(Makalah ini disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Ekologi Pangan dan Gizi)
Disusun Oleh :
Kelompok 4
Puji syukur kami haturkankan ke hadirat Allah swt, berkat rahmat dan karunianya
kami dapat menyelesaikan pembuatan makalah ini.
Makalah ini kami susun untuk memenuhi tugas Ekologi Pangan dan Gizi di semester
empat. Kami berharap dengan di buatnya makalah ini dapat mempermudah teman-teman
untuk memahami lebih dalam lagi tentang bahasan Hazard Analysis Critical Control Point
(HACCP).
Dalam makalah ini kami membahas pengertian Hazard Analysis Critical Control
Point (HACCP), tujuan dan manfaat Hazard Analysis Critical Control Point (HACCP),
karakteristik Hazard Analysis Critical Control Point (HACCP), prinsip Hazard Analysis
Critical Control Point (HACCP), penerapan Hazard Analysis Critical Control Point
(HACCP), keuntungan dan kerugian Hazard Analysis Critical Control Point (HACCP)
Apabila dalam pembuatan makalah ini terdapat kesalahan kata-kata atau materi yang
belum kami ketahui kami mohon maaf yang sebesar-besarnya dan kami mohon kritik dan
saran dari teman-teman dan dosen mata kuliah Ekologi Pangan dan Gizi demi tercapainya
makalah yang sempurna.
DAFTAR ISI
Kata Pengantar............................................................................................ii
Daftar Isi....................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN...........................................................................1
1.3. Tujuan...................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN..............................................................................
3.1. Kesimpulan...................................................................10
3.2. Saran.............................................................................11
Daftar Pustaka............................................................................................iii
BAB I
PENDAHULUAN
Tujuan HACCP :
1. Untuk menjamin bahwa produksi pangan aman setiap saat.
2. Merupakan bukti sistem produksi dan penanganan produk yang aman
3. Memberi rasa percaya diri pada produsen akan jaminan keamanan produknya
4. Memberikan kepuasan kepada pelanggan akan konformitasnya pada standar
nasional/internasional
5. Memenuhi standar dan regulasi pemerintah
6. Penggunaan sumber daya secara efektif dan efisien
Manfaat HACCP :
Terdapat beberapa keuntungan pokok yang diperoleh pemerintah dan instansi kesehatan serta
konsumen dari penerapan HACCP sebagai alat pengatur keamanan makanan:
1. HACCP adalah suatu pendekatan yang sistematis yang dapat diterapkan pada semua
aspek dari pengamanan makanan, termasuk bahaya secara biologi, kimia, dan fisik
pada setiap tahapan dari rantai makanan mulai dari bahan baku sampai penggunaan
produk akhir.
2. HACCP dapat memberikan dasar nuansa statistik untuk mendemonstrasikan kegiatan
yang dapat atau mungkin dilakukan untuk mencegah terjadi bahaya sebelum
mencapai konsumen.
3. Sistem HACCP memfokuskan kepada upaya timbulnya bahaya dalam proses
pengolahan makanan.
4. Penerapan HACCP melengkapi sistem pemeriksaan oleh pemerintah sehingga
pengawasan menjadi optimal.
5. Pendekatan HACCP memfokuskan pemeriksaan kepada tahap kegiatan yang kritis
dari proses produksi yang langsung berkaitan dengan konsumsi makanan.
6. Sistem HACCP meminimalkan risiko kesehatan yang berkaitan dengan konsumsi
makanan.
7. Dapat meningkatkan kepercayaan akan keamanan makanan olahan dan karena itu
mempromosikan perdagangan dan stabilitas usaha makanan (Suklan, 1998).
HACCP dapat diterapkan dalam rantai produksi pangan mulai dari produsen utama
bahan baku pangan (pertanian), penanganan, pengolahan, distribusi, pemasaran hingga
sampai kepada pengguna akhir. Keberhasilan dalam penerapan HACCP membutuhkan
tanggung jawab penuh dan keterlibatan manajemen serta tenaga kerja. Keberhasilan
penerapan HACCP juga membutuhkan pendekatan tim, tim ini harus terdiri dari tenaga ahli
yang tepat. Sebagai contoh harus terdiri dari ahli budidaya, dokter hewan, personel produksi,
ahli mikrobiologi, spesialis kesehatan masyarakat, ahli teknologi pangan, ahli kimia dan
perekayasa menurut studi tertentu. Tujuan dari penerapan HACCP dalam suatu industri
pangan adalah untuk mencegah terjadinya bahaya sehingga dapat dipakai sebagai jaminan
mutu pangan guna memenuhi tututan konsumen. HACCP bersifat sebagai sistem
pengendalian mutu sejak bahan baku dipersiapkan sampai produk akhir diproduksi masal dan
didistribusikan. Oleh karena itu dengan diterapkannya sistem HACCP akan mencegah resiko
komplain karena adanya bahaya pada suatu produk pangan. Selain itu, HACCP juga dapat
berfungsi sebagai promosi perdagangan di era pasar global yang memiliki daya saing
kompetitif. 3 Pada beberapa negara penerapan HACCP ini bersifat sukarela dan banyak
industri pangan yang telah menerapkannya. Disamping karena meningkatnya kesadaran
masyarakat baik produsen dan konsumen dalam negeri akan keamanan pangan, penerapan
HACCP di industri pangan banyak dipicu oleh permintaan konsumen terutama dari negara
pengimpor. Penerapan HACCP dalam industri pangan memerlukan komitmen yang tinggi
dari pihak manajemen perusahaan yang bersangkutan. Disamping itu, agar penerapan
HACCP ini sukses maka perusahaan perlu memenuhi prasyarat dasar industri pangan yaitu,
telah diterapkannya Good Manufacturing Practices (GMP) dan Standard Sanitation
Operational Procedure (SSOP). Beberapa keuntungan yang dapat diperoleh suatu industri
pangan dengan penerapan sistem HACCP antara lain meningkatkan keamanan pangan pada
produk makanan yang dihasilkan, meningkatkan kepuasan konsumen sehingga keluhan
konsumen akan berkurang, memperbaiki fungsi pengendalian, mengubah pendekatan
pengujian akhir yang bersifat retrospektif kepada pendekatan jaminan mutu yang bersifat
preventif, dan mengurangi limbah dan kerusakan produk atau waste.
2.8. Keuntungan dan Kerugian Penerapan HACCP
Beberapa kerugian dari HACCP adalah tidak cocok bila diaplikasikan untuk bahaya atau
proses yang hanya sedikit diketahui, tidak melakukan kuantifikasi (penghitungan) atau
memprioritaskan risiko, dan tidak melakukan kuantifikasi dampak dari tambahan kontrol
terhadap penurunan risiko.
Pedoman Penerapan Sistem HACCP Sebelum menerapkan HACCP untuk setiap sektor
rantai pangan, sektor tersebut harus telah menerapkan Prinsip Umum Higiene Pangan dari
Codex, Pedoman Praktis dari Codex yang sesuai, serta peraturan keamanan pangan terkait.
Tanggung jawab manajemen adalah penting untuk menerapkan sistem HACCP yang efektif.
Selama melaksanakan identifikasi bahaya, penilaian dan pelaksanaan selanjutnya dalam
merancang dan menerapkan sistem HACCP, harus dipertimbangkan dampak dari bahan baku,
bahan tambahan, cara SNI 01-4852-1998 5 dari 12 pembuatan pangan yang baik, peran
proses pengolahan dalam mengendalikan bahaya, penggunaan yang mungkin dari produk
akhir, katagori konsumen yang berkepentingan dan bukti-bukti epidemis yang berkaitan
dengan keamanan pangan.
Maksud dari sistem HACCP adalah untuk memfokuskan pada Titik Kendali Kritis
(CCPs). Perancangan kembali operasi harus dipertimbangkan jika terdapat bahaya yang harus
dikendalikan, tetapi tidak ditemukan TKK (CCPs). HACCP harus diterapkan terpisah untuk
setiap operasi tertentu. TKK yang diidentifikasi pada setiap contoh yang diberikan dalam
setiap Pedoman praktek Higiene dari Codex mungkin bukan satu-satunya yang diidentifikasi
untuk suatu penerapan yang spesifik atau mungkin berbeda jenisnya.
Penerapan HACCP harus ditinjau kembali dan dibuat perubahan yang diperlukan jika
dilakukan modifikasi dalam produk, proses atau tahapannya. Penerapan HACCP perlu
dilaksanakan secara fleksibel, dimana perubahan yang tepat disesuaikan dengan
memperhitungkan sifat dan ukuran dari operasi.
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
1. HACCP adalah suatu sistem jaminan mutu yang berdasarkan kepada
kesadaran bahwa hazard (bahaya) dapat timbul pada berbagai titik atau tahap
produksi tertentu, tetapi dapat dilakukan pengendaliannya untuk mengontrol
bahaya bahaya tersebut.
2. Tujuan HACCP :
1. Untuk menjamin bahwa produksi pangan aman setiap saat.
2. Merupakan bukti sistem produksi dan penanganan produk yang aman
3. Memberi rasa percaya diri pada produsen akan jaminan keamanan
produknya
4. Memberikan kepuasan kepada pelanggan akan konformitasnya pada
standar nasional/internasional
5. Memenuhi standar dan regulasi pemerintah
6. Penggunaan sumber daya secara efektif dan efisien
3. Manfaat HACCP :
1. HACCP adalah suatu pendekatan yang sistematis yang dapat
diterapkan pada semua aspek dari pengamanan makanan, termasuk
bahaya secara biologi, kimia, dan fisik pada setiap tahapan dari rantai
makanan mulai dari bahan baku sampai penggunaan produk akhir.
2. HACCP dapat memberikan dasar nuansa statistik untuk
mendemonstrasikan kegiatan yang dapat atau mungkin dilakukan untuk
mencegah terjadi bahaya sebelum mencapai konsumen.
3. Sistem HACCP memfokuskan kepada upaya timbulnya bahaya dalam
proses pengolahan makanan.
4. Penerapan HACCP melengkapi sistem pemeriksaan oleh pemerintah
sehingga pengawasan menjadi optimal.
5. Pendekatan HACCP memfokuskan pemeriksaan kepada tahap kegiatan
yang kritis dari proses produksi yang langsung berkaitan dengan
konsumsi makanan.
6. Sistem HACCP meminimalkan risiko kesehatan yang berkaitan dengan
konsumsi makanan.
7. Dapat meningkatkan kepercayaan akan keamanan makanan olahan dan
karena itu mempromosikan perdagangan dan stabilitas usaha makanan
(Suklan, 1998).
3.2. Saran
1. Penerapan HACCP harus ditinjau kembali dan dibuat perubahan yang
diperlukan jika dilakukan modifikasi dalam produk, proses atau
tahapannya. Penerapan HACCP perlu dilaksanakan secara fleksibel, dimana
perubahan yang tepat disesuaikan dengan memperhitungkan sifat dan
ukuran dari operasi.
Daftar Pustaka
SNI 01-4852-1998. Sistem Analisa Bahaya Dan Pengendalian Titik Kritis (HACCP) Serta
Pedoman Penerapannya. Badan Standarisasi Nasional
http://file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._KIMIA/195807121983032-
ANNA_PERMANASARI/presentasi_kuliah/HACCP.pdf. Diakses pada 23 April 2016 pukul
21.19
Sudarmaji. ___. Analisis Bahaya dan Pengendalian Titik Kritis (Hazard Analysis Critical
Control Point). From http://www.journal.unair.ac.id/filerPDF/KESLING-1-2-09.pdf , 23
April 2016
Aris Handoyo. 2013. HACCP dan Penerapannya Dalam Industri Pangan. Makalah. Fakultas
Teknik Universitas Negeri Semarang. From
https://bambangtriatma.wikispaces.com/file/view/higienearis.pdf , 23 April 2016
___. 2006. Panduan Penyusunan Rencana HACCP (Hazard Analysis Critical Control Point)
http://tekpan.unimus.ac.id/wp-content/uploads/2013/07/PEDOMAN-PENYUSUNAN-
RENCANA-HACCP-BAGI-INDUSTRI-PANGAN.pdf