Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PRAKTIKUM TEKNIK SEPARASI

ACARA 1

PEMBUATAN SIMPLISIA DAUN SIRIH MERAH (Piper crocatum L.)


DENGAN PENGERINGAN MATAHARI DAN OVEN

NAMA : IVANA MEYDA LESTARI

NIM : 1900017042

ASISTEN : HUSNA FITRI

LABORATORIUM BIOLOGI

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI TERAPAN

UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN

YOGYAKARTA

2021
A. TUJUAN
Tujuan dari praktikum pembuatan simplisia daun sirih merah ( Piper
Crocatum L. ) dengan matahari dan oven adalah sebagai berikut :
1. Mengetahui perubahan warna daun sirih merah dengan pengeringan
menggunakan oven
2. Mengetahui perubahan warna daun sirih merah dengan pengeringan
menggunakan matahari
3. Mengetahui perhitungan nilai persentase daun sirih merah dengan
pengeringan menggunakan matahari dan oven

B. TINJAUAN PUSTAKA
1. Simplisia
Ekstraksi adalah pemisahan suatu zat dari campurannya dengan
pembagian sebuah zat terlarut antara dua pelarut yang tidak dapat tercampur
untuk mengambil zat terlarut tersebut dari satu pelarut ke pelarut yang lain.
Ekstraksi bertujuan untuk melarutkan senyawa-senyawa yang terdapat
dalam jaringan tanaman ke dalam pelarut yang dipakai untuk proses
ekstraksi tersebut (Afifah, 2003).

2. Pengeringan dengan menggunakan matahari


Pengeringan dengan menggunakan sinar matahari sebaiknya
dilakukan di tempat yang udaranya kering dan suhunya lebih dari 100 o
Fahrenheit. Pengeringan dengan metode ini memerlukan waktu 3-4 hari.
Untuk kualitas yang lebih baik, setelah pengeringan, panaskan bahan di
o
oven dengan suhu 175 Fahrenheit selama 10-15 menit untuk
menghilangkan telur serangga dan kotoran lainnya (Agung, 2012).
Menurut Rohman (2018), pengeringan merupakan proses
penghilangan sejumlah air dari material. Dalampengeringan, air dihilangkan
dengan prinsip perbedaan kelembaban antara udara pengering dengan bahan
makanan yang dikeringkan. Material biasanya dikontakkan dengan udara
kering yang kemudian terjadi perpindahan massa air dari material ke udara
pengering.
Kelebihan pengeringan alami adalah tidak memerlukan keahlian dan
peralatan khusus, serta biayanya lebih murah sedangkan kelemahan
pengeringan alami adalah membutuhkan lahan yang luas, sangat tergantung
pada cuaca, dan sanitasi hygiene sulit dikendalikan (Agung, 2012).

3. Bahan yang digunakan


Daun sirih merah ( Piper crocatum L.) adalah tumbuhan merambat
yang bentuknya mirip tanaman lada. Sama seperti sirih hijau, bentuk
daunnya mirip dengan hati (love) dengan corak pada bagian atas putih
keabu-abuan dan mengkilap, serta pada bagian bawah daun berwarna merah
terang. Daun sirih merah ( Piper crocatum L.) mengandung senyawa
golongan flavonoid, alkaloid dan tanin-polifenol (Yazid, 2015).

C. ALAT
Alat-alat yang digunakan dalam praktikum pembuatan simplisia daun sirih
merah ( Piper crocatum L.) dengan pengeringan matahari dan oven adalah
loyang dan timbangan.

D. BAHAN
Bahan-bahan yang digunakan dalam praktikum pembuatan simplisia daun
sirih merah ( Piper crocatum L.) dengan pengeringan matahari dan oven adalah
daun sirih merah ( Piper crocatum L.)

E. CARA KERJA
Cara kerja yang digunakan dalam praktikum pembuatan simplisia daun
sirih merah ( Piper crocatum L.) dengan pengeringan matahari dan oven adalah
sebagai berikut :
1. Sebelum ekstraksi dilakukan pembuatan simplisia dari daun
2. Daun yang akan diekstraksi diambil dan dibersihkan dengan air mengalir
( dipilih daun yang tidak terlalu tua dan tidak terlalu muda )
3. Daun dikeringkan dengan dioven pada suhu 40-50°C
4. Daun dihaluskan dengan cara digerus atau diblender sampai terbentuk
serbuk
5. Serbuk yang telah jadi dilakukan ekstraksi

F. HASIL
Tabel 1. Hasil perhitungan persentase pengeringan daun sirih merah ( Piper
crocatum L.) menggunakan oven dan matahari

Pengamatan Massa (g) Presentase


No. Pengeringan Bahan
%
Sebelum Sesudah Sebelum Sesudah

Daun sirih Kuning


1. Oven Hijau Tua 50 18,63 37,26%
merah Kehitaman

Daun sirih Kuning


2. Matahari Hijau tua 50 15,02 30,04%
merah Kehitaman

Rumus : Presentase (%) = (Berat akhir/Berat awal) x 100%

18,63
Persentase Oven= ×100 %=37,26 %
50

15,02
Persentase Matahari= ×100 %=30,04 %
50

Gambar 1. Warna daun sirih Gambar 2. Warna daun sirih


merah ( Piper crocatum L.) merah ( Piper crocatum L.)
sebelum dilakukan setelah dilakukan pengeringan
pengeringan dengan matahari dengan matahari
Gambar 1. Warna daun sirih Gambar 2. Warna daun sirih
merah ( Piper crocatum L.) merah ( Piper crocatum L.)
sebelum dilakukan sebelum dilakukan
pengeringan dengan oven pengeringan dengan oven

G. PEMBAHASAN
Simplisia adalah bahan alami yang digunakan untuk obat dan belum
mengalami perubahan proses apapun, dan kecuali dinyatakan lain umumnya
berupa bahan yang tidak dikeringkan. Simplisia terbagi menjadi 3 jenis yakni,
simplisia nabati, simplisia hewani dan simplisia mineral (pelikan) ( Wasito,
2011).
Prinsip kerja simplisia adalah dilakukan dengan pengeringan cepat, namun
dengan suhu yang tidak terlalu tinggi. Hal ini dikarenakan pengeringan dengan
suhu yang tinggi dan waktu pengeringan sangat lama akan mengakibatkan
perubahan kimia pada kandungan senyawa bioaktif bahan simplisia. dan dapat
mengakibat pertumbuhan kapang pada simplisia yang diperoleh. Kadar air
bahan yang telah dilakukan proses pengeringan sebaiknya dipertahan sebanyak
10%. Jika pengeringan dilakukan dengan suhu tinggi dan waktu yang relative
singkat serta kadar air melebihi 10% maka akan terjadi face hardening
akibatnya simplisia yang diperoleh dapat ditumbuhi kapang ( Rahmawati,
2018).
Pada percobaan praktikum ini metode yang digunakan untuk pengeringan
adalah pengeringan dengan panas oven dan pengeringan dengan panas
matahari. Kelebihan pada metode pengeringan dengan panas oven adalah suhu
pengeringan dapat diatur, kemudian bahan simplisia tidak terkontaminasi oleh
debu lingkungan luar, dan waktu yang diperlukan untuk proses pengeringan
relative cepat. Namun kekurangannya adalah panas oven dapat menghilangkan
kadar air pada bahan simplisia lebih banyak. Sedangakan kelebihan dari
metode pengeringan dengan panas matahari adalah kadar air yang terbuang
tidak terlalu banyak, namun kekurangan dari metode panas matahari ialah suhu
pengeringan tidak dapat diatur, bahan simplisia dapat terkontaminasi oleh debu
lingkungan luar, dan juga memerlukan waktu yang cukup lama untuk proses
pengeringannya. Namun, pada kedua metode ini sebisa mungkin untuk tetap
mempertahankan kadar airnya maksimal 10% (Wahyudi, 2020).
Perbandingan berat awal dan berat akhir daun sirih merah ( Piper
crocatum L.) dengan pengeringan oven adalah 50 : 18,63 dan hasil presentase
rendemen memiliki kadar air 37,26% Sedangkan perbandingan berat awal dan
berat dengan pengeringan matahari adalah 50 : 15,02 dan hasil persentase
rendemen memiliki kadar air 30,04%. Menurut Salamah ( 2015), Semakin
tinggi nilai rendemen yang dihasilkan menandakan nilai ekstrak yang
dihasilkan semakin banyak yang berarti kadar air juga tinggi. simplisia yang
baik adalah dalam kondisi kering (kadar air < 10%).
Pengeringan dengan matahari langsung merupakan proses pengeringan
yang paling ekonomis dan paling mudah dilakukan, akan tetapi dari segi
kualitas alat pengering buatan (oven) akan memberikan produk yang lebih
baik. Sinar ultra violet dari matahari juga menimbulkan kerusakan pada
kandungan kimia bahan yang dikeringkan. Pengeringan dengan oven dianggap
lebih menguntungkan karena akan terjadi pengurangan kadar air dalam jumlah
besar dalam waktu yang singkat akan tetapi penggunaan suhu yang terlampau
tinggi dapat meningkatkan biaya produksi selain itu terjadi perubahan biokimia
sehingga mengurangi kualitas produk yang dihasilkan sedang metode kering
angin dianggap murah akan tetapi kurang efisien waktu dalam pengeringan
simplisia ( Salamah, 2015).
Warna yang dihasilkan pada daun sirih merah ( Piper crocatum L.)
sebelum dikeringkan mengunnakan panas matahari menghasilkan warna hijau
tua sedangkan setelah dikeringan berubah menjadi warna kuning kehitaman.
Begitu juga dengan perubahan warna dengan pengeringan menggunakan oven
sebelum dikeringkan menghasilkan warna hijau tua sedangkan setelah
dikeringkan berubah menjadi kuning kehitaman. Perubahan warna setelah
pengeringan dapat mempengaruhi kandungan/senyawa aktif dalam bahan,
karena setelah melalui tahap pengeringan bahan akan mengalami berubahan
warna dan berkurangnya kadar air. Semakin keringnya bahan yang dihasilkan
maka semakin pekat perubahan warnanya (Midian, 2015).

H. KESIMPULAN
Kesimpulan dari praktikum pembuatan simplisia daun sirih merah (Piper
crocatum L.) dengan Matahari dan Oven adalah sebagai berikut :
1. Perubahan warna daun sirih merah dengan pengeringan menggunakan
oven adalah sebelum dikeringkan berwarna hijau tua setelah dikeringkan
menjadi warna kuning kehitaman.
2. Perubahan warna daun sirih merah dengan pengeringan menggunakan
matahari adalah sebelum dikeringkan berwarna hijau tua setelah
dikeringkan menjadi warna kuning kehitaman.
3. Perhitungan nilai persentase daun sirih merah dengan pengeringan
menggunakan matahari dan oven adalah 37,26% dan 30,04%.
H. DAFTAR PUSTAKA
Afifah,Efi dan Tim. 2003. Khasiat Dan Manfaat Temulawak Rimpang
Penyembuh Aneka Penyakit. AgroMedia Pustaka. Jakarta.
Herawati, Nuraida, dan Sumarto, 2012, Cara Produksi Simplisia Yang
Baik,Seafast Center, Bogor, 10-11.

Mardiana, L. 2011. Ramuan dan Khasiat Daun Sirsak. Jakarta: Penebar Swadaya

Midian, S. 2015. Cara Pembuatan Simplisia. Jakarta : Departemen Kesehatan


Republik Indonesia, 110-121.

Muller, J and Heindl. 2006. Drying Of Medical Plants In R.J. Bogers, L.E.Cracer,
and D> Lange (eds), Medical and Aromatic Plant, springer, The
Netherland, p.237-252.

Pramono, S. 2006. Penanganan Pasca Panen Dan Pengaruhnya Terhadap Efek

Terapi Obat Alami. Prosiding Seminar nasional Tumbuhan Obat


Indonesia XXVIII, Bogor, 15-18 Sept.2005. Hal 1-6.

Retnani V. 2011. Pengaruh Suplementasi Ekstrak Daun Annona muricata


Terhadap Kejadian Displasia Epitel Kelenjar Payudara Tikus Sprague
Dawley Yang Diinduksi 7, 12 Dimetilbenz (α) Antracene. Skripsi.
Semarang: Universitas Diponegoro.

Salamah, N. Aktivitas Antioksidan Ekstrak Metanol Daun Kelengkeng (Euphoria


longan (L) Steud.) dengan Metode Penangkapan Radikal 2,2’- Difenil-1-
Pikrilhidrazil. Pharmaciana. 2015; 5(1): 25-34.

Susmiati. 2010. Peran Serat Makanan Dari Aspek Pemeliharaan Kesehatan,


Pencegahan dan Terapi Penyakit. Majalah Kedokteran Andalas No 2. Vol
31.

Utami,Prapti dan Tim. 2003. Tanaman Obat Untuk Mengatasi Diabetes Mellitus.
AgroMedia Pustaka. Jakarta.

Wasito, H. 2011. Obat Tradisional Kekayaan Indonesia. Graha Ilmu. Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai