu mengidentifikasi strategi koping
secara personal.
7. Konsekuensi Intervensi : Setelah dilakukan intervensi keperawatan pada An.
A, didapatkan dalam memberikan edukasi dapat meningkatkan pendidikan
klien tentang mampu mengungkapkan rasa bersalah, marah atau kepedihan,
mampu mengidentifikasi dan menggunakan koping strategi koping yang efektif, mampu
mengngungkapkan dampak dari kehilangan, mampu mengidentifikasi dan menggunakan
dukungan social yang ada, t ermasuk orang lainyang penting, Menerima kehilangan,
Menggunakan keyakinan dan agama untuk kenyamanannya sehingga An. A bisa
beraktifitas sepertin biasa dan mulai beradaptasi dengan membina hubungan
orang lain dan lingkungan.
e) Implementasi (26/11/2015)
Perencanaan yang bisa dilakukan oleh perawat dengan cara Grief work
fasilitation/Memfasilitasi kesedihan, Hope instillation / Menanamkan pengertian
tentang harapan, Coping enhancement / Peningkatan koping, Counseling /
Konsultasi, Emotional Support / support Emosional, Spiritual Support / Support
Spiritual
f) Evakluasi (27/11/2015)
S : An.A mengatakan sudah terima keadaan ini dan akan berusaha sabar
menghadapinya.
O:
8. diharapkan mampu menggunakan koping yg adaptif sehingga berada
dalam suatu kenyamanan. klien dalam mengatasi kepedihan kronik ini
adalah klien bisa beradaptasi dengan mengakomodir kepedihan, menerima
realitas menunjukkan grief resolotion
9. mengekspresikan perasaan marah, salah paham, depresi, kecewa, hampa, takut,
frustasi, putus asa, kesepian, kehilangan dan memperbaharui aktifitas atau
hubungan normal, Kebutuhan fisiologis, perkembangan, spiritual dan juga
harus terpenuhi penggunaan koping yang efektif.
A : koping adaptif
P : pertahankan

144

Anda mungkin juga menyukai