LAPORAN PENELITIAN SISA MAKANAN PASIEN DENGAN SIKLUS

MENU 7 HARI DI RUMAH SAKIT HARAPAN BUNDA

BULAN OKTOBER TAHUN 2017

1. Hasil penelitian sisa nasi atau makanan pokok pasien Rumah Sakit Harapan Bunda
dapat dilihat pada diagram berikut :

Berdasarkan data diatas sisa makanan pokok pada pagi hari yang paling sedikit pada menu
ke-3 yaitu sebanyak 1,15%, sedangkan sisa makanan pokok pada pagi hari yang paling
banyak pada menu ke-5 yaitu sebanyak 1,78%. Sisa makanan pokok pada siang hari yang
paling sedikit pada menu ke-4 yaitu sebanyak 1,11%, sedangkan sisa makanan pokok pada
siang hari yang paling banyak pada menu ke-4 yaitu sebanyak 1,76%. Sisa makanan pokok
pada sore hari yang paling sedikit pada menu ke-1 yaitu sebanyak 0,7%, sedangkan sisa
makanan pokok pada sore hari yang paling banyak pada menu ke-4 yaitu sebanyak 1,98%.
dari hasil data tersebut sisa makanan pokok per pasien memiliki rata-rata persentasi ≤20%,
hal tersebut memenuhi standar pelayanan minimal gizi.
2. Hasil penelitian sisa Lauk Hewani 1 (VIP dan Kls 1) pasien Rumah Sakit Harapan Bunda
dapat dilihat pada diagram berikut :

Berdasarkan data diatas sisa makanan pokok pada pagi hari yang paling sedikit pada menu
ke-4 yaitu sebanyak 0,88%, sedangkan sisa Lauk Hewani 1 pada pagi hari yang paling banyak
pada menu ke-1 yaitu sebanyak 3,5%. Sisa Lauk Hewani 1 pada siang hari yang paling sedikit
pada menu ke-4 yaitu sebanyak 1,23%, sedangkan sisa Lauk Hewani 1 pada siang hari yang
paling banyak pada menu ke-5 yaitu sebanyak 2,54%. Sisa Lauk Hewani 1 pada sore hari
yang paling sedikit pada menu ke-7 yaitu sebanyak 1,76%, sedangkan sisa Lauk Hewani 1
pada sore hari yang paling banyak pada menu ke-4 yaitu sebanyak 3,65%. dari hasil data
tersebut sisa Lauk Hewani 1 per pasien memiliki rata-rata persentasi ≤20%, hal tersebut
memenuhi standar pelayanan minimal gizi.
3. Hasil penelitian sisa Lauk Hewani 2 (kls 2 dan 3) pasien Rumah Sakit Harapan Bunda
dapat dilihat pada diagram berikut :

Berdasarkan data diatas sisa Lauk Hewani 2 pada pagi hari yang paling sedikit pada menu ke-
7 yaitu sebanyak 3,23%, sedangkan sisa Lauk Hewani 2 pada pagi hari yang paling banyak
pada menu ke-2 yaitu sebanyak 4,53%. Sisa Lauk Hewani 2 pada siang hari yang paling
sedikit pada menu ke-5 yaitu 1,11%, sedangkan sisa Lauk Hewani 2 pada siang hari yang
paling banyak pada menu ke-1 yaitu sebanyak 2,43%. Sisa Lauk Hewani 2 pada sore hari
yang paling sedikit pada menu ke-1 yaitu sebanyak 1,45%, sedangkan Lauk Hewani 2 pada
sore hari yang paling banyak pada menu ke-4 yaitu sebanyak 3,25%. dari hasil data tersebut
sisa Lauk Hewani 2 per pasien memiliki rata-rata persentasi ≤20%, hal tersebut memenuhi
standar pelayanan minimal

4. Hasil penelitian sisa Lauk Nabati pasien Rumah Sakit Harapan Bunda dapat dilihat pada
diagram berikut :
Berdasarkan data diatas sisa Lauk nabati pada siang hari yang paling sedikit pada menu ke-2
yaitu sebanyak 1,43%, sedangkan sisa Lauk Nabati pada siang hari yang paling banyak pada
menu ke-6 yaitu sebanyak 3,45%. Sisa Lauk Nabati pada sore hari yang paling sedikit pada
menu ke-5 yaitu sebanyak 1,75%, sedangkan Lauk Nabati pada sore hari yang paling banyak
pada menu ke-1 yaitu sebanyak 2,41%. dari hasil data tersebut sisa Lauk Nabati per pasien
memiliki rata-rata persentasi ≤20%, hal tersebut memenuhi standar pelayanan minimal gizi.

5. Hasil penelitian sisa Sayur pasien Rumah Sakit Harapan Bunda dapat dilihat pada diagram
berikut :

Berdasarkan data diatas sisa Sayur pada pagi hari yang paling sedikit pada menu ke-5 yaitu
sebanyak 3,11%, sedangkan sisa Sayur pada pagi hari yang paling banyak pada menu ke-1
yaitu sebanyak 4,56%. Sisa sayur pada siang hari yang paling sedikit pada menu ke-4 dan 5
yaiu sebanyak 2,14%, sedangkan sisa sayur pada siang hari yang paling banyak pada menu
ke-1 yaitu sebanyak 3,45%. Sisa Sayur pada sore hari yang paling sedikit pada menu ke-5
yaitu 1,34%, sedangkan Sayur pada sore hari yang paling banyak pada menu ke-2 yaitu
sebanyak 2,56%. dari hasil data tersebut sisa Sayur per pasien memiliki rata-rata persentasi
≤20%, hal tersebut memenuhi standar pelayanan minimal.