Anda di halaman 1dari 28

UPAYA

PENCEGAHAN
DAN
PENURUNAN
STUNTING
UPTD PUSKESMAS TAWANG
LATAR BELAKANG
❑Hasil Survey Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun
2022. Prevalensi stunting mengalami penurunan dari
24,4%(2021) menjadi 21,6% (2022).

❑Prevalensi stunting di Jawa Barat tahun 2022


mencapai 20,2% (SSGI, 2022)

❑Target yang harus dicapai pada tahun 2024


adalah menurunkan prevalensi stunting menjadi
14%
PREVALENSI STUNTING
PUSKESMAS TAWANG
12

189 Balita
10
9.6

117 Balita
8
96 Balita
7.4

6
5.4

0
Tahun 2020 Tahun 2021 Tahun 2022
CAKUPAN PROGRAM GIZI
TAHUN 2020-2022
ANALISA MASALAH
❑Cakupan pencapaian program gizi tahun 2021 yang belum tercapai : (ABSOLUT)

1. Cakupan Bayi Usia kurang dari 6 bulan yang mendapatkan ASI Ekslusif Target : 79% Capaian 68%

Target : 90% Capaian 86,8%


2. Cakupan Bayi Baru Lahir yang mendapatkan IMD

3. Cakupan Balita ditimbang yang naik berat badannya (N/D) Target : 85% Capaian 72,5%

❑Berdasarkan data hasil Penimbangan Balita (BPB) tahun 2022, terdapat kenaikan prevalensi
stunting pada balita di wilayah Puskesmas Tawang. Dari 5,4% atau sebanyak 96 Balita (2021)
menjadi 7,4% atau sebanyak 117 balita (2022)

❑Berdasarkan hasil skrining anemia yang dilaksanakan di Bulan Februari sd April 2023, cakupan remaja
puteri di SMP/MTs dan SMA/MA di wilayah kerja UPTD Puskesmas Tawang yang mengalami Anemia
sebanyak 58,6% dan dapat dikategorikan sebagai Masalah Berat (WHO, 2020)
ANALISA MASALAH
MANUSIA METODE

Kurangnya pengetahuan masyarakat khususnya Penyuluhan tentang ASI Ekslusif belum


orangtua balita tentang ASI Ekslusif dilakukan secara berkala

Cakupan Bayi Usia kurang dari


6 bulan mendapatkan ASI
Ekslusif dan Bayi Baru Lahir
mendapatkan IMD tidak
tercapai
Terbatasnya sarana penyuluhan ASI Ekslusif
Kurangnya dukungan keluarga untuk
memberikan ASI Ekslusif kepada bayi

SARANA DANA LINGKUNGA


N
ANALISA MASALAH
MANUSIA METODE

Kurangnya pengetahuan Ibu balita tentang Pemberian Cara penimbangan balita di posyandu belum
Makan Bayi dan Anak (PMBA) dilakukan sesuai prosedur

Cakupan balita ditimbang


yang naik berat badannya
(N/D)
Alat antropometri rusak karena
penggunaan dan penyimpanan yang
Balita tidak rutin ditimbang ke
tidak sesuai prosedur sehingga Tidak Adanya anggaran untuk pengadaan
Posyandu sehingga banyak status
menghasilkan data yang tidak valid PMT penyuluhan di Posyandu
pertumbuhan yang tidak dapat dinilai
(O)
SARANA DANA LINGKUNGA
N
ANALISA MASALAH
MANUSIA METODE

Kurangnya minat remaja puteri untuk mengkonsumsi Pencatatan dan Pelaporan Konsumsi TTD
TTD belum berjalan dengan baik

Cakupan prevalensi anemia


pada remaja puteri 58,6%

Tablet Tambah Darah (TTD) belum


Tidak adanya dukungan dari sesama
didistribusikan secara rutin
remaja puteri untuk saling
mengingatkan konsumsi TTD

SARANA DANA LINGKUNGA


N
RENCANA TINDAK LANJUT

Cakupan Bayi Usia kurang


dari 6 bulan mendapatkan Penyuluhan ASI Ekslusif dan Pemberian
ASI Ekslusif dan Bayi Baru
Lahir mendapatkan IMD Makan Bayi dan Anak (PMBA) di 3
tidak tercapai Klurahan dengan sasaran Ibu Hamil dan
Ibu Balita usia 0-59 bulan
RENCANA TINDAK LANJUT
1. Penyuluhan PMBA
2. Pendampingan rujukan balita
dengan masalah gizi (weight
Cakupan balita faltering, wasting, stunting)
ditimbang yang naik 3. Pemberian Makanan Tambahan
berat badannya (N/D) (PMT) untuk balita dengan
belum tercapai masalah gizi
4. Sosialisasi cara penggunaan dan
pemeliharaan alat antropometri
kepada kader (Pelatihan Kader
Posyandu)
RENCANA TINDAK LANJUT

Pembetukan Duta Anti Anemia


Cakupan prevalensi
(Inovasi Gizi : RANTING CEMARA “
anemia pada remaja
puteri 58,6% Gerakan Cegah Stunting dengan
Cegah Anemia pada Remaja)
BUKTI TINDAK LANJUT PERBAIKAN
PERMASALAHAN CAPAIAN INDIKATOR GIZI
SEBAGAI UPAYA PENURUNAN STUNTING
1. Penyuluhan ASI Ekslusif dan Pemberian
Makan Bayi dan Anak (PMBA)
❑Kegiatan penyuluhan ASI Ekslusif
dilaksanakan di 3 Kelurahan dan
disampaikan dalam Kegiatan Kelas Ibu

❑Sasaran Kegiatan : Ibu Hamil dan Ibu


Balita usia 0-59 bulan
2. Pendampingan Rujukan Balita Weight
Faltering dari Posyandu ke Puskesmas
❑Sasaran : Bayi Balita yang tidak naik
berat badannya

❑Petugas gizi, bidan kelurahan,


Pembina kader posyandu merujuk
balita yang tidak naik berat badannya
pada saat penimbangan di Posyandu

❑Pemeriksaan oleh dokter dan bidan


Puskesmas. Apabila perlu penanganan
lebih lanjut, balita dirujuk ke Rumah
Sakit.
FORMULIR
RUJUKAN
BALITA DENGAN
MASALAH GIZI
3. Pendampingan Rujukan Balita Stunting
dari Puskemas ke RS
❑Kegiatan pendampingan rujukan
balita stunting dilaksankan pada bulan
Januari dengan sasaran balita stunting
dengan penyakit penyerta dan perlu
penanganan lebih lanjut

❑Kegiatan ini dilaksanakan bekerja


sama dengan Dinas Sosial Kota
Tasikmalaya
4. Pemantauan Tumbuh Kembang Balita di
Posyandu

Pemantauan tumbuh kembang balita


dilaksanakan setiap Bulan di 37 Posyandu di
Kelurahan Empangsari, Lengkongsari dan
Tawangsari, meliputi :

1. Penimbangan Berat Badan


2. Pengukuran Tinggi / Panjang Badan
3. Pengukuran Lingkar Kepala
4. Konseling
5. Imunisasi
6. Pemberian Vitamin A (Februari dan
Agustus)
5. Pemberian Makanan Tambahan (PMT)
untuk Balita Gizi Buruk, Gizi Kurang dan
Balita Stunting
Sasaran Pemberian Makanan Tambahan (PMT) :
1. Balita Gizi Buruk : 2 orang Balita
2. Balita Stunting disertai Gizi Kurang atau Berat
Badan Kurang : 41 orang Balita

• Distribusi PMT dilakukan melalui kunjungan rumah


berkoordinasi dengan bidan kelurahan dan kader posyandu
5. Kunjungan Rumah dan Pemantauan
Pertumbuhan Balita dengan Masalah Gizi
(Weight Faltering, Stunting, Wasting)

Pemantauan Balita Gizi Kurang dan Pemantauan Balita Stunting di Kelurahan Pemantauan Balita Stunting dan Gizi
Stunting di Kel. Lengkongsari Tawangsari Buruk di Kelurahan Empangsari
6. Kunjungan Rumah dan Pemberian
Makanan Tambahan (PMT) Ibu Hamil KEK

Pemeriksaan LLA Ibu Hamil Pemberian Makanan Tambahan (PMT) Ibu Hamil KEK
di Kel. Lengkongsari

Konseling Gizi Ibu Hamil KEK Pemberian Makanan Tambahan (PMT) Ibu Hamil KEK
di Kel. Tawangsari
7. Pelatihan Pemantauan Pertumbuhan
dan Perkembangan Balita kepada Kader
Posyandu

Pelatihan Pemantauan Pertumbuhan Balita kepada Distribusi dan Sosialisasi Penggunaan dan Pemeliharaan
Kader Posyandu Alat Antropometri kepada Kader Posyandu
8. Skrining Anemia pada Remaja Puteri
(Terintegrasi dengan Kegiatan AKSI
BERGIZI)

Sarapan dan Minum TTD Bersama Aktifitas Fisik / Olahraga Bersama Penyuluhan Anemia dan TTD Rematri Pemeriksaan Hb (Skrining Anemia) pada Rematri

Pemberian TTD kepada Remaja Puteri

Sasaran : Remaja Puteri di 19 Sekolah SMP/SMA di Wilayah Kerja Puskesmas Tawang


8. Pembentukan Duta Anti Anemia dalam
Inovasi “RANTING CEMARA” (Gerakan Cegah
Stunting dengan Cegah Anemia pada Remaja)
• Kegiatan dilaksanakan di 2 sekolah yaitu di
SMPN 10 Tasikmalaya dan SMPN 3
Tasikmalaya
• Berdasarkan hasil pemeriksaan skrining Anemia,
SMPN 10 dan SMPN 3 merupakan sekolah
dengan prevalensi anemia tertinggi di wilayah
kerja Puskesmas Tawang yaitu sebesar 78,4%
dan 76,6%
• Kepatuhan konsumsi TTD remaja puteri di
SMPN 3 masih rendah (berdasarkan evaluasi
pada saat pemeriksaan skrining anemia)
• Pencatatan dan Pelaporan konsumsi TTD
Rematri di SMPN 3 dan SMPN 10 Tasikmalaya
masih belum berjalan dengan baik
EVALUASI

MASALAH TINDAK LANJUT EVALUASI


Kegiatan dalam Upaya meningkatkan
cakupan ASI Ekslusif dan IMD telah
Penyuluhan ASI Ekslusif dan dilaksanakan. Cakupan bayi kurang
Cakupan Bayi Usia kurang Pemberian Makan Bayi dan Anak dari 6 bulan yang mendapatkan ASI
dari 6 bulan mendapatkan (PMBA) di 3 Kelurahan dengan sasaran Ekslusif pada Bulan Februari
ASI Ekslusif tidak tercapai Ibu Hamil dan Ibu Balita usia 0-59 63,38% dan Agustus 67,71%.
bulan Meskipun mengalami kenaikan
target masih belum tercapai yaitu
sebesar 70,2%
EVALUASI
MASALAH TINDAK LANJUT EVALUASI

1. Penyuluhan PMBA
2. Pendampingan rujukan balita dengan
masalah gizi (weight faltering, wasting, Kegiatan dalam Upaya meningkatkan
Cakupan balita ditimbang stunting) cakupan N/D sudah dilaksanakan.
3. Pemberian Makanan Tambahan Cakupan N/D sampai dengan Bulan
yang naik berat badannya (PMT) untuk balita dengan masalah Agustus yaitu sebesar 66,01% dan
(N/D) tidak tercapai gizi masih belum mencapai target yaitu
sebesar 85,5%
4. Sosialisasi cara penggunaan dan
pemeliharaan alat antropometri kepada
kader (Pelatihan Kader Posyandu)
EVALUASI

MASALAH TINDAK LANJUT EVALUASI

Kegiatan dalam Upaya menurunkan


prevalensi anemia pada remaja puteri
Pembetukan Duta Anti Anemia (Inovasi
Cakupan prevalensi anemia sudah dilaksanakan. Dari hasil skrining
Gizi : RANTING CEMARA “ Gerakan
ulang yang dilaksanakan pada bulan
pada remaja puteri 58,6% Cegah Stunting dengan Cegah Anemia
September 2023 di 19 sekolah
pada Remaja)
SMP/SMA. Prevalensi Anemia
menurun dari 58,6% menjadi 56,6%
EVALUASI
MASALAH TINDAK LANJUT EVALUASI

1. Penyuluhan ASI Ekslusif dan


Pemberian Makan Bayi dan Anak
(PMBA)
2. Pendampingan Rujukan Balita
Weight Faltering dari Posyandu ke
Puskesmas
3. Pendampingan Rujukan Balita
Stunting dari Puskemas ke RS
4. Pemantauan Tumbuh Kembang
Balita di Posyandu Prevalensi Stunting pada
Adanya kenaikan 5. Kunjungan Rumah dan Pemantauan tahun 2023 menjadi 5,8%
Prevalensi Stunting dari Pertumbuhan Balita dengan Masalah (77 Balita). Ada
Gizi (Weight Faltering, Stunting,
tahun 2021-2022 Wasting) penurunan sebesar 1,6%
6. Kunjungan Rumah dan Pemberian dari tahun 2022
Makanan Tambahan (PMT) Ibu Hamil
KEK
7. Pelatihan Pemantauan Pertumbuhan
dan Perkembangan Balita kepada
Kader Posyandu
8. Pembentukan Duta Anti Anemia
dalam Inovasi “RANTING
CEMARA” (Gerakan Cegah Stunting
dengan Cegah Anemia pada Remaja)
Terimakasih..

UPTD PUSKESMAS TAWANG

Anda mungkin juga menyukai