A. DATA DEMOGRAFI
1. Nama : Ny. R No. MR : 238417
2. Umur : 68 th Tgl Msk : 09/11/15
3. Jenis kelamin : Perempuan Tgl Pgkjn : 10/11/15
4. Status kesehatan :
Sekitar ± 5 tahun SMRS pasien pernah dirawat dengan keluhan kaki dan
tangan kiri lemas dan sulit digerakkan.
1 hari SMRS tangan dan kaki pasien tidak dapat digerakkan, kesadaran
pasien menurun.
Pada riwayat sakit dahulu didapat Riwayat fraktur femur kaki kiri dan sudah
dioperasi tahun 2010
Riwayat HT (+) sekitar tahun 2009 sampai sekarang
Riwayat DM (-)
Riwayat Asma (-).
5. Status perkembangan : Lansia
6. Orientasi sosial budaya :
Suku Batak, saat ini pasien sudah tidak bekerja.
7. Sistem pelayanan kesehatan
Untuk mengatasi masalah kesehatan pasien memanfaatkan Puskesmas/RS
terdekat. Perawaatan saat ini dibiayai melalui yayasan gereja.
8. Sistem keluarga :
Pasien sudah menikah namun suaminya sudah lama meninggal, mempunyai 2
anak tetapi anaknya tidak pernah merawatnya, pasien dirawat oleh yayasan
gereja, Pasien tidak mampu berkomunikasi dengan baik dengan keluarganya.
9. Tinggal dengan siapa :
Pasien tinggal dengan anak yang ke dua anaknya tetapi anaknya tidak pernah
mengurusnya, pasien diurus oleh orang yayasan gereja. Tempat tinggal pasien
didaerah bogor.
108
10. Lingkungan :
Tinggal didaerah bogor. Tersedia sarana transportasi berbagai macam. Jarak
dekat dari rumah ke puskesmas dan RS. Pasien tidak bekerja.
11. Sumber-sumber :
Orang - orang gereja dan keyakinan akan Tuhan merupakan sumber kekuatan
pasien.
12. Status lokasi :
Status Lokalis : Ekstremitas kiri.
B. KEBUTUHAN SELF CARE UMUM (GENERAL)
1. Udara :
pasien tidak sadarkan diri kesadaran Somnolen, RR 25 x/menit, ronchi -/-,
Terpasang oksigen 3 liter/menit.
2. Cairan :
Mukosa bibir lembab, intake per NGT 1050 cc/8jam, Pemeriksaan TTV : TD
180/90 mmhg, N 89 x/menit, Suhu 37 o C. Medapatkan cairan parentral Asering /
24 jam.
3. Nutrisi :
Pasien makan melalui NGT dibantu oleh perawat, diit cair 6 x 300 cc/ hari,
pasien tampak kurus, BB 40 kg TB 163 cm.
4. Eliminasi :
Pasien terpasang kateter, BAB menggunakan pampers dan dibantu oleh keluarga
dan perawat.
5. Aktivitas/istirahat :
mobilisasi dan ADL pasien dibantu oleh keluarga dan perawat.
6. Pencegahan bahaya (Prevention Hazards)
Tangan dan kaki kiri tidak dapat digerakkan. Masalah keperawatan : gangguan
perfusi jaringan cerebral, gangguan nutrisi : kurang, gangguan mobilisasi fisik,
self care deficite.
7. Promosi normaly :
Pasien tidak mampu berkomunikasi dengan baik dengan anggota keluarga, pasien
lain, dan tim kesehatan . Pasien tidak kooperatif dengan program perawatan dan
pengobatan yang direncanakan.
109
C. KEBUTUHAN SELF CARE CARA PENGEMBANGAN (DEVELOPMENTAL
SELF-CARE REQUISITES)
1. Pemeliharaan dan pengembangan lingkungan
Pasien memerlukan support dari keluarga untuk pasien. keluarga kooperatif saat
diberi pemahaman tentang pengetahuan tanda dan gejala stroke, pentingnya
oksigenasi, mobilisasi bertahap jika hemodinamik stabil, pencegahan dekubitus
dan kekakuan otot dan sendi, Excercise ROM apasif/aktif, aktivitas harian
lainnya, diet makan yang tepatMembutuhkan edukasi atau penjelasan dan
bantuan: pemahaman penyakitnya dan agar penyakitnya tidak semakin parah.
Membutuhkan exercise untuk menghilangkan kekakuan dan sendi lebih luas.
D. KEBUTUHAN SELF CARE DEVIASI KESEHATAN
1. Keberadaan regimen/pengobatan medikal :
Therapi injeksi : cefriaxone 1 gram ( 2 x 2 gram dalam drip dext 5 % 100 cc, jam
06, 18), ceticolin 1 gram ( 2 x 1 gram, jam 06, 18).
Pemeriksaan Radiologi : hasil CT Scan Kepala : Infark Lobus Temporal Dekstra.
Hasil Thoraks foto : TB paru. Pemeriksaan laboratorium : LED 69 mm/dl (0-20),
albumin 2,73 g/dl (3,4 – 4,8), Hb 10 gr/dl Kesadaran akan potensi/resiko masalah
terkait dengan regimen/pengobatan
Tidak menyadari/tidak mengetahui efek samping penyakit yang dialami.
2. Modifikasi citra diri terkait dengan perubahan status kesehatan
Pasien adaptasi dengan keterbatasan aktivitasnya dan hospitalisasi. Pasien tidak
kooperatif dengan rencana pengobatan dan perawatan.
3. Penyesuaian gaya hidup terkait dengan perubahan status kesehatan dan regimen
medikal
Keluarga menanyakan kondisinya dan kemungkinan kesembuhan. Pasien minta
pulang paksa dan tidak mau meneruskan pengobatan. Pasien tidak kooperatif
dengan rencana pengobatan dan perawatan dan pasien pulang dibawa ke
rumah.
110
E. MASALAH DAN RENCANA MEDIKAL
1. Diagnosa medikal
hemiparese sinistra ec stroke Non Hemorrage.
2. Teraphi
cefriaxone 1 gram ( 2 x 2 gram dalam drip dext 5 % 100 cc, jam 06, 18),
ceticolin 1 gram ( 2 x 1 gram, jam 06, 18).
.
Jakarta , 10/11/15
111
F. ANALISA DATA
112
DS : Gangguan nutrisi: kurang Intake nutrisi tidak adekuat
DO
Intake per NGT 1050
cc/8jam,
Medapatkan cairan
parentral Asering /24
jam.
Pasien makan melalui
NGT dibantu oleh
perawat, diit cair 6 x
300 cc/ hari,
pasien tampak kurus,
BB 40 kg TB 163 cm.
Hasil Thoraks foto : TB
paru.
Pemeriksaan
laboratorium : LED 69
mm/dl (0-20), albumin
2,73 g/dl (3,4 – 4,8), Hb
10 gr/dl
DS : mobilisasi fisik kelemahan neuromuskuler
DO pada anggota gerak
kesadaran Somnolen, sebelah kiri (penurunan
Pasien terpasang kateter rentang gerak)
BAB menggunakan
pampers dan dibantu
oleh keluarga dan
perawat
mobilisasi dan ADL
pasien dibantu oleh
keluarga dan perawat.
Tangan dan kaki kiri
tidak dapat
113
digerakkanPemeriksaan
Radiologi : hasil CT
Scan Kepala : Infark
Lobus Temporal
Dekstra.
DS : Self care deficite Penurunan fungsi tulang
DO
pasien tidak sadarkan
diri
kesadaran Somnolen,
pasien tampak
menggunakan oksigen 3
liter/menit.
Intake per NGT 1050
cc/8jam,
Medapatkan cairan
parentral Asering /24
jam.
Pasien makan melalui
NGT dibantu oleh
perawat, diit cair 6 x
300 cc/ hari,
Pasien terpasang kateter
BAB menggunakan
pampers dan dibantu
oleh keluarga dan
perawat
Tangan dan kaki kiri
tidak dapat
digerakkanPemeriksaan
Radiologi : hasil CT
Scan Kepala : Infark
Lobus Temporal
114
Dekstra.
G. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Gangguan perfusi jaringan cerebral berhubungan dengan Iskemik jaringan serebri
( interupsi aliran darah Aliran darah serebral menurun)
2. Gangguan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan intake
nutrisi tidak adekuat
3. Gangguan mobilisasi fisik berhubungan dengan kelemahan neuromuskuler pada
anggota gerak sebelah kiri (penurunan rentang gerak)
4. Self care deficite berhubungan dengan penurunan fungsi tulang
H. RENCANA , IMPLEMANTASI & EVALUASI KEPERAWATAN
Desain Nursing System, Regulatory operation dan Control Operation
Tujuan :
Tujuan dan kriteria hasil
Perfusi cerebral adekuat untuk mencegah perluasan daerah
infark setelah dilakukan tindakan keperawatan dalam
waktu 3 x 24 jam
Kriteria hasil:
115
bentuk, kesamaan dan reaksinya terhadap cahaya.
Pertahankan keadaan tirah baring, ciptakan lingkungan
yang tenang, batasi pengunjung. Berikan istirahat
secara periodik antara aktivitas keperawatan, batasi
lamanya setiap prosedur
Kaji regiditas nukal, kedutan, kegelisahan yang
meningkat peka rangsang dan serangan kejang
Pertahankan tidur dengan elevasi kepala TT 30o-45o
Cegah terjadinya mengedan saat defikasi.
Berikan oksigen sesuai indikasi
Kolaborasi pemberian cefriaxone 1 gram ( 2 x 2 gram
dalam drip dext 5 % 100 cc, jam 06, 18), ceticolin 1
gram ( 2 x 1 gram, jam 06, 18).
116
A : masalah teratasi
P : motivasi pasien untuk melakukan perubahan secara
perlahan dari Wholly Compensatory ke partial
compensatory hingga Supportive Educative
Keadekuatan Inadekwat
Diagnosa Keperawatan gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d intake
nutrisi tidak adekuat.
Tujuan :
Tujuan dan kriteria hasil
Kebutuhan nutrisi terpenuhi setelah dilakukan tindakan
keperawatan dalam waktu 3 x 24 jam
Kriteria hasil:
Control/ Evaluasi S :
13 november 2015
117
O:
Keadekuatan Inadekwat
Diagnosa Keperawatan Gangguan mobilisasi fisik b.d kelemahan neuromuskuler
pada anggota gerak sebelah kiri (penurunan rentang gerak)
Tujuan :
Tujuan dan kriteria hasil
Mobilisasi fisik meningkat secara optimal setelah
dilakukan perawatan selama 5 hari
Kriteria evaluasi :
Peningkatan kekuatan otot pada anggota gerak seelah
dextra
Tidak ada kontraktur/foot drop
Dapat berpartisipasi dalam perawatan sehari-hari
118
pasif pada semua ektremitas. Anjurkan latihan seperti
kuadrisef/gluteal, meremes bola karet, melebarkan jari-
jari kaki/telapak
Kolaborasi Pemberian obat sesuai indikasi dan Tim
rehabilitasi Konsultasikan dengan ahli fisioterapi secara
aktif latihan ambulasi pasien
Regulate/ Implementasi mengkaji kemampuan fungsional masing-masing
(11-13 november 2015 ) anggota gerak
(meliputi arahan, dukungan, mengubah posisi minimal setiap 2 jam sekali
tindakan langsung, melakukan latihan ROM pasif dan aktif pada anggota
pendidikan kes, dan gerak
memberikan lingkungan yang meninggikan tangan dan kepala.
mendukung) memposisikan lutut dan pangul dalam posisi ekstensi.
mengobservasi daerah yang terkena termasuk warna,
edema, atau tanda lain dari gangguan sirkulasi.
membaringkan pasien dengan tepat menggunakan
ganjalan bantal di TT perlindungan tumit dan siku saat
tidur
mengkaji ekstremitas bawah secara teratur terhadap
kemerahan, nyeri tekan dan suhu
memasang stoking elastik sambil melakukan mobilisasi
mengajarkan keluarga untuk melakukan ROM pada
pasien, Mulailah melakukan latihan rentang gerak aktif
dan pasif pada semua ektremitas. Anjurkan latihan
seperti kuadrisef/gluteal, meremes bola karet,
melebarkan jari-jari kaki/telapak
mengkolaborasi Pemberian obat sesuai indikasi dan
Tim rehabilitasi Konsultasikan dengan ahli fisioterapi
secara aktif latihan ambulasi pasien
Control/ Evaluasi S :.
13 november 2015
O:
kesadaran composmentis
Pasien tidak terpasang kateter
BAB dibantu oleh keluarga dan perawat ke kamar
mandi
mobilisasi dan ADL pasien dibantu oleh keluarga dan
perawat.
Tangan dan kaki kiri tidak dapat digerakkan
Belum ada hasil Pemeriksaan Radiologi : hasil CT Scan
Kepala terbaru.
A : Masalah kurang pengetahuan teratasi
P : Motivasi & ingatkan keluarga untuk melakukan ROM
pada pasien, Mulailah melakukan latihan rentang gerak
aktif dan pasif pada semua ektremitas. Anjurkan latihan
seperti kuadrisef/gluteal, meremes bola karet, melebarkan
jari-jari kaki/telapak
119
Self care terapiutik yang dibutuhkan
Area defisit Self care deficite
Keadekuatan Inadekwat
Diagnosa Keperawatan Self care deficite b.d. penurunan fungsi tulang
Tujuan :
Tujuan dan kriteria hasil
Pemenuhan self care terpenuhi setelah dilakukan tindakan
keperawatan dalam waktu 3 x 24 jam.
Kriteria hasil:
Control/ Evaluasi S :
13 november 2015
O:
120
Pasien makan melalui oral dibantu oleh perawat, diit
cair 6 x 300 cc/ hari, karena NGT dicabut pasien.
Tampak kateter dicabut oleh pasien
BAB menggunakan pampers dan dibantu oleh keluarga
dan perawat
Tangan dan kaki kiri tidak dapat digerakkan
A : Masalah self care tidak terpenuhi
P : Motivasi & ingatkan klien meningkatkan self care
( untuk kooperatif dalam pengobatan, pasien pulang
atas permintaan sendiri)..
121
RESUME IV
Ny. R (68 th) : hemiparese sinistra ec stroke Non Hemorrage
122
Self Care Limitation atau Membutuhkan penjelasan dan bantuan tentang :
Self Care deficit pengetahuan tanda dan gejala stroke, pentingnya
oksigenasi, mobilisasi bertahap jika hemodinamik stabil,
pencegahan dekubitus dan kekakuan otot dan sendi,
Excercise ROM apasif/aktif, aktivitas harian lainnya,
diet makan yang tepat.
123