Definisi 2.4
Ditentukan m adalah suatu bilangan bulat positif.
Banyaknya residu di dalam suatu sistem residu
tereduksi modulo m disebut fungsi
Euler dari m, dan dinyatakan dengan (m).
3. KB 3. Notasi Sigma, Barisan dan Deret Istilah dan konsep tersebut
A. Notasi Sigma merupakan pengetahuan dasar
Secara umum bentuk notasi sigma didefinisikan sebagai yang harus dipahami agar dapat
berikut: menyelesaikan permasalahan
yang berkaitan dengan notasi
∑ sigma, barisan dan deret
= suku ke-n
= suku pertama
r = rasio
c) Deret Geometri
Rumus umum jumlah n suku deret
geometri
( ) ( )
atau
d) Deret Geometri Tak Hingga
i. Jika -1< r<1 maka
Deret geometri tak hingga yang
mempunyai jumlah disebut
konvergen atau mempunyai limit
jumlah.
ii. r< -1atau r>1 maka deret tak hingga
itu tidak mempunyai limit jumlah.
Deret yang seperti ini disebut
divergen.
Definisi 1.6
Bilangan-bilangan bulat
1, 2,…, dengan ≠0
untuk =1,2,…, mempunyai
kelipatan persekutuan jika
| untuk setiap .
Kelipatan persekutuan
bilangan-bilangan bulat
1,…, selalu ada, yaitu
Π =1= 1, 2,…, .
Definisi 1.7
Jika 1, 2,…, bilangan-
bilangan bulat dengan ≠0
untuk =1,2,…, , maka
kelipatan persekutuan terkecil
(KPK) dari bilangan-bilangan
tersebut adalah
bilangan bulat positif terkecil
di antara kelipatan-kelipatan
persekutuan dari 1, 2,…, .
KPK dari 1 dan 2 dituliskan
sebagai 𝐾𝑃𝐾 [ 1, 2].
KPK dari 1, 2,…,
dituliskan sebagai 𝐾𝑃𝐾
[ 1, 2,…, ].
Teorema 2.4:
Jika ≡ (𝑚 𝑚) dan ≡
(𝑚 𝑚) maka
(1) + ≡ + (𝑚 𝑚)
(2) − ≡ − (𝑚 𝑚)
(3) ≡ (𝑚 𝑚)
Teorema 2.5:
Jika ≡ (𝑚 𝑚) dan ≡
(𝑚 𝑚) maka
𝑥+ 𝑦≡ 𝑥+ 𝑦 (𝑚 𝑚)
Teorema 2.6 :
Jika ≡ (𝑚 𝑚) maka
𝑟≡ 𝑟 (𝑚 𝑚𝑟). 60
Teorema 2.7:
Jika ≡ (𝑚 𝑚) maka
≡ (𝑚 𝑚) untuk
bilangan bulat positif.
Teorema 2.8:
Andaikan 𝑓 suatu polinom
dengan koefisien bilangan
bulat, yaitu
𝑓(𝑥)= 0𝑥 + 1𝑥 −1+ 2𝑥 −2
+ + −1𝑥+
Dengan 0, 1,…, masing-
masing bilangan bulat. Jika
≡ (𝑚 𝑚) maka
𝑓( )≡𝑓( )(𝑚 𝑚).
Teorema 2.9:
Jika suatu solusi
𝑓(𝑥)≡0(𝑚 𝑚) dan ≡
(𝑚 𝑚) maka juga solusi
𝑓(𝑥) itu.
Teorema 2.10:
Jika |𝑚 dan ≡ (𝑚 𝑚)
maka ≡ (𝑚 )
Teorema 2.11:
Andaikan ( ,𝑚)=
𝑥= 𝑦 (𝑚 𝑚) jika dan
hanya jika 𝑥≡𝑦 (𝑚 𝑚 )
Teorema 2.12:
Andaikan ( ,𝑚)=1.
𝑥≡ 𝑦 (𝑚 𝑚) jika dan
hanya jika 𝑥≡𝑦 (𝑚 𝑚)
Teorema 2.13:
Jika 𝑥≡ 𝑦 (𝑚 ) dengan
∤ dan bilangan basit,
maka 𝑥≡𝑦 (𝑚 )
Teorema 2.14:
Diketahui bilangan-bilangan
bulat , , ,𝑚, dan 𝑚>0.
(1) ≡ (𝑚 𝑚) jika dan
hanya jika ≡ (𝑚 𝑚( ,𝑚))
(2) ≡ (𝑚 𝑚1) dan
≡ (𝑚 𝑚2) jika dan hanya
jika ≡ (𝑚 [𝑚1,𝑚2])
Teorema 2.15:
Ditentukan ( ,𝑚)=1
Jika {𝑥1,𝑥2,…,𝑥 } adalah
suatu sistem residu modulo 𝑚
yang lengkap atau tereduksi,
maka { 𝑥1, 𝑥2,…, 𝑥 } juga
merupakan suatu sistem residu
modulo 𝑚 yang lengkap atau
tereduksi.
Teorema 2.16:
Jika ,𝑚∈Ζ dan 𝑚>0
sehingga ( ,𝑚)=1, maka
𝜙(𝑚)≡1(𝑚 𝑚) 61
Teorema 2.17:
Jika adalah suatu bilangan
prima dan tidak membagi ,
maka −1≡1(𝑚 )
Teorema 2.18:
Jika ( ,𝑚)=1, maka hubungan
𝑥≡ (𝑚 𝑚) mempunyai
selesaian 𝑥= 𝜙(𝑚)−1. + 𝑚
Teorema 2.19:
Jika adalah suatu bilangan
prima, maka ( –1)!≡−1(𝑚
)
Teorema 2.20:
Jika adalah suatu bilangan
bulat positif sehingga ( –
1)!≡–1(𝑚 ), maka
adalah suatu bilangan prima.
Untuk menentukan tingkat
penguasaan saudara terhadap
materi ini, silahkan kerjakan
tes berikut ini. Kunci jawaban
diberikan pada akhir kegiatan
belajar ini.
2. Sistem Residu
Definisi 2.2:
Suatu himpunan {𝑥,𝑥,…,𝑥}
disebut suatu sistem residu
lengkap modulo 𝑚. Jika dan
hanya jika untuk setiap y
dengan 0≤𝑦<𝑚, ada satu dan
hanya satu 𝑥 dengan 1≤ <𝑚,
sedemikian hingga 𝑦≡𝑥(𝑚
𝑚) atau 𝑥≡𝑦(𝑚 𝑚).
Definisi 2.3:
Suatu himpunan bilangan
bulat {𝑥1,𝑥2,…,𝑥 } disebut
suatu sistem residu tereduksi
modulo 𝑚 jika dan hanya jika:
(a) (𝑥 ,𝑚)=1,1≤ <
(b) 𝑥 ≡𝑥𝑗(𝑚 𝑚) untuk
setiap ≠𝑗
(c) Jika (𝑦,𝑚)=1, maka
𝑦≡𝑥 (𝑚 𝑚) untuk suatu
=1,2,…,
4. KB 3: Notasi Sigma, Barisan dan Deret Golden ratio atau rasio emas
Golden Ratio ( =1.618205...) merupakan suatu
nilai rasio (ratio number)
konvergen yang diperoleh apabla
suku-suku di atas dua belas pada
barisan fibonacci dibagi dengan
satu suku sebelumnya. Dalam
barisan Fibonacci, 12 bernilai
89, 13 bernilai 144, 14
bernilai 233, dan 15 bernilai
377. Apabila dilakukan
perhitungan dengan cara
membagi suatu suku dalam deret
Fibonacci dengan suku
sebelumnya, maka akan
diperoleh suatu bilangan yang
menuju ke arah Golden Ratio
atau Rasio Emas (φ = 1.618).
5. KB 4 : Induksi Matematika
-
3 Daftar materi 1. KB 1 : Keterbagian, Faktor Bilangan, Bilangan 1.Faktor Persekutuan
yang sering Prima, Kelipatan Bilangan Terbesar
mengalami Faktor Persekutuan Terbesar Bilangan bulat positif d
miskonsepsi Kelipatan Persekutuan Terkecil disebut FPB dari dan jika
dan hanya jika:
(i). | dan |
(ii). jika | dan | maka ≤
.
Faktor persekutuan terbesar
dari dan dinotasikan
dengan 𝑃𝐵( , ). Beberapa
hal yang perlu diketahui
tentang FPB antara lain:
(i). 𝑃𝐵 (0,0) tidak
didefinisikan.
(ii). 𝑃𝐵 ( , ) selalu bilangan
bulat positif, sehingga 𝑃𝐵
( , )≥ 1.
(iii). 𝑃𝐵 ( , )= 𝑃𝐵
( ,− )= 𝑃𝐵 (− , )= 𝑃𝐵
(− ,− ).
2. Kelipatan Persekutuan
Terkecil
Definisi 1.6
Bilangan-bilangan bulat
1, 2,…, dengan ≠0
untuk =1,2,…, mempunyai
kelipatan persekutuan jika
| untuk setiap .
Kelipatan persekutuan
bilangan-bilangan bulat
1,…, selalu ada, yaitu
Π =1= 1, 2,…, .
Definisi 1.7
Jika 1, 2,…, bilangan-
bilangan bulat dengan ≠0
untuk =1,2,…, , maka
kelipatan persekutuan terkecil
(KPK) dari bilangan-bilangan
tersebut adalah
bilangan bulat positif terkecil
di antara kelipatan-kelipatan
persekutuan dari 1, 2,…, .
KPK dari 1 dan 2 dituliskan
sebagai 𝐾𝑃𝐾 [ 1, 2].
KPK dari 1, 2,…,
dituliskan sebagai 𝐾𝑃𝐾
[ 1, 2,…, ].
Teorema 2.4:
Jika ≡ (𝑚 𝑚) dan ≡
(𝑚 𝑚) maka
(1) + ≡ + (𝑚 𝑚)
(2) − ≡ − (𝑚 𝑚)
(3) ≡ (𝑚 𝑚)
Teorema 2.5:
Jika ≡ (𝑚 𝑚) dan ≡
(𝑚 𝑚) maka
𝑥+ 𝑦≡ 𝑥+ 𝑦 (𝑚 𝑚)
Teorema 2.6 :
Jika ≡ (𝑚 𝑚) maka
𝑟≡ 𝑟 (𝑚 𝑚𝑟). 60
Teorema 2.7:
Jika ≡ (𝑚 𝑚) maka
≡ (𝑚 𝑚) untuk
bilangan bulat positif.
Teorema 2.8:
Andaikan 𝑓 suatu polinom
dengan koefisien bilangan
bulat, yaitu
𝑓(𝑥)= 0𝑥 + 1𝑥 −1+ 2𝑥 −2
+ + −1𝑥+
Dengan 0, 1,…, masing-
masing bilangan bulat. Jika
≡ (𝑚 𝑚) maka
𝑓( )≡𝑓( )(𝑚 𝑚).
Teorema 2.9:
Jika suatu solusi
𝑓(𝑥)≡0(𝑚 𝑚) dan ≡
(𝑚 𝑚) maka juga solusi
𝑓(𝑥) itu.
Teorema 2.10:
Jika |𝑚 dan ≡ (𝑚 𝑚)
maka ≡ (𝑚 )
Teorema 2.11:
Andaikan ( ,𝑚)=
𝑥= 𝑦 (𝑚 𝑚) jika dan
hanya jika 𝑥≡𝑦 (𝑚 𝑚 )
Teorema 2.12:
Andaikan ( ,𝑚)=1.
𝑥≡ 𝑦 (𝑚 𝑚) jika dan
hanya jika 𝑥≡𝑦 (𝑚 𝑚)
Teorema 2.13:
Jika 𝑥≡ 𝑦 (𝑚 ) dengan
∤ dan bilangan basit,
maka 𝑥≡𝑦 (𝑚 )
Teorema 2.14:
Diketahui bilangan-bilangan
bulat , , ,𝑚, dan 𝑚>0.
(1) ≡ (𝑚 𝑚) jika dan
hanya jika ≡ (𝑚 𝑚( ,𝑚))
(2) ≡ (𝑚 𝑚1) dan
≡ (𝑚 𝑚2) jika dan hanya
jika ≡ (𝑚 [𝑚1,𝑚2])
Teorema 2.15:
Ditentukan ( ,𝑚)=1
Jika {𝑥1,𝑥2,…,𝑥 } adalah
suatu sistem residu modulo 𝑚
yang lengkap atau tereduksi,
maka { 𝑥1, 𝑥2,…, 𝑥 } juga
merupakan suatu sistem residu
modulo 𝑚 yang lengkap atau
tereduksi.
Teorema 2.16:
Jika ,𝑚∈Ζ dan 𝑚>0
sehingga ( ,𝑚)=1, maka
𝜙(𝑚)≡1(𝑚 𝑚) 61
Teorema 2.17:
Jika adalah suatu bilangan
prima dan tidak membagi ,
maka −1≡1(𝑚 )
Teorema 2.18:
Jika ( ,𝑚)=1, maka hubungan
𝑥≡ (𝑚 𝑚) mempunyai
selesaian 𝑥= 𝜙(𝑚)−1. + 𝑚
Teorema 2.19:
Jika adalah suatu bilangan
prima, maka ( –1)!≡−1(𝑚
)
Teorema 2.20:
Jika adalah suatu bilangan
bulat positif sehingga ( –
1)!≡–1(𝑚 ), maka
adalah suatu bilangan prima.
Untuk menentukan tingkat
penguasaan saudara terhadap
materi ini, silahkan kerjakan
tes berikut ini. Kunci jawaban
diberikan pada akhir kegiatan
belajar ini.
2. Sistem Residu
Definisi 2.2:
Suatu himpunan {𝑥,𝑥,…,𝑥}
disebut suatu sistem residu
lengkap modulo 𝑚. Jika dan
hanya jika untuk setiap y
dengan 0≤𝑦<𝑚, ada satu dan
hanya satu 𝑥 dengan 1≤ <𝑚,
sedemikian hingga 𝑦≡𝑥(𝑚
𝑚) atau 𝑥≡𝑦(𝑚 𝑚).
Definisi 2.3:
Suatu himpunan bilangan
bulat {𝑥1,𝑥2,…,𝑥 } disebut
suatu sistem residu tereduksi
modulo 𝑚 jika dan hanya jika:
(a) (𝑥 ,𝑚)=1,1≤ <
(b) 𝑥 ≡𝑥𝑗(𝑚 𝑚) untuk
setiap ≠𝑗
(c) Jika (𝑦,𝑚)=1, maka
𝑦≡𝑥 (𝑚 𝑚) untuk suatu
=1,2,…,
3. KB 3: Notasi Sigma, Barisan dan Deret Golden ratio atau rasio emas
Golden Ratio ( =1.618205...) merupakan suatu
nilai rasio (ratio number)
konvergen yang diperoleh apabla
suku-suku di atas dua belas pada
barisan fibonacci dibagi dengan
satu suku sebelumnya. Dalam
barisan Fibonacci, 12 bernilai
89, 13 bernilai 144, 14
bernilai 233, dan 15 bernilai
377. Apabila dilakukan
perhitungan dengan cara
membagi suatu suku dalam deret
Fibonacci dengan suku
sebelumnya, maka akan
diperoleh suatu bilangan yang
menuju ke arah Golden Ratio
atau Rasio Emas (φ = 1.618).
4. KB 4 : Induksi Matematika
-