Anda di halaman 1dari 13

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.

id

BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian


1. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di kelas IV SD Angkasa Colomadu,
Karanganyar tahun ajaran 2012/2013. Pemilihan tempat ini didasarkan pada
pertimbangan sebagai berikut:
a. Sekolah tersebut belum pernah digunakan sebagai objek penelitian yang
sejenis, sehingga terhindar dari kemungkinan penelitian ulang;
b. Lokasi dekat dengan tempat kost peneliti, sehingga memudahkan peneliti
dalam melakukan penelitian;
c. Lokasi penelitian merupakan tempat peneliti melaksanakan PPL (Praktik
Pengalaman Lapangan) sekaligus tempat dimana peneliti menemukan
masalah mengenai pokok bahasan globalisasi pada kelas IV.

2. Waktu Penelitian
Waktu penelitian ini dilaksanakan pada semester genap, tahun pelajaran
2012/2013, yaitu bulan akhir Januari sampai dengan Mei selama 5 bulan.
Pelaksanaan kegiatan penelitian ini dilakukan secara bertahap. (Rincian waktu
pelaksanaan penelitian selengkapnya pada lampiran 1 halaman 79).

B. Subjek dan Objek Penelitian


Subjek penelitian ini yaitu peneliti yang bertindak sebagai pengajar dan
siswa siswa IV SD Angkasa Colomadu, Karanganyar. Siswa kelas IV berjumlah
24, yang terdiri dari 19 siswa laki-laki dan 5 siswa perempuan. Di kelas tersebut
kondisi siswa heterogen (berbeda-beda kemampuannya). Objek penelitiannya
adalah pembelajaran PKn pada materi Globalisasi.

28
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
29

C. Data dan Sumber Data

Data merupakan bukti atau fakta dari suatu peristiwa yang digunakan
sebagai bahan untuk memecahkan suatu permasalahan. Menurut Arikunto (2010:
161) data adalah hasil pencatatan peneliti, baik yang berupa fakta ataupun angka.
Sedangkan Sumber data adalah subjek dari mana data dapat diperoleh
(Arikunto, 2010: 172). Sumber data atau informasi yang paling penting untuk
dikumpulkan dan dikaji dalam penelitian ini diperoleh dari data kualitatif.

1. Sumber data primer :


a. Hasil wawancara dengan guru kelas IV SD Angkasa Colomadu,
Karanganyar Ibu Erna Kristyaningsih S.Pd tentang pelaksanaan
pembelajaran PKn materi globalisasi menggunakan model kooperatif
Time Token Arends;
b. Hasil wawancara beberapa siswa kelas IV SD Angkasa Colomadu,
Karanganyar yang telah dipilih secara acak dalam mengikuti kegiatan
pembelajaran PKn materi globalisasi menggunakan model kooperatif
Time Token Arends.

2. Sumber data sekunder :


a. Siswa dan guru kelas IV SD Angkasa Colomadu, Karanganyar tahun
ajaran 2012/2013;
b. Dokumen nilai hasil belajar PKn materi Globalisasi siswa kelas IV SD
Angkasa Colomadu, Karanganyar sebelum maupun sesudah tindakan;
c. Dokumen nilai keaktifan siswa saat pembelajaran;
d. Dokumen nilai kemampuan guru dalam pembelajaran;
e. Dokumen berupa data silabus, RPP, foto, dan video dalam pelaksanaan
pembelajaran PKN materi globalisasi di kelas IV SD Angkasa
Colomadu, Karanganyar.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
30

D. Pengumpulan Data
Sesuai dengan bentuk penelitian tindakan kelas dan sumber data yang
dimanfaatkan, maka metode pengumpulan data yang telah digunakan dalam
penelitian ini adalah:
1. Observasi
Observasi atau pengamatan dilakukan di saat proses pembelajaran
berlangsung. Sudjana (2011: 84) menyatakan bahwa observasi digunakan untuk
mengukur tingkah laku individu ataupun proses terjadinya suatu kegiatan yang
dapat diamati, baik dalam situasi yang sebenarnya maupun dalam situasi buatan.
Pengamatan penting untuk mengumpulkan data perkembangan
pembelajaran PKn materi globalisasi yang dilakukan oleh guru dan siswa kelas
IV SD Angkasa Colomadu, Karanganyar. Pengamatan dilakukan selama
pelaksanaan tindakan berlangsung. Dalam hal ini, peneliti bertindak sebagai
partisipan pasif terhadap proses pembelajaran sehingga lebih leluasa dalam
mengamati jalannya pembelajaran. Sedangkan, guru kelas IV bertindak aktif
sebagai guru pengajar dalam kegiatan pembelajaran PKn materi globalisasi
dengan model pembelajaran kooperatif Time Token Arends. Selanjutnya, hasil
pengamatan yang telah dilakukan kemudian didiskusikan dan dianalisis bersama
untuk menemukan berbagai kelemahan proses pembelajaran serta untuk mencari
solusi kelemahan tersebut. Hasil diskusi yang berupa solusi berbagai kelemahan
tersebut kemudian dijadikan acuan untuk pelaksanaan siklus berikutnya.
Pengamatan guru terhadap peneliti difokuskan pada RPP dan
kemampuan peneliti dalam melaksanakan proses pembelajaran PKn materi
globalisasi dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif Time Token
Arends. Pengamatan terhadap siswa difokuskan pada sikap/perilaku siswa dalam
mengikuti proses pembelajaran. Kegiatan observasi ini dilakukan berdasarkan
lembar observasi yang sudah dipersiapkan.(Hasil observasi selengkapnya pada
lampiran 5 halaman 86, lampiran 11 halaman 116, lampiran 15 halaman 135,
lampiran 19 halaman 155 dan lampiran 23 halaman 175).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
31

2. Wawancara
Wawancara adalah sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara
(interviewer) untuk memperoleh informasi dari terwawancara. (Arikunto, 2010:
198)
Wawancara dilakukan sebelum dan sesudah peneliti mengadakan
tindakan. Hasil wawancara digunakan untuk mencari keterangan tentang tingkat
pemahaman pada siswa kelas IVSD Angkasa Colomadu, Karanganyar saat
sebelum dan sesudah penerapan model pembelajaran tipe Time Token Arends.
(Hasil wawancara selengkapnya pada lampiran 2 halaman 80, lampiran 3
halaman 82, lampiran 35 halaman 209 dan lampiran 36 halaman 211).
3. Tes
Tes menurut Suwandi (2009: 39) adalah suatu bentuk pemberian tugas
atau pertanyaan yang harus dikerjakan siswa yang sedang dites. Jawaban yang
diberikan siswa trehadap pertanyaan-pertanyaan itu dianggap sebagai informasi
terpercaya yang mencerminkan kemampuannya
Tes digunakan untuk mengukur hasil belajar siswa dalam mengikuti
pelajaran PKn materi Globalisasi. Tes diberikan kepada siswa kelas IV SD
Angkasa Colomadu, Karanganyar pada setiap pertemuan Siklus I dan siklus
II.(Hasil tes selengkapnya pada lampiran 32 halaman 206 dan pada lampiran 33
halaman 207).
4. Dokumentasi
Sugiyono (2009: 329) menyatakan bahwa dokumen merupakan catatan
peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar, atau
karya-karya monumental dari seseorang. Dokumen yang berbentuk tulisan
misalnya : daftar nilai siswa; RPP; lembar pengamatan, dan lain-lain. Dokumen
yang berbentuk gambar, misalnya : foto; gambar hidup; video, dan lain-lain.
Hasil penelitian dari observasi atau wawancara akan lebih kredibel/dapat
dipercaya kalau didukung dengan dokumen.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
32

E. Validitas Data

Suatu penelitian hendaknya memerlukan validitas data, maksudnya


adalah semua data yang dikumpulkan hendaknya mencerminkan apa yang
sebenarnya diukur atau diteliti. Validitas ini untuk menguji kesahihan data.
Pengujian kesahihan dalam penelitian ini menggunakan triangulasi sumber dan
triangulasi teknik. Menurut Sugiyono (2009:330) triangulasi merupakan teknik
pengum-pulan data yang bersifat menggabungkan dari beberapa teknik
pengumpulan data dan sumber data yang telah ada. Adapun yang dimaksud kedua
hal tersebut adalah :

1. Triangulasi Teknik
Triangulasi teknik menurut Sugiyono (2009: 330) berarti peneliti
menggunakan teknik pengumpulan data yang berbeda-beda untuk mendapatkan
data dari sumber yang sama. Peneliti telah menggunakan : pengamatan; tes,
dan dokumentasi untuk sumber data yang sama secara serempak. Pada saat
penelitian dilaksanakan peneliti melakukan pengamatan secara langsung,
kemudian memberikan tes pada saat akhir pembelajaran. Selain itu peneliti
juga mengambil foto-foto dan merekam pada saat pembelajaran berlangsung
sebagai dokumen. Hal ini dapat dilihat pada Gambar 3.1 sebagai berikut:

Wawancara

Observasi Dokumentasi

Sumber
data
sama

Gambar 3.1 Triangulasi Tekhnik


Sumber: Sugiyono (2009: 331)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
33

2. Triangulasi Sumber
Triangulasi sumber menurut Sugiyono (2010:330) yaitu untuk
mendapatkan data dari sumber yang berbeda-beda dengan teknik yang sama.
Sumber data yang diperoleh peneliti berasal dari : guru; siswa, dan
arsip/dokumen sekolah. Hasil perbandingan data dari sumber data yang
berbeda tersebut kemudian dicocokkan satu sama lain. Jika sumber data
antara peneliti dan dokumen dari sekolah sama, maka tingkat
kevaliditasannya tinggi.

F. Teknik Analisis Data


Analisis data adalah cara mengelola data yang sudah diperoleh dari
dokumen. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah model
analisis interaktif Miles dan Huberman dalam sugiyono (2010: 337). Model
analisis interaktif ini mempunyai tiga komponen pokok yaitu : reduksi data;
sajian, data dan penarikan simpulan atau verifikasi. Aktivitasnya dilakukan dalam
bentuk interaksi dengan proses pengumpulan data sebagai suatu proses siklus.
Model analisis interaktif dapat dilihat dalam Gambar 3.2 sebagai berikut:

Pengumpulan Data
Data Collection Penyajian Data
Data Display

Reduksi Data
Penarikan kesimpulan
Data Reduction
Verification

Gambar 3.2. Komponen-komponen Analisis Data


(Sumber : Miles & Huberman, 2009: 20)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
34

Miles & Huberman menjelaskan tiga komponen interaktif dalam analisis


data dalam Sugiyono (2009: 338) sebagai berikut:
1. Reduksi Data (Data Reduction)
Reduksi data merupakan proses berpikir sensitif yang memerlukan
kecerdasan, keluasan, dan kedalaman wawasan yang tinggi. Bagi peneliti yang
masih baru, dalam melakukan reduksi data dapat mendiskusikan pada teman
atau orang lain yang dipandang ahli. Melalui diskusi ini, maka wawasan
peneliti akan berkembang, sehingga dapat mereduksi data-data yang memiliki
nilai temuan dan pengembangan teori yang signifikan. Dalam penelitian ini,
reduksi dilakukan dengan pemilihan dan penyederhanaan data nilai tes siswa,
serta pengamatan hasil belajar siswa tentang globalisasi pada pembelajaran
PKn siswa kelas IV SD Angkasa Colomadu, Karanganyar;
2. Penyajian Data (Data Display)
Dengan mendisplaykan data, maka akan memudahkan untuk
memahami apa yang terjadi, merencanakan kerja selanjutnya berdasarkan apa
yang telah dipahami tersebut. Dalam penelitian ini, penyajian data dilakukan
pada saat mengolah dan mengambil tindakan terhadap data yang masuk, yang
berupa data hasil pengamatan pada siswa dan hasil tes siswa kelas IV SD
Angkasa Colomadu, Karanganyar kemudian dinarasikan dalam pembahasan
penelitian;
3. Penarikan Kesimpulan (verification)
Kesimpulan merupakan temuan baru yang sebelumnya belum pernah
ada. Temuan dapat berupa deskripsi atau gambaran suatu objek yang
sebelumnya masih remang-remang atau gelap sehingga setelah diteliti menjadi
jelas, dapat berupa hubungan kausal (interaktif), hipotesis atau teoritis. Data
display yang dikemukakan bila telah didukung oleh data-data yang mantap,
maka dapat dijadikan kesimpulan yang kredibel.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
35

G. Indikator Kinerja

Tolak ukur keberhasilan penelitian yang dilakukan yaitu penelitian akan


dianggap berhasil jika nilai hasil belajar PKn materi globalisasi pada masing-
masing siswa pada siklus I mencapai hasil 75% dan pada siklus II mencapai hasil
85% maka dikatakan penelitian berhasil. Hal ini didasarkan pada KKM di SD
.
Nilai hasil belajar PKn materi globalisasi pada masing-masing siswa
diperoleh dari hasil pengamatan dan hasil tes. Apabila siswa pada kelas tersebut,
85% dari 24 siswa kelas IV belum mendapat nilai pelajaran PKn materi
globalisasi , maka penelitian akan terus dilakukan sampai indikator kinerja
pada penelitian ini berhasil.

H. Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian merupakan rancangan tahapan-tahapan yang akan


dilakukan selama penelitian penelitian berlangsung. Prosedur penelitian Tindakan
Kelas (PTK) dimulai dengan siklus pertama yang terdiri dari empat kegiatan,
yaitu: perencanaan (planning); pelaksanaan (acting); pengamatan (observing), dan
refleksi (reflecting) (Iskandar, 2012:48). Apabila letak keberhasilan dan hambatan
dari tindakan yang dilaksanakan pada siklus pertama sudah diketahui, maka
tindakan selanjutnya adalah menentukan rancangan tindakan yang akan dilakukan
pada siklus kedua. Tindakan pada siklus kedua merupakan tindakan lanjutan dari
siklus pertama. Namun kegiatan pada siklus kedua mempunyai berbagai tambahan
untuk perbaikan pada siklus pertama. Alur siklus penelitian tindakan kelas dapat
dilihat pada Gambar 3.3 sebagai berikut:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
36

Orientasi
perencanaan

Perencanaan

Refleksi Siklus I Pelaksanaan

Pengamatan

Permasalahan baru
hasil refleksi

Perbaikan perencanaan

Siklus II
Refleksi Pelaksanaan

Pengamatan

Dilanjutkan ke siklus
berikut?

Gambar 3.3 Model Siklus Penelitian Tindakan Kelas (Iskandar, 2012: 67)

Berdasarkan Gambar 3.3 diatas, dapat peneliti jelaskan bahwa keempat


tahap dalam penelitian tersebut membentuk sebuah siklus, dalam satu putaran
terdapat empat tahap yang dimulai dari adanya perencanaan, pelaksanaan,
pengamatan dan diakhiri dengan adanya refleksi. Jika dalam satu siklus belum
mencapai indicator yang ditargetkan, maka peneliti dapat melanjutkan dengan
melakukan siklus kedua. jika peneliti sudah mencapai indikator kinerja yang
ditargetkan maka peneliti sudah bisa menarik kesimpulan atas tindakan yang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
37

dilakukan dan siklus dihentikan. Prosedur tindakan kelas ini minimal paling
sedikit dilakukan dua siklus.
Rancangan prosedur penelitian tindakan kelas ini diuraikan sebagai
berikut:
1. Siklus I
a. Perencanaan
Pada tahap perencanaan ini peneliti menyusun rencana tindakan yang
didasarkan pada hasil studi pendahuluan yang telah dilakukan.Dalam hal ini.
Bentuk rencana tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut:
1) Memilih dan mempelajari materi yang akan diajarkan;
2) Mengembangkan silabus menjadi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP) tentang globalisasi;
3) Mempelajari dan memperdalam penggunaan model pembelajaran tipe
Time Token Arends;
4) Mempersiapkan lembar pengamatan penilaian PKn materi globalisasi;
5) Mempersiapkan fasilitas dan sarana pendukung yang diperlukan,
seperti: a) buku materi; b) media gambar, dan lain-lain;
6) Mempersiapkan cara merekam dan menganalisis data mengenai hasil
perbaikan tindakan.
b. Tindakan
Setelah membuat rencana yang matang maka langkah selanjutnya
adalah melaksanakan rencana tersebut sebagai tindakan yang mengacu pada
perencanaan. Tindakan pada siklus I ini dilaksanakan dalam dua kali
pertemuan dengan alokasi waktu 2x35 menit. Pertemuan pertama mempelajari
tentang pengertian globalisasi, sedangkan pertemuan kedua mempelajari
tentang ciri-ciri dari globalisasi. Adapun langkah-langkah tindakannya adalah
sebagai berikut:
Kegiatan awal yang dilaksanakan meliputi:
1) Guru memberikan apersepsi;
2) Guru memberikan motivasi;
3) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
38

Kegiatan inti adalah sebagai berikut:


1) Guru bertanya jawab dengan siswa mengenai materi Globalisasi;
2) Guru menjelaskan tentang pengertian dan ciri-ciri dari globalisasi;
3) Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok;
4) Setiap kelompok diberikan masalah untuk didiskusikan mengenai
globalisasi;
5) Dengan menggunakan kupon bicara siswa maju ke depan kelas
mengemukakakn pendapatnya dimuka kelas;
6) Siswa kemudian mengumpulkan hasil diskusinya;
7) Guru memberikan penguatan.
Kegiatan akhir adalah sebagai berikut:
1) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menanyakan hal-hal
yang belum jelas;
2) Guru dan siswa bersama sama memantapkan materi dengan membuat
kesimpulan dari pokok bahasan yang telah dipelajari;
3) Guru mengadakan evaluasi;
4) Guru memberikan tindak lanjut.
c. Observasi
Kegiatan observasi dilaksanakan peneliti sebagai observer terhadap
aktivitas guru dan aktivitas siswa dalam proses belajar-mengajar. Kegiatan ini
dilakukan untuk mengamati pemahaman siswa tentang materi globalisasi
dengan menggunakan pedoman pengamatan kegiatan siswa dan pedoman
kinerja guru sebagai acuan pengamatannya, dengan cara men-cheklist lembar
pengamatan sesuai kenyataan.
d. Refleksi
Refleksi berarti penilaian dan pengkajian terhadap hasil evaluasi pada
siklus I. Hasil pembelajaram pada siklus I yaitu siswa yang mencapai nilai
16 siswa (66,67%) dari 24 siswa sedangkan 8
siswa masih di bawah KKM. Berdasarkan hasil siklus I tersebut masih belum
mencapai indikator kinerja yang ditetapkan yaitu siswa yang mencapai nilai di
atas KKM sebanyak 75%, maka perlu diadakan tindakan siklus berikutnya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
39

2. Siklus II
a. Perencanaan
Perencanaan pada siklus kedua ini adalah dengan melakukan
identifikasi masalah dan penerapan alternatif pemecahan masalah yang terjadi
pada siklus I. Berdasarkan refleksi pada siklus I yang belum mencapai
indikator kinerja sebesar 75%, maka dilakukan siklus II dengan kegiatan yang
dijabarkan sebagai berikut:
1) Merencanakan solusi untuk memperbaiki/mengevaluasi kekurangan
pada tindakan siklus I;
2) Memilih dan mempelajari materi yang akan diajarkan;
3) Mempelajari dan memperdalam penggunaan model pembelajaran tipe
Time Tiken Arends;
4) Mengembangkan silabus menjadi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP) tentang globalisasi;
5) Mempersiapkan lembar pengamatan penilaian PKn materi globalisasi;
6) Mempersiapkan fasilitas dan sarana pendukung yang diperlukan,
seperti: a) buku materi; b) media gambar; c) laptop; d) speaker, dan
lain-lain;
7) Mempersiapkan cara merekam dan menganalisis data mengenai hasil
perbaikan tindakan.
b. Tindakan
Tindakan yang dilakukan adalah dengan memperbaiki tindakan pada
siklus I sesuai dengan skenario pembelajaran yang telah disempurnakan
berdasarkan hasil refleksi pada siklus I. Tindakan pada siklus II ini
dilaksanakan dalam dua kali pertemuan dengan alokasi waktu 2x35 menit.
Pertemuan pertama mempelajari tentang dampak globalisasi, sedangkan
pertemuan kedua mempelajari tentang contoh dari globalisasi. Adapun
langkah-langkah tindakannya adalah sebagai berikut:
Kegiatan awal yang dilaksanakan meliputi:
1) Guru memberikan apersepsi;
2) Guru memberikan motivasi;
3) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
40

Kegiatan inti adalah sebagai berikut:


1) Guru bertanya jawab dengan siswa mengenai materi Globalisasi;
2) Guru menjelaskan tentang dampak dan contoh dari globalisasi;
3) Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok;
4) Guru memutarkan video yang berisi gambar pengaruh globalisasi secara
acak dengan menggunakan LCD;
5) Dengan menggunakan kupon bicara siswa maju ke depan kelas
mengemukakakn pendapatnya mengeneai gambar yang didapat dimuka
kelas;
6) Anggota kelompok yang lain mencatat pendapat yang diutarakan
temannya dimuka kelas;
7) Siswa kemudian mengumpulkan hasil diskusinya;
8) Guru memberikan penguatan.
Kegiatan akhir adalah sebagai berikut:
1) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menanyakan hal-hal
yang belum jelas;
2) Guru dan siswa bersama sama memantapkan materi dengan membuat
kesimpulan dari pokok bahasan yang telah dipelajari;
3) Guru mengadakan evaluasi
c. Observasi
Kegiatan observasi dilaksanakan peneliti sebagai observer terhadap
aktivitas guru dan aktivitas siswa dalam proses belajar-mengajar. Kegiatan ini
dilakukan untuk mengamati pemahaman siswa tentang materi globalisasi
dengan menggunakan pedoman pengamatan kegiatan siswa dan pedoman
kinerja guru sebagai acuan pengamatannya, dengan cara men-cheklist lembar
pengamatan sesuai kenyataan.
d. Refleksi
Hasil analisis data dari siklus ini yaitu siswa yang mencapai nilai di atas
KKM (>70) sebanyak 21 siswa (87,5%) dari 24 siswa sedangkan 3 siswa masih
di bawah KKM. Berdasarkan hasil siklus II tersebut sudah mencapai indikator
kinerja yang telah ditetapkan yaitu siswa yang mencapai nilai di atas KKM
sebanyak 85%, maka penelitian ini diakhiri pada siklus II.

Anda mungkin juga menyukai