Pengeringan merupakan salah satu cara dalam teknologi pangan yang dilakukan dengan tujuan
pengawetan. Manfaat lain dari pengeringan adalah memperkecil volume dan berat bahan dibanding
kondisi awal sebelum pengeringan. Sehingga dengan demikian akan menghemat ruang pngepakan
dan memudahkan penganutan.
1. Tembakau
Ada 4 cara pengeringan tembakau yaitu air curing, sun curing, flue curing, dan smoke/fire curing.
Tembakau yang dikeringkan dengan cara air curing umumnya jenis tembakau cerutu yang
dikerjakan oleh rakat atau perkebunan. Pengeringan dengan cara ini meliputi tiga tahapan, yaitu
tahap penguningan, pengikatan warna, dan pengeringan. Tahap penguningan dilakukan dengan cara
membiarkan daun tembakau yang telah dipanen ditumpuk untuk pelayuan dan dihembus angin.
Setelah mencapai warna kuning, dilajutkan dengan proses pengeringan oleh hembusan angin diantar
daun – dan tembakau. Untuk memudahkan aliran angin, helaian dau diatur dalam satu tusuk bambu
berukuran 25 – 30 cm.
Cara pengeringan yang terakhir adalah cara pengeringan dengan sistem pengasapan (fire
smoke curing). Teknik pengeringanna hmapir sama dengan flue curing. Perbedaanya terletak pada
sumber panas yang digunakan. Pada sistem pengasapan, sumber panas yang digunakan berasal dari
asap. Perbedaan lainnya adalah daun tembaka sejak awal sudah diasapkan, tidak diangin – anginkan
terlebih dahulu seperti pada flue curing. Patokan khusus cara pengasapan ini adalah engaturan suhu
ruangan dengan cara menaikkan suhu secara bertahap.
2. Cabai Merah
Pengeringan cabai merah dilakukan dengan 2 ara yaitu pengeringan alami dan pengeringan
buatan. Pengeringan alami banyak dipaktekkan oleh petni, yang dilakukan dengan
penyinaran matahari secara langsung (penjemuran). Sementara, pengeringan batan
merupakan cara pengeringan yang diakuka dengan menggunakan alat yang memanfaatkan
sumber panas matahari (energi surya), kompor minyak, ataupun tenaga listrik. Alat
pengering yang menggunakan sumber panas tenaa istrik biasana berupa oven.
a. Pengeringan Alami (cara etni)
Keuntugan :
- Biaya relatif murah, karena tidak memerlukan bahan bakar
- Memperluas kesempatan kerja
- Sinar matahari dapat menembus ke dalam jaringan sel bahan
Kerugian :
Hal penting yang harus diperhatikan dalam engeringan cabai merah adalah penyapan sarana
pengeringan dan buah cabai yang laik dikeringkan. Sarana yang diperlukan dalam proses
pengeringan alami adalah berupa lamporan ataupun anyaman bambu. Lamporan yang umum
dipakai adalah lantai semen atau pasangan bau bata yag dilester.
Pada Gambar 3A, proses pengeringan biasa terjadi melalui mekanisme penguapan
pada suhu panas, sehingga bagian pangan yang kering akan terjadi perubahan
kimia (gelatinisasi pati, karamelisasi gula, dan/ atau denaturasi protein) yang
menyebabkan terbentuknya kerak (crust) di permukaan; yang akan memberikan
hambatan bagi difusi uap dari bagian basah ke udara lingkungan. Akibatnya,
proses pengeringan akan terhambat dan terhenti, menghasilkan produk yang
bagian luar sudah kering -bahkan terlalu kering dan menjadi kerak- tetapi bagian
tengahnya masih basah. Kasus demikian sering disebut sebagai case-hardening.
Pada Gambar 3B, proses pengeringan beku terjadi melalui mekanisme sublimasi
yang terjadi pada suhu dingin. Karena itu, proses gelatinisasi, karamelisasi, dan
denaturasi tidak terjadi, sehingga pada bagian pangan yang kering tidak terjadi
perubahan pembentukan kerak. Dengan demikian, uap air bisa berdifusi dengan
baik dari bagian basah ke udara lingkungan, sehingga bisa dihasilkan produk yang
kering dengan baik .