Anda di halaman 1dari 7

Jurnal Airaha, Vol. IX, No.

2 Dec 2020 : 130 – 136, p-ISSN 2301-7163, e-ISSN 2621-9638

Analisis Total Coliform di Air dan Sedimen di Pesisir Jabon, Sidoarjo Jawa Timur
Analysis of Total Coliform on Water and Sediment at Jabon Coastal, Sidoarjo East Java

Joni Johanda Putra1), Hanisya Putri Kania Mardika2), Rima Oktavia Kusuma1), Muh.
Sulaiman Dadiono1), Agung Setia Abadi3)
1
Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Jenderal Soedirman
2
Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Brawijaya
3
Politeknik Kelautan dan Perikanan Sorong
*
Corespondensi: jonijohandaputra@unsoed.ac.id

Received : September 2020 Accepted : December 2020

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan : (1) menghitung Total Coliform air dan sedimen;
(2)membandingkan data parameter fisika, kimia dan Total Coliform dengan Keputusan
Menteri Lingkungan Hidup No.51 Tahun 2004 Lampiran 2 dan 3; (3) mengetahui perbedaan
Total Coliform air dan sedimen serta (4) mengelompokkan kesamaan data berdasarkan
parameter lingkungan dan Total Coliform menggunakan clusterring analysis. Metode
penghitungan Total Coliform menggunakan metode MPN dan uji coliform menggunakan
metode tabung fermentasi ganda. Berdasarkan uji deteksi bakteri coliform, didapatkan Total
Coliform air sebesar 21-70 MPN/100ml dan Total Coliform sedimen 110-9.000 MPN/100 ml.
Hal ini menunjukkan bahwa Pesisir Jabon mengalami penurunan kualitas lingkungan
perairan laut berdasarkan bakteri coliform.
Kata Kunci: Pencemaran, limbah domestik, Total Coliform, Pesisir Jabon

ABSTRACT
The aim of the research are to: (1) count the Total Coliform on water and sediment; (2)
compare the physical, chemical and biology parameters to the ministry of environment
regulation number 51, 2004 appendix 2 and appendix 3 ; (3) differentiate of Total Coliform
on water and sediment and ; (4) grouping the parameters of environment and Total Coliform
based on similar data by clusterring analysis. MPN method is used to count Total Coliform
and fermentation method to detect coliform bacteria. Based on the Total Coliform are
obtained, Total Coliform on water are 21-70 MPN/100 ml and Total Coliform on sediment
are 110-9.000 MPN/100 ml. It can conclude that Jabon Coastal is indicates as a
contaminated water based on Total Coliform bacteria.
Keywords: Pollution, domestic waste, Total Coliform, Coastal Jabon

PENDAHULUAN masuk ke dalam sungai dan berakumulasi di


Pesisir Jabon merupakan tempat daerah pesisir. (Indarsih et al., 2011)
berakhirnya aliran Sungai Porong dan Sungai mengemukakan sungai dijadikan tempat
Anyar. Sumber air kedua sungai tersebut pembuangan kotoran, limbah dan sampah
merupakan berasal dari Das Brantas. terutama pada kota-kota besar.
Menurut BLH Jatim (2012), sumber Salah satu indikator pencemaran
pencemar Sungai Porong berasal dari limbah perairan adalah keberadaan bakteri coliform.
domestik yang mana limbah tersebut dibuang Bakteri ini merupakan indikator adanya
secara langsung ke dalam sungai tanpa bakteri patogen lainnya yang ada di air.
dilakukan pengolahan terlebih dahulu, Menurut BLH Surabaya (2010), bakteri
sehingga bakteri coliform juga akan ikut coliform adalah sekelompok bakteri gram

130
Jurnal Airaha, Vol. IX, No. 2 Dec 2020 : 130 – 136, p-ISSN 2301-7163, e-ISSN 2621-9638

negatif berbentuk batang yang bersifat aerob DO meter, Sechi disk, Ekman Grab, botol
atau anaerob fakultatif dan tidak membentuk sampel, cool box, washing bottle, GPS,
spora, sehingga bakteri coliform diduga kamera, beaker glass dan sprayer sedangkan
dapat hidup pada perairan yang keruh alat yang digunakan dalam laboratorium
sekalipun seperti di Pesisir Jabon Sidoarjo. adalah tabung reaksi, pipet volume,
Tujuan penelitian ini adalah untuk : inkubator, sendok media, bola hisap, gelas
1. Menghitung Total Coliform air dan ukur, bunsen, autoklaf, timbangan digital,
sedimen menggunakan metode MPN. rak tabung reaksi, laminar flow, sprayer,
2. Membandingkan data parameter fisika washing bottle, spatula, tabung durham dan
dan kimia serta Total Coliform dengan jarum loop
Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Bahan yang digunakan pada penelitian
No.51 Tahun 2004. di lapang adalah tisu, kapas dan aquades
3. Mengetahui perbedaan Total Coliform air sedangkan bahan yang digunakan dalam
dan sedimen. laboratorium adalah Aquades, Lactose
4. Mengelompokkan kesamaan data broth, Brilliant Green Lactose Bile Broth,
berdasarkan data parameter lingkungan alkohol 96%, spirtus, tali, koran, NaCl,
dan Total Coliform menggunakan sarung tangan dan masker.
clusterring analysis. Tahapan Penelitian
Penelitian ini terdiri dari beberapa
BAHAN DAN METODE tahap seperti survey lokasi penelitian yang
Data Primer dilakukan pada awal sebelum penelitian.
Data primer yang diambil ada 3 Survey digunakan untuk mengetahui kondisi
macam yaitu parameter biologi, fisika dan di lapang dan mendapatkan informasi dari
kimia. Parameter biologi yang digunakan penduduk setempat. Penentuan stasiun
termasuk parameter mikrobiologi yaitu Total penelitian juga penting mengingat stasiun
Coliform. Parameter kedua adalah parameter yang diambil harus dipertimbangkan dengan
fisika terdiri dari suhu dan kecerahan kondisi pasang surut di daerah tersebut.
sedangkan yang terakhir adalah parameter Pengambilan sampel air dan sedimen
kimia terdiri dari Dissolved Oxygen, juga termasuk dalam tahap penelitian dimana
Biological Oxygen Demand, Total Organic kedua sampel ini akan menunjukkan kondisi
Matter air dan sedimen, power of Hydrogen kualitas perairan di Perairan Jabon, Sidoarjo.
dan salinitas. Pengambilan data dilakukan Pada pengukuran parameter fisika maupun
pada 5 stasiun penelitian yang tersebar di kimia dilakukan secara insitu serta
Pesisir Jabon Sidoarjo yang dapat dilihat pengamatan air secara visual juga merupakan
pada Gambar 1. tahapan penting dalam penelitian ini.
Tahapan yang terakhir terdiri dari pengujian
sampel.
Menurut Waluyo (2010), untuk
pengujian Total Coliform menggunakan
metode tabung fermentasi ganda dimana
melewati 2 tahap yaitu tahap pendugaan dan
tahap penegasan. Metode ini merupakan
metode yang paling mudah, sederhana dan
akurat dibandingkan metode lain-nya. Pada
penelitian ini menggunakan sampel air dan
sedimen yang cocok dianalisis dengan media
Gambar 1. Peta Stasiun Pengambilan Sampel cair beserta tabung reaksi. Luas permukaan
Alat dan Bahan tabung reaksi lebih kecil dibandingkan luas
Alat yang digunakan pada penelitian di permukaan cawan petri. Hal ini
lapang ini terdiri dari pH meter, salinometer, meminimalisir terjadinya kontaminasi pada

131
Jurnal Airaha, Vol. IX, No. 2 Dec 2020 : 130 – 136, p-ISSN 2301-7163, e-ISSN 2621-9638

tabung reaksi karena luas permukaan nya coliform, bakteri asam laktat juga dapat
lebih kecil dibandingkan cawan petri menfermentasikan laktosa. Pada uji Total
sehingga metode tabung fermentasi ini lebih Coliform tabung yang sudah diinkubasi
tepat digunakan pada penelitian ini. Sampel selama 2 hari diamati bila terdapat
sedimen biasanya berbentuk lumpur maupun gelembung, pH media asam, terdapat gas
pasir sehingga sampel padat susah untuk H2S (jika tutup tabung dibuka akan berbunyi
dianalisis. Dalam memudahkan analisa Total mendesis), tabung durham dalam posisi
Coliform, sampel sedimen diencerkan melayang maka tabung tersebut merupakan
terlebih dahulu dengan menggunakan larutan tabung positif. Kemudian tabung positif
pengencer NaFis 0,9% yang berbahan dasar dipindah ke media BGLBB dengan
NaCl dan aquades. menggunakan jarum loop yang sudah
Sebelum melakukan pengenceran disterilkan. Setelah itu diinkubasi kembali
terlebih dahulu membuat media LB I dan LB selama 2 x 24 jam pada suhu 35ºC selama 48
III. Media LB I terdiri dari Lactose Broth jam.
sebanyak 13 gram yang dilarutkan dengan Pengambilan sampel air dan sedimen
aquades sebanyak 1 liter sehingga volume dilakukan secara komposit sedangkan
LB I yang dimasukkan tiap masing-masing pengukuran parameter lingkungan diulang 3
tabung yaitu sebanyak 10 ml, sedangkan kali. Uji deteksi bakteri coliform
media LB III terdiri dari Lactose Broth menggunakan metode tabung fermentasi
sebanyak 3 gram yang dilarutkan dalam 1 ganda dengan melalui 2 tahap yaitu tahap
liter aquades sehingga tiap tabung berisi 5 pendugaan dan penegasan. Penghitungan
ml. Uji ini menggunakan tabung fermentasi bakteri coliform menggunakan metode MPN
5,5,5 dimana 5 tabung berisi Lactose Broth (Most Probable Number) (Waluyo, 2010).
Ia, 5 tabung berisi Lactose Broth Ib, dan 5 Analisis Data
tabung lagi berisi Lactose Broth III. Yang Analisis data yang digunakan
membedakan adalah banyak nya sampel menggunakan analisis deskriptif dimana
yang dituang. peneliti lebih banyak menjabarkan dan
Pada tahap pendugaan, 5 tabung yang menjelaskan kondisi lapang secara detail.
berisi Lactose Broth III diisi sampel masing- Analisis data Total Coliform air dan sedimen
masing 10 ml. 5 tabung Pada Lactose Broth menggunakan uji beda (T-test) serta
Ia berisi sampel 1 ml sampel sedangkan clusterring analysis untuk mengelompokkan
Lactose Broth Ib berisi sampel 0,1 ml setelah kesamaan data berdasarkan parameter
itu tabung ditutup rapat. Pemindahan sampel lingkungan dan Total Coliform (Walpole,
menggunakan pipet volume yang sudah 1995).
disterilisasi dan penggunaan pipet dibedakan
tiap sampel agar tidak terkontaminasi antara HASIL DAN PEMBAHASAN
pipet 1 dengan lainnya. Kemudian diinkubasi Data Parameter Lingkungan
selama 2 x 24 jam atau 2 hari pada suhu Data parameter lingkungan yang
35ºC di dalam inkubator. diukur dapat pada saat pengambilan data
Tahap kedua adalah uji penegasan, penelitian dilihat pada Tabel 1.
untuk uji Total Coliform menggunakan Total Coliform Air
media BGLBB (Brilliant Green Lactose Bile Grafik Total Coliform air dapat dilihat
Broth). Media ini mengandung zat garam pada Gambar 2. Total Coliform air pada
bile dan hijau brilliant yang mampu stasiun 1 yaitu 33 MPN/100 ml, stasiun 2
mencegah pertumbuhan bakteri gram positif yaitu 28 MPN/100 ml, stasiun 3 yaitu 33
termasuk bakteri asam laktat yang terdapat MPN/100 ml, stasiun 4 yaitu 21 MPN/100
banyak dalam susu tanpa mempengaruhi ml, dan yang terakhir stasiun 5 sebanyak 70
pertumbuhan bakteri negatif. Media BGLBB MPN/100 ml. Total Coliform air tertinggi
ini akan menghindarkan pembacaan uji terdapat pada stasiun 5 yang berada pada
positif yang salah karena selain bakteri titik pertemuan antara aliran Sungai Porong

132
Jurnal Airaha, Vol. IX, No. 2 Dec 2020 : 130 – 136, p-ISSN 2301-7163, e-ISSN 2621-9638

dan Sungai Anyar. Hal ini diperkuat karena oleh air laut secara langsung, sehingga nilai
letaknya yang tidak berkontak langsung Total Coliform airnya lebih rendah. Menurut
dengan laut sehingga nilai Total Coliform Mukhtasor (2007), (Saputri & Efendy, 2020)
airnya lebih tinggi dibandingkan stasiun disebutkan juga bahwa cemaran coliform
lainnya. Stasiun 1 sampai dengan stasiun 4 diindikasikan adanya cemaran tinja manusia
berlokasi di muara sungai yang terpengaruh dan hewan serta buangan limbah domestik.
Tabel 1. Data Parameter Lingkungan

II Standar baku mutu lampiran 2 untuk wisata bahari (kecuali TOM air menurut baku
mutu Kepmen Tahun 1988 nomor 2 dan TOM sedimen menurut referensi Amin et al.,
(2012))
III Standar baku mutu lampiran 3 untuk biota laut (kecuali TOM air menurut baku mutu
Kepmen Tahun 1988 nomor 2 dan TOM sedimen menurut Amin et al., (2012))
* di bawah standar baku mutu
** di atas standar baku mutu

Menurut Hardiani (2006), suhu


merupakan faktor yang dapat mempengaruhi
kehidupan bakteri coliform. Pada saat suhu
di perairan tinggi dapat mempengaruhi
kehidupan bakteri tersebut yaitu akan terjadi
penurunan jumlah coliform. Hal ini
ditunjukkan dengan nilai Total Coliform
pada air lebih rendah dibandingkan dengan
nilai Total Coliform pada sedimen karena
suhu permukaan air lebih tinggi
dibandingkan suhu di sedimen. Faktor lain
yang menyebabkan Total Coliform air lebih
Gambar 2. Grafik Total Coliform Air rendah yaitu karena sifat air yang cenderung

133
Jurnal Airaha, Vol. IX, No. 2 Dec 2020 : 130 – 136, p-ISSN 2301-7163, e-ISSN 2621-9638

dinamis dan menyebar. Menurut (Feliatra, perairan mengingat kurangnya sanitasi


2002., Adrianto, 2018), bakteri coliform lingkungan di daerah tersebut. Berdasarkan
masuk ke perairan bersama padatan kotoran kondisi yang ada bahwa beberapa rumah
maupun bahan organik sehingga maupun rumah makan di sepanjang aliran
terakumulasi di sedimen, sedangkan di sungai porong membuang sampah tinja
permukaan air bakteri tersebut mengalami maupun air seni langsung ke dalam sungai
penyebaran. terlihat adanya pipa yang menjorok ke arah
Menurut Keputusan Menteri sungai.
Lingkungan Hidup no 51 (2004), standar
baku mutu Total Coliform air yaitu 1.000
MPN/100 ml. Hasil yang diperoleh jika
dibandingkan dengan baku mutu maka hasil
dari Total Coliform air dari 5 stasiun masih
di bawah baku mutu. Walaupun nilai yang
dihasilkan masih di bawah standar baku
mutu yang ditetapkan tetapi harus
diwaspadai mengingat banyaknya kegiatan
manusia yang ada di darat akan
mempengaruhi Pesisir Jabon tersebut.
Total Coliform Sedimen
Pada stasiun 1 diperoleh nilai Total
Gambar 3. Grafik Total Coliform Sedimen
Coliform sedimen yaitu 9.000 MPN/100 ml,
stasiun 2 yaitu 130 MPN/100 ml, stasiun 3 Jumlah Total Coliform pada sedimen
yaitu 500 MPN/100 ml, stasiun 4 yaitu 300 lebih banyak dibandingkan di air mengingat
MPN/100 ml, dan stasiun 5 yaitu 110 bahwa sifat sedimen lebih pasif
MPN/100 ml (Grafik Total Coliform dibandingkan air yang bersifat dinamis. Pada
sedimen dapat dilihat pada Gambar 3). saat pasang, air laut akan berperan utama
Menurut Keputusan Menteri dalam pengaliran air, sedangkan pada saat
Lingkungan Hidup No. 51 (2004), standar surut air sungai pun akan berperan penting
baku mutu dari parameter Total Coliform dan biasanya muara Sungai Porong terjadi
adalah 1.000 MPN/100 ml. Nilai yang pendangkalan dimana kapal tidak bisa
diperoleh pada analisis penelitian ini jika melewati daerah tersebut. Oleh karena itu
dibandingkan dengan standar baku mutu, diduga terjadi pengendapan secara maksimal
maka stasiun 1 jauh di luar ambang batas ketika surut sehingga lumpur lebih
yang tidak diperbolehkan atau berada di atas mengendap ke dasar air dan bakteri coliform
standar baku mutu. Hal ini diduga adanya mengendap di sedimen (Shelton et al., 2014).
buangan limbah domestik yang mengandung Menurut Feliatra (2002), tingginya bakteri
bakteri coliform dari darat. Selama ini coliform di dasar air disebabkan karena
indikator kontaminasi limbah domestik bakteri coliform membutuhkan bahan
ditentukan berdasarkan jumlah organik yang mempunyai sifat cenderung
mikroorganisme intestinal khususnya mengendap. Selain itu tingginya jumlah
kelompok bakteri coliform. Bakteri coliform bakteri coliform di dasar daripada di
merupakan kelompok bakteri yang permukaan perairan disebabkan karena
bersumber dari kotoran manusia dan hewan faktor cahaya matahari. Menurut Feliatra
yang terdapat dalam jumlah banyak (Saputri (2002), cahaya matahari dapat merusak sel-
& Efendy, 2020., Suharyono. 2008). Lokasi sel bakteri coliform dan menghambat
stasiun 1 memang berdekatan dengan dengan pertumbuhannya. Pengambilan sampel pada
tambak serta beberapa rumah-rumah petani stasiun 1 memang dilakukan ketika awal
tambak. Walaupun tidak banyak tetapi pasang sehingga aliran dari laut belum begitu
mendukung adanya pencemaran tinja di deras serta perairan juga dangkal.

134
Jurnal Airaha, Vol. IX, No. 2 Dec 2020 : 130 – 136, p-ISSN 2301-7163, e-ISSN 2621-9638

SIMPULAN DAFTAR PUSTAKA


Berdasarkan hasil dan pembahasan Adrianto, R. (2018). Pemantauan Jumlah
maka pada penelitian ini dapat disimpulkan Bakteri Coliform Di Perairan Sungai
bahwa : Provinsi Lampung. Majalah Tegi,
1. Nilai rata-rata Total Coliform yang ada 10(1), 1–6.
di air yaitu 37 MPN/100 ml sedangkan Https://Doi.Org/10.46559/Tegi.V10i1.
rata-rata Total Coliform yang ada di 3920
sedimen yaitu 2.008 MPN/100 ml. Amin, B., I, Nurrachmi., dan Marwan.
2. Data parameter fisika, kimia dan Total (2012). Kandungan Bahan Organik
Coliform dibandingkan dengan Sedimen dan Kelimpahan
Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Makrozoobentos sebagai Indikator
No. 51 Tahun 2004 Lampiran 2 dan Pencemaran Perairan Pantai Tanjung
Lampiran 3 bahwa Perairan Jabon Uban Kepulauan Riau. Prosiding
berada di dalam ambang batas yang Seminar Hasil Penelitian Dosen di
diperbolehkan pada parameter suhu, Lembaga Peneltian Universitas Riau
salinitas, BOD, TOM air dan Total Tanggal 10 Desember 2012.
Coliform air sedangkan parameter Universitas Riau, Pekanbaru, 9 p.
kecerahan, pH, DO, dan Total Coliform Badan Lingkungan Hidup Provinsi Jawa
sedimen berada di luar ambang batas Timur. (2010). Laporan Standar
yang tidak diperbolehkan. Pelayanan Minimal 2010. BLH Jatim.
3. Bakteri coliform di air maupun di Surabaya.
sedimen berasal dari akumulasi limbah BLH Jatim. (2012). Laporan Pemantauan
domestik yang berasal dari darat. Kualitas Air DAS Brantas Tahun 2012.
Penumpukan limbah domestik BLH Provinsi Jawa Timur. Surabaya.
mengakibatkan bakteri coliform yang Feliatra. (2002). Sebaran Bakteri Escherichia
terdeteksi berkisar antara 110 – 9.000 coli di Perairan Muara Sungai Bantan
MPN/100 ml pada sedimen sedangkan Tengah Bengkalis Riau. Laboratorium
Total Coliform air berkisar antara 21 - Mikrobiologi Laut, Faperika.
70 MPN/100 ml. Perbedaan dalam hal Universitas Riau.
ini disebabkan karena sifat sedimen Hardiani, Irma. (2006). Variasi Spasial dan
yang pasif, cahaya matahari, suhu, dan Temporal Kualitas Air dalam Wilayah
sifat air yang dinamis. Faktor lain juga Pelabuhan Tanjung Priok dan Perairan
mempengaruhi adanya bakteri coliform Muara Gembong (Dumping Site)
seperti kecerahan, salinitas, DO, TOM Tahun 2005. Fakultas Perikanan dan
dan pH. Ilmu Kelautan Institut Pertanian
4. Berdasarkan pengelompokkan data Bogor. Bogor.
parameter lingkungan dan Total Indarsih, W., et al. (2011). Kajian Kualitas
Coliform didapatkan 2 cluster besar Air Sungai Bedog Akibat Pembuangan
yaitu cluster pertama terdiri stasiun 2,3,4 Limbah Cair Sentra Industri Batik
dan 5 sedangkan cluster kedua terdiri Desa Wijirejo. Majalah Geografi
dari stasiun 1 saja. Hal yang berbeda Indonesia, 25(1), 40-54.
terjadi pada dendogram Total Coliform Keputusan Menteri Negara. (2004).
air membentuk cluster pertama yaitu Kependudukan dan Lingkungan Hidup
stasiun 1, 2, 3 dan 4 sedangkan cluster Nomor 2 Tahun 1988 Tentang
kedua yaitu stasiun 5 saja. Hal ini Pedoman Penetapan Baku Mutu
disebabkan karena stasiun 5 adalah Lingkungan Hidup.
tempat pertemuan aliran Sungai Porong Kementerian Lingkungan Hidup. (2004).
dan Sungai Anyar sehingga nilai Total Keputusan No.51/MNKLH/I/2004
Coliform air lebih tinggi dibandingkan tentang Pedoman Penetapan Baku
dengan stasiun lainnya. Mutu Air Laut, Kementrian Negara

135
Jurnal Airaha, Vol. IX, No. 2 Dec 2020 : 130 – 136, p-ISSN 2301-7163, e-ISSN 2621-9638

Kependudukan dan Lingkungan Hidup,


Jakarta, 2004.
Mukhtasor. (2007). Pencemaran Pesisir dan
Laut. Halaman 94 Pradnya Paramita:
Jakarta..
Saputri, E. T., & Efendy, M. (2020).
Kepadatan Bakteri Coliform Sebagai
Indikator Pencemaran Biologis Di
Perairan Pesisir Sepuluh Kabupaten
Bangkalan. Juvenil:Jurnal Ilmiah
Kelautan Dan Perikanan, 1(2), 243–
249.
https://doi.org/10.21107/juvenil.v1i2.7
579
Shelton, D. R., Pachepsky, Y. A., Kiefer, L.
A., Blaustein, R. A., McCarty, G. W.,
& Dao, T. H. (2014). Response of
coliform populations in streambed
sediment and water column to changes
in nutrient concentrations in water.
Water Research, 59, 316–324.
https://doi.org/10.1016/j.watres.2014.0
4.019
Suharyono. (2008). Diare Akut Klinik dan
Labooratorik. Jakarta Cipta: Jakarta.
Walpole, Ronald E. (1995). Pengantar
Statistika Edisi 3. Gramedia Pustaka
Utama. Jakarta.
Waluyo, L. (2010). Teknik dan Metode
Dasar Dalam Mikrobiologi. UMM
Press. Malang.

136

Anda mungkin juga menyukai