Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI TUMBUHAN

ACARA 11
KARBOHIDRAT PADA TANAMAN Mangifera indica

Nama : Ivana Meyda Lestari


NIM : 1900017042
Asisten : Meirina Sukma Handani

LABORATORIUM BIOLOGI
FAKULTAS SAINS DAN TKNOLOGI TERAPAN
UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN
YOGYAKARTA
2021
A. TUJUAN
Tujuan dari praktikum karbohidrat pada tanaman Mangifera indica sebagai berikut :
1. Mengetahui perubahan warna yang terjadi pada daun manga (Mangifera indica) sebelum
dilakukkanya perlakuan
2. Mengetahui perubahan warna yang terjadi pada daun manga (Mangifera indica) setelah
direbus dalam alkohol panas
3. Mengetahui perubahan warna yang terjadi pada daun manga (Mangifera indica) setelah
ditetesi JKJ

B. TINJAUAN PUSTAKA
Karbohidrat adalah senyawa organik yang terdiri dari atom karbon, oksigen dan
hidrogen. Karbohidrat tersebar luas dalam tumbuhan dan hewan. Senyawa ini memiliki
peran struktural dan metabolik yang penting. Glukosa adalah karbohidrat terpenting sebagai
bahan bakar metabolik utama pada manusia (Hidayat, 2018).
Menurut Gunawan (2004), amilum merupakan produk dari fotosintesis yang
biasanya tersimpan dalam organ penimbun cadangan makanan pada tumbuhan, seperti pada
umbi, batang dan biji. Bentuk, tipe dan ukuran amilum dapat digunakan sebagai ciri
taksonomi tumbuhan.
Fotosintesis adalah suatu proses biokimia pembentukan karbohidrat dari bahan
anorganik yang dilakukan oleh tumbuhan, terutama tumbuhan yang mengandung zat hijau
daun, yaitu klorofil. Adapun proses fotosintesis Fotosintesis berlangsung melalui dua tahap,
yaitu melalui reaksi terang dan reaksi gelap. Pada reaksi terang terjadi penguraian air pada
klorofil dari cahaya matahari dan disebut fotolisis. Cahaya matahari dibutuhkan sebagai
sumber energi dalam reaksi terang. Dimana sumber energi yang diubah oleh klorofil
menjadi energi kimia dan disimpan dalam bentuk ATP (Adenosina trifosfat). Klorofil
berfungsi sebagai pengantar energi cahaya menjadi kimia. Sedangkan pada reaksi gelap
terjadi pengikatan karbondioksida oleh daun. Kemudian karbon dioksida tersebut diubah
menjadi glukosa. Dalam pembentukan glukosa ini diperlukan ATP yang dihasilkan melalui
proses terang. Pada reaksi ini tidak dibutuhkan sinar matahari, dan terjadi pada bagian
stroma pada kloroplas (Arif, 2006).
Fotosintesis dipengaruhi oleh dua faktor yaitu faktor genetik dan faktor
lingkungan. Faktor genetik meliputi perbedaan antara spesies, pengaruh umur daun, dan
pengaruh laju translokasi fotosintat. Faktor lingkungan meliputi ketersediaan air,
ketersediaan CO2, pengaruh cahaya, serta pengaruh suhu (Lakitan, 2007).
Alkohol adalah senyawa-senyawa dimana satu atau lebih atom hidrogen dalam
sebuah alkana digantikan oleh sebuah gugus -OH. Alkohol memiliki ikatan yang mirip air.
Alkohol terdiri dari molekul polar. Dalam senyawa alkohol, oksigen mengemban muatan
negatif parsial ( Santosa, 1999).
Proses fotosintesis terbentuk karbohidrat amilum. Terbentuknya amilum dapat
dideteksidengan larutan JKJ (Jodium Kalium Jodida). Adanya amilum dapat dibuktikan
dengan pengujiaan yodium. Amilum hanya terdapat pada bagian-bagian daun yang hijau dan
terkena sinar. Warna biru kehitaman pada daun saat daun ditetesi larutan JKJ menandakan
adanya amilum (Saktiyono, 2004).
Pohon mangga berperawakan besar, dapat mencapai tinggi 40 m atau lebih, meski
kebanyakan mangga peliharaan hanya sekitar 10 m atau kurang. Batang mangga tegak,
bercabang agak kuat; dengan daun-daun lebat membentuk tajuk yang indah berbentuk
kubah, oval atau memanjang, dengan diameter sampai 10 m. Kulit batangnya tebal dan kasar
dengan banyak celah-celah kecil dan sisik-sisik bekas tangkai daun. Warna pepagan (kulit
batang) yang sudah tua biasanya coklat keabuan, kelabu tua sampai hampir hitam. Mangga
berakar tunggang yang bercabang-cabang, sangat panjang hingga bisa mencapai 6 m. Akar
cabang makin ke bawah semakin sedikit, paling banyak akar cabang pada kedalaman lebih
kurang 30-60 cm (Hedy, 2002).

Daun tunggal, dengan letak tersebar, tanpa daun penumpu. Panjang tangkai daun
bervariasi dari 1,25-12,5 cm, bagian pangkalnya membesar dan pada sisi sebelah atas ada
alurnya. Aturan letak daun pada batang biasanya 3/8, tetapi makin mendekati ujung,
letaknya makin berdekatan sehingga nampaknya seperti dalam lingkaran (roset). Helai daun
bervariasi namun kebanyakan berbentuk jorong sampai lanset, 2-10 × 8-40 cm, agak liat
seperti kulit, hijau tua berkilap, berpangkal melancip dengan tepi daun bergelombang dan
ujung meluncip, dengan 12-30 tulang daun sekunder. Daun yang masih muda biasanya
bewarna kemerahan, keunguan atau kekuningan; yang di kemudian hari akan berubah pada
bagian permukaan sebelah atas menjadi hijau mengkilat, sedangkan bagian permukaan
bawah berwarna hijau muda. Umur daun bisa mencapai 1 tahun atau lebih . Berumah satu
(monoecious), bunga mangga merupakan bunga majemuk yang berkarang dalam malai
bercabang banyak di ujung ranting. Karangan bunga biasanya berbulu, tetapi sebagian ada
juga yang gundul, kuning kehijauan, sampai 40 cm panjangnya (Hedy, 2002).

Benang sari berjumlah 5 buah, tetapi yang subur hanya satu atau dua buah
sedangkan yang lainnya steril. Benang sari yang subur biasanya hampir sama panjang
dengan putik, yakni kira-kira 2 mm, sedangkan yang steril lebih pendek. Kepala putik
berwarna kemerah-merahan dan akan berubah warna menjadi ungu pada waktu kepala sari
membuka untuk memberi kesempatan kepada tepung sari yang telah dewasa untuk
menyerbuki kepala putik. Bentuk tepung sari biasanya bulat panjang, lebih kurang 20-35
mikron. Bakal buahnya tidak bertangkai dan terdapat dalam suatu ruangan, serta terletak
pada suatu piringan. Tangkai putik mulai dari tepi bakal buah dan ujungnya terdapat kepala
putik yang bentuknya sederhana. Dalam suatu bunga kadang-kadang terdapat tiga bakal
buah (Hedy, 2002).

C. ALAT DAN BAHAN


Alat yang digunakan pada praktikum karbohidrat pada tanaman Mangifera indica antara
lain beaker glass, kompor, petridish, nampan, penjepit/pinset, stopwatch.
Bahan yang digunakan pada praktikum karbohidrat pada tanaman Mangifera indica
antara lain alumunium foil, daun mangga, indikator JKJ, alkohol, air, tisu.

D. CARA KERJA
Cara kerja pada praktikum karbohidrat pada tanaman Mangifera indica antara lain:
1. Sebelum daun terkena sinar matahari, sebagian ditutup dengan alumunium foil dan
dijepit rapat, lalu dibiarkan beberapa hari disinari matahari.
2. Daun-daun tersebut kemudian dipotong, dimasukkan dalam alkohol panas selama ± 20
menit.
3. Daun-daun dicuci dengan air panas, kemudian dimasukkan dalam larutan JKJ pada
petridish selama 10 menit.
4. Kemudian dicuci dengan air mengalir agar JKJ larut. Warna ungu gelap yang ada pada
permukaan daun menunjukkan adanya karbohidrat dalam daun.
E. HASIL DAN PEMBAHASAN
Menurut Gunawan (2004), amilum merupakan produk dari fotosintesis yang
biasanya tersimpan dalam organ penimbun cadangan makanan pada tumbuhan, seperti pada
umbi, batang dan biji. Bentuk, tipe dan ukuran amilum dapat digunakan sebagai ciri
taksonomi tumbuhan.
Tujuan dari praktikumfotosintesis adalah untuk membuktikan terbentuknya zat
patiatau amilum pada proses fotosintesis yang terjadi pada daun tumbuhan yang
mengandungklorofildan faktor – faktor yang mempengaruhi fotosintesis.
Alat yang digunakan pada praktikum karbohidrat pada tanaman Mangifera indica
antara lain beaker glass, kompor, petridish, nampan, penjepit/pinset, stopwatch. Bahan yang
digunakan pada praktikum karbohidrat pada tanaman Mangifera indica antara lain
alumunium foil, daun mangga, indikator JKJ, alkohol, air, tisu.
Cara kerja pada praktikum karbohidrat pada tanaman Mangifera indica antara
lain:
Sebelum daun terkena sinar matahari, sebagian ditutup dengan alumunium foil dan dijepit
rapat, lalu dibiarkan beberapa hari disinari matahari. Daun-daun tersebut kemudian
dipotong, dimasukkan dalam alkohol panas selama ± 20 menit. Daun-daun dicuci dengan air
panas, kemudian dimasukkan dalam larutan JKJ pada petridish selama 10 menit. Kemudian
dicuci dengan air mengalir agar JKJ larut. Warna ungu gelap yang ada pada permukaan daun
menunjukkan adanya karbohidrat dalam daun.

Tabel 1. Hasil pengamatan amilum pada daun manga (Mangifera indica)

Warna Daun
No Pengamatan
Tidak ditutup Ditutup
1 Sebelum perlakuan Hijau tua Hijau tua
2 Setelah direbus dengan alkohol Hijau kekuningan Hijau kekuningan
3 Setelah ditetesi JKJ Ungu/biru kehitaman Hijau kekuningan

Berdasarkan hasil pengamatan amilum pada daun manga (Mangifera indica) adalah pada
sebelum dilakukannya perlakuan warna daun yang tidak ditutup oleh aliminium fol
menghasilkan warna yaitu hijau tua sedangkan warna daun yang ditutup oleh aluminium foil
menghasilkan warna yaitu hijau tua juga. Hal ini tidak terdapat perbedaan diantara
keduanya. Setelah direbus dengan alkholol yang tidak ditutup oleh aluminium foil warna
daunnya yaitu hujau kekuningan begitu pula dengan warna daun yang ditutup oleh
aluminium foil. Setelah ditetesi JKJ warna daun yang tidak ditutupi oleh aluminium foil
mengalami perubahan menjadi ungu/biru kehitaman sedangkan daun yang ditutupi warna
daunnya hijau kekuningan. Kesimpulan ini menandakan bahwa pada daun manga
( Mangifera indica ) yang dilakukan pengamatan dengan ditetesi JKJ didalamnya
mengandung amilum/karbohidrat yang membuat warna daun berubah menjadi ungu/biru
kehitaman. Hal ini juga sesuai dengan pendapat Kimball (1998), yang menyatakan bahwa
cahaya matahari merupakan sumber energi bagi fotosintesis sehingga mempunyai pengaruh
yang besar terhadap proses fotosintesis. Proses fotosintesis tidak hanya memerlukan sinar
matahari saja,sesuai dengan rumus 6CO2+ 12H2O + Cahaya menjadi C6H12O6+ H2O +
6H2O, kada roksigen, air, karbondioksida juga diperlukan. Fotosintesis dipengaruhi oleh
banyak faktor seperti cahaya, suhu, pengaruh kadarCO2,kadar air (H2O), O2dan senyawa –
senyawa kimia tertentu.
Berdasarkan hasil foto dibawah menunjukkan bahwa pada gambar 1 merupakan hasil
daun manga (Mangifera indica) sebelum dilakukkannya perlakuan dan tampak daun masih
berwarna hijau tua. Pada gambar 2 merupakan hasil daun manga (Mangifera indica) setelah
direndam dengan alkohol panas dan warna yang dihasilkan adalah hijau kekuninga. Pada
gambar 3 merupakan hasil daun manga (Mangifera indica) setelah direndam dalam larutan
JKJ dan hasil warna yang terjadi adalah ungu/biru kehitaman. Hal ini lah yang dapat
disimpulkan bahwa larutan JKJ pada buah manga terdapat karbohidrat yang dapat mengubah
warna daun menjadi warna ungu/biru kehitaman (Campbell, 2002).
Gambar 1. Daun Mangifera indica Gambar 2. Daun Mangifera indica
sebelum perlakuan setelah direndam dalam alkohol panas

Gambar 3. Daun Mangifera indica


setelah direndam dalam larutan JKJ

Pada praktikum ini dilakukan percobaan untuk mengamati amilum atau karbohidrat pada
daun. Hal ini dilakukan untuk mengetahui apakah pada daun tersebut terjadi proses
fotosintesis atau tidak. Proses fotosintesis menghasilkan produk akhir berupa glukosa yang
merupakan karbohidrat/amilum. Oleh karena itu, percobaan ini dilakukan dengan mengamati
ada atau tidaknya amilum/ karbohidrat pada daun. Proses fotosintesis sangat bergantung
dengan intesitas cahaya matahari yang diperoleh, jika intesitas cahaya yang diperoleh sedikit
maka proses fotosintesis yang berlangsung akan terhambat. Pada proses fotosintesis yang
terjadi pada daun yang ditutupi alumunium foil adalah tidak terjadi proses fotosintesis, ini
dikarenakan daun yang ditutupi alumunium foil tidak mendapatkan cahaya matahari sehingga
proses fotosintesis tidak berjalan pada daun tersebut, sehingga tidak dihasilkan
amilum/karbohidrat pada daun yang ditutupi aluminium foil. Hal ini sesuai dengan pernyataan
Zuraida ( 2015) yang menyatakan bahwa daun yang ditutupi aluminium foil tidak akan
berlangsung proses fotosintesis. Hal ini disebabkan oleh daun tidak mendapatkan cahaya
matahari sehingga tidak terjadi reaksi antara klorofil dan bahan lainnya dengan cahaya
matahari, sehingga daun akan terlihat pucat atau hijau kekuningan dan tidak mengandung
amilum.
Fotosintesis dipengaruhi oleh dua faktor yaitu faktor genetik dan faktor lingkungan.
Faktor genetik meliputi perbedaan antara spesies, pengaruh umur daun, dan pengaruh laju
translokasi fotosintat. Faktor lingkungan meliputi ketersediaan air, ketersediaan CO 2,
pengaruh cahaya, serta pengaruh suhu (Lakitan, 2007).

F. DAFTAR PUSTAKA
Arif. (2006). Pengantar Fisiologi Tumbuhan. Jakarta : PT Gramedia.

Campbell, N.A. (2000). Biologi Edisi Kelima Jilid II. Jakarta : Erlangga.

Gunawan. (2004). Uji Zat Makanan Amilum. Jakarta : PT Praja Mandiri.

Hedy, S. (2002). Biologi Pertanian. Jakarta : Rajawali.

Kimball, J.W. (1998). Biologi Edisi Kelima Jilid II. Jakarta : Erlangga.

Lalitan. (2007). Pengertian Karbohidrat. Bandung : IPB.

Santosa. (1999). Plant and Introduction to Modern Botany. New York : Macmillan

Publishing Co.

Saktiyono. (2004). Fisiologi Tumbuhan Jilid II. Bandung : ITB.

Zuraida, O. (2015). Pengertian dan Faktor-Faktor Fotosintesis. Malang : UMM.

Anda mungkin juga menyukai