Anda di halaman 1dari 5

Devita Nuryco Putri Pratinu 40620092

Identifikasi Masalah

Data : PKP Kecamatan Dau 2020

No. Indikator Target Cakupan Selisih Rumusan Masalah


1. Peserta Kb Aktif 100% 76,8% 23,2% Masih Terdapat 23,2%
Yang Belum Mengikuti
Peserta Aktif Kb
2. Bayi Usia 0-6 100% 67,9% 32,1% Masih Terdapat 32,1%
bulan Bayi Usia 0-6 Bulan
Mendapatkan Belum Mendapatkan ASI
ASI Eksklusif Eksklusif
3. Pelayanan 100% 85,0% -15% Masih Terdapat -15%
Kesehatan Balita Yang Belum
Balita Mendapatkan
Menurut Jenis Pelayanan Kesehatan
Kelamin Balita Menurut Jenis
Kelamin
4. Pemberian 100% 91,6% -8,4% Masih Terdapat -8,4%
Vitamin A Bayi Usia 6-11 Bulan
Pada Bayi 6- Yang Belum
11 Bulan Mendapatkan Vitamin A
5 Pelayanan 100% 91,1% -8,9% Masih Ada -8,9% Lansia
Kesehatan Usia Yang Belum Mendapatkan
Lanjut Menurut Pelayanan Kesehatan
Jenis Kelamin

Prioritas Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah didaptakan lima masalah

kesehatan, selanjutnya masalah diproritaskan dengan menggunakan metode

USG (urgency, seriousness, growth).

Urgency, dilihat dari tersedianya waktu, mendesak atau tidak

masalah tersebut diselesaikan. Seriousness, dilihat dari dampak masalah

tersebut terhadap produktifitas kerja, pengaruh terhadap keberhasilan, dan


membahayakan sistem atau tidak. Growth, seberapa kemungkinannya isu

tersebut menjadi berkembang dikaitkan kemungkinan masalah penyebab isu

akan makin memburuk kalau dibiarkan.Setiap parameter dinilai

menggunakan skor dengan skala 1-5 (5 = sangat besar, 4 = besar, 3 = sedang,

2 = kecil, 1 = sangat kecil).

Penentuan prioritas masalah dilakukan bersama 3 (tiga) partisipan,

setiap partisipan memberikan skoring parameter USG, dan untuk nilai total

ditentukan dihitung dari rata-rata skor masing-masing parameter, selanjutnya

hasilnya dikalikan.

No. Indikator Urgent Seriousness Growth Total Ranking


P1 P2 P3 P1 P2 P3 P1 P2 P3 USG
1. Peserta Kb 4 4 5 4 4 5 3 3 4 36 2
Aktif

2. Bayi Usia 0-6 5 5 4 4 4 4 4 5 4 39 1


Bulan
Mendapatkan
Asi Eksklusif
3. Pelayanan 4 4 3 3 3 4 4 3 2 30 3
Kesehatan
Balita
Menurut Jenis
Kelamin
4. Pemberian 3 2 3 2 3 3 2 2 3 23 5
Vitamin A
Pada Bayi 6-
11 Bulan
5. Pelayanan 4 4 3 3 2 2 4 3 3 28 4
Kesehatan
Usia Lanjut
Menurut
Jenis
Kelamin
Keterangan :

P1 : PJ Program Essensial : Dewi Mahmudah Hanik S.St

P2 : PJ Program Pengembangan : Agung Prasetya S.Kep Ners

P3 : PJ Mutu : drg. Dian Yudhadinasuci

Dari hasil USG diatas, maka didapatkan Prioritas masalah pada Kecamatan Dau adalah sebanyak

32,1% Bayi usia 0-6 Bulan belum mendapatkan ASI Ekslusif.


Penyebab Masalah

Dari prioritas masalah tersebut dilakukan brainstroming bersama partisipan untuk mencari penyebab masalah, didapatkan beberapa penyebab masalah :

DANA METODE MANUSIA Ibu kurang mengetahui


pentingnya ASI Ekslusif
Terbatasnya anggaran untuk
Program ASI Eksklusif Ibu sibuk dan tidak melakukan pumping
Program berjalan kurang maksimal Belum meratanya Sosialisasi terkait Ibu kurang mengetahui Ibu kurang telaten memberikan
ASI Ekslusif program MPASI ASI eksklusif sehingga produksi
Keterbatasan keluarga memenuhi ASI kurang maksimal
Ibu kurang mengetahui
kebutuhan MPASI ASI kurang lancar
pentingnya ASI Ekslusif Produksi ASI menurun
Produksi ASI kurang maksimal dan
Masih Terdapat
tidak lancar 32,1%
Bayi Usia 0-6 Bulan
Belum Mendapatkan
Bayi lebih diutamakan diberikan ASI Eksklusif di
Produksi ASI kurang maksimal dan makanan tamabahan ketimbang ASI Kecamatan Dau
tidak lancar pada
Budaya pada lingkungan yang Kurangnya dukungan dan perhatian Kabupaten Malang
Minimnya jenis media informasi seperti memberikan makanan tambahan dari keluarga kepada Ibu Menyusui Jawa Timur
video, pamflet, poster dll lebih dini pada Bayi
di Posyandu atau pelayanan kesehatan lain Ibu menyusui merasa kurang
adanya dukungan sehingga tidak
telaten dalam memberikan ASI
Ekslusif

SARANA LINGKUNGAN
Penyebab Prioritas Masalah

Setelah melakukan perumusan penyebab masalah, maka didapatkan identifikasi penyebab

masalah sebegai berikut :

1. Ibu kurang telaten memberikan ASI eksklusif sehingga produksi ASI kurang maksimal

2. Ibu kurang mengetahui program MPASI

3. Ibu kurang mengetahui pentingnya ASI Ekslusif

4. Ibu kurang mengetahui program MPASI

5. Keterbatasan keluarga memenuhi kebutuhan MPASI

6. Terbatasnya anggaran untuk Program ASI Eksklusif

7. Ibu menyusui merasa kurang adanya dukungan sehingga tidak telaten dalam memberikan ASI

Ekslusif

8. Budaya pada lingkungan yang memberikan makanan tambahan lebih dini pada Bayi

9. Minimnya jenis media informasi seperti video, pamflet, poster dll

10. di Posyandu atau pelayanan kesehatan lain

Anda mungkin juga menyukai