Anda di halaman 1dari 22

TUGAS KELOMPOK 2 MATA KULIAH PENDIDIKAN AGAMA

MAKALAH ZAKAT
Dosen Pengampu : Abdul Rosyid, Drs.,M.P

DIBUAT OLEH :

KETUA KELOMPOK 2
MALDINO AKBAR 202151063

ANGGOTA :
DIAN EKA NURMA SARI 201751075
LINDA ROSALINA 202151019
MAULIDYA FERLIANI 202151020
MUTAHAROH FAUZIAH 202151023
SEPTILIA ADINDA PUTRI 202151031

PROGRAM STUDI FARMASI


INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI AL – KAMAL
JAKARTA
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat-Nya sehingga
makalah ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa kami mengucapkan terima
kasih terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan
baik pikiran maupun materinya
Kami sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa
pembaca praktekkan dalam kehidupan sehari-hari.
Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam
penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman Kami. Untuk itu
kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.

Jakarta, 17 Desember 2021

Penyusun

i|Page
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ……………………………….…………………………….. i


DAFTAR ISI ……………………………………………………………………………... ii
BAB I PENDAHULUAN ……………………………………………………………... 1
A. LATAR BELAKANG ……………………...……………………………… 1
B. RUMUSAN MASALAH ……………………………………………………... 1
C. TUJUAN PENELITAN ……………………………………………………... 2
D. MANFAAT PENELITIAN ……………………………………………………... 2
BAB II PEMBAHASAN ……………………………………………………………... 3
1. PENGERTIAN ZAKAT ……………………………………………………... 3
2. PERBEDAAN ZAKAT, INFAQ, DAN SHODAQOH ……………………... 3
3. PEMBAGIAN ZAKAT ……………………………………………………... 3
4. DALIL TENTANG ZAKAT MENURUT AL – QURAN DAN HADIST ……... 9
5. CARA MENHITUNG DAN MEMBAYAR ZAKAT MALL ……………... 10
6. HIKMAH DAN MANFAAT MEMBAYAR ZAKAT ……………………... 12
7. POTENSI ZAKAT BILA DIKAITKAN SEBAGAI SOLUSI
KEMISKINAN UMAT ……………………………………………………... 15
BAB III PENUTUP ……………………………………………………………………... 17
1. KESIMPULAN ……………………………………………………………... 17
2. SARAN ……………………………………………………………………... 17
DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………………... 18

ii | P a g e
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Masalah Zakat merupakan salah satu ibadah yang diwajibkan oleh Allah SWT kepada
setiap kaum Muslimin. Perintah zakat didalam Al-Quran senantiasa disandingkan dengan
perintah shalat. Pentingnya menunaikan zakat karena perintah ini mengandung misi sosial
yang memiliki tujuan jelas bagi kemaslahatan umat. Tujuan yang dimaksud antara lain
untuk memecahkan problem kemiskinan, meratakan pendapatan, meningkatkan
kesejahteraan umat dan negara. Inilah yang menunjukkan betapa pentingnya menunaikan
zakat sebagai salah satu rukun Islam.

Zakat menurut syaraʽ adalah sejumlah harta tertentu yang telah mencapai syarat-
syarat tertentu yang diwajibkan oleh Allah SWT kepada setiap orang muslim untuk
dikeluarkan dan diberikan kepada yang berhak menerimanya dengan persyaratan tertentu
pula.

Maksud dari sejumlah harta tertentu ialah harta-harta yang wajib dikeluarkan
zakatnya yang telah ditetapkan oleh Al-Quran dan Hadis yakni harta hasil pertanian,
perdagangan, peternakan, emas, perak dan rikāz. Serta hanya jenis harta tersebutlah yang
sudah ada dan menjadi sumber zakat sejak zaman Nabi Muhammad SAW. Namun seiring
berkembangnya perekonomian, sumber zakat pun mengalami perkembangan seperti, zakat
dari kekayaan yang diperoleh dari upah/ gaji, pendapatan, honorium, atau penghasilan
yang dihasilkan dari kerja tertentu yang telah mencapai niṣāb atau disebut dengan zakat
profesi.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari zakat?
2. Apa perbedaan zakat, infaq, dan shodaqoh?
3. Bagaimana cara pembagian zakat yang benar?
4. Sebutkan beberapa dalil tentang zakat menurut Al-Qur’an dan hadist?
5. bagamana cara menghitung zakat mall?
6. Apa hikmah dan manfaat dari zakat?
7. Apa potensi zakat bila dikaitkan sebagai solusi kemiskinan umat?
1|Page
C. Tujuan Makalah
Berdasarkan rumusan masalah diatas tujuan makalah ini adalah untuk mengetahui
pelaksanaan pengelolaan zakat.

D. Manfaat Makalah
1. Sebagai bahan informasi bagi berbagai kalangan yang hendak melakukan penelitian
selanjutnya atau untuk mengetahui secara mendalam bagaimana proses pengelolaan
zakat, termasuk bagaimana cara menghitung zakat serta siapa saja yang berhak
memberi dan menerima zakat tersebut.
2. Memberikan gambaran tentang bagaimana cara mengitung zakat serta pemahaman
bahwasannya pentingnya mengeluarkan zakat, terutama bagi yang mempunyai
penghasilan yang banyak yang diperoleh dari profesi-profesi yang digeluti.

2|Page
BAB II
PEMBAHASAN

1. PENGERTIAN ZAKAT
Zakat menurut bahasa artinya adalah membersihkan atau menyucikan diri. Sementara
secara istilah syariah, zakat berarti sebagian harta yang dimiliki, wajib diserahkan kepada
orang-orang tertentu. Orang-orang tertentu tersebut sudah diatur dalam syariat, seperti
fakir, miskin mualaf, orang yang terlilit hutang, orang yang sedang dalam perjalanan,
amil zakat atau pengurus zakat, orang yang sedang berjuang di jalan Allah, dan
memerdekakan budak. Seperti yang telah dijelaskan di atas, hukum dari zakat adalah
wajib atau fardhu ain, yaitu suatu kewajiban bagi setiap orang untuk melaksanakan
perintah Allah SWT sesuai ketentuan syariat.

2. PERBEDAAN ZAKAT , INFAQ DAN SHODAQOH


Perbedaan zakat , infaq dan shodaqoh yang mendasar terletak pada sifat hukumnya,
yaitu zakat hukumnya wajib atau fardhu ‘ain, infaq hukumnya fardhu khifayah, dan
shodaqoh hukumnya sunnah.
Dari berbagai sumber hadis dijelaskan adanya perbedaan zakat dan infak serta
sedekahyang begitu mendasar. Seperti zakat ditentukan nisabnya sedangkan infak dan
sedekah tidak memilkiki batas nisab. Zakat juga merupakan salah satu rukun Islam yang
wajib dilaksanakan, serta ada ketentuan siapa saja yang berhak menerimanya dan siapa
saja yang sudah mencapai nisabnya. Sementara infak dan sedekah tidak ada aturan
tertentu untuk mengamalkannya.

3. PEMBAGIAN ZAKAT
a. Zakat Fitrah
Zakat fitrah (zakat al-fitr) adalah zakat yang diwajibkan atas setiap jiwa baik lelaki
dan perempuan muslim yang dilakukan pada bulan Ramadhan memasuki saat futur
(berbuka puasa) pada Idul Fitri sebagaimana hadist Ibnu Umar ra, "Rasulullah SAW
mewajibkan zakat fitrah satu sha’ kurma atau satu sha’ gandum atas umat muslim;
baik hamba sahaya maupun merdeka, laki-laki maupun perempuan, kecil maupun
besar. Beliau saw memerintahkannya dilaksanakan sebelum orang-orang keluar untuk
shalat.” (HR Bukhari Muslim). Para ulama sebagaimana Shaikh Yusuf Qardawi telah

3|Page
membolehkan zakat fitrah ditunaikan dalam bentuk uang yang setara dengan 1 sha'
harga makanan yang jika di konversikan sebesar Rp40.000,-.

b. Zakat Maal ( harta )


Zakat Maal ( harta ) adalah zakat yang dikeluarkan oleh individu maupun
lembaga atas harta / penghasilan yang diperolehnya dengan syarat dan ketentuan yang
sudah ditetapkan.

Syarat Harta Yang Wajib Di zakati


- Milik penuh
- Bertambah dan Berkembang
- Mencapai Nisab
- Melebihi Kebutuhan Pokok
- Bebas Hutang
- Berlalu Satu Tahun ( Haul )

c. Zakat Penghasilan
Zakat penghasilan atau yang dikenal juga sebagai zakat zakat profesi adalah
bagian dari zakat maal yang wajib dikeluarkan atas harta yang berasal dari pendapatan
/ penghasilan rutin dari pekerjaan yang tidak melanggar syariah (Al Qur'an Surah Al
Baqarah ayat 267, Peraturan Menteri Agama No 52/2014 dan pendapat Shaikh Yusuf
Qardawi). Standar nishab yang digunakan adalah sebesar Rp5.240.000,- per bulan.

Adapun cara menghitung zakat penghasilan sebagai berikut:


Zakat yang dikeluarkan = Jumlah pendapatan bruto x 2.5%
Contoh:
Penghasilan diterima setiap bulan sebesar Rp6.000.000, maka sudah wajib zakat. Jadi
zakat yang dibayarkan adalah Rp6.000.000 x 2.5% = Rp150.000,-

d. Zakat Emas Dan Perak


Zakat emas, perak, dan logam mulia lainnya adalah zakat yang dikenakan atas
emas, perak dan logam lainnya yang telah mencapai nisab dan haul. Zakat emas dan
perak ditunaikan jika seorang muzaki (orang yang menunaikan zakat) memiliki emas
mencapai nisab senilai 85 gram atau perak dengan mencapai nisab 595 gram. Tarif
4|Page
zakat yang harus dibayarkan adalah sebesar 2,5% dari emas atau perak yang dimiliki.
Berikut cara menghitung zakat emas/ perak:
2,5% x Jumlah emas/ perak yang tersimpan selama 1 tahun

Contoh:
Bapak A selama 1 tahun penuh memiliki emas yang tersimpan sebanyak 100
gram, sehingga Bapak A sudah wajib zakat. Jika harga emas saat ini
Rp622.000,-/gram, maka emas tersebut senilai Rp62.200.000,-. Zakat emas yang
perlu Bapak A tunaikan sebesar 2,5% x Rp62.200.000,- = Rp1.555.000,-.

e. Zakat Perusahaan
Para ulama peserta Muktamar Internasional Pertama tentang zakat di Kuwait
(29 Rajab 1404 H), menganalogikan zakat perusahaan kepada zakat perdagangan. Hal
ini dikarenakan, jika dipandang dari aspek legal dan ekonomi, kegiatan sebuah
perusahaan intinya berpijak pada kegiatan trading atau perdagangan.
Oleh karena itu, secara umum pola pembayaran dan penghitungan zakat perusahaan
dianggap sama dengan zakat perdagangan begitu pun dengan kadar nisabnya setara
dengan 85 gram emas.
Sebuah perusahaan biasanya memiliki harta yang tidak akan terlepas dari tiga
bentuk: Pertama, harta dalam bentuk barang. baik yang berupa sarana dan prasarana
maupun yang merupakan komoditas perdagangan. Kedua, harta dalam bentuk uang
tunai yang biasanya disimpan di bank-bank. Ketiga, harta dalam bentuk piutang.
Maka yang dimaksud dengan harta perusahaan yang harus dizakati adalah ketiga
bentuk harta tersebut dikurangi harta dalam bentuk sarana dan prasarana serta
kewajiban mendesak lainnya, seperti utang yang jatuh tempo atau yang harus dibayar
saat itu juga.
Abu Ubaid (wafat tahun 224 H) di dalam Al-Amwaal menyatakan bahwa;
"Apabila engkau telah sampai batas waktu membayar zakat (yaitu usaha
engkau telah berlangsung selama satu tahun, misalnya usaha dimulai pada bulan
Zulhijjah 1421 H dan telah sampai pada Zulhijjah 1422 H), perhatikanlah apa yang
engkau miliki, baik berupa uang (kas) ataupun barang yang siap diperdagangkan
(persediaan), kemudian nilailah dengan nilai uang dan hitunglah utang-utang engkau
atas apa yang engkau miliki".

5|Page
Dari penjelasan di atas, maka dapatlah diketahui bahwa pola perhitungan zakat
perusahaan didasarkan pada laporan keuangan (neraca) dengan mengurangkan
kewajiban atas asset lancar, atau seluruh harta (di luar sarana dan prasarana) ditambah
keuntungan, dikurangi pembayaran utang dan kewajiban lainnya, lalu dikeluarkan 2,5
persen sebagai zakatnya. Sementara pendapat lain menyatakan bahwa yang wajib
dikeluarkan zakatnya itu hanyalah keuntungannya saja.
Cara menghitung zakat perusahaan:
2,5% x (aset lancar – hutang jangka pendek)

Contoh:
Perusahaan A memiliki aset usaha senilai Rp2.000.000.000,- dengan hutang
jangka pendek senilai Rp500.000.000,-. Jika harga emas saat ini Rp622.000,-/gram,
maka nishab zakat senilai Rp52.870.000,-. Sehingga Perusahaan A sudah wajib zakat
atas perusahaannya. Zakat perusahaan yang perlu ditunaikan sebesar 2,5% x
(Rp2.000.000.000,- - Rp500.000.000,-) = Rp37.500.000,-.

f. Zakat Perdagangan
Zakat perdagangan adalah zakat yang dikeluarkan dari harta niaga, sedangkan
harta niaga adalah harta atau aset yang diperjualbelikan dengan maksud untuk
mendapatkan keuntungan. Dengan demikian maka dalam harta niaga harus ada 2
motivasi: Motivasi untuk berbisnis (diperjualbelikan) dan motivasi mendapatkan
keuntungan.
“Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu
membersihkan dan mensucikan mereka dan mendoalah untuk mereka. Sesungguhnya
doa kamu itu (menjadi) ketenteraman jiwa bagi mereka. Dan Allah Maha Mendengar
lagi Maha Mengetahui.” (QS. At-Taubah: 103).
Harta perdagangan yang dikenakan zakat dihitung dari asset lancar usaha
dikurangi hutang yang berjangka pendek (hutang yang jatuh tempo hanya satu tahun).
Jika selisih dari asset lancar dan hutang tersebut sudah mencapai nisab, maka wajib
dibayarkan zakatnya.
Nisab zakat perdagangan senilai 85 gram emas dengan tarif zakat sebesar
2,5% dan sudah mencapai satu tahun (haul). Berikut cara menghitung zakat
perdagangan:
2,5% x (aset lancar – hutang jangka pendek)
6|Page
Contoh:
Bapak A memiliki aset usaha senilai Rp200.000.000,- dengan hutang jangka
pendek senilai Rp50.000.000,-. Jika harga emas saat ini Rp622.000,-/gram, maka
nishab zakat senilai Rp52.870.000,-. Sehingga Bapak A sudah wajib zakat atas
dagangnya. Zakat perdagangan yang perlu Bapak A tunaikan sebesar 2,5% x
(Rp200.000.000,- - Rp50.000.000,-) = Rp3.750.000,-.

g. Zakat Saham
Zakat saham ditetapkan berdasarkan kesepakatan para ulama pada Muktamar
Internasional Pertama tentang zakat di Kuwait (29 Rajab 1404 H) bahwa hasil dari
keuntungan investasi saham wajib dikeluarkan zakatnya.
Zakat saham dapat ditunaikan jika hasil keuntungan investasi sudah mencapai nisab.
Nisab zakat saham sama nilainya dengan nisab zakat maal yaitu senilai 85 gram emas
dengan tarif zakat 2,5% dan sudah mencapai satu tahun (haul).
Cara menghitung zakat zaham pun sama dengan cara menghitung zakat maal
yaitu menggunakan rumus sebagai berikut:
2,5% x Jumlah harta yang tersimpan selama 1 tahun.

Kali ini, BAZNAS memberikan kemudahan kepada investor dalam


menunaikan zakat melalui sahamnya. Saat ini investor tidak perlu merubah saham
yang dimiliki menjadi rupiah untuk menunaikan zakat atas saham yang dimiliki, kini
zakat dapat ditunaikan ke BAZNAS dalam bentuk saham ke rekening dana investor
milik BAZNAS.
Investor perlu mengetahui apakah total asset account nya sudah mencapai
nisab atau belum. Jika sudah, maka investor bisa menghitung berapa jumlah yang
akan dizakati dalam bentuk satuan lot dengan rumus sebagai berikut:
Nominal zakat dalam rupiah: (harga pasar/lembar x 100 lembar)
Simak ulasan contoh perhitungan zakat saham di bawah ini:
Bapak A selama 1 tahun penuh memiliki total asset account senilai Rp100.000.000,-.
Jika harga emas saat ini Rp622.000,-/gram, maka nishab zakat senilai Rp52.870.000,-.

7|Page
Sehingga Bapak A sudah wajib zakat. Zakat maal yang perlu Bapak A tunaikan
sebesar 2,5% x Rp100.000.000,- = Rp2.500.000,-.
Cara perhitungan & pemindahbukuan portfolio saham:
Bapak A memiliki saham XXXX sebanyak 100 lot dimana harga pasar/lembar
sebesar Rp645,- (1 lot sama dengan 100 lembar). Nilai zakat Bapak A dalam saham
adalah Rp2.500.000 : (Rp645,- x 100 lembar) = 38,75 lot / pembulatan menjadi 39 lot.
Untuk itu, Bapak A harus memindahkan 39 lot sahamnya sebagai zakat saham.

h. Zakat Reksadana
Zakat reksadana ditetapkan berdasarkan kesepakatan para ulama pada
Muktamar Internasional Pertama tentang zakat di Kuwait (29 Rajab 1404 H) bahwa
hasil dari keuntungan investasi wajib dikeluarkan zakatnya. Zakat reksadana dapat
ditunaikan jika hasil keuntungan investasi sudah mencapai nisab. Nisab zakat
reksadana sama nilainya dengan nisab zakat maal yaitu senilai 85 gram emas dengan
tarif zakat 2,5% dan sudah mencapai satu tahun (haul).
Cara menghitung zakat reksadana pun sama dengan cara menghitung zakat
maal yaitu menggunakan rumus sebagai berikut :
2,5% x Jumlah harta yang tersimpan selama 1 tahun
Untuk mempermudah muzaki dalam menunaikan zakat reksadana, BAZNAS bekerja
sama dengan INVISEE dalam memberikan kemudahan dalam menunaikan zakat,
infaq dan sedekah melalui reksa dana (syariah) di website BAZNAS. Layanan ini
memiliki keunggulan berupa proses pembayaran yang mudah karena seluruh
prosesnya dilakukan online, selain itu adanya potensi pertumbuhan investasi atas
pembayaran zakat, sedekah dan infaq yang dilakukan melalui Reksa Dana serta nilai
minimal pembayaran zakat, sedekah dan infaq dimulai dari Rp 100.000 Rupiah.
Produk reksa dana yang digunakan untuk berzakat sendiripun adalah reksa
dana syariah, yaitu produk reksa dana yang dikelola berdasarkan atau mengacu pada
prinsip-prinsip syariah di pasar modal (POJK No.19/POJK.04/2015).

i. Zakat Rikaz
Zakat barang temuan (rikaz) adalah zakat yang wajib dikeluarkan untuk
barang yang ditemukan terpendam di dalam tanah, atau yang biasa disebut dengan
harta karun. Zakat barang temuan tidak mensyaratkan baik haul (lama penyimpanan)
maupun nisab (jumlah minimal untuk terkena kewajiban zakat), sementara kadar
8|Page
zakatnya adalah sebesar seperlima atau 20% dari jumlah harta yang ditemukan. Jadi
setiap mendapatkan harta temuan berapapun besarnya, wajib dikeluarkan zakatnya
sebesar seperlima dari besar total harta tersebut.
Hadis yang mendasari kewajiban mengeluarkan zakat ini adalah:
Dari Abu Hurairah r.a., bahwa Rasulullah s.a.w. bersabda: " .. dan pada rikaz
(diwajibkan zakatnya) satu perlima. — Hadith Sahih – Riwayat Bukhari

4. DALIL TENTANG ZAKAT MENURUT AL- QURAN DAN HADIST


1. Firman ALLAH SWT :

‫هّٰللا‬ ‫هّٰللا‬
ِ َ‫َواَقِ ْي ُموا الص َّٰلوةَ َو ٰاتُوا ال َّز ٰكوةَ ۗ َو َما تُقَ ِّد ُموْ ا اِل َ ْنفُ ِس ُك ْم ِّم ْن َخي ٍْر تَ ِج ُدوْ هُ ِع ْن َد ِ ۗ اِ َّن َ بِ َما تَ ْع َملُوْ نَ ب‬
‫ص ْي ٌر‬

Terjemahan
Dan laksanakanlah salat dan tunaikanlah zakat. Dan segala kebaikan yang
kamu kerjakan untuk dirimu, kamu akan mendapatkannya (pahala) di sisi Allah.
Sungguh, Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.
(Q.S AL-BAQARAH : 110)

Hadist Nabi :

‫ال َّز َكاةُ قِ ْنطَ َرةُ اإْل ْساَل م‬: ‫صلَّى هللاُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم‬
َ ‫قَا َل النَّبِ ُّي‬.
Nabi saw. bersabda, “Zakat itu jembatannya Islam.” Hadis ini diriwayatkan oleh
imam Ath-Thabarani dari sahabat Abu Ad-Darda’ r.a. dan diriwayatkan juga oleh
imam Al-Baihaqi dari sahabat Ibnu Umar r.a.

2. Firman ALLAH SWT :

‫ك َس’’’’ َك ٌن لَّهُ ْم ۗ َوٱهَّلل ُ َس’’’’ ِمي ٌع َعلِي ٌم‬


َ َ‫ص’’’’لَ ٰوت‬ َ ‫’’’’ذ ِم ْن أَ ْم’’’’ ٰ َولِ ِه ْم‬
َ ‫ص’’’’ َدقَةً تُطَهِّ ُرهُ ْم َوتُ’’’’زَ ِّكي ِهم بِهَ’’’’ا َو‬
َ ‫ص’’’’ ِّل َعلَ ْي ِه ْم ۖ ِإ َّن‬ ْ ‫ُخ‬

Terjemahan
Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu
membersihkan dan mensucikan mereka dan mendoalah untuk mereka.
Sesungguhnya doa kamu itu (menjadi) ketenteraman jiwa bagi mereka. Dan Allah
Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui." (Q.S AT-TAUBAH : 103)

9|Page
Hadist Nabi SAW :

‫ص َدقَ ِة َوأَ ِع ُّدوْ ا لِ ْلبَاَل ِء ال ُّدعَا َء‬ َ ْ‫صنُوا أَ ْم َوالَ ُك ْم بِال َّز َكا ِة َودَا َووْ ا َمر‬
َّ ‫ضا ُك ْم بِال‬ ِّ ‫ َح‬:‫صلَّى هللاُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم‬
َ ‫َوقَا َل‬

Nabi saw. bersabda, “Jagalah harta-harta kalian dengan zakat, obatilah orang-
orang sakit di antara kalian dengan shadaqah, dan bersiap-siaplah terhadap
musibah dengan doa.” Hadis ini diriwayatkan oleh imam Ath-Thabarani, imam
Abu Nuaim, dan imam Al-Khathib dari sahabat Ibnu Mas’ud r.a.

3. Firman ALLAH SWT :

َ‫َواَقِ ْي ُموا الص َّٰلوةَ َو ٰاتُوا ال َّز ٰكوةَ َوارْ َكعُوْ ا َم َع الرَّا ِك ِع ْين‬

Terjemahan
Dan laksanakan lah salat, tunaikan lah zakat, dan rukuk lah beserta orang yang
rukuk.” (Q.S AL-BAQARAH : 43)

Hadist Nabi SAW :

‫ اَل خَ ي َْر فِ ْي َما ٍل اَل يُزَ َّكى‬:‫صلَّى هللاُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم‬
َ ‫ َوقَا َل‬.

Nabi saw. bersabda, “Tidak ada kebaikan di dalam harta yang tidak ditunaikan
zakatnya.” Perkataan tersebut adalah penggalan pidato sahabat Umar bin Khattab r.a.
kepada penduduk Madinah yang diriwayatkan oleh imam Ibnu Jarir At-Thabari di
dalam kitabnya Tadzhibul Atsar

5. CARA MENGHITUNG dan MEMBAYAR ZAKAT MALL


Zakat mal merupakan zakat yang dikenakan berupa uang, emas, surat
berharga, dan aset yang disewakan. Biasanya orang yang memiliki harta kekayaan
lebih selama 1 tahun, dapat membayarkan zakat mal tersebut kepada orang yang
membutuhkan.
Sebagaimana dicontohkan oleh Badan Amil Zakat Nasional di laman resminya,
perhitungan zakat mal adalah sebagai berikut:
2,5% x Jumlah harta yang tersimpan selama 1 tahun
10 | P a g e
Sebagai contoh:
Bapak A selama 1 tahun penuh memiliki harta yang tersimpan
(emas/perak/uang) senilai Rp 100.000.000. Jika harga emas saat ini Rp 622.000/gram,
maka nishab zakat senilai Rp 52.870.000. Sehingga Bapak A sudah wajib zakat. Zakat
maal yang perlu Bapak A tunaikan yaitu : 2,5 % x Rp 100.000.000 = Rp 2.500.000

Cara menghitung zakat mal tersebut dapat disesuaikan dengan harga emas yang selalu
mengalami perubahan setiap waktu.

Syarat wajib seseorang mengeluarkan zakat mal antara lain berakal (sadar/tidak gila),
sudah baligh, memiliki harta sendiri, dan sudah mencapai nisab.

Zakat dikeluarkan dari harta yang dimiliki. Akan tetapi, tidak semua harta terkena
kewajiban zakat. Syarat dikenakannya zakat atas harta di antaranya:
 Harta tersebut merupakan barang halal dan diperoleh dengan cara yang halal
 Harta tersebut dimiliki penuh oleh pemiliknya
 Harta tersebut merupakan harta yang dapat berkembang
 Harta tersebut mencapai nishab sesuai jenis hartanya;
 Harta tersebut melewati haul
 Pemilik harta tidak memiliki hutang jangka pendek yang harus dilunasi.

Dalam aturan Islam, terdapat 8 golongan orang yang wajib menerima


zakat, baik zakat fitrah ataupun zakat maal, yaitu:
1. Orang Fakir (Orang fakir adalah mereka yang punya harta dan usaha.
Namun, kepemilikan tersebut hanya mampu memenuhi setengah
kebutuhannya.
2. Orang Miskin (Orang miskin adalah mereka yang hidup dalam kondisi
serba kekurangan).
3. Amil (Mereka yang bertugas dalam mengelola zakat.)
4. Mualaf (Orang yang baru masuk Islam).
5. Hamba sahaya (Mereka adalah orang-orang yang termasuk dalam
kategori budak).

11 | P a g e
6. Gharim (Orang yang sedang terlilit utang).
7. Sabilillah (Mereka adalah orang atau lembaga yang berjuang untuk
kepentingan Agama Islam).
8. Ibnu Sabil (Orang-orang yang tengah melakukan perjalanan dan
kehabisan bekal.)

6. HIKMAH DAN MANFAAT MEMBAYAR ZAKAT


Permasalahan lain yang perlu menjadi perhatian di masyarakat perkotaan yang
mayoritasnya banyak menggunakan tenaga para pembantu yang hidup bersama dengan
satu keluarga. Sebaiknya, zakat fitrahnya menjadi tanggung jawab majikan, karena
terkadang mereka lupa disibukkan dengan acara rutinan mudik ke kampung. Selain itu
juga mereka telah hidup bersama dengan majikan dengan waktu yang lama di suatu
daerah tertentu. maka sebagian pendapat ulama, pembantu wajib dibayarkan zakat
fitrahnya oleh majikannya.
Diantara hikmah zakat yang dikemukakan oleh Wahbah Zuhaily, secara umum
menghilangkan kesenjangan penghasilan dan rizki mata pencaharian dikalangan manusia
merupakan kenyataaan yang tidak bisa dipungkiri, seperti firman Allah SWT dalam
surah al-Dzariyat ayat 19 :
“Dan pada harta-harta mereka ada hak untuk orang miskin yang meminta dan orang
miskin yang tidak mendapat bagian.”
Orang miskin yang tidak mendapat bagian Maksudnya ialah orang miskin yang tidak
meminta-minta.

Secara terperinci bahwa hikmah zakat adalah:


a. Menyucikan jiwa manusia dari sifat keji, kikir, pelit, rakus, dan tamak. Zakat bisa
membersihkan dan menyucikan orang yang menunaikannya karena zakat
membersihkan akhlaknya dan menyucikan serta membersihkan jiwanya dari rasa
bakhil dan berbagai akhlak tercela. Zakat juga menumbuh kembangkan akhlaknya
sehingga dia akan memiliki sifat-sifat orang yang dermawan, yang suka berbuat baik
dan yang pandai bersyukur. Zakat diantara indikasi nyata rasa syukur seseorang
kepada Allâh Swt, sementara dengan syukur, nikmat akan terus bertambah.
Zakat juga menumbuhkan kembangkan pahala dan ganjaran orang yang
melakukannya. Karena zakat dan nafkah dilipatkan gandakan pahalanya beberapa

12 | P a g e
kali sesuai kadar keimanan, keikhlasan orang yang nelakukannya, sesuai manfaat
dari zakat itu sendiri serta ketepatan sasarannya.
Zakat juga melapangkan dada, memberikan kebahagiaan, menyelamatkan hamba
dari berbagai macam bencana dan penyakit.
 
b.   Memberikan pertolongan bagi orang-orang fakir miskin yang sangat memerlukan
bantuan. Seperti firman Allah Swt dalam surah Al-Maidah ayat 2 :
“Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan
jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. dan bertakwalah
kamu kepada Allah, Sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya.”19
Ada sebuah do’a yang diajarkan oleh Nabi kita Muhammad shallallahu ‘alaihi wa
sallam yang isinya: Allahumma inni as-aluka fi’lal khoiroot wa tarkal munkaroot
wa hubbal masaakiin … (Ya Allah, aku memohon kepada-Mu untuk mudah
melakukan kebaikan dan meninggalkan kemungkaran serta aku memohon pada-Mu
sifat mencintai orang miskin). Dari do’a ini saja menunjukkan keutamaan seorang
muslim mencintai orang miskin. 
 
c.   Mendorong orang untuk bekerja keras agar mampu memberikan zakat pada orang
yang membutuhkan, serta kepedulian orang kaya terhadap orang miskin. Dalam
firman Allah SWT surah al-Hasyr ayat 7:
“Supaya harta itu jangan beredar di antara orang-orang Kaya saja di antara kamu. “

d. Merupakan perwujudan syukur atas harta yang dititipkan kepada seseorang. Allah
SWT. memberikan nikmat kepada kita adalah untuk menguji apakah kita bersyukur
atau tidak, jika kita bersyukur maka Allah akan melipatgandakannya, sebaliknya,
jika kita mengkufurinya maka sesungguhnya siksaan pedih yang akan kita dapatkan.
Allah SWT. berfirman: "Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan:
Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat)
kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku
sangat pedih." (QS. Ibrahim: 7).
Diantara nikmat Allah yang terbesar adalah nikmat kesehatan dan kekayaan sebagai
modal beribadah kepada Allah SWT.

13 | P a g e
e.   Menghilanghkan sifat kebakhilan atau kekikiran dengan perwujudan
zakat. Sebagaimana hadits Rasulullah Saw :
Dari Anas bin Malik ia berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam bersabda, “Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari
kelemahan, kemalasan, sifat pengecut, pikun, bakhil, dan aku berlindung kepada-
Mu dari azab kubur dan fitnah hidup dan mati.” (HR. Muslim).

Manfaat Tentang Membayar Zakat


1. Menyempurnakan Iman
Berzakat kepada mereka yang membutuhkan merupakan salah satu pilar agama
Islam. Setiap muslim pasti berusaha melaksanakan amalan ini dengan tujuan
melengkapi kewajiban yang diamanatkan agamanya.
2. Bukti Keimanan dan Ketaatan
Manusia membutuhkan dan mencintai uang sebagai sesuatu yang bisa dimiliki. Oleh
karena itu, terkadang orang tidak rela melepaskan apa yang dia cintai tanpa imbalan
apapun.
Dengan membayar zakat, atau bisa disebut sedekah, kamu sudah menunjukkan
keimananmu kepada Allah SWT.
Sebab, dengan berzakat kamu tidak mengharapkan imbalan duniawi melainkan
ketenangan hati dan pahala dari Allah SWT.
3. Membersihkan Hati dan Diri
Dengan membayar zakat, muslim telah masuk ke dalam kelompok orang dermawan
dan memisahkan diri dari kelompok orang-orang kikir.
Alasannya, jika seseorang sudah terbiasa memberi dalam bentuk apapun, seperti
pengetahuan, uang, atau kebaikan, dirinya akan merasa lebih “lengkap” ketika telah
memberikan sesuatu yang berarti untuk orang lain.
4. Menenangkan Hati
Berzakat melatih umat Muslim untuk ikhlas. Jika dilakukan dengan ikhlas dan tanpa
paksaan, zakat bermanfaat melatih kita menjadi pribadi yang ikhlas dan tulus
melakukan kebajikan bagi orang lain. Inilah hikmah zakat yang akan membawa
banyak keselamatan untukmu.
5. Mencapai Keimanan yang Sempurna
Rasulullah SAW bersabda, “Salah seorang di antara kalian tidaklah beriman (dengan
iman sempurna) sampai ia mencintai saudaranya sebagaimana ia mencintai dirinya
14 | P a g e
sendiri.” (HR. Bukhari: 13) Dalam kaitannya dengan zakat, tanpa disadari kamu juga
menyempurnakan iman dengan tidak hanya mementingkan dirimu sendiri saja,
melainkan juga orang-orang lain yang membutuhkan.

7. POTENSI ZAKAT BILA DIKAITKAN SEBAGAI SOLUSI KEMISKINAN UMAT


Peranan Zakat dalam Mengentaskan Kemiskinan Di Indonesia, umat Islam menyebar
diberbagai daerah baik kota maupun desa. Umat Islam yang tinggal di kota kebanyakan
adalah pegawai dan pengusaha. Sedangkan yang berada di desa-desa kebanyakan hanya
bermata pencaharian sebagai buruh-buruh pabrik dan petani-petani yang memiliki satu dua
petak sawah saja. Kondisi seperti ini di akibatkan beberapa faktor sebagai berikut:
1) Faktor penduduk yang semakin meningkat, sementara tanah pertanian tidak
meningkat. Pemilik modal semakin memperparah keadaan, sawah-sawah dipinggir
jalan banya dibeli untuk dijadikan pabrik-pabrik atau lahan bisnisnya, hal ini
mengurangi jumlah sawah dan tegal yang ada.
2) Belum berlakunya hukum tanah secara Islam. Barang siapa yang memiliki tanah,
maka hendaklah ia kerjakan dan Tanami. Ia tidak mampu mengerjakan hendaklah
ia berikan untuk dikelola oleh saudara atau tetangganya.
3) Petani-petani miskin kita tidak sanggup menggarap tanah dengan lahan baru,
karena beberapa sebab dari biaya produksi dan obat-obatan.
4) Program transmigrasi nasional tidak berjalan dengan baik, sehingga banyak orang
yang melakukan transmigrasi menemui kegagalan.
5) Petani-petani kita sendiri ternyata kurang mendapat infestasi modal yang leluasa.
Bahkan masih ada saja para petani yang mengurus kredit ke Bank merasa kesulitan
bahkan dipersulit urusannya. Kondisi-kondisi seperti di atas menggiring
kemiskinankemiskinan yang ada di daerah-daerah pedesaan.

Kondisi ini Nampak begitu meluas di Pulau Jawa. Akibatnya adalah urbanisasi besar-
besaran dengan segala macam penyakitnya. Orang-orang desa berebut mencari nafkah di
kota dengan harapan yang sangat muluk-muluk, yaitu kesuksesan secara materi. Inilah
problematika yang perlu dicari solusinya. Mau tidak mau, desa harus dibangun kembali,
harapan terbesar dibidang pertanian. Perlu dicimptakan suasana desa yang lebih ekonomis
dan dihidupkan lapangan pekerjaan yang sesuai dengan kemampuan masyarakat.
Berangkat dari pandangan di atas, Nampak peranan syari’at diperhadapkan dengan
15 | P a g e
kemiskinan serta keterbelakangan masyarakat desa. Zakat sebaigai syari’at dan system
ekonomi Islam dapat berhadapan langsung dengan kehidupan perdesaan dan sector-sektor
pertanian baik tradisional atau modern. Sistem zakat dikalangan masyarakat pedesaan
dapat dikembangkan Dalam bidang ekonomi, zakat bisa berperan dalam pencegahan
terhadap penumpukan kekayaan pada segelintir orang saja dan mewajibkan orang kaya
untuk mendistribusikan harta kekayaannnya kepada sekelompok orang fakir dan miskin.
Maka, zakat juga berperan sebagai sumber dana yang potensial untuk mengentaskan
kemiskinan. Zakat juga bisa berfungsi sebagai modal kerja bagi orang miskin untuk dapat
membuka lapangan pekerjaan, sehingga bisa berpenghasilan dan dapat memenuhi
kebutuhan sehariharinya.Peranan Zakat dalam pengentasan kemiskinan adalah adanya
kepedulian para aghniya’ untuk membayar zakat dan mengeluarkan shadaqah.

16 | P a g e
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
Dari pembahasan diatas maka dapat disimpulkan zakat, infaq dan shadaqah
merupakan salah satu rukun islam dan menjadi salah satu unsur pokok bagi
penegakan syariat islam. Oleh sebab itu, hukum menunaikan zakat adalah wajib bagi
seriap muslim dan Muslimah yang telah memenuhi syarat-syarat tertentu. Banyak
manfaat dari membayar zakat yaitu menyempurnakan iman, sebagai bukti keimanan
dan ketaatan, membersihkan hati, menenagkan hati dan mencapai keimanan yang
sempurna.
Zakat Mall merupakan zakat yang dikenakan berupa uang, emas, surat
berharga dan asset yang disewakan dan dapat membayar zakat mal tersebut kepada
orang yang membutuhkan. Zakat mengajarkan kita sesuatu yang penting, yaitu bahwa
islam mengakui hak pribadi setiap anggota masyarakat, tetapi juga menetapkan bahwa
didalam kepemilikan pribadi itu terdapat tanggung jawab sosial atau dalam kata lain
bahwa islam dengan ajarannya sangat menjaga keseimbangannya antara maslahat
pribadi dan maslahat sosial.

2. Saran
Dalam makalah kami ini, masih banyak hal yang harus diperbaiki dan
dikoreksi, materi-materi yang disajikanpun masih belum lengkap. Untuk itu kami
sangat mengharapkan kontribusi positiif untuk kemajuan kita bersama. Diharapkan
dan diharuskan agar semua umat islam diseluruh penjuru dunia mengerti dan
menjalankan zakat untuk membawa kita kedalam kehidupan yang Bahagia baik di
dunia maupun di akhirat.

17 | P a g e
DAFTAR PUSTAKA

Badan Amil Zakat Nasional. 5 Desember 2019. Ketentuan dan Pembagian Zakat Sesuai
Syariat Islam. https://baznasjabar.org/news/ketentuan-dan-pembagian-zakat-sesuai-syariat-
islam (17 Desember 2021)

18 | P a g e

Anda mungkin juga menyukai